• Tidak ada hasil yang ditemukan

Untitled - Undip Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Untitled - Undip Repository"

Copied!
600
0
0

Teks penuh

Pertemuan Ilmiah Tahunan (PIT) HATHI XXXIII dan Kongres HATHI XII dengan tema: “HATHI menyikapi tantangan perubahan iklim untuk mencapai ketahanan air nasionalˮ dilaksanakan dengan baik pada tanggal 25-27 November 2016 di Semarang, dan dihadiri oleh para pakar dan profesional dari seluruh Indonesia. HATHI menjawab tantangan perubahan iklim untuk mencapai ketahanan air nasional” yang diselenggarakan di Semarang, 25-27 November 2016.

Sub Tema 1

Mitigasi, Adaptasi,

Pemantauan dan Evaluasi Perubahan Iklim

KOMPARASI MODEL HIDROLOGI RUNTUN WAKTU UNTUK PERAMALAN DEBIT SUNGAI MENGGUNAKAN

ANN DAN TRANSFORMASI WAVELET – ANN

Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk membandingkan hasil model peramalan aliran sungai untuk hari berikutnya antara metode Wavelet Transform – ANN dengan metode ANN, sehingga diperoleh informasi aliran sungai yang lebih akurat untuk memprediksi kondisi debit aliran. digunakan sebagai observasi keesokan harinya di pos pemeriksaan di Sungai Siak, Provinsi Riau. Hasil penelitian membuktikan bahwa metode pendekatan Wavelet Transform-ANN memberikan tingkat akurasi yang akurat untuk peramalan arus satu hari berikutnya (Qt+1) dan tiga hari berikutnya (Qt+3) dalam hal peramalan arus. dibandingkan dengan metode ANN yang diukur menggunakan kriteria uji parameter statistik, koefisien korelasi (R) dan koefisien mean squared error (RMSE).

Propagasi mundur

Konsep model yang dibangun untuk kebutuhan peramalan debit sungai merupakan gabungan dari Transformasi Wavelet dan ANN. Data debit sungai Hasil transformasi Wavelet db5 Level 1 Hasil pelatihan, pengujian dan validasi model transformasi Wavelet-ANN Dengan cara yang sama seperti pada proses peramalan debit sungai satu hari ke depan (Qt+1) menggunakan model ANN yang analisanya diatas , kemudian dilakukan proses pelatihan, pengujian dan validasi data dengan input data dB L1, dB L2 dan dB L3 yang hasilnya diuji menggunakan parameter statistik koefisien korelasi (R) yang hasil lengkapnya disajikan seperti pada gambar 7.

STUDI PENGARUH EL-NINO DAN LA-NINA TERHADAP HUJAN HARIAN WILAYAH PRINGSEWU DENGAN

MENGGUNAKAN METODE SPEKTRAL

P (tn) : deret presipitasi yang diamati dalam domain waktu P(fm) : presipitasi dalam domain frekuensi. Dari spektrum curah hujan Panutan terlihat adanya fenomena El-Nino dan La-Nina yang terjadi cukup dominan dengan periode 531 hari (1,5 tahun), 974 hari (2,7 tahun) dan 1461 hari (4 tahun).

KAJIAN INDEKS KEKERINGAN KEBASAHAN SPI TERHADAP LUAS PERSAWAHAN YANG TERKENA

DAMPAK BANJIR DAN KEKERINGAN

Setiap pos hujan dengan kumpulan data curah hujan bulanan diubah menjadi indeks kekeringan yang dapat menunjukkan kering dan basah secara bersamaan. Hasil korelasi SPI dengan curah hujan bulanan dan curah hujan harian maksimum tahunan di Hulu Citarum.

PREDIKSI HUJAN ANDALAN BERDASARKAN ZONA MUSIM UNTUK RENCANA ALOKASI AIR TAHUNAN

WILAYAH SUNGAI LOMBOK

Prakiraan hujan dapat dihasilkan melalui sinkronisasi data yang dihasilkan dengan prakiraan musiman dalam ZOM dan karakter data historis. Seperti pada flowchart (Gambar 1), nilai prediksi curah hujan ditentukan untuk setiap pesan berdasarkan prakiraan musiman pada Tabel 1.

ANALISIS FREKUENSI REGIONAL HUJAN MAKSIMUM DAS CIUJUNG DAN DAS CIDURIAN MENGGUNAKAN

METODE L-MOMENT, LQ-MOMENT, LH-MOMENT

Seiring dengan perkembangan teknologi, banyak momen L termasuk momen LQ dan momen LH yang dikembangkan untuk meningkatkan akurasi analisis frekuensi regional. Persamaan frekuensi regional curah hujan maksimum pada DAS Ciujung dan Cidurian sesuai dengan persamaan kurva pertumbuhan regional distribusi nilai ekstrim tergeneralisasi yang diperoleh dengan metode LH-Moment Order 2.

PENERAPAN METODE THORNTHWAITE MATHER UNTUK PREDIKSI SEBARAN KEKERINGAN WILAYAH

PE : evapotranspirasi potensial (mm/bulan) AE : evapotranspirasi aktual (mm/bulan) . g) Persamaan indeks kekeringan Thornthwaite Mather. Berdasarkan hasil indeks kekeringan yang kemudian dibandingkan dengan debitnya, metode Thornthwaite Mather cukup cocok digunakan dalam perhitungan kekeringan di lokasi penelitian.

PENGARUH ANOMALI CUACA AKIBAT EFEK PERUBAHAN IKLIM

Air yang masuk di Waduk Saguling secara alami sangat dipengaruhi oleh anomali cuaca yang erat kaitannya dengan perubahan iklim. Visualisasi data juga dilakukan dengan menyajikan data rata-rata bulanan pengendapan air inlet dengan kriteria data minimum, rata-rata, dan maksimum. Hingga tahun 2010, telah terjadi fluktuasi air yang masuk ke Waduk Saguling yang mungkin disebabkan oleh anomali cuaca akibat perubahan iklim.

PENGELOLAAN SUMBER-SUMBER AIR MENIA UNTUK MENGHADAPI PERUBAHAN IKLIM DAN

MEWUJUDKAN KETAHANAN AIR

Moegijantoro (1995) mendefinisikan kebutuhan air sebagai jumlah air yang dibutuhkan untuk keperluan rumah tangga, industri, perkotaan dan lain-lain. Kemudian dilakukan analisis terhadap kebutuhan air yang akan menggunakan sumber air tersebut, dilanjutkan dengan analisis neraca air. Hasil penelitian pengembangan sumber daya air di Menia meliputi hasil analisis penelitian lapangan untuk mengetahui kondisi sumber daya air yang ada dan kebutuhan air baku masyarakat sekitar sumber air Menia.

KAJIAN PERGESERAN TIPE IKLIM

UNTUK MENDUKUNG TERWUJUDNYA KETAHANAN AIR DI DAS MAHAKAM

Penelitian yang berfokus pada perubahan pola curah hujan dilakukan oleh Slamet dan Berliana (2008) yang mengidentifikasi adanya perubahan iklim akibat pergeseran pola bulan basah dan bulan kering dengan menggunakan pendekatan tipe/indeks iklim Schmidt-Fergusson di Indonesia, Setiawan di Bali (2012), Nandini dan Narenda (2011) di Pulau Lombok. Terdapat sekitar 36 stasiun hujan di DAS Mahakam, namun hanya 11 stasiun hujan yang mempunyai catatan umur lebih dari dua puluh tahun. Sebaliknya daerah yang tutupan hutannya lebih luas akan mengalami curah hujan yang lebih banyak seperti basah hingga sangat basah (Long Iram dan Tenggarong), agak basah hingga basah (Melak dan Kota Bangun), agak basah hingga sangat basah (Muara Kaman dan Waru). .

EXTREME EL-NINO RESILIENCE

SEBUAH TANTANGAN YANG HARUS DISELESAIKAN

Membangun ketahanan menghadapi dampak El-Nino ekstrim (Extreme El-Nino Resilience) bukanlah hal yang mudah. Kegiatan yang mungkin dilakukan meliputi pembuatan prototipe perangkat pemanen air hujan di lingkungan perumahan, pendidikan, industri dan komersial. Misalnya, hasil pembangunan fasilitas pemanenan air hujan di wilayah pesisir akan memberikan manfaat berupa penghematan biaya pembelian air bagi masyarakat pengguna.

POLDER SEMARANG TIMUR

Berdasarkan pengalaman penanganan banjir di Semarang dan daerah lainnya, disimpulkan bahwa sistem polder akan mampu dan cocok untuk menanggulangi banjir dan banjir rob (Mondel & Budinetro, 2010). Analisis daerah banjir dan perampokan untuk mengetahui daerah yang terkena bencana banjir dan perampokan. Perancangan dan konstruksi tanggul penutup atau tanggul laut yang dilengkapi dengan pompa air banjir merupakan tugas utama dalam penanggulangan banjir dan perampokan.

Storage-Elevation

Kontrol prediktif merupakan model yang digunakan untuk meminimalkan pemadaman pompa dalam menghadapi aliran banjir ekstrim (Talsma et al., 2014). Dari data curah hujan harian tersebut akan diolah menjadi rata-rata hujan maksimum harian regional, dengan menggunakan metode Thiessen Polygon. Data curah hujan harian dengan periode ulang 50 tahun diimpor dari model hidrologi HEC-HMS untuk memperkirakan luas banjir dengan periode ulang yang sama.

Inflow-Outflow

HEC-HMS (Hydrologic Engineering Centre's Hydrologic Modeling System) adalah model hidrologi sebagai alat yang digunakan dengan perangkat lunak GIS untuk memfasilitasi dan meningkatkan akurasi dalam memprediksi volume puncak dan debit banjir untuk desain drainase perkotaan (Waikar et al., 2015). Teknik analisis hidrologi HEC-HMS dapat menganalisis banjir perkotaan dengan tata guna lahan yang kompleks dan dapat mendeteksi banjir dengan menentukan volume kolam penampungan dan kapasitas pemompaan. Pertimbangan tren peningkatan pasang surut dan tren penurunan muka tanah juga digunakan dalam menentukan tingkat hambatan banjir rob.

Sub Tema 2

Peningkatan

Profesionalisme dalam Bidang

PEMILIHAN TIPE BANGUNAN PENGAMAN PANTAI DENGAN MEMANFAATKAN KEARIFAN LOKAL DI PULAU

BUNAKEN

Syarat tinggi gelombang maksimum hanya sekitar 0,94%. dari barat laut terjadi pada bulan April dan Oktober setinggi 3,1 m. b) Total transpor sedimen sejajar pantai sel pantai 2 adalah 12180,50 m3/tahun dari utara ke selatan akibat aksi gelombang ke arah barat laut dan -12444,98 m3/tahun dan - 13875,77 m3/tahun dari arah selatan akibat gelombang arah barat dan barat daya. Selain arah barat, terdapat juga arah lain yang kurang dominan yaitu arah barat laut, barat daya, dan selatan. Ketinggian gelombang laut dalam maksimum yang terjadi sepanjang tahun adalah 3,1 m dari arah barat.

RESTORASI PANTAI SRIWULAN DEMAK DENGAN PEGAR GEOBAG TIANG BAMBU

Struktur geobag PEGAR yang telah dipasang di Pantai Sriwulan merupakan prototype lapangan yang diharapkan dapat menjadi percontohan dan alternatif struktur dalam melindungi dan menumbuhkan mangrove sebelum tahan terhadap gelombang. Struktur PEGAR merupakan gabungan tiang bambu yang bagian tengahnya diisi karung pasir (geobag) berukuran 0,3 x 0,6 x 0,9 m dengan tinggi puncak struktur berada di atas muka air rata-rata (MSL) dan di bawah muka air tertinggi. (HWL). Struktur geobag tiang bambu PEGAR yang dipasang di Pantai Sriwulan Demak ditunjukkan pada Gambar 6.

ENERGI TERBARUKAN DARI PEGAR BERCELAH

Lebar celah divariasikan untuk mengetahui pengaruh lebar celah terhadap besarnya akumulasi dan kecepatan arus yang ditimbulkannya. Dengan memasukkan data uji model fisis maka persamaan kecepatan arus pada celah PEGAR dapat dituliskan sebagai berikut: Kecepatan arus pada celah dengan Lc = 50 bervariasi dari 20 cm/s hingga 70 cm/s, seperti terlihat pada gambar. gambar 6. Pengaruh lebar celah terhadap kecepatan arus.

ANALISIS PEMOMPAAN AIR TANAH DENGAN METODE COOPER-JACOB DAN METODE SUNJOTO

Sumur X

Sumur Y

Hubungan koefisien permeabilitas sebagai fungsi waktu dari data uji pemompaan dihitung dengan menggunakan metode Sunjoto untuk sumur X. Dari hasil perhitungan dengan menggunakan kedua metode di atas, koefisien permeabilitas menurut metode Cooper-Jacob adalah KY(C-J ) = 3,55x10-. Hubungan antara koefisien permeabilitas sebagai fungsi waktu dari data uji pemompaan dihitung menggunakan metode Sunjoto untuk sumur Y.

REDUKSI BAKTERI E. COLI DALAM FILTRASI FILTER BETON UNTUK AIR MINUM

Uji aliran air bersih melalui saringan beton pada tingkat tekanan yang sama yaitu 1.754 m (tekanan yang tersedia pada instalasi yang dibangun). Oleh karena itu, dimensi desain filter beton tidak terlalu penting dibandingkan dengan rasio pasir-semen. Uji filtrasi yang dilakukan untuk filter beton menggunakan sumber air baku yang berasal dari air bersih di Laboratorium Hidrolik Teknik Sipil UGM.

PENERAPAN MODEL SINUS-PERKALIAN UNTUK OPTIMASI OPERASI LEPASAN WADUK PENGGA

Dalam studi optimasi pengaturan debit Waduk Pengga, persentase pemenuhan kebutuhan digunakan sebagai fungsi tujuan. Dalam peraturan debit reservoir berdasarkan status penyimpanan, jumlah debit pada suatu periode (dalam bentuk persentase pemenuhan kebutuhan) ditentukan oleh status reservoir pada awal periode (dalam bentuk persentase pemenuhan kebutuhan). penyimpanan). Laporan Penelitian, Kategori A: Studi Perbandingan Aturan Pengoperasian Waduk Antara Aturan Pelepasan Berbasis Daerah Tangkapan dan Kurva Aturan.

TEKNIK EVALUASI PERKIRAAN HUJAN RADAR TERHADAP PENGUKURAN HUJAN PERMUKAAN

GROUND RAINFALL)

Keakuratan prakiraan hujan radar secara sederhana dinilai dengan membandingkan data dengan pengukuran hujan yang terjadi di permukaan tanah menggunakan alat pengukur hujan (Hong dan Gourley 2015). Ketika prakiraan hujan radar dibandingkan dengan hasil pengukuran alat pengukur hujan, ditemukan kesalahan estimasi yang bergantung pada jarak stasiun pengukur hujan dari posisi radar (Sebastianelli et al. 2013). Teknik evaluasi prediksi hujan radar yang dikemukakan oleh Sebastianelli et al. 2013) memberikan kontribusi signifikan terhadap peningkatan kualitas pemantauan hujan radar.

PEMANFAATAN SONAR SEBAGAI ALAT PANTAU GERUSAN LOKAL PADA PILAR JEMBATAN

Indikator dan variabel untuk masing-masing dimensi utama disajikan dalam matriks Kerangka Teori Ketahanan Air Kota Pontianak. Fokus penelitian ini adalah untuk mengetahui dimensi-dimensi yang berdampak besar terhadap ketahanan air kota khususnya Kota Pontianak. Langkah pertama adalah mengembangkan kerangka teori ketahanan air perkotaan yang terdiri dari dimensi-dimensi utama yang dipilih.

DEBIT SEDIMEN SUSPENSI PADA BELOKAN SALURAN TAMPANG TRAPESIUM

Nilai konsentrasi rata-rata bentangan sedimen tersuspensi pada bagian dalam lebih besar dibandingkan pada bagian luar tikungan. Debit sedimen tersuspensi pada tikungan saluran trapesium dapat ditentukan dengan mengukur kecepatan dan konsentrasi sedimen tersuspensi pada posisi z/B = 0,27 (di dalam) dan pada posisi z/B = 0,86 (di luar tikungan), dimana B adalah lebar saluran trapesium. Sebanyak 165 kumpulan data yang mengukur distribusi kecepatan dan distribusi konsentrasi sedimen tersuspensi digunakan dalam penelitian ini.

Referensi

Dokumen terkait

2007, Discovery and Creation: Alternative Theories of Entrepreneurial Action, Strat, Entrepreneurship Journal, 112,... Forming and Exploiting Opportunities: The Implications of