• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tugas 2 Manajemen Kinerja

N/A
N/A
Ikhsandtebe Viaratama

Academic year: 2024

Membagikan "Tugas 2 Manajemen Kinerja"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

NAMA : SITI MARWA

NIM : 042043305

MATA KULIAH : MANAJEMEN KINERJA

1. Dalam rangka mengimplementasikan Continuous Improvement, Upaya apa yang dilakukan oleh organisasi sesuai artikel yang disajikan?

Jawab :

Dalam artikel yang disajikan, organisasi dianjurkan untuk mengimplementasikan

Continuous Improvement dengan fokus pada pemberian umpan balik yang efektif kepada karyawan. Beberapa upaya yang dapat dilakukan oleh organisasi sesuai dengan artikel ini adalah:

• Membudayakan pemberian umpan balik sepanjang tahun, bukan hanya pada saat penilaian kinerja tahunan. Ini berarti mengubah budaya di mana atasan secara rutin memberikan umpan balik kepada bawahannya.

• Memastikan bahwa umpan balik yang diberikan bersifat spesifik dan deskriptif, konstruktif, dua arah, dan disampaikan dengan rasa hormat terhadap karyawan.

• Menggunakan pendekatan SBI+LS (Situation, Behavior, Impact + Listen, Suggestion) untuk memberikan umpan balik, baik yang bersifat korektif maupun apresiatif.

• Memperhatikan situasi ketika memberikan umpan balik; umpan balik apresiatif bisa diberikan di depan umum untuk meningkatkan kebanggaan karyawan, sementara umpan balik korektif lebih baik disampaikan secara pribadi.

• Menggunakan pendekatan "feedback sandwich" dengan memberikan pujian terlebih dahulu sebelum menyampaikan umpan balik korektif.

2. Berikan analisis Anda tentang artikel tsb ditinjau dari aspek content dan kesesuaiannya dengan topik yang dibahas!

Jawab :

Artikel tersebut memberikan pandangan yang kuat tentang pentingnya pemberian umpan balik dalam konteks Continuous Improvement dalam manajemen kinerja. Beberapa hal yang dapat diidentifikasi dalam analisis artikel ini adalah:

• Pentingnya Umpan Balik : Artikel ini dengan jelas menyadari pentingnya umpan balik dalam mencapai Continuous Improvement. Memberikan umpan balik yang tepat dapat membantu karyawan memahami apa yang diharapkan dari mereka, mengenali kekuatan dan area yang perlu ditingkatkan, dan secara keseluruhan meningkatkan kinerja mereka.

• Tingkat Keterlibatan Pemimpin : Artikel menyoroti peran utama pemimpin dan manajer dalam memberikan umpan balik. Organisasi yang ingin mencapai perbaikan

berkelanjutan harus memiliki pemimpin yang aktif dalam memberikan umpan balik kepada karyawan mereka.

(2)

• Pendekatan yang Disarankan : Artikel ini memberikan beberapa pendekatan yang praktis, seperti pendekatan SBI+LS dan "feedback sandwich," yang dapat digunakan oleh pemimpin dalam memberikan umpan balik yang efektif. Hal ini memberikan panduan konkreto kepada pembaca tentang cara melaksanakan pemberian umpan balik.

• Pentingnya Keseimbangan Umpan Balik Positif dan Korektif : Artikel ini menyoroti pentingnya keseimbangan antara umpan balik positif (apresiatif) dan umpan balik korektif. Ini mencerminkan pengakuan bahwa karyawan perlu mendengar pujian dan apresiasi, tetapi juga perlu mendengar cara-cara untuk memperbaiki kinerja mereka.

• Kesesuaian dengan Topik : Artikel ini sangat sesuai dengan topik Continuous Improvement dalam manajemen kinerja. Pemberian umpan balik yang efektif adalah salah satu elemen kunci dari proses Continuous Improvement, karena membantu dalam mengidentifikasi dan mengatasi masalah serta merangsang perbaikan yang berkelanjutan.

3. Berikan pendapat Anda, apakah aktivitas Continuous Improvement sesuai dengan kerangka kerja sistem manajemen kinerja? Jelaskan!

Jawab :

Ya, aktivitas Continuous Improvement sesuai dengan kerangka kerja sistem manajemen kinerja. Sistem manajemen kinerja bertujuan untuk mengukur, mengelola, dan

meningkatkan kinerja karyawan dalam organisasi. Continuous Improvement merupakan salah satu prinsip yang mendukung tujuan ini. Berikut beberapa alasan mengapa

Continuous Improvement sesuai dengan kerangka kerja sistem manajemen kinerja:

• Meningkatkan Kinerja : Continuous Improvement fokus pada peningkatan kinerja secara berkelanjutan. Dalam kerangka kerja manajemen kinerja, evaluasi kinerja dan perbaikan berkelanjutan sangat relevan. Penggunaan umpan balik dan evaluasi kinerja untuk mengidentifikasi peluang perbaikan merupakan bagian integral dari sistem ini.

• Pengukuran Kinerja : Sistem manajemen kinerja melibatkan pengukuran kinerja karyawan. Continuous Improvement memungkinkan organisasi untuk mengukur kemajuan yang telah dicapai, mengidentifikasi masalah, dan mengimplementasikan tindakan perbaikan.

• Pengelolaan Kinerja : Continuous Improvement adalah bentuk pengelolaan kinerja yang proaktif. Dengan cara ini, organisasi dapat merespons masalah dan kesempatan perbaikan seiring berjalannya waktu. Hal ini mendukung prinsip manajemen kinerja yang menekankan pengelolaan yang berkelanjutan dan bukan hanya penilaian akhir tahun.

• Umpan Balik dan Pembelajaran : Continuous Improvement melibatkan penggunaan umpan balik yang konstan. Dalam kerangka kerja manajemen kinerja, umpan balik adalah alat penting untuk memfasilitasi pengembangan karyawan. Melalui umpan balik yang terus-menerus, karyawan dapat memahami area di mana mereka dapat

meningkatkan kinerja mereka.

Dengan demikian, aktivitas Continuous Improvement merupakan bagian integral dari sistem manajemen kinerja yang efektif dan membantu organisasi mencapai tujuan mereka dalam mengelola dan meningkatkan kinerja karyawan.

(3)

Sumber : BMP EKMA4263 Manajemen Kinerja

Referensi

Dokumen terkait

Ketua Jurusan Memberikan umpan balik kepada seluruh dosen dari hasil evaluasi kinerja yang telah dilakukan untuk perbaikan di

Pada tahap ini karyawan akan mendapatkan umpan balik terkait dengan kinerjanya, bagaimana keseluruhan proses kerja karyawan dalam mencapai target yang telah

Soal-soal yang dapat melatih kemampuan memahami dan menerapkan konsep yang berkaitan dengan materi ajaran Buddha Dharma dalam bab sebagai umpan balik disajikan pada setiap

Penilaian kinerja yang baik harus bisa memberikan umpan balik kepada karyawan dan tidak hanya memberikan gambaran mengenai kinerja yang baik dan buruk tetapi lebih dari itu

Motivasi berprestasi ditunjukkan dengan berusaha bekerja dengan baik, menyukai pekerjaan dengan tanggung jawab, menerima umpan balik dengan risiko tingkat sedang,

Costello berpendapat bahwa dalam penilaian kinerja dinilai kontribusi selama periode waktu tertentu. Umpan balik kinerja memungkinkan karyawan untuk mengetahui

Dokumen ini membahas tentang pandangan tradisional terhadap pekerja yang menyatakan bahwa mereka pada dasarnya malas dan hanya dapat di motivasi dengan penghargaan berwujud

Jawab : Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat NTB telah menerapkan beberapa konsep dalam sistem manajemen kinerja untuk meningkatkan efisiensi dan kualitas layanan publik.. Salah