• Tidak ada hasil yang ditemukan

Teori Penyampelan Sistem Informasi Manajemen

N/A
N/A
Anjay Mabar

Academic year: 2024

Membagikan "Teori Penyampelan Sistem Informasi Manajemen"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah, Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan buku. Tak lupa juga mengucapkan salawat serta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada Nabi Besar Muhammad SAW, karena berkat beliau, kita mampu keluar dari kegelapan menuju jalan yang lebih terang.

Adapun, buku kami yang berjudul ‘Teori Penyampelan’ ini telah selesai kami buat secara semaksimal dan sebaik mungkin agar menjadi manfaat bagi pembaca yang membutuhkan informasi dan pengetahuan mengenai bagaimana sistem informasi manajemen.

Kami sadar, masih banyak luput dan kekeliruan yang tentu saja jauh dari sempurna tentang buku ini. Oleh sebab itu, kami mohon agar pembaca memberi kritik dan juga saran terhadap karya buku ajar ini agar kami dapat terus meningkatkan kualitas buku.

Demikian buku ini kami buat, dengan harapan agar pembaca dapat memahami informasi dan juga mendapatkan wawasan mengenai bidang sistem informasi manajemen serta dapat bermanfaat bagi masyarakat dalam arti luas. Terima kasih.

Makassar,28 Februari 2024

Penulis

(3)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...ii

DAFTAR ISI...iii

BAB I...1

I. Populasi...1

II. Sampel...1

III. Satuan(unit) Penarikan Sampel...2

IV. Kerangka Penarikan Sampel...2

BAB II...4

I. Sebaran Penarikan Sampel...4

II. Pendugaan Parameter...4

III. Penduga Parameter Nilai Tengah μ ...4

IV. Penduga Parameter Selisih (μ1−μ2) ...5

V. Penduga Parameter Proporsi π ...6

VI. Pengujian Hipotesis...6

BAB III...9

I. Sensus...9

II. Survei...12

DAFTAR PUSTAKA...13

(4)

BAB I

Pengertian populasi, sampel, satuan penarikan sampel, dan kerangka penarikan sampel

I. Populasi

Populasi adalah kumpulan dari seluruh elemen sejenis namun dapat dibedakan satu sama lain dimana perbedaan yang ada disebabkan oleh adanya nilai karakteristik yang berlainan. Dimana populasi juga merupakan proses awal yang sangat penting dari suatu pengumpulan data. Populasi dapat dibagi menjadi dua tingkatan (level) yaitu populasi target dan tersedia. Populasi target dinyatakan sebagai "the total group of subjects about whom thw experimenter is empirically attempting to learn something" Sedangkan, populasi tersedia (Experimentally Accessible Population) didefinisikan sebagai "the population of subjects that is available to the experimenter for his study" (Blommers & Forsyth, 1979: 209). Apabila dua pengertian populasi dijelaskan dalam bahasa kita, kira-kira akan bermakna sebagai berikut. Populasi target adalah totalitas subjek yang kepada mereka ini sebenarnya seorang peneliti ingin mempelajari sesuatu, sedangkan populasi tersedia merupakan populasi saat penelitian dilaksanakan tersedia atau kenyataannya dijumpai oleh si peneliti.

II. Sampel

Sampel adalah bagian dari populasi yang ingin diteliti, yang ciri-ciri dan keberadaannya diharapkan dapat mewakili atau menggambarkan cirri-ciri dan

(5)

keberadaan populasi yang sebenarnya. Di dalam statistika sampel diambil secara acak yaitu pengambilan sampel manakala setiap obyek atau unit mempunyai probabilitas yang sama untuk terpilih menjadi sampel. Pemilihan sampel yang baik atau sampel yang representatif adalah pemilihan sampel yang benar-benar mencerminkan seluruh karakteristik populasi. . Beberapa faktor yang harus diperhatikan agar sampel yang terambil mewakili populasi yaitu teknik sampling, derajat keseragaman populasi, dan presisi.

III. Satuan(unit) Penarikan Sampel

Konsep dasar dalam teori pengambilan sampel adalah unit pengambilan sampel , yaitu unit pengamatan minimum untuk mendapatkan informasi tentang variabel-variabel yang bekerja. Unit pengambilan sampel harus didefinisikan dengan jelas untuk membangun kerangka pengambilan sampel. Berdasarkan konvensi dalam statistik, huruf kapital “N” digunakan untuk merujuk pada jumlah unit pengambilan sampel yang menyusun alam semesta, dan huruf kecil “n” untuk jumlah unit pengambilan sampel dalam sampel itu sendiri. Unit pengambilan sampel dapat ditentukan sesuai dengan tujuan survei.

IV. Kerangka Penarikan Sampel

Kerangka penarikan sampel (teknik penarikan sampel ) ada 2 yaitu sebagai berikut :

a. Probability sampling merupakan teknik penarikan sampel, dimana setiap unsur atau elemen sampling diberi kesempatan yang sama dan persis

(6)

sama untuk diikutkan/dipilih dalam sampel. Syarat dalam penarikan sample probabilitas adalah tersedianya daftar anggota populasi atau daftar unsure/elemen populasi(kerangka sample/sampling frame).

Berikut merupakan beberapa Teknik Probability Sampling:

 Simple Random Sampling (Penarikan sample secara Random/Acak Sederhana)

 Systematic Random Sampling (Penarikan sample secara sistematik)

 Stratified Random Sampling (Penarikan Sampel Startifikasi)

 Cluster Sampling (Penarikan Sampel Berkelompok)

 Multistage Sampling (Penarikan Sampel Secara Bertahap)

 Area Sampling (Penarikan Sampel Wilayah)

b. Non Probability Sampling (Non random sampling), Cara ini dilakukan bila tidak mungkin diperoleh daftar yang lengkap dari populasi penelitian, sehingga tidak terdapat kesempatan yang sama pada anggota populasi.

Beberapa Teknik Non probability Sampling :

 Purposive Sampling (Penarikan Sampel Secara Sengaja)

 Quota Sampling (Penarikan Sampel Jatah)

(7)

 Snow-ball Samplingi (Penarikan Sampel Bola Salju)

 Sequential Sampling

 Accidental/Haphazard Sampling (Penarikan Sampel Secara Kebetulan)

BAB II

Sebaran Penarikan Sampel, Pendugaan Parameter Dan Pengujian Hipotesis

I. Sebaran Penarikan Sampel

Sebaran penarikan sampel adalah sebaran statistik yang diperoleh melalui pemilihan peluang sampel dari suatu populasi dengan ukuran tertentu.

Sebaran penarikan sampel suatu statistik akan bergantung pada ukuran populasi,ukuran sampel, dan metode pengambilan sampelnya.

II. Pendugaan Parameter

Suatu penduga dikatakan terbaik, jika memiliki sifat :

1) Tak bias, yaitu harapan penduga(statistik) sama dengan nilai parameter

(

E

(

θ^

)

=θ

)

.

2) Efisien, yaitu diantara penduga yang ragamnya paling kecil.

(8)

3) Konsisten, yaitu semakin besar ukuran contoh maka ragam penduga makin kecil.

III. Penduga Parameter Nilai Tengah (μ)

 ´x adalah penduga terbaik untukNilai Tengah (μ) .

 Dari teori sebaran penarikan contoh, diketahui sebaran ´x , jika X Normal atau n besar

 Kita tahu dari suatu sebaran normal baku:

P

(

Zα2

<Z<Zα

2

)

=1−α

Atau

P

(

Zα2

<X´ −μ

σ/

n<Zα2

)

=1−α

 Nilai antara

[

X´ za2

σn;X´ +zα2

σn

]

akan memiliki peluang 1−α , sehingga kemudian ini adalah penduga selang dan sering disebut: Selang Kepercayaan.

 Apabila σ tidak diketahui dan digunakan s , maka Selang Kepercayaan menjadi:

(9)

[

X´ta2,dbs/

n ;X+´ tα

2, dns/

n

]

IV. Penduga Parameter Selisih (μ1μ2)

x´1− ´x2 adalah penduga terbaik bagi μ1μ2.

 Dari teori sebaran penarikan contoh:

X´1− ´X2 Normal

(

μ1μ2,σn121

+σ22 n2

)

Jika X1 dan X2 Normal atau n1 dan n2 besar.

 Dengan cara yang sama diperolehselangkepercayaan:

(

X´1− ´X2

)

± Za/2

σn112+σn222

 Apabila σ tidak diketahui dan digunakan s , maka:

Jika σ1=σ2 , selang kepercayaan:

(

X´1− ´X2

)

± t

(

db=n1+n2−2; a2

) √

n11+n12 s2p=

(

n1−1n

)

1s+12+n2

(

−2n2−1

)

s22

Jika σ1≠ σ2 , selang kepercayaan:

(

X´1− ´X2

)

± t

(

db=v ; a2

) √

ns121+ns222 s2p=

(

s12 n1+s22

n2

)

2

[ (

ns121

)

2/(n1−1)

]

+

[ (

ns222

)

2/(n2−1)

]

(10)

V. Penduga Parameter Proporsi (π)

p (proporsi contoh) merupakan penduga titik bagi π (proporsi populasi)

p (n , π)

¿ dan dapat diaproksimasi dengan

p Normal(π , π(1−π)/n)

 Seperti pada pendugaan nilai tengah, maka Selang Kepercayaan:

p± Zα/2

π(1−π)/n

 Untuk pendugaan ini p digunakansebagai pengganti π yang tidak diketahui

VI. Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis adalah proses statistik yang digunakan untuk menguji klaim atau asumsi yang dibuat tentang suatu populasi berdasarkan sampel data yang terbatas. Tujuan utamanya adalah untuk menentukan apakah bukti yang ada dalam sampel data cukup kuat untuk mendukung atau menolak suatu hipotesis tentang populasi.

Proses pengujian hipotesis melibatkan beberapa langkah umum:

1) Merumuskan Hipotesis: Langkah pertama adalah merumuskan hipotesis nol(

H0 ) dan hipotesis alternatif ( H1 ). Hipotesis nol biasanya menyatakan bahwa tidak ada perbedaan atau tidak ada efek yang signifikan, sementara hipotesis alternatif menyatakan adanya perbedaan atau efek yang signifikan.

(11)

2) Memilih Uji Statistik: Pemilihan uji statistik yang tepat tergantung pada jenis data yang diuji, jumlah sampel, dan asumsi yang dibuat tentang distribusi data.

3) Menentukan Tingkat Signifikansi: Tingkat signifikansi menentukan seberapa rendah peluang kita akan membuat kesalahan tipe I dengan menolak hipotesis nol ketika seharusnya diterima. Tingkat signifikansi yang umum digunakan adalah 0,05 atau 0,01.

4) Mengumpulkan Data dan Menghitung Statistik Uji: Data yang diperlukan dikumpulkan dari sampel, dan nilai statistik uji dihitung berdasarkan data tersebut. Statistik uji ini akan digunakan untuk membuat keputusan tentang hipotesis nol.

5) Membuat Keputusan: Berdasarkan nilai statistik uji dan tingkat signifikansi yang ditentukan, kita dapat memutuskan apakah menolak hipotesis nol atau gagal menolaknya. Jika nilai pnilai ( pvalue ) dari uji statistik lebih kecil dari tingkat signifikansi yang telah ditetapkan, maka kita menolak hipotesis nol. Jika pvalue lebih besar dari tingkat signifikansi, maka kita gagal menolak hipotesis nol.

6) Interpretasi Hasil: Jika hipotesis nol ditolak, kita dapat menyimpulkan bahwa terdapat cukup bukti dalam sampel data untuk mendukung hipotesis alternatif.

Jika gagal menolak hipotesis nol, kita tidak memiliki bukti yang cukup untuk mendukung hipotesis alternatif.

Pengujian Hipotesis dapat dilakukan secara Uji Satu Arah dan Uji Dua Arah

1. UJI SATU ARAH

(12)

Pengajuan H0 dan H1 dalam uji satu arah adalah sebagai berikut:

H0 : ditulis dalam bentuk persamaan (menggunakan tanda ¿ )

H1 : ditulis dalam bentuk lebih besar ( ¿ ) atau lebih kecil ( ¿ )

2. Pengajuan H0 dan H1 dalam uji dua arah adalah sebagai berikut :

H0 : ditulis dalam bentuk persamaan (menggunakan tanda ¿ )

H1 : ditulis dengan menggunakan tanda

(13)

BAB III Sensus dan Survei I. Sensus

Sensus adalah proses pengumpulan data yang dilakukan pada seluruh populasi atau kelompok tertentu yang dituju.. Menurut Encyclopedia Britannica, sensus adalah perhitungan jumlah orang, rumah, Perusahaan, atau item penting lain di suatu negara atau Kawasan pada waktu tertentu.

Tujuannya adalah untuk mengumpulan data yang komprehensif dan detail tentang populasi, termasuk jumlah orang, usia, jenis kelamin, status perkawinan, Pendidikan, pekerjaan, dan karakteristik lainnya. Sensus dilakukan dengan cara mengirimkan formulir sensus kepada setiap rumah tangga atau individu dalam populasi yang diteliti. Formulir tersebut diisi oleh reponden atau wawakil yang ditunjuk, dan data kemudian dikumpulkan dan dianalisis oleh Lembaga statistic atau badan pemerintah yang bertanggung jawab. Sensus umumnya dilakukan secara periodik, misalnya setiap 10 tahun,

(14)

meskipun ada negara-negara yang melakukannya dengan interval waktu yang lebih singkat atau lebiih Panjang.

1. Jenis-jenis Sensus:

1) Sensus Penduduk

Sensus Penduduk adalah cara pengumpulan data yang dilakukan melalui pencacahan seluruh penduduk yang bertempat tinggal atau berada di wilayah tertentu untuk memperoleh karakteristik penduduk pada saat tertentu. Biasanya mencakup informasi demografis seperti usia, jenis kelamin, status perkawinan, Pendidikan, pekerjaan, dan Alamat tempat tinggal.

Ada 2 Jenis sensus penduduk:

 Sensus penduduk dekadean yaitu dilakuan setiap 10 tahun oleh banyak negara diseluruh dunia untuk meperoleh gambaranpopulasi yang paling akurat.

 Sensus penduduk antar-dekadean yaitu kadang-kadang dilakukan diantara sensus penduduk dekadean untuk tujuan khusus seperti penilaian Pembangunan atau penanganan krisis.

2) Sensus Ekonomi

Sensus Ekonomi adalah cara pengumpulan data yang dilakukan melalui pencacahan seluruh usaha dan atau Perusahaan non pertanian

(15)

di suatu negara atau wilayah tertentu untuk memperoleh karakteristik usaha dan atau Perusahaan pada saat tertentu. Data yang dikumpulkan termasuk informasi tentang bisnis, industri, tenaga kerja, produksi, dan statistik lainnya yang berkaitan dengan ekonomi. Tujuan dari sensus ekonomi adalah mendapatkan jumlah usaha dan karaktristik usaha serta informasi lain terkait unit usaha. Pelaksanaan sensus ekonomi dilakukan dalam beberapa tahapan, mulai dari persiapan, listing/pendaftaran unit usaha/Perusahaan, pencacahan lengkap unit usaha/Perusahaan menengah dan besar (UMB), dan pencacahan sampel unit usaha/Perusahaan mikro dan kecil (UMK), sampai dengan diseminasi hasil. Karakteristik pokok dalam sensus ekonomi adalah keterangan-keterangan pokok kegiatan usaha yang diperoleh dari hasil pencacahan terhadap seluruh kegiatan di bidang ekonomi di luarsektor pertanian seperti produksi/omset, jumlah tenaga yang dipekerjakan, dan sejenisnya. Karakteristik rinci dalam sensus ekonomi adalah keterangan-keterangan mengenai kegiatan usaha yang lebih lengkap dan terinci yang diperoleh dari hasil pencacahan terhadap perusahaan/unit usaha terpilih.

3) Sensus Pertanian

Sensus Pertanian adalah cara pengumpulan data yang dilakukan melalui pencacahan seluruh petani, rumah tangga petani, Perusahaan pertanian di wilayah suatu negara untuk memperoleh karakteristik

(16)

pertanian pada saat tertentu. Karakteristik pokok dalam sensus pertanian adalah keterangan-keterangan pokok dalam sektor pertanian yang diperoleh dari hasil pencacahan terhadap seluruh petani dan Perusahaan pertanian seperti luas lahan yang dikuasai, luas lahan yang diusahakan, ub sektor kegiatan, tenaga kerja yang digunakan dan sejenisnya, Karakteristik rinci dalam sensus pertanian" adalah keterangan-keterangan mengenai sektor pertanian yang lebih lengkap dan terinci yang diperoleh dari hasil pencacahan terhadap rumah tangga petani terpilih. Tujuan dari sensus pertanian adalah untuk mengumpulkan data yang komprehensif dan terperinci tentang sektor pertanian dalam suatu negara atau wilayah tertentu. Data yang dikumpulkan dari sensus pertanian dapat memberikan pemahaman yang mendalam tentang struktur, karakteristik, dan dinamika sektor pertanian, serta memberikan dasar bagi pengambilan keputusan dan perencanaan di bidang pertanian.

2. Metode Sensus Penduduk

Umumnya, ada dua metode untuk melakukan survei penduduk. Berikut penjelasannya:

 Metode Householder

Metode householder dalam sensus penduduk ini diimplementasikan dengan cara mengisi secara individu.

Umumnya, yang melakukan pengisian ini yaitu representasikan

(17)

oleh seorang kepala keluarga. Di era yang serba digital ini, metode householder juga mulai terdisrupsi dengan sistem digital berupa formulir online yang memudahkan secara aksesibilitas.

 Metode Canvaser

Metode canvaser ini cenderung konvensional dan sedikit tradisional dari segi metode sensus penduduk. Di mana petugas sensus yang akan melakukan pengisian data dari para warga di suatu daerah. Yang nantinya, data tersebut akan dikurasi dan diakumulasi menjadi satu sebagai data sensus yang akuntabel dan factual.

II. Survei

Survei adalah metode pengumpulan data yang melibatkan penumpulan informasi dari sebagian kecil dari populasi yang diwakili oleh sampel. Tujuan survei bervariasi tergantung pada kebutuhan penelitian atau pengambilan Keputusan tertentu. Survei dapat dilakukan untuk mengumpulkan data tentang preferensi konsumen, kebiasaan belanja, kepuasan pelanggan, opin politik, dan topik lainnya. Suvei tidak mencakup seluruh populasi, melainkan hanya sebagian kecil dari populasi yang diwakili oleh sampel. Pengambilan sampel dilakukan dengan hati-hati untuk memastikan representasi yang akurat dari populasi yan lebih besar. Survei dapatd ilakukan melalui berbagai metode, termasuk wawancara langsung, kuisioner online, kuisioner telepon, atau pengamatan langsung. Metode yang dipilih tergantung pada karakteristik

(18)

populasi yang diteliti, tujuan survei, dan ketersediaan sumber daya. Survei dapat dilakukan secara berkala sesuai dengan kebutuhan penelitian atau pengambilan Keputusan, dan tidak terikat pada jadwal yang tetap seperti sensus.

DAFTAR PUSTAKA

Armansyah, A. (2020). Pengaruh Kepemimpinan Transformasional, Transaksional Dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Dengan Komitmen Organisasi Sebagai Variabel Intervening Di Universitas

‘Aisyiyah Yogyakarta. HIRARKI : Jurnal Ilmiah Manajemen Dan Bisnis, 2(1), 90–94. https://doi.org/10.30606/hirarki.v2i1.334

(19)

Fauzy, A. (2019). Metode Sampling. In Universitas Terbuka (Vol. 9, Issue 1).

http://jurnal.globalhealthsciencegroup.com/index.php/JPPP/article/download/

83/65%0Ahttp://www.embase.com/search/results?

subaction=viewrecord&from=export&id=L603546864%5Cnhttp://dx.doi.org /10.1155/2015/420723%0Ahttp://link.springer.com/10.1007/978-3-319-76 https://regional.kompas.com/read/2022/03/22/191644078/sensus-penduduk- pengertian-tujuan-jenis-dan-metode?page=all

https://narotama.ac.id/berita/detail/31782-apa-itu-sensus-penduduk?-ini-pengertian,- jenis,-fungsi,-dan-metodenya

http://ledhyane.lecture.ub.ac.id/files/2013/07/sebaran-penarikan-contoh.pdf https://stat.ipb.ac.id/agusms/wp-content/uploads/2018/11/Materi-6-Pendugaan- Parameter18.pdf

https://lmsspada.kemdikbud.go.id/pluginfile.php/552843/mod_resource/content/1/

1.%20PENGUJIAN%20HIPOTESIS.pptx https://www.fao.org/3/Y3779E/y3779e08.htm

Rawung, D. T. (2020). Metode penarikan sampel. Pusat Pendidikan Dan

Pelatihan Badan Pusat Statistik RI, 22.

https://pusdiklat.bps.go.id/diklat/bahan_diklat/BA_2144.pdf

Kumaidi & Manfaat, B. (2013). Pengantar Metode Statistika. Cirebon:

EDUVISION

Supendi, S., & Purwoko, D. (2022). Kebijakan Strategis Pemerintah Dalam Pembangunan Pertanian Nasional Melalui Sensus Pertanian 2023 Menjawab Tantangan Global.

Lensa, 16(2). https://doi.org/10.58872/lensa.v16i2.93

Supendi, S., & Purwoko, D. (2022). Kebijakan Strategis Pemerintah Dalam Pembangunan Pertanian Nasional Melalui Sensus Pertanian 2023 Menjawab Tantangan Global.

Lensa, 16(2). https://doi.org/10.58872/lensa.v16i2.93

Referensi

Dokumen terkait

Sistem Informasi Manajemen (SIM) atau Management Information System (MIS) dapat didefinisikan sebagai berikut : ” Sistem Informasi Manajemen adalah suatu sistem informasi

Penelitian ini membahas hubungan antara keberhasilan implementasi sistem Informasi Manajemen terhadap teknologi informasi dan kepuasan pengguna.. Desain penelitian

Sistem Informasi Manufaktur adalah suatu sistem berbasis komputer yang bekerja dalam hubungannya dengan sistem informasi fungsional lainnya untuk mendukung manajemen

Sistem informasi manajemen mempunyai pengertian sebagai suatu metode formal untuk menyediakan informasi yang akurat dan tepat waktu bagi manajemen, yang diperlukan

Buku Panduan dengan judul “Panduan Penerapan : Sistem Manajemen Keamanan Informasi Berbasis Indeks Keamanan Informasi (Indeks KAMI)” ditujukan sebagai pedoman bagi instansi

Menentukan sampai sejauhmana perlindungan, pencatatan, dan pengawasan terhadap kekayaan organisasi yang mungkin dapat menyebabkan kecurian 2.1.4 Pengertian Sistem Informasi Manajemen

Buku ini membahas konsep dasar sistem informasi, termasuk komponen, jenis, dan

Dokumen ini membahas tentang sistem informasi manajemen acara kampus berbasis web di Universitas Dhyana Pura