• Tidak ada hasil yang ditemukan

Yurisdiksi Negara dalam Hukum Internasional

N/A
N/A
Elsa Dame

Academic year: 2023

Membagikan "Yurisdiksi Negara dalam Hukum Internasional"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

YURISDIKSI NEGARA DALAM HI

Ariyanti,SH.,MH.,LL.M

(2)

YURISDIKSI

 Yurisdiksi --- Jurisdiction ---Berasal dari bhs Latin yurisdictio, terdiri atas dua suku kata :

Yuris : kepunyaan hukum Dictio : ucapan

 Yurisdiksi :kekuasaan/hak/kewenangan berdasarkan atas hukum

2

(3)

Pengertian Yurisdiksi

 Dalam Merriam-Webster‟s Dictionary of Law dijelaskan bahwa yurisdiksi mengandung 3 (tiga) pengertian, yaitu:

1. Kekuasaan, hak, atau kewenangan untuk menafsirkan, menerapkan, dan menyatakan hukum;

2. Kewenangan (pada negara) memerintah atau membuat peraturan;

3. Batas-batas atau wilayah di mana kewenangan dapat dilaksanakan.

 Sedangkan menurut Black‟s Law Dictionary, disebutkan bahwa yurisdiksi mengandung 4 (empat) pengertian, yaitu:

1. Kekuasaan umum yang dimiliki pemerintah untuk melaksanakan kewenangan atas orang dan hal-hal yang berada dalam wilayahnya;

2. Kekuasaan suatu pengadilan untuk memutus suatu kasus atau mengeluarkan keputusan/dekrit;

3. Suatu wilayah geografis di mana kewenangan politik atau kehakiman dapat dilaksanakan;

4. Suatu subdivisi politis atau yudisial di dalam wilayah yang disebutkan di atas

(4)

• Pengertian yurisdiksi negara adalah mengacu pada kewenangan negara untuk menyatakan dan memberlakukan atau memaksakan berlakunya hukum negara yang bersangkutan

• Pengertian yurisdiksi negara adalah mengacu pada kewenangan negara untuk menyatakan dan memberlakukan atau memaksakan berlakunya hukum negara yang bersangkutan

(5)

Hubungan Yurisdiksi Negara dengan Kedaulatan Negara

Kedaulatan negara mengandung dua segi atau aspek yaitu

pertama, aspek ke dalam (internal) yakni kekuasaan tertinggi untuk mengatur segala hal yang ada atau terjadi dalam batas-batas wilayah negara itu;

kedua, aspek ke luar (eksternal) yakni kekuasaan tertinggi negara itu untuk mengadakan hubungan dengan anggota masyarakat internasional lainnya dan untuk mengatur segala sesuatu yang meskipun berada atau terjadi di luar wilayahnya namun ada kaitannya dengan kepentingan negara itu.

Yurisdiksi merupakan atribut kedaulatan negara. Sebuah yurisdiksi negara mengacu pada kompetensi negara untuk mengatur orang dan harta benda di wilayah negaranya berdasarkan hukum nasional

Karena suatu negara memiliki kedaulatan atau kekuasaan tertinggi itulah maka darinya turun hak/kekuasaan/kewenangan untuk mengatur hal-hal internal maupun eksternal negara itu.

Dari konstruksi pemikiran inilah lahir yurisdiksi negara. Dengan kata lain, yurisdiksi negara diturunkan dari kedaulatan yang dimiliki negara itu. Jadi, hanya suatu negara yang berdaulatlah yang memiliki yurisdiksi.

(6)

YURISDIKSI NEGARA DALAM HUKUM INT’L

• Yurisdiksi negara dalam hukum publik Internasional berarti hak dari suatu negara untuk mengatur dan mempengaruhi dengan langkah-langkah atau tindakan yang bersifat legislatif, eksekutif dan judikatif atas hak-hak individu, milik atau harta kekayaan, perilaku- perilaku atau peristiwa-peristiwa yang tidak semata-mata merupakan masalah dalam negeri.

6

(7)

Unsur-unsur dari Jurisdiksi negara

 Hak, kekuasaan atau kewenangan tunduk pada hukum Internasional

 Mengatur

Legislatif

Eksekutif

Yudikatif

 Obyek (hal, peristiwa, perilaku, masalah, orang, benda)

 Not exclusively of domestic concern (yang mengandung aspek Internasional

 Hukum Internasional sebagai landasannya

7

(8)

Jenis-jenis yurisdiksi negara

• Dari perspektif ini, yurisdiksi negara dapat digolongkan menjadi:

a. Yurisdiksi Legislatif, yaitu yurisdiksi suatu negara untuk membuat atau menetapkan suatu peraturan perundang-undangan untuk mengatur suatu objek (yang tidak semata-mata bersifat domestik atau dalam negeri).

b. Yurisdiksi Eksekutif atau yurisdiksi administratif, yaitu hak, kekuasaan atau kewenangan suatu negara untuk melaksanakan peraturan perundang-undangan nasionalnya terhadap suatu objek yang tidak semata-mata bersifat domestik.

c. Yurisdiksi Yudikatif, yaitu yurisdiksi suatu negara untuk mengadili pelanggar peraturan perundang-undangannya. Yurisdiksi yudikatif juga menyangkut kekuatan pengadilan suatu negara untuk memeriksa kasus yang mengandung faktor asing.

(9)

Lanjutan..

2.Yurisdiksi negara atas objek (hal, masalah, peristiwa, orang dan benda) 2.1. Yurisdiksi personal (jurisdiction in personal)

2.2. Yurisdiksi kebendaan (jurisdiction in rem) 2.3. Yurisdiksi kriminal (criminal jurisdiction) 2.4. Yurisdiksi sipil (civil jurisdiction)

9

(10)

Yurisdiksi personal (jurisdiction in personal)

 SH : orang atau individu dan pribadi atau badan hukum

 Jenis :

 Active nationality principle, hubungan melekat antara negara dengan WN

 Passive nationality principle, hubungan antara negara dengan orang WN asing atau tanpa kewarganegaraan.

Tujuannya untuk melindungi kepentingan warga negaranya dari tindakan yang merugikan dari WN asing.

10

(11)

Yurisdiksi kebendaan (jurisdiction in rem)

• Benda yang selamanya terletak atau berada di dalam

batas-batas wilayah suatu negara. Contoh :gedung, tanah dsb

• Benda pada suatu waktu berada di dalam wilayah suatu negara, pada suatu waktu lain berada di wilayah negara lainnya. Contoh : kapal laut

11

(12)

3.Yurisdiksi negara berdasarkan ruang atau tempat dari objek masalah 3.1.Yurisdiksi teritorial

3.2.Yurisdiksi quasi-teritorial 3.3.Yurisdiksi ekstrateritorial 3.4.Yurisdiksi universal

3.5.Yurisdiksi eksklusif

12

(13)

Yurisdiksi Teritorial

 Yurisdiksi suatu negara untuk mengatur, menerapkan dan memaksakan hukum nasionalnya terhadap segala sesuatu yang ada atau terjadi di dalam batas-batas wilayahnya,

 Menurut hukum internasional, yang termasuk dalam ruang lingkup wilayah negara :

Daratan

Tanah di bawah daratan

Perairan (UNCLOS 1982)

Dasar laut dan tanah di bawahnya

Ruang udara

13

(14)

Obyek yang dikecualikan dari Yurisdiksi Teritorial

 Kepala negara atau kepala pemerintah dari negara asing

 Staf diplomatik dan staf konsuler

 Angkatan bersenjata asing yang sedang menjalankan tugas

 Kepala dan staf dari lembaga2 Internasional’

 Gedung2 atau kantor perwakilan diplomatik, lembaga Internasional

 Kapal dan pesawat udara publik milik negara asing

14

(15)

Yurisdiksi quasi-teritorial dan ekstra teritorial

• Disebut quasi karena ruang atau tempat dimana yurisdiksi itu diterapkan sebenarnya bukanlah wilayah negara

• Hanya saja bersambungan dengan wilayah negara

• Contol : pasal 33 UNCLOS 1982

• Ekstra teritorial : yurisdiksi negara meluas sampe area yang jauh di luarnya.

• Contoh : kapal laut suatu negara yang berlayar di laut lepas. Pasal 97 UNCLOS 1982

15

(16)

Yurisdiksi pidana dalam perkara tubrukan laut atau tiap insiden pelayaran lainnya

• 1. Dalam hal terjadinya suatu tubrukan atau insiden pelayaran lain apapun yang menyangkut suatu kapal laut lepas, berkaitan dengan tanggung jawab pidana atau disiplin nakhoda atau setiap orang lainnya dalam dinas kapal, tidak boleh diadakan penuntutan pidana atau disiplin terhadap orang- orang yang demikian kecuali di hadapan peradilan atau pejabat administratif dari atau Negara bendera atau Negara yang orang demikian itu menjadi warganegaranya.

• 2. Dalam perkara disiplin, hanya Negara yang telah mengeluarkan ijazah nakhoda atau sertifikat kemampuan atau ijin yang harus merupakan pihak yang berwenang, setelah dipenuhinya proses hukum sebagaimana mestinya, untuk menyatakan penarikan sertifikat demikian, sekalipun

pemegangnya bukan warganegara dari Negara yang mengeluarkannya.

• 3. Tidak boleh penangkapan atau penahanan terhadap kapal, sekalipun sebagai suatu tindakan pemeriksaan, diperintahkan oleh pejabat manapun kecuali oleh pejabat pejabat dari Negara

bendera.

16

(17)

Yurisdiksi Universal

• Tidak semata-mata berkaitan dengan tempat atau waktu maupun pelaku dari peristiwa hukum tersebut, melainkan berdasarkan pada corak dan sifatnya sendiri.

17

(18)

Yurisdiksi Negara dan Ekstradisi

• Masalah ekstradisi ini timbul ketika seorang pelaku kejahatan melarikan diri ke suatu negara dengan maksud untuk menghindari tuntutan hukum atau hukuman dari negara yang memiliki yurisdiks, baik atas orangnya maupun perbuatan orang tersebut.

• Negara yang memiliki yurisdiksi tersebut tidak dapat begitu saja mengambil atau menangkap orang yang bersangkutan karena ia telah berada di wilayah negara lain.

• Sebab, jika tindakan demikian dilakukan maka hal itu merupakan pelanggaran terhadap kedaulatan negara lain di mana hal itu dilarang oleh hukum internasional.

• Dalam hukum internasional dikenal satu asas penting yaitu par im parem non habet imperium, artinya suatu negara berdaulat dilarang melakukan tindakan yang bersifat pelaksanaan kedaulatan terhadap negara berdaulat lainnya.

(19)

• Dalam keadaan demikian, lahir masalah ekstradisi di mana negara yang memiliki yurisdiksi baik atas orang maupun perbuatan orang itu dapat mengajukan permintaan kepada negara tempat orang tersebut berada untuk menyerahkan orang itu dengan maksud agar orang tersebut dapat diadili (dalam hal orang dimaksud berstatus terdakwa atau tersangka) atau dihukum (dalam hal orang dimaksud telah berstatus terhukum atau terpidana).

• Ekstradisi dapat dilaksanakan dengan berdasarkan perjanjian bilateral

(20)

TERIMAKASIH

Referensi

Dokumen terkait

ANNEX 15-A – PERU – 1 ANNEX15-A SCHEDULEOFPERU SECTIONA:Central Government Entities Thresholds: 95,000 SDR Goods 95,000 SDR Services 5,000,000 SDR Construction Services List of

Book Reviews – Boekresensies 187 A particularly timely contribution to South Africa’s intellectual history Steven Friedman in collaboration with Judith Hudson, Race, Class and