BUKU JAWABAN TUGAS MATA KULIAH TUGAS 3
Nama Mahasiswa : DINA MARIS HEDO ..………...……...
Nomor Induk Mahasiswa/ NIM : 859265944 ...………....………....
Kode/Nama Mata Kuliah : PDGK4202/Pembelajaran IPA di SD ……...…………....
Kode/Nama UT Daerah : 79/KUPANG …...………..
Masa Ujian : 2023/2024 Genap (2024.1) ...
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS TERBUKA
NASKAH TUGAS MATA KULIAH UNIVERSITAS TERBUKA
SEMESTER: 2023/2024 Genap (2024.1) Fakultas
Kode/Nama MK Tugas
: FKIP/Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan : PDGK4202/Pembelajaran IPA di SD
: 3
JAWABAN 1. Menjelaskan bagian pertama
a. Dari tabel penyebaran lebih dari 50 % sudah mencapai penguasaan dri tujuan pembelajaran.
Selebihnya belum tercapai. Hal ini perlu dilakukan agar guru mengadakan evaluasi mencari kelemahan - kelemahan dalam menyampaikan materi pembelajaran, sehingga guru dapat menggunakan strategi - strategi pembelajaran sehingga akan mendapatkan hasil yang lebih baik dari proses pembelajaran tersebut.
b. Analisis konteks berguna untuk menentukan posisi dan keadaan suatu lembaga dalam menyelenggarakan pendidikan sekaligus menjadi dasar dalam menentukan visi, misi, tujuan dan rencana strategis yang akan disusun dan dilaksanakan, termasuk kurikulum yang dikembangkan dengan keunggulan kompetitif dan komparatifnya, analisis konteks dimaksudkan agar satuan pendidikan memperoleh gambaran secara objektif tentang status kondisi atau keadaannya dalam menyelenggarakan kegiatan pendidikan. Sehingga penyelenggaraan pendidikan di sekolah akan efektif dan berjalan dengan baik.
2. Hubungan antara tes, pengukuran, dan evaluasi berdasarkan gambar tersebut adalah evaluasi belajar baru dapat dilakukan dengan baik dan benar apabila menggunakan informasi yang diperoleh melalui pengukuran yang menggunakan tes sebagai alat ukurnya. Akan tetapi tentu saja tes hanya merupakan salah satu alat ukur yang dapat pula diperoleh tidak melalui tes, misalnya menggunakan alat ukur non tes seperti observasi, skala rating, dan lain sebagainya. Guru mengukur berbagai kemampuan siswa, apabila guru melangkah lebih jauh, dalam menginterpretasikan skor sebagai hasil pengukuran tersebut dengan menggunakan standar tertentu, untuk menentukan nilai atas dasar pertimbangan tertentu, maka kegiatan guru tersebut telah melangkah lebih jauh menjadi evaluasi. Untuk mengungkapkan hubungan antara asesmen dan evaluasi yaitu evaluasi merupakan proses pemberian penilaian terhadap data atau hasil yang diperoleh melalui asesmen. Sementara hubungan antara tes, pengukuran, dan evaluasi adalah siswa dapat diukur kemampuannya melalui tes yang sesuai dengan jenjang atau tingkat kemampuan serta perkembangan dari preses pembelajaran yang telah dialami siswa tersebut. Setelah kemampuan siswa diukur dan dinilai mereka dapat dievaluasi berdasarkan data - data dari pengukuran dan penilaian tersebut. Penilaian dapat dilakukan baik secara formal maupun informal. Semua tes merupakan penilaian formal, tetapi tidak semua penilaian formal merupakan tes.
3. Jelaskan syarat dan jenis alat evaluasi hasil belajar IPA di SD dengan benar
Evaluasi hasil belajar IPA (Ilmu Pengetahuan Alam) di Sekolah Dasar (SD) memiliki syarat-syarat tertentu yang harus dipenuhi untuk memastikan evaluasi yang efektif dan akurat. Berikut adalah penjelasan mengenai syarat dan jenis alat evaluasi hasil belajar IPA di SD:
Syarat Evaluasi Hasil Belajar IPA di SD:
1. Relevan dengan Kompetensi Dasar: Alat evaluasi harus relevan dengan kompetensi dasar yang diajarkan dalam kurikulum IPA di SD.
2. Objektif dan Dapat Diukur: Alat evaluasi harus dapat mengukur pencapaian kompetensi siswa secara objektif dan dapat diukur.
3. Mengacu pada Tujuan Pembelajaran: Evaluasi harus mengacu pada tujuan pembelajaran IPA yang telah ditetapkan.
4. Dapat Membedakan Tingkat Pencapaian: Alat evaluasi harus mampu membedakan tingkat pencapaian siswa, baik dari segi kognitif maupun keterampilan.
5. Dapat Memberikan Umpan Balik: Evaluasi harus mampu memberikan umpan balik yang konstruktif kepada siswa untuk meningkatkan pembelajaran mereka.
Jenis Alat Evaluasi Hasil Belajar IPA di SD:
1. Tes Tertulis: Tes tertulis dapat berupa soal pilihan ganda, esai, atau uraian untuk mengukur pemahaman konsep dan pengetahuan IPA siswa.
2. Observasi: Observasi dilakukan oleh guru untuk menilai keterampilan praktis dan sikap siswa dalam mengaplikasikan konsep IPA.
3. Proyek atau Penugasan: Proyek atau penugasan dapat digunakan untuk mengukur kemampuan siswa dalam mengaplikasikan pengetahuan IPA dalam konteks nyata.
4. Portofolio: Portofolio berisi kumpulan hasil kerja siswa dalam bentuk tugas, proyek, atau catatan yang menunjukkan perkembangan pembelajaran mereka dalam IPA.
5. Ujian Lisan: Ujian lisan dapat digunakan untuk mengukur pemahaman dan kemampuan berbicara siswa dalam menjelaskan konsep IPA.
Dengan memperhatikan syarat-syarat dan jenis alat evaluasi yang tepat, guru dapat melakukan evaluasi hasil belajar IPA di SD secara efektif dan memberikan gambaran yang komprehensif
4. Apa yang dimaksud dimaksud KTSP dan Landasan aturannya
KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan) merupakan kurikulum yang disusun dan dilaksanakan oleh setiap satuan pendidikan di Indonesia sesuai dengan karakteristik, potensi, dan kebutuhan peserta didik. KTSP bertujuan untuk memberikan keleluasaan kepada sekolah dalam merancang kurikulum yang sesuai dengan kondisi dan kebutuhan lokal. Berikut adalah penjelasan mengenai KTSP dan landasan aturannya:
KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan):
1. Fleksibilitas: KTSP memberikan fleksibilitas kepada setiap satuan pendidikan untuk mengembangkan kurikulum sesuai dengan karakteristik peserta didik, potensi daerah, dan kebutuhan lokal.
2. Mengutamakan Kompetensi: KTSP menekankan pengembangan kompetensi peserta didik melalui pendekatan berbasis kompetensi yang menekankan pada pemahaman, keterampilan, dan sikap.
3. Keterlibatan Guru: KTSP melibatkan guru dalam proses perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pembelajaran untuk meningkatkan kualitas pendidikan.
4. Penilaian Autentik: KTSP mendorong penggunaan penilaian autentik yang mencakup berbagai aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik peserta didik.
5. Pengembangan Karakter: KTSP juga menekankan pengembangan karakter dan sikap positif peserta didik sebagai bagian integral dari pendidikan.
Landasan Aturan KTSP:
1. Permendikbud No. 22 Tahun 2016: Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah.
2. Permendikbud No. 23 Tahun 2016: Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 23 Tahun 2016 tentang Standar Kompetensi Lulusan.
3. Permendikbud No. 24 Tahun 2016: Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 24 Tahun 2016 tentang Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar.
4. Permendikbud No. 65 Tahun 2013: Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 65 Tahun 2013 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah.
5. Permendikbud No. 66 Tahun 2013: Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 66 Tahun 2013 tentang Standar Isi Pendidikan Dasar dan Menengah.
Dengan landasan aturan yang jelas dan prinsip-prinsip yang terkandung dalam KTSP, diharapkan setiap satuan pendidikan dapat mengembangkan kurikulum yang relevan, efektif, dan sesuai dengan kebutuhan peserta didik untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.
5. Jelaskan langkah-langkah penyusunan alat evaluasi proses belajar IPA di SD
Penyusunan alat evaluasi proses belajar IPA (Ilmu Pengetahuan Alam) di Sekolah Dasar (SD) memerlukan perencanaan yang matang dan memperhatikan berbagai aspek penting untuk memastikan evaluasi yang efektif dan akurat. Berikut adalah langkah-langkah umum dalam penyusunan alat evaluasi proses belajar IPA di SD:
Langkah-langkah Penyusunan Alat Evaluasi IPA di SD : 1. Identifikasi Tujuan Evaluasi:
- Tentukan tujuan evaluasi yang jelas, misalnya mengukur pemahaman konsep, keterampilan praktis, atau sikap siswa dalam IPA.
2. Identifikasi Kompetensi Dasar:
- Tentukan kompetensi dasar yang akan dievaluasi sesuai dengan kurikulum IPA di SD.
3. Pilih Jenis Alat Evaluasi:
- Pilih jenis alat evaluasi yang sesuai, seperti tes tertulis, observasi, proyek, portofolio, atau ujian lisan, berdasarkan tujuan evaluasi dan kompetensi yang akan diukur.
4. Rancang Instrumen Evaluasi:
- Rancang instrumen evaluasi sesuai dengan jenis alat evaluasi yang dipilih, misalnya soal tes, rubrik observasi, atau panduan penilaian proyek.
5. Uji Coba Instrumen:
- Lakukan uji coba instrumen evaluasi kepada sejumlah siswa untuk memastikan instrumen tersebut valid, reliabel, dan dapat diinterpretasikan dengan jelas.
6. Atur Jadwal Evaluasi:
- Tentukan jadwal pelaksanaan evaluasi sesuai dengan rencana pembelajaran dan kebutuhan evaluasi.
7. Laksanakan Evaluasi:
- Lakukan evaluasi sesuai dengan instrumen yang telah dirancang, pastikan proses evaluasi berjalan sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan.
8. Kumpulkan dan Analisis Data Evaluasi:
- Kumpulkan hasil evaluasi dari instrumen yang telah digunakan dan analisis data evaluasi untuk mendapatkan gambaran pencapaian siswa dalam IPA.
9. Berikan Umpan Balik:
- Berikan umpan balik kepada siswa berdasarkan hasil evaluasi yang telah dilakukan untuk membantu mereka memahami kekuatan dan kelemahan mereka dalam pembelajaran IPA.
10. Refleksi dan Perbaikan:
- Lakukan refleksi terhadap proses evaluasi yang telah dilakukan dan instrumen yang digunakan, lalu lakukan perbaikan untuk meningkatkan efektivitas evaluasi di masa mendatang.
Dengan mengikuti langkah-langkah tersebut, penyusunan alat evaluasi proses belajar IPA di SD dapat dilakukan secara sistematis dan terarah untuk mendukung peningkatan pembelajaran siswa dalam mata pelajaran IPA.