TUGAS TERSTRUKTUR
BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM BIDANG PRIBADI Dosen Pengampu: Dr. Naharus Surur, M.Pd
Disusun Oleh:
Rahayu Okta Viani K5418060
Kelas B
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA
2020
A. PENGERTIAN BIDANG PRIBADI
Bimbingan pribadi bisa dimaknai sebagai suatu bantuan dari pembimbing kepada terbimbing (individu) agar dapat mencapai tujuan dan tugas perkembangan pribadi yang mampu bersosialisasi dan menyesuaikan diri dengan lingkungannya secara baik. Menurut Surya (1988) bimbingan pribadi merupakan bimbingan dalam mengahadapi dan memecahkan masalah-masalah pribadi.
Merupakan bantuan yang diberikan kepada individu dalam hal memecahkan masalah-masalah yang sangat kompleks dan bersifat rahasia/pribadi sekali misalnya, masalah keluarga, persahabatan, cita-cita, dan sebagainya. Merupakan bimbingan yang diberikan pada individu dalam menghadapi pergumulan dalam batinnya sendiri, dalam mengatur diri, perawatan jasmani, pengisian waktu luang, pengaturan nafsu seksual, dan sebagainya.
B. DALAM ASPEK TUGAS PERKEMBANGAN PRIBADI – SOSIAL.
Dalam aspek tugas perkembangan pribadi-sosial, layanan bimbingan konseling membantu siswa agar:
1. Memiliki kesadaran diri, yaitu menggambarkan penampilan dan mengenal kekhususan yang ada pada dirinya.
2. Dapat mengembangkan sikap positif, seperti menggambarkan orang-orang yang mereka senangi.
3. Membuat pilihan secara sehat.
4. Mampu menghargai orang lain.
5. Memiliki rasa tanggung jawab.
6. Mengembangkan ketrampilan hubungan antar pribadi.
7. Dapat menyelesaikan konflik.
8. Dapat membuat keputusan secara efektif.
Dalam situasi tertentu, kadang-kadang individu dihadapkan pada suatu kesulitan yang bersumber dari dalam dirinya sendiri. Masalah ini timbul karena individu merasa kurang berhasil dalam menghadapi dan menyesuaikan diri dengan hal-hal dalam dirinya.
Konflik yang berlarut-larut, frustasi, dan neurosis merupakan sumber timbalnya pribadi.
Masalah pribadi juga bisa timbul akibat individu gagal dalam mempertemukan antara aspek-aspek pribadi di satu pihak dan keadaan lingkungan di pihak lain.
Menurut Surya dan Winkel aspek-aspek persoalan individu yang membutuhkan layanan bimbingan pribadi antara lain sebagai berikut :
1. Kemampuan individu memahami dirinya sendiri 2. Kemampuan individu mengambil keputusan sendiri
3. Kemampuan individu memecahkan masalah yang menyangkut keadaan batinnya sendiri, misalnya persoalan-persoalan yang menyangkut hubungannya dengan Tuhan
C. IDENTIFIKASI MASALAH BIDANG PRIBADI
1. Peserta didik sulit mengontrol emosi pada diri sendiri. Sehingga terkadang mereka akan melampiaskan pada sesorang yang ada didekatnya.
2. Jika peserta didik terkena masalah mengenai keluarganya, mereka cenderung melampiaskan kekesalannya dengan cara yang mereka sukai. Misalnya dalam hal negatif yaitu suka nongkrong dengan teman-teman yang jauh diatas umurnya, ikut minum-minuman haram, merokok, dan sebagainya.
3. Peserta didik sulit mengambil kepusutusan. Misalnya dalam hal menjcari Perguruan Tinggi, peserta didik cenderung bingung karena apa yang mereka inginkan bisa jadi bertolak belakang dengan pilohan orang tuanya.
4. Perbedaan agama dengan anak. Misalnya orangtua peserta didik memiliki agama non muslin, tetapi karena anak tersbeut ingin menjadi mualaf dan berpindah agama ke Islam, sehingga menimbulkan perdebatan antara orangtua mereka dan anak.
5. Rasa iri terhadap teman. Terkadang peserta didik mempunyai rasa iri terhadap temannya, misalnya temannya mempunyai smartphone baru tetapi smartphone yang ia punya hanyalah biasa saja. Sehingga anak tersebut memaksa orangtuanya untuk membelikan smartphone baru padahal perekonomiannya hanya cukup untuk makan.
Disinilah peran gu Bimbingdan dan Konseling, banyak anak bermasalahan tetapi hanya dipendam sendiri, disini guru Bimbingan dan Konseling harus peka terhadap peserta didik yang mempunyai masalah sepserti yang dijelaskan diatas. Karena jika tidak dapat ditangani atau dibimbing dengan baik, akan berpengaruh terhadap proses kegiatan belajar maupun hasil belajar. Maka dari itu peran bimbingan dan konseling sangant
penting, bukan hanya saat jam istirahat saja, tetapi setiap saat, saat peserta didik membutuhkannya. Sehingga peserta didik yang mempunyai maslah dapat dibimbing dengan baik.