• Tidak ada hasil yang ditemukan

TUGAS INDIVIDU 1 (REVIEW JURNAL)

N/A
N/A
Ega Ayu

Academic year: 2024

Membagikan "TUGAS INDIVIDU 1 (REVIEW JURNAL)"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

Nama : Ega Ayu Sanita Damayanti NPM : 23696002

Mata Kuliah : Perencanaan Dan Formulasi Teknologi Pangan Tugas : Mereview Jurnal

Judul : ProdukƟvitas Budidaya Sistem Mina Padi Untuk Meningkatkan Ketahanan Pangan di Indonesia Penulis : Ilham Ahmadian, Ayi YusƟaƟ, Dan Yuli Andriani

Sumber : Jurnal Akuatek, Vol.2 No.1, Juni 2021: 1-6

Abstarak : Indonesia merupakan salah satu negara agraris dimana sektor pertanian dalam tatanan pembangunan memiliki peran penƟng dalam menyediakan pangan bagi seluruh masyarakat. Ketersedian lahan pertanian yang semakin menurun dipengaruhi oleh alih fungsi lahan pertanian menjadi pemukiman maupun industri. Sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan ketahanan pangan dengan cara menerapkan pertanian terpadu seperƟ menintegrasikan aspek pertanian, perikanan dengan penerapan budidaya minipadi. Sawah memiliki Ɵngkatan kesuburan tanah yang Ɵnggi sesuai dengan kadar unsur mineralnya, yang mengakibatkan produksi padi lebih Ɵnggi.

Pendahuluan : pangan merupakan komoditas strategis dan menjadi kebutuhan utama masyarakat, ketersediaan pangan harus selalu terjamin kecukupannya. Oleh karena itu lahan disektor pertanian harus diberdayakan semaksimal mungkin agar dapat menghasilkan macam macam pangan yang dibutuhkan oleh masyarakat. Namun meskipun demikian produkƟvitas pertanian semakin menurun yang diakibatkan adanya penyusutan lahan pertanian ke non pertanian untyk usaha bidang pertanian dan perikanan.

Sebagai upaya mengatasi luas lahan pertanian yang semakin menurun, oemenuhan kebutuhan beras sebagai makanan pokok dan permintaan ikan konsumsi yang semakin meningkat dengan cara menerapkan pertanian terpadu seperƟ bahwa cara budidaya yang mengintegrasikan padi dan ikan atau minipadi.

Metode Riset : Metode yang digunakan adalah metode deskripƟf eksplorasi pada literatur, Research Gate, Directory of Open Access Journals, dan Google Scholar. Kata kunci yang digunakan untuk topik pembahasan yang relevan, diantaranya, sistem budidaya, teknologi minapadi, sistem budidaya minapadi.

Dengan demikian, kerangka teori dapat disusun sesuai dengan pokok pembahasan.

Hasil dan Pembahasan :

- Perkembangan Minipadi di Indonesia : Mina padi merupakan cara pemeliharaan ikan di sela-sela tanaman padi (Integrated Fish Farming), sebagai penyelang diantara dua musim tanam padi, atau pemeliharaan ikan sebagai pengganƟ palawija di persawahan. Minapadi adalah salah satu upaya untuk meningkatkan pendapatan petani dan opƟmalisasi potensi lahan sawah irigasi adalah dengan merekayasa lahan dengan teknologi perikanan tepat guna. Sama halnya dengan masalah

(2)

alih fungsi lahan sawah menjadi kolam ikan dapat dikurangi dengan menerapkan “win win soluƟon”, jalan tengah melalui penerapan teknologi minapadi.

- ProdukƟfitas Minipadi : Berdasarkan kajian dari KKP,bahwa penerapan minapadi memiliki banyak manfaat diantaranya adalah, petani memperoleh pemasukan tambahan dari pemanenan ikan tanpa mengurangi pemasukan dari pemanenan padi, meningkatkan produkƟfitas tanaman padi, meningkatkan efekƟvitas dan efisiensi dalam pengunaan lahanm dan meningkatkan kebutuhan protein hewani terutama dari ikan. Dari sisi lingkungan minapadi mampu menekan emisi gas metan (CH4). Dengan minapadi gas metan yang dibuang dari sisa pemupukan dapat berkurang.

Benih padi yang ditanam dalam budidaya minapadi ini adalah Ciherang. Untuk benih yang dibeli, Ɵap satuan produk benih terdiri dari 5kg benih. Pemilihan ciherang dikarenakan lebih tahan terhadap penyakit, masa tanam yang lebih cepat, dan produkƟvitasnya bagus. Hal ini dimaksudkan agar resiko yang diƟmbulkan pada saat memelihara ikan dapat dikurangi dengan mengganƟ ke varietas yang lebih kuat. Jumlah benih padi yang ditebar pada 18 kotak lahan sawah adalah 1 sak, yaitu 5kg. Benih awalnya disemai terlebih dahulu pada lahan yang berbeda. Baru setelah usia 30 hari, hasil persemaian dipindah pada kotak/ lahan minapadi. Pemidahan dilaksanakan \setelah 30 hari agar batang padi telah kuat dan kokoh, sehingga Ɵdak ambruk karena penaburan ikan di kolam/ kotak/lahan minapadi. Pada saat persemaian, lahan minapadi diolah dan diberi pupuk terlebih dahulu, sehingga pada saat padi telah masuk pada lahan, maka tanah dalam kondisi subur.

Kesimpulan : Dalam rangka mendukung ketahanan pangan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan melihat berbagai keunggulan yang dimiliki, minapadi bisa diterapkan, karena minapadi terbukƟ telah berhasil dan memberikan banyak keuntungan dari berbagai aspek, baik aspek ekologi, sosial maupun ekonomi. Minapadi memberikan pendapatan yang lebih besar dari pada non minapadi (monokultur).

(3)

Nama : Ega Ayu Sanita Damayanti NPM : 23696002

Mata Kuliah : Perencanaan Dan Formulasi Teknologi Pangan Tugas : Mereview Jurnal

Judul : Hubungan Ketahanan Pangan Keluarga dan Pola Konsumsi Dengan Status Gizi Balita Keluarga Petani (Studi di Desa Jurug Kabupaten Boyolali Tahun 2017)

Penulis : Adelia Marista Sfitri, Dina Rahayuning PangestuƟ, Ronny Aruben

Sumber : Jurnal Kesehatan Masyarakat (e-journal) Volume 5, Nomor 3 Juli 2017 (ISSN : 2356-3346) Abstarak : Permasalahan konsumsi makanan disuatu keluarga berperan penƟng dalam tumbuh kembang seƟap anggota keluarga khususnya bagi balita, pemenuhan kebutuhan nutrisi bagi masa pertumbuhan anak sangat berperan penƟng dalam pembentukan pertumbuhan baik segi fisik maupun psikologi bagi anak.

Pendahuluan : Masalah gizi masih menjadi masalah utama di kesehatan masyarakat, dimana masa balita merupakan masa yang tergolong rawan dalam pertumbuhan dan perkembangan anak karena pada masa ini anak mudah sakit dan mudah terjadi kurang gizi, kekurangan gizi umumnya terjadi pada masa balita karena pada masa umur tersebut anak mengalami pertumbuhan yang pesat. Pertanian berpengaruh terhadap gizi melalui produksi pangan dan ketahanan pangan keluarga. Jika pangan diproduksi dalam jumlah cukup, kemudian bahan tersedia dengan cukup di Ɵngkat desa atau masyarakat dan keuarga memiliki uang yang cukup untuk membeli keperluan pangan maka kekurangan gizi dapat ditekan.

Berdasarkan latar belakang dimana di daerah boyolali termasuk kedalam kabupaten yang berada pada kondisi rawan pangan, dimana dapat dikatakan bahwa suatu daerah masih memiliki angka kemiskinan dan pra sejahtera. Oleh karenanya peneliƟ tertarik untuk dapat mengetahui hubungan antara ketahanan pangan keluarga dan pola konsusmsi dengan status gizi balita keluarga petani di kabupaten boyolali.

Metode Riset : Metode yang digunakan adalah metode survei analiƟk yang bertujuan untuk mengumpulkan data dari sejumlah individu mengenai variabel tertentu melalui kuisioner serta menggunakan pendekatan cross secƟonal, yaitu suatu peneliƟan dimana data yang menyangkut variabel bebas maupun variabel terikat akan dikumpulkan dalam waktu yang bersamaan. Populasi dan sampel peneliƟan yang diambil yaitu 43 balita usia 24-59 bulan yang berasal dari keluarga petani di desa jurug dan dipilih dengan metode purposive sampling yaitu didasarkkan pada perƟmbangan tertentu berdasarkan ciri atau sifat sifat populasi yang sudah diketahui sebelumnya.

(4)

Hasil dan Pembahasan :

- Rata rata Ɵngkat ketahanan pangan keluarga yang tergolong Ɵdak tahan pangan disebabkan oleh adanya kekhawaƟran akan habisnya persediaan pangan, Ɵdak dapat menyediakan makanan bergizi seimbang untuk rumah tangga, keberagaman jenis makanan pada balita termasuk pada kelompok pangan sedang. Kelompok pangan yang sering dikonsumsi oleh balita adalah nasi, kacang, susu, makanan bersumber hewani, sayur dan buah buahan kaya vitamin A.

- Sumber energi yang paling sering dikonsumsi balita adalah nasi sebagai makanan pokok. RoƟ dan biskuit menjadi sumber energi yang cukup sering dikonsumsi oleh balita sebagai selingan, sumber protein hewani adalah makanan yang paling sering dikonsumsi oleh balita yang terdiri dari ayam, daging, telur, dan ikan sedangkan protein nabaƟ yang dikonsumsi kurang lebih hanya 31% yang terdiri dari tahu dan tempe.

- Dari hasil survei yang di dapatkan diketahui bahwa sebagian besar balita mengalami kelebihan Ɵngkat protein. Hal ini dapat dikatakan bahwa adanya hubungan antara ketahanan pangan dengan nilai gizi pada balita. Dimana ketahanan pangan Ɵngkat keluarga mendukung Ɵngkat konsumsi protein sehingga semakin baik ketahanan pangan suatu keluarga maka Ɵngkat konsumsi protein akan semakin baik juga.

- Balita yang mengalami gizi kurang dan Ɵngkat konsumsi energi yang defisit disebabkan karena konsumsi beras sebagai sumber energi utama responden belum mencapai angka kecukupan energi. Kebiasaan balita yang Ɵdak makan malam dan hanya mengonsumsi biskuit, roƟ, atau jajanan lainnya mengakibatkan terjadinya keƟdak-seimbangan antara asupan energi dengan energi yang dikeluarkan.

Kesimpulan : Dari peneliƟan yang dilakukan didapatkan hasil bahwa adanya hubungan antara ketahanan pangan keluarga dengan Tingkat konsumsi energi dan zat gizi. Berdasarkan peneliƟan keluarga dengan kondisi Ɵdak tahan pangan lebih banyak memberikan status gizi kurang, status gizi pendek, dan status gizi kurus. Penyebabnya adalah pola makana n dan asupan makanan pada anak yang kurang baik.

Referensi

Dokumen terkait

Dalam proses katabolisme yang terjadi pada makhluk hidup dibedakan menjadi dua yaitu respirasi aerob yang bertujuan untuk menghasilkan energi dari sumber nutrisi

Agama islam menekankan agar setiap makanan dan minuman yang dikonsumsi halal karena makanan halal menjadi sumber energi yang bersih bagi tubuh untuk melakukan aktifitas

kelapa, tepung ikan dan bahan-bahan makanan lain yang menjadi sumber protein.. dan

Meskipun sebagian contoh tidak mengonsumsi beberapa jenis makanan yang menjadi sumber energi seperti susu dan makanan yang mengandung gluten (roti, kue, biskuit dan

Tubuh membutuhkan energi untuk melakukan segala aktivitas, energi diperoleh dari kandungan makanan dan minuman yang dikonsumsi, diantarannya karbohidrat, protein,

Protein yang tinggi dapat dijadikan sebagai sumber nitrogen yang mampu dimanfaatkan mikroorganisme, kemudian mikroorganisme tersebut menjadi sumber makanan bagi

Jika energi dari karbohidrat dan lemak pakan masih belum cukup untuk memenuhi kebutuhan unggas maka protein dalam makanan dapat dijadikan sebagai sumber energi

Daftar Indeks Glikemik Bahan Makanan No Bahan Makanan Indeks Glikemik IG Kategori Sumber Karbohidrat 1.. Singkong 55 Rendah Sumber Protein Hewani