• Tidak ada hasil yang ditemukan

TOTAL QUALITY MANAGEMENT

N/A
N/A
aliyah febrianti

Academic year: 2023

Membagikan "TOTAL QUALITY MANAGEMENT"

Copied!
41
0
0

Teks penuh

Latar Belakang

Dalam dinamika bisnis yang terus berubah, manajemen kualitas dan kinerja merupakan landasan terpenting bagi kesuksesan perusahaan. Meningkatnya persaingan, kemajuan teknologi dan perubahan harapan pelanggan memerlukan pengelolaan kualitas produk dan kinerja organisasi secara efektif. Manajemen mutu dan kinerja bukan lagi sekedar proses rutin, namun merupakan strategi penting untuk mempertahankan daya saing dan memenuhi permintaan pasar yang terus berkembang.

Total Quality Management (TQM) telah muncul sebagai pendekatan terbaru untuk memandang manajemen mutu secara keseluruhan. Selain itu, kemajuan teknologi memberikan peluang baru dalam menggunakan data dan analitik untuk memahami tren, meningkatkan operasional, dan memberikan keunggulan kompetitif. Partisipasi pegawai dalam proses pengembangan kompetensi, evaluasi kinerja dan pengelolaan yang adil merupakan faktor penting dalam mencapai tingkat kualitas yang tinggi.

Meskipun penerapan konsep-konsep ini berpotensi menciptakan nilai tambah yang signifikan, organisasi juga menghadapi tantangan perubahan budaya dan adaptasi terhadap lingkungan bisnis yang dinamis. Dengan mengeksplorasi konsep, strategi dan tantangan manajemen kualitas dan kinerja, artikel ini berupaya memberikan gambaran komprehensif tentang bagaimana organisasi dapat mengoptimalkan kualitas dan efisiensi produk.

Rumusan Masalah

Tujuan

Pengukuran kinerja bertujuan untuk memotivasi pegawai dalam mencapai tujuan organisasi dan mematuhi standar perilaku yang telah ditetapkan agar menghasilkan tindakan yang diinginkan organisasi. Dalam merancang sistem pengukuran kinerja, diperlukan suatu model yang mampu menangkap kinerja suatu organisasi secara keseluruhan. Menurut Vanany (2003), model sistem pengukuran kinerja antara lain sebagai berikut: . 1) Kartu Skor Berimbang (BSC).

Sampai saat ini, Balanced Scorecard adalah model paling populer untuk Sistem Pengukuran Kinerja (DSS) baru yang dikembangkan. Integrated Environmental Performance Measurement System (IEPMS) merupakan model sistem pengukuran kinerja yang berkaitan dengan lingkungan. Apabila kita sudah mempunyai indikator dan ukuran kinerja yang jelas maka pengukuran kinerja dapat dilaksanakan.

Pengukuran kinerja yang dilakukan dalam jangka waktu tertentu sangat berguna untuk mengevaluasi kemajuan yang telah dicapai suatu organisasi. Pendekatan manajemen Balanced Scorecard lahir sebagai upaya untuk memperoleh alat pengukuran kinerja yang komprehensif.

Pengendalian Kinerja Organisasi dan Karyawan

  • Kinerja Organisasi
  • Ukuran Kinerja Organisasi
  • Pengendalian Kinerja Karyawan

Hasil kerja yang dicapai instansi dengan penuh tanggung jawab akan mencapai peningkatan kinerja yang efektif dan efisien. Informasi penjelas adalah informasi yang wajib dimuat dalam pelaporan kinerja, yang mencakup informasi kuantitatif dan naratif. Berdasarkan beberapa pendapat para ahli mengenai pengertian pengukuran kinerja, terdapat benang merah yang dapat dijadikan kesimpulan bahwa pengukuran kinerja adalah suatu sistem penilaian kinerja pegawai secara berkala yang menunjang keberhasilan organisasi atau berkaitan dengan pelaksanaannya. . tugas mereka.

Sistem pengukuran kinerja penting dalam setiap organisasi untuk memastikan stabilitas dan kemakmuran dalam lingkungan yang sangat kompetitif saat ini, yang meningkatkan persaingan antar organisasi dan menjadikannya penting bagi mereka untuk bertahan hidup. Menurut Zhang & Yu, (2020), sistem pengukuran kinerja memfasilitasi hubungan dengan pembelajaran dan peningkatan, serta menentukan pendorong perubahan. Secara umum, sistem pengukuran kinerja digunakan untuk dua tujuan berbeda: pertama, sebagai kapasitas diagnostik, yang mencerminkan peran umpan balik tradisional dari sistem pengukuran kinerja untuk mendukung implementasi strategi; dan kedua, dalam peran interaktif, terkait dengan informasi yang didistribusikan ke seluruh organisasi yang berfokus pada pembelajaran, merangsang komunikasi, dan memandu munculnya strategi baru untuk lingkungan yang dinamis.

Beberapa faktor penyebab tidak akuratnya pengukuran kinerja antara lain ketidakjelasan makna kinerja yang dilaksanakan, kurangnya pemahaman pegawai mengenai kinerja yang diharapkan, ketidakakuratan alat ukur kinerja dan ketidakpedulian pimpinan organisasi dalam mengelola kinerja. Pengukuran kinerja digunakan untuk menekan perilaku yang tidak diinginkan melalui umpan balik terhadap hasil kerja, serta sebagai dasar pemberian penghargaan kepada orang-orang yang telah memenuhi atau melampaui tujuan yang telah ditentukan. Dengan penilaian kinerja yang dikaitkan dengan manajemen kompensasi, maka karyawan yang berkinerja baik atau baik akan menerima penghargaan.

Uraian manfaat pengukuran kinerja cukup baik, namun kekurangannya adalah tidak mengungkap manfaat pengukuran kinerja terkait aspek non pasar yaitu lingkungan dan sosial. Pengukuran kinerja, baik kuantitatif maupun kualitatif, harus mampu menggambarkan tingkat pencapaian tujuan dan sasaran organisasi, baik pada tahap perencanaan (ex-ante), tahap pelaksanaan (ongoing) maupun setelah kegiatan selesai (ex-ante). -pos). Selain itu, pengukuran kinerja juga digunakan untuk memastikan bahwa kinerja sehari-hari menunjukkan kemajuan dalam mencapai tujuan dan sasaran organisasi tersebut.

Sistem pengukuran kinerja yang baik adalah seperangkat ukuran kinerja, proses pengambilan keputusan dan metode saling belajar yang membantu dalam mengelola, mengendalikan, merencanakan dan melaksanakan berbagai aktivitas yang dilakukan dalam perusahaan. Model IPMS merupakan model SPK yang bertujuan agar sistem pengukuran kinerja menjadi lebih kokoh, terintegrasi, efisien dan efektif. Pengukuran tingkat pencapaian tujuan dan strategi merupakan perbandingan hasil aktual dengan indikator dan ukuran kinerja yang telah ditentukan.

Balanced Scorecard bukanlah pendekatan tradisional yang hanya berfokus pada kinerja jangka pendek – melalui perspektif finansial – Balanced Scorecard menetapkan nilai untuk kinerja finansial dan kompetitif jangka panjang. Organization-Performance-Measurement-Tools, n.d.). Honeywell menjelaskan dedikasinya terhadap Six Sigma dan apa artinya mencapai kinerja tingkat tinggi ini.

Perangkat Pengukur Kinerja Organisasi

  • Pengendalian Keuangan
  • Pengendalian Informasi
  • Balance Scorecard
  • Membuat Tolak Ukur dari Praktik yang Terbaik

Manajemen Kualitas Total (Total Quality Management)

  • Teknik-teknik TQM
  • Faktor-faktor yang Mempengaruhi TQM
  • Kecenderungan dalam Kualitas dan Pengendalian Keuangan

Kesimpulan

Dapat disimpulkan bahwa manajemen mutu dan kinerja bukan sekedar elemen operasional, namun merupakan landasan penting bagi keberhasilan dan keberlanjutan perusahaan di tengah dinamika bisnis yang selalu berubah. Meningkatnya persaingan, perkembangan teknologi dan perubahan ekspektasi pelanggan mendorong organisasi untuk mengadopsi strategi yang efektif untuk mengelola kualitas produk dan kinerja operasional. Total Quality Management (TQM) merupakan kunci untuk melihat manajemen mutu secara menyeluruh, bukan sekedar kebutuhan, namun sebagai filosofi yang menciptakan budaya perusahaan yang dinamis dan progresif.

Partisipasi aktif seluruh anggota organisasi dalam upaya perbaikan berkelanjutan memberikan dasar yang kuat untuk mencapai dan mempertahankan standar kualitas yang tinggi. Keterlibatan karyawan dalam pengembangan keterampilan, penilaian kinerja yang adil, dan pelatihan adalah kunci untuk menciptakan tim yang berkinerja tinggi. Kesimpulannya, manajemen mutu dan kinerja bukan hanya sekedar topik bisnis, namun sebuah perjalanan menuju keunggulan berkelanjutan yang melibatkan seluruh elemen organisasi.

Dengan mengoptimalkan kualitas produk dan kinerja operasional, organisasi dapat membangun landasan yang kuat untuk sukses dan berkembang di era bisnis yang penuh tantangan ini.

Saran

Dengan menerapkan saran-saran ini, organisasi dapat memperkuat fondasi manajemen mutu dan kinerja, menciptakan nilai tambah yang berkelanjutan, dan menghadapi masa depan dengan percaya diri untuk menghadapi dinamika bisnis yang terus berkembang.

Referensi

Dokumen terkait

Dalam hasil penelitian Suhartini (2007) bahwa budaya organisasi sebagai variabel moderating tidak berpengaruh secara signifikan terhadap interaksi TQM dengan

Pencapaian kinerja adalah hasil kerja yang dicapai organisasi sesuai dengan wewenang dan tanggung jawabnya dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran organisasi.

bahwa kinerja adalah hasil kerja yang telah dicapai oleh seseorang.. dalam suatu organisasi untuk mencapai tujuan berdasarkan

Pencapaian kinerja adalah hasil kerja yang dicapai organisasi sesuai dengan wewenang dan tanggung jawabnya dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran organisasi.

Dalam suatu organisasi kinerja dapat dikatakan sebagai suatu hasil kerja yang dapat dicapai oleh seorang pegawai, satu unit kerja dan organisasi, dalam rangka upaya mencapai

Pencapaian kinerja adalah hasil kerja yang dicapai organisasi sesuai dengan wewenang dan tanggung jawabnya dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran organisasi.

a) Kesesuaian tujuan: memenuhi kebutuhan, kebutuhan, atau keinginan pelanggan. Mengevaluasi apakah intensitas kerja yang berhubungan dengan kualitas suatu organisasi

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan untuk mengetahui bagaimana penerapan Total Quality Management dan Komitmen Organisasi dalam kaitannya kinerja perusahaan