UJIAN TENGAH SEMESTER Februari – Juli 2025 Nama : Dhea Ayu Rahmawati
NIM : D0124045 Semester/Kelas : II / C
Mata Ujian : Azas – azas Manajemen Program Studi : Ilmu Administrasi Negara
1. Terangkan relevansi mempelajari manajemen dari perspektif administrasi publik ! Jawaban : Manajemen dari perspektif administrasi publik sangat relevan karena membantu organisasi publik mencapai tujuannya dengan lebih efisien dan efektif.
Manajemen berperan penting dalam memastikan pelayanan yang lebih baik dengan sumber daya yang ada secara optimal. Manajemen diperlukan untuk mencapai keseimbangan antara berbagai tujuan pemangku kepentingan seperti pemilik, karyawan, konsumen, kreditur, pemerintah, dan lainnya.
Melalui proses yang sistematis, terkoordinasi dan koopeeratif, manajemen dapat meningkatkan efisiensi penggunaan sumber daya dan efektivitas dalam mencapai tujuan organisasi. Hal ini memungkinkan pengurangan pemborosan dan pencapaian hasil yang lebih baik dengan sumber daya yang sama. Selain itu, manajemen juga membantu organisasi publik beradaptasi dengan perubahan lingkungan dan kebutuhan masyarakat yang dinamis. Fleksibilitas dan kemampuan untuk beradaptasi dalam manajemen memungkinkan organisasi publik merespons perubahan dengan cepat dan efektif, sehingga menjamin pemerintahan yang responsif, efektif, dan berorientasi pada kesejahteraan masyarakat.
2. Terangkan manfaat mempelajari perkembangan teori manajemen dan penerapannya dalam praktik manajemen !
Jawaban : Mempelajari perkembangan teori manajemen dan penerapannya dalam praktik memberikan manfaat yang signifikan. Perkembangan teori manajemen sejalan dengan evolusi ilmu manajemen itu sendiri, dimana teori-teori baru muncul untuk mengatasi keterbatasan teori sebelumnya dan memberikan pemahaman yang lebih baik mengenai praktik manajemen. Dengan mempelajari perkembangan teori manajemen dan penerapannya dalam praktik manajemen dapat memberdayakan para manajer untuk
lebih efektif dalam mencapai tujuan organisasi dan pribadi. Selain itu membantu mereka menjaga keseimbangan antara berbagai pemangku kepentingan dan meningkatkan efisiensi serta efektivitas dalam pengelolaan sumber daya, serta individu dapat memahami bagaimana prinsip-prinsip manajemen telah berevolusi dari waktu ke waktu dan diterapkan dalam berbagai konteks organisasi.
3. Jelaskan bahwa faktor sumber daya manusia adalah unsur terpenting yang mempengaruhi efektivitas manajemen !
Jawaban : Sumber daya manusia memegang peranan paling penting dalam menentukan efektivitas manajemen karena merekalah yang menjalankan seluruh proses pengolalaan organisasi. Meskipun sebuah organisasi memiliki modal besar, teknologi canggih, dan sumber daya alam melimpah, tanpa adanya sumber daya manusia yang kompeten untuk mengelola dan memanfaatkan semua aset tersebut, tujuan organisasi sulit untuk tercapai. Keberhasilan atau kegagalan sebuah organisasi sangat bergantung pada kemampuan manajemen dalam mengelola SDM secara efektif, mulai dari rekruitmen, pelatihan, motivasi, hingga pengembangan kinerja. Oleh karena itu, SDM bukan hanya sebagai unsur utama, tetapi juga sebagai sebagai pengendali utama dalam mencapai tujuan organisasi dan meningkatkan efektivitas manajemen secara keseluruhan.
4. Mengapa pengelolaan organisasi harus dilakukan secara efektif dan efisien ?
Jawaban : Pengelolaan organisasi harus dilakukan secara efektif dan efisien karena berdampak langsung pada keberhasilan dan keberlanjutan organisasi. Efektivitas memastikan bahwa organisasi mencapai tujuan yang telah ditetapkan, sementara efisiensi memastikan bahwa sumber daya yang digunakan secara optimal untuk mencapai tujuan tersebut. Pengelolaan yang efektif dan efisien meningkatkan daya saing organisasi. Dalam lingkungan bisnis yang kompetitif, organisasi yang mampu mencapai tujuan dengan biaya minimal dan kualitas maksimal akan memiliki keunggulan kompetitif yang signifikan, sehingga memungkinkan organisasi untuk berinvestasi kembali dalam inovasi, pengembangan karyawan, dan peningkatan kualitas produk atau layanan. Pengelolaan yang efektif dan efisien juga berkontribusi pada akuntabilitas dan transparansi organisasi. Melalui proses yang terstruktur dan terukur, organisasi dapat mempertanggungjawabkan penggunaan sumber daya dan hasil yang dicapai kepada pemangku kepentingan (stakeholders), seperti pemegang saham, karyawan, pelanggan, dan masyarakat, sehingga membangun kepercayaan dan reputasi yang baik untuk keberlanjutan organisasi dalam jangka panjang.
5. Setiap jabatan dalam stuktur organisasi memiliki implikasi kekuasaan dan kewenangan (power dan authority). Kekuasaan itu dimiliki oleh setiap pejabat di dalam setiap jenjang organisasi. Setiap pejabat dari level tertinggi (top executive) hingga seorang pegawai terendah memiliki kekuasaan dan kewenangan dalam lingkupnya masing- masing. Uraikan pendapat saudara tentang penggunaan kekuasaan dan kewenangan yang baik !
Jawaban : Kekuasaan dan kewenangan adalah dua sisi mata uang dalam organisasi.
Keduanya esensial, tetapi rentan disalahgunakan jika tidak dikelola dengan bijak.
Pengguna kekuasaan dan kewenangan yang baik sangat penting untuk menciptakan lingkungan kerja yang produktif dan harmonis. Fondasi utama dalam penggunaan kekuasaan dan kewenangan adalah transparansi dan akuntabilitas. Setiap keputusan harus dibuat secara terbuka dengan alasan yang jelas, serta mempertimbangkan dampak yang luas bagi seluruh anggota organisasi. Etika dan integritas harus menjadi panduan utama dalam penggunaan kekuasaan dan kewenangan untuk menghindari konflik kepentingan dan segala bentuk penyalahgunaan kekuasaan. Dengan mempraktikan prinsip-prinsip tersebut secara nyata, pemimpin dapat membangun lingkungan kerja yang tidak hanya produktif , tetapi juga berkelanjutan jangka panjang dimana setiap anggota merasa dihargai dan termotivasi untuk memberikan hasil yang baik.
6. Tunjukkan adanya berbagai bentuk inefisiensi yang terjadi pada organisasi publik atau birokrasi di Indonesia ! Uraikan pendapat anda untuk memperbaiki efisiensi birokrasi ! Jawaban : Inefi dalam birokrasi indonesia merupakan permasalahan kompleks yang berakar pada berbagai aspek struktural dan kultural. Salah satu bentuk inefisiensi yang mencolok adalah tumpang tindih kewenangan antar lembaga pemerintah. Hal ini sering mengakibatkan pemborosan sumber daya dan kebingungan dalam pengambilan keputusan, di mana satu masalah dapat ditangani oleh beberapa lembaga tanpa koordinasi yang jelas. Kapasitas sumber daya manusia (SDM) dalam birokrasi juga sering kali kurang memadai, disebabkan oleh minimnya pelatihan dan kurangnya sistem evaluasi kinerja yang efektif, sehingga kualitas pelayanan publik menjadi rendah.
Memperbaiki efisiensi birokrasi bisa dilakukan melalui alur restrukturisasi organisasi dan tata laksana harus dilakukan dengan merampingkan struktur pemerintah dan menghapus unit kerja yang tumpang tindih atau tidak efisien supaya sejalan dengan upaya penyederhanaan birokrasi yang menjadi fokus pemerintah, seperti pemangkasan eselonisasi pegawai. Perbaikan selanjutnya melalui peningkatan kualitas SDM yang
holistik memerlukan lebih dari sekadar pendidikan dan pelatihan. Pengembangan soft skills seperti kepemimpinan dan komunikasi, serta sistem evaluasi kinerja yang transparan dan berbasis hasil, sehingga memotivasi pegawai untuk bekerja lebih efektif.
Selain itu, perubahan mindset dan budaya kerja sangat penting untuk keberhasilan reformasi birokrasi, seperti penanaman nilai-nilai integritas, profesionalisme, pelayanan publik, dan inovasi harus didukung oleh kepemimpinan yang kuat dan memberikan teladan yang baik.
7. Setiap manajer organisasi selalu dihadapkan pada persoalan keterbatasan atau bahkan kelangkaan sumberdaya (resources) yang dimiliki organisasi untuk merealisasikan atau mencapai tujuan organisasi. Andaikan anda sedang menduduki posisi sebagai manajer puncak (top manager) pada sebuah organisasi (misalnya : perusahaan atau instansi pemerintah). Anda menjumpai fenomena yang memperlihatkan bahwa semangat kerja karyawan dan kinerja organisasi yang anda pimpin semakin menurun atau merosot.
Terangkan tindakan apa yang perlu anda lakukan untuk meningkatkan semangat kerja karyawan dan memperbaiki kinerja organisasi !
Jawaban : Menghadapi penurunan semangat kerja karyawan dan merosotnya kinerja organisasi sebagai manajer puncak, tindakan yang perlu diambil adalah membangun kembali kepercayaan dan motivasi melalui pendekatan yang holistik. Tindakan evaluasi mendalam terhadap sistem yang ada perlu dilakukan, serta mengidentifikasi area di mana sumber daya tidak dimanfaatkan secara optimal atau di mana proses kerja menghambat produktivitas. Langkah selanjutnya adalah memberdayakan karyawan melalui peningkatan kapasitas dan pemberian tanggung jawab yang lebih besar.
Program pelatihan yang relevan dapat meningkatkan keterampilan dan pengetahuan, sementara sistem penghargaan yang adil dan transparan akan memotivasi kinerja.
Komunikasi yang terbuka dan jujur dengan karyawan juga penting untuk memahami kekhawatiran mereka dan memberikan umpan balik yang konstruktif. Dengan menciptakan lingkungan kerja yang suportif, kolaboratif, dan berorientasi pada tujuan, semangat kerja karyawan dapat ditingkatkan dan kinerja organisasi dapat diperbaiki secara signifikan.