PEDULI INOVATIF
INTEGRITAS
INTEGRITAS KEPEMIMPINAN
PROFESIONAL
Nelson Barus
Widya i swara Ahli Utama
BP SDM Kemenhub
PELATIHAN KEPEMIMPINAN NASIONAL TINGKAT II KEMENTERIAN PERHUBUNGAN
LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA RI 11 Juli 2023
Drs. Nelson Barus, M.M Widyaiswara Ahli Utama
Kabanjahe, 14 Oktober 1958 Pembina Utama Madya (IV D) NIP : 195810141985031003 Diklat/ Kursus/Seminar:
- PIM Tk.I, PIM.Tk.II, PIM.Tk.III (Sepadya), PIM.Tk.IV (Sepala)
- Mengikuti Diklat/kursus/Seminar tentang Pembangunan, manajemen, poyek, transportasi, lingkungan di Perancis, Jerman, Australia, Canada, USA, Jepang
Lain-lain:
• Mengajar dan Nara Sumber diberbagai Kementerian/Lembaga/Pemda dan Perguruan Tinggi
• Anggota tim/panitia dalam berbagai event dalam negeri dan luar negeri
• Anggota Delegasi Republik Indonesia (DELRI) dalam berbagai pertemuan di bidang transportasi dalam negeri dan luar negeri
• Penerima penghargaan Satyalancana Karya Satya dari Presiden Republik Indonesia
• Penerima penghargaan sertifkat fasilitator pengadaan Barang dan Jasa Kehormatan dari Kepala LKPP RI Pengalaman Jabatan:
1. Atase Perhubungan Jepang KBRI Tokyo 2. Inspektur IV Inspektorat Jenderal
3. Kepala Biro Keuangan dan Perlengkapan 4. Kepala Biro Umum
5. Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Transportasi Laut dan SDP 6. Kepala Pusat Pengelolaan Transportasi Berkelanjutan
7. Dewan Komisaris PT APS 2016 sd 2020 8. Ketua Dewas STIP 2013 sd 2016
9. Anggota Dewas BP3IP 2016 sd 2018
* REVIEW KURIKULUM
11b. Kepemimpinan Entrepreneur c. Organisasi Pembelajaran (LO)
2. Kepemimpinan Strategis
a. Dialog Strategis b. Isu Strategis
c. Marketing Sektor Publik 3. Manajemen Strategis
a. Visitasi Agenda Pembelajaran b. Visitasi Kepemimpinan
Nasional
c. Proyek Perubahan
4. Aktualisasi Kepemimpinan a. Dinamika Energi Perubahan; dan b. Integritas Kepemimpinan;
1. Mengelola Diri
AGENDA
PEDUL INOVATI F
INTEGRITAS PROFESIONAL
Agenda
Mengelola Diri ( Self Mastery)
a.Kepemimpinan Digitaltif
* INTEGRITAS KEPEMIMPINAN
Deskripsi Singkat:
3Mata diklat ini membekali peserta dengan
pengetahuan tentang konsep dan pemahaman pemerintahan yang bersih dan akuntabel,
tantangan dan risiko penegakkan integritas, penguatan dan strategi organisasi dalam
penegakan integritas, mengelola dan aktualisasi integritas dalam mengelola organisasi
Hasil Belajar:
Setelah mengikuti pembelajaran ini peserta mampu menyusun strategi organisasi dalam penegakkan
integritas (Internalisasi dan Aktualisasi Integritas).
a. Menjelaskan kerangka kebijakan pemerintahan yang bersih dan akuntabel
b. Memetakan tantangan dan resiko penegakkan integritas dalam
penyelenggaraan pemerintahan yang bersih dan akuntabel
c. Menjelaskan penguatan strategi organisasi dalam penegakkan integritas
d. Menyusun strategi organisasi dalam penegakan integritas
* Indikator Hasil Belajar:
POKOK PEMBAHASAN
1
1 Kerangka Kebijakan
2
Konsep Dasar Integritas dan Self Mastery,3
Konsep Perilaku Integritas dan Pemerintahan Yg Baik dan Akuntabel4
Pentingnya Integritas dan Indikator Perilaku Integritas), Bahan untuk Diskusi5
Nilai Dasar dan Kode Etik ASN6
a. Studi Kasus Penegakan Integritas di Indonesia
b. Aktualisasi; Menyusun Strategi Penegakan Integritas (Diskusi)
POKOK PEMBAHASAN
*
Pegawai ASNberkedudukan sebagai unsur aparatur sipil negara (pasal 8 UU no 5/2014
ttg ASN); harus tunduk kepada ;
*
peraturan perundang2an,*
nilai-nilai dan kode etik profesi.1. Kerangka Kebijakan
MENGAPA KEPEMIMPINAN / ASN HARUS BERINTEGRITAS ?
a.
Independensi dan Netralitasb.
Kompetensic.
Kinerja/ Produktivitas Kerjad .Integritas
e.
Kesejahteraanf.
Kualitas Pelayanan Publikg.
Pengawasan dan AkuntabilitasTUJUAN UTAMA UU ASN
Permenpan 38 tahun 2017 tentang Standard Kompetensi
Kompetensi Deskripsi
Integritas Konsisten berperilaku selaras dengan nilai, norma dan/atau etika organisasi,
Jujur dalam hubungan dengan manajemen, rekan kerja, bawahan langsung, dan pemangku kepentingan,
Menciptakan budaya etika tinggi, bertanggungjawab atas tindakan atau
keputusan beserta risiko yang menyertainya.
8
Standard Integritas JPT Pratama
Level
Deskripsi
1
Mampu bertindak sesuai nilai, norma etika organisasi dalam kapasitas pribadi2
Mampu mengingatkan, mengajak rekan kerja untuk bertindak sesuai nilai, norma, dan etika organisasi3
Mampu memastikan, menanamkan keyakinan bersama agar anggota yang dipimpin bertindak sesuai nilai, norma, dan etika organisasi, dalam lingkup formal4
Mampu menciptakan situasi kerja yang mendorong kepatuhan pada nilai, norma, dan etika organisasi5
Mampu menjadi role model dalam penerapan standar keadilan dan etika di tingkat nasionalIndikator perilaku Integritas level 4
4.1. Menciptakan situasi kerja yang mendorong seluruh pemangku kepentingan mematuhi nilai, norma, dan etika organisasi dalam segala situasi dan kondisi.
4.2. Mendukung dan menerapkan prinsip moral dan
standar etika yang tinggi, serta berani menanggung konsekuensinya.
4.3. Berani melakukan koreksi atau mengambil tindakan atas penyimpangan kode etik/nilai-nilai yang
dilakukan oleh orang lain, pada tataran lingkup kerja setingkat instansi meskipun ada resiko.
Self Mastery Brings True Happiness
SELF MASTERY IS DOING THOSE THINGS WE SHOULD DO AND NOT DOING THOSE THINGS WE SHOULD NOT DO
Self mastery is a challenge for every individual
In its simplest terms
It requires strength, willpower, and honesty
(James E. Faust /1920 – 2007)
12
13
Integritas : Kesesuaian antara hati, ucapan, pikiran dan
perbuatan.
Integritas : Kemampuan untuk senantiasa memegang teguh prinsip-prinsip moral secara
konsisten dalam berbagai situasi.
2. KONSEP DASAR INTEGRITAS
NRDW 14
Integritas adalah kepengikutan dan ketundukan kepada prinsip-prinsip
moral dan etis;
keutuhan karakter
moral; dan kejujuran .
(Azyumardi Azra, 2012)
INTEGRITAS
INTEGRITAS KEPEMIMPINAN
INTEGRITAS KEPEMIMPINAN didefinisikan sebagai suatu kepribadian yang jujur, berani, bijaksana, dan bertanggung jawab untuk membangun kepercayaan dalam pengambilan keputusan yang andal.
Bila dikaitkan dengan kode etik, INTEGRITAS KEPEMIMPINAN didefinisikan sebagai tindakan yang konsisten, sesuai dengan kebijakan dan kode etik organisasi.
NRDW 13
3. KONSEP
17
18
19
Good governance
menunjuk pada suatu penyelenggaraan negara yang bertanggung jawab serta efektif dan efisien dengan menjaga kesinergisan interaksi konstruktif diantara institusi pemerintah (state), sektor swasta (private sector) dan masyarakat (society). Suatu penyelenggaraan pemerintah negara yang solid dan bertanggung jawab, serta efesien dan efektif, dengan menjaga kesinergian interaksi yang konstruktif diantara domain2 negara, sektor swasta, dan masyarakat (LAN RI/2000).Clean government
dapat diartikan sebagai pemerintahan yang bersih, yaitu bersih dari korupsi, kolusi, dan nepotisme serta permaslahan- permasalahan yang lain terkait dengan pemerintahan. Menggambarkan Pola hubungan yang sebaik-baiknya antar elemen yang ada di Indonesia.Di tingkat Pemerintahan Negara konsep Tata Pemerintahan (Good Governance) merujuk pada pola hubungan antara internal Pemerintah (Presiden & Kabinet), Kelembagaan
Politik, Kelembagaan Pemeriksa Ekonomi dan Kelembagaan Peradilan
Integritas Organisasi menciptakan Pemerintahan yg Bersih dan Akuntabel (Good Governance And Clean Government
Prinsip-prinsip Good & Clear Government/Governance ( UU 22/1999 ttg Pemda dan UU 28/1999 ttg penyelenggaraan
Pemerintahan yg Baik dan Bersih) (3)
ACCOUNTABILITY; Tiap kegiatan dan hasil akhirnya dapat dipertanggungjawabkan kepada masy
TRANSPARANCY; Masyarakat mendapatkan Informasi yang benar, jujur dan tidak diskriminatif
PARTICIPATION; Membangun keterlibatan masyarakat dalam proses penetapan kebijakan dan kegiatan pemerintah
KEPASTIAN HUKUM, landasana kepada peraturan per UU an,
kepatutan dan keadilan dalam setiap pelaksanaan penyelenggaraan negara
INTEGRITAS:
Kesatuan antara apa yang dipikirkan, dikatakan, dan dilakukan dengan dilandasi nilai-nilai
Jujur
Peduli
Mandiri
Disiplin
Tanggung Jawab Kerja
Keras
Sederhana
Berani
Adil
9 Nilai Antikorupsi
CIRI-CIRI PEMIMPIN YANG BERINTEGRITAS
CHARACTER
Memiliki karakter/akhlak yang baik
CONCEPT
Memiliki wawasan kebangsaan
COMPETENCE
Memiliki kemampuan untuk mengembangkan organisasi
CONNECTION
Memiliki kemampuan dalam menciptakan jejaring kerja internal dan eksternal
COMMITMENT
Memiliki kemauan yang kuat untuk mengembangkan Organisasi 14
NRDW 15
NRDW 16
55
4. PENTINGNYA INTEGRITAS
1
MEMBANGUN KEPERCAYAAN2 3
4
5
MEMILIKI NILAI PENGARUH YANG TINGGI
MENETAPKAN STANDAR YANG
TINGGI
MENGHASILKAN REPUTASI YANG SOLID, BUKAN PENCITRAAN
MENERAPKAN PADA DIRI SENDIRI SEBELUM MEMIMPIN ORANG LAIN
6
7
MEMBUAT KITA DAPAT DIPERCAYA MERUPAKAN PRESTASI YANG SULIT
DIRAIH Sumber: John C. Maxwell, Developing NTRh2D6eWLeader Within You, 2014
INTEGRITAS Penting dalam KEPEMIMPINAN
KEPEMIMPINAN: PENGARUH
KUNCI KEPEMIMPINAN: PRIORITAS
YANG PALING PENTING DALAM KEPEMIMPINAN:
INTEGRITAS
TUJUAN TERAKHIR DALAM KEPEMIMPINAN:
MEMBAWA PERUBAHAN POSITIF
CARA TERCEPAT MERAIH KEPEMIMPINAN:
MEMECAHKAN MASALAH
LABEL KEPEMIMPINAN: DISIPLIN DIRI
PELAJARAN PENTING DALAM KEPEMIMPINAN:
MENGEMBANGKAN STAF
NRDSWumber: John C. Maxwell, Developing Th27e Leader Within You, 2014
Contoh Langkah Penerapan Good and Clean Government
Mau Indonesia Bersih dari Korupsi Berikut Tipsnya!.mp4
• Mematuhi Peraturan dan Etika Organisasi
• Jujur
• Memegang Teguh Komitmen
• Bertanggung Jawab
• Konsisten Antara Pikiran, Ucapan dan Tindakan
• Kearifan Dalam Membedakan Yg Benar dan Salah
46 NRDW
Gagasan Plato (427 SM – 347 SM)
“Para pelayan bangsa harus memberikan pelayanan mereka
tanpa menerima hadiah-hadiah. Mereka yang membangkang,
kalau terbukti bersalah, harus dibunuh tanpa upacara”
34 NRDW
MEMEGANG TEGUH NILAI-NILAI DALAM IDEOLOGI NEGARA PANCASILA
SETIA DAN MEMPERTAHANKAN UUD NEGARA RI TAHUN 1945
MENJALANKAN TUGAS SECARA PROFESIONAL DAN TIDAK BERPIHAK
MEMELIHARA DAN MENJUNJUNG TINGGI STANDAR ETIKA YANG LUHUR
MEMBERIKAN LAYANAN KEPADA PUBLIK SECARA JUJUR, TANGGAP, CEPAT, TEPAT, AKURAT, BERDAYA GUNA, BERHASIL GUNA DAN SANTUN
MENINGKATKAN EFEKTIVITAS SISTEM PEMERINTAHAN YANG DEMOKRATIS SEBAGAI PERANGKAT SISTEM KARIR
(PASAL 4 UU ASN)
5. NILAI DASAR DAN KODE ETIK ASN :
42 NRDW
KODE ETIK APARATUR SIPIL NEGARA (1)
(UNDANG-UNDANG ASN ada 9 Kode Etik, antara lain:)
o Melaksanakan tugasnya dengan jujur, bertanggung jawab, dan berintegritas tinggi
o Melaksanakan tugasnya sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku
o Melaksanakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan atau Pejabat yang berwenang sejauh tidak bertentangan dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan dan etika pemerintahan o Menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan
dalam melaksanakan tugasnya
o Memegang teguh nilai dasar ASN dan selalu menjaga reputasi dan integritas ASN
PENGERTIAN KODE ETIK
Kode etik adalah rumusan eksplisit tentang kaidah- kaidah atau norma yang
harus ditaati secara sukarela oleh para pegawai di dalam organisasi publik. Kode etik biasanya merupakan hasil dari kesepakatan atau
konsensus dari sebuah
kelompok sosial dan pada
umumnya dimaksudkan untuk menunjang pencapaian tujuan organisasi.
35 NRDWPRINSIP- PRINSIP ASN
NILAI DASAR
KODE ETIK
KOMITMEN, INTEGRITAS MORAL, DAN TANGGUNG JAWAB PADA PELAYANAN PUBLIK
KOMPETENSI YANG DIPERLUKAN SESUAI DENGAN
BIDANG TUGAS
KUALIFIKASI AKADEMIK
JAMINAN
PERLINDUNGAN HUKUM DALAM PELAKSANAAN TUGAS
PROFESIONALITAS JABATAN
(SUMBER: PASAL 3 UU ASN)
33
“Leaders are crucial in setting the right ‘tone from the top’ to
foster and develop strong cultures of integrity.”
-Joint Comunique from Australia’s Anti-Corruption Comissioners, 2018.
PERAN PEMIMPIN ASN
(UU ASN, umum)
JPT
• Harus menggalakkan prinsip dan nilai ASN
• Role model
JPT
harus mempromosikan tugas ASN sebagai :
• Pelaksana Kebijakan Publik
• Pelayan Publik
• Perekat Bangsa
Pemimpin senior (JPT) dan seluruh pegawai ASN
harus melaksanakan kode etik
sebagaimana tertuang dalam Pasal 5 UU NO 5 Tahun 2014
PEDULI INOVATIF
INTEGRITAS PROFESIONAL
BAHAN RENUNGAN
Salah satu tanda perilaku tidak berintegitas adalah korupsi
Apakah korupsi itu ada?
Posisi Indonesia Masih Peringkat 88
NRDW Sumber:http://news.detik.com/infografis/3137767/indeks-persepsi-korupsi-indonesia4-m5embaik
PENTINGNYA MENJAGA INTEGRITAS
• Integritas dari bahasa latin integrate juga diartikan Komplit atau tanpa cacat, sempurna, tanpa kedok. Maknanya, apa yang ada di hati sama dengan apa yang kita pikirkan, ucapkan, dan lakukan (Bertens, 1994).
• Integritas (integrity) adalah bertindak konsisten sesuai dengan nilai-nilai dan kebijakan organisasi serta kode etik profesi, walaupun dalam keadaan yang sulit untuk melakukannya. Secara sederhana, integritas menunjukkan
keteguhan sikap, menyatunya perbuatan dan nilai-nilai moral yang dianut oleh seseorang. Orang yang memiliki integritas tidak akan tergoyahkan oleh godaan untuk mengkhianati nilai-nilai moral yang diyakini.
• Pribadi berintegritas adalah pribadi yang mempertahankan tingkat kejujuran dan etika yang tinggi dalam perkataan dan tindakannya sehari-hari. Mereka adalah orang-orang yang kompeten, teliti dan handal dalam berperilaku,
dapat dipercaya oleh rekan kerjanya, bawahan dan atasannya serta pihak luar.
Mereka juga memperlakukan orang lain dengan adil.
6. b. Aktualisasi;
Strategi Penegakan Integritas
Senantiasa memegang
teguh prinsip-prinsip moral dan etika, dan menolak
untuk mengubahnya walaupun kondisi dan situasi yang dihadapi
sangat sulit, serta banyak tantangan yang berupaya untuk melemahkan
prinsip- prinsip moral dan etika yang diyakini
kebenarannya
NR4D7W
Io = a (ACE) - corr
a. KONTROL KORUPSI :
• Zero Tolerance
• Reformasi Birokrasi
• Monitoring PEP (Politically Exposed Person)
b. AKUNTABILITAS
• Transparansi / Akuntabilitas
• Partisipasi Publik
• Inovasi IT
c. KOMPETENSI
• Pelaksanaan Modern
Investigation surveillance / undercover / search / seizure / interception)
• Kompetensi Audit / Komputer / Media -Forensik
d. ETIKA
• Penegakan Integritas Profesi
• Review Kode Etik
• Pengaturan Konflik Kepentingan
• Sosialisasi dan Kampanye
Io =
Integritas Organisasia= alignment
A= Acountability C= Competence E= Ethic
Co= Corruption
Penguatan Strategi Organisasi dalam Penegakan Integritas;
1. Kenali Lingkungan Strategis Organisasi, 2. Menggunakan Instrumen yang tepat, 3. Ketegasan dalam pelaksanaan nilai2
integritas
4. Tegakkan Kode Etik dan Kode Perilaku
5. Penanganan Konflik
Birokrasi
Partai Politik
DPR/DPRD
Lembaga Peradilan
Kepolisian /Kejaksaan
Ombudsman /BPK/KPK/
KASN/ BKN
Media
Swasta Masya-
rakat
Lingkungan Integritas
1
Instrumen membangun integritas : Rule Based Vs value based
• Rule based :
• Pendekatan manajemen integritas menekankan pentingnya kontrol
eksternal terhadap perilaku pegawai negeri. Ini lebih menekankan kepada aturan dan prosedur formal dan rinci sebagai cara untuk mengurangi
pelanggaran integritas dan mencegah korupsi
• Value based :
• Fokus pada bimbingan dan kontrol "internal", yaitu kontrol yang
dilakukan oleh pegawai negeri pada diri mereka sendiri. Pendekatan ini bertujuan untuk merangsang pemahaman dan penerapan nilai-nilai
harian dan untuk meningkatkan keterampilan pengambilan keputusan yang etis
2
Instrumen Penegakan Integritas Dalam Birokrasi
Pedoman Monitoring
Instrumen utama Kode etik KebijakanWhistleblower
Kode perilaku Sistem Pengaduan
Kebijakan penanganan konflik kepentingan Survey
Kebijakan penanganan gratifikasi Internal audit
Analisa Risiko Transparansi
Analisa dilemma etika Partisipasi publik Wilayah bebas korupsi
3
Dukungan Management Survey
Kepegawaian Recruitmen
Penilaian kinerja Promosi
Kebijakan pengembangan
YEL-YEL- INTEGRITAS KEPEMIMPINAN
• KUATKAN IMAN
• CERDASKAN PIKIRAN
• SEHATKAN BADAN
• ERATKAN
PERSAUDARAAN
• TEGAKKAN INTEGRITAS
• JAGA KONTINUITAS
• AGAR TETAP SELARAS DENGAN TUJUAN
• Kuatkan Iman
• Cerdaskan Pikiran
• Sehatkan Badan
• Eratkan Persaudaraan
• Integritas Harus Ditegakkan
• Dunia Akhirast Menjadi Tujuan
• Hidup di Dunia Banyak Cobaan
• Berlandaskan Iman Kita Laksanakan
• Jagalah Hati, Jangan Kau Nodai
• Jagalah Hati Lentera Hidup Ini
INTEGRITY ACT
UU Yang Mengatur Integritas
UU No 5 Tahun 2004
tentang Aparatur Sipil Negara: values, principles,
ethics .
ASN
UU No.30 Tahun 2002
tentang Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi : kepastian hukum;
keterbukaan; akuntabilitas; kepentingan umum; dan proporsionalitas
KPK
UU No 31 Tahun 1999
tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi Jo UU No 20 Tahun 2001 tentang Perubahan atas UU No 31
Tahun 1999 .
TIPIKOR
INTEGRITY ACT
UU Yang Mengatur Integritas
OMBUDSMAN
UU No 30 Tahun 2014
tentang Administrasi Pemerintahan
Pasal 42 ayat 1 : Pejabat Pemerintahan yang berpotensi memiliki Konflik Kepentingan dilarang menetapkan dan/atau melakukan Keputusan dan/atau Tindakan.
ADPEM
UU No.37 Tahun 2008
tentang Ombudsman Republik Indonesia: kepatutan;
keadilan; non-diskriminasi; tidak memihak; akuntabilit as; keseimbangan; keterbukaan;
dan kerahasiaan.
SNI ISO 37001
SISTEM MANAJEMEN ANTI SUAP
Modern PowerPoint Presentation
Badan Standardisasi Nasional (BSN) mengadopsi secara identik standar ISO 37001: 2016 menjadi SNI ISO 37001:2016 Sistem Manajemen Anti-Suap. SNI ISO 37001:2016 dapat digunakan untuk menanamkan budaya
anti- suap dalam sebuah organisasi/institusi negara maupun swasta. Standar ini mendeteksi potensi penyuapan, sehingga organisas/institusii bisa melakukan pencegahan sejak dini.
SNI ISO 37001:2016 membahas hal-hal sebagai berikut:
1. penyuapan di sektor publik, swasta, dan nirlaba;
2. penyuapan oleh organisasi;
3. penyuapan oleh personil organisasi yang bertindak atas nama organisasi dan atau keuntungan
organisasi;
4. penyuapan oleh rekan bisnis organisasi yang bertindak atas nama organisasi atau keuntungan
organisasi;
5. penyuapan kepada organisasi;
6. penyuapan kepada personil organisasi dalam kaitan dengan kegiatan organisasi;
7. penyuapan kepada rekan bisnis organisasi dalam kaitan dengan kegiatan organisasi;
8. penyuapan langsung dan tidak langsung (misalnya suap yang ditawarkan atau diterima melalui atau oleh pihak ketiga).
Instansi yang sudah menerapkan ISO 37001 adalah SKK Migas, KSP, dll…..
PEDULI INOVATIF
INTEGRITAS PROFESIONAL
Pengantar Tugas
CONTOH KASUS TERKAIT INTEGRITAS
DPRD Kota Malang dalam kasus suap pembahasan APBD-P 2015.
SUAP PEMBAHASAN APBDP 2015 ANTARA WALIKOTA DENGAN ANGGOTA DPRD
NILAI SUAP @RP. 5,8 M TERKAIT PENGELOLAAN SAMPAH
MELIBATKAN 41 DARI 45 ANGGOTA DPRD KOTA MALANG, WALIKOTA DAN DINAS PU-PPB
ANGGARAN YANG DIGUNAKAN UNTUK KASUS SUAP TERSEBUT BERASAL DARI DANA APBD
Sumber : Detiknews,9/4/2019
Kasus Korupsi dan Narkoba yang Melibatkan PNS
JAMBI, Anggota tim opsnal Subdit III Diresnarkoba Polda Jambi menangkap empat
orang pembawa narkoba, dimana salah satunya merupakan oknum Pegawai Negeri Sipil (PNS) Kepri yang membawa atau memiliki
1,3 kilogram sabu-sabu dan 12.511 butir pil ekstasi kualitas super senilai Rp 8 miliar.
PRABUMULIH – Tim Macan Putih Satuan Reserse Narkoba (Satres Narkoba) Polres Prabumulih menangkap seorang Pegawai Negeri Sipil (PNS) Kemenkumham Provinsi Sumsel. Pelaku bernama Asan Basri (41) warga
Sungai Medang, diketahui berdinas di Rumah Penyimpanan Benda Sitaan Negara
(Rupbasan) Kota Baturaja.
KASUS NILAI INTEGRITAS PROSES SUAP DALAM PEMBAHASAN ANGGARAN
PERUBAHAN TAHUN 2015 MELIBATKAN PIMPINAN EKSEKUTIF DAN LEGISLATIF
JUJUR DAN DAPAT DIPERCAYA
MENGGUNAKAN UANG RAKYAT UNTUK KEPENTINGAN PERIBADI/GOLONGAN
BERTANGGUNGJAWAB DAN SETIA TIDAK MEMILIKI KOMITMEN DALAM MENJALANKAN
TUGAS SEBAGAI WAKIL RAKYAT
KOMITMEN DAN MENEPATI UCAPAN
BEKERJA DENGAN PAMRIH DAN MENERIMA UANG YANG BUKAN HAK NYA SERTA BEKERJASAMA DALAM RENCANA JAHAT
MEMILIKI PRINSIP DAN NILAI- NILAI HIDUP
NILAI INTEGRITAS YANG DIABAIKAN DALAM KASUS TERSEBUT
NILAI, NORMA DAN ETIKA ORGANISASI
YANG DILANGGAR
NORMA. : Agama, Kemasyarakatan, Sosial, Hukum
NILAI : Pancasila (Sila 4), Demokrasi
ETIK : Melanggar Hak Masyarakat, Bersikap Tidak Adil
54
1. Pemahaman peserta terhadap berbagai kasus aktual dalam
berbagai aspek dengan mengidentifikasi nilai-nilai integritas yang diabaikan/ dilanggar
2. Tentukan Langkah-2 menginternalisasikan dan mengaktualisasikan prinsip-prinsip integritas kepemimpinan baik dalam lingkup
organisasi (melakukan perubahan dalam internal organisasi)
maupun dalam kerangka berbangsa dan bernegara, agar prinsip- Masing-masing kelompok peserta mendiskusikan terkait berbagai kasus aktual terkait Integritas. ( 1. Dana Bansos; 2. Kasus ekspor Benur; 3. Asabri; 4. Jiwas raya; 5. Narkoba, 6. Kasus Korupsi Vaksin Masing-masing kelompok membahas kasus yang berbeda, untuk memahami hal-hal berikut:
Mengapa hal tersebut bisa terjadi?
Apa faktor
pendorongnya?
Maing-masing kelompok
menyampaikan rekpmendasi ddalam konteks penerapan Nilai- nilai Integritas, baik individu maupun nilai- nilai integritas Organisasi
Analisis penyebab terjadinya kasus
tersebut
Masing-masing kelompok
mempersentasi kan hasil
diskusi
kelompoknya.
Pendekatan dapat dilakukan melalui 5W1H
Diskusi kelompok peserta dibagi dalam 3 kelompok