• Tidak ada hasil yang ditemukan

TUGAS 1 HUKUM KETENAGAKERJAAN

N/A
N/A
Marwan Nurzaid

Academic year: 2024

Membagikan "TUGAS 1 HUKUM KETENAGAKERJAAN"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

TUGAS 1

NIM : 048442752

NAMA : MARIO BASTIAN

MATA KULIAH : HUKUM KETENAGAKERJAAN

Tugas Tutorial Ke-1

(2)

1. Agar pekerja nantinya dapat bekerja dengan nyaman alangkah baiknya mengetahui terlebih dahulu syarat-syarat perjanjian kerja.

Bagaimana syarat-syarat isi perjanjian kerja yang dimaksud dalam Pasal 54 UU No. 13 Tahun 2003 !Jelaskan berdasar ketentuan hukum yang ada!

2. Bagaimana perbedaan Perjanjian Kerja Waktu Tertentu (PKWT) dan Perkanjian Kerja Waktu Tidak Tertentu (PKWTT) ! Sebutkan contohnya.

Jawaban :

1.) Dalam UU ini diatur mengenai : landasan, asas, dan tujuan pembangunan ketenagakerjaan; kesempatan dan perlakuan yang sama dalam hal ketenagakerjaan; perencanaan tenaga kerja dan informasi ketenagakerjaan;

pelatihan kerja; penempatan tenaga kerja; perluasan kesempatan kerja;

penggunaan tenaga kerja asing; hubungan kerja; perlindungan, pengupahan, dan kesejahteraan; hubungan industrial; pembinaan; pengawasan; penyidikan; dan ketentuan pidana serta sanksi administratif di bidang ketenagakerjaan. Sanksi pidana menurut UU ini menyatakan bahwa sanksi pidana penjara, kurungan, dan/atau denda tidak menghilangkan kewajiban pengusaha membayar hak-hak dan/atau ganti kerugian kepada tenaga kerja atau pekerja/buruh.

Menurut pasal 54 UU No.13/2003, (1) Perjanjian kerja yang dibuat secara tertulis sekurang kurangnya memuat :

a. nama, alamat perusahaan, dan jenis usaha;

b. nama, jenis kelamin, umur, dan alamat pekerja/buruh;

c. jabatan atau jenis pekerjaan;

d. tempat pekerjaan;

e. besarnya upah dan cara pembayarannya;

f. syarat syarat kerja yang memuat hak dan kewajiban pengusaha dan pekerja/buruh;

g. mulai dan jangka waktu berlakunya perjanjian kerja;

h. tempat dan tanggal perjanjian kerja dibuat; dani. tanda tangan para pihak dalam perjanjian kerja.

P a g e 2 | 4

(3)

(2) Ketentuan dalam perjanjian kerja sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) huruf e dan f, tidak boleh bertentangan dengan peraturan perusahaan, perjanjian kerja bersama, dan peraturan perundang undangan yang berlaku.

(3) Perjanjian kerja sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dibuat sekurang- kurangnya rangkap 2 (dua), yang mempunyai kekuatan hukum yang sama, serta pekerja/buruh dan pengusaha masing-masing mendapat 1 (satu) perjanjian kerja.

2.) Perjanjian Kerja Waktu Tertentu (PKWT)

PKWT merupakan sebuah kontrak yang dilakukan antar karyawana dengan perusahaan untuk menjalin hubungan kerja dalam waktu yang telah ditentukan.

Dalam PKWT, tetap terdapat ketentuan umum yang mengatur tentang hubungan kerja antar perusahaan dengan karyawan seperti hak dan kewajiban masing- masing pihak, beserta jabatan, upah, dan hal ketentuan lainnya. Namun, yang membedakan adalah adanya batasan waktu hubungan kerja karena karyawan tidak dipekerjakan secara permanen melainkan hanya untuk jangka waktu tertentu.

Menurut Pasal 59 ayat (1) UU Ketenagakerjaan, PKWT hanya dapat dibuat untuk pekerjaan tertentu yang menurut jenis dan sifat atau kegiatan pekerjaannya akan selesai dalam waktu tertentu, seperti :

 Pekerjaan yang hanya selesai dalam sekali waktu, maksimal waktu penyelesaiannya 3 tahun;

 Pekerjaan yang hanya akan ada secara musiman; atau

 Pekerjaan yang berkaitan dengan suatu produk dan kegiatan baru atau adanya produk tambahan namun masih dalam proses percobaan.

UU Ketenagakerjaan secara tegas melarang dibuatnya PKWT untuk pekerjaan yang sifatnya tetap melalui Pasal 59 ayat (2). Jadi, jika Anda ingin mempekerjakan karyawan sebagai staf admin, Anda tidak dapat mempekerjakan karyawan tersebut berdasarkan PKWT karena posisi admin merupakan pekerjaan yang secara terus menerus dibutuhkan bagi perusahaan sehingga bersifat tetap. Selain itu, PKWT yang didasarkan pada jangka waktu tertentu memiliki jangka waktu maksimal selama 2 (dua) tahun dan hanya boleh diperpanjang sebanyak 1 (satu) kali untuk jangka waktu 1 (satu) tahun.

P a g e 3 | 4

(4)

Perjanjian Kerja Waktu Tidak Tertentu (PKWTT)

PKWTT merupakan kontrak kerja atau perjanjian yang dibuat dengan jangka waktu yang tidak ditentukan sehingga karyawan dipekerjakan secara permanen.

Berbeda dengan PKWT yang harus dibuat secara tertulis dan dicatatkan pada dinas ketenagakerjaan, PKWTT dapat dibuat dalam bentuk tertulis maupun secara lisan, dan tidak diwajibkan untuk dicatatkan pada dinas ketenagakerjaan.

Jika perusahaan memilih untuk membuat PKWTT dalam bentuk lisan, perusahaan wajib membuat sebuah surat pengangkatan kerja pada karyawan yang berisi beberapa hal seperti :

 Nama serta alamat karyawan

 Tanggal kapan karyawan akan bekerja

 Jenis pekerjaan yang akan dilakukan karyawan

 Besar upah yang akan diterima karyawan

Meskipun PKWTT dapat dibuat secara lisan, sebaiknya PKWTT tetap dituangkan dalam bentuk tertulis karena selain dapat diatur secara rinci mengenai aturan tambahan yang diberlakukan bagi karyawan, PKWTT yang dibuat secara tertulis dapat dijadikan sebagai bukti apabila di kemudian hari terjadi konflik antara karyawan dan perusahaan.

P a g e 4 | 4

Referensi

Dokumen terkait

Penyelesaian sengketa terhadap pelanggaran peraturan perusahaan di tempat kerja oleh karyawan outsourcing adalah tanggung jawab perusahaan penyedia karyawan outsourcing,

nama yang tercantum dalam Akta/Komanditer, atau Karyawan Perusahaan yang dapat dibuktikan dengan SK Pengangkatan Sebagai Karyawan ( berikut KTP Asli dan Copy ),

Menurut KHI seseorang yang akan membuat surat wasiat bisa dilakukan secara lisan dihadapan dua orang saksi, atau tertulis dihadapan dua orang saksi atau bisa juga dicatatkan

Substansi Mata Kuliah Hukum Perusahaan ini mencakup aspek-aspek hukum dari Pertimbangan Pertimbangan Dalam Memilih Bentuk Usaha, Bentuk- bentuk Organisasi

Yang bertanda tangan dibawah ini mengajukan permohonan untuk melaksanakan Ujian Komprehensif Lisan / Sidang Sarjana Farmasi :. Nama :

Demikian itu adalah nama-nama lain dari surat-surat Al-Qur’an sehingga membuat per- bedaan antara teks Serat Kaklempakan dengan Al-Qur’an terbitan Departemen Agama RI.. Akan

Instruksi kerja ini menjelaskan langkah-langkah membuat Surat Pengangkatan karyawan di program HRIS, mulai dari pembuatan perjanjian kerja hingga pencetakan

Untuk nama perusahaan, Anda bisa memilih opsi yang sudah ada, atau membuat nama perusahaan baru -- kemudian mengisikan detail perusahaan tersebut pada formulir yang tersedia.. Tambahkan