TUGAS BIMBINGAN DAN KONSELING STUDI KASUS
Dosen Pengampu: Dr. Naharus Surur, M.Pd.
Nama : Yoyok Prasetyo NIM : K5418082 Kelas : B
PENDIDIKAN GEOGRAFI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA 2020
Studi Kasus
Studi kasus adalah suatu upaya atau pendekatan terhadap peserta didik yang membutuhkan treatment dari gejala sosial yang dialaminya. Di dalam studi kasus, seorang konselor tidak hanya mempelajari permasalahan yang dihadapi oleh peserta didik tetapi lebih cenderung membantu membantu mereka dalam memperbaikidiri mereka dengan treatment supaya menjadi peserta didik yang memenuhi kriteria dalam tujuan pembelajaran maupun dalam bermasyarakat. Adapun langkah-langkah studi kasus sebagai berikut : mengenali gejala dengan mengamati adanya suatu gejala;
membuat deskripsi kasus secara objektif, sederhana, tetapi cukup jelas; menentukan jenis masalah, bidang pribadi, sosial, belajar atau karir; menjabarkan masalah dengan cara mengembangkan ide-ide atau konsep-konsep menjadi lebih rinci, agar lebih mudah memahami permasalahannya; memperkirakan kemungkinan sumber penyebab;
pengumpulan data dengan observasi, wawancara, dan analisis dokumentasi;
penggunaan dan pengolahan data; sintesa dan interpretasi data; membuat perencanaan pelaksanaan pertolongan (treatment); dan evaluasi dan tindak lanjut (follow up).
Berdasarkan identifikasi masalah peserta didik bidang belajar di pertemuan ke-13, contoh masalah peserta didik dalam bidang belajar contohnya seperti : kurangnya motivasi dalam belajar, siswa yang malas, siswa yang benci dengan mata pelajaran tertentu, dan siswa yang salah menerapkan metode belajar. Dalam studi kasus ini saya akan mengambil contoh masalah :Siswa yang malas.Dan berikut adalah
langkah-langkah studi kasus dari permasalahan tersebut:
1. Identifikasi masalah
Identifikasi masalah adalah upaya untuk memahami jenis, karakteristik kesulitan atau masalah yang dihadapi oleh peserta didik. Salah satu cara untuk memudahkan dalam menyatakan identifikasi masalah adalah dengan mengetahui secara jelas apa yang dihadapi.
Contoh : disini saya mengambil siswa bernama Tono. Tono adalah siswa yang cerdas. Ia mampu menyelesaikan pekerjaan rumah dengan baik dan benar, akan tetapi ia sangat malas dan selalu bermain game setiap saat sehingga pekerjaan rumah yang diberikan oleh guru selalu diacuhkannya.
2. Analisis
Langkah pengumpulan informasi tentang diri peserta didik beserta latar belakanganya. Informasi atau data yang dikumpulkan mencakup segala aspek kepribadian, seperti kemampuan, minat, motivasi, kesehatan fisik, dan karakteristik lainnya. Tujuan analisis yaitu untuk mengetahui secara mendalam dan luas tentang masalah yang dihadapi oleh peserta didik serta untuk memberikan bantuan yang tepat pada peserta didik.
Contoh : berdasarkan informasi yang diperoleh dari teman-temannya, keseharian Tono mirip peserta didik pada umumnya, yang membedakannya ialah dia sering mencari wifi disekitar sekolah dan menghabiskan waktunya hanya untuk bermain game.
3. Sintesis
Usaha untuk merangkum, menggolong-golongkan, dan menghubunghubungkan data yang telah terkumpul sehingga menunjukkan keseluruhan gambaran tentang diri
peserta didik. Untuk diperoleh pemahaman secara keseluruhan tentang siapa diri peserta didik sebenarnya, serta gambaran masalah apa yang dihadapi peserta didik.
Menyimpulkan bahwa peserta didik mengalami masalah.
Contoh : Berdasarkan identifikasi masalah dan analisis, disini saya menemukan gambaran bahwa Tono memiliki kecanduan bermain game yang tinggi sehingga membuat ia enggan dalam menyelesaikan pekerjaan rumah dari guru maupun belajar.
4. Diagnosis
Diagnosis adalah langkah untuk menemukan faktor-faktor penyebab timbulnya masalah berdasarkan data yang di dapatkan.
Penyebab timbulnya sifat malas dalam diri Tono yaitu :
a. Rasa penasarannya yang tinggi terhadap game yang dimainkannya b. Kurang tertarik dengan belajar
c. Kurangnya perhatian dari orang tua 5. Prognosis
Memprediksi kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi apabila permasalahan yang dihadapi peserta didik tidak segera mendapat bantuan.Apabila masalah yang dihadapi Citra tidak segera diatasi, maka kemungkinan yang dapat terjadi adalah:
a. Tidak mendapatkan ilmu di sekolah b. Tidak lulus UAN
c. Prestasi belajar semakin menurun d. Memiliki nilai rendah
Apabila masalah yang dihadapi Citra dapat segera diatasi, maka kemungkinan yang akan terjadi adalah:
a. Dapat menggunakan waktu secara baik dan teratur untuk menghadapi UAN b. Tidak ketinggalan pelajaran
c. Prestasi belajar akan meningkat d. Dapat membanggakan orangtuanya 6. Treatment
Dengan berbagai strategi layanan bimbingan dan konseling, baik secara individual, kelompok maupun klasikal. Bekerjasama dan berkolaborasi dengan personil lain di sekolah.
Dimungkinkan dapat bekerjasama dengan pihak-pihak lain di luar sekolah.
Contoh : teman-temannya selalu mengajak dia belajar kelompok dan membuat dia lupa dengan game yang dimainkannya. Guru BK memberikan arahan tentang bagaimana dia kedepannya jika tidak segera mengurangi kecanduannya tersebut.
Orangg tuanya selalu mengawasi dia terhadap apa yang dia lakukan sehingga dia akan lebih sadar bahwa ada yang lebih baik daripada kecanduan bermain game.
7. Follow up
Usaha yang berisikan kegiatan lanjutan dari usaha yang telah diberikan. Hal ini bertujuan agar dapat mengetahui efektifitas bantuan yang diberikan.
Contoh : Tono selalu diberi perhatian oleh temannya berupa ajakan ke tempat-tempat yang bisa digunakan untuk belajar bersama seperti perpustakaan. Orangtua Tono juga sebaiknya lebih sering memantau kondisi anaknya tidak hanya dari segi materi namun juga pemberian kasih sayang dan perhatian terhadap perkembangan anaknya.