Pengaruh restitusi pajak pertambahan nilai bagi wajib pajak badan terhadap penerimaan pajak pertambahan nilai pada KPP Pratama Makassar Utara. Penelitian ini memiliki dua variabel yaitu restitusi PPN sebagai variabel independen (X) dan Penerimaan PPN sebagai variabel dependen (Y) yang masing-masing diukur dalam satuan Rupiah (Rp).
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka permasalahan pokok dalam penelitian ini adalah: Seberapa besar pengaruh Pengembalian Pajak Pertambahan Nilai Wajib Pajak Badan terhadap Penerimaan Pajak Pertambahan Nilai pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Makassar Utara.
Tujuan Penelitian
Manfaat Penelitian
Hipotesis
Restitusi Pajak Pertambahan Nilai 1. Defenisi Restitusi
- Sebab-Sebab Terjadinya Restitusi
- Pajak Pertambahan Nilai
- Perhitungan Dan Tata Cara Pengembalian Restitusi Pajak Pertambahan Nilai
- Wajib Pajak Badan
Menurut Supramono, Pajak Pertambahan Nilai (PPN) adalah pajak yang dikenakan atas konsumsi di dalam negeri (daerah pabean), baik konsumsi Barang Kena Pajak (BKP) maupun konsumsi jasa kena pajak. Undang-Undang Nomor 42 Tahun 2009 tentang Perubahan Ketiga Atas Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1983 tentang Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Penjualan Atas Barang Mewah.
Penerimaan Pajak Pertambahan Nilai 1. Defenisi Pajak
- Pengelompokan Pajak
- Tata Cara Pemungutan Pajak a. Stelsel Pajak
- Tarif Pajak
- Objek Pajak Pertambahan Nilai PPN dikenakan atas
- Barang Kena Pajak (BKP) a. Pengertian
- Jasa Kena Pajak (JKP) a. Pengertian
- Subjek Pajak
- Dasar Pengenaan Pajak
- Mekanisme Pengenaan PPN
- Faktur Pajak
- Tarif dan Perhitungan Pajak Pertambahan Nilai a. Tarif Pajak Pertambahan Nilai
Contoh: pajak penghasilan, pajak pertambahan nilai, dan pajak penjualan atas barang mewah dan bea materai. Contoh: Penyerahan Barang Kena Pajak dalam daerah pabean akan dikenakan pajak pertambahan nilai sebesar 10%. Menurut Pasal 1 Undang-Undang Pajak Pertambahan Nilai no. 42 Tahun 2009 mengatur bahwa pengusaha adalah orang perseorangan atau badan hukum dalam bentuk apa pun yang dalam usaha atau kegiatan kerjanya menghasilkan barang, mengimpor barang, mengekspor barang, melakukan kegiatan perdagangan, menggunakan barang tidak berwujud di luar daerah pabean, melakukan transaksi jasa. , termasuk jasa ekspor, atau menggunakan jasa di luar daerah pabean.
Pengusaha Kena Pajak (PPN) adalah pengusaha yang menyerahkan Barang Kena Pajak dan/atau jasa kena pajak yang dikenakan pajak berdasarkan Undang-Undang PPN Tahun 1984. Undang-Undang Pajak Pertambahan Nilai Tahun 1984 memperhitungkan cara kredit pajak dan cara faktur. pajak (metode akun). Dalam metode ini, Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dikenakan atas penyerahan Barang Kena Pajak (BKP) atau Jasa Kena Pajak (JKP) yang dilakukan oleh Pengusaha Kena Pajak (PKP).
Pelaporan perhitungan PPN dilakukan setiap masa pajak dengan menggunakan Surat Pemberitahuan Masa Pajak Pertambahan Nilai (SPT Masa PPN). Menurut Purwono, faktur pajak merupakan bukti pemungutan pajak oleh pengusaha kena pajak yang menyampaikan BKP atau. Dasar pengenaan pajak atas penyerahan Barang Kena Pajak adalah nilai jual, sedangkan apabila penyerahannya berupa jasa kena pajak, maka dasarnya adalah pajak adalah nilai penggantinya.
Pajak pertambahan nilai dihitung dengan cara mengendalikan pajak pertambahan nilai dengan dasar pengenaan pajak yaitu harga jual, penyerahan dan lain-lain, tidak termasuk pajak pertambahan nilai. Pada dasarnya pajak pertambahan nilai dihitung dengan cara mengalikan pajak pertambahan nilai dengan dasar pengenaan pajaknya.
Hubungan Restitusi Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dengan Penerimaan Pajak Pertambahan Nilai
Kerangka Pikir
Salah satu kewajiban perpajakan wajib pajak badan adalah Pajak Pertambahan Nilai (PPN) yang dipungut atas setiap penambahan nilai barang atau jasa yang beredar dari produsen ke konsumen. Pembayaran Pajak Pertambahan Nilai (PPN) yang dibayarkan oleh Wajib Pajak merupakan penerimaan dari Kantor Pelayanan Pajak Pratama Makassar Utara. Selain penerimaan pajak, terdapat hak wajib pajak yang harus dipenuhi oleh Kantor Pelayanan Pajak, salah satunya adalah restitusi atau kelebihan pembayaran pajak. dapat diminta kembali oleh wajib pajak. Syarat untuk memenuhi restitusi adalah dengan mengajukan permohonan restitusi kepada Kantor Pelayanan Pajak dengan disertai bukti-bukti atau dokumen-dokumen yang berkaitan dengan permohonan restitusi tersebut, yang selanjutnya dilakukan oleh Kantor Pelayanan Pajak untuk dilakukan penyelidikan dan penelitian atas permohonan tersebut.
Apabila pemeriksaan dan penelitian dokumen secara lengkap telah dilakukan, maka permohonan pengembalian akan disetujui. Jika permohonan pengembalian dana disetujui maka akan mengurangi penerimaan pajak pertambahan nilai (PPN) di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Makassar Utara.
Metode Pengumpulan Data
Jenis dan Sumber Data
- Sampel
Data primer dalam penelitian ini diperoleh dari wawancara dengan pihak-pihak yang terlibat dalam objek penelitian, antara lain: a. Data ini berasal dari sumber tertulis baik dari buku literatur maupun dari dokumen dan laporan yang diterima dari Kantor Pelayanan Pajak Pratam Makassar Utara mengenai restitusi PPN. Menurut Sugiyono dalam Pabundu (2006:33) Populasi adalah wilayah umum yang terdiri dari obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditentukan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh data penerimaan pajak pertambahan nilai bulanan dan restitusi pajak pertambahan nilai. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik purposive sampling, teknik ini dilakukan atas dasar pertimbangan peneliti sendiri, artinya dalam pengambilan sampel secara langsung objek atau data yang diperlukan dalam penelitian ini dipilih melalui ketersediaan data dan terkini. data dalam memperhitungkan apakah data terakhir pada bulan tersebut terdapat pengembalian dan penerimaan Pajak Pertambahan Nilai. Sampel dalam penelitian ini adalah data penerimaan dan restitusi pajak pertambahan nilai selama 24 bulan yaitu selama tahun 2011-2012.
Metode Analisis Data
Analisis regresi sederhana digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel independen yaitu restitusi PPN dan variabel dependen yaitu penerimaan PPN sebagai berikut.
Sejarah Singkat Kantor Pelayanan Pajak Pratama Makassar Utama Pada tahun 1925 didirikan Kantor Inspeksi Van Financial yang tugas
Struktur Organisasi KPP Pratama Makassar Utara
Tinjauan kedudukan yaitu pengelolaan terhadap pelaksanaan pemberian nasihat, pelayanan dan pengawasan terhadap Wajib Pajak di bidang perpajakan dalam lingkup kewenangannya berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Pemeriksaan pekerjaan yaitu pelaksanaan tugas kepegawaian, keuangan, administrasi dan rumah tangga, serta perlengkapan untuk kelancaran pelaksanaan tugas KPP. Peninjauan jabatan yaitu pengumpulan, pencarian dan pengolahan data, keterbukaan informasi perpajakan, pendaftaran dokumen perpajakan, urusan pengurusan perpajakan, alokasi pajak bumi dan bangunan serta perolehan hak atas tanah dan bangunan, jasa dukungan teknis komputer, pemantauan e- - Penerapan SPT dan e-filling i-SISMIOP dan penerapan SIG serta penyusunan laporan kinerja.
Tinjauan tugas yaitu melaksanakan penetapan dan penerbitan produk undang-undang perpajakan, penatausahaan dokumen dan berkas perpajakan, penerimaan dan pengurusan surat pemberitahuan serta penerimaan surat-surat lainnya, nasehat, perpajakan, pelaksanaan pendaftaran wajib pajak dan kerjasama perpajakan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Tinjauan tugas bagian ini terdiri atas pelaksanaan penatausahaan piutang pajak, penangguhan dan pelunasan tunggakan pajak, penagihan aktif, usulan penghapusan piutang pajak, serta pemeliharaan dokumen penagihan sesuai ketentuan yang berlaku. Menyetujui atau menolak usulan penyitaan, lelang, permohonan jadwal lelang kepada Direktorat Jenderal Pajak Barang Milik Negara (DJKN);
Tinjauan tugas bagian ini adalah kinerja pengawasan kepatuhan terhadap kewajiban perpajakan Wajib Pajak, pembinaan atau nasihat kepada Wajib Pajak dan konsultasi teknis perpajakan, penyusunan profil WP, analisis kinerja WP, rekonsiliasi data WP dalam rangka intensifikasi dan evaluasi. hasil banding berdasarkan ketentuan yang berlaku. Gambaran tugas departemen ini adalah melakukan observasi potensi pajak, mencari data dari pihak ketiga, melakukan pendataan objek dan subjek pajak, menilai objek pajak dalam rangka relaksasi perpajakan sesuai ketentuan yang berlaku. Penyampaian saran, usul, pendapat dan pemecahan masalah di bidang pendataan objek dan subjek pajak, penilaian dan klasifikasi objek pajak;
Kegiatan Usaha
Dalam memberikan pelayanan, Kantor Pelayanan Pajak Pratama Makassar Utara mengacu pada prinsip-prinsip pelayanan publik yang tertuang dalam Keputusan Menteri Luar Negeri Pendayagunaan Aparatur Sipil Negara Nomor 63/KEP/M.PAN/7/2003 tanggal 10 Juli 2000, yang meliputi: kesederhanaan dan kejelasan. , keamanan, akurat, aman, bertanggung jawab, fasilitas lengkap, mudah diakses, staf menyenangkan dan tempat menyenangkan.
Data Penelitian
Dari hasil survei diketahui pula jumlah wajib pajak yang terdaftar di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Makassar Utara sebanyak 685 wajib pajak badan, dengan jumlah wajib pajak aktif sebanyak 583 wajib pajak. Untuk mengetahui dampak restitusi pajak pertambahan nilai terhadap penerimaan pajak pertambahan nilai pada Dinas Pendapatan Daerah Kota Makassar Utara, penulis dapat mengklasifikasikan data sebagai berikut. Sumber : Bagian Pengolahan Data dan Informasi KPP Pratama Makassar Utara Tabel 3 menunjukkan bahwa pada tahun 2011 jumlah wajib pajak yang mengajukan pengembalian mengalami penurunan yaitu sebanyak 11 wajib pajak atau 0,6% dari jumlah wajib pajak aktif, dengan besaran ganti rugi sebesar Rp .
Sumber : Bagian Pengolahan Data dan Informasi KPP Pratama Makassar Utara Rencana dan realisasi penerimaan pajak pertambahan nilai pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Makassar Utara Tahun 2012 dapat dilihat pada Tabel 5 halaman berikutnya. Sumber : Seksi Pengolahan Data dan Informasi KPP Pratama Makassar Utara Dari tabel diatas terlihat bahwa pada tahun 2011 jumlah realisasi pajak pertambahan nilai lebih kecil 8,04% dari rencana penerimaan pajak pertambahan nilai. Hal ini disebabkan karena pada bulan Februari, Maret, April, Juni, Agustus, September, Oktober, November, dan Desember tidak terdapat penerimaan pajak pertambahan nilai dari target pendapatan.
Sementara itu, realisasi penerimaan PPN tahun 2012 juga mengalami penurunan dibandingkan tahun 2012 yaitu sebesar 9,83% dari target penerimaan PPN. Agustus, September, Oktober, dan November mencatatkan penurunan penerimaan PPN dari target yang ditetapkan. Besaran restitusi dan realisasi penerimaan pajak pertambahan nilai periode tersebut dapat dilihat pada tabel 7 halaman berikutnya.
Pengujian Data
Dengan menggunakan SPSS Versi 16.0 diperoleh hasil analisis koefisien korelasi seperti pada tabel 11.
Pembahasan Hasil Penelitian
Berdasarkan uji simultan (uji statistik F) diketahui nilai signifikansi sebesar 0,498 (>0,05), sehingga dapat disimpulkan tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara KPP Pratama Makassar Utara” ditolak. Berdasarkan hasil analisis di atas dapat disimpulkan bahwa restitusi pajak pertambahan nilai (PPN) yang disampaikan wajib pajak tidak berpengaruh terhadap penerimaan pajak pertambahan nilai.
Penerimaan pajak pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Makassar Utara dapat dikatakan kurang berhasil dalam upaya peningkatan penerimaan pajak pertambahan nilai. Dari hasil analisis regresi linier sederhana dan hasil korelasi dengan menggunakan program SPSS Versi 16.0 diperoleh hasil penelitian bahwa restitusi pajak pertambahan nilai terhadap pajak penghasilan pertambahan nilai mempunyai hubungan yang sangat rendah dengan tingkat pengaruh hanya sebesar 16,6%. Sedangkan hasil penelitian menunjukkan bahwa hipotesis “Restitusi pajak pertambahan nilai dari wajib pajak badan diduga berpengaruh negatif terhadap penerimaan pajak pertambahan nilai pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Makassar Utara” ditolak.
Hal ini menunjukkan bahwa restitusi PPN tidak berpengaruh terhadap penerimaan PPN.
Saran
Identitas
Riwayat Hidup