• Tidak ada hasil yang ditemukan

TRANSAKSI PENJUALAN ASET TETAP DISUSUTKAN

N/A
N/A
23@Adella Nakhlah Ghina Zain

Academic year: 2023

Membagikan "TRANSAKSI PENJUALAN ASET TETAP DISUSUTKAN"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

TRANSAKSI PENJUALAN ASET TETAP DISUSUTKAN.

Untuk transaksi penjualan aset tetap yang disusutkan antara entitas induk dan entitas anak, keuntungan atau kerugian penjualan aset tetap akan terealisasi seiring penggunaan aset tersebut.

Sebelum masuk ke pembahasan transaksi hulu dan hilir, akan dibahas gambaran awal mengenai transaksi jual beli aset tetap yang disusutkan entitas induk dan entitas anak dan serta jurnal eliminasi yang perlu dibuat dalam menyusun laporan keuangan konsolidasian.

Dampak Transaksi Penjualan Aset Tetap Disusutkan terhadap Pencatatan Entitas Induk dan Jurnal Eliminasi

Contoh berikut memberikan gambaran komprehensif dampak transaksi penjualan aset tetap disusutkan, misal kendaraan, oleh induk ke entitas anak, baik terhadap pencatatan induk maupun jurnal eliminasi yang dibuat pada saat menyusun laporan keuangan konsolidaaian.

Contoh 1. Dampak Penjualan Kendaraan bagi Pencatatan Entitas Induk dan Jurnal Eliminasi.

Pada 31 Desember 2015, PT Palapa menjual kendaraan kepada entitas anaknya, PT Mada, seharga Rp 210,000,000. PT Palapa memperoleh kendaraan tersebut pada 1 Januar1 2014 dengan harga Rp 300,000,000. PT Palapa menyusutkan kendaraan tersebut selama 5 tahun dengan metode garis lurus tanpa nilai sisa. Atas penjualan kendaraan tersebut, PT Palapa membukukan keuntungan penjualan kendaraan sebesar Rp 30,000,000. PT Mada bermaksud menggunakan kendaraan tersebut untuk operasional dan menyusutkan kendaraan selama sisa masa manfaat, yaitu 3 tahun, dengan metode garis lurus tanpa nilai sisa. Ilustrasi di atas dapat digambarkan dalam bagan berikut :

Rp 300,000,000 Rp 210,000,000

Keuntungan = Rp 30,000,000

Pencatatan yang dibuat PT Palapa terkait dengan kepemilikan kendaraan tersebut adalah :

Kendaraan 300,000,000

Kas 300,000,000

(1 Januari 2014 - Mencatat pembelian kendaraan)

Beban Penyusutan 60,000,000

Akumulasi Penyusutan 60,000,000

(31 Des 2014 - Mencatat Beban penyusutan)

Beban Penyusutan 60,000,000

Akumulasi Penyusutan 60,000,000

(31 Des 2015 - Mencatat Beban penyusutan)

Nilai Perolehan Kendaraan 300,000,000 Akumulasi Penyusutan (31 Des 2015) (120,000,000)

Nilai Tercatat 180,000,000

(31 Des 2015 - Menentukan nilai tercatat Kendaraan)

PT Palapa PT Mada

(2)

Jurnal yang dibuat PT Palapa saat menjual Kendaraan kepada PT Mega, adalah berikut :

Kas 210,000,000

Akumulasi Penyusutan 120,000,000

Kendaraan 300,000,000

Keuntungan penjualan Kendaraan 30,000,000

(31 Des 2015 - Mencatat penjualan Kendaraan)

Pencatatan yang dibuat PT Mada pada saat membeli kendaraan dari PT Palapa adalah :

Kendaraan 210,000,000

Kas 210,000,000

(31 Des 2015 - Mencatat pembelian Kendaraan dari induk)

Akibat dari pencatatan di atas, PT Palapa melaporkan keuntungan penjualan kendaraan sebesar Rp 30,000,000 dan PT Mada melaporkan nilai perolehan kendaraan sebesar Rp 210,000,000. Karena transaksi tersebut terjadi antara PT Palapa dan PT Mada yang merupakan satu kesatuan ekonomi, maka keuntungan penjualan kendaraan kendaraan yang dibukakan PT Palapa belum terealisasi. PT Palapa harus membuat pencatatan untuk menangguhkan keuntungan penjualan kendaraan tersebut sebagai berikut :

Bagian laba atas entitas Anak 30,000,000

Investasi pada entitas Anak 30,000,000

(31 Des 2015 - Mencatat keuntungan yang belum terealisasi)

Transaksi penjualan kendaraan antara PT Palapa dan PT Mada di atas merupakan transaksi hulu, maka PT Palapa mencatat secara penuh keuntungan yang belum terealisasi.

Keuntungan atas penjualan kendaraan yang dibukukan PT Palapa sebesar Rp 30,000,000 belum terealisasi karena sampai akhir periode kendaraan tersebut masih berada di PT Mada. Sehingga keuntungan penjualan kendaraan tersebut harus dieliminasi. Kendaraan dan akumulasi penyusutan yang disajikan dalam laporan keuangan konsolidasia pencatatan PT Palapa. Sehingga jurnal eliminasi dibuat untuk meningkatkan nilai kendaraan dari Rp 210,000,000 menjadi Rp 300,000,000 dan memunculkan akumulasi penyusutan kendaraan sebesar Rp 120,000,000. Jurnal eliminasi yang harus dibuat untuk menyusun laporan keuangan konsolidasian 2015 adalah sebagai berikut:

Kendaraan 90,000,000

Keuntungan penjualan Kendaraan 30,000,000

Akumulasi Penyusutan 120,000,000

(31 Des 2015 - Mengeliminasi penjualan kendaraan antar afiliasi)

Dampak dari jurnal eliminasi diatas terhadap penyajian akun kendaraan, akumulasi penyusutan kendaraan dan keuntungan penjualan kendaraan dalam laporan keuangan konsolidasian 2015 adalah sebagai berikut :

Akun PT Palapa PT Mada KonsolidasiSebelum Eliminasi Konsoli dasian

Kendaraan 0 210,000,000 210,000,000 90,000,000 300,000,000

Ak Penyusutan Kend 120,000,000 (120,000,000)

Keuntungan penjualan Tanah 30,000,000 30,000,000 30,000,000 0

(3)

Keuntungan penjualan kendaraan sebesar Rp 30,000,000 yang diperoleh PT Palapa tahun 2015 sebagian telah terealisasi pada tahun 2016. Realisasi keuntungan ini seiring dengan penggunaan kendaraan oleh PT Mada. Besarnya keuntungan penjualan kendaraan yang terealisasi setiap periodenya adalah selisih beban penyusutan menurut PT Mada dan PT Palapa, PT Mada mencatat beban penyusutan kendaran setiap periodenya sebesar Rp 70,000,000 (Rp 210,000,000 - 0 / 3 th).

Sedangkan pada saat kendaraan masih dimiliki oleh PT Palapa, beban penyusutan PT Palapa setiap periodenya adalah Rp 60,000,000 (Rp 300,000,000 - 0 / 5 th). Sehingga keuntungan penjualan kendaraan yang terealisasi setiap periode adalah Rp 10,000,000 (Rp 70,000,000 - Rp 60,000,000) Atas keuntungan penjualan kendaraan yang telah terealisasi, PT Palapa akan membuat jurnal sebagai berikut:

Investasi pada entitas anak 10,000,000

Bagian Laba Entitas Anak 10,000,000

(31 Des 2016 - Mencatat keuntungan sudah terealisasi)

Jurnal eliminasi diperlukan untuk menyesuaikan nilai kendaraan sesuai dengan nilai perolehan dari pihak nonafiliasi dan mengeliminasi keuntungan penjualan kendaraan yang belum terealisasi. Yaitu sebesar Rp 20,000, 000 (Rp 30,000,000 - Rp 10,000,000). Jurnal eliminasi yang harus dibuat untuk menyusun laporan keuangan konsolidasian 2016 adalah sebagai berikut: Dampak dari jurnal eliminasi di atas terhadap penyajian akun kendaraan danakumla penyusutan-kendaraan dalam laporan keuangan konsolidasian 2016 adalah sebagai berikut :

Kendaraan 90,000,000

Investasi pada entitas anak 20,000,000

Akumulasi Penyusutan 110,000,000

(31 Des 2016 - Mengeliminasi penjualan kendaraan anar afiliasi)

Dampak jurnal Eliminasi terhadap penyajian akun kendaraan dan akumulasi penyusutan dalam laporan keuangan konsolidasian 2016, adalah berikut ini :

Akun PT Palapa PT Mada KonsolidasiSebelum Eliminasi Konsoli dasian

Kendaraan 0 210,000,000 210,000,000 90,000,000 300,000,000

Ak Penyusutan Kend 70,000,000 70,000,000 110,000,000 180,000,000

Transaksi Hulu Penjualan Aset Tetap Disusutkan

Untuk memperoleh gambaran komprehensif tentang prosedur konsolidasi dimana terdapat transaksi hulu penjualan aset tetap disusutkan (bangunan), digunakan contoh yang melanjutkan contoh sebelumnya dengan menyesuaikan saldo beberapa akun terkait dengan transaksi tanah oleh induk ke entitas anaknya.

(4)

Contoh 2. - Transaksi Hulu Penjualan Bangunan.

Berikut neraca saldo PT Nusantara dan PT Andalas per 31 Desember 2015.

Neraca Saldo PT Nusantara dan PT Andalas per 31 Desember 2015.

PT Nusantara PI Andalas

Debit Kredit Debit Kredit

Kas dan Setara Kas 1,087,500,000 600,000,000

Piutang Usaha 800,000,000 375,000,000

Persediaan 650,000,000 400,000,000

Investasi pada PT Andalas 982,500,000

Tanah 1,500,000,000 500,000,000

Bangunan & Peralatan 3,000,000,000 400,000,000

Merek Dagang 440,000,000

Akumulasi Penyusutan 750,000,000 125,000,000

Akumulasi Amortisasi 60,000,000

Utang Usaha 1,200,000,000 300,000,000

Utang Obligasi 1,500,000,000 500,000,000

Modal Saham 3,000,000,000 800,000,000

Laba Di Tahan 1,500,000,000 400,000,000

Penjualan 4,800,000,000 875,000,000

Bagian Laba atas PT Andalas 120,000,000

Keuntungan Penjualan Bangunan 30,000,000

Beban Pokok Penjualan 3,000,000,000 550,000,000

Beban Operasi 900,000,000 100,000,000

Beban Penyusutan 250,000,000 25,000,000

Beban Amortisasi 50,000,000

Dividen 300,000,000 50,000,000

TOTAL 12,960,000,000 12,960,000,000 3,000,000,000 3,000,000,000 Informasi tambahan:

1. PT Nusantara melakukan pembelian 75% saham PT Andalas pada 1 Januari 2015 pada nilai bukunya, yaitu Rp 900,000,000. Nilai wajar kepentingan nonpengendali sama dengan nilai bukunya, sebesar Rp 300,000,000.

2. Selama 2015, PT Andalas melaporkan perolehan laba bersih sebesar Rp 200,000,000 dan mengumumkan pembagian dividen sebesar Rp 50,000,000.

3. PT Andalas telah melakukan pembelian bangunan milik PT Nusantara pada 31 Desember 2015 seharga Rp 230,000,000. Bangunan bersebut diperoleh PT Nusantara pada 1 Januari 2006 pada harga Rp 400,000,000. Umur manfaat atas bangunan tersebut diperkirakan 20 tahun, PT Nusantara menyusutkan bangunan bersebut dengan metode garis lurus tanpa nilai sisa.

4. PT Andalas menggunakan bangunan tersebut selama sisa masa manfaat bangunan, yaitu 10 tahun.

PT Andalas menggunakan metode garis lurus antuk menysutkan bangunan tanpa nilai sisa.

Prosedur Konsolidasi Tahun Pertama - 2015 Pencatatan PT Nusantara - 2015

PT Nusantara mencatat investasinya di PT Andalas dengan menggunnakan metode ekuitas.

Maka pencatatan yang dibuat PT Nusantara selama tahun 2015 adalah berikut:

(5)

Investasi pada PT Andalas 900,000,000

Kas 900,000,000

(1 Januari 2015 - Mencatat pembelian saham PT Andalas - 75%)

Investasi pada PT Andalas 150,000,000

Bagian Laba PT Andalas 150,000,000

(31 Des 2015 - Mencatat bagian laba atas PT Andalas)

Kas 37,500,000

Investasi pada PT Andalas 37,500,000

(31 Des 2015 - Mencatat bagian dividen atas PT Andalas)

Selama periode 2015, terdapat transaksi hulu yaitu penjualan bangunan oleh PT Nusantara ke PT Andalas seharga Rp 230,000,000. Atas penjualan bangunan terselut, PT Nusantara membukukan keuntungan sebesar Rp 30.000.000. Karena sampai dengan akhir periode 2015, bangunan masih dimiliki PT Andalas, maka keuntungan penjualan bangunan tersebut belum terealisasi. PT Nusantara harus menangguhkan keuntungan tersebut secara penuh dan melakukan pencatatan sebagai berikut

Laba atas entitas Anak 30,000,000

Akumulasi Penyusutan 30,000,000

(31 Des 2015 - Mencatat keuntungan yang belum terealisasi)

Jurnal Eliminasi - 2015

Berikut adalah perhitungan nilai aset bersih PT Andalas dan bagian PT Nusantara dan kepentingan nonpengendali atas aset bersih tersebut.

Perhitungan Jurnal Eliminasi

PT Nusantara 75 %

Kepentingan

Non Pengendali = Saham Biasa

Laba Ditahan Saldo Awal 900,000,000 300,000,000 = 800,000,000 400,000,000

Laba Bersih a 150,000,000 50,000,000= 200,000,000

Dividen (37,500,000) (12,500,000)= (50,000,000)

Saldo Akhir b 1,012,500,000 337,500,000= 800,000,000 550,000,000 Keuntungan bl terealisasi c (30,000,000)

Saldo Akhir disesuikan b-c 982,500,000 Bagian laba atas Andalas a-c 120,000,000

Jurnal eliminasi (1e) merupakan jurnal eliminasi dasar untuk mengeliminasi bag. laba dan dividen PT Nusantara dan kepentingan nonpengendali serta investasi awal PT Nusantara di PT Andalas.

Saham Biasa 800,000,000

Laba Ditahan 400,000,000

Bagian Laba atas PT Andalas 120,000,000 Bagian Laba Kepentingan Non Pengendali 50,000,000

Dividen 50,000,000

Investasi pada PT Andalas 982,500,000

Kepentingan Non Pengendali 337,500,000

(1e - Mengeliminasi Ekuitas dan Investi pada PT Andalas)

Bangunan tersebut digunakan oleh PT Andalas sehingga dari sudut pandang konsolidasian, keuntungan penjualan PT Nusantara harus dieliminasi. Nilai bangunan dan akumulasi penyusutan harus disesuikan agar mencerminkan nilai perolehan dari pihak non afiliasi. Jurnal eliminasinya berikut ini :

(6)

Keuntungan penjualan Bangunan 30,000,000

Bangunan 170,000,000

Akumulasi Penyusutan Bangunan 200,000,000

(2e - Mengeliminasi penjualan bangunan antar afiliasi)

Kertas Kerja Konsolidasian - 2015

Berikut kertas kerja yang digunakan untuk menyusun laporan keuangan konsolidasian 2015

KERTAS KERJA KONSOLIDASIAN 2015

(dalam ribuan)

NAMA AKUN PT

NUSANTARA

PT ANDALAS

ELIMINASI KONSO

LIDASIAN DEBIT KREDIT

Laporan Laba Rugi

Penjualan 4,800,000 875,000 5,675,000

Beban Pokok Penjualan (3,000,000) (550,000) (3,550,000)

Beban Operasi (900,000) (100,000) (1,000,000)

Beban Penyusutan (250,000) (25,000) (275,000)

Beban Amortisasi (50,000) (50,000)

Bagian Laba atas PT Andalas 120,000 1e 120,000

Keuntungan Penjualan Bangunan 30,000 2e 30,000 0

Laba Bersih Konsolidasian 750,000 200,000 150,000 800,000

Pengh. Kepentingan NonPengendali 1e 50,000 (50,000)

Bagian Induk Atas Laba Bersih 750,000 200,000 200,000 750,000 Laporan Laba Ditahan

Saldo Awal LD 1,500,000 400,000 1e 400,000 1,500,000

Laba Bersih 750,000 200,000 200,000 750,000

Dividen (300,000) (50,000) 1e 50,000 (300,000)

Saldo Laba Ditahan 1,950,000 550,000 600,000 50,000 1,950,000 Laporan Posisi Keuangan

Kas dan Setara Kas 1,087,500 600,000 1,687,500

Piutang Usaha 800,000 375,000 1,175,000

Persediaan 650,000 400,000 1,050,000

Investasi pada PT Andalas 982,500 982,500 0

Tanah 1,500,000 500,000 2,000,000

Bangunan & Peralatan 3,000,000 400,000 2e 170,000 3,570,000

Ak Penyusutan (750,000) (125,000) 2e 200,000 (1,075,000)

Merek Dagang 440,000 440,000

Akumulasi Amortisasi (60,000) (60,000)

Total Aset 7,650,000 2,150,000 170,000 982,500 8,787,500

Utang Usaha 1,200,000 300,000 1,500,000

Utang Obligasi 1,500,000 500,000 2,000,000

Modal Saham 3,000,000 800,000 1e 800,000 3,000,000

Laba Di Tahan 1,950,000 550,000 600,000 50,000 1,950,000

Kepentingan Non Pengendali 0 2e 337,500 337,500

7,650,000 2,150,000 1,400,000 387,500 8,787,500

Prosedur Konsolidasi Tahun Kedua - 2016

Untuk periode 2016, PT Nusantara melaporkan laba bersih dari kegiatan perusahaan (di luar penghasilan dari anak usaha sebesar Rp 750,000,000 dan mengumumkan pembagian dividen sebesar

(7)

Rp 400,000,000 sedangkan PT Andalas melaporkan perolehan laba bersih sebesar Rp 250,000,000 dan mengumumkan pembagian dividen sebesar Rp 100,000,000. Sampai akhir 2016, bangunan yang diperoleh dari PT Nusantara masih digunakan oleh PT Andalas.

Berikut ini Neraca Saldo PT Nusantara dan PT Andalas pada 31 Desember 2016 Neraca Saldo PT Nusantara dan PT Andalas

per 31 Desember 2016.

PT Nusantara PT Andalas

Debit Kredit Debit Kredit

Kas dan Setara Kas 1,600,000,000 700,000,000

Piutang Usaha 1,000,000,000 500,000,000

Persediaan 550,000,000 350,000,000

Investasi pada PT Andalas 1,098,000,000

Tanah 1,500,000,000 500,000,000

Bangunan & Peralatan 3,000,000,000 400,000,000

Merek Dagang 440,000,000

Ak Penyusutan 1,000,000,000 150,000,000

Akumulasi Amortisasi 160,000,000

Utang Usaha 1,087,500,000 300,000,000

Utang Obligasi 1,500,000,000 500,000,000

Modal Saham 3,000,000,000 800,000,000

Laba Di Tahan 1,950,000,000 550,000,000

Penjualan 6,000,000,000 1,000,000,000

Bagian Laba dari PT Andalas 190,500,000

Beban Pokok Penjualan 3,900,000,000 600,000,000

Beban Operasi 1,100,000,000 125,000,000

Beban Penyusutan 250,000,000 25,000,000

Beban Amortisasi 50,000,000

Dividen 400,000,000 100,000,000

TOTAL 14,888,000,000 14,888,000,000 3,300,000,000 3,300,000,000

Pencatatan PT Nusantara - 2016

PT Nusantara mencatat investasinya di PT Andalas dengan menggunakan metode ekuitas. Maka pencatatan yang dibuat PT Nusantara selama tahun 2016 adalah berikut:

Investasi pada PT Andalas 187,500,000

Bagian laba atas PT Andalas 187,500,000

(31 Des 2016 - Mencatat bagian laba PT Andalas)

Kas 75,000,000

Investasi pada PT Andalas 75,000,000

(31 Des 2016 - Mencatat bagian dividen PT Andalas)

Bangunan yang dibeli PT Andalas dari PT Nusantara pada th 2015 digunakan oleh PT Andalas untuk operasional perusahaan. Oleh karena itu, keuntungan penjualan bangunan PT Nusantara telah terealisasi sebagaian pada tahun 2016. Besarnya keuntungan yang terealisasi di tahun 2016 adalah sebesar selisih beban penyusutan yang dicatat PT Andalas dan beban penyusutan yang seharusnya, jika aset tersebut masih dimiliki oleh PT Nusantara.

Nilai beban penyusutan bangunan PT Andalas setiap periodenya sebesar Rp 23,000,000 (Rp230,000,000 - Rp0 /10 tahun). Sedangkan beban penyusutan yang seharusnya jika bangunan masih dimiliki PT Nusantara adalah Rp 20,000,000 (Rp 400,000,000 - Rp 0/ 20 tahun). Terdapat perbedaan beban penyusutan sebesar Rp 3,000,000. Sehingga besarnya keuntungan penjualan bangunan yang terealisasi pada tahun 2016 Rp 3,000,000. Atas keuntungan penjualan yang terealisasi PT Nusantara

(8)

membuat jurnal berikut :

Investasi pada PT Andalas 3,000,000

Bagian Laba atas entitas Anak 3,000,000

(31 Des 2016 - Mencatat keuntungan transaksi hulu yang terealisasi)

Jurnal Eliminasi - 2016

Berikut adalah perhitungan nilai aset bersih PT Andalas dan bagian PT Nusantara dan kepentingan non pengendali atas aset tersebut :

Perhitungan Jurnal Eliminasi

PT Nusantara

75 % Kepentingan

Non Pengendali = Saham

Biasa Laba

Ditahan Saldo Awal 1,012,500,000 337,500,000 = 800,000,000 550,000,000

Laba Bersih a 187,500,000 62,500,000= 250,000,000

Dividen (75,000,000) (25,000,000)= (100,000,000)

Saldo Akhir b 1,125,000,000 375,000,000= 700,000,000

Keuntungan yang terealisir c 3,000,000 Saldo Akhir diperbarui 1,128,000,000 Keuntungan belum terealisasi d (27,000,000) Saldo Akhir disesuikan b-d 1,098,000,000 Bagian laba atas PT Andalas a+c 190,500,000

Berikut jurnal eliminasi dasar, dibuat untuk mengeliminasi bagan laba dan dividen PT Nusantara serta kepentingan nonpengendali serta investasi awal PT Nusantara di PT Andalas.

Saham Biasa 800,000,000

Laba Ditahan 550,000,000

Bagian Laba atas PT Andalas 190,500,000 Bagian Laba Kepentingan Non Pengendali 62,500,000

Dividen 100,000,000

Investasi pada PT Andalas 1,128,000,000

Kepentingan Non Pengendali 375,000,000

(1e - Mengeliminasi Ekuitas dan Investi pada PT Andalas)

Jurnal eliminasi berikut adalah untuk mengeliminasi keuntungan penjualan bangunan yang belum terealisasi pada awal 2016, Karena peniualan antara PT Nusantara dan PT Andalas terjadi pada tahun 2015, maka jurnal eliminasi dibuat dengan mendebit akun Investasi pada PT Andalas.

Investasi pada PT Andalas 30,000,000

Bangunan 170,000,000

Akumulasi Penyusutan 200,000,000

(2e - Mengeliminasi penjualan Bangunan antara PT Nusantara dan PT Andalas)

Jurnal eliminasi berikut untuk menyesuaikan nilai beban penyusutan dan akumulasi penyusutan yang disajikan dalam laporan keuangan konsolidasian 2016. Beban penyusutan yang seharusnya disajikan dalam laporan keuangan konsolidasian sebesar Rp 20,000,000 sedangkan beban penyusutan dalam pencatatan PT Andalas sebesar Rp 23,000,000, Oleh karena itu, diperlukan jurnal eliminasi untuk menurunkan beban penyusutan dan akumulasi penyusutan sebesar Rp3.000.000.

Akumulasi Penyusutan 3,000,000

Beban Penyusutan 3,000,000

(2e - Mengeliminasi keuntungan penjualan Tanah antara PT Nusantara & PT Andalas)

(9)

Kertas Kerja Konsolidasian - 2016

Berikut adalah kertas kerja yang digunakan untuk menyusun laporan keuangan konsolidasian tahun 2016

KERTAS KERJA KONSOLIDASIAN 2016

(dalam ribuan)

NAMA AKUN PT

NUSANTARA

PT ANDALAS

ELIMINASI KONSO

LIDASIAN DEBIT KREDIT

Laporan Laba Rugi

Penjualan 6,000,000 1,000,000 7,000,000

Beban Pokok Penjualan (3,900,000) (600,000) (4,500,000)

Beban Operasi (1,100,000) (125,000) (1,225,000)

Beban Penyusutan (250,000) (25,000) 3e 3,000 (272,000)

Beban Amortisasi (50,000) (50,000)

Bagian Laba atas PT Andalas 190,500 1e 190,500

Laba Bersih Konsolidasian 890,500 250,000 190,500 3,000 953,000

Pengh. Kepentingan NonPengendali 1e 62,500 (62,500)

Bagian Induk Atas Laba Bersih 890,500 250,000 253,000 3,000 890,500 Laporan Laba Ditahan

Saldo Awal LD 1,950,000 550,000 1e 550,000 1,950,000

Laba Bersih 890,500 250,000 253,000 3,000 890,500

Dividen (400,000) (100,000) 1e 100,000 (400,000)

Saldo Laba Ditahan 2,440,500 700,000 803,000 103,000 2,440,500 Laporan Posisi Keuangan

Kas dan Setara Kas 1,600,000 700,000 2,300,000

Piutang Usaha 1,000,000 500,000 1,500,000

Persediaan 550,000 350,000 900,000

Investasi pada PT Andalas 1,098,000 2e 30,000 1e 1,128,000 0

Tanah 1,500,000 500,000 2,000,000

Bangunan & Peralatan 3,000,000 400,000 2e 170,000 3,570,000 Ak Penyusutan (1,000,000) (150,000) 3e 3,000 2e 200,000 (1,347,000)

Merek Dagang 440,000 440,000

Akumulasi Amortisasi (160,000) (160,000)

Total Aset 8,028,000 2,300,000 203,000 1,328,000 9,203,000

Utang Usaha 1,087,500 300,000 1,387,500

Utang Obligasi 1,500,000 500,000 2,000,000

Modal Saham 3,000,000 800,000 1e 800,000 3,000,000

Laba Di Tahan 2,440,500 700,000 803,000 103,000 2,440,500

Kepentingan Non Pengendali 1e 375,000 375,000

8,028,000 2,300,000 1,603,000 478,000 9,203,000

Transaksi Hilir Penjualan Aset Tetap Disusutkan

Untuk memperoleh penahaman secara komprehensif tentang prosedur konsolidasi dimana terdagat transaksi hilir penualan aset tetap yang disusutkan (peralatan), digunakan ilustrasi yang sama dengan transaksi hulu di atas dengan menyeusaikan saldo beberapa akun terkait dengan transaksi penjualan peralatan oleh anak ke entitas induky a.

Contoh 3 - Transaksi Hilir Penjualan Peralatan Berikut Informasi terkait transaksi yang terjadi:

1. PT Nusantara melakukan pembelian 75% saham PT Andalas pada 1 Januari 2015 pada nilai bukunya, yaitu Rp 900,000,000. Nilai wajar kepentingan nonpengendali sama dengan nilai bukunya,

(10)

sebesar Rp 300,000,000.

2. Selama 2015, PT Andalas melaporkan perolehan laba bersih sebesar Rp 250,000,000 dan mengumumkan pembagian dividen sebesar Rp 50,000,000

3. 31 Desember 2015, PT Nusantara beli peralatan dari PT Andalas pada seharga Rp150,000,000.

Peralatan tersebut diperoleh PT Andalas pada 1 Januari 2013 pada harga Rp 250,000,000. umur manfaat atas peralatan tersebut diperkirakan 5 tahun. PT Andalas menyusutkan peralatan dengan metode garis lurus tanpa nilai sisa.

4. PT Nusantara menggunakan peralatan tersebut selama sisa masa manfaat peralatan, yaitu selama 2 tahun. PT Nusantara menggunakan metode garis lurus tanpa nilai sisa.

Berikut neraca saldo PT Nusantara dan PT Andalas perusahaan per Desember 2015.

Neraca Saldo PT Nusantara dan PT Andalas per 31 Desember 2015.

PT Nusantara PI Andalas

Debit Kredit Debit Kredit

Kas dan Setara Kas 907,500,000 750,000,000

Piutang Usaha 800,000,000 375,000,000

Persediaan 650,000,000 400,000,000

Investasi pada PT Andalas 1,012,500,000

Tanah 1,500,000,000 500,000,000

Bangunan & Peralatan 3,150,000,000 300,000,000

Merek Dagang 440,000,000

Akumulasi Penyusutan 750,000,000 125,000,000

Akumulasi Amortisasi 60,000,000

Utang Usaha 1,200,000,000 300,000,000

Utang Obligasi 1,500,000,000 500,000,000

Modal Saham 3,000,000,000 800,000,000

Laba Di Tahan 1,500,000,000 400,000,000

Penjualan 4,800,000,000 875,000,000

Bagian Laba atas PT Andalas 150,000,000

Keuntungan Penjualan Peralatan 50,000,000

Beban Pokok Penjualan 3,000,000,000 550,000,000

Beban Operasi 900,000,000 100,000,000

Beban Penyusutan 250,000,000 25,000,000

Beban Amortisasi 50,000,000

Dividen 300,000,000 50,000,000

TOTAL 12,960,000,000 12,960,000,000 3,050,000,000 3,050,000,000

Prosedur Konsolidasi Tahun Pertama 2015 Pencatatan PT Nusantana - 2015

PT Nusantara mencatat investasinya di PT Andalas dengan menggunakan metode ekuitas. Maka pencatatan yang dibuat PT Nusantara selama tahun 2015 adialah berikut

Investasi pada PT Andalas 900,000,000

Kas 900,000,000

(1 Jan 2015 - Mencatat pembelian saham PT Andalas)

Investasi pada PT Andalas 187,500,000

Bagian Laba atas PT Andalas 187,500,000

(11)

(31 Des 2015 - Mencatat bagian laba PT Andalas - 75% x Rp 250,000,000)

Kas 37,500,000

Investasi pada PT Andalas 37,500,000

(31 Des 2015 - Mencatat dividen PT Andalas)

Selama periode 2015, terdapat transaksi hilir yaitu penjualan peralatan oleh PT Andalas ke PT Nasantana pada harga Rp150.000.000. Atas penjualan peralatan tersebut, PT Andalas membukukan keuntungan sebesar Rp 50,000,000. Karena peralatan dimiliki PT Nusantara yang merupakan induk dari PT Andalas, maka keuntungan atas penjualan peralatan tersebut belum terealisasi. PT Nusaatara membuat pencatatan berikut ini atas keuntungan yang belum terealisasi:

Kas 37,500,000

Investasi pada PT Andalas 37,500,000

(31 Des 2015 - Mencatat keuntungan transaksi Hilir yang belum terealisasi)

Jurnal Eliminasi - 2015

Berikut perhitungan nilai aset bersih PT Andalas dan bagian PT Nusantara dan kepentingan nonpengendali atas aset bersih tersebut :

Perhitungan Jurnal Eliminasi

PT Nusantara

75 % Kepentingan

Non Pengendali = Saham

Biasa Laba

Ditahan Saldo Awal 900,000,000 300,000,000 = 800,000,000 400,000,000

Laba Bersih a 187,500,000 62,500,000 = 250,000,000

Dividen (37,500,000) (12,500,000)= (50,000,000)

Saldo Akhir b 1,050,000,000 350,000,000 = 800,000,000 600,000,000 Keuntungan bl terealisasi c (37,500,000) (12,500,000)

Saldo Akhir disesuikan b-c 1,012,500,000 337,500,000 Bagian laba atas Andalas a-c 150,000,000

Bag Laba Non pengendali a-c 50,000,000

Jurnal eliminasi yang dibuat untuk mengeliminasi bagian laba dan dividen PT Nusantara dan kepentingan nonpengendali serta investasi awal PT Nusantara di PT Andalas.

Saham Biasa 800,000,000

Laba Ditahan 400,000,000

Bagian Laba atas PT Andalas 150,000,000 Bagian Laba Kepentingan Non Pengendali 50,000,000

Dividen 50,000,000

Investasi pada PT Andalas 1,012,500,000

Kepentingan Non Pengendali 337,500,000

(1e - Mengeliminasi Ekuitas dan Investi pada PT Andalas)

Peralatan tersebut akan digunakan oleh PT Nusantara sehingga dari sudut pandang konsolidasi, keuntungan penjualan peralatan yang terdapat dalam buaku PT Andalas harus dieliminasi. Jurnal eliminasi yang dibuat adalah:

Keuntungan Penjualan Peralatan 50,000,000

Peralatan 100,000,000

Akumulasi Penyusutan 150,000,000

(2e - Mengeliminasi penjualan Peralatan antara PT Nusantara & PT Andalas)

(12)

Kertas Kerja Konsolidasian - 2015

Berikut Kertas kerja konsolidasian untuk menyusun Laporan Keuangan Konsolidasian - 2015 KERTAS KERJA KONSOLIDASIAN 2015

(dalam ribuan)

NAMA AKUN PT

NUSANTARA

PT ANDALAS

ELIMINASI KONSO

LIDASIAN DEBIT KREDIT

Laporan Laba Rugi

Penjualan 4,800,000 875,000 5,675,000

Beban Pokok Penjualan (3,000,000) (550,000) (3,550,000)

Beban Operasi (900,000) (100,000) (1,000,000)

Beban Penyusutan (250,000) (25,000) (275,000)

Beban Amortisasi (50,000) (50,000)

Bagian Laba atas PT Andalas 150,000 1e 150,000 0

Keuntungan Penjualan Tanah 50,000 2e 50,000 0

Laba Bersih Konsolidasian 750,000 250,000 200,000 800,000

Pengh. Kepentingan NonPengendali 1e 50,000 (50,000)

Bagian Induk Atas Laba Bersih 750,000 250,000 250,000 750,000 Laporan Laba Ditahan

Saldo Awal LD 1,500,000 400,000 1e 400,000 1,500,000

Laba Bersih 750,000 250,000 250,000 750,000

Dividen (300,000) (50,000) 1e 50,000 (300,000)

Saldo Laba Ditahan 1,950,000 600,000 650,000 50,000 1,950,000 Laporan Posisi Keuangan

Kas dan Setara Kas 907,500 750,000 1,657,500

Piutang Usaha 800,000 375,000 1,175,000

Persediaan 650,000 400,000 1,050,000

Investasi pada PT Andalas 1,012,500 1e 1,012,500 0

Tanah 1,500,000 500,000 2,000,000

Bangunan & Peralatan 3,150,000 300,000 2e 100,000 3,550,000

Ak Penyusutan (750,000) (125,000) 2e 150,000 (1,025,000)

Merek Dagang 440,000 440,000

Akumulasi Amortisasi (60,000) (60,000)

Total Aset 7,650,000 2,200,000 100,000 1,162,500 8,787,500

Utang Usaha 1,200,000 300,000 1,500,000

Utang Obligasi 1,500,000 500,000 2,000,000

Modal Saham 3,000,000 800,000 1e 800,000 3,000,000

Laba Di Tahan 1,950,000 600,000 650,000 50,000 1,950,000

Kepentingan Non Pengendali 0 2e 337,500 337,500

7,650,000 2,200,000 1,450,000 387,500 8,787,500

Prosedur Konsolidasi Tahun Kedua - 2016

Pada periode 2016, PT Andalas melaporkan laba bersih sebesar Rp 250,000,000 dan mengumumkan pembagian dividen sebesar Rp 100,000,000. Sampai akhir 2016, peralatan yang diperoleh dari PT Andalas masih digunakan oleh PT Nusantara.

Pencatatan PT Nusantara - 2016.

PT Nusantara mencatat investasinya di PT Andalas dengan menggunakan metode ekuitas.

Maka pencatatan yang dibuat PT Nusantara selama tahun 2016 adalah berikut:

Investasi pada PT Andalas 187,500,000

Bagian Laba atas PT Andalas 187,500,000

(13)

(31 Des 2016 - Mencatat bagian laba PT Andalas - 75% x Rp 250,000,000)

Kas 75,000,000

Investasi pada PT Andalas 75,000,000

(31 Des 2016 - Mencatat bagian laba PT Andalas - 75% x Rp 100,000,000)

Neraca Saldo PT Nusantara dan PT Andalas per 31 Desember 2016.

PT Nusantara PT Andalas

Debit Kredit Debit Kredit

Kas dan Setara Kas 1,277,500,000 740,000,000

Piutang Usaha 786,000,000 500,000,000

Persediaan 660,000,000 350,000,000

Investasi pada PT Andalas 1,143,750,000

Tanah 1,500,000,000 500,000,000

Bangunan & Peralatan 3,150,000,000 400,000,000

Merek Dagang 440,000,000

Akumulasi Penyusutan 1,000,000,000 150,000,000

Akumulasi Amortisasi 110,000,000

Utang Usaha 828,500,000 290,000,000

Utang Obligasi 1,500,000,000 500,000,000

Modal Saham 3,000,000,000 800,000,000

Laba Di Tahan 1,950,000,000 600,000,000

Penjualan 6,000,000,000 1,000,000,000

Bagian Laba atas PT Andalas 206,250,000

Beban Pokok Penjualan 3,900,000,000 600,000,000

Beban Operasi 1,037,500,000 125,000,000

Beban Penyusutan 250,000,000 25,000,000

Beban Amortisasi 50,000,000

Dividen 400,000,000 100,000,000

TOTAL 14,594,750,000 14,594,750,000 3,340,000,000 3,340,000,000 Peralatan PT Nusantara dari PT Andalas tahun 2015 digunakan PT Nusantara untuk operasional perusahaan. Keuntungan penjualan peralatan telah terealisasi sebagian pada th 2016. keuntungan yang terealisasi di th 2016, sebesar selisih beban peny PT Nusantara dan beban peny seharusnya. Jika aset tersebut dimiliki PT Andalas. Penyusutan PT Nusantara adalah Rp 75,000,000 (Rp150,000,000 / 2 th).

Sedang penyusutan menurut PT Andalas Rp 50,000,000 (Rp 250.000.000 - Rp 0 / 5 th). Maka keuntungan yang terealisasi th 2016, Rp 25,000,000., PT Nusantara akan membuat jurnal berikut : Investasi pada PT Andalas 18,750,000

Bagian laba atas entitas anak 18,750,000

(31 Des 2016 - Mencatat bag laba penjualan peralatan - 75% x Rp 25,000,000) Jurnal Eliminasi - 2016

Berikut adalah perhitungan nilai aset bersih PT Andalas dan bagian PT Nusantara dan kepentingan nonpengendali atas aset bersih tersebut :

Perhitungan Jurnal Eliminasi

PT Nusantara

75 % Kepentingan

Non Pengendali = Saham

Biasa Laba

Ditahan Saldo Awal 1,050,000,000 350,000,000= 800,000,000 600,000,000

Laba Bersih a 187,500,000 62,500,000= 250,000,000

Dividen (75,000,000) (25,000,000)= (100,000,000)

Saldo Akhir b 1,162,500,000 387,500,000= 800,000,000 750,000,000 Keuntungan blm terealisasi (2015) c (37,500,000) (12,500,000)

Keuntungan yang terealisasi (2016) d 18,750,000 6,250,000

(14)

Saldo Akhir disesuikan b+d 1,181,250,000 393,750,000 Saldo Akhir disesuikan b-c+d 1,143,750,000

Bagian atas Laba PT Andalas a+d 206,250,000

Bagian laba kep. Nonpengendali a+d 68,750,000

Jurnal eliminasi yang dibuat untuk mengeliminasi bagian laba dan dividen PT Nusantara dan kepentingan nonpengendali serta investasi awal PT Nusantara di PT Andalas.

Saham Biasa 800,000,000

Laba Ditahan 600,000,000

Bagian Laba atas PT Andalas 206,250,000 Bagian Laba Kepentingan Non Pengendali 68,750,000

Dividen 100,000,000

Investasi pada PT Andalas 1,181,250,000

Kepentingan Non Pengendali 393,750,000

(1e - Mengeliminasi Ekuitas dan Investi pada PT Andalas)

Jurnal eliminasi berikut untuk mengeliminasi keuntungan penjualan peralatan yang belum terealisasi pada awal 2016. Karena transaksi penjualan peralatan merupakan transaksi hilir, maka jurnal eliminasi dibuat dengan mendebit akun lnvestasi pada PT Andalas & Kepentingan Nonpengendali :

Investasi pada PT Andalas 37,500,000

Kepentingan Non Pengendali 12,500,000

Peralatan 100,000,000

Akumulasi Penyusutan 150,000,000

(2e - Mengeliminasi dampak penjualan peralatan antara PT Nusantara & PT Andalas)

Untuk menyesuaikan beban penyusutan dan akumulasi penyusutan yang disajikan di laporan keuangan konsolidasian 2016. Jurnal eliminasi dibuat untuk menurunkan beban penyusutan dan akumulasi penyusutan sebesar Rp 25,000 000.

Akumulasi Penyusutan 25,000,000

Beban Penyusutan 25,000,000

(3e - Menyesuikan beban penyusutan)

Kertas Kerja Konsolidasian 2016

Berikut adalah kertas kerja untuk menyusun laporan keuangan konsolidasian 2016

(15)
(16)

KERTAS KERJA KONSOLIDASIAN 2016

(dalam ribuan)

NAMA AKUN PT

NUSANTARA

PT ANDALAS

ELIMINASI KONSO

LIDASIAN DEBIT KREDIT

Laporan Laba Rugi

Penjualan 6,000,000 1,000,000 7,000,000

Beban Pokok Penjualan (3,900,000) (600,000) (4,500,000)

Beban Operasi (1,037,500) (125,000) (1,162,500)

Beban Penyusutan (250,000) (25,000) (275,000)

Beban Amortisasi (50,000) (50,000)

Bagian Laba atas PT Andalas 206,000 1e 206,000 0

Laba Bersih Konsolidasian 968,500 250,000 206,000 1,012,500

Pengh. Kepentingan NonPengendali 1e 68,750 (68,750)

Bagian Induk Atas Laba Bersih 968,500 250,000 274,750 943,750

Laporan Laba Ditahan

Saldo Awal LD 1,950,000 600,000 1e 600,000 1,950,000

Laba Bersih 968,500 250,000 274,750 943,750

Dividen (400,000) (100,000) 1e 100,000 (400,000)

Saldo Laba Ditahan 2,518,500 750,000 874,750 100,000 2,493,750 Laporan Posisi Keuangan

Kas dan Setara Kas 1,277,250 740,000 2,017,250

Piutang Usaha 786,000 500,000 1,286,000

Persediaan 660,000 350,000 1,010,000

Investasi pada PT Andalas 1,143,750 2e 37,500 1e 1,181,250 0

Tanah 1,500,000 500,000 2e 20,000 1,980,000

Bangunan & Peralatan 3,150,000 400,000 2e 100,000 3,550,000

Ak Penyusutan (1,000,000) (150,000)3e 25,000 (1,150,000)

Merek Dagang 440,000 440,000

Akumulasi Amortisasi (110,000) (110,000)

Total Aset 7,847,000 2,340,000 1,201,250 9,023,250

Utang Usaha 828,500 290,000 1,118,500

Utang Obligasi 1,500,000 500,000 2,000,000

Modal Saham 3,000,000 800,000 1e 800,000 3,000,000

Laba Di Tahan 2,518,500 750,000 874,750 100,000 2,493,750

Kepentingan Non Pengendali 0 2e 12,500 1e 393,750 381,250

Total Hutang dan Modal 7,847,000 2,340,000 1,687,250 493,750 8,993,500

ILUSTRASI KOMPREHENSIF

Ilustrusi berikut untuk memberikan gambaran secara komprehensif dampak transaksi antara induk dan entitas anak terhadap penyusunan laporan keuangan konsolidasian. Ilustrasi ini meliputi trasaksi penjualan persediaan yang telah dibahas pada Modul 10 serta penjualan aset tetap yang dibahas pada Modul 11.

PT Pandawa pada 1 Januari 2015 melakukan pembelian 80% saham PT Satria dengan harga Rp 800,000,000. Pada saat itu, nilai wajar kepentingan nonpengendali sebesar Rp 200,000,000.

Sehingga total nilai wajar PT Satria adalah Rp 1,000,000,000. Aset bersih PT Satria pada 1 Jan. 2015 sebesar Rp 800,000,000. Perhitungan diferensial dari akuisisi PT Padawa terhadap PT Satria dapat ditunjukkan melalui perhitungan berikut:

(17)

Nilai Akuisisi oleh PT Pendawa + Nilai kepentingan nonpengendali 1,000,000,000 Nilai buku aset bersih PT Satria Saham Biasa 500,000,000

Laba Ditahan 300,000,000 800,000,000

Diferensial 200,000,000

Diferensial yang disebabkan oleh perbedaan nilai wajar & nilai buku beberapa aset PT Satria sebesar Rp 150,000,000, selebihnya merupakan goodwill. Dengan rincian seperti berikut :

Akun Diferensial

Persediaan 25,000,000

Tanah 75,000,000

Bangunan 50,000,000

Goodwill 50,000,000

Total Diferensial 200,000,000

Berikut ini Neraca Saldo PT Pendawa dan PT Satria per 31 Desember 2015.

PT Pendawa PT Satria

Debit Kredit Debit Kredit

Kas dan Setara Kas 5,150,000,000 740,000,000

Piutang Usaha 2,000,000,000 200,000,000

Persediaan 800,000,000 150,000,000

Investasi pada PT Satria 813,000,000

Tanah 1,500,000,000 550,000,000

Bangunan & Peralatan 2,400,000,000 300,000,000

Merk Dagang 525,000,000

Ak Penyusutan 1,000,000,000 100,000,000

Akumulasi Amortisasi 100,000,000

Utang Usaha 1,250,000,000 240,000,000

Utang Bank 1,500,000,000 500,000,000

Modal Saham 5,000,000,000 500,000,000

Laba Di Tahan 2,000,000,000 300,000,000

Penjualan 6,000,000,000 900,000,000

Pendapatan Sewa 40,000,000

Keuntungan Penjualan Tanah 25,000,000

Kerugian penjualan peralatan 10,000,000

Bagian Laba dari PT Satria 93,000,000

Beban Pokok Penjualan 2,250,000,000 300,000,000

Beban Operasi 600,000,000 80,000,000

Beban Sewa 120,000,000 75,000,000

Beban Penyusutan 300,000,000 25,000,000

Beban Amortisasi 50,000,000

Beban Bunga 300,000,000 10,000,000

Dividen 200,000,000 100,000,000

TOTAL 17,008,000,000 17,008,000,000 2,540,000,000 2,540,000,000 Informasi Tambahan

1. Selama 2015 PT Satria melaporkan perolehan laba bersih sebesar Rp 400,000,000 dan mengumumkan pembagian dividen sebesar Rp100,000,000.

2. Penjualan PT Pandawa th 2015, terdapat penjualan ke PT Satria sebesar Rp 400,000,000 dan beban pokok penjualan sebesar Rp 250.000.000. Sampai 31 Des 2015, persediaan tersebut baru terjual 40%.

3. Penjualan PT Satria th 2015, terdapat penjualan ke PT Pandawa sebesar Rp 200,000.000 dengan beban pokok penjualan sebesar Rp 80,000,000. Sam pai 31 Desember 2015 persediaan tersebut

(18)

belum terjual.

4. Pada Desember 2015, PT Pandawa menyewakan peralatan kepada PT Satria. Atas jasa tesebut, PT Satria harus membayar biaya sebesar Rp 26,000,000. Sampai akhir 2015, PT Satria belum melakukan pembayaran.

5. Pada 1 Januari 2015, PT Pandawa menjual tanah kepada PT Satria seharga Rp 650,000,000 Tanah tersebut dibeli PT Pandawa 5 th yang lalu seharga Rp 625,000,000. Selain itu pada 31 Des. 2015, PT Satria menjual peralatan kepada PT Pandawa pada harga Rp 140,000,000. PT Satria sudah menggunakan peralatan tersebut selama 3 tahun dan kemungkinan peralatan tersebut masih bisa digunakan 5 tahun lagi. Peralatan tersebut diperoleh PT Satria pada harga Rp 240,000,000 PT Pendawa dan PT Satria menggunakan penyusutan metode garis lurus dengan nilai sisa 0.

Prosedur Konsolidasian Tahun 2015.

Pencatatan PT Pandawa 2015.

PT Pandawa mencatat investasinya di PT Satria dengan menggunakan metode ekuitas. Maka pencatatan yang dibuat PT Pendawa selama tahun 2015 adalah berikut :

Investasi pada PT Satria 800,000,000

Kas 800,000,000

(1 Jan 2015 - Mencatat Pembelian Saham PT Satria)

Investasi pada PT Satria 320,000,000

Bagian laba atas PT Satria 320,000,000

(31 Des 2015 - Mencatat keuntungan PT Satria th 2015 - 80% x Laba PT Satria)

Kas 80,000,000

Investrasi pada PT Satria 80,000,000

(31 Des 2015 - Mencatat bagian PT Pendawa atas Dividen PT Satria th 2015)

Karena persediaan yang menyebabkan munculnya diferensial pada tanggal akuisisi seluruhnya terjual, maka deferensial sebesar Rp 25,000,000 seluruhnya diamortisasi. Sedang bangunan memiliki sisa umur manfaat bangunan tersebut selama 10 tahun. sehingga diferensial akan diamotisasi selama 10 tahun. Nilai amortisasinya tiap tahun Rp 5,000,000. Pada tahun 2015, tidak terdapat penurunan nilai atas goodwill. Sehingga amortisasi deferensial yang harus dicatat tahun 2015 sebesar Rp 30,000,000 ( Rp 25,000,000 + Rp 5,000,000) dikalikan dengan porsi kepemilikan PT Pandawa.

Bagian laba atas PT Satria 24,000,000

Investasi pada PT Satria 24,000,000

(31 Des 2015 - Mencatat amortisasi deferensial - 80% x Rp 30,000,000)

Atas transaksi penjualan persediaan dari PT Pandawa ke PT Satria, PT Pandawa memperoleh keuntungan sebesar Rp150,000,000 (Rp 400,000,000 - Rp 250,000,000). Sampai akhir 2015, persediaan tersebut baru terjual sebesar 40%, Sehingga terdapat keuntungan yang belum terealisasi Rp 90,000,000 (Rp 150,000,000 x 60%). Terhadap keuntungan yang belum terealisasi tersebut, maka PT Pandawa membuat pencatatan berikut:

Bagian laba atas PT Satria 90,000,000

Investasi pada PT Satria 90,000,000

(31 Des 2015 - Mencatat laba transaksi hulu - penjualan persediaan yg belum terealisir)

Atas transaksi penjualan persediaan dari PT Satria ke induknya, PT Satria memperoleh keuntungan sebesar Rp 120,000,000 ( Rp 200,000,000 - Rp 80,000,000) Sampai akhir 2015 seluruh persediaan tersebut belum terjual, sehingga seluruh keuntungan belum terealisasi. Karena transaksi

(19)

tersebut merupakan transaksi hilir, maka PT Pandawa akan mencatat sebesar bagian kepemilikannya saja. Berikut pencatatan yang dibuat oleh PT Pandawa

Bagian laba atas PT Satria 96,000,000

Investasi pada PT Satria 96,000,000

(31 Des 2015 - Mencatat laba transaksi hilir - Penj Persediaan yang belum terealisir)

PT Pendawa memperoleh keuntungan sebesar Rp 25,000,000 (Rp 650,000,000 - Rp 625,000,000) atas penjualan tanah ke entitas anaknya. Tanah tersebut masih dimiliki oleh PT Satria sampai akhir 2015, sehingga seluruh keuntungan belum terealisasi. Berikut catatan yang dibuat PT Pendawa.

Bagian laba atas PT Satria 25,000,000

Investasi pada PT Satria 25,000,000

(31 Des 2015 - Mencatat laba transaksi hulu - Penj Tanah yang belum terealisir)

Pada 31 Desember 2015, PT Satria menjual peralatannya kepada PT Pandawa. Pada tanggal penjualan, nilai tercatat peralatan tersebut adalah Rp 150,000,000 (Rp 240,000,000 - Rp 90,000,000) Harga jual peralatan tersebut Rp 140,000,000. Sehingga PT Satria membukukan kerugian penjualan peralatan sebesar Rp 10,000,000. Karena transaks i ini merupakan transaksi hilir, maka PT Pendawa akan mencatat sebesar bagian kepemilikannya saja. Pencatatan yang akan dibuat PT Pendawa akan menambah saldo lnvestasi pada PT Satria dan Bagian Laba atas PT Satria karena transaksi penjualan peralatan tersebut nmenyebabkan kerugian, Berikut pencatatan yang dibuat oleh PT Pandawa

Bagian laba atas PT Satria 8,000,000

Investasi pada PT Satria 8,000,000

(31 Des 2015 - Mencatat laba transaksi hulu - Penj Tanah yang belum terealisir)

Berikut adalah buku besar Investasi pada PT Satria dan Bagian Laba atas PT Satria per 31 Desember 2015:

Investasi pada PT Satria

Transaksi Debit Kredit Saldo

Akuisisi 800,000,000 800,000,000

Laba bersih PT Satria 320,000,000 1,120,000,000

Dividen 80,000,000 1,040,000,000

Amortisasi Deferensial 24,000,000 1,016,000,000

Keuntungan belum terealisir - Hulu 90,000,000 926,000,000 Keuntungan belum terealisir - Hilir 96,000,000 830,000,000 Keuntungan belum terealisir - Hulu 25,000,000 805,000,000 Kerugian belum terealisir - Hilir 8,000,000 813,000,000

Bagian Laba atas PT Satria

Transaksai Debit Kredit Saldo

Laba bersih 320,000,000 320,000,000

Amortisasi Deferensial 24,000,000 296,000,000

Keuntungan belum terealisir - Hulu 90,000,000 206,000,000 Keuntungan belum terealisir - Hilir 96,000,000 110,000,000 Keuntungan belum terealisir - Hulu 25,000,000 85,000,000 Kerugian belum terealisir - Hilir 8,000,000 93,000,000

Berikut adalah perhitungan nilai aset bersih PT Pandawa dan bagian PT Satria dan kepentingan Nonpengendali atas aset bersih tersebut :

(20)

Perhitungan Jurnal Eliminasi PT Pendawa

80 % Kepentingan

Non Pengendali = Saham

Biasa Laba

Ditahan Saldo Awal 640,000,000 160,000,000 = 500,000,000 300,000,000

Laba Bersih a 320,000,000 80,000,000= 400,000,000

Dividen (80,000,000) (20,000,000)= (100,000,000)

Saldo Akhir b 880,000,000 220,000,000= 500,000,000 600,000,000 Laba Hulu belum terealisir c (90,000,000)

Laba Hilir belum terealisir d (96,000,000) (24,000,000) Laba Hulu belum terealisir e (25,000,000)

Rugi Hilir belum terealisir f 8,000,000 2,000,000 Saldo Akhir disesuikan b-c-d-e+f 677,000,000 198,000,000 Bagian laba atas Satria a-c-d-e+f 117,000,000

Penghasilan Kepentingan

NonPengendali (20%) a-d+f 58,000,000

Jurnal eliminasi (1e) merupakan jurnal eliminasi dasar untuk mengeliminasi bagian laba dan dividen PT Pendawa dan kepentingan nonpengendali investasi awal PT Pandawa di PT Satria

Saham Biasa 500,000,000

Laba Ditahan 300,000,000

Bagian Laba atas PTSatria 117,000,000 Bagian Laba Kepentingan Non Pengendali 58,000,000

Dividen 100,000,000

Investasi pada PT Satria 677,000,000

Kepentingan Non Pengendali 198,000,000

(1e - Mengeliminasi Ekuitas dan Investasi pada PT Satria)

Berikut adalah skedul perhitungan saldo diferensial selama tahun 2015

PT Pendawa

80%

Kepent. Non

Pengendali = Persediaan Tanah Bangunan Ak Penyu

sutan Goodwill Saldo Awal 160,000,000 40,000,000 = 25,000,000 75,000,000 50,000,000 50,000,000 Amortisasi (24,000,000) (6,000,000) = (25,000,000) (5,000,000)

Saldo Akhir 136,000,000 34,000,000 0 75,000,000 50,000,000 (5,000,000) 50,000,000 Jurnal eliminasi yang harus dibust untuk amortisasi diferensial adalah sebagai berikut

Beban Pokok Penjualan 25,000,000

Beban Penyusutan 5,000,000

Tanah 75,000,000

Bangunan 50,000,000

Goodwill 50,000,000

Bagian Laba atas PT Satria 24,000,000

Bagian Laba Kepentingan Non Pengendali 6,000,000

Akumulasi Penyusutan 5,000,000

Investasi pada PT Satria 136,000,000

Kepentingan Non Pengendali 34,000,000

(2e - Mengeliminasi deferensial dan amortisasi deferensial)

Persediaan yang diperoleh PT Satria dari PT Pandawa baru terjual sebesar 40%, sehingga tendapat keuntungan atas penjualan yang belum terealisasi. Jurnal eliminasi yang dibuat adalah:

Penjualan 400,000,000

Beban Pokok Penjualan 310,000,000

Persediaan 90,000,000

(3e - mengeliminasi transaksi hulu - penjualan persediaan yg belum terealisir)

(21)

Sedangkan perediaan yang diperoleh PT Pandawa dari PT Satria belum terjual seluruhnya di hr 2015 Sehingga seluruh keuntungan atas penjualan tersebut belum dapat diakui dalam laporan kangan konsolidasian Jurnal eliminasi yang harus dibuat sebagai berikut :

Penjualan 200,000,000

Beban Pokok Penjualan 80,000,000

Persediaan 120,000,000

(4e - mengeliminasi transaksi hilir - penjualan persediaan yg belum terealisir)

Atas pemberian jasa sewa oleh PT Pandawa ke PT Satria, harus dibuat jurnal untuk mengeliminasi pendapatan sewa dan beban sewa, serta utang piutang yang disebabkan oleh transaksi tersebut. Jurnal eliminasi vang dibuat adalah:

Pendapatan Sewa 26,000,000

Beban Sewa 26,000,000

(5e - mengeliminasi Pendapatan dan beban Sewa)

Utang Usaha 26,000,000

Piutang Usaha 26,000,000

(6e - mengeliminasi Utang piutang terkait transaksi Sewa)

Penjualan tanah ke PT Satria memimbulkan keuatungan sebesar Rp 25,000,000. Keuntungan tersebut harus dieliminasi karenl sampai akhir 2015, tanah tersebut masih dimiliki olch PT Satria. Jurnal eliminasi yang dilbuat adalah:

Keuntungan Penjualan Tanah 25,000,000

Tanah 25,000,000

(7e - mengeliminasi dampak penjualan tanah antar afiliasi)

Transaksi hilir penjualan peralatan menyebabkan PT Satria membukukan kerugian sebesar Rp10.000.000. Kerugian tersebul terealisasi sebagian pada tahun 2015. Sehingga jurnal eliminasi yang harus dibuat adalah sebagai berikut:

Peralatan 100,000,000

Kerugian Penjualan Peralatan 10,000,000

Akumulasi Penyusutan 90,000,000

(8e - mengeliminasi penjualan Peralatan)

Kertas Kerja Konsolidasian - 2015

Berikut adalah kertas kerja untuk menyusun laporan keuangan konsolidasian 2015

Referensi

Dokumen terkait

 Mengkaji referensi untuk menyusun laporan keuangan berdasarkan saldo akun dalam kertas kerja.  Mengkaji referensi untuk membuat jurnal

Memahamkan pencatatan pemilikan tidak langsung dlm perusahaan anak Memahamkan pengaruh pemilikan tak langsung pd LK Konsolidasian.. Memahamkan jurnal eliminasi atas akun

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian ini secara keseluruhan. The accompanying notes to

Untuk tujuan penyajian laporan keuangan konsolidasian, aset dan liabilitas entitas anak pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian, dijabarkan ke dalam

Untuk tujuan penyajian laporan keuangan konsolidasian, aset dan liabilitas entitas anak pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian, dijabarkan ke dalam

Penyajian Laporan Keuangan pada tanggal dan periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2016 di atas telah disusun berdasarkan Laporan Keuangan Konsolidasian PT Bank

Untuk tujuan penyajian laporan keuangan konsolidasian, aset dan liabilitas entitas anak pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian, dijabarkan ke dalam mata

Perhitungan dan jurnal koreksi yang harus dibuat oleh perusahaan per 31 Desember 2011 Perhitungan dan jurnal koreksi yang harus dibuat oleh perusahaan per 31 Desember 2011.