• Tidak ada hasil yang ditemukan

View/Open

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "View/Open"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

i ABSTRAK NAMA : RIRIS SHOLIKHAH NPM : 10030110008

JUDUL : NILAI-NILAI PENDIDIKAN YANG TERKANDUNG DALAM QS. AL-MUMTHAHANAH AYAT 8-9 DARI

BATAS-BATAS TOLERANSI

TERHADAPPEMBINAAN HABLUMMINANNAAS.

Al-Qur’an Surat Al-Mumthahanah ayat 8-9 berisi penjelasan tentang Allah membolehkan kaum muslim dan kafir saling berhubungan (interaksi) dengan baik dan adil di antara mereka. Manusia adalah makhluk sosial, dimana manusia tidak dapat hidup individu tanpa bantuan orang lain disekelilingnya, oleh sebab itulah Allah menciptakan manusia dengan bemacam-macam rupa di dunia ini untuk saling bersosialisasi di antara mereka.

Menurut para mufasir surat Al-Mumthahanah ayat 8-9 mengandung makna Allah membolehkan untuk bergaul, berteman dengan kaum kafir selama tidak memerangi, tidak menghancurkan serta tidak mengusir dari tempat tinggal. Namun, sebaliknya jika kaum kafir berbuat sedemikian rupa maka diharamkan untuk berteman dan bergaul dengan mereka, jika hal itu dilanggar maka ia termasuk kedalam orang-orang yang zalim.

Tujuan penelitian ini adalah untuk 1) Mengetahui pendapatparamufasirtentangkandungan Qs. Al-Mumtahanahayat 8-9, 2) Mengetahui esensi yang terkandungdalam Qs. Al-Mumtahanahayat 8-9, 3) Mengetahuipendapatpara

ahlitentangpembinaanhubunganinteraksikehidupanberagama, 4) Mengetahui nilaipendidikan yang terkandung Qs. Al-Mumtahanahayat 8-9tentangtoleransidalam Islam.

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analisis, adapun teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi literatur Book survey, yaitu suatu teknik yang digunakan untuk mengkaji tafsir dan buku-buku yang dapat dijadikan sumber untuk menjawab permasalahan penelitian.

Adapun esensi ayat Qs-Al-Mumthahanah ayat 8-9 adalah : 1) Allah menjadikan manusia untuk saling berhubungan atau bergaul satusama lain yang secara umum berkaitan dengan kebolehan bergaul dengan siapapun. 2)Allah menentukan batas-batas pergaulan antara kaum muslim dengan kaum kafir.3)Allah Swt tidak melarang seorang muslim yang beriman berteman dengan orang-orang kafir selama :Orang-orang kafir tidak mempunyai niat untuk memerangi kaum muslim, Orang-orang kafir yang tidak berusaha memurtadkan kaum muslim, Orang- orang kafir yang tidak bermaksud untuk mengusir atau besekongkol dengan kafir untuk memusuhi kaum muslim dari negerinya.4) Apabila kaum kafir tersebut berbuat sesuai yang tercantum pada point 3, maka kaum muslim boleh bersikap baik kepada mereka. Namunsebaliknyajikakaummuslimbersikapbaikkepadakaumkafir yang telahmenyalahiperintah Allah makatermasuk orang yang zalim.

repository.unisba.ac.id

(2)

ii

Adapun nilai-nilai pendidikan dari Qs-Al-Mumthahanah 8-9 adalah : 1) Manusia diberikan oleh Allah yaitu sebuah potensi agar ia mampu bersosialisasi dengan sesama manusia dan lingkungannya, dengan begitu manusia perlu adanya pendidikan dalam bersosialisasi. 2) Bersosialisasi merupakan salah satu kebutuhan bagi manusia, karena ia tidak akan mampu hidup sendiri tanpa bantuan orang lain, maka dengan begitu Allah menciptakan manusia agar saling berinteraksi atau bergaul satu dengan yang lainnya. 3) Dalam bergaul dan berinteraksi dengan lingkungannya, Allah membolehkan manusia untuk besosialisasi dengan mereka yang memiliki perbedaan keyakinan, agar saling melengkapi satu dengan yang lainnya dalam kehidupan. 4) Perbedaan keyakinan setiap manusia bukanlah penghalang untuk menjalin interaksi, namun hal itu perlu adanya pendidikan dan batasan-batasan dalam bergaul agar tidak termasuk kepada orang-orang yang zalim.

Bandung, Agustus 2014 Penulis,

Riris Sholikhah

repository.unisba.ac.id

Referensi

Dokumen terkait

Ayat 282 ini dimulai seruan Allah swt, kepada kaum yang menyatakan beriman, "Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu bermu’amalah tidak secara tunai untuk waktu

Tesis ini ingin membuktikan bahwa lafadz khulūd jika dinisbatkan untuk orang kafir maka bermakna kekal selama-lamanya, tanpa batas waktu, dan jika dinisbatkan pada orang

Allah berfirman, ‚Allah takkan pernah menjadikan jalan bagi orang kafir untuk mengatasi orang-orang beriman.‛ Siapa yang mengangkat dzimmi sebagai pejabat yang menangani

Pertama adalah ketika kaum Muslim atau negeri mereka diserang oleh orang- orang kafir seperti firman Allah dalam surah al-Baqarah: 190 yang bermaksud: “ Dan perangilah di

Kaum Anshar adalah orang-orang Madinah yang beriman kepada Allah SWT, berjanji kepada Nabi Muhammad SAW dan kaum Muhajirin untuk bersama-sama berjuang di jalan

Adapun   Musta'min   adalah  orang  Kafir  yang  datang  ke  negeri  kaum  Muslim  bukan  untuk  menetap  di  sana.  Mereka  bisa  dipilah  menjadi  empat: 

Dan apabila dikatakan: “Berdirilah kamu”, maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa

Sebaliknya, Allah SWT menjadikan neraka untuk orang yang mati kafir, tidak membawa iman dan islam, meskipun selama hidupnya menjadi orang beriman dan banyak beribadah.. Kedua, orang