Economicus, Vol. 17 No. 1 – Juni 2023 e- ISSN: 2615 - 8078
58 ANALISIS ABNORMAL RETURN SAHAM SEBELUM DAN SESUDAH
PENGUMUMAN COVID-19 DI INDONESIA
1) Zeze Zakaria Hamzah, 2) Monica Dyanti Sitinjak, 3) Benny Osta Nababan
4) Heru Satria Rukmana
1) 3) 4) Dosen Tetap Program Studi Manajemen, STIE Dewantara
Jl. Raya Pemda Bojong Depok Baru III Karadenan Cibinong Bogor, Jawa Barat 16913, Indonesia Email: [email protected], [email protected], [email protected]
2) Alumni Program Studi Manajemen, STIE Dewantara
Jl. Raya Pemda Bojong Depok Baru III Karadenan Cibinong Bogor, Jawa Barat 16913, Indonesia Email: [email protected]
ABSTRACT
This study aims to determine and analyze whether there is a difference in the average abnormal return before and after the announcement of the Covid-19 virus was first confirmed in Indonesia, to find out and analyze whether there is a difference in the average security return variability before and after the announcement of the Covid-19 virus. First confirmed in Indonesia and to find out and analyze whether there is a difference in the average trading volume activity before and after the announcement of the first confirmed Covid-19 virus in Indonesia. The type of research used in this research is quantitative research. The sample used for this study was four non-Islamic state-owned banks. The results of this study indicate that there is no difference in abnormal returns between before and after the event of the First Confirmed Covid-19 Announcement in Indonesia, there is a difference in Security Return Variability (SRV) between before and after the occasion of the First Confirmed Covid-19 Announcement in Indonesia, and there is no the difference in Trade Volume Activity (TVA) between before and after the First Confirmed Covid-19 Announcement event in Indonesia.
Keywords: Abnormal Return, Covid-19.
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis apakah terdapat perbedaan rata-rata Abnormal return sebelum dan sesudah pengumuman Virus Covid-19 pertama kali terkonfirmasi di Indonesia, untuk mengetahui dan menganalisis apakah terdapat perbedaan rata-rata Security return variability sebelum dan sesudah pengumuman Virus Covid-19 pertama kali terkonfirmasi di Indonesia dan untuk mengetahui dan menganalisis apakah terdapat perbedaan rata-rata Trading volume activity sebelum dan sesudah pengumuman Virus Covid-19 pertama kali terkonfirmasi di Indonesia. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Sampel yang digunakan untuk penelitian ini sebanyak 4 perusahaan Bank BUMN non syariah. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan abnormal return antara sebelum dan sesudah peristiwa Pengumuman Covid-19 Pertama Kali Terkonfirmasi di Indonesia, ada perbedaan Security Return Variability (SRV) antara sebelum dan sesudah peristiwa Pengumuman Covid-19 Pertama Kali Terkonfirmasi di Indonesia dan tidak ada perbedaan Trade Volume Activity (TVA) antara sebelum dan sesudah peristiwa Pengumuman Covid-19 Pertama Kali Terkonfirmasi di Indonesia.
Kata kunci: Abnormal Return, Covid-19.
Economicus, Vol. 17 No. 1 – Juni 2023 e- ISSN: 2615 - 8078
59 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Setiap peristiwa besar yang terjadi di suatu negara maupun peristiwa internasional akan berdampak pada semua bidang, seperti halnya dengan pelaku pasar modal yang sangat peka dengan seluruh kegiatan yang berkaitan dengan keadaan politik, sosial, budaya dan ekonomi.
Diketahui pasar modal Indonesia adalah pasar modal berkembang yang tidak terlepas dari faktor ekonomi makro dan mikro, tetapi juga dari faktor non ekonomi (Muklis:2016).
Pada tanggal 31 Desember 2019 lalu Pemerintah China telah melaporkan kepada WHO (World Health Organization) atas munculnya virus corona jenis baru. Virus yang diberi nama COVID-19 ini pertama kali dilaporkan dari Wuhan, China dan sampai pada 2 Maret 2020 telah menginfeksi sebanyak ± 89.000 orang di dunia dan telah menyebar di ± 68 negara.
Jumlah ini diperkirakan akan terus meningkat, karena pihak Word Health Organization menyatakan bahwa virus ini telah menjadi pandemi pada tanggal 11 Maret 2020 (WHO:2020).
Sumber: www.who.int (diolah, 2020) Gambar 1. Statistik Harian Korban Terjangkit COVID-19
Gambar 1. menunjukkan banyaknya korban yang terjangkit (per hari) wabah
COVID-19 selama tanggal 20 Februari 2020 sampai dengan 11 Maret 2020. Wabah virus seperti ini akan berdampak pada kegiatan yang ada di pasar modal, karena akan menimbulkan kekhawatiran investor mengenai kinerja perusahaan yang akan memburuk sehingga mempengaruhi kesehatan keuangan perusahaan. SARS epidemi menciptakan beberapa heterogenitas dalam peluang investasi dan menghasilkan lingkungan pembagian risiko internasional yang tidak efisien. Hal ini membuktikan bahwa penyebaran wabah virus atau penyakit lainnya akan
mengakibatkan harga saham bereaksi.
Sumber: www.idx.com (diolah, 2020) Gambar 2 Penutupan Indeks Harga Saham Gabungan
Seperti yang bisa dilihat Gambar 2.
merupakan pergerakan penutupan IHSG periode 20 Februari 2020 – 11 Maret 2020 mengalami naik turun. Pada tanggal 2 Maret 2020 IHSG ditutup pada poin 5.361,25 turun sebesar 91,46 dari yang sebelumnya pada poin 5.452,7. Bisa dilihat bahwa pergerakan harga saham cenderung turun pada akhir bulan Februari sampai dengan awal bulan Maret. Penurunan harga saham ini diduga merupakan respon dari banyaknya berita yang menyebutkan bahwa adanya korban yang terjangkit wabah COVID-19 di Indonesia.
Banyak penelitian terdahulu yang telah dilakukan tentang reaksi pasar diantaranya, penelitian yang dilakukan oleh (Saraswati
Economicus, Vol. 17 No. 1 – Juni 2023 e- ISSN: 2615 - 8078
60
& Mustanda:2018) tentang reaksi pasar terhadap peristiwa pemilihan daerah tahun 2018 menyatakan tidak ada perbedaan rata- rata abnormal return positif dan tidak signifikan sebelum dan sesudah pemilihan.
Penelitian mengenai peristiwa jatuhnya Pesawat Lion Air mengungkapkan bahwa tidak terdapat perbedaan Abnormal return sebelum dan sesudah peristiwa (Ramandani, Abrianto, & Riawan, 2019).
Kedua penelitian sebelumnya bertolak belakang dengan penelitian berikut yang dilakukan oleh (Harymawan et al., 2017) menyatakan Terdapat Abnormal return negatif signifikan setelah peristiwa penyerangan oleh teroris dan tidak terdapat dampak yang signifikan terhadap faktor fundamental perusahaan.
Pada penelitian mengenai Trading Volume Activity yang dilakukan oleh (Wijanarko & Bachruddin, 2015) tentang bencana alam di Jepang menunjukkan tidak ada dampak perbedaan yang signifikan terhadap Trading Volume Activity sebelum dan sesudah peristiwa. Sehingga dapat disimpulkan peristiwa ini tidak memberikan dampak pada Pasar Modal Indonesia.
Namun, hal berbeda ditemukan dari penelitian yang dilakukan oleh (Satryo &
Wijayanto, 2019) mengenai peristiwa perang dagang yang menunjukkan bahwa adanya perbedaan yang signifikan sebelum dan sesudah pengumuman perang dagang.
Sehingga hal tersebut membuktikan bahwa peristiwa pengumuman Perang Dagang direspon dengan baik oleh para pelaku pasar modal.
Pemaparan tersebut membuat penulis tertarik untuk mengangkat sebuah topik mengenai harga saham pada bank BUMN yg terdaftar di bursa efek Indonesia yang mendapatkan imbas pandemi Covid-19 dengan judul “Analisis Abnormal Return Saham Sebelum Dan Sesudah Pengumuman COVID 19 Di Indonesia (Studi Empiris Bank BUMN Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia”.
2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori
2.1.1 Abnormal Return
Menurut Purwanti (2020) menyatakan investor harus memahami informasi mengenai harga saham. Harga saham menjadi bagian tak terpisahkan dari laporan keuangan. Laporan keuangan merupakan gambaran kondisi keuangan perusahaan, hasil usaha suatu perusahaan suatu periode tertentu, dan arus kas perusahaan pada saat tertentu (Hamzah, 2022).
Abnormal return adalah suatu kondisi dimana return yang didapatkan oleh investor tidak sesuai dengan yang diharapkan. Sehingga Abnormal return adalah tingkat pengembalian (return) yang diperoleh dari selisih antara tingkat pengembalian yang diharapkan (Expected return) dengan return yang sebenarnya (Realized return) atau selisih antara return yang diharapkan dengan return yang di dapatkan sesungguhnya (Tandelilin, 2017).
Untuk mengetahui reaksi informasi peristiwa covid-19 di Indonesia dapat diukur menggunakan abnormal return.
Abnormal return muncul apabila terdapat perbedaan antar return realisasi dengan return ekspektasi. Apabila peristiwa covid- 19 di Indonesia mengandung informasi maka pasar akan bereaksi yang akan menimbulkan abnormal return, sebaliknya tidak akan terdapat abnormal return apabila peristiwa tersebut tidak mengandung informasi. Liu, Manzoor, Wang, Zhang, &
Manzoor (2020) melakukan analisis tentang Wabah COVID-19 dan dampaknya di berbagai negara, dihitung dari indikator Abnormal return di Pasar Saham menunjukan hasil adanya pengaruh yang cukup signifikan antara sebelum dan sesudah peristiwa.
2.1.2 Security Return Variability
Security Return Variability digunakan untuk mencari tahu apakah pasar secara
Economicus, Vol. 17 No. 1 – Juni 2023 e- ISSN: 2615 - 8078
61 agregat menilai suatu peristiwa sebagai
sesuatu yang informatif atau tidak. Artinya, apakah suatu informasi menyebabkan perubahan pada distribusi pengembalian saham selama pengumuman.
Pengujian reaksi harga dan tingkat keuntungan dapat dilihat dari Security Return Variability (SRV). SRV digunakan untuk melihat apakah pasar secara agregat menilai suatu peristiwa sebagai hal yang informatif, dalam arti apakah informasi tersebut mengakibatkan perubahan pada distribusi return saham pada waktu peristiwa terjadi.
2.1.3 Trade Volume Activity (TVA) Wibowo & Darmanto (2017), Volume perdagangan saham adalah volume yang menggambarkan tingkat penjualan dari setiap transaksi yang terjadi di pasar saham pada saat tertentu dan pada saham tertentu.
Volume perdagangan saham ini adalah salah faktor yang dapat mempengaruhi pergerakan harga saham. Sedangkan menurut Husnan dalam penelitian Anwar &
Asandimitra (2018), volume perdagangan saham yaitu rasio antara jumlah saham yang diperdagangkan di pasar terhadap jumlah yang beredar.
Reaksi pasar terhadap peristiwa pandemi covid-19 di Indonesia dapat dilihat dari perubahan volume perdagangan saham.
Jika peristiwa tersebut mengandung sinyal yang positif maka pasar juga akan bereaksi positif sehingga minat investor terhadap saham akan meningkat dan sebaliknya.
Meningkat ataupun menurunnya minat investor untuk berinvestasi akan tercermin pada perubahan volume perdagangan saham yaitu terjadinya penurunan ataupun peningkatan TVA. Dalam penelitiannya, Nurmasari (2020) membahas tentang Dampak Covid-19 Terhadap Perubahan Harga Saham dan Volume Transaksi di PT.
Ramayana Lestari Sentosa, Tbk. Hasil menunjukan terdapat perbedaan sebelum dan sesudah peristiwa
3. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian
Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian event study. Studi peristiwa (event study) merupakan salah satu metodologi yang sering digunakan sebagai alat analisis dalam penelitian dibidang ekonomi dan keuangan khususnya di pasar modal. Studi peristiwa (event study) merupakan study yang mempelajari reaksi pasar terhadap suatu peristiwa yang informasinya dipublikasikan sebagai suatu pengumuman.
3.2 Pengumpulan Data
Data dikumpulkan dari peninjauan data secara langsung melalui website idx.co.id, Yahoo finance dan sumber lain. Langkah- langkah pengumpulan data sebagai berikut : a. Menentukan perusahaan Bank BUMN Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI).
b. Mengidentifikasi hari pengumuman atau event day, yaitu pada peristiwa pengumuman kasus pertama Covid 19 oleh pemerintah pada tanggal 2 Maret 2020 dan periode penelitian, dimana menggunakan h-5 sebelum pengumuman dan h+5 setelah pengumuman.
c. Masuk ke laman
https://finance.yahoo.com/,
https://idx.co.id/atau sumber lainnya.
Jika menggunakan laman https://finance.yahoo.com/ ketik nama atau kode perusahan dalam kolom pencarian di halaman utama.
d. Mencatat nilai penutupan saham dari periode 24 februari (h-5) hingga 9 maret 2020 (h+5) di menu statistic dan volume perdagangan saham perusahaan di menu historical data.
e. Analisis data.
3.3 Metode Analisis
Analisis data merupakan kegiatan penelitian yang dilakukan setelah data-data
Economicus, Vol. 17 No. 1 – Juni 2023 e- ISSN: 2615 - 8078
62 dari seluruh responden terkumpul yang
kemudian dianalisis. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis paired sample t test dan uji beda pada data periode sebelum dan sesudah peristiwa dengan bantuan software IBM SPSS Statistic 22.
3.3.1 Analisis Statistika Deskriptif Melakukan analisis statistik deskriptif untuk mendapatkan nilai rata-rata (mean), minimum, maksimum dan standar deviasi pada variabel abnormal return, security return variability dan trading volume activity.
3.3.2 Uji Asumsi Klasik
Melakukan uji asumsi berupa uji normalitas pada variabel abnormal return, security return variability dan trading volume activity untuk mengetahui sebaran data berdistribusi normal atau tidak.
3.3.3 Uji Hipotesis (Uji t)
Melakukan uji beda pada variabel abnormal return, security return, variability dan trading volume activity untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan dengan menggunakan uji paired sample t-test jika data terdistribusi normal dan uji wilxocon signed rank jika data terdistribusi tidak normal. Menurut Montolalu & Langi (2018) Uji-t berpasangan (paired sample t- test) adalah salah satu metode pengujian hipotesis dimana data yang digunakan tidak bebas (berpasangan). Ciriciri yang paling sering ditemui pada kasus yang berpasangan adalah satu individu (objek penelitian) mendapat 2 buah perlakuan yang berbeda.
4. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Responden
Tabel 2. Data Penelitian Diperoleh dari 4 Bank BUMN Non Syariah
No Kode Nama Perusahan 1 BBRI PT Bank Rakyat
Indonesia Tbk 2 BBNI PT. Bank Negara
Indonesia (Persero) Tbk
3 BBTN PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tb
4 BMRI PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk
4.2 Analisis Deskriptif
Analisis deskriptif statistik menunjukkan suatu gambaran mengenai nilai minimum, maksimum, mean dan standart deviation dari masing-masing variabel. Berdasarkan hasil analisis deskriptif yang telah dilakukan, maka dapat diuraikan pada tabel 3.
Tabel 3. Hasil Perhitungan Statistik Deskriptif
Sumber: Hasil Pengolahan, 2021
Dari tabel di atas diketahui bahwa variabel Abnormal Return sebelum Pengumuman COVID 19 Pertama Kali Terkonfirmasi di Indonesia nilai rata-rata - 0,0146 dan standar deviasi 0,00806.
Selanjutnya sesudah Pengumuman COVID 19 Pertama Kali Terkonfirmasi di Indonesia memiliki nilai rata-rata -0,0180 dan standar deviasi 0,01173.
Variabel Security Return Variability (SRV) sebelum Pengumuman COVID 19 Pertama Kali Terkonfirmasi di Indonesia
Economicus, Vol. 17 No. 1 – Juni 2023 e- ISSN: 2615 - 8078
63 nilai rata-rata -710,0000 dan standar deviasi
284,98538. Selanjutnya sesudah Pengumuman Covid-19 Pertama Kali Terkonfirmasi di Indonesia memiliki nilai rata-rata -319,0000 dan standar deviasi 117,38541.
Sedangkan Variabel Trade Volume Activity (TVA) sebelum Pengumuman COVID 19 Pertama Kali Terkonfirmasi di Indonesia nilai rata-rata ,0016 dan standar deviasi ,00026. Selanjutnya sesudah Pengumuman COVID 19 Pertama Kali Terkonfirmasi di Indonesia memiliki nilai rata-rata ,0015 dan standar deviasi ,00066.
Tabel 4. Indeks Pengujian Model Pergerakan Abnormal Return, Security Return Variability dan Trade Volume Activity
Sumber: Hasil Pengolahan, 2021
Gambar 3. Pergerakan Abnormal return sebelum dan sesudah pengumuman kasus pertama Covid 19
Dari grafik di atas dapat diketahui bahwa nilai pergerakan Abnormal return
pada periode sebelum dan sesudah pengumuman Covid 19 mengalami fluktuasi. Diketahui bahwa jumlah data yang akan diamati sebagai sampel berjumlah 4 perusahaan BUMN pada gambar menunjukkan nilai statistik dari variabel abnormal return. Pada periode pengamatan 5 hari sebelum dan sesudah peristiwa nilai rata-rata abnormal return bernilai negatif, sehingga pada hari tersebut pasar merespon negatif dari peristiwa yang terjadi.
Gambar 4. Pergerakan Security Return Variability sebelum dan sesudah pengumuman kasus pertama Covid 19
Dari grafik di atas dapat diketahui bahwa nilai pergerakan abnormal return pada periode sebelum dan sesudah peristiwa pengumuman Covid-19 yang menunjukkan bahwa sempat mengalami kenaikan Security Return Variability pada hari ke 4 dan 5 akan tetapi mengalami penurunan Security Return Variability di hari ke 7. Kemungkinan pada hari ketujuh beredar informasi lain sehingga pasar merespon negatif pada hari itu.
Economicus, Vol. 17 No. 1 – Juni 2023 e- ISSN: 2615 - 8078
64 Gambar 5. Pergerakan Trade Volume
Activity sebelum dan sesudah pengumuman kasus pertama Covid 19
Berdasarkan grafik di atas secara keseluruhan pergerakan rata-rata TVA cenderung berpola acak. Pada periode sebelum pengumuman peristiwa, terlihat bahwa fluktuasi TVA terlihat normal dimana disaat tertentu terjadi peningkatan dan kembali mengalami penurunan pada periode tertentu, tetapi tidak mencapai pergerakan yang signifikan.
Hal ini disebabkan karena perilaku investor wait and see atau menunggu dan melihat perkembangan yang ada.
Penurunan TVA yang terjadi juga disebabkan karena kondisi bursa di sejumlah bursa Asia dan terdepresiasinya rupiah didukung dengan proses politik sebelumnya yang menambah tekanan terhadap pasar. Dengan putusan yang belum pasti investor akan lebih menahan diri dari keagresivitasnya dalam bertransaksi, sehingga menurunkan likuiditas sahamnya.
4.3 Uji Normalitas
Setelah melewati tahap pengolahan data menggunakan IBM SPSS Statistic 22 didapat hasil bahwa nilai signifikansi dari uji normalitas Kolmogorov Smirnov.
Tabel 5. Hasil Uji Normalitas
Sumber: Hasil Pengolahan, 2021
Berdasarkan hasil uji Kolmogorov- Smirnov seperti pada Tabel 4.2, terlihat bahwa seluruh nilai Abnormal Return, Security Return Variability (SRV) dan Trade Volume Activity (TVA) pada kelompok data diatas taraf signifikansi 5%.
Dengan demikian data penelitian dalam model penelitian ini dapat dinyatakan normal sehingga untuk pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan uji paired sample t-test.
4.4 Uji Hipotesis
4.4.1 Variabel Abnormal Return
Tabel 6. Hasil Uji Hipotesis Abnormal Return
Sumber: Hasil Pengolahan, 2021
Tabel di atas menunjukkan bahwa nilai signifikansi pada uji paired sample t-test.
adalah sebesar 0,679 yang mana lebih besar daripada nilai (0,05). Hal ini berarti bahwa hipotesis ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan abnormal
Economicus, Vol. 17 No. 1 – Juni 2023 e- ISSN: 2615 - 8078
65 return antara sebelum dan sesudah
peristiwa Pengumuman COVID 19 Pertama Kali Terkonfirmasi di Indonesia.
4.4.2 Variabel Security Return Variability (SRV)
Tabel 7. Hasil Uji Hipotesis Security Return Variability (SRV)
Sumber: Hasil Pengolahan, 2021
Tabel di atas menunjukkan bahwa nilai signifikansi pada uji paired sample t-test adalah sebesar 0,026 yang mana lebih kecil daripada nilai (0,05). Hal ini berarti bahwa hipotesis diterima. Dengan diterimanya hipotesis menunjukkan bahwa ada perbedaan Security Return Variability (SRV) antara sebelum dan sesudah peristiwa Pengumuman COVID 19 Pertama Kali Terkonfirmasi di Indonesia.
4.4.3 Variabel Trade Volume Activity (TVA)
Tabel 8. Hasil Uji Hipotesis Volume Activity (TVA)
Sumber: Hasil Pengolahan, 2021
Tabel di atas menunjukkan bahwa nilai signifikansi pada uji paired sample t-test.
adalah sebesar 0,809 yang mana lebih besar daripada nilai (0,05). Hal ini berarti bahwa hipotesis ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan Trade Volume Activity (TVA) antara sebelum dan sesudah
peristiwa Pengumuman COVID 19 Pertama Kali Terkonfirmasi di Indonesia.
4.4 Pembahasan
4.4.1 Perbedaan Abnormal Return Sebelum dan Sesudah Pengumuman COVID 19 Pertama Kali Terkonfirmasi di Indonesia
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai signifikansi pada uji paired sample t-test. adalah sebesar 0,679 yang mana lebih besar daripada nilai (0,05). Hal ini berarti bahwa hipotesis ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan abnormal return antara sebelum dan sesudah peristiwa Pengumuman Covid-19 Pertama Kali Terkonfirmasi di Indonesia.
Abnormal return tidak berlainan signifikan sebelum dan sesudah pengumuman Covid-19 menandakan bahwa pengumuman ini mengandung informasi yang lemah dan investor tidak merasakan adanya sinyal yang kuat akibat pengumuman ini.
Menurut Swissia (2019), tidak terdapatnya perbedaan secara signifikan yang terjadi terhadap variabel abnormal return diperikan disebabkan karena tidak adanya perubahan yang terjadi terhadap Harga Saham dan Indeks Harga Saham Gabungan pada saat periode pengamatan dan kandungan informasi pada pengumuman tidak direspon oleh investor.
Return ekspetasi yang diharapkan oleh investor lebih besar dari return actual yang terjadi.
4.4.2 Perbedaan Security Return Variability (SRV) Sebelum dan Sesudah Pengumuman COVID 19 Pertama Kali Terkonfirmasi di Indonesia
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai signifikansi pada uji paired sample t-test adalah sebesar 0,026 yang mana lebih kecil daripada nilai (0,05). Hal ini berarti bahwa hipotesis
Economicus, Vol. 17 No. 1 – Juni 2023 e- ISSN: 2615 - 8078
66 diterima. Dengan diterimanya hipotesis
menunjukkan bahwa ada perbedaan Security Return Variability (SRV) antara sebelum dan sesudah peristiwa Pengumuman Covid-19 Pertama Kali Terkonfirmasi di Indonesia. Kondisi tersebut dikarenakan adanya ketidakpastian informasi atau distribusi informasi yang tidak simetris. Artinya saat itu investor memiliki kecukupan bahwa ia mendapat keuntungan karena peristiwa ini, tetapi ada beberapa investor yang memepunyai kecukupan informasi melakukan keputusan investasi dengan tidak didukung informasi yang tepat seperti yang dimiliki investor lainnya
Pengujian reaksi harga dan tingkat keuntungan dapat dilihat dari security return variabilit (SRV). SRV digunakan untuk melihat apakah pasar secara agregat menilai suatu peristiwa sebagai hal yang informatif, dalam arti apakah informasi tersebut mengakibatkan perubahan pada distribusi return saham pada waktu peristiwa terjadi. Penelitian oleh Rundengan et al., (2016) dengan judul
“Reaksi Pasar Atas Pelantikan Sri Mulyani Sebagai Menteri Keuangan Pada 27 Juli 2016 (Studi Pada Saham Lq45)”
menunjukkan hasil bahwa terdapat perbedaan antara Abnormal return, security return variability, trading volume activity sebelum dan setelah peristiwa pelantikan.
4.4.3 Perbedaan Trade Volume Activity (TVA) Sebelum dan Sesudah Pengumuman COVID 19 Pertama Kali Terkonfirmasi di Indonesia
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai signifikansi pada uji paired sample t-test. adalah sebesar 0,809 yang mana lebih besar daripada nilai (0,05). Hal ini berarti bahwa hipotesis ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan Trade Volume Activity (TVA) antara sebelum dan sesudah peristiwa Pengumuman Covid-19 Pertama Kali
Terkonfirmasi di Indonesia.
Tidak adanya reaksi yang signifikan sebelum dan sesudah pengumuman Covid- 19 merefleksikan bahwa investor di Indonesia masih belum mengantisipasi secara cepat informasi yang diterima di pasar modal, atau investor menganggap bahwa peristiwa Covid-19 bukanlah good news, sehingga mayoritas tidak terjadi perbedaan volume perdagangan yang signifikan pada sebelum dan sesudah pengumuman Covid-19. Kemungkinan lainnya investor memilih tidak melakukan pembelian ataupun penjualan sahamnya, karena menganggap bahwa ketidakstabilan peristiwa. Lebih baik menunggu waktu yang tepat untuk bertransaksi. Oleh karena itu investor cenderung menahan saham yang sudah dibeli sebelumnya dan menunggu waktu yang tepat untuk menjualnya. Hal ini tentunya mengakibatkan volume perdagangan saham tidak meningkat secara signifikan.
Hasil penelitian ini sejalan Ningrum, Nur, & Mawardi (2018) melakukan penelitian tentang Reaksi Investor Dalam Pasar Modal Terhadap Terpilihnya Indonesia Sebagai Tuan Rumah Asian Games Tahun 2018, Hasil analisis menunjukan bahwa tidak ada perbedaan Abnormal return dan trading volume activity sebelum dan sesudah peristiwa. Hal ini menunjukkan bahwa peristiwa tersebut tidak mengandung kandungan informasi sehingga tidak direspon oleh investor tidak mengubahpreferensi investor terhadap keputusan investasinya.
5. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan
Hasil analisis yang menggunakan Uji Paired sample t-test menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan abnormal return antara sebelum dan sesudah peristiwa Pengumuman Covid-19 Pertama Kali Terkonfirmasi di Indonesia
Hasil analisis yang menggunakan Uji
Economicus, Vol. 17 No. 1 – Juni 2023 e- ISSN: 2615 - 8078
67 Paired sample t-test menunjukkan bahwa
ada perbedaan Security Return Variability (SRV) antara sebelum dan sesudah peristiwa Pengumuman Covid-19 Pertama Kali Terkonfirmasi di Indonesia.
Hasil analisis yang menggunakan Uji Paired sample t-test menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan Trade Volume Activity (TVA) antara sebelum dan sesudah peristiwa Pengumuman Covid-19 Pertama Kali Terkonfirmasi di Indonesia.
6. DAFTAR PUSTAKA
Anggraini, D. (2021). Dampak Covid-19 Terhadap Perubahan Harga Saham.
Jurnal Bisnis, Ekonomi, Manajemen, Dan Kewirausahaan, 1(1), 1–13.
https://doi.org/10.52909/jbemk.v1i1.22 Anwar, F., & Asandimitra, N. (2018).
Analisis Perbandingan Abnormal Return,Trading Volume Activity, dan Bid-Ask Spread Sebelum dan Sesudah Stock Split. BISMA (Bisnis Dan Manajemen) S2, 7(1), 3.
https://doi.org/https://doi.org/10.26740 /bisma.v7n1.p34-44
Ardiansari, A., & Saputra, A. (2015). Jurnal Dinamika Manajemen Capital Market’s Reaction Towards 2014 Working Cabinet. Jurnal Dinamika Manajemen (S2), 6(1), 62–72.
Girsang, A. N., Tambun, H. D., Putri, A., Rarasati, D., Nainggolan, D. S. S., &
Desi, P. (2019). Analisis Pengaruh EPS, DPR, dan DER terhadap Harga Saham Sektor Trade, Services, &
Investment di BEI. Jesya (Jurnal Ekonomi & Ekonomi Syariah), 2(2), 351–362.
https://doi.org/10.36778/jesya.v2i2.97 Haloho, D. I., Perangin Angin, S., & Malau,
S. P. (2019). Analisis QR dan NPM Terhadap Harga Saham Perusahaan Food and Beverages di Indonesia.
Jesya (Jurnal Ekonomi & Ekonomi Syariah), 2(2), 325–339.
https://doi.org/10.36778/jesya.v2i2.105 Hartono, J. (2017). Teori Portofolio Dan Analisis Investasi (11 ed.). BPFE Yogyakarta.
Jange, B. (2020). Dampak Pemilihan Presiden 2019 Terhadap Harga Saham dan Volume Perdagangan di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Ilmu Komputer Dan Bisnis, 11, 2293–2305.
Muklis, F. (2016). Perkembangan Dan Tantangan Pasar Modal Indonesia. Al Masraf (Jurnal Lembaga Keuangan Dan Perbankan), 1(1), 1–12.
Purwanti, Y& Nurastuti, P. (2020).
PENGARUH ANALISIS
FUNDAMENTAL DAN RISIKO SISTEMATIK TERHADAP HARGA SAHAM PADA PASAR MODAL SYARIAH. EKOMABIS: Jurnal Ekonomi Manajemen Bisnis. Vol. 1 No. 01
. 48(15), 1843–1846.
Ramandani, E. K., Abrianto, T. H., &
Riawan. (2019). PENGARUH PERISTIWA JATUHNYA PESAWAT LION AIR TERHADAP ABNORMAL RETURN DAN TRADING VOLUME ACTIVITY. 48(15), 1843–1846.
Ross, S. A. (1978). Some Notes on Financial Incentive‐Signalling Models, Activity Choice and Risk Preferences.
The Journal of Finance, 33(3), 777–
792. https://doi.org/10.1111/j.1540- 6261.1978.tb02018.x
Siregar, Q. R., Rambe, R., & Simatupang, J.
(2021). Pengaruh Debt to Equity Ratio, Net Profit Margin dan Return On Equity Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Property dan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Jurnal AKMAMI (Akuntansi, Manajemen, Ekonomi), 2(1), 17–31.
Spence, A. M. (1973). Job Market Signalling. The Quarterly Journal of Economics, 3, 355-374, 64(4), 419.
https://doi.org/10.1055/s-2004-820924
Economicus, Vol. 17 No. 1 – Juni 2023 e- ISSN: 2615 - 8078
68 Tahmat, & Nainggolan, I. M. (2020).
Pengaruh Tingkat Kesehatan Bank Terhadap Return Saham Bank Bumn Periode 2009-2018. EKUITAS (Jurnal Ekonomi Dan Keuangan), 4(3), 373–
395.
https://doi.org/10.24034/j25485024.y2 020.v4.i3.4261
Tandelilin, E. (2017). Portofolio dan Investasi (Teori dan Aplikasi) (First Edit). Penerbit Kanisius: Anggota IKAPI.
Wahyuningsih, T., & Susetyo, A. (2020).
Pengaruh ROE, TVA, dan DER Terhadap Return Saham pada Perusahaan Sub Sektor Perbankan dengan PBV sebagai Variabel Intervening. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Manajemen, Bisnis Dan Akuntansi (JIMMBA), 2(2), 228–239.
https://doi.org/10.32639/jimmba.v2i2.4 65
Wibowo, A., & Darmanto, S. (2017).
Reaction of Indonesian Capital Market Investors to the Implementation of Tax Amnesty. Jurnal Keuangan Dan
Perbankan (S2), 21(4).
https://doi.org/https://doi.org/10.26905 /jkdp.v21i4.1607
Wijaya, E. (2019). Kondisi Makroekonomi Sebagai Faktor Yang Mempengaruhi Neraca Transaksi Berjalan Periode 1999-2016. Ekspansi: Jurnal Ekonomi, Keuangan, Perbankan Dan Akuntansi,
11(1), 87.
https://doi.org/10.35313/ekspansi.v11i 1.1247
Zakaria Hamzah, Z., Putri, RA., Herlina, E (2022). Prediksi Financial Distress Dengan Menggunakan Metode Altman Z”-Score, Springate, Dan Zmijewski Pada Pt Matahari Department Store Tbk Periode 2018-2020, Economicus 16(1).
https://doi.org/10.47860/economicus.v 16i1.276