• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tugas Kimia Organik - Ikatan Kimia - Spada UNS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "Tugas Kimia Organik - Ikatan Kimia - Spada UNS"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

KIMIA ORGANIK - IKATAN KIMIA

Kelompok 6

1. Annisa Novia Rachmadhani I0521014

2. Dannia Firstia I0521018

3. Farida Dwi Rahmawati I0521028 4. Muhammad Ghozy Izzulhaq I0521063 5. Raissya Putri Kinanti I0521079

Nomor 1

Nomor 2

(2)
(3)
(4)

Nomor 3

A. LiF

Ikatan yang terbentuk =Ikatan ion Penjelasan :

Konfigurasi litium adalah 1s2 2s1dan florin adalah 1s2 2s2 2p5. Ketika atom litium dan florin bersentuhan 2s electron valensi 1nya di transfer ke atom florin. Ikatan ion pada LiF adalah daya Tarik elektrostatik antara litium yang bermuatan positif dan ion florin yang bermuatan negatif.

Sifat :

Senyawa ini adalah padatan tidak berwarna, yang bertransisi menjadi putih dengan penurunan ukuran kristal. Meskipun tidak berbau, litium fluoride memiliki rasa asin yang pahit. Strukturnya analog dengan natrium klorida, tetapi kurang larut dalam air.

B. NaCl

Ikatan yang terbentuk =Ikatan Ion Penjelasan :

Untuk mencapai konfigurasi elektron stabil, atom natrium memberikan satu elektronnya kepada atom klor, sehingga atom natrium membentuk ion bermuatan positif, karena memiliki jumlah proton yang lebih banyak dibandingkan dengan elektronnya.

Sebaliknya, atom klor menerima satu elektron untuk membuat konfigurasi elektron yang stabil. Akibatnya, atom klor membentuk ion yang bermuatan negatif karena memiliki jumlah proton yang lebih sedikit dibandingkan dengan elektronnya.

Antara ion Na+ dan Cl– terjadi gaya tarik menarik elektrostatis, sehingga terbentuk senyawa ion dengan rumus kimia NaCl.

Sifat:

-Natrium klorida merupakan padatan berwarna putih, tidak berbau tetapi memiliki rasa (asin), dengan kerapatan 2,16 g/mL. Karena merupakan senyawa ion, ikatan ion antara Na dan Cl-nya sangat kuat sehingga ia ia meleleh dan mendidih pada suhu yang tinggi. NaCl meleleh pada suhu 800 degC.

-NaCl juga merupakan bagian dari larutan elektrolit kuat, yaitu larutan yang dapat menghantarkan arus listrik karena ketika dalam bentuk lautan ia kembali menjadi

(5)

ion-ionnya yang dapat bergerak bebas. Ion yang bergerak bebas inilah yang menghantarkan arus listrik.

- NaCl merupakan senyawa ion, NaCl juga mudah larut dalam air dan pelarut polar lainnya. Dalam bentuk padat NaCl bersifat stabil dan hanya terurai ketika dipanaskan pada suhu yang sangat tinggi menghasilkan asam yang beracun yang terdiri dari asam klorida (HCl) dan dinatrium oksida (Na2O).

C. CH4

Ikatan yang terbentuk :Ikatan Kovalen Penjelasan :

Pada metana, untuk dapat melengkapi jumlah electron pada kulit terluar, maka atom karbon berikatan dengan empat atom hhidrogen. Atom karbon memiliki empat elekton pada kulit terluarnya. Masing-masing electron dari kulit terluar karbon digunakan secara Bersama dengan satu electron atom hydrogen.

Molekul metana memiliki empat ikatan single kovalen bond. Ada empat electron dari satu atom karbon dengan empat electron dari empat atom hhidrogen yang saling digunakan dalam membentuk senyawa CH4 dengan ikatan kovalen.

Sifat : Sifat fisik

Gas metana tidak berwarna, tidak berbau dan tidak berasa. Bau gas alam yang digunakan untuk kebutuhan domestik berasal dari aditif (mis. Metil mercaptan) dan merupakan tindakan pengamanan. Kepadatan gas metana adalah 0,717 kg / m3, dan lebih ringan dari udara. Metana menjadi cair di bawah 112 K dan membeku di bawah 90,5 K. Gas ini larut buruk dalam air, tetapi larut dalam pelarut organik.

Sifat kimia

Pembakaran metana adalah reaksi paling penting yang menghasilkan panas yang baik (890 kJ / mol). Itu menjelaskan peran metana sebagai sumber energi utama: CH4 + 2O2 = CO2 + 2H2O. Transformasi kimia khas lainnya untuk metana adalah reaksi berantai radikal yang diprakarsai oleh cahaya.

Bereaksi dengan gas klorin Cl2 untuk menghasilkan campuran produk: CH4 + CL2 ->

CH3Cl + CH2Cl2 + CHCl3 + CCL4. Itu juga mengalami dekomposisi di bawah suhu tinggi (~ 1500K) untuk membentuk asetilena: 2CH4 = C2H2 + 3H2.

(6)

D. C2H5OH (Etanol)

Ikatan yang terbentuk =Ikatan hidrogen Penjelasan :

Ikatan hidrogen terjadi ketika sebuah molekul memiliki atom N, O, atau F yang mempunyai pasangan elektron bebas (lone pair electron). Hidrogen dari molekul lain akan berinteraksi dengan pasangan elektron bebas ini membentuk suatu ikatan hidrogen dengan besar ikatan bervariasi mulai dari yang lemah (1-2 kJ mol−1) hingga tinggi (>155 kJ mol−1).

Kekuatan ikatan hidrogen ini dipengaruhi oleh perbedaan elektronegativitas antara atom-atom dalam molekul tersebut. Semakin besar perbedaannya, semakin besar ikatan hidrogen yang terbentuk.

Sifat Etanol :

Etanol adalah cairan tak berwarna yang mudah menguap dengan aroma yang khas. Ia terbakar tanpa asap dengan lidah api berwarna biru yang kadang-kadang tidak dapat terlihat pada cahaya biasa.

Sifat-sifat fisika etanol utamanya dipengaruhi oleh keberadaan gugus hidroksil dan pendeknya rantai karbon etanol. Gugus hidroksil dapat berpartisipasi ke dalam ikatan hidrogen, sehingga membuatnya cair dan lebih sulit menguap daripada senyawa organik lainnya dengan massa molekul yang sama.

Etanol adalah pelarut yang serbaguna, larut dalam air dan pelarut organik lainnya, meliputi asam asetat, aseton, benzena, karbon tetraklorida, kloroform, dietil eter, etilena glikol, gliserol, nitrometana, piridina, dan toluena. Ia juga larut dalam hidrokarbon alifatik yang ringan, seperti pentana dan heksana, dan juga larut dalam senyawa klorida alifatik seperti trikloroetana dan tetrakloroetilena.

KESIMPULAN :

Perbedaan jenis ikatan pada senyawa mempengaruhi sifat dari senyawa itu. Sebagai contoh kita sudah mengetahui bahwa ikatan ion berupa gaya tarik menarik antara ion positif dan negatif setelah terjadinya serah terima elektron.

Sementara, ikatan kovalen terbentuk akibat pemakaian bersama pasangan elektron.

Banyak bukti menunjukkan bahwa ikatan ion jauh lebih kuat dibandingkan ikatan kovalen. Kekuatan ikatan yang berbeda ini akan membuat sifat senyawa ion berbeda dengan kovalen. Perbedaan antara dua ikatan inilah yang nantinya akan berpengaruh terhadap sifat-sifat yang dimiliki suatu senyawa, contohnya dalam hal penampakan fisik atau wujud dari suatu senyawa karena ikatan ion bersifat kuat, umumnya senyawa ion pada suhu kamar berwujud padat dengan struktur kristal raksasa.

(7)

Sementara senyawa kovalen yang ikatannya lebih lemah, pada suhu kamar memiliki wujud yang beragam, yaitu padat, cair dan gas.

Referensi

Dokumen terkait

Ikatan kovalen koordinasi adalah ikatan yang terbentuk dari pemakaian pasangan elektron bersama yang berasal dari salah satu atom yang memiliki pasangan elektron bebas..

Dari konfigurasi elektron atom karbon pada keadaan dasar diketahui bahwa, jika atom karbon menggunakan orbital asli pada pembentukan ikatan maka hanya terbentuk

Adalah ikatan yang terbentuk dengan cara penggunaan bersama pasangan elektron yang berasal dari salah 1 atom yang berikatan [Pasangan Elektron Bebas (PEB)],

Dari konfigurasi elektron atom karbon pada keadaan dasar diketahui bahwa, jika atom karbon menggunakan orbital asli pada pembentukan ikatan maka hanya terbentuk

Inti Li memiliki 3 muatan positif 3+ untuk menarik elektron, sementara Be memiliki 4+  diperlukan lebih sedikit energi untuk melepaskan elektron dari Li dibanding Be  Li lebih mudah

Sifat senyawa : - Mudah Menguap - Titik Didih : 78,29 °C - Titik lebur : -114,14 °C - Mudah larut dalam air Kesimpulan : Ikatan ion terjadi berdasarkan serah terima atau perpindahan

Ikatan kovalen terjadi apabila atom –atom tidak stabil bergabung dengan menggunakan pasangan elektron secara bersama-sama 1H: 1 17Cl: 2 8 7 Terbentuknya HCl melalui ikatan Kovalen

• Ikatan antar atom dapat terjadi karena ada interaksi elektron antara atom yang satu dengan yang lain sehingga terbentuk suatu molekul, senyawa atau gugusan atom.. • Untuk mencapai