Nama : Abiyu Pranaja Kelas : XI IIS 4
TOLERANSI DAN MENGHINDARKAN DIRI DARI TINDAK KEKERASAN
KEKERASAN DI JALAN RAYA YANG MAKIN MENGERIKAN
(m.detik.com)
Ada sejumlah kejadian kekerasan di jalan raya yang diberitakan berbagai media belakangan ini. Kejadian – kejadian itu bukan lagi sekedar perselisihan antar pengguna jalan, tapi sudah merupakan tindak kriminal. Beberapa kejadia sudah merupakan tindak kriminal berat, berupa penganiayaan berat dan pembunuhan.
Kekerasan di jalan biasanya dimulai dari perselisihan antar pengguna jalan. Ada tabrakan atau senggolan atau sekedar salip – menyalip. Satu atau kedua pihak merasa benar, dan menganggap pihak lain salah. Itu memicu pertengkaran yang menguras emosi. Yang gagal mengendalikan diri akan melakukan tindak kekerasan.
Jalan raya kita memang salah satu pemicu stress. Tingkat kemacetannya termasuk paling parah di dunia. Kemacetan tidak hanya terjadi pada jam – jam tertentu, tetapi nyaris sepanjang hari dan setiap hari. Pengguna jalan yang rutin melewati jalan tertentu setiap hari harus menghadapi hal yang sama, kemacetan pembuat stress. Orang menjadi tidak sabar, mudah marah, tidak mau mengalah, dan mengidap berbagai gejala stres yang lain.
Jalan raya kita dipenuhi oleh orang – orang yang tidak terdidik. Ketika macet sangat parah, orang cenderung tidak sabar. Ada yang menyerobot, ketika sudah terbentuk antrean panjang banyak orang tidak mau lagi megikuti antrean itu karean akan memakan waktu lama.
Mereka membuat antrean baru, menyerobot antrean sebelahnya. Lalu, orang – orang itu saling berebut jalan. Itu yang disebut tidak berakhlak dalam berkendara.
Keadaan itu makin diperparah oleh tiadanya penegakan hukum. Para pelanggar bisa bebas dengan menyuap aparat. Aparat menindak pelanggar tidak dengan tujuan membuat jera, tetapi sekedar untuk mencari uang.
Tanggapan : Dalam hal kekerasan seperti ini, sebaiknya kita dapat megontrol diri agar tidak cepat emosi dan dengan menyelesaikannya dengan kepala dingin bukan dengan cara kekerasan.
Karena jika dilakukan hal itu, masalah tidak akan selesai. Tidak lupa juga sebelum berkendara, kita berdo’a kepada Allah SWT agar selamat dan selalu bersabar jika terdapat suatu masalah di perjalanan.
Allah SWT berfirman dalam Q.S. AL – Imran : 200
َنوُحِلْفُت ْمُكّلَعَل َ ّلٱ ۟اوُقّتٱَو ۟اوُطِباَرَو ۟اوُرِباَصَو ۟اوُرِبْصٱ ۟اوُنَماَء َنيِذّلٱ اَُهّيَأَٰٓي
“Hai orang-orang yang beriman, bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga (di perbatasan negerimu) dan bertakwalah kepada Allah, supaya kamu beruntung.”
Referensi: https://tafsirweb.com/1332-quran-surat-ali-imran-ayat-200.html Tema: Tindak Kekerasan
PERUSAKAN MASJID DI TUBAN
(halopantura.com)
Masjid Baiturrahim di Tuban diserang sekelompok orang Kepala Bidang Polda Jawa Timur. Kombes Pol Frans Barung Mangera mengatakan perusakan masjid terjadi pada Selasa, 13 Februari 2018 pukul 01.00 WIB. Pada pukul 03.00 WIB, polres Tuban langsung mengamankan para pelaku yang berjumlah dua orang.
Salah satu pelaku bernama M. Zaenudin (40) warga Desa Kranghajo RT 02/ RW 01, Kecamatan Krangan Rembang, Jawa Tengah. Zaenudin diamankan di Polda Jawa Timur, karena indikasi gangguan jiwa satu lain masih dalam penanganan Polres Tuban.
Sebelum kejadian pelaku pada malam hari mencari-cari seorang kyai Pondok AL- Ishlahiyah, Gus Mad. Seorang warga, Muhammad, sempat bertanya tujuan pelaku mencari-cari hingga ke belakang masjid. Namun, pelaku marah dan memukul Muhammad.
Pelaku kemudian memecahkan kaca masjid hingga masyarakat sekitar menangkapnya.
Pelaku kemudia diserahkan kepada kepolisian setempat. Dalam proses pemeriksaan kepolisian menemukan buku-buku ilmu sulfi dan buku makrifat. Namun, dugaan ilmu menyimpang dari lain-lain masih dikembangkan dari pihak Polda Jawa Timur.
Tanggapan: Sebaiknya dalam hal agama kegiatan yang menyimpang atau melenceng dari Al-Qur’an haruslah dihapuskan karena Al-Qur’an sudah pasti benar di dalamnya dan tidak ada kesalahan. Dalam kasus ini pelaku menginginkan kekuasaan agar masyarakat sekitar mau mengikuti ajaran sesatnya dan mungkin saja pelaku iri dengan seorang kyai yang selalu disegani masyarakat.
Allah SWT berfirman dalam Q.S. Al – Kafirun : 6
ِنيِد َيِلَو ْمُكُنيِد ْمُكَل
“Untukmu agamamu, dan untukkulah, agamaku.”
https://tafsirq.com/109-al-kafirun/ayat-6 Tema: Tidak Adanya Toleransi