• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tugas Pemahaman Peserta Didik Kel.6

N/A
N/A
Khussanah Adri Utami

Academic year: 2023

Membagikan "Tugas Pemahaman Peserta Didik Kel.6"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

Text Narasi

Mata kuliah : Pemahaman Tentang Peserta Didik Dosen : Alfyananda Kurnia Putra, S.Pd, M. Pd.

Selamat pagi, salam sejahtera untuk kita semua.

Kami dari kelompok 6 pada mata kuliah pemahaman tentang peserta didik, dengan saya sendiri Nita Sulistia sebagai moderator, kemudian anggota kelompok saya dengan Rima Trisna Anggraini, Khussanah Adri Utami, dan Erni Wahyu Puji Lestari.

Kami akan memaparkan penjelasan mengenai materi Mewujudkan Keberhasilan di Kelas:

Memahami dan Mengaplikasikan Teori Belajar. Dengan pemaparan pertama akan dijelaskan oleh Rima Trisna Anggraini mengenai bagaimana rencana meningkatkan motivasi pada seorang siswa yang memiliki kemampuan dan keinginan yang rendah untuk sukses kepadanya di persilahkan.

Saya selaku rima trisna anggraini akan menjelaskan mengenai rencana meningkatkan motivasi pada seorang siswa yang memiliki kemampuan dan keinginan yang rendah untuk sukses. Sebelumnya saya pernah mengajar di Lembaga smp yang bernaungan pondok pesantren, ada salah satu murid saya yang mengalami kasus seperti tania yang kurang termotivasi dalam belajarnya. Saya sebutkan siswa b ini duduk dikelas 7 dan masih termasuk baru menjadi siswa sekaligus santri. Setelah saya amati beberapa kali pertemuan siswa b ini sikap belajarnya berbeda dengan siswa yang lainya seperti pemalu, pendiam, murung, tidak ada semangat untuk mengikuti pelajaran. Bagaimana saya menyikapi kasus siswa seperti ini dengan melalui pendekatan khusus mengenali, memahami ,apa penyebabnya latar belakang keluarganya, apakah ada masalah dengan teman sebayanya, dengan mengajak ngobrol mendengarkan apa keluhan masalah yang siswa b alami, sebisa mungkin kita menjadi tempat curhat mereka apalagi disekolah yang berbasis pondok merasa sendiri masih belum mengenal teman yang lain. Ternyata siswa b ini mengalami masalah pada keluarganya siswa b menceritkan bahwa dia anak broken home dan mersa tidak ada yang peduli kepadanya. Karena dalam fase ini siswa mengalami perubahan emosional dari anak-anak ke remaja, hal itu dapat mempengaruhi sikap siswa saat belajar. Menurut kelompok kami bagaimana Langkah-langkah meningkatkan motivasi belajar siswa tersebut : 1. Dengan memotivasi, menjadi fasilitator teman curhat, membimbing, memberikan arahan penguatan positif.

2. menciptakan suasana belajar yang menyenangkan. Contohnya saat saya mengajar di lemabaga smp pondok siswa kurang dalam menerima pembelajaran dengan fasilitas berbasik teknologi, dengan hal itu menjadi peluang saya untuk mengajar dengan metode yang menggunkan teknologi seperti memberikan materi tertentu dengan vido pembelajaran, film sejarah seperti itu. Dengan itu siswa menjadi tertarik dan senang dalam belajaranya.

3. pemilihan metode pembelajaran yang tepat 4. memberikan reward atau pujian kepada siswa

Setiap anak memiliki keunikan berbeda beda, jadi perubahan tidak akan terjadi secara instan, dibutuhkan waktu, kesabara, konsisten untuk membantu mereka dalam belajar yang baik dan tercapai tujuan pembelajaran.

(2)

Pemaparan kedua akan dijelaskan oleh Khussanah Adri Utami mengenai penerapan teori behavioristik, social kognitif, dan teori konstruktivisme di dalam kelas, kepadanya dipersilahkan.

Saya selaku Khussanah Adri Utami, akan menjelaskan mengenai penerapan Behaviouristik yang menurut kelompok kami, teori ini bisa menggunakan cara mengajar yaitu saat suatu sub-bab berakhir kami sebagai guru menjelaskan bahwa akan ada kuis dadakan yang nantinya menanyakan atau memberikan test pada siswa mengenai bab yang telah dijelaskan sebelumnya agar anak dapat termotivasi untuk mau belajar, setelah itu anak-anak yang ditanya akan diberikan poin plus apabila berhasil menjawab post-test tersebut, dan mendapat peringatan Ketika tidak dapat menjawab post-test yang telah diberikan.

Lalu, selanjutnya untuk penerapan teori Sosial Kognitif menurut kelompok kami ialah dengan membuat beberapa kelompok didalam kelas dan mengarahkan mereka untuk memilih adat yang ingin mereka jelaskan dan contohkan terkait adat yang mereka gunakan dengan presentasi di dalam kelas. Yang terakhir, yaitu teori Konstruktivisme contoh yang kami ambil ialah saat guru mengaitkan pengalaman pribadi siswa dengan materi pembelajaran mengenai jual beli, menanyakan pengalaman mereka terkait tawar menawar, kurang lebih seperti itu.

Pemaparan terakhir akan dijelaskan oleh Erni Wahyu Puji Lestari mengenai model-model pembelajaran yang terbentuk berdasarkan prinsip konstruktivisme.

Baik, saya Erni Wahyu Puji Lestari akan menjelaskan tentang model-model pembelajaran yang terbentuk dari prinsip konstruktivisme. Nah, sebelumnya sudah dijelaskan bahwa prinsip konstruktivisme adalah prinsip yang berfokus untuk membangun pengetahuan dan pengalaman dari individu atau siswa itu sendiri. Jadi model-model pembelajaran yang dapat diterapkan untuk mendukung prinsip ini adalah model pempelajaran yang berpusat pada siswa. Contohnya adalah:

Model pembelajaran kooperatif

Model ini menekankan pada keterlibatan semua siswa melalui diskusi kelompok kecil.

Langkah-langkahnya :

Guru membagi kelas ke dalam kelompok-kelompok yang terdiri dari 4-5 siswa

Guru meberikan awalan berupa ulasan materi yang akan dibahas dan memberi masing- masing kelompok satu submateri yang akan didikusikan.

Setelah diskusi, setiap perwakilan kelompok menyampikan hasil diskusinya sementara kelompok lain diberi kesempatan untuk bertanya

Nah, model ini bisa dilakukan dengan beberapa metode, seperti bertukar jigsaw, bertukar pasangan, group investigation, dan masih banyak lagi.

Model pembelajaran inkuiri

Model ini menekankan pada aktivitas siswa dalam mencari dan menemukan jawaban sendiri atas suatu pertanyaan. Disini siswa dapat mengembangkan kemampuan berpikir kritisnya.

Problem based learning

Model ini model pembelajaran berbasis pada masalah , sehingga siswa diminta untuk mencari solusi atas suatu kasus atau masalah yang sedang dibahas.

Project based learning

Model ini adalah model yang berbasis pada proyek sebagai sarana pembelajaran. Jadi membuat suatu proyek, siswa diharapkan dapat membangun pengetahuan dan pengalamannya sendiri.

(3)

Jadi semua model pembelajaran tadi pada intinya menitikberatkan pada keterlibatan siswa, sehingga memungkinkan siswa untuk membangun pengetahuannya sendiri melalui diskusi kelompok.

Sekian presentasi dari kelompok 6

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk: (1) Mendeskripsikan bentuk-bentuk penolakan melaksanakan tugas-tugas pembelajaran di kalangan peserta didik SMA dan SMK Sekecamatan

2 Peserta didik dapat menulis puisi cukup sesuai dengan topik yang ditentukan. 1 Peserta didik dapat menulis puisi kurang sesuai dengan topik yang ditentukan. 2

Pembelajaran dengan menerapkan lembar kerja peserta didik yang pembelajarannya diatur sedemikian rupa, menunjukkan keterlibatan peserta didik secara aktif dalam proses

Pembelajaran dengan menerapkan lembar kerja peserta didik yang pembelajarannya diatur sedemikian rupa, menunjukkan keterlibatan peserta didik secara aktif dalam proses

matching sehingga diperoleh 2 kelas dengan jumlah keseluruhan peserta didik 61. Hasil penelitian deskriptif menunjukkan bahwa nilai rata-rata pemahaman konsep peserta didik

80 BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan terkait pemahaman konsep matematis peserta didik kelas VIII SMP pada materi

Hasil data penelitian menunjukan bahwa persepsi peserta didik tentang pemahaman guru terhadap peserta didik di Sekolah Menengah Kejuruan SMK Negeri 4Padang dilihat dari aspek 1

Tugas 3.1 Menganalisis Asesmen di Ruang Kelas Mata Pelajaran Penjaskes Kelas 1 Fase A Capaian Pembelajaran Peserta didik dapat menunjukkan berbagai aktivitas pola gerak dasar dan