Tesis berjudul “Upaya Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar di SMPN 25 Bekasi” yang disusun oleh Farra Afrilia, Nomor Induk Mahasiswa Program Studi Pendidikan Agama Islam disetujui untuk diserahkan pada sidang skripsi di Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah, Jakarta. Upaya guru pendidikan agama Islam dalam proses pembelajaran mempunyai pengaruh yang besar terhadap hasil yang dicapai siswa, meliputi nilai, perilaku dan pengetahuan.
PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
ا فََٰعِضاوُفاَخ
لْوَ قا ديِدَس
Fokus dan Subfokus Penelitian 1. Fokus Penelitian
Penelitian ini lebih fokus untuk mendeskripsikan upaya guru pendidikan agama islam dalam meningkatkan motivasi belajar di SMPN 25 bekasi.
Perumusan Masalah
Sistematika Penulisan
TINJAUAN PUSTAKA
Deskripsi Konseptual Fokus dan Subfokus 1. Motivasi Belajar
Motivasi sebagai penggerak, dorongan psikologis yang menimbulkan sikap terhadap peserta didik, merupakan kekuatan yang melekat, yang kemudian diwujudkan dalam bentuk gerak psikofisik. Salah satu faktor yang menentukan keberhasilan siswa belajar di sekolah adalah motivasi belajar siswa itu sendiri; motivasi merupakan kekuatan pendorong di balik tindakan seseorang.
Sedangkan menurut Zakiyah Darajat, pendidikan agama Islam adalah usaha sadar untuk mengembangkan dan mendidik peserta didik agar senantiasa dapat memahami ajaran Islam secara utuh (kaffah), kemudian menghayati tujuannya dan pada akhirnya mampu mengamalkan dan menjadikan Islam sebagai jalan hidup41. Berdasarkan uraian di atas, guru agama Islam adalah seorang pendidik yang mengajarkan ajaran agama Islam kepada peserta didik untuk mencapai keseimbangan jasmani dan rohani guna mengubah perilaku individu sesuai dengan ajaran agama Islam dan membimbing peserta didik agar berakhlak mulia. Mampu mengkomunikasikan pertanyaan atau jawaban siswa dengan bahasa yang dapat dicerna oleh siswa.
Terampil menarik kesimpulan dari pembicara sebagai sintesis dari seluruh pendapat yang dikemukakan siswa. 55 Muhammad Nurdin, Tips Menjadi Guru Profesional, (Yogyakarta: Ar-Ruzz Media,..c) Guru sebagai motivator. Dalam proses pembelajaran, motivasi merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan, seorang guru harus berperan sebagai motivator untuk mendorong siswa melakukan aktivitas dalam proses pembelajaran untuk mencapai suatu tujuan. Mengajari siswa bahwa belajar itu untuk berprestasi tinggi atau untuk mendapatkan pekerjaan dengan mudah, atau keinginan memuaskan orang tua, dan banyak hal yang bisa dijadikan motivasi untuk mengembangkan minat belajar siswa.
Guru sebagai penggerak kreativitas, sebagai guru berusaha mencari cara yang lebih baik dalam melayani siswa sehingga siswa akan menilai guru kreatif, kreativitas menunjukkan bahwa guru mengajar siswa lebih baik dengan menjadikan siswa aktif. Berdasarkan pemaparan di atas, guru pendidikan agama Islam mempunyai peran sebagai figur atau teladan bagi siswa, karena guru patut dikagumi dan ditiru, sehingga perilaku guru mempunyai pengaruh yang besar terhadap kepribadian siswa. F. Berdasarkan pendapat di atas dapat dipahami bahwa guru akidah Islam menjelaskan tujuan pembelajaran agar peserta didik memahami maksud dari proses pembelajaran yang sedang berlangsung, menciptakan suasana belajar yang menyenangkan, terbuka dan lain-lain, sehingga dapat membangkitkan motivasi belajar siswa.
Hasil Penelitian yang Relevan
- Penelitian Terdahulu, Masyuni Weka Hery Setiawan, Institute Agama Islam Negeri makassar, Fakultas Ilmu Tarbiyah, Pendidikan Agama
- Peneliti Terdahulu, Miss Shaleha Massa, Universitas Walisongo semarang, Fakultas Tarbiyah, Pendidikan Agama
Dengan cara ini siswa dapat termotivasi dan bersemangat dalam belajar agar dapat mencapai hasil belajar yang baik. Berbagai metode dan teknik dilakukan oleh guru untuk meningkatkan motivasi belajar siswa dalam proses belajar mengajar secara tepat, sehingga siswa akan tertarik untuk menjalani proses belajar mengajar dan memahami berbagai teori yang disampaikan oleh guru dan guru. Kegiatan pembelajaran mencapai tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Penelitian ini membahas bagaimana pemberian reward dapat meningkatkan motivasi belajar siswa melalui penggunaan tes dan latihan.
Persamaannya, persamaan peneliti dengan peneliti terdahulu adalah objek penelitian yang diteliti adalah kendala dalam meningkatkan motivasi belajar dan apa yang dilakukan guru. Peneliti terdahulu, Nona Shaleha Massa, Universitas Walisongo Semarang, Fakultas Tarbiyah, Pendidikan Agama Semarang, Fakultas Tarbiyah, Pendidikan Agama Islam 2019. Peneliti ini membahas tentang kurang efektifnya praktik pengajaran Pendidikan Agama Islam dalam meningkatkan motivasi belajar siswa dengan menggunakan asesmen.
Upaya Guru Pendidikan Agama Islam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa di SMPN 03 Metro Barat Kota Beda Metro. Penelitian ini memberikan pengaruh yang signifikan pemberian reward pada saat ulangan dan praktek terhadap peningkatan motivasi belajar siswa. B. Persamaan-persamaan antara peneliti terdahulu dengan peneliti sebelumnya adalah objek penelitian yang diteliti adalah hambatan dalam meningkatkan motivasi belajar dan apa yang dilakukan guru.
METODOLOGI PENELITIAN
- Tujuan Penelitian
- Tempat Penelitian
- Waktu Penelitian
- Latar Penelitian
- Metode dan Prosedur Penelitian
- Data dan Sumber Data
- Teknik dan Prosedur Pengumpulan Data
- Teknis Analisis Data
- Validitas Data
- Kredibilitas
- Transferabilitiy
- Uji Dependabilitas (Dependabilitiy)
- Konfirmabilitas
Metode penelitian yang peneliti gunakan adalah metode deskriptif karena data yang dikumpulkan berupa kata-kata, gambar dan. Data kualitatif adalah data yang tidak berupa angka-angka, namun diuraikan dalam bentuk narasi.2 Oleh karena itu, data dalam penelitian ini berkaitan dengan peran guru pendidikan agama Islam dalam meningkatkan motivasi belajar siswa di SMPN 25 Bekasi dan metodenya. dan strategi yang digunakan. Sumber data primer adalah data atau informasi yang diperoleh peneliti langsung dari sumbernya.3 Dengan demikian, dalam penelitian ini data diperoleh dari informasi yaitu orang-orang yang mempunyai pengaruh dalam memperoleh data yaitu guru Agama Islam dan wakil direktur kurikulum.
Studi dokumentasi adalah studi terhadap data-data yang berupa literatur, seperti buku, dan lain-lain, yang relevan dengan penelitian.7 Dalam penelitian ini, studi kepustakaan digunakan untuk membantu peneliti dalam mengumpulkan teori-teori yang berkaitan dengan peneliti, yaitu yang berkaitan dengan upaya yang dilakukan. Guru Pendidikan Agama Islam dalam meningkatkan motivasi belajar siswa. Analisis data adalah proses pencarian dan pengumpulan data secara sistematis yang diperoleh dari wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi dengan cara mengorganisasikan data ke dalam kategori-kategori, mendeskripsikannya ke dalam unit-unit, mensintesisnya, dan mengorganisasikannya ke dalam kategori-kategori. Kegiatan dalam analisis meliputi reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan, dan verifikasi.9 Peneliti akan mencari data di sebanyak mungkin lokasi dan dalam jangka waktu yang teratur, sehingga peneliti dapat mempunyai data yang banyak atau banyak asalkan data tersebut ada. jenuh atau sama dan tidak ada angka nol baru dalam jangka waktu pencarian data.
Kemudian peneliti mulai menganalisis data dengan menyajikannya menurut fakta dan teori yang ditentukan menurut sumber data yang relevan. Pemeriksaan keabsahan data dilakukan untuk membuktikan bahwa penelitian yang dilakukan adalah penelitian ilmiah.10 Selanjutnya pemeriksaan keabsahan data diperlukan untuk menguji data yang diperoleh. Kredibilitas merupakan ukuran kebenaran data yang dikumpulkan, yang dalam penelitian kualitatif disebut validitas internal.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Data Guru, Karyawan dan Peserta Didik
Temuan Penelitian
- Upaya Guru Pendidikan Agama Islam dalam meningkatkan Motivasi Belajar siswa di SMPN 25 Bekasi
- Strategi guru pendidikan agama islam di SMPN 25 Bekasi dalam meningkatkan motivasi belajar siswa
Upaya guru pendidikan agama Islam sebagai pemimpin pembelajaran yaitu merencanakan, mengorganisasikan, melaksanakan dan memantau pembelajaran siswa. Berdasarkan wawancara dengan Wakil Kepala Bidang Kurikulum Bapak Rahmat Umbara, bagaimana guru pendidikan agama Islam memberikan contoh atau role model dalam meningkatkan pembelajaran siswa. Beliau mengatakan: “Guru dalam pendidikan agama Islam memberikan contoh yang baik kepada peserta didiknya, yaitu dengan menjadi teladan dari apa yang diilustrasikan.
Berdasarkan wawancara dengan wakil kepala kurikulum, Bpk. Rahmat Umbara yaitu apakah guru pendidikan agama Islam sudah menguasai metode pengajaran dalam proses belajar mengajar. Guru pendidikan agama Islam selalu memimpin doa sebelum memulai pendidikan jarak jauh (DEL) dan mengajarkan bahwa doa itu bisa dilakukan. Guru pendidikan agama Islam dapat memberikan contoh yang baik kepada peserta didik sesuai dengan ajaran Rasulullah SAW.
Kendala yang Dihadapi Guru Agama Islam SMPN 25 Bekasi Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa. Selain upaya tersebut, diberikan bentuk motivasi lain untuk meningkatkan motivasi belajar pendidikan agama Islam. Sebagai guru pendidikan agama Islam, ia juga menggunakan hukuman dalam upaya meningkatkan motivasi belajar mata pelajaran pendidikan agama Islam.
Pembahasan Temuan Penelitian
- Upaya Guru Pendidikan Agama Islam dalam Meningkatkan Motivasi belajar siswa di SMPN 25 Bekasi
- Hambatan-Hambatan yang dihadapi oleh guru pendidikan agama islam dalam meningkatkan motivasi belajar siswa
- Strategi Guru Pendidikan Agama Islam di SMPN 25 Bekasi dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa
Dari uraian di atas dapat dipahami bahwa upaya yang dilakukan guru untuk meningkatkan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran pendidikan agama Islam, yaitu melalui pengarahan, penguatan, pujian, pemberian nilai, penciptaan kompetensi, hukuman, menciptakan pembelajaran yang menyenangkan. atmosfer dan retensi. tes. Sehingga motivasi siswa dalam mempelajari pendidikan agama Islam kurang maksimal mengingat mata pelajaran pendidikan agama Islam sangat penting untuk dipelajari siswa. Oleh karena itu, guru harus melakukan upaya untuk meningkatkan motivasi belajar pendidikan agama Islam, salah satunya dengan menambah kegiatan pendidikan agama Islam.
Berdasarkan pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa pemberian nilai kepada siswa merupakan salah satu instrumen untuk meningkatkan motivasi belajar siswa khususnya pada mata pelajaran pendidikan agama Islam. Di SMPN 25 Bekasi sering diadakan lomba-lomba oleh guru pendidikan agama Islam, sebagai upaya untuk meningkatkan motivasi belajar siswa. Hal ini dilakukan secara terus menerus untuk memotivasi siswa agar semangat dalam belajar khususnya mata pelajaran pendidikan agama Islam.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan penulis dengan judul “Upaya Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa di SMPN 25 Bekasi. Strategi guru Pendidikan Agama Islam dalam meningkatkan motivasi belajar di SMPN 25 Bekasi diterapkan dengan sangat baik di kalangan siswanya. Strategi yang dilakukan guru pendidikan agama Islam untuk meningkatkan motivasi belajar siswa adalah: memberikan penilaian berbasis proses.
Saran
Ahmadi, Abu dan Nur Uhbiyati, Ilmu Pendidikan, Jakarta, Rinneka Cipta, 2015 Aly, Noer, Hery, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Logos Wacana Ilmu, 1999). Arif, Armai, Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam, (Ciputat Press, 2002) Arifin, Zaenal Educational Research, (Jakarta: Rosda, 2011), cet. Departemen Agama Republik Indonesia, Al-Quran dan Terjemahannya, Jakarta: PT Panca Cemerlang, 2010 Dimyati dan Mudjiono, Kajian dan Pembelajaran, Jakarta, PT Rineka Cipta, 2010 Djaali, Psikologi Pendidikan.
Hamdan, Pengembangan dan Pengembangan Kurikulum (Teori dan Praktek Kurikulum PAI), Banjar Masin, IAIN Antasari Press, 2009. Mujib, Abdul dan Jusuf Mudzakkir, Ilmu Pendidikan Islam, .(Jakarta: Kencana, 2006), Mujib, Abu, Pemikiran Pendidikan Islam Ide-ide besar ilmuwan muslim. Nata, Abudin, Perspektif Islam Tentang Pola Hubungan Guru-Murid: Kajian Pemikiran Tasawuf Al-Ghazali, Jakarta, PT, Raja Grafindo Persada, 2001.
Purwanto, Ngalim, Educational Psychology, Bandung, PT Tiener Rosda Rosdakarya, 2007 Ramayulis, Methods of Islamic Religious Education, Jakarta, Kalam Mulia, 2008. Motivation Theory and Its Measurement, Cet 4, Jakarta: Bumi Aksara, 2008, Becoming, Uzer 'n Professionele Onderwyser, Bandung, PT Tiener Rosdakarya, 2005.
PEDOMAN WAWANCARA
Apakah guru pendidikan agama Islam selalu memimpin pembacaan doa ketika proses pembelajaran daring dimulai? Apakah guru Pendidikan Agama Islam selalu memberikan bantuan kepada siswa dan menunjukkan solusi terhadap permasalahan yang dihadapi siswa selama Pendidikan Jarak Jauh (PJJ). Dalam proses belajar mengajar online, guru pendidikan agama Islam memberikan pujian kepada siswa yang mampu menjawab pertanyaan.
Apakah guru pendidikan agama Islam dilibatkan dalam mengelola kondisi pembelajaran siswa agar proses pembelajaran daring dapat mencapai tujuannya? Jawaban: Guru pendidikan agama Islam terlibat dalam membangun lingkungan belajar siswa yaitu guru sebelum proses belajar mengajar dimulai. Bagaimana guru pendidikan agama Islam menjadi teladan atau teladan dalam meningkatkan motivasi belajar siswa selama.
Evaluasi seperti apa yang dilakukan selama proses belajar mengajar guru pendidikan agama Islam? Apakah guru pendidikan agama Islam dalam proses belajar mengajar daring sudah menguasai metode pengajaran? Dalam proses belajar mengajar, guru pendidikan agama Islam selalu memimpin pembacaan doa ketika proses pembelajaran dimulai.