Jurnal Teknik Informatika dan Sistem Informasi ISSN 2407-4322
Vol. 10, No. 2, Juni 2023, Hal. 105-116 E- ISSN 2503-2933 105
Peran Variabel Keakraban Dalam Penggunaan E-Commerce Pada Model UTAUT
Tri Wulandari Ginting1, Erwin Setiawan Panjaitan2, Roni Yunis3
1,2.3
Jurusan Teknologi Informasi, Fakultas Informatika Universitas Mikroskil, Medan e-mail: 1[email protected],2[email protected], 3[email protected]
Abstrak
Penelitian difokuskan kepada para pengguna e-commerce. Diketahui bahwa pengguna e-commerce yang semakin meningkat, penggunaan teknologi terutama e-commerce memerlukan kepercayaan yang berasal dari diri individu atau pengguna yang nantinya dengan kepercayaan yang sudah muncul dari diri individu atau pengguna maka niat menggunakan teknologi terutama e-commerce juga akan meningkat diteruskan dengan peningkatan penggunaan teknologi terutama e-commerce. Variabel keakraban difungsikan sebagai variabel yang mampu memperkuat hubungan antara kepercayaan dengan dengan niat perilaku. Peran dari variabel kekaraban menjadi variabel prediktor moderasi yang merupakan jenis variabel moderasi yang berperan sebagai variabel prediktor dalam model hubungan yang dibentuk. Untuk mengetahui sejauh mana peran variabel kekaraban terhadap hubungan antara variabel kepercayaan dan niat perilaku maka dilakukan penelitian dengan 400 responden menggunakan model UTAUT berdasarakan pengukuran kecocokan model (PLS-SEM) dan dikelola oleh SmartPLS. Dimana kontribusi utama penelitian ini adalah peran variabel keakraban terhadap kepercayaan dan niat perilaku yang memiliki hasil bahwa variabel kekaraban mampu menjadi variabel moderasi yang memperkuat hubungan variabel kepercayaan dengan variabel niat perilaku.
Kata kunci— e-commerce, Keakraban, Kepercayaan
Abstract
The research is focused on users of e-commerce. It is known that users of e-commerce are increasing, the use of technology, especially e-commerce, requires trust that comes from individuals or users. Later, with the trust that has arisen from individuals or users, the intention to use technology, especially e-commerce, will also increase. with the increasing use of technology, especially e-commerce. The familiarity variable functions as a variable that is able to strengthen the relationship between trust and behavioral intentions. The role of the intimacy variable becomes a moderating predictor variable which is a type of moderating variable that acts as a predictor variable in the relationship model formed. In order to find out how far the role of intimacy variables plays in the relationship between trust and behavioral intentions, a study was conducted with 400 respondents using the UTAUT model based on model fit measurement (PLS-SEM) and managed by SmartPLS. Where the main contribution of this study is the role of familiarity variables on trust and behavioral intention which has the result that intimacy variable is able to become a moderating variable that strengthens the relationship between trust variable and behavioral intention variable.
Keywords—e-commerce, familiarity, trust
106 Jatisi ISSN 2407-4322 Vol. 10, No. 2, Juni 2023, Hal. 105-116 E-ISSN 2503-2933
1. PENDAHULUAN
Teknologi informasi dan komunikasi berkembang dengan cukup pesat setiap tahunnya maka dari itu manfaat dari perkembangan teknologi informasi dan komunikasi dirasakan oleh setiap bagian masyarakat. Hampir disetiap bagian dalam kehidupan masyarakat telah dipenuhi oleh sarana dan prasarana teknologi informasi dan komunikasi. Manfaat yang dapat diperoleh dari berkembanganya teknologi informasi dan komunikasi mempermudah masyarakat dari segi tenaga, biaya bahkan waktu. Apabila dari segi tersebut sudah dapat memenuhi dalam hal mempermudah masyarakat maka terpenuhi juga kebutuhan hidup masyarakat menjadi lebih efektif dan efesien. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi tidak terlepas dari berkembangnya teknologi pada setiap segi kehidupan masyarakat, salah satunya adalah e- commerce[1]. E-commerce merupakan teknologi informasi yang sedang berkembang yang berhubungan dengan bertukarnya barang, jasa, maupun informasi melalui sistem elektronik seperti internet dan jaringan komputer lainnya. E-commerce berhubungan dengan penjualan ataupun pembelian barang atau jasa secara online. Pada penelitian ini e-commerce sebagai salah satu teknologi akan diukur sejauh mana tingkat penerimaan pengguna dengan model yang biasa digunakan dalam penerimaan pengguna teknologi yaitu model UTAUT[2]. Model UTAUT merupakan model penerimaan pengguna teknologi yang berisi empat variabel independen yang dapat mempengaruhi Niat Perilaku (BI) dan perilaku penggunaan (USE) sebagai variabel laten.
Adapun variabel idependen pada model UTAUT yaitu harapan kinerja (PE), harapan usaha (EE), pengaruh sosial (SI), dan fasilitasi kondisi (FC). Selain variabel idependen pada model UTAUT juga terdapat variabel moderasi yaitu, jenis kelamin, usia, pengalaman, dan kesukarelaan pengguna. dimana variabel moderasi berfungsi memperkuat atau memperlemah hubungan antara variabel idependen dan variabel latenVariabel[3]. Adapun Model UTAUT sendiri merupakan gabungan dari delapan model penerimaan teknologi informasi yang pernah ada, model UTAUT terbukti menjadi yang paling berhasil dibandingkan dengan delapan teori lain yang membahas mengenai penerimaan teknologi hingga 70 persen [4].
Penelitian mengenai model UTAUT yang pernah dilakukan sebelumnya tentang penentuan niat perilaku (BI) menggunakan pembelajaran elektronik memberikan hasil berupa semakin tinggi kepuasan dan kepercayaan pengguna maka semakin tinggi pula niat perilaku penggunaan Pembelajaran elektronik (m-learning) [5]. Adapun kepercayaan(trust) merupakan faktor penting dalam penentuan perilaku pengguna dalam menggunakan teknologi.[6]
kepercayaan penting dalam menentukan perilaku pengguna untuk menggunakan sebuah teknologi, serta memiliki efek yang cukup besar terhadap niat perilaku (BI) dalam penggunaan teknologi. Pada penelitian lain mengenai kepercayaan yaitu memiliki hasil bahwa kepercayaan dengan niat perilaku terhadap memiliki nilai yang positif dan signifikan[7]
Penelitian lain yang dilakukan oleh [8] memberikan hasil positif bahwa kepercayaan merupakan variabel idependen yang berkaitan erat dengan niat (ittention), pada peneilitian ini ditegaskan hubungan positif dan signifikan antara variabel kepercayaan dengan niat mampu ditingkatkan oleh variabel moderasi yaitu variabel keakraban, pada penelitian ini peran keakraban sebagai variabel moderasi mampu memperkuat hubungan antara kepercayaan dan niat sebelsar 0.044. selain itu, pada penelitian ini ditunjukkan bahwa keakraban menjadi persyaratan mutlak dalam membangun kepercayaan dan kepuasan pelanggan untuk meningkatkan niat demi mencapai pengguna setia.Berdasarkan hasil penelitian [9] menegaskan bahwa keakraban adalah faktor yang memperkuat hubungan kepercayan dengan niat dan perilaku yang artinya ketika penguna akrab dengan sebuah layanan penyedia jaringan maka kepercayaan akan meningkat dan penggunaan terhadap sebuah layanan akan menjadi penggunaan jangka panjang. Variabel Keakraban biasanya diuji pada model kepercayaan, kepuasan dan niat membeli ulang. Maka dari itu penelitian ini memiliki tujuan untuk
Jatisi ISSN 2407-4322
Vol. 10, No. 2, Juni 2023, Hal. 105-116 E- ISSN 2503-2933 107
mengembangakan model UTAUT dengan menerapkan keakraban sebagai variabel moderasi antara kepercayaan dan niat perilaku.
Berdasarkan pemaparan diatas maka kerangka pemecahan masalah dan hipotesis yang akan digunakan adalah sebagai berikut:
Gambar 1. Kerangka Pemecahan Masalah
Kerangka untuk pemecahan masalah diatas menjelaskan penambahan varibel pada model UTAUT khususnya variabel kekaraban (familiarity) yang menjadi variabel moderasi antara variabel kepercayaan dan niat menggunakan.
∶ Ekspektasi kinerja (performance expectancy) punya pengaruh positif terhadap niat perilaku (behavioral intention) pada aplikasi E-commerce di kalangan pengguna di kota medan
∶ Ekspektasi usaha (effort expectancy) punya pengaruh positif terhadap niat perilaku (behavioral intention) pada aplikasi E-commerce di kalangan pengguna di kota medan ∶ Faktor sosial (social influence) punya pengaruh positif terhadap niat perilaku (behavioral
intention) pada aplikasi E-commerce di kalangan pengguna di kota medan
∶ Kondisi Fasilitasi (facilitating conditions) punya pengaruh positif terhadap perilaku pengguna (use behavior)
∶ Niat Perilaku (behavioral intention) punya pengaruh positif terhadap perilaku pengguna (use behavior)
∶ Kepercayaan (trust) punya pengaruh positif terhadap niat perilaku (behavioral intention) pada aplikasi E-commerce di kalangan pengguna di kota medan
∶ Jenis kelamin (gender) memoderasi ekspektasi kinerja (performance expectancy) terhadap niat perilaku (behavioral intention)
∶ Jenis kelamin (gender) memoderasi ekspektasi usaha (effort expectancy) terhadap niat perilaku (behavioral intention)
∶ Jenis kelamin (gender) memoderasi faktor sosial (social influence) terhadap niat perilaku (behavioral intention)
∶ Usia (age) memoderasi ekspektasi kinerja (performance expectancy) terhadap niat perilaku (behavioral intention)
∶ Usia (age) memoderasi ekspektasi usaha (effort expectancy) terhadap niat perilaku (behavioral intention)
108 Jatisi ISSN 2407-4322 Vol. 10, No. 2, Juni 2023, Hal. 105-116 E-ISSN 2503-2933
∶ Usia (age) memoderasi faktor sosial (social influence) terhadap niat perilaku (behavioral intention)
∶ Usia (age) memoderasi kondisi memfasilitasi (facilitating condition) terhadap niat perilaku (behavioral intention)
∶ Pengalaman (experience) memoderasi ekspektasi usaha (effort expectancy) terhadap niat perilaku (behavioral intention)
∶ Pengalaman (experience) memoderasi faktor sosial (social influence) terhadap perilaku pengguna (use behaviour)
∶ Pengalaman (experience) memoderasi kondisi fasilitasi (facilitating conditions) terhadap niat perilaku (behavioral intention)
∶ Kesukarelaan penggunaan (voluntariness of use) memoderasi faktor sosial (social influence) niat perilaku (behavioral intention)
∶ Keakaraban (familiarity) memoderasi kepercayaan (trust) terhadap minat pemanfaatan (behavioral intention)
2. METODE PENELITIAN
Adapun pejelasan langkah-langkah metode penelitian yang dilakukan, antara lain seperti gambar dibawah ini:
Gambar 2. Flowchart Metode Penelitian
Jatisi ISSN 2407-4322
Vol. 10, No. 2, Juni 2023, Hal. 105-116 E- ISSN 2503-2933 109
Penelitian ini menggunakan desain penelitian berbasis survei karena desain penelitian ini berhubungan erat dengan penyebaran kuisioner untuk mendapatkan respon dari responden dan memiliki keseimbangan pada keterbatasan pada sebuah metode penelitian. Selain itu, survei dilakukan untuk mendapatkan tanggapan terukur daripada informasi yang bersifat kualitatif.
Penelitian dilakukan secara mandiri, langkah dalam metode penelitian ini sebagai berikut:
Tahapan metode penelitian yang digunakan dimulai dari pembuatan spesifikasi model pengukuran yang sesuai dengan penelitian dan Menyusun pertanyaan kuisioner yang sesuai dengan hipotesis yang telah dibuat. Kemudian dilanjutkan dengan penyebaran kuisioner online menggunakan google forms. setelah menyebarkan kuisioner online langkah selanjutnya adalah mengumpulkan data dari kuesioner. selanjutnya setelah pengumpulan data kuisioner maka dilakukan estimasi model, model yang digunakan adalah UTAUT, estimasi model UTAUT dengan data kuesioner yang telah dikumpulkan setelah itu dilakukan pengelolaan data dengan perangkat lunak SmartPLS3. Dengan SmartPLS3 dilakukan pengujian berdasarkan data kuesioner yang telah dikumpulkan dengan model UTAUT. Setelah hasil pengujian didapatkan maka akan dilakukan analisis dan penarikan kesimpulan.
2.1 Metode Pengumpulan Data
Penelitian mengenakan metode survei dan kuisioner maka metode pengumpulan data yang dikenakan untuk penelitian antara lain metode pengumpulan data kuantitatif, alasan penggunaan metode kuantitatif ini adalah karena metode kuantitatif berfokus pada survei, statistik dan pengukuran data yang sudah ada sebelumnya serta kuisioner.[10] Kuisioner yang digunakan disesuaikan dengan skala likert, dimana skala likert memiliki dua perbahasan yaitu perbahasan positif diberi taksiran 5,4,3,2,1 perbahasan negatif diberi taksiran 1,2,3,4,5[11]
2.3 Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang diterapkan untuk penelitian ini merupakan Model persamaan struktural. Model persamaan struktural menjelaskan keterkaitan antar variabel secara menyeluruh kemudian memberitahukan apa saja efek langsung dan tidak langsung dari satu atau beberapa variabel berdasarkan variabel lainnya. pada dasarnya Model persamaan struktural (SEM) memiliki beberapa jenis, pada penelitian kali ini dipilih model persamaan structural yaitu PLS-SEM, karena memiliki fungsi untuk memprediksi atau menjelaskan hubungan variabel idenpenden dan variabel laten serta bekerja dengan efisien berdasarkan ukuran skematis kecil dan model versi majemuk.
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
Adapun hasil dan juga pembahasan dalam penelitian ini akan dipaparkan sebagai berikut:
3.1 Hasil Penelitian
Untuk keperluan akurasi data, maka data akan dikumpulkan melalui kuesioner online ditujukan kepada penggunaan E-commerce dengan responden berjumlah 400:
Tabel 1. Karateristik Pengguna
Kategori Keseluruhan
Jenis Kelamin Laki – Laki 214
Perempuan 185
Usia < =20 tahun 126
110 Jatisi ISSN 2407-4322 Vol. 10, No. 2, Juni 2023, Hal. 105-116 E-ISSN 2503-2933
>20 tahun 275
Pengalaman 0 – 1 Tahun 54
Lebih dari 1 Tahun 345
Kesukarelaan Pengguna sukarela 345
Tidak sukarela 53
Keakraban Akrab 284
Tidak akrab 115
3.1.1 Evaluasi Model Pengukuran
Sehubungan dengan evaluasi model pengukuran terdapat dua uji yang dilakukan pada data yaitu uji validitas konvergen dan uji validitas diskriminan. Berikut evaluasi model pengukuran sebagai berikut:
1. Uji Validitas Konvergen
Ketetapan pengujian validitas konvergen dapat diteliti pada gambar dibawah ini evaluasi model pengukuran disajikan dalam gambar dibawah ini:
Gambar 3. Diagram Jalur Evaluasi Model Pengukuran
Berdasarkan diagram jalur evaluasi model pengukuran diatas maka berikut tabel uji validitas konvergen yang dinyatakan berdasarkan nilai loading faktor:
Tabel 2. Uji Validitas Konvergen
Variabel Indikator Nilai Loading Factor
Ekspektasi Kinerja X1.1 0.863
X1.2 0.840
Ekspektasi Usaha X2.1 0.822
X2.2 0.890
X2.3 0.823
Faktor Sosial X3.1 0.820
X3.2 0.794
Jatisi ISSN 2407-4322
Vol. 10, No. 2, Juni 2023, Hal. 105-116 E- ISSN 2503-2933 111
X3.3 0.833
Kondisi memfasilitasi X4.1 0.819
X4.2 0.883
Kepercayaan X5.1 0.792
X5.2 0.766
X5.3 0.776
X5.4 0.822
X5.5 0.804
Niat Perilaku Y1.1 0.926
Y1.2 0.910
Perilaku Pengguna Y2.1 0.907
Y2.2 0.820
Keakraban M1.1 0.924
Jenis Kelamin M2.1 1,000
Usia M3.1 1,000
Pengalaman M4.1 1,000
Kesukarelaan Penggunaan M5.1 1,000
Jika terdapat hasil loading factor > 0,70, maka determinasi bahwa indikator memenuhi persyaratan Uji Validitas Konvergen. Seumpama tidak lebih besar dari 0,7 maka tidak memenuhi persyaratan Uji Validitas Konvergen.
2. Uji Validitas Diskriminan
Sedangkan untuk Uji Validitas diskriminan yang didasarkan pada nilai AVE adalah sebagai berikut:
Tabel 3. Uji Validitas Diskriminan Variabel AVE Keterangan Ekspektasi Kinerja (X1) 0.725 Valid Ekspektasi Usaha (X2) 0.715 Valid Faktor Sosial (X3) 0.666 Valid Kondisi memfasilitasi (X4) 0.725 Valid
Kepercayaan (X5) 0.628 Valid
Niat Perilaku (Y1) 0.843 Valid Perilaku Pengguna (Y2) 0.747 Valid
Umur 1.000 Valid
Pengalaman 1.000 Valid
Kekaraban 0.860 Valid
Jenis kelamin 1.000 Valid
Kesukarelaan Pengguna 1.000 Valid
X1 * Age 1.000 Valid
X1 * Gen 1.000 Valid
X2 * Age 1,000 Valid
X2 * Exp 1,000 Valid
X2 * Gen 1,000 Valid
112 Jatisi ISSN 2407-4322 Vol. 10, No. 2, Juni 2023, Hal. 105-116 E-ISSN 2503-2933
X3 * Age 1,000 Valid
X3 * Exp 1,000 Valid
X3 * Gen 1,000 Valid
X3 * Vol 1,000 Valid
X4 * Age 1,000 Valid
X4 * Exp 1,000 Valid
X4 * fam 1,000 Valid
Apabila hasil pengujian pada uji validitas diskriminan menunjukkan isi AVE > 0,5 maka disimpulkan bahwa seluruh variabel diterangkan valid. seumpama isi AVE < 0,5 maka variabel dipaparkan tidak valid.
3.1.2 Evaluasi Model Struktural
Hasil pengujian evaluasi model struktural disajikan dalam gambar dibawah ini:
Gambar 4. Evaluasi Model Struktural (Boostraping)
Berdasarkan gambar evaluasi model stuktural diatas maka dapat disimpulkan tabel T- statics dan koefisien jalur (P-Value):
Tabel 4. T-Statistic dan Koefisien Jalur (P-value) Relasi Tabel Original
Sample
Sample Mean
Standart Deviation
T- statisti
P-
Values Keterangan X1 - > Y1 0.058 0.063 0.051 1.137 0.256 Ditolak X2 - > Y1 0.072 0.071 0.057 1.267 0.206 Ditolak X3 - > Y1 0.120 0.111 0.054 2.201 0.028 Diterima X4 - > Y2 0.006 0.009 0.039 0.144 0.885 Ditolak X5 - > Y1 0.415 0.411 0.076 5.477 0.000 Diterima Y1 - > Y2 0.599 0.596 0.057 10.476 0.000 Diterima Age -> Y1 0.083 0.084 0.050 1.658 0.098 Ditolak
Jatisi ISSN 2407-4322
Vol. 10, No. 2, Juni 2023, Hal. 105-116 E- ISSN 2503-2933 113
Age -> Y2 0.112 0.116 0.046 2.449 0.015 Diterima Exp -> Y1 0.000 -0.001 0.044 0.009 0.993 Ditolak Exp -> Y2 0.126 0.127 0.047 2.679 0.008 Diterima Fam-> Y1 0.278 0.274 0.061 4.569 0.000 Diterima Gen -> Y1 -0.052 -0.052 0.073 0.713 0.476 Ditolak Vol -> Y1 -0.010 -0.003 0.057 0.176 0.860 Ditolak X1 * Age -> Y1 0.025 0.023 0.058 0.435 0.664 Ditolak X1 * Gen -> Y1 -0.170 -0.174 0.066 2.569 0.010 Diterima X2 * Age -> Y1 0.175 0.162 0.063 2.792 0.005 Diterima X2 * Exp -> Y1 -0.009 -0.008 0.053 0.165 0.869 Ditolak X2 * Gen -> Y1 -0.016 -0.012 0.076 0.213 0.832 Ditolak X3 * Age -> Y1 -0.096 -0.093 0.071 1.342 0.180 Ditolak X3 * Exp -> Y1 -0.005 -0.009 0.054 0.089 0.929 Ditolak X3 * Gen -> Y1 0.110 0.114 0.073 1.515 0.130 Ditolak X3 * Vol -> Y1 -0.080 -0.067 0.065 1.230 0.219 Ditolak X4 * Age -> Y2 -0.131 -0.131 0.041 3.211 0.001 Diterima X4 * Exp -> Y2 0.017 0.020 0.048 0.347 0.729 Ditolak X5 * Fam -> Y1 0.155 0.143 0.051 3.030 0.003 Diterima
Apabila T-statics > 1,96 serta P-Value < 0,005 maka variabel dinyatan berpengaruh signifikan terhadap variabel lainnya. berdasarkan data yang terdapat pada tabel diatas maka disimpulkan bahwa hipotesis H3, H5, H6, H7, H11, H13 dan H18 berpengaruh signifikan dan tidak dapat memoderasi satu variabel terhadap variabel lain sedangkan hipotesis lainnya dinyatakan tidak berpengaruh signifikan maupun tidak dapat memoderasi antar variabel.
Berdasarkan gambar diatas persamaan oleh regresi berganda, dikarenakan beberapa variabel ditolak akibat dari tidak memenuhi kriteria maka persamaan regresi berganda sebagai berikut:
=
0,006 + 0,415 $%&'( − 0,170 +% (, ∗ .( $/(+ 0,175 Ekspektasi Usaha *Usia
(00(
= 0,5999 2( /(3( + 0,006 $(4
− 0,131 $(4 ∗ 6
3.2 Pembahasan
Berlandaskan penelitian kali ini yang memiliki hasil pengkajian maka hipotesis yang dapat diterima yakni H3, H5, H6, H7, H11, H13 dan H18 dikarenakan berpengaruh signifikan terhadap variabel lain dan juga dapat memoderasi variabel satu dengan lainnya. adapun pembahasan hipotesis yang diterima yakni:
H3: Faktor sosial (social influence) punya pengaruh positif dengan niat perilaku (behavioral intention) pada aplikasi E-commerce di kalangan pengguna dikota medan
Variabel faktor sosial (X3) berpengaruh signifikan oleh Niat Perilaku (Y1) E-commerce.
Dengan rincian 189 responden amat setuju, 130 setuju, 63 ragu, 13 tidak dan 4 sangat tidak setuju
H5: Niat Perilaku (behavioral intention) punya pengaruh positif perihal perilaku pengguna (use behavior) pada aplikasi E-commerce di kalangan pengguna dikota medan
114 Jatisi ISSN 2407-4322 Vol. 10, No. 2, Juni 2023, Hal. 105-116 E-ISSN 2503-2933
Variabel Niat Perilaku (Y1) berpengaruh signifikan oleh perilaku pengguna (Y2) E- commerce. Dengan rincian 239 responden amat setuju, 107 setuju, 47 ragu, 5 tidak dan 1 sangat tidak.
H6: Kepercayaan (trust) punya pengaruh positif perihal niat perilaku (behavioral intention) pada aplikasi E-commerce di kalangan pengguna dikota medan
Variabel kepercayaan (X5) punya pengaruh positif dan signifikan terhadap Niat Perilaku (Y1) E-commerce. Dengan rincian 236 responden amat setuju, 120 setuju, 41 ragu, 1 tidak, 1 sangat tidak.
H7: Jenis kelamin (gender) memoderasi ekspektasi kinerja (performance expectancy) sama niat perilaku (behavioral intention)
Variabel jenis kelamin signifikan memoderasi hubungan ekspektasi kinerja (X1) sama Niat perilaku (Y1) pada e-commerce. Hal ini disebabkan karena p-values X1 * gen -> Y1
< 0,05 yaitu 0,010.
H11: Usia (age) memoderasi ekspektasi usaha (effort expectancy) sama niat perilaku (behavioral intention)
Variabel usia signifikan memoderasi hubungan ekspektasi usaha(X2) sama Niat perilaku (Y1) pada e-commerce. Hal ini disebabkan karena p-values X2 * age -> Y1 < 0,05 yaitu 0,005.
H13: Usia (age) memoderasi kondisi memfasilitasi (facilitating condition) sama niat perilaku (behavioral intention)
Variabel usia signifikan memoderasi hubungan antara Kondisi memfasilitasi(X4) dan Perilaku Pengguna(Y2) pada e-commerce. Hal ini disebabkan karena p-values X4 * age -
> Y1 < 0,05 yaitu 0,001.
H18: kekaraban (familiarity) memoderasi kepercayaan (trust) sama minat pemanfaatan (behavioral intention)
Variabel kekaraban memoderasi hubungan antara kepercayaan(X5) dan Niat perilaku (Y1) pada e-commerce. Hal ini disebabkan karena p-values X5 * fam -> Y1 < 0,05 yaitu 0,003.
4. KESIMPULAN
Hasil penelitian memaparkan kalau faktor – faktor yang menghaki niat perilaku dan perilaku pengguna pada aplikasi E-commerce adalah faktor sosial yang punya pengaruh positif serta signifikan pada niat perilaku, faktor kepercayaan yang punya pengaruh positif dan signifikan pada niat perilaku, faktor niat perilaku yang punya pengaruh positif dan signifikan pada perilaku pengguna. Pengaruh variabel moderasi pada aplikasi e-commerce yaitu variabel usia yang memoderasi hubungan ekspektasi usaha sama niat perilaku dan memoderasi hubungan kondisi memfasilitasi sama perilaku pengguna, variabel jenis kelamin yang memoderasi hubungan ekspektasi kinerja sama niat perilaku. Kepercayaan punya pengaruh positif dan signifikan perihal niat perilaku artinya, semakin tinggi tingkat kepercayaan responden terhadap e-commerce maka semakin tinggi niat menggunakan e-commerce. Untuk memperkuat hubungan antara kepercayaan dan niat perilaku maka dibutuhkan sebuah variabel moderasi, variabel moderasi yang diajukan adalah keakraban. Variabel keakraban berfungsi
Jatisi ISSN 2407-4322
Vol. 10, No. 2, Juni 2023, Hal. 105-116 E- ISSN 2503-2933 115
memperkuat hubungan antara kepercayaan dan niat perilaku. Keakraban mampu memoderasi hubungan antara kepercayaan dan niat perilaku yang berarti bahwa semakin tinggi tingkat keakraban seseorang terhadap e-commerce semakin kuat hubungan antara kepercayaan dengan niat perilaku penggunaan e-commerce
5. SARAN
Beberapa saran untuk peneliti seterusnya yakni:
1. Peneliti seterusnya meneliti variabel keakraban pada model UTAUT untuk masing-masing e-commerce menggunakan teknik sampel yang lebih umum seperti sampling probabilitas atau meneliti dengan model lain seperti UTAUT 2.
2. Peneliti selanjutnya dapat memaksimalkan peran dari setiap variabel moderasi dalam model UTAUT dikarenakan beberapa variabel moderasi dalam model UTAUT tidak memiliki pengaruh moderasi dalam penelitian ini.
3. Peneliti selanjutnya dapat meneliti variabel lain yang mampu mengembangkan model UTAUT seperti variabel bebas ataupun variabel moderasi lainnya yang bisa memoderasi hubungan antar variabel dependen dan independent dalam model UTAUT
DAFTAR PUSTAKA
[1] M. Salahshour Rad, M. Nilashi, and H. Mohamed Dahlan, “Information Technology Adoption: A Review of The Literature and Classification,” Univers. Access Inf. Soc., Vol.
17, No. 2, pp. 361–390, 2018, doi: 10.1007/s10209-017-0534-z.
[2] R. Ladhari, J. Gonthier, and M. Lajante, “Generation Y and Online Fashion Shopping:
Orientations and Profiles,” J. Retail. Consum. Serv., Vol. 48, No. January, pp. 113–121, 2019, doi: 10.1016/j.jretconser.2019.02.003.
[3] Y. K. Dwivedi, N. P. Rana, A. Jeyaraj, M. Clement, and M. D. Williams, “Re-examining the Unified Theory of Acceptance and Use of Technology (UTAUT): Towards a Revised Theoretical Model,” Inf. Syst. Front., Vol. 21, No. 3, pp. 719–734, 2019, doi:
10.1007/s10796-017-9774-y.
[4] E. S. Panjaitan and R. Budiarto, “The Role of Intelligence In E-Learning Usage: An Extension of UTAUT Model,” Int. J. Adv. Trends Comput. Sci. Eng., Vol. 8, No. 6, pp.
3160–3165, 2019, doi: 10.30534/ijatcse/2019/79862019.
[5] C. Chao, “Factors Determining The Behavioral Intention to Use Mobile Learning : An Application and Extension of the UTAUT Model,” Front. Psychol., Vol. 10, No. July, pp.
1–14, 2019, doi: 10.3389/fpsyg.2019.01652.
[6] N. Legowo, “Factors Influencing The Adoption of Internet Banking System Using UTAUT Combined TTF at Private Bank Indonesia,” Int. J. Adv. Trends Comput. Sci.
Eng., Vol. 9, No. 1, pp. 42–50, 2020, doi: 10.30534/ijatcse/2020/08912020.
[7] S. Arabia, “An Extended UTAUT Model For Understanding of The Effect of Trust On Users ’ Acceptance of Cloud Computing Saad Alharbi,” Int. J. Comput. Apl. Technol.,
116 Jatisi ISSN 2407-4322 Vol. 10, No. 2, Juni 2023, Hal. 105-116 E-ISSN 2503-2933
Vol. 56, No. 1, 2020.[8] S. Zaid, “The Role of Familiarity in Increasing Repurchase Intentions in Online Shopping,” J. Econ. Business, Account. Ventur., Vol. 23, No. 1, pp. 12–18, 2020, doi:
10.14414/jebav.v23i1.2132.
[9] C. Chia-hua, “The Effects of Familiarity and Positive Recommendation on Repurchase Intention : The Mediating Role of Trust,” Pasific Bus. Rev. Int., Vol. 10, No. 5, pp. 99–
108, 2017.
[10] L. Rooshenas, S. Paramasivan, M. Jepson, and J. L. Donovan, “Intensive Triangulation of Qualitative Research and Quantitative Data to Improve Recruitment to Randomized Trials : The QuinteT Approach,” Qual. Health Res., 2019, doi:
10.1177/1049732319828693.
[11] Sanchez Zambrano D.F and Z. L.F.A, “Influencing Factors in The Consumer ’ s Loyalty Towards Sports Brands,” Int. Conf. Inf. Manag., pp. 1–6, 2020.