Nama : Yusuf Maulana Al Qhonni NIM : 2002899
Kelas : Teknik Logistik 2020 A
UJIAN TENGAH SEMESTER MATA KULIAH KU105 PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN PERTEMUAN 8
1. Apa (maksud dan tujuan), mengapa (alasan, latar belakang) dan bagimana (cara/metode/strategi mencapai tujuan) PKn di Perguruan Tinggi ?
2. Apa (maksud dan tujuan), mengapa (alasan, latar belakang) dan bagimana (cara/metode/strategi mencapai tujuan) Identitas Nasional?
3. Apa (maksud dan tujuan), mengapa (alasan, latar belakang) dan bagimana (cara/metode/strategi mencapai tujuan) Integrasi Nasional ?
4. Apa (maksud dan tujuan), mengapa (alasan, latar belakang) dan bagimana (cara/metode/strategi mencapai tujuan) Negara dan Konstitusi ?
JAWABAN
1. Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) di perguruan tinggi memiliki maksud dan tujuan untuk membentuk generasi mahasiswa yang memiliki kesadaran dan kemampuan untuk menjadi warga negara yang baik dan bertanggung jawab.
Melalui PKn, mahasiswa diharapkan dapat memahami hak dan kewajiban mereka sebagai warga negara, serta mampu berperan aktif dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Alasan dan latar belakang pentingnya PKn di perguruan tinggi adalah karena perguruan tinggi merupakan lembaga pendidikan yang memiliki peran penting dalam membentuk karakter dan sikap mahasiswa. PKn dapat membantu memperkuat pendidikan karakter dan meningkatkan kepedulian mahasiswa terhadap masalah sosial dan politik yang ada di sekitar mereka. Dalam konteks Indonesia, PKn juga diperlukan untuk memperkuat rasa cinta dan
kesadaran akan persatuan dan kesatuan bangsa, serta memperkuat pemahaman tentang nilai-nilai Pancasila dan konstitusi negara. Cara atau metode yang digunakan untuk mencapai tujuan PKn di perguruan tinggi bervariasi, namun umumnya meliputi pengenalan dan pemahaman tentang konsep-konsep dasar seperti hak asasi manusia, demokrasi, kebebasan berpendapat, dan lain-lain. Selain itu, metode yang digunakan juga dapat mencakup kegiatan-kegiatan praktis seperti partisipasi dalam organisasi sosial dan politik, seminar dan diskusi, magang di lembaga-lembaga pemerintahan atau LSM, dan kegiatan-kegiatan sosial yang dapat meningkatkan pemahaman mahasiswa tentang situasi sosial-politik di masyarakat.
Penting juga untuk mencatat bahwa dalam mengajarkan PKn, diperlukan pula pendekatan yang tepat agar materi dapat disampaikan dengan baik dan menarik bagi mahasiswa.
2. Identitas nasional merujuk pada kesadaran kolektif suatu bangsa tentang keunikan dan kekhasan karakteristik mereka yang membedakan mereka dari bangsa lain. Identitas nasional meliputi budaya, bahasa, agama, adat istiadat, sejarah, simbol-simbol nasional, dan lain-lain.
Tujuan dari identitas nasional adalah untuk mempertahankan dan memperkuat kesatuan dan keutuhan suatu negara dan bangsa. Dengan memiliki identitas nasional yang kuat, masyarakat diharapkan dapat merasa bangga dan memiliki rasa kecintaan yang mendalam terhadap negara dan bangsanya. Selain itu, identitas nasional juga dapat menjadi sarana untuk memperkuat nilai-nilai positif dan mengatasi permasalahan sosial yang terjadi di masyarakat.
Identitas nasional menjadi penting karena adanya keberagaman budaya, bahasa, agama, dan sejarah yang dimiliki oleh suatu negara. Identitas nasional membantu untuk mempertahankan persatuan dan kesatuan bangsa di tengah perbedaan tersebut. Identitas nasional juga membantu memperkuat hubungan antaranggota masyarakat dan memberikan rasa kebanggaan dan identitas pada suatu bangsa.
Untuk mencapai tujuan memperkuat identitas nasional, beberapa cara atau strategi dapat dilakukan, di antaranya:
Memperkuat pendidikan tentang sejarah dan kebudayaan nasional melalui pendidikan formal dan non-formal.
Meningkatkan pemahaman dan penghargaan terhadap keberagaman budaya, bahasa, dan agama yang ada di masyarakat.
Memperkuat simbol-simbol nasional seperti bendera, lagu kebangsaan, lambang negara, dan lain-lain.
Mengembangkan industri kreatif lokal yang mengangkat budaya dan kearifan lokal sebagai bagian dari identitas nasional.
Mendorong partisipasi masyarakat dalam mempertahankan, merawat, dan memperkuat identitas nasional.
3. Integrasi Nasional adalah upaya untuk mempersatukan beragam elemen yang ada di dalam suatu negara dalam rangka mencapai kesatuan, persatuan, dan keserasian dalam berbagai aspek kehidupan. Hal ini meliputi beragam aspek seperti budaya, politik, ekonomi, sosial, dan keamanan.
Tujuan dari Integrasi Nasional adalah untuk mencapai persatuan dan kesatuan bangsa yang kuat, serta menciptakan keamanan dan stabilitas nasional. Dengan adanya integrasi nasional, diharapkan dapat mengatasi berbagai perbedaan dan konflik yang mungkin muncul akibat keberagaman masyarakat di Indonesia.
Alasan utama diadakannya Integrasi Nasional adalah untuk mengatasi berbagai perbedaan dan konflik yang mungkin muncul akibat keberagaman masyarakat di Indonesia. Indonesia memiliki keanekaragaman suku, agama, bahasa, budaya, serta adat istiadat yang berbeda-beda, dan ini menjadi potensi konflik apabila tidak diatur dengan baik.
Ada beberapa cara dan strategi dalam mencapai tujuan Integrasi Nasional, antara lain:
Meningkatkan kesadaran nasionalisme dan semangat kebangsaan di kalangan masyarakat, khususnya generasi muda. Hal ini dapat dilakukan dengan mengadakan berbagai kegiatan yang menekankan pada pentingnya persatuan dan kesatuan bangsa, seperti upacara bendera, pembelajaran sejarah nasional,
dan kegiatan-kegiatan yang mengedepankan nilai-nilai persatuan dan kesatuan bangsa.
Mendorong kerja sama dan interaksi antar berbagai kelompok masyarakat, seperti melalui program-program kerja sama antar daerah atau antar agama dan suku.
Meningkatkan kualitas sumber daya manusia dengan meningkatkan akses pendidikan dan pelatihan bagi seluruh masyarakat Indonesia, sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mengurangi kesenjangan sosial- ekonomi.
Menerapkan sistem pemerintahan yang adil dan merata, serta menjamin hak- hak semua warga negara Indonesia tanpa terkecuali.
Memperkuat keamanan nasional dan menjaga integritas wilayah Indonesia.
4. Negara dan konstitusi merupakan dua hal yang saling terkait erat dalam pengaturan kehidupan berbangsa dan bernegara. Negara sendiri merupakan entitas politik yang diakui secara hukum dan memiliki pemerintahan, sedangkan konstitusi adalah aturan tertulis yang menjadi landasan bagi pemerintahan dan masyarakat dalam berinteraksi. Tujuan dari negara dan konstitusi adalah untuk menciptakan tata kelola yang efektif dan efisien serta melindungi hak-hak individu dan kepentingan masyarakat secara keseluruhan.
Negara dan konstitusi lahir sebagai solusi atas berbagai masalah yang dihadapi oleh masyarakat, seperti perbedaan pandangan dan kepentingan, ketidakadilan, serta perlindungan hak-hak individu. Negara hadir sebagai entitas yang bertanggung jawab atas tata kelola pemerintahan dan keamanan negara, sementara konstitusi memberikan pedoman yang jelas bagi negara dan masyarakat dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya. Di Indonesia, latar belakang terbentuknya konstitusi adalah sebagai tindak lanjut dari proklamasi kemerdekaan pada 17 Agustus 1945 yang menegaskan kemerdekaan Indonesia sebagai sebuah negara berdaulat dan merdeka.
Cara mencapai tujuan negara dan konstitusi dapat dilakukan melalui berbagai cara, di antaranya:
Pembentukan konstitusi yang baik dan sesuai dengan karakteristik bangsa serta tuntutan zaman. Hal ini melibatkan partisipasi publik dan melibatkan ahli hukum dan politik dalam menyusun konstitusi.
Pelaksanaan konstitusi secara konsisten dan proporsional. Pemerintah harus melaksanakan konstitusi dengan sebaik-baiknya dan tidak melanggar hak- hak individu dan kelompok tertentu.
Pendidikan dan peningkatan kesadaran masyarakat tentang pentingnya negara dan konstitusi. Hal ini dapat dilakukan melalui berbagai macam cara seperti pendidikan di sekolah, penyuluhan, sosialisasi, dan kegiatan- kegiatan masyarakat.
Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pengambilan keputusan politik dan penyusunan konstitusi. Dengan partisipasi aktif masyarakat, diharapkan konstitusi yang dibuat lebih mewakili kepentingan seluruh rakyat Indonesia.
Dalam menjalankan negara dan konstitusi, tantangan yang dihadapi bisa berupa berbagai macam hal, seperti perbedaan pandangan dan kepentingan antara pihak- pihak yang terlibat dalam pemerintahan, terjadinya pelanggaran hak asasi manusia, serta adanya tindakan korupsi. Oleh karena itu, perlu adanya kesadaran dan tindakan nyata dari semua pihak untuk memelihara dan menjalankan negara dan konstitusi dengan sebaik-baiknya.