NAMA : SITI MARWA
NIM : 042043305
MATA KULIAH : PENGANGGARAN
1. Uraian apa yang dimaksud dengan: laba kontribusi, laba langsung, laba terkendali, laba sebelum pajak dan laba bersih!
Jawab :
• Laba Kontribusi: Ini adalah selisih antara pendapatan total dari penjualan suatu produk atau layanan dengan biaya variabel yang terkait langsung dengan produk atau layanan tersebut. Laba kontribusi digunakan untuk menutupi biaya tetap dan memberikan kontribusi terhadap laba bersih perusahaan.
• Laba Langsung: Laba langsung juga dikenal sebagai laba bruto. Ini adalah selisih antara pendapatan total dan biaya variabel langsung dari produk atau layanan yang dihasilkan.
Laba langsung tidak memasukkan biaya tetap dalam perhitungannya.
• Laba Terkendali: Ini adalah laba yang dapat dikendalikan atau dipengaruhi oleh manajemen suatu perusahaan. Ini dapat berupa laba operasional setelah
mempertimbangkan semua biaya (baik variabel maupun tetap) dan pendapatan.
• Laba Sebelum Pajak: Laba sebelum pajak adalah laba bersih perusahaan sebelum pengurangan pajak penghasilan. Ini mencakup semua biaya, termasuk biaya operasional, bunga, depresiasi, dan amortisasi.
• Laba Bersih: Laba bersih, atau kadang disebut laba setelah pajak, adalah laba akhir perusahaan setelah semua biaya, termasuk pajak penghasilan, dikurangkan dari pendapatan total.
2. Pak Tono memiliki 2 restauran seafood di Blok A dan Blok M, dimana investasi awal kedua restaurant tersebut masing-masing sebesar Rp90 juta. Karena letak yang lebih strategis, maka cabang di Blok M memperoleh laba sebesar Rp 10 juta, dan di Blok A hanya sebesar Rp6 juta. Terdapat usulan investasi baru sebesar Rp 70 juta dengan laba Rp4 juta. Jika biaya modal sebesar 5%, berapa ROI dan EVA dari masing-masing restaurant setelah adanya investasi baru? Dan apakah pak Tono akan mengambil investasi baru utk masing-masing restaurant? Jelaskan alasannya!
Jawab :
Untuk menghitung Return on Investment (ROI) dan Economic Value Added (EVA) dari masing-masing restoran setelah adanya investasi baru, pertama kita perlu menghitung ROI dan EVA dari setiap restoran terlebih dahulu.
• Return on Investment (ROI)
Restaurant Blok A: Investasi Awal = Rp90 juta Laba Setelah Investasi Awal = Rp6 juta ROI Blok A = (Laba Setelah Investasi Awal - Biaya Modal) / Investasi Awal ROI Blok A
= (Rp6 juta - (Rp90 juta * 5%)) / Rp90 juta ROI Blok A = (Rp6 juta - Rp4,5 juta) / Rp90 juta ROI Blok A = Rp1,5 juta / Rp90 juta ROI Blok A = 1.67%
Restaurant Blok M: Investasi Awal = Rp90 juta Laba Setelah Investasi Awal = Rp10 juta ROI Blok M = (Laba Setelah Investasi Awal - Biaya Modal) / Investasi Awal ROI Blok M = (Rp10 juta - (Rp90 juta * 5%)) / Rp90 juta ROI Blok M = (Rp10 juta - Rp4,5 juta) / Rp90 juta ROI Blok M = Rp5,5 juta / Rp90 juta ROI Blok M = 6.11%
• Economic Value Added (EVA)
EVA = Laba Setelah Pajak - (Biaya Modal × Modal) Biaya Modal = Investasi Awal × Biaya Modal Biaya Modal Blok A = Rp90 juta × 5% = Rp4,5 juta EVA Blok A = Rp6 juta - Rp4,5 juta = Rp1,5 juta Biaya Modal Blok M = Rp90 juta × 5% = Rp4,5 juta EVA Blok M = Rp10 juta - Rp4,5 juta = Rp5,5 juta
• Keputusan Investasi Baru
Investasi Baru di Blok A: ROI Investasi Baru Blok A = (Rp4 juta - (Rp70 juta × 5%)) / Rp70 juta ROI Investasi Baru Blok A = (Rp4 juta - Rp3,5 juta) / Rp70 juta ROI Investasi Baru Blok A = Rp0,5 juta / Rp70 juta ROI Investasi Baru Blok A = 0.71% Investasi Baru di Blok M: ROI Investasi Baru Blok M = (Rp4 juta - (Rp70 juta × 5%)) / Rp70 juta ROI Investasi Baru Blok M = (Rp4 juta - Rp3,5 juta) / Rp70 juta ROI Investasi Baru Blok M
= Rp0,5 juta / Rp70 juta ROI Investasi Baru Blok M = 0.71%
• Keputusan Pak Tono
Jika kita mengevaluasi ROI, investasi baru di kedua restoran memberikan ROI sekitar 0.71%, yang lebih rendah dari ROI restoran sebelumnya (1.67% untuk Blok A dan 6.11%
untuk Blok M).
Dari sudut pandang ROI, investasi baru sepertinya tidak menguntungkan bagi kedua restoran karena ROI yang dihasilkan lebih rendah dari yang sebelumnya. Pak Tono mungkin tidak akan mengambil investasi baru untuk kedua restoran karena bisa merugikan dari sudut pandang ROI.
3. Jelaskan metode-metode apa saja yang dapat digunakan untuk melakukan investasi jangka panjang (capital budgeting)?
Jawab :
Investasi jangka panjang atau capital budgeting adalah proses pemilihan dan evaluasi proyek-proyek investasi yang akan memberikan pengembalian selama jangka waktu yang lebih panjang, biasanya lebih dari satu tahun.
Ada beberapa metode yang dapat digunakan untuk melakukan capital budgeting. Berikut beberapa di antaranya:
• Metode Net Present Value (NPV): Metode NPV menghitung nilai sekarang (present value) dari semua arus kas masuk dan keluar dari proyek investasi selama masa pakai proyek. Proyek dengan NPV positif dianggap menguntungkan karena
mengindikasikan bahwa nilai sekarang dari arus kas masuk melebihi nilai sekarang dari arus kas keluar.
• Metode Internal Rate of Return (IRR): Metode IRR adalah tingkat pengembalian yang membuat NPV proyek menjadi nol. Dalam hal ini, proyek dengan tingkat pengembalian internal yang lebih besar dari biaya modal perusahaan dianggap menguntungkan.
• Payback Period: Metode ini mengukur waktu yang diperlukan untuk mendapatkan kembali investasi awal dari arus kas masuk proyek. Proyek dengan periode
pengembalian yang lebih singkat cenderung dianggap lebih baik.
• Metode Profitability Index (PI): Profitability Index adalah rasio antara nilai sekarang dari arus kas masuk dan biaya awal investasi. Proyek dengan PI di atas 1 dianggap menguntungkan.
• Metode Accounting Rate of Return (ARR): ARR mengukur tingkat pengembalian yang dihasilkan oleh proyek berdasarkan laba akuntansi dibandingkan dengan biaya investasi awal. Ini adalah metode yang lebih berfokus pada aspek akuntansi.
• Metode Modified Internal Rate of Return (MIRR): MIRR adalah modifikasi dari IRR yang memperhitungkan biaya modal yang sebenarnya selama masa pakai proyek. Ini mengatasi beberapa masalah yang dapat muncul dengan IRR.
• Metode Real Options Analysis (ROA): Metode ini mempertimbangkan opsi yang tersedia selama masa pakai proyek, seperti opsi untuk menghentikan proyek atau memperluasnya. ROA mengintegrasikan unsur fleksibilitas dan adaptabilitas dalam pengambilan keputusan investasi.
Sumber : BMP EKMA4570 / Penganggaran / Modul 7-8