PERAN GURU SEBAGAI FASILITATOR PEMBELAJARAN BAGI PERAN GURU SEBAGAI FASILITATOR PEMBELAJARAN BAGI ANAK TUNARUNGU DAN TUNA WICARA DI SLB PUTRA JAYA ANAK TUNARUNGU DAN TUNA WICARA DI SLB PUTRA JAYA
KOTA MALANG KOTA MALANG
Laporan ini disusun sebagai Tugas Ujian Akhir Semester
Laporan ini disusun sebagai Tugas Ujian Akhir Semester Mata Kuliah PsikologiMata Kuliah Psikologi Pendidikan Anak Luar Biasa
Pendidikan Anak Luar Biasa
Dosen Pengampu:
Dosen Pengampu:
Dellawaty Supraba, S.Psi., M.Si., Dellawaty Supraba, S.Psi., M.Si.,
Disusun oleh:
Disusun oleh:
Adhella
Adhella Putri Putri Anugrahi Anugrahi (2109000018(21090000180)0) Amanda
Amanda Cecilia Cecilia Nadeak Nadeak (2109000018(21090000183)3) Bitaria Indah
Bitaria Indah Dwijayanthi Dwijayanthi
(21090000188) (21090000188)
Puriya
Puriya Atika Atika Paustina Paustina (2109000020(21090000204)4) Angel
Angel Rupa Rupa Kasturi Kasturi (2109000021(21090000218)8)
FAKULTAS PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MERDEKA MALANG UNIVERSITAS MERDEKA MALANG
2023
2023
KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR
Puji dan syukur marilah kami panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa. At
Puji dan syukur marilah kami panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa. Atas rahmat danas rahmat dan karunia-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, karunia-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang “
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang “Peran Guru Sebagai FasilitatorPeran Guru Sebagai Fasilitator Pembelajatan Bagi Anak Tunarungu dan Tunawicara di SLB Putra Jaya Kota Mal
Pembelajatan Bagi Anak Tunarungu dan Tunawicara di SLB Putra Jaya Kota Malangang” dengan” dengan tepat waktu. Sholawat dan salam tetaplah kita curahkan kepada baginda Rasulullah SAW yang tepat waktu. Sholawat dan salam tetaplah kita curahkan kepada baginda Rasulullah SAW yang syafa’atnya kita nantikan kelak.
syafa’atnya kita nantikan kelak.
Penulisan laporan praktikum yang berjudul “
Penulisan laporan praktikum yang berjudul “Peran Guru Sebagai FasilitatorPeran Guru Sebagai Fasilitator Pembelajatan Bagi Anak Tunarungu dan Tunawicara di SLB Putra Jaya Kota Malang Pembelajatan Bagi Anak Tunarungu dan Tunawicara di SLB Putra Jaya Kota Malang” ini” ini sebagai tugas mata kuliah observasi dan wawancara . Makalah ini telah kami susun dengan sebagai tugas mata kuliah observasi dan wawancara . Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makal
pembuatan makalah ah ini. ini. Untuk iUntuk itu, tu, kami kami menyampaikan banyak menyampaikan banyak terima terima kasih kasih kepada kepada semuasemua pihak yang telah berkontribusi dalam pemb
pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.uatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, kami sebagai penulis menyadari makalah ini masih memerlukan Terlepas dari semua itu, kami sebagai penulis menyadari makalah ini masih memerlukan penyempurnaan
penyempurnaan baik dari baik dari segi susunan segi susunan kalimat maupun kalimat maupun tata bahasanya. tata bahasanya. Kami menerima Kami menerima segalasegala bentuk kritik
bentuk kritik dan saran dan saran pembaca demi pembaca demi penyempurnaan makalah ini. penyempurnaan makalah ini. Apabila terdapat Apabila terdapat banyakbanyak kesalahan pada makalah ini, kami memohon maaf. Akhir kata kami berhara
kesalahan pada makalah ini, kami memohon maaf. Akhir kata kami berharap semoga makalahp semoga makalah ini dapat memberikan manfaat maupun inspirasi terhadap pembaca.
ini dapat memberikan manfaat maupun inspirasi terhadap pembaca.
Malang, 22 Juni 2023 Malang, 22 Juni 2023 Penulis Penulis
DAFTAR ISI DAFTAR ISI Cover
Cover... ... 11 Kata Pengantar
Kata Pengantar ... ... 22 Daftar Isi
Daftar Isi... ... 33 BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN A.
A.
Latar Latar Belakang ...Belakang ... ... 44 B.
B.
Tujuan Tujuan Praktikum Praktikum ... 5. 5 C.
C.
Manfaat Manfaat Teoritis Teoritis ... 5. 5 D.
D.
Manfaat Manfaat Praktis Praktis ... ... 55 BAB II KAJIAN PUSTAKA
BAB II KAJIAN PUSTAKA A.
A.
Pengertian Tuna Pengertian Tuna Rungu dan Rungu dan Tuna Wicara ...Tuna Wicara ... 5... 5 B.
B.
Karakteristik Tuna Karakteristik Tuna Rungu dan Tuna Rungu dan Tuna Wicara ...Wicara ... 6... 6 BAB III DESKRIPSI MASALAH
BAB III DESKRIPSI MASALAH A.
A.
Pengumpulan Data Pengumpulan Data ... 8... 8 B.
B.
Waktu dan Waktu dan Tempat Tempat ... 8... 8 C.
C.
Panduan Wawancara/Panduan Wawancara/ Guide InterviewGuide Interview ... ... 88 D.
D.
Identifikasi Identifikasi Kasus Kasus ... 10. 10 E.
E.
Hasil Hasil Pencatatan Pencatatan ... 10. 10 F.
F.
Hasil Observasi Hasil Observasi dan Wawancara dan Wawancara ... 1... 155 G.
G.
Diagnosa Permasalahan Diagnosa Permasalahan ... 1... 155 BAB IV PEMBAHASAN
BAB IV PEMBAHASAN A.
A.
Hasil WawancarHasil Wawancara dan a dan Observasi Observasi ... 1... 166 B.
B.
Rancangan Intervensi Rancangan Intervensi ... 16... 16 BAB V PENUTUP
BAB V PENUTUP A.
A.
Kesimpulan Kesimpulan ... 18... 18 B.
B.
Saran Saran ... ... 1818 DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR PUSTAKA... ... 1919 LAMPIRAN
LAMPIRAN ... 20... 20
BAB I BAB I
PENDAHULUAN PENDAHULUAN A.
A.
Latar BelakangLatar Belakang
Sekolah luar biasa merupakan sebuah sistem Pendidikan yang diciptakan untuk Sekolah luar biasa merupakan sebuah sistem Pendidikan yang diciptakan untuk memenuhi konsep pendidikan untuk semua individu dengan kekhususan yang dimiliki memenuhi konsep pendidikan untuk semua individu dengan kekhususan yang dimiliki anak berkebutuhan khusus. Sekolah luar biasa telah menjadi sorotan penting dalam anak berkebutuhan khusus. Sekolah luar biasa telah menjadi sorotan penting dalam upaya menyediakan akses dan kesempatan belajar yang setara bagi semua individu, upaya menyediakan akses dan kesempatan belajar yang setara bagi semua individu, termasuk anak tunarungu.
termasuk anak tunarungu.
SLB Putra Jaya, lembaga pendidikan khusus yang berfokus pada anak SLB Putra Jaya, lembaga pendidikan khusus yang berfokus pada anak berkebutuhan
berkebutuhan khusus khusus guru guru memiliki memiliki peran peran yang yang sangat sangat penting penting sebagai sebagai fasilitatorfasilitator pembelajaran. Anak
pembelajaran. Anak tunarungu menghtunarungu menghadapi tantangan uadapi tantangan unik dalam pronik dalam proses pembelajaranses pembelajaran mereka. Kehilangan pendengaran mereka mempengaruhi komunikasi, pemahaman mereka. Kehilangan pendengaran mereka mempengaruhi komunikasi, pemahaman bahasa, serta perkembangan sosial-emosional mereka.
bahasa, serta perkembangan sosial-emosional mereka.
Pemahaman tentang Ketunaan Pendengaran Guru di SLB Putra Jaya memiliki Pemahaman tentang Ketunaan Pendengaran Guru di SLB Putra Jaya memiliki pemahaman yang mendalam tentang ketunaan
pemahaman yang mendalam tentang ketunaan pendengaran. Mereka perlu memahamipendengaran. Mereka perlu memahami jenis dan tingkat kehilangan pendengaran yang mungkin dialami oleh anak tunarun jenis dan tingkat kehilangan pendengaran yang mungkin dialami oleh anak tunarungu,gu,
serta dampaknya terhadap pembelajaran dan komunikasi.
serta dampaknya terhadap pembelajaran dan komunikasi.
Pemahaman ini memungkinkan guru untuk merancang strategi pengajaran yang Pemahaman ini memungkinkan guru untuk merancang strategi pengajaran yang sesuai dengan kebutuhan individu anak tunarungu. Bahasa isyarat adalah alat sesuai dengan kebutuhan individu anak tunarungu. Bahasa isyarat adalah alat komunikasi utama bagi anak tunarungu. Guru di SLB Putra Jaya menguasai bahasa komunikasi utama bagi anak tunarungu. Guru di SLB Putra Jaya menguasai bahasa isyarat dengan baik untuk dapat berinteraksi secara efektif dengan anak-anak isyarat dengan baik untuk dapat berinteraksi secara efektif dengan anak-anak tunarungu. Kemampuan dalam bahasa isyarat memungkinkan guru untuk tunarungu. Kemampuan dalam bahasa isyarat memungkinkan guru untuk menyampaikan informasi dengan jelas dan memfasilitasi
menyampaikan informasi dengan jelas dan memfasilitasi proses pembelajaran. Denganproses pembelajaran. Dengan pembelajaran Kurikulum di SLB Putra Jaya perlu dise
pembelajaran Kurikulum di SLB Putra Jaya perlu disesuaikan dengan kebutuhan anaksuaikan dengan kebutuhan anak tunarungu.
tunarungu.
Guru menggunakan metode pengajaran yang memungkinkan anak-anak untuk Guru menggunakan metode pengajaran yang memungkinkan anak-anak untuk mengakses materi secara visual dan kinestetik. Penggunaan gambar, grafik, media mengakses materi secara visual dan kinestetik. Penggunaan gambar, grafik, media visual, dan kegiatan interaktif akan meningkatkan partisipasi dan pemahaman anak visual, dan kegiatan interaktif akan meningkatkan partisipasi dan pemahaman anak tunarungu.Selain aspek akademik, guru di SLB Putra Ja
tunarungu.Selain aspek akademik, guru di SLB Putra Jaya juga memiliki peran ya juga memiliki peran pentingpenting dalam membantu anak tunarungu mengembangkan keterampilan sosial dan emosional.
dalam membantu anak tunarungu mengembangkan keterampilan sosial dan emosional.
Guru perlu menciptakan lingkungan yang aman, inklusif, dan mendukung di mana anak Guru perlu menciptakan lingkungan yang aman, inklusif, dan mendukung di mana anak tunarungu merasa diterima, dihargai, dan termotivasi untuk belajar. Menggunakan tunarungu merasa diterima, dihargai, dan termotivasi untuk belajar. Menggunakan strategi komunikasi alternatif dan kegiatan kolaboratif akan membantu anak tunarungu strategi komunikasi alternatif dan kegiatan kolaboratif akan membantu anak tunarungu berinteraksi dengan teman sebaya dan membangun k
berinteraksi dengan teman sebaya dan membangun keterampilan sosial mereka.eterampilan sosial mereka.
Dengan latar belakang ini, guru di SLB Putra Jaya dapat memainkan peran Dengan latar belakang ini, guru di SLB Putra Jaya dapat memainkan peran penting
penting sebagai sebagai fasilitator fasilitator pembelajaran pembelajaran bagi bagi anak anak tunarungu. tunarungu. MerekaMereka mengintegrasikan pemahaman tentang ketunaan pendengaran, penguasaan bahasa mengintegrasikan pemahaman tentang ketunaan pendengaran, penguasaan bahasa isyarat, adaptasi kurikulum, pengembangan keterampilan sosial-emosional, dan isyarat, adaptasi kurikulum, pengembangan keterampilan sosial-emosional, dan kolaborasi dengan spesialis serta keluarga untuk menciptakan lingkungan pendidikan kolaborasi dengan spesialis serta keluarga untuk menciptakan lingkungan pendidikan inklusif yang mendukung perkembangan dan pembelajaran anak tunarungu.
inklusif yang mendukung perkembangan dan pembelajaran anak tunarungu.
B.
B.
Tujuan PraktikumTujuan Praktikum
Mengetahui dan memahami tentang anak berkebutuhan khusus Tunarungu dan Mengetahui dan memahami tentang anak berkebutuhan khusus Tunarungu dan Tunawicara dalam memberikan solusi dan mengatasi permasalahn yang dialaminya.
Tunawicara dalam memberikan solusi dan mengatasi permasalahn yang dialaminya.
C.
C.
Manfaat TeoritisManfaat Teoritis
Mengetahui, memahami serta menambah pengetahuan baru tentang anak yang Mengetahui, memahami serta menambah pengetahuan baru tentang anak yang memiliki kebutuhan khusus Tunarungu dan tunawicara
memiliki kebutuhan khusus Tunarungu dan tunawicara D.
D.
Manfaat PraktisManfaat Praktis 1.
1.
Bagi sekolah inklusi, agar perkembangan anak tunarungu dan tunawicara dapatBagi sekolah inklusi, agar perkembangan anak tunarungu dan tunawicara dapat ditangani dengan baik
ditangani dengan baik 2.
2.
Bagi orang tua dan masyarakat, agar dapat menerima dan memberikan perlakuanBagi orang tua dan masyarakat, agar dapat menerima dan memberikan perlakuan yang baik kepada anak tunarungu dan tunawicara
yang baik kepada anak tunarungu dan tunawicara 3.
3.
Dapat berguna sebagai referensi untuk penelitian selanjutnyaDapat berguna sebagai referensi untuk penelitian selanjutnya
BAB II BAB II
KAJIAN PUSTAKA KAJIAN PUSTAKA A.
A.
Pengertian Tuna Rungu dan Tuna WicaraPengertian Tuna Rungu dan Tuna Wicara
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) tunarungu artinya rusak Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) tunarungu artinya rusak pendengaran dan dianggap lebih
pendengaran dan dianggap lebih baik, halus, sopan, dan formal, dibankata tuli. Tunarungu sendiri merupakan suatu kondisi kata tuli. Tunarungu sendiri merupakan suatu kondisi gangguan atau kehilanganbaik, halus, sopan, dan formal, dibandingkan dengangangguan atau kehilangandingkan dengan kemampuan mendengar yang dialami oleh sesorang,
kemampuan mendengar yang dialami oleh sesorang, sehingga menghambat prosessehingga menghambat proses informasi bahasa melalui pendengarannya, baik memakai atau tidak memakai alat informasi bahasa melalui pendengarannya, baik memakai atau tidak memakai alat bantu dengar dimana batas pendeng
bantu dengar dimana batas pendengaran yang dimilikinya cukup memungkaran yang dimilikinya cukup memungkinkaninkan keberhasilan proses informasi bahasa melalui pendengaran
keberhasilan proses informasi bahasa melalui pendengaran (Chayrica, 2018)(Chayrica, 2018)
Menurut (Sumantri, 1996)mengemukakan tuna rungu adalah mereka yang Menurut (Sumantri, 1996)mengemukakan tuna rungu adalah mereka yang kehilangan pendengaran baik sebagai maupun seluruhnya yang menyebabkan kehilangan pendengaran baik sebagai maupun seluruhnya yang menyebabkan pendengarannya tidak memiliki nilai fungsional d
pendengarannya tidak memiliki nilai fungsional dalam kehidupan sehari-harialam kehidupan sehari-hari Anak tunarungu disebut sebagai anak yang memiliki
Anak tunarungu disebut sebagai anak yang memiliki gangguan pendengaran yaitugangguan pendengaran yaitu anak yang pendengarannya tidak berfungsi sehingga membutuhkan pelayanan secara anak yang pendengarannya tidak berfungsi sehingga membutuhkan pelayanan secara khusus (Manungsong, 2018). Pendengaran merupakan salah satu sistem yang penting khusus (Manungsong, 2018). Pendengaran merupakan salah satu sistem yang penting bagi
bagi manusia manusia sehingga sehingga jika jika individu individu tersebut tersebut mengalami mengalami pendengaran pendengaran yang yang tidaktidak berfungsi dengan semestinya pasti dapat
berfungsi dengan semestinya pasti dapat sangat memberikan dampak baik secarsangat memberikan dampak baik secara fisika fisik maupun psikologis.
maupun psikologis.
(Hallahan, 2012) terdapat dua sudut pandang yang dapat mendasari Batasan (Hallahan, 2012) terdapat dua sudut pandang yang dapat mendasari Batasan tentang gangguan pendengaran yaitu:
tentang gangguan pendengaran yaitu:
1. Fisiologis 1. Fisiologis
Pada hal ini gangguang pendengaran berdasarkan derajat gangguan yang diukur Pada hal ini gangguang pendengaran berdasarkan derajat gangguan yang diukur dengan dB yang merupakan satuan decibel yang menunjukkan kemammpuan rata dengan dB yang merupakan satuan decibel yang menunjukkan kemammpuan rata-rata-rata individu yang tidak mengalami gangguan pendengaran dalam mendeteksi suara yang individu yang tidak mengalami gangguan pendengaran dalam mendeteksi suara yang palinh halus dengan pembatasan sebagai berikut;
palinh halus dengan pembatasan sebagai berikut;
a. Tunarungu (tuli) a. Tunarungu (tuli)
individu tidak dapat mendengarkan suara yang ada dengan keseluruhan atau individu tidak dapat mendengarkan suara yang ada dengan keseluruhan atau dapat mendengarkan suara pada 90dB atau suara yang lebih keras dan yang dapat mendengarkan suara pada 90dB atau suara yang lebih keras dan yang setara dengan suara mesin pemotong rumput
setara dengan suara mesin pemotong rumput b. Kesulitan pendengaran
b. Kesulitan pendengaran
individu pada hal ini mnegalami gangguan pendengaran yang berfluktuasi atau individu pada hal ini mnegalami gangguan pendengaran yang berfluktuasi atau permanen
permanen tetapi tidak tetapi tidak termasuk dtermasuk dalam tunalam tunarungu arungu (US O(US Office office of Ef Education ducation dalamdalam Manungsong, 2014 dikutip dari Modul ALB)
Manungsong, 2014 dikutip dari Modul ALB) 2. Pendidikan
2. Pendidikan
Pendidik professional di bidang Pendidikan lebih menekankan seberapa besar Pendidik professional di bidang Pendidikan lebih menekankan seberapa besar gangguan pendengaran mempengaruhi kemampuan berbicara dan perkembangan gangguan pendengaran mempengaruhi kemampuan berbicara dan perkembangan
Bahasa anak. Hal ini membatasi
Bahasa anak. Hal ini membatasi gangguan pendengaran beradasarkan kemampuan anakgangguan pendengaran beradasarkan kemampuan anak tersebut dalam berbahasa yaitu:
tersebut dalam berbahasa yaitu:
a. Tunarungu, individu dengan hendaya pendengaran dapat menghalangi a. Tunarungu, individu dengan hendaya pendengaran dapat menghalangi pemrosesan
pemrosesan penerimaan penerimaan informasi informasi yang yang menggunakan menggunakan kemampuan kemampuan auditoriaauditoria baik setelah menggunakan atau tidak menggu
baik setelah menggunakan atau tidak menggunakan alat bantu.nakan alat bantu.
b.
b. Kesulitan Kesulitan pendengaran, pendengaran, individu individu dengan dengan bantuan bantuan alat alat pendengaran pendengaran masihmasih tidak dapat mendengar seutuhnya, namun dapat mendengar walau pun hanya tidak dapat mendengar seutuhnya, namun dapat mendengar walau pun hanya terdengar sedikit tetapi hal
terdengar sedikit tetapi hal ini dapat membantu individu dalam pendengarannya.ini dapat membantu individu dalam pendengarannya.
B.
B.
Karakteristik Tuna Rungu dan Tuna WicaraKarakteristik Tuna Rungu dan Tuna Wicara 1.
1.
Aspek AkademiAspek Akademi
Mengalami keterbatasan pada kemampuan berbicara dan berbahasa Mengalami keterbatasan pada kemampuan berbicara dan berbahasa
mengakibatkan berpengaruh pada perkembangan akademiknya sehingga dapat mengakibatkan berpengaruh pada perkembangan akademiknya sehingga dapat memiliki prestasi yang rendah dalam mata perlajaran yang bersifat verbal tetapi memiliki prestasi yang rendah dalam mata perlajaran yang bersifat verbal tetapi cenderung sama dalam mata pelajaran yang bersifat nonverbal dengan
cenderung sama dalam mata pelajaran yang bersifat nonverbal dengan kemampuan anak normal yang seusianya.
kemampuan anak normal yang seusianya.
2.
2.
Aspek Sosial-emosionalAspek Sosial-emosional a.
a.
Pergaulan terbatas dengan sesame tunarungu sebagai akibat dalamPergaulan terbatas dengan sesame tunarungu sebagai akibat dalam kemampuan berkomunikasi
kemampuan berkomunikasi b.
b.
sukar menyesuaikan ego pada diri dengan situasi yang ada sehingga jikasukar menyesuaikan ego pada diri dengan situasi yang ada sehingga jika ada keinginan harus selalu segera dipenuhi
ada keinginan harus selalu segera dipenuhi c.
c.
Takut dengan lingkungan, sehingga membutuhkan bantuan Takut dengan lingkungan, sehingga membutuhkan bantuan dandan bergantung dengan seseorang dan
bergantung dengan seseorang dan menyebabkan tidak percaya diri.menyebabkan tidak percaya diri.
d.
d.
Sukar mengalihkan perhatian, jika sudah menyenangi hal tersebut akanSukar mengalihkan perhatian, jika sudah menyenangi hal tersebut akan susah untuk dialihkan
susah untuk dialihkan e.
e.
Polos, perasaan yang umum dalam keadaan ekstremPolos, perasaan yang umum dalam keadaan ekstrem f.
f.
Cepat marah dan tersinggung. Sebagai akibat dari susahnyaCepat marah dan tersinggung. Sebagai akibat dari susahnya
menyampaikan perasaan atau keinginan dalam memahami permbicaraan menyampaikan perasaan atau keinginan dalam memahami permbicaraan orang tersebut
orang tersebut 3.
3.
Fisik dan KesehatanFisik dan Kesehatan
Jalannya kaku dan agak membungkuk (jika organ
Jalannya kaku dan agak membungkuk (jika organ keseimbangan yang ada padakeseimbangan yang ada pada telinga bagian dalam terganggu); gerak matanya lebih cepat; gerakan tangannya telinga bagian dalam terganggu); gerak matanya lebih cepat; gerakan tangannya cepat/ lincah dan pernapasaannya pendek; sedangkan dalam aspek kesehatan, cepat/ lincah dan pernapasaannya pendek; sedangkan dalam aspek kesehatan, pada umumnya sama dengan o
pada umumnya sama dengan orangrang
BAB III BAB III
DESKRIPSI MASALAH DESKRIPSI MASALAH A.
A.
Pengumpulan DataPengumpulan Data 1.
1.
WawancaraWawancara
Wawancara dilakukan kepada 3 subjek, 2 subjek sebagai siswa dengan Wawancara dilakukan kepada 3 subjek, 2 subjek sebagai siswa dengan gangguan tunarungu dan tunawicara serta 1 subjek sebagai guru pengajar di gangguan tunarungu dan tunawicara serta 1 subjek sebagai guru pengajar di SLB Putra Jaya
SLB Putra Jaya 2.
2.
ObservasiObservasi
Observasi dilakukan di sekolah subjek. Observasi
Observasi dilakukan di sekolah subjek. Observasi dilakukan dengandilakukan dengan wawancara terstruktur.
wawancara terstruktur.
B.
B.
Waktu dan TempatWaktu dan Tempat 1.
1.
Observasi ini dilakukan pada:Observasi ini dilakukan pada:
Hari/tanggal
Hari/tanggal : : Selasa, Selasa, 20 20 Juni Juni 20232023 Pukul
Pukul : : 07.00- 07.00- 10.0010.00 Tempat
Tempat : : SLB SLB Putra Putra JayaJaya 2.
2.
Wawancara observasi ini dilakukan pada:Wawancara observasi ini dilakukan pada:
Hari/tanggal
Hari/tanggal : : Kamis, Kamis, 22 22 Juni Juni 20232023 Pukul
Pukul : : 07.00- 07.00- 10.0010.00 Tempat
Tempat : : SLB SLB Putra Putra JayaJaya C.
C.
Panduan Wawancara/Panduan Wawancara/ Guide InterviewGuide Interview
Anak
Anak Tunarungu Tunarungu dan dan Tunawicara Tunawicara Guru Guru SLBSLB 1.
1.
Siapa nama anda?Siapa nama anda?
2.
2.
Apa hobi anda?Apa hobi anda?
3.
3.
Apa hal yang anda sukai?Apa hal yang anda sukai?
4.
4.
Bagaimana sikap anda padaBagaimana sikap anda pada hal-hal yang anda sukai?
hal-hal yang anda sukai?
5.
5.
Apa hal yang tidak anda sukai?Apa hal yang tidak anda sukai?
6.
6.
Bagaimana sika pada hal-halBagaimana sika pada hal-hal yang tidak anda sukai?
yang tidak anda sukai?
7.
7.
Siapa teman dekat anda?Siapa teman dekat anda?
1.
1.
Apa saja yang dipersiapakan guruApa saja yang dipersiapakan guru sebelum proses pembelajaran?
sebelum proses pembelajaran?
2.
2.
Apa aja mata pelajaran disini?Apa aja mata pelajaran disini?
3.
3.
Bagaimana respon siswa ketika prosesBagaimana respon siswa ketika proses pembelajaran?
pembelajaran?
4.
4.
Apa saja kendala yang sering munculApa saja kendala yang sering muncul pada saat proses pembelajaran
pada saat proses pembelajaran berlangsung?
berlangsung?
5.
5.
Bagaimana ibu menghadapi kendalaBagaimana ibu menghadapi kendala tersebut?
tersebut?
8.
8.
Bagaimana anda bertemanBagaimana anda berteman dengan teman anda?
dengan teman anda?
9.
9.
Apa cita-cita anda?Apa cita-cita anda?
10.
10.
Hal apa yang anda inginkan?Hal apa yang anda inginkan?
11.
11.
Bagaimana anda mengaturBagaimana anda mengatur emosi anda?
emosi anda?
12.
12.
Bagaimana andaBagaimana anda
melampiaskan emosi anda?
melampiaskan emosi anda?
6.
6.
Apakah pembelajaran selalu dalamApakah pembelajaran selalu dalam kelas atau diluar kelas juga?
kelas atau diluar kelas juga?
7.
7.
Bagaimana ibu membelajarkan bahasaBagaimana ibu membelajarkan bahasa isyarat kepada siswa?
isyarat kepada siswa?
8.
8.
Apakah ada kompetensi-kompetensiApakah ada kompetensi-kompetensi tertentu?
tertentu?
9.
9.
Bagaimana ibu menjelaskan materiBagaimana ibu menjelaskan materi sehingga siswa menangkap apa yang sehingga siswa menangkap apa yang disampaikan guru?
disampaikan guru?
10.
10.
Apakah ada fasilitas khusus yangApakah ada fasilitas khusus yang dipersiapkan untuk golongan anak dipersiapkan untuk golongan anak tunarungu?
tunarungu?
11.
11.
Apakah siswa diberikan tugasApakah siswa diberikan tugas pekerjaan rumah?
pekerjaan rumah?
12.
12.
Bagaimana guru mengamatiBagaimana guru mengamati perkembagan kemajuan masing- perkembagan kemajuan masing-
masing siswa?
masing siswa?
13.
13.
Bagaimana hubungan sossial anakBagaimana hubungan sossial anak dengan anak lainya? Apakah mereka dengan anak lainya? Apakah mereka dapat berkomunikasi dengan baik?
dapat berkomunikasi dengan baik?
14.
14.
Layanan apa yang diberikan padaLayanan apa yang diberikan pada golongan anak tunarungu? Apakah golongan anak tunarungu? Apakah sama pada anak golongan biasa?
sama pada anak golongan biasa?
D.
D.
Identifikasi KasusIdentifikasi Kasus 1. Data
1. Data
Data Subjek:
Data Subjek:
Nama Insial
Nama Insial : D: D Jenis
Jenis Kelamin Kelamin : : PerempuanPerempuan Usia
Usia : : 17 17 tahuntahun Agama
Agama : : IslamIslam Alamat
Alamat : : Malang, Malang, Jawa Jawa TimurTimur Data Guru:
Data Guru:
Nama Insial
Nama Insial : Ibu Anis: Ibu Anis Jenis
Jenis Kelamin Kelamin : : PerempuanPerempuan Agama
Agama : : IslamIslam Status
Status : : Guru Guru Sekolah Sekolah Luar Luar Biasa Biasa Putra Putra JayaJaya Alamat
Alamat : : Malang, Malang, Jawa Jawa TimurTimur
2. Keadaan Subjek 2. Keadaan Subjek
D sangat bahagia saat melihat kami dan kami mencoba untuk membangun D sangat bahagia saat melihat kami dan kami mencoba untuk membangun hubungan yang baik dengan D agar merasa nyaman dan aman bersama kami.
hubungan yang baik dengan D agar merasa nyaman dan aman bersama kami.
E.
E.
Hasil PencatatanHasil Pencatatan
1. Hasil Wawancara Subjek 1. Hasil Wawancara Subjek
No. Verbatim
No. Verbatim
1.
1.
Penanya :Penanya :
““Siapa namanya?Siapa namanya?””
2.
2.
Narasumer D:Narasumer D:
““DD””
3.
3. Penanya :Penanya :
““Suka apa?Suka apa?””
4.
4. Narasumer D:Narasumer D:
““SekolahSekolah””
5.
5. Penanya :Penanya :
““Pelajaran apa yang disukai?Pelajaran apa yang disukai?””
6.
6.
Narasumber D : Narasumber D :
““PpknPpkn””
7.
7. Penanya :Penanya :
““Guru yang kamu sukai?Guru yang kamu sukai?””
8.
8. Narasumer D:Narasumer D:
““Bu AnisBu Anis””
9.
9. Penanya :Penanya :
““Kenapa suka sama Bu Anis?Kenapa suka sama Bu Anis?””
10.
10. Narasumer D:Narasumer D:
““Cantik Cantik ””
11.
11. Penanya :Penanya :
““Siapa teman dekat kalian?Siapa teman dekat kalian?””
12.
12. Narasumber D:Narasumber D:
(dia menunjuk T dan M) (dia menunjuk T dan M)
13.
13.
Penanya : Penanya :
““Apa yang kamu lakukan berdua?Apa yang kamu lakukan berdua?””
14.
14. Narasumber D :Narasumber D :
““Mengobrol, berceritaMengobrol, bercerita””
15.
15. Penanya :Penanya :
““Apa yang kamu lakukan saat bersama mereka?Apa yang kamu lakukan saat bersama mereka?””
16.
16. Narasumer D:Narasumer D:
““Bermain sepedah?Bermain sepedah?””
17.
17. Penanya :Penanya :
““D punya teman di rumah?D punya teman di rumah?””
18.
18. Narasumer D:Narasumer D:
“
“Suci (seorang anak tuna grahita yang tinggal di dekat rumahnya dan satuSuci (seorang anak tuna grahita yang tinggal di dekat rumahnya dan satu sekolah dengan debi )
sekolah dengan debi )””
19.
19. Penanya :Penanya :
“
“Kalau M punya teman di rumah?Kalau M punya teman di rumah?””
20.
20. Narasumer D:Narasumer D:
“
“Gak ada, temanya adek dan kakak Gak ada, temanya adek dan kakak ””
21.
21. Penanya :Penanya :
22.
22. Narasumer D:Narasumer D:
““IbuIbu””
23.
23. Penanya :Penanya :
“
“Cita-citanya jadi apa?Cita-citanya jadi apa?””
24.
24. Narasumer D:Narasumer D:
““Cheff Cheff ””
2. Hasil Wawancara Guru 2. Hasil Wawancara Guru
No. Verbatim
No. Verbatim
1.
1.
Penanya :Penanya :
“Apa saja yang
“Apa saja yang dipersiapakan guru sebelumdipersiapakan guru sebelum proses pembelajaran?” proses pembelajaran?”
2.
2.
Narasumer :Narasumer :
“Tentu saja Sebelum kita memulai mengajar kita harus mempunyai RBP
“Tentu saja Sebelum kita memulai mengajar kita harus mempunyai RBP (rancangan pembelajaran) itu mesti tiap guru harus punya, terus (rancangan pembelajaran) itu mesti tiap guru harus punya, terus menyiapkan media yang digunakan sesuai yang a
menyiapkan media yang digunakan sesuai yang akankan dipelajarkan”dipelajarkan”
3.
3. Penanya :Penanya :
““Apa aja mata pelajaran disini bu?Apa aja mata pelajaran disini bu?””
4.
4. Narasumber :Narasumber :
““Matapelajarannya ya sama kayak umun, kan ada kurikulumya sendiri tapiMatapelajarannya ya sama kayak umun, kan ada kurikulumya sendiri tapi kalau SMP, SMA itu ada amata ppelajaran tambahan seperti vokasi, kalau kalau SMP, SMA itu ada amata ppelajaran tambahan seperti vokasi, kalau SMA itu jam vokasinya lebih banyak
SMA itu jam vokasinya lebih banyak ””
5.
5.
Penanya : Penanya :
““Bagaimana respon siswa ketika proses pembelajaranBagaimana respon siswa ketika proses pembelajaran””
6.
6. Narasumber :Narasumber :
““Macam-macam, tergantung apa yang kita ajarkan. Kalau dia suka berartiMacam-macam, tergantung apa yang kita ajarkan. Kalau dia suka berarti merespon lebih
merespon lebih cepat cepat misalkan pembelajaran misalkan pembelajaran menggunkan menggunkan hp nah hp nah anak-anak- anak lebih senang
anak lebih senang””
7.
7. Penanya :Penanya :
““Apa saja kendala yang sering muncul pada saat proses pembelajaranApa saja kendala yang sering muncul pada saat proses pembelajaran berlangsung?
berlangsung?””
8.
8.
Narasumber : Narasumber :
““Mungkin sebagian mereka ya karena kemampuan dari mereka ini tidak samaMungkin sebagian mereka ya karena kemampuan dari mereka ini tidak sama ada yang
ada yang rendah rendah ada yang ada yang mampu mampu daya tangkapndaya tangkapnya. Kalau yya. Kalau yang lebih rendang lebih rendahah misalnya pembelajaran matematika, kalau si *** suda mampu sekali, kalai misalnya pembelajaran matematika, kalau si *** suda mampu sekali, kalai su*** masih belum bisa untuk menghitung uang itu masih sulit, jadi akhirnya su*** masih belum bisa untuk menghitung uang itu masih sulit, jadi akhirnya kita mengajar dari yang terrendah misalnya duaribu ditambah duaribu berapa kita mengajar dari yang terrendah misalnya duaribu ditambah duaribu berapa gitu, sulit membedakan uang mana yg dua ribu mana yang sepuluh ribu gitu, sulit membedakan uang mana yg dua ribu mana yang sepuluh ribu””
9.
9. Penanya :Penanya :
“Bagaimana ibu menghadapi kendala tersebut?”
“Bagaimana ibu menghadapi kendala tersebut?”
10.
10. Narasumber :Narasumber :
““Ya itu anak yang nggak bisa kita ulang-ulang ngajarnya sampai bisa yahYa itu anak yang nggak bisa kita ulang-ulang ngajarnya sampai bisa yah paling minimya taulah
paling minimya taulah””
11.
11. Penanya :Penanya :
““Apakah pembelajaran selalu dalam kelas atau Apakah pembelajaran selalu dalam kelas atau diluar kelas juga?diluar kelas juga?””
12.
12. Narasumber :Narasumber :
““Tidak selalu dalam kelas. Terutamakalau vokasi kan kita ajak keluar kayakTidak selalu dalam kelas. Terutamakalau vokasi kan kita ajak keluar kayak mengenal lingkungan, kemarin kita ajak embun cempaka selain itu kita ajak mengenal lingkungan, kemarin kita ajak embun cempaka selain itu kita ajak ke kebun gitu”
ke kebun gitu”
13.
13. Penanya :Penanya :
““Bagaimana ibu membelajarkan bahasa isyarat kepada siswaBagaimana ibu membelajarkan bahasa isyarat kepada siswa””
14.
14. Narasumber :Narasumber :
““Karena anak-anak sini sudah besar kan sudah bisa berbahasa isyarat, adaKarena anak-anak sini sudah besar kan sudah bisa berbahasa isyarat, ada kamusnya untuk belajar bahasa isyarat, jadi kamus ini untuk mereka yang kamusnya untuk belajar bahasa isyarat, jadi kamus ini untuk mereka yang belum
belum tahu tahu bahasa bahasa isyarat, isyarat, banyak banyak yang yang sudah sudah mengerti mengerti sendiri sendiri karenakarena pergaulan
pergaulan mereka mereka ya ya pakai pakai bahasa bahasa pergaulan, pergaulan, tapi tapi kalau kalau anak anak yang yang masihmasih kecil-kecil harus pake kamus ini
kecil-kecil harus pake kamus ini””
15.
15. Penanya :Penanya :
““Disini ada kompetensi-Disini ada kompetensi-kompetensi tertentu ngga bu?”kompetensi tertentu ngga bu?”
16.
16. Narasumber :Narasumber :
““Ya ada KKM kalau tidak memenuhi kita kasih perbaikan biasanya sampaiYa ada KKM kalau tidak memenuhi kita kasih perbaikan biasanya sampai mencapai KKMnya gitu.
mencapai KKMnya gitu.””
17.
17. Penanya :Penanya :
disampaikan guru?
disampaikan guru?””
18.
18. Narasumber :Narasumber :
““Pakai media. Anak-anak tu lebih suka atau lebih cepat mengerti kalau adaPakai media. Anak-anak tu lebih suka atau lebih cepat mengerti kalau ada nyatanya, makanya dengan canva mereka lebih suka apalagi pake nyatanya, makanya dengan canva mereka lebih suka apalagi pake handphone
handphone””
19.
19. Penanya :Penanya :
““Apakah Apakah ada ada fasilitas khusus fasilitas khusus yang yang dipersiapkan dipersiapkan untuk untuk golongan golongan anakanak tunarungu?”
tunarungu?”
20.
20. Narasumber :Narasumber :
““Ada kalau misalkan dia vokasi ya ada tempat khususnya alat-alat danAda kalau misalkan dia vokasi ya ada tempat khususnya alat-alat dan bahanya juga ada terus
bahanya juga ada terus kalau misalkan pembelajakalau misalkan pembelajaran dikelas itu ran dikelas itu ya ya merekamereka menyiapkan masing-masing, tapi kalau untuk keterampilan itu dari kita menyiapkan masing-masing, tapi kalau untuk keterampilan itu dari kita fasilitasnya semua dari kita
fasilitasnya semua dari kita””
21.
21. Penanya :Penanya :
““Apakah anak-anak dikasih PR Apakah anak-anak dikasih PR ””
22.
22. Narasumber :Narasumber :
““Ya dikasih , anak-anak kalau misalkan ngga di kasih PR ngga akan belajarYa dikasih , anak-anak kalau misalkan ngga di kasih PR ngga akan belajar mereka, makanya dikasih pr biar mereka belajar
mereka, makanya dikasih pr biar mereka belajar ””
23.
23. Penanya :Penanya :
““Bagaimana guru mengamati perkembagan kemajuan masing-masingBagaimana guru mengamati perkembagan kemajuan masing-masing siswa?
siswa?””
24.
24. Narasumber :Narasumber :
““Itu bisa dilihat dari setiap harinya. Setiap hari kita beri pembelajaran habisItu bisa dilihat dari setiap harinya. Setiap hari kita beri pembelajaran habis pembellajaran kita selalu
pembellajaran kita selalu ngasih ulangan, dari ulangan tersebut kita bisa tngasih ulangan, dari ulangan tersebut kita bisa tauau pemahamannya sudah
pemahamannya sudah sampai mana nyampe sampai mana nyampe nggak ke anak-anak mnggak ke anak-anak materinya.aterinya.
Masih kayak umum mbak untuk mengetahui perkembangan siswa Masih kayak umum mbak untuk mengetahui perkembangan siswa””
25.
25. Penanya :Penanya :
““Bagaimana hubungan sossial anak dengan anak lainya? Apakah merekaBagaimana hubungan sossial anak dengan anak lainya? Apakah mereka dapat berkomunikasi dengan baik?
dapat berkomunikasi dengan baik?””
26.
26. Narasumber :Narasumber :
““Kalau sama-sama mereka yahh baik-bak saja, mereka berkomunikasiKalau sama-sama mereka yahh baik-bak saja, mereka berkomunikasi dengan baik karena mereka sama , kalau sosialisasi di sekolah tidak ada dengan baik karena mereka sama , kalau sosialisasi di sekolah tidak ada masalah. Kalau dikampunga kurang taau yah mungkin orang-orang atau masalah. Kalau dikampunga kurang taau yah mungkin orang-orang atau
teman dikampung tidak tau bahasa mereka itu mungkin kendalanya, kalau teman dikampung tidak tau bahasa mereka itu mungkin kendalanya, kalau disini engga baik-
disini engga baik- baik aja” baik aja”
27.
27. Penanya :Penanya :
““Layanan apa yang diberikan pada golongan anak tunarungu? Apakah samaLayanan apa yang diberikan pada golongan anak tunarungu? Apakah sama pada anak golongan b
pada anak golongan biasa?iasa?””
28.
28. Narasumber :Narasumber :
““Kita kerja sama dengan salah sKita kerja sama dengan salah satu puskesmas nah tiap bulanya itu dari pihakatu puskesmas nah tiap bulanya itu dari pihak puskesmas
puskesmas datang datang ke ke sini sini untuk untuk pemeriksaan pemeriksaan anak-anak anak-anak itu, itu, kadangkadang pemberian vitamin
pemberian vitamin kadang anak yankadang anak yang baru masuk g baru masuk itu di suntik apitu di suntik apa gitu , a gitu , kitakita kerja sama dengan puskesmasnya
kerja sama dengan puskesmasnya””
F.
F.
Hasil Observasi dan WawancaraHasil Observasi dan Wawancara
Kondisi narasumber kami saat wawancara tidak terlalu baik, karena pada saat Kondisi narasumber kami saat wawancara tidak terlalu baik, karena pada saat itu 1 jam sebelum bel istirahat berbunyi, apalagi waktu itu pembelajaran sedang itu 1 jam sebelum bel istirahat berbunyi, apalagi waktu itu pembelajaran sedang berlangsung jadi
berlangsung jadi keadaan guru dan keadaan guru dan siswa yang kami siswa yang kami wawancara serta observasi kurangwawancara serta observasi kurang semangat. Meski begitu narasumber kami menjawab pertanyaan-pertanyaan
semangat. Meski begitu narasumber kami menjawab pertanyaan-pertanyaan yang kamiyang kami berikan dengan cukup
berikan dengan cukup baik.baik.
Walaupun selama wawancara bersama siswa tunarungu disana yang bernama Walaupun selama wawancara bersama siswa tunarungu disana yang bernama Debi, kami harus meminta bantuan Bu Anis sebagai guru di kelas tersebut untuk Debi, kami harus meminta bantuan Bu Anis sebagai guru di kelas tersebut untuk membantu kami dalam pelaksanaan wawancara yang kami lakukan. Karena seperti membantu kami dalam pelaksanaan wawancara yang kami lakukan. Karena seperti yang telah kita ketahui anak-anak dengan penyandang tunarungu mengalami masalah yang telah kita ketahui anak-anak dengan penyandang tunarungu mengalami masalah dalam berkomunikasi dengan orang lain dan membutuhkan bantuan bahasa isyarat dalam berkomunikasi dengan orang lain dan membutuhkan bantuan bahasa isyarat untuk berkomunikasi dengan orang lain.
untuk berkomunikasi dengan orang lain.
G.
G.
Diagnosa PermasalahanDiagnosa Permasalahan 1.
1.
Kesulitan/Permasalahan SubjekKesulitan/Permasalahan Subjek
D mengalami gangguan tunarungu dan tunawicra sejak lahir sehingga D D mengalami gangguan tunarungu dan tunawicra sejak lahir sehingga D juga mengalami kesulitan dalam berbicara. Keadaan keluarga salah satu
juga mengalami kesulitan dalam berbicara. Keadaan keluarga salah satu subjeksubjek merupakan sebagai keluarga yang berkebutuhan khusus. Hal ini menyebabkan merupakan sebagai keluarga yang berkebutuhan khusus. Hal ini menyebabkan orang tua D membutuhkan guru pengajar yang professional dan menyekolahan orang tua D membutuhkan guru pengajar yang professional dan menyekolahan D di Sekolah Luar Biasa Putra Jaya ini untuk mendapatkan ilmu dan D di Sekolah Luar Biasa Putra Jaya ini untuk mendapatkan ilmu dan pengalaman
pengalaman belajar belajar yang yang semestinya semestinya dengan dengan kekhususannya kekhususannya agar agar D D dapatdapat mengembangkan dan mengelola sosial emosionalnya.
mengembangkan dan mengelola sosial emosionalnya.
2.
2.
Kondisi / Situasi PemicuKondisi / Situasi Pemicu
D terlahir dalam kondisi keluarga dengan kebutuhan khusus juga D terlahir dalam kondisi keluarga dengan kebutuhan khusus juga sehingga ini dapat mempengaruhi cara D pada perkembangan sosio- sehingga ini dapat mempengaruhi cara D pada perkembangan sosio- emosionalnya.
emosionalnya.
BAB IV BAB IV PEMBAHASAN PEMBAHASAN A.
A.
HasilHasil
Dari hasil observasi, wawancara dan diagnosis permasalahan subjek Dari hasil observasi, wawancara dan diagnosis permasalahan subjek mengalami tunarungu dan tunawicara yaitu subjek
mengalami tunarungu dan tunawicara yaitu subjek mengalami gangguan padamengalami gangguan pada pendengaran dan berbicara sejak lahir dan dibesarkan dengan keluarga
pendengaran dan berbicara sejak lahir dan dibesarkan dengan keluarga yang jugayang juga mengalami tunarungu dan tunawicara sehingga subjek
mengalami tunarungu dan tunawicara sehingga subjek dapat berkomunikasi dengandapat berkomunikasi dengan keluarganya, namun subjek mengalami kesulitan saat berkomunikasi dengan
keluarganya, namun subjek mengalami kesulitan saat berkomunikasi dengan lingkungan sosialnya terlebih dengan lingkungan subjek yang normal.
lingkungan sosialnya terlebih dengan lingkungan subjek yang normal.
B.
B.
Rancangan IntervensiRancangan Intervensi
Dalam proses pembelajaran anak tunarungu memiliki tantangan tersendiri.
Dalam proses pembelajaran anak tunarungu memiliki tantangan tersendiri.
Pasalnya keterbatasan pendengaran mereka berdampak pada perkembangan kosakata Pasalnya keterbatasan pendengaran mereka berdampak pada perkembangan kosakata secara menyeluruh atau abst
secara menyeluruh atau abstrak. Anak penyandang tunarungu seringkali mengalamirak. Anak penyandang tunarungu seringkali mengalami kendala dalam mengungkapkan intonasi dalam berbicara.
kendala dalam mengungkapkan intonasi dalam berbicara. (Rahmah, 2018)(Rahmah, 2018)
Oleh karena itu, cara belajar anak tunarungu biasanya disesuaikan dengan Oleh karena itu, cara belajar anak tunarungu biasanya disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan masing-masing individu. Dalam pembelajaran di Sekolah kebutuhan dan kemampuan masing-masing individu. Dalam pembelajaran di Sekolah Luar Biasa Putra Jaya yang kami datangi, memberikan materi menggunakan bahasa Luar Biasa Putra Jaya yang kami datangi, memberikan materi menggunakan bahasa isyarat, sehingga kemampuan visual siswa juga dapat lebih terlatih. Selain penjelasan isyarat, sehingga kemampuan visual siswa juga dapat lebih terlatih. Selain penjelasan materi yang disampaikan oleh guru melalui bahasa isyarat, guru juga biasanya materi yang disampaikan oleh guru melalui bahasa isyarat, guru juga biasanya memberikan tulisan tangan kepada siswa.
memberikan tulisan tangan kepada siswa.
Metode belajar yang diterapkan pada SLB Putra Jaya s
Metode belajar yang diterapkan pada SLB Putra Jaya sama seperti sekolah padaama seperti sekolah pada umumnya. Hanya saja pada SLB Putra Jaya terdapat metode belajar tambahan yaitu umumnya. Hanya saja pada SLB Putra Jaya terdapat metode belajar tambahan yaitu vokasi. Pendidikan vokasi atau vokasional sendiri merupakan metode belajar yang vokasi. Pendidikan vokasi atau vokasional sendiri merupakan metode belajar yang diterapkan untuk mengmbangkan keterampilan siswa dan kemandirian siswa.
diterapkan untuk mengmbangkan keterampilan siswa dan kemandirian siswa.
Pada SLB Putra Jaya memberikan keterampilan seperti melukis, bernyanyi, dan Pada SLB Putra Jaya memberikan keterampilan seperti melukis, bernyanyi, dan bermain alat musik. Dari keterampilan tersebut nantinya dapat terlihat potensi masing- bermain alat musik. Dari keterampilan tersebut nantinya dapat terlihat potensi masing- masing siswa. Sehingga nantinya siswa dapat mengetahui bakat dan minatnya, serta masing siswa. Sehingga nantinya siswa dapat mengetahui bakat dan minatnya, serta dapat mengoptimalkan potensi yang ada dalam
dapat mengoptimalkan potensi yang ada dalam dirinya. (Huda, 2021)dirinya. (Huda, 2021)
Kecakapan vokasional lebih cocok untuk peserta didik yang mengandalkan Kecakapan vokasional lebih cocok untuk peserta didik yang mengandalkan keterampilan psikomotorik daripada kecakapan berpikir ilmiah dalam menekuni keterampilan psikomotorik daripada kecakapan berpikir ilmiah dalam menekuni pekerjaan (Depdiknas, 2003)
pekerjaan (Depdiknas, 2003)
Keterampilan vokasional sederhana merupakan penyederhanaan atau Keterampilan vokasional sederhana merupakan penyederhanaan atau pemecahan sub-sub
pemecahan sub-sub yang lyang lebih kecil ebih kecil ke ke dalam dalam bentuk bentuk yang lebih yang lebih disesuaikan dengandisesuaikan dengan kemampuan dan kebutuhan peserta didik. Penyederhanaan dilakukan agar kete
kemampuan dan kebutuhan peserta didik. Penyederhanaan dilakukan agar keterampilanrampilan vokasional yang bersifat kompleks dapat dijangkau atau diserap oleh peserta didik vokasional yang bersifat kompleks dapat dijangkau atau diserap oleh peserta didik berkebutuhan khusus sesuai dengan
berkebutuhan khusus sesuai dengan kemampuan yang mereka miliki kemampuan yang mereka miliki (Lia, 2017)(Lia, 2017)
1.
1.
Intervensi Terhadap Pendidik:Intervensi Terhadap Pendidik:
a.
a.
Pemberian pembelajaran yang dibutuhkan sesuai dengan perkembangan anakPemberian pembelajaran yang dibutuhkan sesuai dengan perkembangan anak pada usianya.
pada usianya. pada jenjang pada jenjang pendidikan inpendidikan intervensi dini tervensi dini akan lebih akan lebih baik dilakukanbaik dilakukan sehingga dapat diperbaiki lebih awal. Hal ini bertujuan untuk mengidentifikasi sehingga dapat diperbaiki lebih awal. Hal ini bertujuan untuk mengidentifikasi hambatan perkembangan anak yang tidak sama dengan anak normal dengan hambatan perkembangan anak yang tidak sama dengan anak normal dengan perkembangan secara optimal.
perkembangan secara optimal.
b.
b.
Proses dalam intervensi dini dimulai dari anak yang mengalami hambatanProses dalam intervensi dini dimulai dari anak yang mengalami hambatan diidentifikasi dan dievaluasi oleh tim yang terkait dengan hambatan tersebut.
diidentifikasi dan dievaluasi oleh tim yang terkait dengan hambatan tersebut.
Evaluasi dilakukan untuk mendapatkan informasi menyeluruh tentang Evaluasi dilakukan untuk mendapatkan informasi menyeluruh tentang kemampuan anak sesuai dengan perkembangannya. Setelah tim memperoleh kemampuan anak sesuai dengan perkembangannya. Setelah tim memperoleh informasi tersebut, mereka melakukan diskusi
informasi tersebut, mereka melakukan diskusi yang konstruktif untuk membuatyang konstruktif untuk membuat keputusan berdasarkan informasi yang diperoleh. Tujuan keputusan tersebut keputusan berdasarkan informasi yang diperoleh. Tujuan keputusan tersebut adalah mengetahui kemampuan yang belum dimiliki anak sesuai dengan usia adalah mengetahui kemampuan yang belum dimiliki anak sesuai dengan usia perkembangannya. Berdasarkan keputusan yang
perkembangannya. Berdasarkan keputusan yang disepakati, dibuatlah disepakati, dibuatlah programprogram pembelajaran khusus
pembelajaran khusus bagi anak bagi anak usia dini usia dini yang mengalami yang mengalami hambatan, sehinggahambatan, sehingga mereka dapat mengembangkan kemampuan yang sejajar dengan anak-anak mereka dapat mengembangkan kemampuan yang sejajar dengan anak-anak seusianya.
seusianya.
BAB V BAB V PENUTUP PENUTUP A.
A.
KesimpulanKesimpulan
Berdasarkan hasil dari observasi dan wawancara yang telah dilakukan, subjek Berdasarkan hasil dari observasi dan wawancara yang telah dilakukan, subjek mengalami tunarungu dan tunawicara sejak lahir dan dibesarkan dengan keluarga yang mengalami tunarungu dan tunawicara sejak lahir dan dibesarkan dengan keluarga yang juga
juga mengalami mengalami tunarungu tunarungu dan dan tunawicara tunawicara sehingga sehingga subjek subjek dapat dapat berkomunikasiberkomunikasi dengan baik pada lingkugan keluarganya namun, subjek mengalami kesulitan jika dengan baik pada lingkugan keluarganya namun, subjek mengalami kesulitan jika berkomunikasi secara verbal
berkomunikasi secara verbal kepada teman-teman atau kepada teman-teman atau lingkungan lingkungan sosialnya. Sehinggasosialnya. Sehingga inilah yang menyebabkan subjek memiliki teman yang juga mengalami tunarungu inilah yang menyebabkan subjek memiliki teman yang juga mengalami tunarungu untuk mempermudah dalam berkomunikasi.
untuk mempermudah dalam berkomunikasi.
SLB Putra Jaya memfasilitasi siswanya dengan program vokasi yang bertujuan SLB Putra Jaya memfasilitasi siswanya dengan program vokasi yang bertujuan untuk mengasah kemampuan dan hobi yang dimiliki siswa-siswinya sehingga dapat untuk mengasah kemampuan dan hobi yang dimiliki siswa-siswinya sehingga dapat mengembangkan dan mengasah kemampuan yang dimiliki set
mengembangkan dan mengasah kemampuan yang dimiliki setiap individu.iap individu.
B.
B.
SaranSaran
Tenaga pengajar sudah seharusnya memiliki tingkat kesabaran yang tinggi dan Tenaga pengajar sudah seharusnya memiliki tingkat kesabaran yang tinggi dan mencari berbagai solusi untuk dapat menyampaikan ilmu yang harus disampaikan mencari berbagai solusi untuk dapat menyampaikan ilmu yang harus disampaikan kepada siswa-siswinya. Dengan adanya program vokasi di SLB Putra Jaya dapat kepada siswa-siswinya. Dengan adanya program vokasi di SLB Putra Jaya dapat mengembangkan bakat dan hobi yang dimiliki siswa sehingga dapat mandiri dan mengembangkan bakat dan hobi yang dimiliki siswa sehingga dapat mandiri dan bermanfaat untuk dirinya sendiri dan
bermanfaat untuk dirinya sendiri dan lingkungannya. Dengan lingkungannya. Dengan adanya peningkatan atauadanya peningkatan atau pengembangan
pengembangan di program di program vokasi untuk vokasi untuk dapat memfasilitasi setiap dapat memfasilitasi setiap bakat dan bakat dan hobi yhobi yangang dimiliki semua siswa-siswi sehingga semua siswa-siswi dapat mengembangkan bakat dimiliki semua siswa-siswi sehingga semua siswa-siswi dapat mengembangkan bakat dan hobi yang dimilikinya.
dan hobi yang dimilikinya.
DAFTAR PUSTAKA DAFTAR PUSTAKA
References References
Chayrica, A. W. (2018). Pelaksanaan Program Vokasional Untuk Anak Autis.
Chayrica, A. W. (2018). Pelaksanaan Program Vokasional Untuk Anak Autis. Jurnal Jurnal Ortopedagogia volume 4
Ortopedagogia volume 4, 11-6., 11-6.
Depdiknas. (2003).
Depdiknas. (2003). Nasional. Nasional. Depdiknas. Depdiknas.Undang-undang RI No. 20 tahun 2003. Tentang Sistem PendidikanUndang-undang RI No. 20 tahun 2003. Tentang Sistem Pendidikan Hallahan, D. K. (2012).
Hallahan, D. K. (2012). Exceptional Exceptional Learness Learness (An (An introduction introduction to to Special Special EducationEducation Twelfth Edition).
Twelfth Edition). USA: Pearson. USA: Pearson.
Huda, A. (2021). Konsep Dasar Pengembangan Keterampilan Vokasional Bagi Anak Huda, A. (2021). Konsep Dasar Pengembangan Keterampilan Vokasional Bagi Anak
Tunagrahita.
Tunagrahita. Scribd Scribd ..
Lia, N. (2017). Model Pembelajaran Keterampilan Vokasional Berbasis Potensi Lokal di Lia, N. (2017). Model Pembelajaran Keterampilan Vokasional Berbasis Potensi Lokal di
SMA Wilayah Kalimantan.
SMA Wilayah Kalimantan. Journal of Vocational a Journal of Vocational and Career Educationnd Career Education..
Manungsong. (2018). Keterlibatan Orang Tua terhadap Keterampilan Sosial Siswa Manungsong. (2018). Keterlibatan Orang Tua terhadap Keterampilan Sosial Siswa
Berkebutuhan Khusus di Sekolah Dasar Inklusif.
Berkebutuhan Khusus di Sekolah Dasar Inklusif. Jurnal Psikologi Jurnal Psikologi..
Rahmah, F. N. (2018). Problematika Anak Tunarungu Dan Cara Mengatasinya.
Rahmah, F. N. (2018). Problematika Anak Tunarungu Dan Cara Mengatasinya. QualityQuality,, 1.
1.
Sumantri, S. (1996).
Sumantri, S. (1996).Psikologi Anak Luar Biasa.Psikologi Anak Luar Biasa. jakarta: Depdikbud. jakarta: Depdikbud.
Supraba, D. (n.d.).
Supraba, D. (n.d.). Modul ALB. Modul ALB.
LAMPIRAN LAMPIRAN 1. Link Rekaman Suara
1. Link Rekaman Suara
https://drive.google.com/drive/folders/1V5tbMNWvFnuPGgl8gh59XQhtKEd3W91I https://drive.google.com/drive/folders/1V5tbMNWvFnuPGgl8gh59XQhtKEd3W91I 2. Dokumentasi Observasi
2. Dokumentasi Observasi
3. Dokumentasi Wawancara 3. Dokumentasi Wawancara
4. Catatan Wawancara dan Observasi 4. Catatan Wawancara dan Observasi