• Tidak ada hasil yang ditemukan

x

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "x"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian

Penelitian ini digolongkan ke dalam jenis penelitian kuantitatif dengan metode eksperimen. Eksperimen yang dilakukan bertujuan untuk melihat Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Learning Tipe Group Investigation terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas VIII di SMP Negeri 10 Palembang

B. Desain Penelitian

Secara umum metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2012:3).

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode True Experimental Design, dengan design penelitian Posttest-Only Control Design. Dasar penelitian design ini adalah karena peneliti ingin melihat hasil belajar matematika pada siswa kelas VIII di SMP Negeri 10 Palembang melalui model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation.

Adapun dalam desain ini terdapat dua kelompok yang masing- masing dipilih secara random (R), dimana pada kelompok pertama diberi perlakuan model pembelajaran tipe group investigation sebagai kelas eksperimen dan kelompok kedua diberikan perlakuan pembelajaran motode konvesional sebagai kelas kontrol. Masing-masing kelas diberikan perlakuan untuk empat kali pertemuan dan pada pertemuan terakhir dilakukan tes akhir (postest) yang digunakan untuk melihat hasil belajar siswa pada masing- masing kelas setelah diberi perlakuan.

(2)

Desain penelitiannya sebagai berikut :

Desain Penelitian

Ket :

E : Kelas Eksperimen K : Kelas Kontrol

X : Perlakuan di kelas eksperiment berupa pembelajaran matematika dengan menerapkan model pembelajaran tipe group investigation untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa.

O1 : tes akhir yang diberikan pada kelas eksperiment untuk mengukur hasil belajar siswa setelah diberi perlakuan.

O2 : tes akhir yang diberikan pada kelas kontrol untuk mengukur hasil belajar siswa setelah diberi perlakuan.

C. Variabel Penelitian

Variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2012 : 60)

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan dua variabel yaitu Variabel Bebas dan variabel terikat. Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahan atau timbulnya variabel terikat (Sugiyono, 2012:61). Variabel bebas dalam penelitian ini adalah

E X O1

K O2

(3)

pembelajaran matematika dengan penerapan model pembelajaran Group Investigation. Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2012:61). Variabel dalam penelitian ini adalah aktivitas dan hasil belajar siswa yang dipengaruhi oleh model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation.

Variabel Pengaruh Variabel

Terpengaruh

Gambar 2. Variabel Penelitian D. Definisi Operasional Variabel

Definisi operasional variabel dalam penelitian ini adalah model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation (GI) terhadap aktivitas dan hasil belajar siswa.

1. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation

Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group nvestigation adalah model pembelajaran yang mengarahkan siswa untuk untuk berpartisipasi dalam pengembangan sosial secara bertahap dengan cara berkelompok melalui metode ilmiah yang diterapkan pada proses pembelajaran dan melatih siswa agar dapat berpikir secara anilitis sesuai dengan

kemampuannya. Pada proses pelaksanaannya terdapat enam tahap, yaitu:

a) Pengelompokkan, dimana siswa mendapatkan anggota kelompok dan menentukan salah satu permasalahan yang telah disediakan untuk selanjutnya selidiki pada lembar kerja siswa.

Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group

Investigation

Hasil Belajar

(4)

b) Perencanaan, dimana setiap kelompok merencanakan mengenai pembagian tugas dan menentukan topik yang akan mereka investigasi.

c) Investigasi, dimana siswa mulai menelusuri permasalahan sesuai dengan topik yang mereka pilih.

d) Pengorganisasian, dimana setiap kelompok merencanakan apa yang akan mereka laporkan dan dipresentasikan.

e) Presentasi, dimana setiap perwakilan kelompok yang bertugas mempresentasikan kesimpulan investigasi yang telah dilaksanakan.

f) Mengevaluasi, dimana guru dan siswa bersama-sama memberikan kesimpulan dari apa yang telah diinvestigasi.

2. Aktivitas Siswa

Aktivitas yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kegiatan siswa dalam mengikuti pembelajaran matematika dengan model pembelajaran kooperatif tipe group investigation yang sedang

berlangsung. Untuk mengetahui aktivitas siswa maka dilakukan observasi.

Indikator yang di ukur dalam aktivitas yaitu aktivitas melihat, aktivitas lisan, aktivitas menulis, dan aktivitas mental. Data observasi pada setiap pertemuan diperoleh dari pengamatan langsung terhadap aktivitas siswa yang dibantu oleh empat observer dengan menggunakan panduan lembar observasi dengan rentang skor 0 – 3. Selanjutnya skor tersebut dianalisis untuk mengetahui kategori keaktifan siswa dalam mengikuti pembelajaran.

(5)

3. Hasil Belajar

Hasil belajar yang dimaksud dalam penelitian ini adalah hasil tes yang diambil setelah diterapkannya model pembelajaran kooperatif tipe group investigation dan pembelajaran konvesional. Indikator yang diukur dalam hasil belajar yaitu siswa mampu menjawab soal-soal dengan tepat.

Tes yang diberikan pada kelas eksperimen dan kelas kontrol berupa essay dengan rentang skor 0 – 100. Selanjutnya skor tersebut dianalisis dengan menggunakan uji normalitas, uji homogenitas, dan uji t untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe group investigation terhadap hasil belajar siswa.

E. Populasi dan Teknik Penarikan sampel 1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas:

obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulannya (Sugiyono, 2012:117). Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII di SMP Negeri 10 Palembang, semester ganjil tahun ajaran 2015/2016.

(6)

Tabel 3.

Data Siswa kelas VIII SMP Negeri 10 Palembang

Kelas

Jenis Kelamin

Jumlah Ket

Laki-

laki Perempuan

VIII.1 19 21 40 Unggulan 1

VIII.2 18 22 40 Unggulan 2

VIII.3 21 19 40 Unggulan 3

VIII.4 17 23 40 Reguler

VIII.5 18 20 38 Reguler

VIII.6 21 18 39 Reguler

VIII.7 20 20 40 Reguler

VIII.8 24 16 40 Reguler

VIII.9 24 9 33 Reguler

VIII.10 18 22 40 Reguler

VIII.11 21 19 40 Reguler

VIII.12 15 25 40 MIPA

(Sumber : TU SMP Negeri 10 Palembang)

Berdasarkan informasi dari pihak sekolah, siswa-siswa kelas VIII yang tersebar di dua belas kelas tersebut memiliki kemampuan yang berbeda, kelas VIII.12 sebagai kelas MIPA, VIII.1-VIII.3 sebagai kelas unggulan, kelas VIII.4-VIII.11 merupakan kelas reguler yang mempunyai kemampuan sama.

2. Teknik Penarikan Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi (Sugiyono, 2012:118). Teknik yang digunakan dalam pengambilan sampel yaitu Nonprobalitity Sampling, dimana teknik ini tidak memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota) untuk dipilih menjadi anggota sampel. Sedangkan jenis dari teknik

Nonprobability sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah Purposive Sampling, yaitu teknik pengambilan anggota sampel dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2012:124). Untuk itu, di dalam

(7)

penelitian ini terdapat 2 sampel acak, yaitu VIII5 sebagai kelas eksperimen yang terdiri dari 38 siswa dan VIII6 sebagai kelas kontrol yang terdiri dari 38 siswa di SMP Negeri 10 Palembang.

F. Prosedur Penelitian

Penelitian ini dilakukan dalam empat tahapan kegiatan sebagai berikut.

1. Tahap Persiapan

Langkah-langkah yang dilakukan dalam tahap ini, yaitu sebagai berikut:

a) Melakukan observasi ketempat penelitian.

b) Melakukan pengurusan izin.

c) Mengidentifikasi permasalahan melalui wawancara kepada guru matematika di SMPN 10 Palembang.

d) Menetapkan pokok bahasan yang akan digunakan dalam penelitian.

e) Membuat bahan ajar dan rencana pelaksaan pembelajaran (RPP) yang mengacu pada model pembelajaran Group Investigation.

f) Melakukan validasi terhadap RPP, LKS, Posttest dan Observasi

g) Melakukan uji coba instrumen yang akan digunakan untuk mengetahui kualitasnya. Uji coba instrumen ini diberikan terhadap subyek lain di luar subyek penelitian.

h) Merevisi instrument penelitian (jika diperlukan) 2. Tahap Pelaksanaan

Langkah-langkah yang akan dilakukan dalam tahap ini, sebagai berikut:

(8)

a) Melakukan pertemuan dengan guru matematika kelas VIII SMPN 10 palembang untuk mentukan waktu penelitian.

b) Melaksanakan kegiatan pembelajaran di kedua kelas tersebut. Di kelas kontrol, pembelajaran dilakukan dengan menggunakan pembelajaran secara konvensional yang biasa dilakukan di sekolah.

Sedangkan di kelas eksperimen, pembelajaran dilakukan dengan menggunakan model pembelajaran Group Investigation.

c) Memberikan posttes pada akhir pembelajaran yang akan dilaksanakan secara individu dimasing-masing kelas.

3. Tahap Akhir

Langkah-langkah yang akan dilakukan dalam tahap ini, yaitu sebagai berikut:

a) Memeriksa jawaban masing-masing siswa b) Memberikan skor pada lembar jawaban

c) Menghitung skor posttest yang diperoleh siswa

d) Menentukan dari hasil belajar setiap nilai yang diperoleh siswa.

e) Menarik kesimpulan dari hasil penelitian G. Tehnik Pengumpulan Data

Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini adalah observasi dan tes.

1. Observasi

Sutrisno Hadi (1986) (dalam Sugiyono, 2012:203)

mengemukakan bahwa, observasi merupakan suatu proses yang kompleks,

(9)

suatu proses yang tersusun dari berbagai proses biologis dan psikologis.

Dua diantara yang penting adalah proses-proses pengamatan dan ingatan.

Observasi dilakukan untuk mengamati aktivitas siswa selama pembelajaran melalui model pembelajaran kooperatif tipe Group

Investigation. Selama kegiatan berlangsung dilakukan pengamatan dengan menggunakan lembar observasi terdiri dari 4 indikator terdapat dan masing-masing dari indikator terdapat deskriptor. Dalam setiap observasi pengamat memberikan skor 0-3 pada deskriptor yang tampak pada observasi yang tersedia. Indikator dalam penelitian ini adalah aktivitas melihat aktivitas lisan, aktivitas menulis, dan aktivitas mental. Pengisian lembar observasi dilakukan oleh observer dan diabantu juga oleh teman observer.

2. Tes

Tes diberikan untuk mengukur atau mengetahui apakah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation berpengaruh dalam hasil belajar siswa di SMP Negeri 10 Palembang. Tes dilakukan setelah diterapkannya model pembelajaran tipe Group

Investigation pada kelas eksperimen.

Tipe tes yang akan diberikan berupa tes subyektif (bentuk uraian). Untuk mendapatkan hasil evaluasi yang baik diperlukan instrumen yang kualitasnya baik. Dalam hal ini uji instrumen berupa soal tes

(posttest), RPP dan LKS akan diujikan kepada pakar dengan menggunakan lembar validasi, sedangkan untuk soal akan divalidasi oleh sampel diluar

(10)

sampel penelitian dan akan dilakukan perhitungan dengan menggunakan validasi, reliabilitas.

a) Validitas

Menurut Sugiyono (2012: 172) hasil penelitian yang valid bila terdapat kesamaan antara data yang terkumpul dengan data yang sesungguhnya terjadi objek yang diteliti. Dalam penelitian ini, untuk menghitung koefisien validitas menggunakan rumus korelasi produk moment dengan angka kasar (Sugiyono, 2012: 255), yaitu:

x y

¿

¿¿

¿x

n

x2−¿

¿y

n

y2−¿

¿¿

¿ ¿

n

xy−¿

rxy=¿

Keterangan:

rxy = koefisien korelasi antara variabel x dan variabel y n = banyaknya subjek/jumlah peserta didik

xy = jumlah hasil perkalian antara skor x dan skor y x = skor tiap item

y = Skor total tiap butir

(11)

x = kuadrat skor tiap item

y2 = kuadrat skor total tiap butir soal

Untuk mengetahui tingkat validitas digunakan kriteria (Sugiyono, 2012: 257).

Tabel 4.

Kriteria tingkat Valididtas

Nilai rxy Keterangan

0,80 -1,00 Validitas sangat tinggi

0,60 – 0,79 Validitas tinggi

0,40 – 0,59 Validitas sedang

0,20 – 0,39 Validitas rendah

0,00 – 0,19 Validitas sangat rendah

b) Reliabilitas Tes

Reabilitas berhubungan dengan kepercayaan. Suatu tes dikatakan mempunyai kepercayaan yang tinggi apabila tes tersebut memberikan hasil yang tepat. Koefisien reliabilitas menyatakan derajat keterandalan alat evaluasi, dinotasikan dengan r11 . Rumus yang digunakan untuk mencari koefisien reliabilitas bentuk uraian dikenal dengan rumus Alpha (Arikunto, 2012:122), yaitu sebagai berikut:

r11 =

(

n−1n

) (

1−

σt2σi2

)

Keterangan:

r11 = reliabilitas yang dicari

n = banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal

(12)

σi2 = jumlah varias skor dari tiap-tiap soal σt2 = varians total

Tabel 5.

Kriteria Reliabilitas

Nilai Keterangan

0,80 ≤ r11 < 1 Sangat tinggi

0,60≤ r11 <0,79 Tinggi

0,40 ≤r11 <0,59 Sedang

0,20 ≤r11 <0,39 Rendah

r11 <0,20 Sangat rendah

H. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah analisis data observasi dan analisis data tes :

1. Analisis Data Observasi

Data observasi dalam penelitian ini berupa data kualitatif yang ditransformasikan menjadi data kuantitatif agar memudahkan dalam menganalisis. Caranya adalah dengan menghitung frekuensi deskriftor dari masing-masing indikator, kemudian dihitung dengan rumus :

Keterangan: NP = Nilai persen yang dicari atau yang diharapkan R = Skor mentah yang diperoleh siswa

SM = Skor maksimum ideal dari tes yang bersangkutan 100 = Bilangan tetap

Tabel 6.

Lembar Penilaian Observasi Siswa NP = R

SM x 100

(13)

No Indikator

Indikator Jumlah Ket

1 2 3 4

1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1

2 3 n

Indikator Aktivitas Siswa yang dapat diamati yaitu : a) Aktivitas melihat meliputi :

(1) Siswa mengamati penjelasan dari guru

(2) Siswa memperhatikan petunjuk yang diberikan dalam melaksanakan pembelajaran

(3) Siswa memperhatikan pendapat dari siswa b) Aktivitas lisan meliputi :

(1) Siswa dapat merumuskan masalah

(2) Siswa mengeluarkan pendapat dari materi yang dipelajari (3) Siswa mengajukan pertanyaan dari materi yang dipelajari c) Aktivitas menulis meliputi :

(1) Siswa mencatat materi yang disampaikan (2) Siswa membuat laporan

(3) Siswa membuat kesimpulan dari materi yang dipelajari d) Aktivitas mental meliputi :

(1) Siswa menganalisis soal matematika

Ket:

1. Berilah skor (0-3) untuk mengisi kolom nilai aktivitas siswa

(14)

(2) Siswa memecahkan soal dari materi yang dipelajari (3) Siswa menyelesaikan soal atau latihan

2. Analisis Data Tes

Pada tahap pengolahan data dilakukan dengan cara mengumpulkan data menggunakan posttest. Adapun kriteria dalam ketuntasan hasil belajar siswa dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 7.

Kriteria Hasil Belajar Siswa

Skor rata-rata Kriteria

86-100 Sangat Baik

71-85 Baik

56-70 Cukup

41-55 Tidak Baik

0 – 40 Sangat Tidak Baik

(Depdiknas, 2007:32)

Setelah data posttest terkumpul, maka dilakukan pengolahan data untuk menentukan uji hipotesis penelitian dengan menggunakan uji t. Untuk itu dilakukan sebagai berikut:

1. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan terhadap data pretest dan posttest tiap kelompok, baik itu kelompok kontrol maupun eksperimen. Ada beberapa teknik yang dapat digunakan untuk melakukan uji normalitas data, antara lain: dengan kertas peluang normal, uji Chi- kuadrat, uji Liliefors, teknik Kolmogorov-Smirnov, dan teknik lainnya.

(15)

Uji normalitas pada penelitian ini akan menggunakan uji Kemiringan Kurva (Sudjana, 2005).

Adapun langkah-langkah untuk uji normalitas yaitu:

a)

Data disusun dalam tabel distribusi frekuensi

Tabel distribusi frekuensi dapat dibuat dengan langkah-langkah berikut:

(1) Tentukan rentang, yaitu data terbesar dikurangi data terkecil

(2) Tentukan banyak kelas interval yang diperlukan. Dengan menggunakan aturan Sturges yaitu:

k = 1 + (3,3) log n

(3) Tentukan panjang kelas kelas interval p p= rentang

banyak kelas (Sudjana, 2005 : 47) (4) Pilih ujung kelas interval pertama

(5) Setelah memperoleh panjang kelas, kemudian susun kelas interval sesuai dengan panjang kelas yang diperoleh

b)

Menghitung rata-rata dengan rumus sebagai berikut:

´x=∑fixi

∑ fi (Sudjana, 2005 : 70) Keterangan:

´x :nilai rata-rata

(16)

k : banyaknya kelas interval i : 1, 2, 3, …, k

fi : frekuensi yang sesuai dengan tanda x i

x i : nilai tengah kelas interval ke-i

c)

Menghitung Modus dengan rumus sebagai berikut:

Mo=b+

[

d1d+d1 2

]

c

Keterangan:

Mo = Modus

b = batas kelas interval dengan frekuensi terbanyak

c = panjang kelas

d =frekuensi pada kelas modus dikurang frekuensi kelas interval terdekat sebelumya.

d2 = frekuensi kelas modus dikurang frekuensi kelas

interval berikutnya

d)

Menghitung simpangan baku dengan rumus sebagai berikut:

(17)

fi Xi2 Xi

fi¿2

¿¿

¿−¿

n¿ s2=¿

Keterangan :

s : nilai simpangan baku fi : frekuensi

x i : nilai tengah kelas interval ke-i n : jumlah frekuensi

e)

Menentukan normalitas dengan menggunakan rumus:

Km=

X´ −Mo

s (Sudjana, 2005:109)

Keterangan:

Km = Kemiringan

´x = Rata-rata Mo = Modus

s = Simpangan baku

Dengan kereterian pengujian jika -1< Km <1, maka data berdistribusi normal. Bila data berdistribusi normal, maka akan dilanjutkan dengan uji homogenitas varians untuk mengetahui jenis statistik uji yang sesuai dengan uji perbedaan dua rata-rata.

2. Uji Homogenitas Varians

Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah sampel yang diambil dari populasi yang sama memiliki kesamaan

(18)

(homogenitas) satu dengan yang lain. Rumus yang digunakan untuk menghitung homogenitas varians secara manual adalah sebagai berikut:

Fhitung=varians terbesar

variansterkecil (Sudjana, 2005:250) Hasil perhitungan nilai Fhitung kemudian dikonsultasikan kepada tabel nilai F. Jika nilai Fhitung< Ftabel pada tabel maka dapat dinyatakan bahwa kedua kelompok tersebut variansinya tidak berbeda secara signifikan (homogen), sedangkan taraf signifikan yang ditetapkan sebesar 5% dengan dengan dk pembilang = (nb – 1) dan dk penyebut = (nk -1)

Keterangan :

nb : banyaknya data yang variansnya lebih besar nk : banyaknya data yang variansnya lebih kecil

(Sudjana, 2005:250).

Jika kedua sampel yang diambil mempunyai varians yang homogen, maka dapat dilakukan uji perbedaan rata-rata dengan menggunakan uji t.

3. Uji Hipotesis

Guna membuktikan hipotesis yang telah dirumuskan dan untuk mendapatkan suatu kesimpulan maka hasil dari tes akan dianalisis dengan menggunakan uji t. Sebagai hasil dari pengolahan data tersebut nantinya dapat diambil satu kesimpulan untuk membuktikan hipotesis yang telah dirumuskan. Adapun hipotesis yang akan di uji adalah:

(19)

“Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas VIII di SMP Negeri 10 Palembang”

Adapun Rumus Hipotesis yang digunakan uji pihak kanan sebagai berikut:

H0:

µ

0

≤ µ

1

Ha

0

> µ

1

µ0 = Ada pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation terhadap hasil belajar siswa di SMP Negeri 10 Palembang.

µ1 = Tidak ada pengaruh penerapan model pembelajaran

kooperatif tipe group investigation terhadap hasil belajar siswa di Sekolah Menengah Pertama Negeri 10 palembang.

Keterangan:

μ1 = Nilai rata-rata posttest siswa pada kelas eksperimen μ2 = Nilai rata-rata posttest siswa pada kelas Kontrol

Uji hipotesis pada posttest menggunakan uji t dengan uji stastitik sebagai berikut:

t= x´1− ´x2 s

n11+n12

(Sudjana, 2005 : 239)

(20)

Dengan dsg adalah deviasi standar gabungan

s=

(

n1−1n

)

1s+n12+(n2−22−1)s22

(Sudjana, 2005 : 239) Keterangan:

t = thitung

´x 1= Rata-rata nilai siswa pada kelas eksperimen

´x 2 = Rata-rata nilai siswa pada kelas kontrol n1 = Jumlah siswa pada kelas eksperimen n2 = Jumlah siswa pada kelas control

12 = Nilai varians siswa kelas eksperimen

22 = Nilai varians siswa kelas control

2 = Nilai varians gabungan

Kriteria pengujian hipotesis dalam penelitian ini adalah Terima H0

jika thitung ≤ ttabel dan tolak H0 jika thitung ¿ ttabel, dimana ttabel didapat dari daftar distribusi t dengan taraf signifikan α = 5% (α = 0.05) dan dengan dk

= n1+n2-2 sehingga dapat dilihat sebagai berikut:

Jika thitung ≤ ttabel maka Ho diterima.

Jika thitung ¿ ttabel, maka Ho ditolak.

Jika thitung ¿ ttabel maka signifikan. Dengan demikian dapat disimpulkan ada pengaruh yang positif terhadap hasil belajar siswa dan sebaliknya jika thitung ≤ ttabel maka, tidak signifikan.

Berikut Kurva uji pihak kanan :

(21)

Gambar 3. Kurva uji pihak kanan Daerah

Penerimaan Ha

Daerah Penolakan H0

thitung ¿ ttabel

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian yang dilakukan oleh Susanto (2006) dengan judul “Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation terhadap hasil belajar matematika SMP Negeri 5

Berdasarkan analisis data pada penelitian tindakan kelas ini, hipotesis yang menyatakan bahwa melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe group investigation dapat

pembelajaran kooperatif tipe group investigation terhadap hasil belajar siswa dalam pembelajaran matematika kelas X Akuntansi SMKN 1 Bandung... Berdasarkan deskripsi

Untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe group investigation terhadap kreativitas dan hasil belajar siswa, peneliti menggunakan Uji t. Uji t

� : Tidak ada Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif tipe Group Investigation tarhadap hasil belajar

Teknik analisis yang digunakan untuk menentukan pengaruh model kooperatif tipe group investigation terhadap hasil belajar siswa adalah uji hipotesis dengan menggunakan

Dengan adanya perlakuan pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation diharapkan indikator-indikator kemampuan pemahaman konsep matematika dan motivasi belajar siswa yang

Penelitian yang dilakukan oleh Susanto (2006) dengan judul “Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation terhadap hasil belajar matematika SMP Negeri 5