• Tidak ada hasil yang ditemukan

urusan yang lain. Dan hanya kepada Tuhanmulah

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "urusan yang lain. Dan hanya kepada Tuhanmulah "

Copied!
121
0
0

Teks penuh

Karya ini saya persembahkan untuk kedua orang tua saya tercinta dan untuk suami tercinta serta seluruh keluarga tercinta yang telah dengan ikhlas dan ikhlas selalu mendoakan dan membantu baik materil maupun moril demi kesuksesan penulis, semoga Allah SWT membalas segala kasih sayang yang telah diberikan kepada penulis. pengarang. Penulis puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan kesehatan, kekuatan, taufik serta bimbingan-Nya sehingga skripsi ini berjudul “Meningkatkan Keterampilan Berbicara Melalui Pendekatan Komunikatif Siswa Kelas V SD Inpres Bontoala II Kecamatan Pallangga Kabupaten Gowa”. Sekolah Dasar serta seluruh guru dan pegawai di lingkungan Fakultas Keguruan dan Ilmu Keguruan Universitas Muhammadiyah Makassar yang telah membekali penulis dengan berbagai ilmu yang sangat berguna bagi penulis.

Penulis juga mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada kepala sekolah, guru, staf SD Inpres Bontoala II dan Bapak. Syamsuddin, S.Pd., guru kelas V sekolah tersebut, yang memberikan izin dan bantuan untuk melakukan penelitian. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada teman-teman Nasrini Pertiwi Putri, Sriwahyuni ​​dan Maryona yang selalu menemani saya dalam suka dan duka, serta teman-teman siswa di Pendidikan Guru Sekolah Dasar khususnya Kelas A Angkatan 2010. , yang telah memberikan motivasi dan dorongan kepada penulis selama perkuliahan. Permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini adalah rendahnya kemampuan berbicara siswa kelas V SD Inpres Bontoala II Kecamatan Pallangga Kabupaten Gowa.

Rumusan masalahnya adalah bagaimana pendekatan komunikatif dapat meningkatkan keterampilan berbicara siswa kelas V SD Inpres Bontoala II Kecamatan Pallanga Kabupaten Gowa. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah penerapan pendekatan komunikatif dapat meningkatkan keterampilan berbicara siswa kelas V SD Inpres Bontoala II Kecamatan Pallanga Kabupaten Gowa.

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Keterampilan berbicara sebagai salah satu aspek pengajaran bahasa hendaknya mampu memberikan kesempatan kepada setiap siswa sekolah dasar untuk berkomunikasi secara lisan. Kondisi tersebut di atas juga terdapat pada era penerapan Kurikulum Tingkat Unit (UTC) saat ini, yaitu semakin kecilnya peran guru dalam meningkatkan keterampilan berbicara siswa. Berdasarkan hasil wawancara yang penulis lakukan dengan guru-guru di SD Inpres Bontoala II ditemukan bahwa permasalahan keterampilan berbicara sering kali diabaikan oleh guru karena beberapa faktor sebagai berikut: (1) guru lebih banyak menggunakan metode ceramah bahasa pembelajaran (2) guru tidak memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya dan menjawab, karena menganggap semua pengetahuan dan informasi berasal dari guru, (3) guru terutama meminta siswa mengerjakan latihan di buku teks, (4) sebagian guru beranggapan bahwa jika menggunakan metode yang berbeda atau tidak menggunakannya maka hasil belajarnya sama karena guru hanya melihat tingkat pemahaman siswa.

Dengan mengembangkan keterampilan berbicara maka akan terbentuk pula kebiasaan memperhatikan, memahami dan bereaksi kritis terhadap pembicaraan orang lain. Berdasarkan temuan di atas, peneliti bermaksud untuk mengatasi kesulitan belajar bahasa khususnya dalam hal pengembangan keterampilan berbicara dengan melakukan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang bertajuk. Meningkatkan Keterampilan Berbicara Melalui Pendekatan Komunikatif Siswa Kelas V SD Inpres Bontoala II Kecamatan Pallangga Kabupaten Gowa.”

Dengan menggunakan pendekatan komunikatif diharapkan dapat meningkatkan keterampilan berbicara siswa, karena dengan pendekatan komunikatif, bahasa tidak hanya dipandang sebagai seperangkat aturan saja, namun lebih luas lagi yaitu sebagai cara berkomunikasi. Pendekatan komunikatif merupakan pendekatan yang didasarkan pada pemikiran bahwa kemampuan menggunakan bahasa dalam berkomunikasi merupakan tujuan yang ingin dicapai dalam pembelajaran bahasa.

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Melalui hasil penelitian ini diharapkan para guru sekolah dasar dan peneliti mempunyai pengetahuan dan pemahaman mengenai penerapan pendekatan komunikatif secara optimal dalam pelatihan keterampilan berbicara sebagai bentuk inovasi pembelajaran di sekolah dasar. Melalui hasil penelitian ini diharapkan para guru dan peneliti sekolah dasar mempunyai teori pembelajaran yang dapat dijadikan acuan untuk meningkatkan keterampilan berbicara siswa di sekolah dasar. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengalaman langsung kepada guru sekolah dasar dalam menerapkan pendekatan komunikatif dalam pengajaran bahasa.

Kajian Pustaka

  • Hasil Penelitian yang Relevan
  • Hakikat Bahasa
  • Pengertian Kompetensi Bahasa
  • Keterampilan Berbicara
  • Tujuan Keterampilan Berbicara
  • Prinsip Keterampilan Berbicara
  • Bentuk Kegitan Pembelajaran Keterampilan Berbicara
  • Faktor-faktor yang Dinilai dalam Berbicara
  • Hakikat Pendekatan Komunikatif
  • Penerapan Pendekatan Komunikatif dalam Meningkatkan Keterampilan Berbicara. Keterampilan Berbicara

Dengan pemikiran bahwa bahasa adalah alat komunikasi dan yang terpenting dalam mempelajari suatu bahasa adalah melalui komunikasi, maka lahirlah pendekatan komunikatif. Terkait hal di atas, ada delapan aspek yang berkaitan erat dengan pendekatan komunikatif yang dikemukakan Solchan, yaitu. Tujuan pembelajaran bahasa secara keseluruhan dengan pendekatan komunikatif adalah untuk mengembangkan kemampuan berkomunikasi siswa baik secara kelompok maupun individu, karena kebutuhan utama siswa dalam pembelajaran bahasa berkaitan dengan kebutuhan komunikasi.

Tergantung pada jenis kegiatannya, ketika pembelajaran bahasa Indonesia dengan pendekatan komunikatif, siswa dihadapkan pada situasi komunikatif yang nyata, seperti bertukar informasi, menegosiasikan makna atau kegiatan lain yang bersifat nyata. Penerapan pendekatan komunikatif dalam pengajaran bahasa Indonesia khususnya aspek keterampilan berbicara melibatkan interaksi atau kegiatan timbal balik antara pembicara dan lawan bicaranya. Pendekatan komunikatif adalah pendekatan pengajaran bahasa Indonesia yang mengarah pada keterampilan menggunakan bahasa Indonesia untuk berkomunikasi dalam segala situasi yang mendasari interaksi linguistik antar manusia sebagai anggota masyarakat (Surana, 1980).

Dengan demikian, tujuan pembelajaran bahasa Indonesia dengan pendekatan komunikatif adalah agar siswa memiliki keterampilan komunikasi. Kegiatan belajar mengajar yang mengadopsi pendekatan komunikatif melibatkan siswa lebih banyak berinteraksi dengan siswa lain, baik secara individu, kelompok, berpasangan, maupun klasikal.

Kerangka Pikir

Kelebihan pendekatan komunikatif antara lain mengembangkan kemampuan siswa dalam berkomunikasi secara langsung dalam bahasa yang dipelajari. Dengan kelebihan tersebut diharapkan tujuan pembelajaran pidato komprehensif dapat tercapai, sehingga penggunaan pendekatan komunikatif dapat meningkatkan keterampilan berbicara siswa.

Kerangka Pikir Penelitian Tindakan Kelas

  • Hipotesis Tindakan
  • Jenis Penelitian
  • Faktor yang Diselidiki
  • Prosedur Penelitian

Hipotesis tindakan dalam penelitian ini adalah jika pendekatan komunikatif diterapkan maka keterampilan berbicara siswa Kelas V SD Inpres Bontoala II Kecamatan Pallangga Kabupaten Gowa akan meningkat. Ciri khas penelitian tindakan kelas adalah tindakan yang diulang-ulang untuk memperbaiki proses belajar mengajar di kelas, sesuai dengan pendapat Wardhani (2005) yang menyatakan bahwa proses penelitian tindakan kelas merupakan suatu proses siklus atau daur ulang yang terdiri dari empat aspek pokok. ada. , dimulai dari aspek mengembangkan rencana, kemudian melakukan tindakan sesuai rencana, mengamati/mengamati tindakan tersebut, dan diakhiri dengan refleksi hingga dipelajari sesuatu yang akan meningkatkan keterampilan berbicara siswa kelas V SD Inpres Bontoala II Pallangga Kabupaten dapat meningkatkan , Kabupaten Gowa B. Lembaga Penelitian dan Subyek 1. Lembaga Penelitian 1. Lembaga Penelitian. Penelitian ini dilaksanakan di Kelas V SD Inpres Bontoala II yang terletak di Desa Bontoala Kecamatan Pallangga Kabupaten Gowa.

Berdasarkan hasil observasi, ruangan kelas V SD Inpres Bontoala II cukup layak dijadikan tempat kegiatan belajar mengajar, dilengkapi dengan lingkungan belajar yang sesuai. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas V SD Inpres Bontoala II Kecamatan Paallangga Kabupaten Gowa yang aktif dan terdaftar pada semester genap tahun pelajaran 2013/2014 yang berjumlah 26 orang, 10 orang perempuan dan 16 orang laki-laki. 16 siswa berada pada kategori tidak tuntas. Dipilihnya siswa kelas 5 sebagai subjek penelitian karena pada kelas 5 masih kita temukan siswa yang mengalami kesulitan dalam komunikasi lisan dan dilihat dari tingkat perkembangan kognitif siswa kelas 5 mampu berpikir kritis untuk menjawab suatu permasalahan.

Observasi awal dilakukan untuk mengetahui tindakan yang akan diberikan untuk meningkatkan keterampilan berbicara siswa. Dari hasil observasi awal, tindakan yang digunakan untuk meningkatkan keterampilan berbicara siswa ditentukan secara refleksi yaitu dengan pendekatan komunikatif.

Alur dalam penelitian tindakan kelas

  • Instrumen Penelitian
  • Teknik Pengumpulan Data
  • Teknik Analisis Data
  • Indikator Keberhasilan
  • Hasil Penelitian
    • Paparan Data Sebelum Tindakan
  • Pembahasan
  • Simpulan
  • Saran
  • Standar Kompetensi
  • Kompetensi Dasar
  • Indikator
    • Penilaian
  • Tujuan Pembelajaran
  • Materi Ajar

Tes ini digunakan untuk memperoleh gambaran bagaimana penerapan pendekatan komunikatif mempengaruhi hasil belajar bahasa Indonesia. Berdasarkan tabel 4.4 di atas terlihat bahwa rata-rata nilai keterampilan berbicara siswa kelas V SD Inpres Bontoala II setelah pelaksanaan siklus I dengan menerapkan pendekatan komunikatif adalah 64,80 dengan kategori kurang. Perencanaan pembelajaran pada Siklus II meliputi pelaksanaan wawancara terhadap teman sekelas yang berperan sebagai narasumber (petani, pedagang, nelayan, pekerja, dan lain-lain).

Materi yang dipelajari dalam bahasa Indonesia berupa subtopik melakukan wawancara dengan teman sekelas yang bertindak sebagai narasumber (petani, pedagang, nelayan, pekerja, dan lain-lain). Berdasarkan hasil observasi dan evaluasi, pelaksanaan tindakan pada siklus II lebih baik dibandingkan dengan siklus I. Kemudian pada penelitian siklus II terlihat hasil belajar siswa mengalami peningkatan sebanyak 22 siswa atau 84,61% dengan rata-rata nilai kelas 80.

Berdasarkan tabel 4.9 di atas dapat dilihat rata-rata skor keterampilan berbicara siswa kelas V SD Inpres Bontoala II setelah dilaksanakan II. siklus menggunakan pendekatan komunikasi 80 dengan kategori tinggi. Ketuntasan keterampilan berbicara siswa berdasarkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) mata pelajaran bahasa Indonesia yang telah ditetapkan pada siklus ini adalah sebagai berikut :. Hal ini menunjukkan 22 siswa kelas V SD Inpres Bontoala II tuntas KKM 70 dengan nilai rata-rata 80.

Perbandingan rata-rata skor dan persen ketuntasan keterampilan berbicara siswa sebelum dan sesudah pelaksanaan tindakan. Proses pembelajaran menggunakan pendekatan komunikatif pada siklus I dilaksanakan di kelas V SD Inpres Bontoala II dengan mengambil mata pelajaran bahasa Indonesia dengan topik wawancara. Sedangkan dari proses pembelajaran bahasa Indonesia pada sub pokok bahasan melakukan kegiatan wawancara terlihat adanya peningkatan pada siklus II yaitu dimana siswa tuntas sebanyak 22 orang atau 84,61% dengan nilai rata-rata kelas 80, sedangkan mereka yang tuntas. dalam siklus. Saya 12 siswa atau 46,15% dengan nilai rata-rata 64,80.

Berdasarkan rumusan masalah, hasil analisis data dan pembahasan, hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa menggunakan pendekatan komunikatif dapat meningkatkan keterampilan berbicara siswa pada mata pelajaran bahasa Indonesia kelas V SD Inpres Bontoala II. Pembelajaran dengan pendekatan komunikatif dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas V SD Inpres Bontoala II Kecamatan Pallangga Kabupaten Gowa. Bagi peneliti selanjutnya agar lebih mengembangkan penelitian dengan menggunakan pendekatan komunikatif khususnya dalam pembelajaran bahasa Indonesia.

Tabel 3.1 Instrument Penelitian
Tabel 3.1 Instrument Penelitian

Contohnya seperti pengemudi kendaraan bermotor yang harus memiliki Surat Izin Mengemudi (SIM), pengendara sepeda motor yang wajib memakai helm, menaati lampu lalu lintas dan rambu-rambu jalan. Menjawab pertanyaan wawancara D. Melakukan wawancara berdasarkan daftar pertanyaan F. Mempersiapkan siswa, berdoa sebelum pembelajaran dan memeriksa kehadiran siswa. Buku-buku lain yang relevan dengan bahan ajar 4. Tata cara penilaian: proses dan hasil 2. Jenis penilaian: tertulis dan lisan 3. Kepala Sekolah SD Inpres Bontola II.

Suster Nini: “Kegiatan mendongeng bermanfaat untuk mempererat ikatan dan komunikasi antara anak dan orang tua.” Suster Nini : “Cerita atau dongeng adalah sarana yang baik untuk. menanamkan berbagai nilai moral. Kak Nini: “Orang tua atau orang dewasa hendaknya bisa meluangkan waktu untuk bercerita, sekitar 15-20 menit setiap cerita.

Gambar

Tabel 3.1 Instrument Penelitian
Tabel 3.2.  Kriteria Ketuntaan
Tabel 4.1 Hasil Observasi Murid Siklus I
Tabel 4.2 Hasil Penilaian Aspek Kebahasaan Murid Siklus I
+7

Referensi

Dokumen terkait

Simulasi Permohonan Listrik Electrical Treeing pada Isolasi Polimer dengan Menggunakan Metode Cellular Automata.. Metode Numerik Dilengkapi dengan Program