• Tidak ada hasil yang ditemukan

Widyaiswara Ahli Utama BP SDM Kemenhub

N/A
N/A
rudi irawan

Academic year: 2024

Membagikan " Widyaiswara Ahli Utama BP SDM Kemenhub"

Copied!
56
0
0

Teks penuh

(1)

PEDULI INOVATIF

INTEGRITAS

INTEGRITAS KEPEMIMPINAN

PROFESIONAL

Nelson Barus

Widya i swara Ahli Utama

BP SDM Kemenhub

PELATIHAN KEPEMIMPINAN NASIONAL TINGKAT II KEMENTERIAN PERHUBUNGAN

LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA RI 11 Juli 2023

(2)

Drs. Nelson Barus, M.M Widyaiswara Ahli Utama

Kabanjahe, 14 Oktober 1958 Pembina Utama Madya (IV D) NIP : 195810141985031003 Diklat/ Kursus/Seminar:

- PIM Tk.I, PIM.Tk.II, PIM.Tk.III (Sepadya), PIM.Tk.IV (Sepala)

- Mengikuti Diklat/kursus/Seminar tentang Pembangunan, manajemen, poyek, transportasi, lingkungan di Perancis, Jerman, Australia, Canada, USA, Jepang

Lain-lain:

• Mengajar dan Nara Sumber diberbagai Kementerian/Lembaga/Pemda dan Perguruan Tinggi

• Anggota tim/panitia dalam berbagai event dalam negeri dan luar negeri

• Anggota Delegasi Republik Indonesia (DELRI) dalam berbagai pertemuan di bidang transportasi dalam negeri dan luar negeri

• Penerima penghargaan Satyalancana Karya Satya dari Presiden Republik Indonesia

• Penerima penghargaan sertifkat fasilitator pengadaan Barang dan Jasa Kehormatan dari Kepala LKPP RI Pengalaman Jabatan:

1. Atase Perhubungan Jepang KBRI Tokyo 2. Inspektur IV Inspektorat Jenderal

3. Kepala Biro Keuangan dan Perlengkapan 4. Kepala Biro Umum

5. Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Transportasi Laut dan SDP 6. Kepala Pusat Pengelolaan Transportasi Berkelanjutan

7. Dewan Komisaris PT APS 2016 sd 2020 8. Ketua Dewas STIP 2013 sd 2016

9. Anggota Dewas BP3IP 2016 sd 2018

(3)

* REVIEW KURIKULUM

11

b. Kepemimpinan Entrepreneur c. Organisasi Pembelajaran (LO)

2. Kepemimpinan Strategis

a. Dialog Strategis b. Isu Strategis

c. Marketing Sektor Publik 3. Manajemen Strategis

a. Visitasi Agenda Pembelajaran b. Visitasi Kepemimpinan

Nasional

c. Proyek Perubahan

4. Aktualisasi Kepemimpinan a. Dinamika Energi Perubahan; dan b. Integritas Kepemimpinan;

1. Mengelola Diri

AGENDA

PEDUL INOVATI F

INTEGRITAS PROFESIONAL

Agenda

Mengelola Diri ( Self Mastery)

a.Kepemimpinan Digitaltif

(4)

* INTEGRITAS KEPEMIMPINAN

Deskripsi Singkat:

3

Mata diklat ini membekali peserta dengan

pengetahuan tentang konsep dan pemahaman pemerintahan yang bersih dan akuntabel,

tantangan dan risiko penegakkan integritas, penguatan dan strategi organisasi dalam

penegakan integritas, mengelola dan aktualisasi integritas dalam mengelola organisasi

Hasil Belajar:

Setelah mengikuti pembelajaran ini peserta mampu menyusun strategi organisasi dalam penegakkan

integritas (Internalisasi dan Aktualisasi Integritas).

a. Menjelaskan kerangka kebijakan pemerintahan yang bersih dan akuntabel

b. Memetakan tantangan dan resiko penegakkan integritas dalam

penyelenggaraan pemerintahan yang bersih dan akuntabel

c. Menjelaskan penguatan strategi organisasi dalam penegakkan integritas

d. Menyusun strategi organisasi dalam penegakan integritas

* Indikator Hasil Belajar:

(5)

POKOK PEMBAHASAN

1

1 Kerangka Kebijakan

2

Konsep Dasar Integritas dan Self Mastery,

3

Konsep Perilaku Integritas dan Pemerintahan Yg Baik dan Akuntabel

4

Pentingnya Integritas dan Indikator Perilaku Integritas), Bahan untuk Diskusi

5

Nilai Dasar dan Kode Etik ASN

6

a. Studi Kasus Penegakan Integritas di Indonesia

b. Aktualisasi; Menyusun Strategi Penegakan Integritas (Diskusi)

POKOK PEMBAHASAN

(6)

*

Pegawai ASN

berkedudukan sebagai unsur aparatur sipil negara (pasal 8 UU no 5/2014

ttg ASN); harus tunduk kepada ;

*

peraturan perundang2an,

*

nilai-nilai dan kode etik profesi.

1. Kerangka Kebijakan

MENGAPA KEPEMIMPINAN / ASN HARUS BERINTEGRITAS ?

a.

Independensi dan Netralitas

b.

Kompetensi

c.

Kinerja/ Produktivitas Kerja

d .Integritas

e.

Kesejahteraan

f.

Kualitas Pelayanan Publik

g.

Pengawasan dan Akuntabilitas

TUJUAN UTAMA UU ASN

(7)

Permenpan 38 tahun 2017 tentang Standard Kompetensi

Kompetensi Deskripsi

Integritas  Konsisten berperilaku selaras dengan nilai, norma dan/atau etika organisasi,

 Jujur dalam hubungan dengan manajemen, rekan kerja, bawahan langsung, dan pemangku kepentingan,

 Menciptakan budaya etika tinggi, bertanggungjawab atas tindakan atau

keputusan beserta risiko yang menyertainya.

(8)

8

(9)

Standard Integritas JPT Pratama

Level

Deskripsi

1

Mampu bertindak sesuai nilai, norma etika organisasi dalam kapasitas pribadi

2

Mampu mengingatkan, mengajak rekan kerja untuk bertindak sesuai nilai, norma, dan etika organisasi

3

Mampu memastikan, menanamkan keyakinan bersama agar anggota yang dipimpin bertindak sesuai nilai, norma, dan etika organisasi, dalam lingkup formal

4

Mampu menciptakan situasi kerja yang mendorong kepatuhan pada nilai, norma, dan etika organisasi

5

Mampu menjadi role model dalam penerapan standar keadilan dan etika di tingkat nasional
(10)

Indikator perilaku Integritas level 4

4.1. Menciptakan situasi kerja yang mendorong seluruh pemangku kepentingan mematuhi nilai, norma, dan etika organisasi dalam segala situasi dan kondisi.

4.2. Mendukung dan menerapkan prinsip moral dan

standar etika yang tinggi, serta berani menanggung konsekuensinya.

4.3. Berani melakukan koreksi atau mengambil tindakan atas penyimpangan kode etik/nilai-nilai yang

dilakukan oleh orang lain, pada tataran lingkup kerja setingkat instansi meskipun ada resiko.

(11)
(12)

Self Mastery Brings True Happiness

SELF MASTERY IS DOING THOSE THINGS WE SHOULD DO AND NOT DOING THOSE THINGS WE SHOULD NOT DO

Self mastery is a challenge for every individual

In its simplest terms

It requires strength, willpower, and honesty

(James E. Faust /1920 – 2007)

12

(13)

13

(14)

Integritas : Kesesuaian antara hati, ucapan, pikiran dan

perbuatan.

Integritas : Kemampuan untuk senantiasa memegang teguh prinsip-prinsip moral secara

konsisten dalam berbagai situasi.

2. KONSEP DASAR INTEGRITAS

NRDW 14

Integritas adalah kepengikutan dan ketundukan kepada prinsip-prinsip

moral dan etis;

keutuhan karakter

moral; dan kejujuran .

(Azyumardi Azra, 2012)

(15)

INTEGRITAS

(16)

INTEGRITAS KEPEMIMPINAN

INTEGRITAS KEPEMIMPINAN didefinisikan sebagai suatu kepribadian yang jujur, berani, bijaksana, dan bertanggung jawab untuk membangun kepercayaan dalam pengambilan keputusan yang andal.

Bila dikaitkan dengan kode etik, INTEGRITAS KEPEMIMPINAN didefinisikan sebagai tindakan yang konsisten, sesuai dengan kebijakan dan kode etik organisasi.

(17)

NRDW 13

3. KONSEP

17

(18)

18

(19)

19

(20)

Good governance

menunjuk pada suatu penyelenggaraan negara yang bertanggung jawab serta efektif dan efisien dengan menjaga kesinergisan interaksi konstruktif diantara institusi pemerintah (state), sektor swasta (private sector) dan masyarakat (society). Suatu penyelenggaraan pemerintah negara yang solid dan bertanggung jawab, serta efesien dan efektif, dengan menjaga kesinergian interaksi yang konstruktif diantara domain2 negara, sektor swasta, dan masyarakat (LAN RI/2000).

Clean government

dapat diartikan sebagai pemerintahan yang bersih, yaitu bersih dari korupsi, kolusi, dan nepotisme serta permaslahan- permasalahan yang lain terkait dengan pemerintahan. Menggambarkan Pola hubungan yang sebaik-baiknya antar elemen yang ada di Indonesia.

Di tingkat Pemerintahan Negara konsep Tata Pemerintahan (Good Governance) merujuk pada pola hubungan antara internal Pemerintah (Presiden & Kabinet), Kelembagaan

Politik, Kelembagaan Pemeriksa Ekonomi dan Kelembagaan Peradilan

Integritas Organisasi menciptakan Pemerintahan yg Bersih dan Akuntabel (Good Governance And Clean Government

(21)

Prinsip-prinsip Good & Clear Government/Governance ( UU 22/1999 ttg Pemda dan UU 28/1999 ttg penyelenggaraan

Pemerintahan yg Baik dan Bersih) (3)

ACCOUNTABILITY; Tiap kegiatan dan hasil akhirnya dapat dipertanggungjawabkan kepada masy

TRANSPARANCY; Masyarakat mendapatkan Informasi yang benar, jujur dan tidak diskriminatif

PARTICIPATION; Membangun keterlibatan masyarakat dalam proses penetapan kebijakan dan kegiatan pemerintah

KEPASTIAN HUKUM, landasana kepada peraturan per UU an,

kepatutan dan keadilan dalam setiap pelaksanaan penyelenggaraan negara

(22)

INTEGRITAS:

Kesatuan antara apa yang dipikirkan, dikatakan, dan dilakukan dengan dilandasi nilai-nilai

Jujur

Peduli

Mandiri

Disiplin

Tanggung Jawab Kerja

Keras

Sederhana

Berani

Adil

9 Nilai Antikorupsi

(23)

CIRI-CIRI PEMIMPIN YANG BERINTEGRITAS

CHARACTER

Memiliki karakter/akhlak yang baik

CONCEPT

Memiliki wawasan kebangsaan

COMPETENCE

Memiliki kemampuan untuk mengembangkan organisasi

CONNECTION

Memiliki kemampuan dalam menciptakan jejaring kerja internal dan eksternal

COMMITMENT

Memiliki kemauan yang kuat untuk mengembangkan Organisasi 14

(24)

NRDW 15

(25)

NRDW 16

(26)

55

4. PENTINGNYA INTEGRITAS

1

MEMBANGUN KEPERCAYAAN

2 3

4

5

MEMILIKI NILAI PENGARUH YANG TINGGI

MENETAPKAN STANDAR YANG

TINGGI

MENGHASILKAN REPUTASI YANG SOLID, BUKAN PENCITRAAN

MENERAPKAN PADA DIRI SENDIRI SEBELUM MEMIMPIN ORANG LAIN

6

7

MEMBUAT KITA DAPAT DIPERCAYA MERUPAKAN PRESTASI YANG SULIT

DIRAIH Sumber: John C. Maxwell, Developing NTRh2D6eWLeader Within You, 2014

(27)

INTEGRITAS Penting dalam KEPEMIMPINAN

KEPEMIMPINAN: PENGARUH

KUNCI KEPEMIMPINAN: PRIORITAS

YANG PALING PENTING DALAM KEPEMIMPINAN:

INTEGRITAS

TUJUAN TERAKHIR DALAM KEPEMIMPINAN:

MEMBAWA PERUBAHAN POSITIF

CARA TERCEPAT MERAIH KEPEMIMPINAN:

MEMECAHKAN MASALAH

LABEL KEPEMIMPINAN: DISIPLIN DIRI

PELAJARAN PENTING DALAM KEPEMIMPINAN:

MENGEMBANGKAN STAF

NRDSWumber: John C. Maxwell, Developing Th27e Leader Within You, 2014

(28)

Contoh Langkah Penerapan Good and Clean Government

Mau Indonesia Bersih dari Korupsi Berikut Tipsnya!.mp4

(29)

• Mematuhi Peraturan dan Etika Organisasi

• Jujur

• Memegang Teguh Komitmen

• Bertanggung Jawab

• Konsisten Antara Pikiran, Ucapan dan Tindakan

• Kearifan Dalam Membedakan Yg Benar dan Salah

46 NRDW

(30)

Gagasan Plato (427 SM – 347 SM)

“Para pelayan bangsa harus memberikan pelayanan mereka

tanpa menerima hadiah-hadiah. Mereka yang membangkang,

kalau terbukti bersalah, harus dibunuh tanpa upacara”

(31)

34 NRDW

MEMEGANG TEGUH NILAI-NILAI DALAM IDEOLOGI NEGARA PANCASILA

SETIA DAN MEMPERTAHANKAN UUD NEGARA RI TAHUN 1945

MENJALANKAN TUGAS SECARA PROFESIONAL DAN TIDAK BERPIHAK

MEMELIHARA DAN MENJUNJUNG TINGGI STANDAR ETIKA YANG LUHUR

MEMBERIKAN LAYANAN KEPADA PUBLIK SECARA JUJUR, TANGGAP, CEPAT, TEPAT, AKURAT, BERDAYA GUNA, BERHASIL GUNA DAN SANTUN

MENINGKATKAN EFEKTIVITAS SISTEM PEMERINTAHAN YANG DEMOKRATIS SEBAGAI PERANGKAT SISTEM KARIR

(PASAL 4 UU ASN)

5. NILAI DASAR DAN KODE ETIK ASN :

(32)

42 NRDW

KODE ETIK APARATUR SIPIL NEGARA (1)

(UNDANG-UNDANG ASN ada 9 Kode Etik, antara lain:)

o Melaksanakan tugasnya dengan jujur, bertanggung jawab, dan berintegritas tinggi

o Melaksanakan tugasnya sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku

o Melaksanakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan atau Pejabat yang berwenang sejauh tidak bertentangan dengan ketentuan peraturan

perundang-undangan dan etika pemerintahan o Menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan

dalam melaksanakan tugasnya

o Memegang teguh nilai dasar ASN dan selalu menjaga reputasi dan integritas ASN

(33)

PENGERTIAN KODE ETIK

Kode etik adalah rumusan eksplisit tentang kaidah- kaidah atau norma yang

harus ditaati secara sukarela oleh para pegawai di dalam organisasi publik. Kode etik biasanya merupakan hasil dari kesepakatan atau

konsensus dari sebuah

kelompok sosial dan pada

umumnya dimaksudkan untuk menunjang pencapaian tujuan organisasi.

35 NRDW

PRINSIP- PRINSIP ASN

NILAI DASAR

KODE ETIK

KOMITMEN, INTEGRITAS MORAL, DAN TANGGUNG JAWAB PADA PELAYANAN PUBLIK

KOMPETENSI YANG DIPERLUKAN SESUAI DENGAN

BIDANG TUGAS

KUALIFIKASI AKADEMIK

JAMINAN

PERLINDUNGAN HUKUM DALAM PELAKSANAAN TUGAS

PROFESIONALITAS JABATAN

(SUMBER: PASAL 3 UU ASN)

33

(34)

“Leaders are crucial in setting the right ‘tone from the top’ to

foster and develop strong cultures of integrity.”

-Joint Comunique from Australia’s Anti-Corruption Comissioners, 2018.

(35)

PERAN PEMIMPIN ASN

(UU ASN, umum)

JPT

Harus menggalakkan prinsip dan nilai ASN

Role model

JPT

harus mempromosikan tugas ASN sebagai :

Pelaksana Kebijakan Publik

Pelayan Publik

Perekat Bangsa

Pemimpin senior (JPT) dan seluruh pegawai ASN

harus melaksanakan kode etik

sebagaimana tertuang dalam Pasal 5 UU NO 5 Tahun 2014

(36)

PEDULI INOVATIF

INTEGRITAS PROFESIONAL

BAHAN RENUNGAN

Salah satu tanda perilaku tidak berintegitas adalah korupsi

Apakah korupsi itu ada?

(37)

Posisi Indonesia Masih Peringkat 88

NRDW Sumber:http://news.detik.com/infografis/3137767/indeks-persepsi-korupsi-indonesia4-m5embaik

(38)

PENTINGNYA MENJAGA INTEGRITAS

• Integritas dari bahasa latin integrate juga diartikan Komplit atau tanpa cacat, sempurna, tanpa kedok. Maknanya, apa yang ada di hati sama dengan apa yang kita pikirkan, ucapkan, dan lakukan (Bertens, 1994).

• Integritas (integrity) adalah bertindak konsisten sesuai dengan nilai-nilai dan kebijakan organisasi serta kode etik profesi, walaupun dalam keadaan yang sulit untuk melakukannya. Secara sederhana, integritas menunjukkan

keteguhan sikap, menyatunya perbuatan dan nilai-nilai moral yang dianut oleh seseorang. Orang yang memiliki integritas tidak akan tergoyahkan oleh godaan untuk mengkhianati nilai-nilai moral yang diyakini.

• Pribadi berintegritas adalah pribadi yang mempertahankan tingkat kejujuran dan etika yang tinggi dalam perkataan dan tindakannya sehari-hari. Mereka adalah orang-orang yang kompeten, teliti dan handal dalam berperilaku,

dapat dipercaya oleh rekan kerjanya, bawahan dan atasannya serta pihak luar.

Mereka juga memperlakukan orang lain dengan adil.

(39)

6. b. Aktualisasi;

Strategi Penegakan Integritas

Senantiasa memegang

teguh prinsip-prinsip moral dan etika, dan menolak

untuk mengubahnya walaupun kondisi dan situasi yang dihadapi

sangat sulit, serta banyak tantangan yang berupaya untuk melemahkan

prinsip- prinsip moral dan etika yang diyakini

kebenarannya

NR4D7W

(40)

Io = a (ACE) - corr

a. KONTROL KORUPSI :

• Zero Tolerance

• Reformasi Birokrasi

• Monitoring PEP (Politically Exposed Person)

b. AKUNTABILITAS

• Transparansi / Akuntabilitas

• Partisipasi Publik

• Inovasi IT

c. KOMPETENSI

Pelaksanaan Modern

Investigation surveillance / undercover / search / seizure / interception)

Kompetensi Audit / Komputer / Media -Forensik

d. ETIKA

Penegakan Integritas Profesi

Review Kode Etik

Pengaturan Konflik Kepentingan

Sosialisasi dan Kampanye

Io =

Integritas Organisasi

a= alignment

A= Acountability C= Competence E= Ethic

Co= Corruption

(41)

Penguatan Strategi Organisasi dalam Penegakan Integritas;

1. Kenali Lingkungan Strategis Organisasi, 2. Menggunakan Instrumen yang tepat, 3. Ketegasan dalam pelaksanaan nilai2

integritas

4. Tegakkan Kode Etik dan Kode Perilaku

5. Penanganan Konflik

(42)

Birokrasi

Partai Politik

DPR/DPRD

Lembaga Peradilan

Kepolisian /Kejaksaan

Ombudsman /BPK/KPK/

KASN/ BKN

Media

Swasta Masya-

rakat

Lingkungan Integritas

1

(43)

Instrumen membangun integritas : Rule Based Vs value based

• Rule based :

• Pendekatan manajemen integritas menekankan pentingnya kontrol

eksternal terhadap perilaku pegawai negeri. Ini lebih menekankan kepada aturan dan prosedur formal dan rinci sebagai cara untuk mengurangi

pelanggaran integritas dan mencegah korupsi

• Value based :

• Fokus pada bimbingan dan kontrol "internal", yaitu kontrol yang

dilakukan oleh pegawai negeri pada diri mereka sendiri. Pendekatan ini bertujuan untuk merangsang pemahaman dan penerapan nilai-nilai

harian dan untuk meningkatkan keterampilan pengambilan keputusan yang etis

2

(44)

Instrumen Penegakan Integritas Dalam Birokrasi

Pedoman Monitoring

Instrumen utama Kode etik KebijakanWhistleblower

Kode perilaku Sistem Pengaduan

Kebijakan penanganan konflik kepentingan Survey

Kebijakan penanganan gratifikasi Internal audit

Analisa Risiko Transparansi

Analisa dilemma etika Partisipasi publik Wilayah bebas korupsi

3

Dukungan Management Survey

Kepegawaian Recruitmen

Penilaian kinerja Promosi

Kebijakan pengembangan

(45)

YEL-YEL- INTEGRITAS KEPEMIMPINAN

• KUATKAN IMAN

• CERDASKAN PIKIRAN

• SEHATKAN BADAN

• ERATKAN

PERSAUDARAAN

• TEGAKKAN INTEGRITAS

• JAGA KONTINUITAS

• AGAR TETAP SELARAS DENGAN TUJUAN

• Kuatkan Iman

• Cerdaskan Pikiran

• Sehatkan Badan

• Eratkan Persaudaraan

• Integritas Harus Ditegakkan

• Dunia Akhirast Menjadi Tujuan

• Hidup di Dunia Banyak Cobaan

• Berlandaskan Iman Kita Laksanakan

• Jagalah Hati, Jangan Kau Nodai

• Jagalah Hati Lentera Hidup Ini

(46)

INTEGRITY ACT

UU Yang Mengatur Integritas

UU No 5 Tahun 2004

tentang Aparatur Sipil Negara: values, principles,

ethics .

ASN

UU No.30 Tahun 2002

tentang Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi : kepastian hukum;

keterbukaan; akuntabilitas; kepentingan umum; dan proporsionalitas

KPK

UU No 31 Tahun 1999

tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi Jo UU No 20 Tahun 2001 tentang Perubahan atas UU No 31

Tahun 1999 .

TIPIKOR

(47)

INTEGRITY ACT

UU Yang Mengatur Integritas

OMBUDSMAN

UU No 30 Tahun 2014

tentang Administrasi Pemerintahan

Pasal 42 ayat 1 : Pejabat Pemerintahan yang berpotensi memiliki Konflik Kepentingan dilarang menetapkan dan/atau melakukan Keputusan dan/atau Tindakan.

ADPEM

UU No.37 Tahun 2008

tentang Ombudsman Republik Indonesia: kepatutan;

keadilan; non-diskriminasi; tidak memihak; akuntabilit as; keseimbangan; keterbukaan;

dan kerahasiaan.

(48)

SNI ISO 37001

SISTEM MANAJEMEN ANTI SUAP

Modern PowerPoint Presentation

Badan Standardisasi Nasional (BSN) mengadopsi secara identik standar ISO 37001: 2016 menjadi SNI ISO 37001:2016 Sistem Manajemen Anti-Suap. SNI ISO 37001:2016 dapat digunakan untuk menanamkan budaya

anti- suap dalam sebuah organisasi/institusi negara maupun swasta. Standar ini mendeteksi potensi penyuapan, sehingga organisas/institusii bisa melakukan pencegahan sejak dini.

SNI ISO 37001:2016 membahas hal-hal sebagai berikut:

1. penyuapan di sektor publik, swasta, dan nirlaba;

2. penyuapan oleh organisasi;

3. penyuapan oleh personil organisasi yang bertindak atas nama organisasi dan atau keuntungan

organisasi;

4. penyuapan oleh rekan bisnis organisasi yang bertindak atas nama organisasi atau keuntungan

organisasi;

5. penyuapan kepada organisasi;

6. penyuapan kepada personil organisasi dalam kaitan dengan kegiatan organisasi;

7. penyuapan kepada rekan bisnis organisasi dalam kaitan dengan kegiatan organisasi;

8. penyuapan langsung dan tidak langsung (misalnya suap yang ditawarkan atau diterima melalui atau oleh pihak ketiga).

Instansi yang sudah menerapkan ISO 37001 adalah SKK Migas, KSP, dll…..

PEDULI INOVATIF

INTEGRITAS PROFESIONAL

(49)

Pengantar Tugas

(50)
(51)

CONTOH KASUS TERKAIT INTEGRITAS

DPRD Kota Malang dalam kasus suap pembahasan APBD-P 2015.

SUAP PEMBAHASAN APBDP 2015 ANTARA WALIKOTA DENGAN ANGGOTA DPRD

NILAI SUAP @RP. 5,8 M TERKAIT PENGELOLAAN SAMPAH

MELIBATKAN 41 DARI 45 ANGGOTA DPRD KOTA MALANG, WALIKOTA DAN DINAS PU-PPB

ANGGARAN YANG DIGUNAKAN UNTUK KASUS SUAP TERSEBUT BERASAL DARI DANA APBD

Sumber : Detiknews,9/4/2019

(52)

Kasus Korupsi dan Narkoba yang Melibatkan PNS

JAMBI, Anggota tim opsnal Subdit III Diresnarkoba Polda Jambi menangkap empat

orang pembawa narkoba, dimana salah satunya merupakan oknum Pegawai Negeri Sipil (PNS) Kepri yang membawa atau memiliki

1,3 kilogram sabu-sabu dan 12.511 butir pil ekstasi kualitas super senilai Rp 8 miliar.

PRABUMULIH – Tim Macan Putih Satuan Reserse Narkoba (Satres Narkoba) Polres Prabumulih menangkap seorang Pegawai Negeri Sipil (PNS) Kemenkumham Provinsi Sumsel. Pelaku bernama Asan Basri (41) warga

Sungai Medang, diketahui berdinas di Rumah Penyimpanan Benda Sitaan Negara

(Rupbasan) Kota Baturaja.

(53)

KASUS NILAI INTEGRITAS PROSES SUAP DALAM PEMBAHASAN ANGGARAN

PERUBAHAN TAHUN 2015 MELIBATKAN PIMPINAN EKSEKUTIF DAN LEGISLATIF

JUJUR DAN DAPAT DIPERCAYA

MENGGUNAKAN UANG RAKYAT UNTUK KEPENTINGAN PERIBADI/GOLONGAN

BERTANGGUNGJAWAB DAN SETIA TIDAK MEMILIKI KOMITMEN DALAM MENJALANKAN

TUGAS SEBAGAI WAKIL RAKYAT

KOMITMEN DAN MENEPATI UCAPAN

BEKERJA DENGAN PAMRIH DAN MENERIMA UANG YANG BUKAN HAK NYA SERTA BEKERJASAMA DALAM RENCANA JAHAT

MEMILIKI PRINSIP DAN NILAI- NILAI HIDUP

NILAI INTEGRITAS YANG DIABAIKAN DALAM KASUS TERSEBUT

NILAI, NORMA DAN ETIKA ORGANISASI

YANG DILANGGAR

NORMA. : Agama, Kemasyarakatan, Sosial, Hukum

NILAI : Pancasila (Sila 4), Demokrasi

ETIK : Melanggar Hak Masyarakat, Bersikap Tidak Adil

(54)

54

1. Pemahaman peserta terhadap berbagai kasus aktual dalam

berbagai aspek dengan mengidentifikasi nilai-nilai integritas yang diabaikan/ dilanggar

2. Tentukan Langkah-2 menginternalisasikan dan mengaktualisasikan prinsip-prinsip integritas kepemimpinan baik dalam lingkup

organisasi (melakukan perubahan dalam internal organisasi)

maupun dalam kerangka berbangsa dan bernegara, agar prinsip- Masing-masing kelompok peserta mendiskusikan terkait berbagai kasus aktual terkait Integritas. ( 1. Dana Bansos; 2. Kasus ekspor Benur; 3. Asabri; 4. Jiwas raya; 5. Narkoba, 6. Kasus Korupsi Vaksin Masing-masing kelompok membahas kasus yang berbeda, untuk memahami hal-hal berikut:

(55)

Mengapa hal tersebut bisa terjadi?

Apa faktor

pendorongnya?

Maing-masing kelompok

menyampaikan rekpmendasi ddalam konteks penerapan Nilai- nilai Integritas, baik individu maupun nilai- nilai integritas Organisasi

Analisis penyebab terjadinya kasus

tersebut

Masing-masing kelompok

mempersentasi kan hasil

diskusi

kelompoknya.

Pendekatan dapat dilakukan melalui 5W1H

Diskusi kelompok peserta dibagi dalam 3 kelompok

(56)

Referensi

Dokumen terkait

Widyaiswara Ahli Madya, Sdr. Dalam hal demikian Sdr. Sholihin, SE, M.Sc, dapat dipertimbangkan untuk kenaikan pangkat menjadi Pembina Utama Muda, golongan ruang IV/c

Dengan telah dilaksanakannya kewajiban tersebut, yang bersangkutan telah memenuhi syarat untuk menduduki Jabatan Widyaiswara Ahli Utama sesuai dengan Pasal 29

Adapun tugas utama LSPP AAMAI adalah menyelenggarakan ujian profesi profisiensi yang mengacu kepada unit kompetensi sertifikasi Ajun Ahli dan Ahli Asuransi Jiwa sesuai Standar

2) Diawali dengan latar belakang topik yang ditulis, yaitu penjelasan singkat tentang perjalanan atau rekam jejak dari Pustakawan Ahli Utama yang akan melaksanakan

Sehingga skripsi yang berjudul “Analisis Al-‘Urf Terhadap Anak Bungsu Sebagai Ahli Waris Utama Dalam Pembagian Harta Waris (Studi di Desa Mekar Mulya, Kecamatan

Berdasarkan penjabaran tersebut dapat disimpulkan bahwa manfaat Indeks Kepuasan Masyarakat secara sederhana dapat digunakan sebagai alat untuk mengetahui kinerja penyelenggaraan

Adapun tugas utama LSPP AAMAI adalah menyelenggarakan ujian profesi profisiensi yang mengacu kepada unit kompetensi sertifikasi Ajun Ahli dan Ahli Asuransi Jiwa sesuai Standar

Analisis SDM aparatur ahli pertama meliputi penyusunan kebutuhan, pengadaan, kerangka kerja pangkat dan jabatan, pengembangan karier, pola karier, promosi, mutasi, dan penugasan aparatur sipil negara sesuai pedoman dan peraturan