• Tidak ada hasil yang ditemukan

Untitled - Jurnal Ilmiah Mahasiswa STKIP PGRI Sumbar

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "Untitled - Jurnal Ilmiah Mahasiswa STKIP PGRI Sumbar"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

ENVIRONMENTAL SANITATION DISTRICT COMMUNITY IN THE VILLAGE SIMATALU SIBERUT MENTAWAI ISLANDS WEST DISTRICT

by:

Renaldus *Yeni Erita **Yuherman

Students Pendididikan Geography STKIP PGRI West Sumatra * Lecturer of Geography Education STKIP PGRI West Sumatra **

ABSTRACT

This study aims to obtain data and information and in-depth analyzes of the toilets to the public, community waste management facilities and waste water treatment facility in the village community household Simatalu Western District of Siberut Island District Mentawai.Penelitian a qualitative study. The informants are people in the village sanitation Simatalu that the environment is not good. The technique of taking informants conducted by purposive sampling technique. Pengumplan data were interviews, observation, and documentation. The data analysis techniques with data reduction, data presentation and draw conclusions or verification. Techniques to test the validity of the data is done by increasing persistence, triangulation and discussions with colleagues.

The results showed: 1) a means of public toilets in the village of West Kecamatan Siberut Simatalu Mentawai Islands is not good. 2) Means of community waste management in Siberut District West Village Simatalu Mentawai Islands is still considered not good. 3) Means of household waste water management in the village community Simatalu Kecamatan West Siberut Mentawai Islands regency is still quite bad.

Keywords: Community Environmental Sanitation , Rural Simatalu.

(3)

SANITASI LINGKUNGAN MASYARAKAT DI DESA SIMATALU KECAMATAN SIBERUT BARAT KABUPATEN KEPULAUAN MENTAWAI

Oleh:

Renaldus *Yeni Erita**Yuherman**

Mahasiswa Pendididikan Geografi STKIP PGRI Sumatera Barat*

Dosen Pendidikan Geografi STKIP PGRI Sumatera Barat**

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh data dan informasi dan analisis mendalam dari toilet untuk umum, fasilitas pengelolaan sampah masyarakat dan fasilitas pengolahan air limbah di masyarakat desa rumah tangga Simatalu Western District of Pulau Siberut Kabupaten Mentawai.Penelitian penelitian kualitatif.

Informan adalah orang-orang di Simatalu sanitasi desa bahwa lingkungan tidak baik. Teknik pengambilan informan dilakukan dengan teknik purposive sampling. Data Pengumpulan adalah wawancara, observasi, dan dokumentasi. Teknik analisis data dengan reduksi data, penyajian data dan menarik kesimpulan atau verifikasi.

Teknik untuk menguji validitas data dilakukan dengan meningkatkan ketekunan, triangulasi dan diskusi dengan rekan-rekan.

Hasil penelitian menunjukkan: 1) sarana toilet umum di desa Barat Kecamatan Siberut Simatalu Kepulauan Mentawai tidak baik. 2) Sarana pengelolaan sampah masyarakat di Siberut Kabupaten West Village Simatalu Kepulauan Mentawai masih dianggap tidak baik. 3) Sarana pengelolaan air limbah rumah tangga di masyarakat desa Kabupaten Simatalu Kecamatan Siberut Barat Kepulauan Mentawai masih cukup buruk.

Kata kunci: Sanitasi Lingkungan Masyarakat, Desa Simatalu

PENDAHULUAN

Menurut Undang-undang No. 23 tahun 1997 pengelolaan lingkungan hidup dalam rangka pembangunan berkelanjutan yang berwawasan lingkungan harus didasarkan pada norma hukum dengan memperhatikan tingkat kesadaran masyarakat dan perkembangan lingkungan global serta perangkat hukum internasional yang berkaitan dengan lingkungan hidup.

Masyarakat berkewajiban untuk menumbuhkan dan mengembangkan kesadaran masyarakat akan tanggung jawab dalam mengelolah lingkungan hidup melalui penyuluhan, bimbingan, pendidikan dan penelitian tentang lingkungan hidup. Sadar akan lingkungan yang bersih diharapkan dapat menciptakan lingkungan yang optimal baik bagi kesehatan maupun kehidupan yang sehat bagi masyarakat secara menyeluruh. Menurut Slamet (1994:5), masyarakat hanya akan sehat, apabila setiap insan ikut serta menyehatkan dirinya sendiri serta lingkungannya.

Tanpa partisipasi masyarakat, kesehatan tidak akan tercapai.

Kebersihan lingkungan hidup merupakan faktor yang utama dalam kehidupan, semua lapisan masyarakat dan pemerintah berkewajiban untuk menjaga kebersihan lingkungan demi kesejateraan bagi manusia. Adapun tujuan pengelolaan lingkungan hidup adalah sebagai berikut:

a. Tercapainya keselarasan, keserasian, dan keseimbangan antara manusia dengan lingkungan hidup.

b. Terwujudnya manusia indonesia sebagai insan lingkungan hidup, yang

memiliki sikap dan tindakan melindungi dan membina lingkungan hidup.

c. Terjaminnya kepentingan generasi masa kini dan generasi masa depan d. Tercapainya kelestarian lingkungan

hidup

e. Terkendalinya pemanfaatan sumber daya secara bijaksana

f. Terlindunginya Negara Kesatuan RI dari dampak usaha atau kegiatan di luar wilayah negara yang menyebabkan pencemaran dan atau perusakan lingkungan hidup (Manik, 2003:187).

Persoalan lingkungan hidup tak terlepas dari masalah limbah dan sanitasi lingkungan, khususnya limbah rumah tangga. Hal ini terlihat dari banyaknya masyarakat yang belum memenuhi kriteria lingkungan sehat dan pola hidup sehat, seperti membuang air limbah di sembarang tempat tanpa ada saluran pembuangan, sehingga air tergenang, lingkungan menjadi kotor dan berdampak pada kesehatan manusia. Selain itu juga banyak rumah tangga membuang sampah di sembarang tempat dan mengumpulkan sampah pada tanah kosong tanpa ditimbun dan dibakar.

Kesehatan masyarakat dapat terganggu karena pencemaran akibat sampah yang dibuang begitu saja di atas permukaan tanah dan akan mempengaruhi kesehatan lingkungan. Pembuangan sampah akan mencemari tanah pertanian, maka secara tidak langsung akan merugikan manusia.

(4)

Tanah yang tercemar oleh sampah-sampah dan limbah rumah tangga akan mengotori air dalam tanah. Air tanah yang kotor sudah barang tentu akan mengganggu kesehatan manusia. Belum lagi bahan-bahan pecemaran lainya yang langsung atau tidak langsung merugikan kesehatan manusia.

Usaha mengantisipasi supaya tidak timbulnya berbagai macam penyakit disebabkan oleh pengelolaan limbah rumah tangga yang buruk, seperti tempat sampah, saluran limbah. Oleh sebab itu peran serta masyarakat sangat penting untuk meningkatkan daya guna dan hasil guna system pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup. Tingkat kesadaran dan peran serta masyarakat dalam bidang lingkungan masih rendah dan masih perlu ditingkatkan sehingga dapat mempengaruhi perilaku secara terus menerus dalam usaha perbaikan lingkungan hidup. Peran serta masyarakat dalam pengelolaan limbah sangat penting pengaruhnya dalam upaya meningkatkan hasil guna yang berkaitan dengan pengelolaan lingkungan hidup.

Berdasarkan observasi di lapangan di desa Simatalu Kecamatan Siberut Barat masih banyak terlihat kurang partisipasi masyarakat dalam pengelolaan lingkungan, yaitu dilihat dari tempat pembuangan kotoran manusia/MCK, tempat pembuangan sampah dan tempat pembuangan air limbah masyarakat masih kurang. Masyarakat masih banyak mempergunakan MCK di sungai- sungai, dapat dilihat dari sampah-sampah masyarakat yang berserakan, karena masyarakat umumnya belum tahu dengan kebersihan lingkungan.

Hal ini dapat dilihat dari kurang bersihnya lingkungan rumah masyarakat, yaitu seluruh limbah rumah tangga dan MCK masyarakat, serta dilihat dari tempat sampah masih belum punya, masyarakat lebih cenderung meletakkan sampah- sampah diatas permukaan tanah. Di Desa Simatalu masih bisa dilihat bahwa kebersihan tempat tinggal sangat kurang. Begitu juga dengan pengelolaan sanitasi lingkungan beberapa pengelolaan sampah yang berasal dari limbah rumah tangga yang dibuang disembarang tempat tanpa mempertimbangkan dampaknya terhadap lingkungan dimana akan tercipta lingkungan yang tidak sehat yang akan memicu berjangkitnya penyakit. Masyarakat yang membuang sampah dan air limbah sembarangan, akan mengakibatkan masyarakat setempat mendapat penyakit yang disebabkan oleh lalat dan nyamuk diantaranya penyakit DBD, penyakit kulit, diare,dan penyakit lainnya.

Berdasarkan dengan fenomena tersebut penulis tertarik untuk meneliti kenyataan ini maka perlu dilakukan penelitian yang berjudul ”Sanitasi Lingkungan Masyarakat Di Desa Simatalu Kecamatan Siberut Barat Kabupaten Kepulauan Mentawai”.

METODOLOGI PENELITIAN

berdasarkan latar belakang masalah, fikus penelitian dan tujuan penelitian maka penelitian ini tergolong penelitian kualitatif dengan tujuan mencari informasi sebanyak mungkin melalui informan dan pengamatan dilapangan. Teknik penelitian ini dilakukan melalui wawancara, observasi dan dokumentasi dilapangan sehingga dapat dicapai tujuan penelitian.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil penelitian diperolelah gambaran sebagai berikut:

Pertama, sarana jamban masyarakat di Desa Simatalu Kecamatan Siberut barat Kabupaten kepulauan mentawai tergambar dari hasil wawancara penulis dengan masyarakat, bahwa sarana jamban masyarakat tidak memenuhi kriteria kesehatan, karena lantai jamban masyarakat tidak kuat dan lantanya retak-retak. Hal ini akan memungkinkan air merembes masuk sampai kepermukaan tanah, sehingga jamban akan menimbulkan bau.

Dapat dilihat juga dari penyediaan alat pembersih seperti air, bundar dan sabun. Alat pembersih jamban ini tidak ada disediakan masyarakat, karena pada dasarnya jamban masyarakat di Desa Simatalu kalau dilahat dari lantai jambannya hanya tanah dan tidak pakai kloset. Sehingga masyarakat tidak mengharuskan menyediakan alat pembersih seperti sabun, bundar dan air. Masyarakat biasanya kalau mau ke wc hanya membawa sabut kelapa dan daun-daun yang kering.

Maka jamban masyarakat di Desa Simatalu ini tidak memenuhi kriteria jambat sehat seperti kriteria yang dimaksud dalam Notoatmodjo (2007:182) sebagai berikut:

a. Tidak mengotori permukaan tanah disekeliling jamban tersebut

b. Tidak mengotori air permukaan di sekitarnya

c. Tidak mengotori air tanah di sekitarnya

d. Tidak terjangkau oleh serangga terutama lalat dan kecoa, dan binatang-binatang lainnya

e. Tidak menimbulkan bau

f. Mudah digunakan dan dipelihara.

g. Sederhana desainnya.

h. Murah.

i. Dapat diterima oleh pemakainya Persyaratan-persyaratan ini dapat dipenuhi, maka perlu diperhatikan antara lain:

a. Sebaiknya jamban tersebut tertutup, artinya bangunan jamban terlindung dari panas dan hujan, serangga dan binatang-binatang lainya, terlindung dari pandangan orang.

(5)

b. Bangunan jamban sebaiknya mempunyai lantai yang kuat, tempat berpijak yang kuat, dan sebagainya.

c. Bangunan jamban sedapat mungkin ditempatkan pada lokasi yang tidak mengganggu pandangan, tidak menimbulkan bau, dan sebagainya.

d. Sedapat mungkin disediakan alat pembersih seperti air,kertas pembersih.

Kedua, sarana pengelolaan sampah masyaraakat di Desa Simatalu Kecamatan Siberut Barat Kabupaten Kepulauan Mentawai. Menurut hasil wawancara penulis dengan masyarakat dilapangan bahwa sarana pengelolaan sampah masyarakat tidak baik. Pada umumnya masyarakat tidak menyediakan tong sampah sementara di dalam rumah, sampah hanya diletakkan dilantai dapur. Tempat penampung sampah keluarga dan bak penampungan sampah masyarakat tidak ada, masyarakat membuang sampah dibelakang rumah mereka masing-masing.

Hal ini tidak sesuai dengan pendapat Notoatmodjo (2011: 193-194) pengelolaan yang baik bukan kepentingan kesehatan saja tetapi juga untuk keindahan lingkungan. Yang dimaksud pengelolaan sampah disini adalah meliputi pengumpulan, pengangkutan, sampai dengan pemusnahan atau pengolahan sampah sedemikian rupa sehingga sampah tidak menjadi gangguan kesehatan masyarakat dan lingkungan hidup.

Ketiga, sarana pengelolaan air limbah rumah tangga masyarakat di Desa Simatalu Kecamatan Siberut Barat Kabupaten Kepulauan Mentawai. Menurut hasil penelitian penulis dilapangan bahwa pengelolaan air limbah masyarakat tidak baik. Pada umumnya masyarakat di Desa Simatalu Kecamatan Siberut Barat Kabupaten Kepulauan Mentawai belum memiliki saluran pembuangan air limbah yang baik, saluran air limbah hanya diatas permukaan tanah, dan saluran air limbah menimbulkan genangan air.

Genangan air limbah itu akan menjadi tempat hidupnya nyamuk dan juga akan menimbulkan bau.

Ini tentu akan membahayakan bagi kesehatan manusia serta mengganggu lingkungan hidup karena air limbah itu sisa air yang dibuang dari rumah tangga sudah mengandung zat-zat yang berbahaya.

Hal ini sesuai pendapat Notoatmodjo (2007:192) bahwa air limbah itu adalah sisa air yang dibuang yang berasal dari rumah tangga, industri maupun tempat-tempat umum lainnya dan pada umumnya mengandung zat-zat yang dapat membahayakan bagi kesehatan manusia serta mengganggu lingkungan hidup.

KESIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan dari temuan dan pembahasan dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Sarana jamban masyarakat di Desa Simatalu kecamatan Siberut Barat Kabupaten Kepulauan Mentawai belum baik. Ini dapat dilihat dari lantai jamban tidak kuat, lantai disekitar jamban retak-retak yang memungkinkan air merembes masuk kepermukaan tanah, dan alat pembersih seperti air, sabundan bundar tidak ada disediakan.

2. Sarana pengelolaan sampah masyarakat di Desa Simatalu Kecamatan Siberut Barat Kabupaten Kepulauan Mentawai masih tergolong tidak baik. Hal ini dapat dilihat dari pengelolaan sampahseperti penyediaan tempat/tong sampah sementara dirumah tidak ada, tempat penampungan sampah keluarga sementara, bak penampungan sampah masyarakat tidak ada dan dalam pengelolaan sampah tidak ada dilakukan pemisahan sampah-sampah terlebih dahulu sebelum sampah-sampah itu dibuang

3. Sarana pengelolaan air limbah rumah tangga masyarakat di Desa Simatalu Kecamata Siberut Barat Kabupaten Kepulauan Mentawai masih tergolong tidak baik. Hal ini dapat dilihat dari saluran air limbah balum dikondisikan dengan baik, saluran air limbah hanya diatas permukaan tanah, dan saluran air limbah menimbulkan genangan air.

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan, penulis mengemukaan saran- saran sebagai berikut. Pertama, kepada masyarakat, dalam pengelolaan lingkungan tidak cukup hanya melihat kepentingan kesehatan saja tetapi juga untuk keindahan lingkungan. Kedua, kapada masyarakat Desa Simatalu agar lebih meningkatkan lagi proses pengelolaan lingkungan hidup. Ketiga, bagi pemerintah, agar meningkatkan kerja sama dengan masyarakat dalam mengelola lingkungan hidup.

DAFTAR PUSTAKA

Manik. 2003. Pengolahan Lingkungan Hidup.

Bandar Lampung: PT Penerbit Djambatan.

Rosdakarya Offset.

N.H.T. Siahaan. 2004. Hukum Lingkungan dan Ekologi Pembangunan. Jakarta:

Erlangga.

Notoatmodjo, Soekidjo.2007.Kesehatan Masyarakat.Jakarta:Rineka cipta.

Notoatmodjo, Soekidjo. 2011. Kesehatan Masyarakat. Jakarta : Rineka Cipta.

Soemirat, Juli. 2011. Kesehatan Lingkungan.

Bandung: Gajah Mada University Press.

Referensi

Dokumen terkait

KESIMPULAN DAN SARAN Kemampuan membaca pemahaman dengan metode cooperative integrated reading and composition CIRC dalam menemukan ide pokok siswa kelas VII SMPN 4 Tarusan Kabupaten