• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tesis Oleh: HASIM Nomor Induk Mahasiswa : 105.04.09.007.14

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Tesis Oleh: HASIM Nomor Induk Mahasiswa : 105.04.09.007.14"

Copied!
244
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Selain menjadi bagian dari proses pendidikan karakter anak bangsa, pendidikan karakter juga diharapkan menjadi landasan terpenting dalam mengangkat harkat dan martabat bangsa Indonesia (Sulistyawati). Salah satu media yang dapat digunakan untuk menanamkan nilai-nilai kemanusiaan atau pendidikan karakter adalah karya sastra. Baik novel Jalan Tak Ada Ujung maupun novel Harimau-Harimau sama-sama menampilkan tokoh-tokoh yang memerankan karakter berbeda yang patut ditiru oleh pembaca, khususnya generasi penerus bangsa.

Fokus Penelitian

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

Karakter kepedulian terhadap sesama juga tercermin dalam novel Jalan Tak Ada Ujung karya Maakar Lubis. Tokoh Buyung yang digambarkan pada data (7) adalah orang yang bertanggung jawab meminjam barang pada orang lain. Dalam novel Harimau – Harimau dan Jalan Tak Ada Ujung karya Maakar Lubis, tokoh-tokoh yang menunjukkan rasa hormat terhadap orang lain diperankan oleh tokoh Wak Katok, Pak Lebai, Siti Rubiyah, Pak Haji dan Buyung.

KAJIAN PUSTAKA

Konsep Nilai Pendidikan

  • Pengertian Nilai
  • Pengertian Pendidikan
  • Macam-Macam Nilai Pendidikan

Lebih lanjut Busert dalam Azis & Syamsuri juga mengatakan bahwa istilah nilai keagamaan sama dengan istilah ‘nilai ketuhanan’. Nilai budaya merupakan sesuatu yang dianggap baik dan berharga oleh suatu kelompok masyarakat atau suku bangsa yang belum ada. Sebagaimana dikutip dalam Azis & Syamsuri, nilai-nilai budaya digunakan secara konseptual sebagai pendorong tindakan, perilaku, dan perbuatan manusia sebagai makhluk pribadi, sosial, dan dalam hubungannya dengan Tuhan.

Pendekatan Hermeneutika

“Suatu proses transformasi nilai-nilai kehidupan untuk dikembangkan dalam kepribadian seseorang sehingga menjadi satu kesatuan dalam perilaku orang tersebut.” Berdasarkan uraian di atas, penulis menyimpulkan bahwa pendidikan karakter merupakan suatu proses transformasi nilai-nilai kehidupan yang harus dikembangkan dalam upaya mendidik anak agar mampu memberikan kontribusi positif terhadap lingkungannya. Nilai karakter religius adalah nilai-nilai yang berkaitan dengan pikiran, perkataan, dan tindakan seseorang, yang selalu berlandaskan pada nilai-nilai ajaran agama yang dianutnya.

Penelitian yang Relevan

Keenam, tesis Prastiwi (2014) berjudul Nilai Pendidikan Karakter dalam Novel Rumah Tanpa Jendela Karya Asma Nadia dan Implementasinya dalam penulisan RPP berbasis pendidikan karakter. Pertama, wujud nilai-nilai ketuhanan terhadap pendidikan karakter yang terdapat dalam novel Rumah Tanpa Kunci berupa (1) keimanan dan ketakwaan yang diwujudkan dengan keyakinan bahwa Allah mendengar dan mengabulkan doa, (2) amanah yang diwujudkan dengan penyerahan diri setelah berusaha, (3) rasa syukur yang mana. Ketiga, wujud nilai-nilai sosial pendidikan karakter dalam novel Rumah Tanpa Ponsel berupa (1) menaati aturan-aturan sosial yang diwujudkan dengan tidak mengonsumsi minuman beralkohol dan narkoba, (2) menghargai karya orang lain yang diwujudkan dengan memuji hasil karya orang lain, (3) santun diaktualisasikan dengan santun, (4) demokratis diwujudkan dengan menjaga persamaan hak.

Kerangka Pikir

Sikap menghargai orang lain pada tokoh Hazil kembali tercermin pada data (40) dan (43) di bawah ini. Pada data (39), Wak Katok menunjukkan rasa hormat terhadap orang lain dengan meminta pendapatnya terlebih dahulu, meskipun pendapatnya sendiri yang dilaksanakan. Moetar Lubis juga menunjukkan sikap menghargai orang lain dalam novel JTAU melalui tokoh Guru Isa, Hazil dan Fatimah, seperti pada rincian dan uraian berikut ini.

METODE PENELITIAN

Jenis Penelitian

Wak Katok yang angkuh memandang rendah orang lain adalah bukti kezaliman yang tiada tandingannya. Dalam novel HH, watak Siti Rubiah, Pak Haji dan Buyung digambarkan oleh pengarang sebagai berwatak menghargai orang lain. Tanggungjawab untuk data adalah sama dengan moral seseorang yang berkaitan dengan tanggungjawab untuk menjaga kepercayaan orang lain.

Definisi Istlah

Desain Penelitian

Rencana penelitian ini menurut jenisnya merupakan penelitian deskriptif kualitatif, sehingga dalam penyusunan rancangannya harus dirancang berdasarkan prinsip-prinsip metode penelitian deskriptif kualitatif. Untuk itu, novel Harimau-Tiger dan Jalan Tak Ada Ujung karya Mochtar Lubis akan diteliti dengan menggunakan teknik analisis tokoh sehingga dapat ditemukan nilai-nilai pengajaran karakter dari para tokoh melalui perspektif hermeneutika. Untuk sampai pada suatu penyelesaian atau kesimpulan dilakukan dengan melihat premis-premis tertentu untuk menentukan premis umum.

Data dan Sumber Data

Sumber data dalam penelitian ini adalah novel Harimau-Harimau dan Jalan Tak Ada Ujung karya Mochtar Lubis terbitan Dunia Pustaka Jaya yang berjumlah 167 dan 214 halaman. Novel Harimau-Harimau dan Jalan Tak Ada Ujung karya Mochtar Lubis dipilih mengingat novel-novel tersebut ditulis oleh seorang novelis legendaris atau ternama yang telah banyak menghadirkan karya-karya yang mempunyai kaitan erat dengan kepentingan sosial masyarakat dan peka terhadap nilai-nilai kemasyarakatan. karakter. yang dibangun dalam komunitas publik. Harimau dan Jalan Tak Berujung karya Mochtar Lubis merupakan karya sastra yang menjadi bestseller selama dua tahun terhitung tahun 1977-1978 oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dan diterjemahkan ke dalam dua bahasa yaitu Inggris dan Mandarin.

Instrumen Penelitian

Teknik Pengumpulan Data

Pemeriksaan Keabsahan Data

Teknik Analisis Data

Bentuk penghormatan terhadap orang lain dari proses perkenalan seperti terlihat pada data (7) adalah proses penghormatan terhadap orang lain yang ditunjukkan dengan cara berjabat tangan untuk menghormati orang lain. Upaya dan pengorbanan orang lain untuk kita patut kita hargai, seperti halnya karakter Pak Haji terhadap Buyung. Mereka (siswa) menginginkan karakter seperti Hazil (cinta tanah air di JTAU), jujur ​​(karakter Pak Balam di novel HH), pekerja keras (pencari damar di novel HH), peduli terhadap orang lain, baik hati, menghargai orang lain, disiplin. , dan tanggung jawab yang diemban oleh tokoh Talib dan Buyung dalam novel HH tentunya sangat diharapkan.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Nilai Pendidikan Karakter dalam Novel Harimau-Harimau

  • Pendidikan Karakter Religius
  • Pendidikan Karakter Budaya
  • Pendidikan Karakter Kebangsaan

Kejujuran tidak hanya bisa dilakukan pada orang lain, tapi juga bisa dilakukan pada diri sendiri. Kepedulian juga ditunjukkan oleh tokoh Zaitun yang peduli dan menghargai keberadaan orang lain yang ditemuinya, seperti dalam kutipan, “dia baik dan sangat mencintai Buyung”. Segala bentuk tindakan yang dilakukan demi kebaikan orang lain merupakan bentuk kepedulian terhadap sesama.

Sikap acuh tak acuh ini ditunjukkan dengan merugikan orang lain demi menyelamatkan diri sendiri, sehingga nilai penanaman karakter peduli terhadap sesama bisa kita peroleh jika kita tidak meneladani sikap tokoh Waka Katoka. Sesuai uraian di atas, karakter Pak Balam dan Pak Haji dalam HH juga digambarkan peduli terhadap orang lain seperti yang dijelaskan di bawah ini. Bentuk kepedulian terhadap orang lain, bahkan terhadap orang yang sudah meninggal, dapat diwujudkan dengan memperlakukan orang yang sudah meninggal secara baik sebagai bukti tanggung jawab sebagai manusia.

Pengertian nilai membina karakter ramah atau komunikatif sebagaimana tergambar pada data (22) adalah tindakan yang menunjukkan rasa puas dalam berbicara, bersosialisasi, dan bekerja sama dengan orang lain. Saya masih ingat apa yang orang lain rasakan dan pikirkan tentang saya.” (JTAU : 40). Saya masih ingat apa yang orang lain rasakan dan pikirkan tentang saya."

Nilai pendidikan karakter budaya berupa sikap menghargai orang lain ditunjukkan dengan kebalikan dari apa yang dilakukan tokoh, yaitu tidak meniru tindakan tokoh. Menumbuhkan sikap menghargai orang lain merupakan suatu sikap terpuji karena apa yang dilakukan seseorang merupakan cerminan pribadi sebagai pribadi yang dihargai. Sifat menghargai dan menghargai orang lain sangat kental dalam pergaulan dan keseharian Pak Haji dan Buyung, seperti pada data dan uraian berikut ini.

Tanggung jawab merupakan suatu tindakan yang memahami manusia sebagai makhluk sosial yang selalu membutuhkan bantuan orang lain. Sebagai seorang anak yang suka berkelahi, Guru Isa tidak pernah menggunakan kekerasan terhadap orang lain seumur hidupnya.

Pembahasan Hasil Penelitian

Novel Harimau – Harimau dan Jalan Tak Ada Ujung karya Mochtar Lubis menyajikan fakta sosial berupa kepedulian terhadap sesama. Berdasarkan tokoh yang ditampilkan tokoh dalam novel Harimau – Harimau dan Jalan Tak Ada Ujung karya Mochtar Lubis, sejalan dengan firman Allah SWT dalam Al-Quran dalam surat Al-Maidah/5: 2. Novel Harimau – Harimau dan Jalan Tak Ada Ujung karya Mochtar Lubis menghadirkan karakter disiplin yang diperankan oleh tokoh Pak Haji, Buyung, Wak Katok, Zaitun dan Harimau.

Hal ini terlihat dari temuan seperti data yang ditemukan peneliti mengenai sosok Olive. Nilai pengembangan karakter khususnya kerja keras dalam novel Harimau – Harimau dan Jalan Tak Ada Ujung karya Mochtar Lubis digambarkan oleh tokoh Pak Haji, Wak Katok, Pak Balam, Buyung dan Harimau. Dari data hasil temuan peneliti terlihat jelas bahwa karakter Pak Balam menggambarkan bahwa bekerja pada dasarnya merupakan suatu kebutuhan bagi setiap manusia.

Sedangkan pada novel Jalan Tak Ada Ujung, tokoh pekerja keras yang ditampilkan penulis adalah sosok Pak Damrah dan Guru Isa. Novel Harimau – Harimau dan Jalan Tak Ada Ujung karya Mochtar Lubis sebagai salah satu objek kajian dalam penelitian ini menemukan tokoh-tokoh dalam diri Pak Haji, Buyung dan Siti Rubiyah. Dalam novel Harimau – Harimau dan Jalan Tak Ada Ujung karya Mochtar Lubis, peneliti menemukan sosok Pak Balam yang peka terhadap semangat kebangsaan.

Novel Harimau – Harimau dan Jalan Tak Ada Ujung karya Mochtar Lubis menampilkan nuansa sikap cinta tanah air.

Implikasi Hasil Penelitian terhadap Pembelajaran di

Agar krisis moral pada generasi muda tidak semakin parah, maka pendidikan karakter bangsa harus diberikan secara terpadu pada semua mata pelajaran, dan tidak dipaksakan pada mata pelajaran tertentu seperti yang selama ini terjadi. Meskipun dapat dipahami bahwa yang dominan dalam pengajaran pendidikan karakter bangsa adalah guru-guru yang relevan dengan pendidikan karakter bangsa. Selain itu di kelas IX juga terdapat hal serupa dengan pendidikan karakter, khususnya pada Kompetensi Dasar 13.1 Menjelaskan ciri-ciri tokoh dari kutipan novel yang dibaca (Depdiknas, 2007: 33).

Penelitian ini mengkaji pendidikan karakter dalam novel Harimau-Harimau dan Jalan Tak Ada Ujung karya Mochtar Lubis. Melalui pendidikan karakter diharapkan peserta didik mampu secara mandiri meningkatkan dan menggunakan ilmunya, mengkaji dan menginternalisasikan serta mengimplementasikan nilai-nilai karakter dan akhlak mulia agar terekspresikan dalam perilaku sehari-hari. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa dalam novel Harimau-Harimau dan Jalan Tak Ada Ujung karya Mochtar Lubis, nilai pendidikan karakter yang paling dominan adalah karakter religius.

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan bacaan bagi para pengambil kebijakan khususnya di dunia pendidikan, sehingga dapat dijadikan sebagai cambuk untuk selalu menerapkan pendidikan karakter sejak dini khususnya di sekolah dasar dan menengah. . pendidikan, maka harapan para pahlawan pendidikan adalah untuk menceriakan kehidupan bangsa yang bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Seseorang bisa terwujud. Meski sudah tua, namun tubuhnya tetap sehat dan kuat, mata dan pendengarannya tetap bersinar. Dia sendiri tidak banyak bicara, tapi suka mendengarkan percakapan orang lain dan juga tertawa.

Namun karena dia menghormati dan takut pada ayah dan ibunya, dia pun menuruti keinginan ayah dan ibunya.

SIMPULAN DAN SARAN

Saran

Ketika dia masih muda, ketika dia berumur sembilan belas tahun, dia meninggalkan desanya dan pergi mengembara ke negeri lain. Mereka melihat Wak Katok merupakan salah satu sesepuh di desa yang dianggap sebagai pemimpin dan dihormati banyak orang. Wak Katok dipuja, disegani bahkan agak ditakuti karena dikenal sebagai ahli pencak dan terampil sebagai dukun.”

Wak Katok sendiri pernah memujinya ketika saat berburu babi bersama warga desa, pelurunya mengenai mata kiri babi yang datang menyerang. Wak Katok berkata dalam kemarahannya saat itu bahwa dia sendiri pun tidak bisa membetulkan tembakan Buyung. Pujian Wak Katok sebagai pemburu terhebat dan penembak terpandai di seluruh kampung itu, merupakan semacam penunjukan resmi bagi Buyung.

Karena disiplin berburunya, Wak Katok pandai membaca segala jenis jejak yang ada di hutan, ia pandai mencium kebiasaan dan tingkah laku berbagai jenis makhluk hutan.” “Kalau ibunya menyuruhnya ke rumah Buyung untuk membawa makanan, kemudian dia terkadang sangat baik dan manis kepada Buyung dan juga akan tersenyum manis dan dia terlihat sangat cantik dan menyapa Buyung dengan "kakak" padahal Buyung hanya satu tahun lebih tua" ( HH. Dan "...sebenarnya Pak Lebai berdoa sekali Buyung tentang pemikirannya tentang cara melatih anjing berburu karena pak Lebai sangat suka berburu.

Jika Buyung bertemu dengannya sekali pada waktu pagi untuk mengambil air, Buyung akan membantunya mengambil paip air buluhnya." (HH.

Referensi

Dokumen terkait

2 A SYNOPSIS OF THE REGULATORY INSTRUMENTS DETERMINING THE DISPUTE RESOLUTION FRAMEWORK The legislation determining the structure of the dispute resolution framework includes: 1