• Tidak ada hasil yang ditemukan

TUGAS TUTORIAL 2 PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA DI SD/ PDGK 4204

N/A
N/A
SDI Al-Muawanah

Academic year: 2023

Membagikan "TUGAS TUTORIAL 2 PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA DI SD/ PDGK 4204"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

TUGAS TUTORIAL 2 PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA DI SD/ PDGK 4204 NAMA : Dimas Sheva Prayoga

NIM : 858809598

UPBJJ : UPBJJ UT Malang Pokjar Kabupaten Kediri

1. Padukan aspek keterampilan berbahasa dengan aspek sastra di kelas tinggi (kelas 6 SD)!

2. Penyusunan buku teks didasarkan pada pinsip berikut: (a) prinsip seleksi, (b) seleksi gradasi , dan (c) prinsip repetisi, dan (d) prinsip repetisi W. F. Mackey (dalam Hanafi, 1981). Uraikan dengan singkat dan jelas empat prinsip

penyusunan buku teks tersebut dengan kalimatnya Anda sendiri!

3. Untuk keterampilan menulis di kelas 1 (kelas rendah), kurikulum 2004 menerapkan standar kompetensi sebagai berikut. Siswa mampu menulis beberapa kalimat yang dibuat sendiri dengan huruf lepas dan huruf sambung, menulis kalimat yang didiktekan guru, dan menulis rapi menggunakan huruf sambung. Standar kompetensi ini diturunkan ke dalam tujuh buah kompetensi dasar. Uraikan dengan jelas tujuh buah kompetensi dasar yang dimaksud dengan standar masing-masing hasil belajar dan indikatornya!

4. Dalam pembelajaran membaca pemahaman untuk matapelajaran Bahasa Indonesia, Anda boleh menggunakan tiga teknik, yaitu: (a) teknik membaca sekilas (skimming), teknik membaca memindai scanning), dan (3) teknik SQ3R.

Coba Anda uraikan dengan singkat dan jelas strategi membaca cepat yang efektif dengan menggunakan teknik SQ3R!

5. Uraikan enam macam pengajaran membaca yang dikemukakan oleh I Gusti Ngurah Oka!

Jawaban :

1. Dalam pembelajaran Bahasa dan sastra Indonesia terdapat empat aspek keterampilan berbahasa dan sastra. Keempat keterampilan tersebut adalah:

1. Keterampilan menulis

Menggunakan berbagai wacana tulis untuk mengungkapkan pikiran, perasaan dan informasi dalam bentuk teks narasi, deskripsi, eksposisi, argumentasi, teks pidato, prosposal, surat dinas, surat dagang, rangkuman ,ringkasan,

notulen, laporan, resensi, karya ilmiah, dan berbagai karya sastra berbentuk puisi, cerpen, drama, kritisk, dan esei.

2. Keterampilan menyimak / Mendengarkan

Memahami wacana lisan dalam kegiatan menyimak berita, laporan, saran, pidato, wawancara, diskusi, seminar, dan

pembacaan karya sastra berbentuk puisi, cerita rakyat, drama, cerpen, dan novel.

3. Keterampilan berbicara

Menggunakan wacana lisan untuk mengungkapkan pikiran, perasaan, dan informasi dalam kegiatan berkenalan,

diskusi, bercerita, presentasi hasil penelitian, serta mengomentari pembacaan puisi dan pementasan drama.

4. Keterampilan membaca

Menggunakan berbagai jenis bacaan untuk memahami wacana tulis teks nonsastra berbentuk grafik, tabel, artikel, tajuk rencana, teks pidato, serta teks sastra berbentuk puisi, hikayat, novel. biografi, puisi kontemporer, karya sastra berbagai angkatan dan sastra melayu klasik. Dalam pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia, keempat keterampilan tersebut dapat dilaksanakan secara terpadu, tidak terpisah-pisah. Keterpaduan tersebut merupakan wujud dari suatu proses komunikasi yang melibatkan empat keterampilan berbahasa.

2. Penyusunan buku teks pada dasarnya mengacu pada prinsip berikut ini:

Prinsip seleksi : Prinsip ini pada dasarnya memilih hal-hal yang perlu dipertimbangkan sebagai berikut :

• Tujuan pengajaran bahasa

• Tipe bahasa yang akan diajarkan

• Jumlah materi yang akan disajikan

• Pilihan butir-butir yang akan diajarkan

• Kriteria yang dipakai melandasi pilihan

Gradasi Bahan Pelajaran : Prinsip ini mempersoalkan tataan yang di pandang paling baik untuk menyajikan bahan pelajaran yang telah dipilih atau diseleksi.

(2)

Presentasi Bahan : Prinsip untuk mengomunikasikan bahan ajar kepada siswa yakni berupa bahan ajar yg baik, cara demonstrasi bahan ajar, serta prosedur dalam menyajikan isi pelajaran.

Repetisi Bahan Ajar : Prinsip yang berhubungan dengan hal-hal yang patut dikerjakan guru dalam mengajar dan siswa dalam keterampilanya menyimak berbicara membaca dan menulis.

Buku teks mata pelajaran dapat membantu kelancaran proses pembelajaran, hal ini berlaku bagi semua mata pelajaran. Sebab pada hakekatnya buku teks ini berfungsi untuk memperlancar proses belajar mengajar, tetapi hal ini tidak berarti bahwa guru harus menggantungkan diri sepenuhnya pada keberadaan buku teks. Ada atau tidaknya buku teks, guru haruslah berperan aktif untuk mencari bahan pembelajaran itu di luar buku teks, bilamana perlu dia dapat Menyusun bukuteks sendiri untuk kepentingan pembelajaran di dalam kelas. Oleh sebab itu cara penyusunan buku teks sebaiknya dapat dikuasai oleh guru.

3. Untuk keterampilan menulis di kelas1 (kelas rendah), Kurikulum 2004 menetapkan standar kompetensi sebagai berikut: siswa mampu menulis beberapa kalimat yang dibuat sendiri dengan huruf lepas dan huruf sambung, menulis kalimat yang diiktekan guru, dan menulis rapi menggunakan huruf sambung. Standar kompetensi ini diturunkan ke dalam tujuh buah kompetensi dasar, yakni:

a. membiasakan sikap menulis yang benar (memegang dan menggunakan alat tulis) b. menjiplak dan menebalkan

c. meyalin

d. menulis permulaan

e. menulis beberapa kalimat dengan huruf sambung f. menulis kalimat yang didiktekan guru

g. menulis dengan huruf sambung

Berdasarkan kompetensi dasar tersebut ditetapkanlah hasil belajar dan indika-tornya menulis untuk kelas 1 sekolah dasar seperti tampak dalam uraian berikut.

Hasil Belajar Indikator

• Bersikap dengan benar dalam menulis:

• garis putus-putus

• garis lurus

• garis lengkung

• lingkaran

• garis pembentuk huruf

• Menggerakkan telunjuk untuk membuat berbagai bentuk garis dan lingkaran

• Memegang alat tulis dan menggunakannya dengan benar

• Mewarnai

Menjiplak dan menebalkan:

• Gambar

• Lingkaran

• Bentuk huruf

• Menjiplak dan menebalkan berbagai bentuk gambar, lingkaran, dan bentuk huruf Menyalin:

• Huruf

• Kata

• Kalimat

• Angka Arab

• Kalimat atau beberapa kalimat

• Menyalin atau mencontoh huruf, kata, atau kalimat dari buku atau papan tulis dengan benar

• Menyalin atau mencontoh kalimat dari buku atau papan tulis yang ditulis guru, dan menuliskannya pada buku tulisnya

• Menulis huruf, kata, dan kalimat sederhana dengan huruf lepas

• Menulis huruf, kata, dan kalimat sederhana

• Menulis huruf, kata, dan kalimat sederhana dengan benar dan dapat dibaca orang lain

• Membuat label untuk benda-benda dalam kelas

• Melengkapi kalimat yang belum selesai berdasarkn gambar

• Menuliskan nama diri, umur, tempat tinggal

(3)

• Menulis beberapa kalimat sederhana (terdiri atas 3-5 kata) dengan huruf sambung Menuliskan pikiran dan pengalaman dengan huruf sambung dengan rapi yang mudah dibaca orang lain

• Menulis kalimat yang didiktekan guru menggunakan huruf sambung dan menuliskannya dengan benar

• Menulis kalimat secara benar dan tepat mengikuti apa yang didiktekan guru

• Menulis dengan menggunakan huruf sambung

• Menulis rapi kalimat dengan huruf sambung

• Menulis kalimat dengan huruf sambung yang rapi dan dapat dibaca orang lain

Simpulan : Berdasarkan paduan kompetensi dasar, hasil belajar, dan indikator pencapaian hasil belajar seperti yang telah diuraikan di muka, jelas tampak bahwa sasaran pembelajaran menulis permulaan lebih diarahkan pada kemampuan menulis secara mekanis.

4. Metode cepat dan efektif membaca dengan menggunakan teknik SQ3R adalah dilakukan melalui tahapan-tahapan sebagai berikut:

• Survey yaitu dengan membaca singkat bagian-bagian buku seperti bagian daftar isi, kata pengantar serta pengelompokan dalam bab.

• Question dilakukan dengan mengubah judul, topik atau subtopik suatu buku menjadi sebuah pertanyaan. Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui bahan bacaan secara lebih rinci.

• Read adalah dengan menjawab pertanyaan yang sudah disususun pada tahap question. Saat membaca akan lebih baik jika membuat keyword dari setiap bagian agar mudah diingat.

• Recall atau recite adalah menuliskan kembali hasil bacaan dengan menggunakan bahasa sendiri dengan informasi yang telah didapatkan dari membaca.

• Review adalah membaca ulang bagian-bagian yang dianggap penting agar pemahaman akan bagian tersebut lebih jelas.

Simpulan : SQ3R adalah metode untuk membaca yang dilakukan melalui 5 langkah kegiatan yaitu Survey, Question, Read, Recite, and Review. Metode ini digunakan untuk mengingat dan memahami suatu bacaan secara cepat dan efisien.

5. Macam-macam pengajaran membaca yang dikemukakan oleh I Gusti Ngurah Oka 1983, adalah sebagai berikut:

1. Pengajaran Membaca Permulaan Pengajaran membaca permulaan ini disajikan kepada siswa tingkat permulaan Sekolah Dasar. Tujuannya adalah membinakan dasar mekanisme membaca, seperti kemampuan mengasosiasikan huruf dengan bunyi-bunyi bahasa yang diwakilinya, membina gerakan mata membaca dari kiri ke kanan, membaca kata-kata dan kalimat sederhana.

2. Pengajaran Membaca Nyaring

Pengajaran membaca nyaring ini di satu pihak dianggap merupakan bagian atau lanjutan dari pengajaran membaca permulaan, dan di pihak lain dipandang juga sebagai pengajaran membaca tersebdiri yang sudah tergolong tingkat lanjut, seperti membaca sebuah kutipan dengan suara nyaring.

3. Pengajaran Membaca dalam Hati

Pengajaran membaca ini membina siswa agar mereka mampu membaca tanpa suara dan mampu memahami isi tuturan tertulis yang dibacanya, baik isi pokoknya maupun isi bagiannya termasuk pula isi yang tersurat dan yang tersirat. 5 4. Pengajaran Membaca Pemahaman

Dalam praktiknya, pengajaran membaca pemahaman hampir tidak berbeda dengan pengajaran membaca dalam hati.

5. Pengajaran Membaca Bahasa

Pengajaran membaca ini pada dasarnya merupakan alat dari pengajaran bahasa. Guru memanfaatkannya untuk membina kemampuan bahasa siswa.

6. Pengajaran Membaca Teknik

Pengajaran membaca teknik memusatkan perhatiannya kepada pembinaan- pembinaan kemampuan siswa menguasai teknik- teknik membaca yang dipandang patut. Dalam pelaksanaannya pengajaran membaca teknik sering kali berimpit dengan pengajaran membaca nyaring dan pengajaran membaca permulaan. Disamping itu, pengajaran membaca ini banyak pula berhubungan dengan cara-cara membaca suatu tuturan tertulis yang tergolong rumit. Dari pendapat I Gusti Ngurah Oka di atas dapat disimpulkan bahwa secara teoretis tujuan membaca di SD kelas rendah adalah untuk membina kemampuan siswa dalam hal-hal berikut ini: 1. Mekanisme membaca, yaitu mengasosiasikan huruf dengan bunyi-bunyi bahasa yang

diwakilinya yang dilatih adalah membaca teknik dan nyaring. 2. Membina gerak mata membaca dari kiri ke kanan. 3.

Membaca kata-kata dan kalimat-kalimat pendek.

Referensi

Dokumen terkait

Menulis : Menulis kalimat sederhana yang didiktekan guru dengan menggunakan huruf tegak bersambung dan memperhatikan penggunaan huruf kapital dan tanda

Menulis : Menulis kalimat sederhana yang didiktekan guru dengan menggunakan huruf tegak bersambung dan memperhatikan penggunaan huruf kapital dan tanda

Kompetensi Dasar : Menulis kalimat sederhana yang didiktekan guru dengan huruf tegak bersambung. Indikator : -

Mampu menulis huruf, suku kata, kata, kalimat, paragraf dengan tulisan yang rapi dan jelas, , menulis karangan sederhana, berbagai petunjuk berbagai, teks percakapan, surat pribadi,

menulis : menulis kalimat sederhana yang didiktekan guru dengan huruf tegak bersambung.. menyebutkan ciri

• olah raga • kalimat • puisi • pertandingan • kata • kegemaran • kegiatan • pengalaman • pemain • hakim garis • huruf kapital • tanda

Menulis : menulis karangan sederhana berdasarkan gambar seri menggunakan pilihan kata dan kalimat yang tepat dengan memperhatikan penggunaan ejaan, huruf kapital, dan tanda

 Menuliskan kembali kata, kalimat sederhana dari papan tulis atau buku dengan tulisan sambung yang rapi dan bentuk huruf yang benar.  Menceritakan tentang kasih