• Tidak ada hasil yang ditemukan

POTENSI PENGGUNAAN BAHAN TAMBAHAN MAKANAN

N/A
N/A
Diffaa zhvira

Academic year: 2023

Membagikan "POTENSI PENGGUNAAN BAHAN TAMBAHAN MAKANAN"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

POTENSI PENGGUNAAN BAHAN TAMBAHAN MAKANAN

DISUSUN OLEH :

DIFFA ZHULIAVIRA 202111110003 (TP PAGI)

DENOK MARINA SARI 202111110009 (TP PAGI)

(2)

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Bahan Tambahan Makanan Bahan Tambahan Makanan (BTM) atau Bahan Tambahan Pangan (BTP) secara luas dapat diartikan sebagai bahan yang ditambahkan kedalam produk pangan selain bahan baku utama. Secara lebih spesifik. Bahan Tambahan Makanan merupakan bahan yang ditambahkan ke dalampangan untuk memengaruhi sifat atau karakteristik pangan, baik yangmempunyai maupun tidak mempunyai nilai gizi. Adapun penambahan BTM dapat dilakukan saat proses produksi, pengemasan, transportasi, maupun penyimpanan.

Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.722/Menkes/Per/IX/1988 bahan tambahan makanan adalah bahan yang biasanya tidak digunakan sebagai makanan dan biasanya bukan merupakan ingredient khas makanan, mempunyai atau tidak mempunyai nilai gizi, yang dengan sengaja ditambahkan ke dalam makanan untuk maksud teknologi (termasuk organoleptik), pada pembuatan, pengolahan, penyiapan, perlakuan, pengepakan, pengemasan, penyimpanan, atau pengangkutan makanan untuk menghasilkan (langsung atau tidak langsung) suatu komponen atau mempengaruhi sifat khas makanan tersebut.

Sedangkan menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 1996 Tentang Pangan, yang dimaksud "bahan tambahan pangan" adalah bahan yang ditambahkan ke dalam pangan untuk mempengaruhisifat atau bentuk pangan, antara lain, bahan pewarna, pengawet, penyedap rasa, anti gumpal, pemucat dan pengental.

Tujuan

1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan Bahan Tambahan Makanan (BTM) 2. Untuk mengetahui kandungan apa saja yang terkandung dalam makanan

3. Untuk mengetahui kegunaan bahan tambahan pada produk pangan 4. Untuk mengetahui bagaimana dampak zat pewarna terhadap kesehatan 5. Untuk mengetahui fungsi dan tujuan bahan tambahan makanan

(3)

Fungsi Bahan Tambahan Makanan

Fungsi bahan tambahan pangan adalah ( Dzalfa, 2007):

a) Mengawetkan makanan

b) Mencegah pertumbuhan mikroba perusak pangan

c) Mencegah terjadinya reaksi kimia yang dapat menurunkan mutu pangan d) Membentuk makanan menjadi enak, renyah, serta lebih enak di mulut e) Memberi warna dan meningkatkan kualitas pangan

Tujuan Penggunaan Bahan Tambahan Makanan

Tujuan penggunaan bahan tambahan pangan adalah dapat meningkatkan atau mempertahankan nilai gizi dan kualitas daya simpan, membuat bahan pangan lebih mudah dihidangkan, serta mempermudah preparasi bahan pangan. Secara khusus tujuan penggunaan BTM dalam pangan adalah untuk:

 Mengawetkan makanan dengan mencegah pertumbuhan mikroba perusak pangan atau mencegah terjadinya reaksi kimia yang dapat menurunkan mutu pangan

 Membentuk makanan menjadi lebih baik, renyah dan enak dimulut

 Memberikan warna dan aroma yang lebih menarik

 Meningkatkan kualitas pangan

 Menghemat biaya

Bahan tambahan pangan yang digunakan hanya dapat dibenarkan apabila:

 Dimaksudkan untuk mencapai masing-masing tujuan penggunaan dalam pengolahan

 Tidak digunakan untuk menyembunyikan penggunaan bahan yang salah atau yang tidak memenuhi persyaratan

 Tidak digunakan untuk menyembunyikan cara kerja yang bertentangan dengan cara produksi yang baik untuk pangan

 Tidak digunakan untuk menyembunyikan kerusakan bahan pangan. Penggunaan bahan tambahan pangan sebaiknya dengan dosis dibawah ambang batas yang telah ditentukan

(4)

Permasalahan

Menurut Annis (2014) Ada beberapa zat pewarna terjadi dampak terhadap kesehatan antara lain :

1. Tartazine, akan terjadi reaksi alergi khusunya bagin orang yang sensitive pada asam asetisiklik dan asam benzoate, asma, mengakibatkan hiperaktif pada anak- anak

2. Sunset Yellow FCF, akan menyebabkan radang selaput lender pada hidung, sakit pinggang, muntah-muntah, dan gangguan pencernaan

3. Allura Red AC akan memicu kanker limpa

4. Ponceau 4R, akan terjadi kerusakan system urin dan dapat memicu timbulnya tumor, hipraktif pada anak-anak, penyebab kanker

5. Red 2G, akan terjadi gatal-gatal dan ruam kulit 6. Azorubine, akan menyababkan kanker hati

7. Fast Red E, akan lebih resiko terhadap penderita hepatitis B kronikdan kanker hati

8. Amaranth, akan terjadi tumor, reaksi alergi pada pernapasan,hiperaktif pada anak-anak

9. Brilian Black BN, Brown FK dan Brown HT, akan menyebabkankanker hati 10. Briliant Blue FCF, akan terjadi ruam pada kulit dan hiperaktifitas

11. Patent Blue V, akan terjadi ruam pada kulit dan dapay menyebabkantumor ginjal 12. Green S, akan memicu asma, ruam pada kulit dan hiperaktifitas

13. Fast Green FCF, akan terjadi reaksi alergi dan produksi tumor

14. Quinolin Yellow, akan meningkatkan resiko hiperaktifitas dan serangan asma 15. Erythrosine, akan mengakibatkan reaksi alergi seperti nafas pendek,dada sesak,

sakit kepala, dan iritasi pada kulit, kemunduran kerja otak, menurunnya konsentrasi belajar

16. Indigotine, akan mengakibatkan hperaktif pada anak-anak

(5)

BAB II

HASIL DAN PEMBAHASAN

1. Pudding Mie Ayam

Pudding mie ayam adalah suatu produk makanan yang di inovasi, pembuatannya menggunakan agar-agar plain , susu, pewarna gula dan garam. Proses pembuatannya pun sama dengan membuat agar-agar pada umumnya.

Di expo unitomo yang digelar kemarin banyak sekali makanan yang diperjual belikan. Dan yang menarik adalah makanan ini yaitu pudding mie ayam dimana isi dalam bowlnya ada mie yg terbuat dari agar-agar, ada potongan sayur yang juga terbuat dari agar-agar, kemudian ada juga telurnya dan juga potongan ayamnya sangat menarik sekali.

Berikut Gambar Pudding Mie Ayam

BTM yang ditambahkan dimakanan tersebut adalah pewarna makanan kuning, hijau, dan hitam. Dimana BTM tersebut aman untuk dikonsumsi oleh tubuh dan sudah ber BPOM.

(6)

2. Rice Bowl Chicken Spicy

Rice bowl Chicken Spicy ini adalah makanan yang digemari banyak kalangan anak muda, remaja hingga dewasa, Karena produk makanan ini selain mengenyangkan harganya juga sangat affordable tidak terlau mahal dan juga tidak terlalu murah juga.

Di expo unitomo kemarin menjual makanan ini dengan harga Rp 15.000.

Bahannya yaitu, ayam crispy, telur, sayuran, sambal, tumis bawang bombay dan nasi.

Berikut Gambar Rice Bowl Chicken Spicy

BTM yang dipergunakan dalam Rice Bowl Chicken Spicy ini adalah natrium klorida (garam), sukrosa (gula), dan zat pengental (tepung maizena) untuk mengentalkan tumis bawang bombaynya. Dimana BTM tersebut aman untuk dikonsumsi oleh tubuh dan tentunya BTM tersebut sudah ber BPOM.

(7)

BAB III KESIMPULAN

Jadi, Bahan Tambahan Makanan adalah bahan yang ditambahkan kedalam makanan untuk mempengaruhi sifat atau bentuk pangan atau produk pangan. Fungsi bahan tambahan pangan adalah :

1. Mengawetkan makanan

2. Mencegah pertumbuhan mikroba perusak pangan

3. Mencegah terjadinya reaksi kimia yang dapat menurunkan mutu pangan 4. Membentuk makanan menjadi enak, renyah, serta lebih enak di mulut 5. Memberi warna dan meningkatkan kualitas pangan

Tujuan penggunaan bahan tambahan pangan adalah dapat meningkatkan atau mempertahankan nilai gizi dan kualitas daya simpan, membuat bahan pangan lebih mudah dihidangkan, serta mempermudah preparasi bahan pangan.

Bahan Tambahan Makanan adalah bahan-bahan yang ditambahkan dengan sengaja kedalam makanan dan minuman dalam jumah sedikit yaitu untuk memperbaiki warna, bentuk, citarasa, tekstur, atau memperpanjang daya simpan.

Dampak negatif dari penggunaan Bahan Tambahan Pangan sintetis adalah dapat mengganggu kesehatan tubuh

(8)

DAFTAR PUSTAKA

Winarno, F.G., 1997. Pangan dan Gizi. PT. Gramedia Pustaka Utama : Jakarta

Winarno,F.G., 1993. Pangan Gizi, Teknologi, konsuen. PT.Gramedia Pustaka. Umum : Jakarta

Puspitasari, Luh, 2001, Analisa Bahaya Dan Pencegahan Keracunan Pangan.

Departemen Pendidikan Nasional : Jakarta Cahyadi, Wisnu. 2006. Bahan Tambahan Makanan. Bumi Aksara : Jakarta

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui penilaian mengenai penerapan kompetensi dasar regulasi penggunaan Bahan Tambahan Makanan (BTM) dari aspek

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui penilaian mengenai penerapan kompetensi dasar regulasi penggunaan Bahan Tambahan Makanan (BTM) dari aspek

Munculnya penyalahgunaan bahan tambahan /aditif pangan tersebut disebabkan oleh ketidaktahuan masyarakat mengenai zat pewarna untuk makanan, para produsen makanan belum memahami

Selain itu grade dari bahan kimia yang digunakan sebagai bahan tambahan pangan juga harus diperhatikan apakah food grade yaitu bahan kimia yang diijinkan untuk ditambahkan

Formalin tidak diizinkan ditambahkan ke dalam bahan makanan atau digunakan sebagai pengawet makanan, tetapi formalin mudah diperoleh dipasar bebas

merupakan senyawa kimia yang sering ditambahkan dan digunakan untuk.. keperluan produk olahan pangan, industri minuman dan makanan

(2) Selain yang disebut pada ayat (1), khusus untuk bahan pewarna yang dilarang digunakan sebagai bahan tambahan makanan, ditetapkan dengan Peraturan Menteri

Peningkatan Kualitas Produk UKM Sanggamitra, Songgokerto, Batu, Melalui Penyuluhan Penggunaan Bahan Tambahan Pangan adalah penggunaan bahan kimia yang dilarang untuk pangan