Hasil dari usaha produksi batubata ini adalah batubata merah sebagai bahanuntuk pembuatan dinding bangunan, yang tingkat kekuatan dan kesejukannya dalam pembuatan rumah sangat tinggi jika dibandingkan dengan bahan yang menggunakan batubata pres. Banyak wirausahawan baru yang mencoba untuk menggeluti bisnis batubata ini. Namun ternyata para wirausahawan batubata ini hanya mampu bertahan dalam hitungan bulan saja, karena mereka tidak mampu menghadapi berbagai kendala saat menjalani usaha batubata. Liku-liku dalam pemasaran ada yang menyenangkan ada juga yang menyusahkan sepertihalnya pada waktu jemput bola. Dalam pemasaran usaha banyak terjadi kata-kata yang menyakitkan dari sebagian konsumen. Tapi hal itu wajar dalam dunia bisnis tergantung kita sebagai wirausaha harus menyikapi dengan positif dan tidak buruk sangka.
Pada kegiatan belajar 1 ini, peserta diklat diminta untuk mencermati dinding bangunan gedung atau tembok yang terdiri dari susunan bata atau batu merah (bata merah). Batu merah adalah batu buatan yang terdiri dari tanah liat / lempung dengan atau tanpa tambahan bahan lain yang dalam keadaan pulen dicetak, dikeringkan, dan dibakar.
Pada proses ini bagian administrasi memasukan data pesanan dari pelanggan kedalam sistem yang dinputkan secara manual. Data pesanan berupa data pelanggan yang memesan, data penerima pesanan, serta detail produk yang dipesan. Data pesanan akan disimpan dalam tabel pesanan, yang kemudian akan dicetak purchase order untuk pelanggan. Selain menghasilka purchase order, proses ini menghasilkan jadwal pesanan. Jadwal pesanan ini akan digunakan untuk menghitung perencanaan bahanbaku.
Pada saat proses pembuatan oncom, masalah sanitasi menjadi bagian yang harus selalu diperhatikan. Hal ini bertujuan untuk mencegah berkembangnya jenis mikroba lain seperti aspergillus flavus yang menghasilkan racun aflatoksin yang terkenal sebagai pemicu resiko kanker. Biasanya kapang aspergillus flavus dapat ditemukan pada kacang-kacangan, rempah- rempah, serta bahan sereal yang berkualitas jelek.Penggunaan kapang sporasitophila dan kapang rhizopus oligosporus mampu menekan produksi racun aflatoksin.
Dari perhitungan diatas didapat 8,16 buah bata ringan untukmembuat pasangan dinding yang setara dengan ukuran dinding ½ batubata, namun pada perhitungan harga material ini akan diambil 9 buah sebagai faktor koreksi.
Limbah batubara saat ini merupakan potensi yang dimasa depan mempunyai nilai ekonomis dengan cara merubah sifat fisik dan kimianya menjadi adsorben yang lebih baik. Oleh karena itu, upaya Pemerintah dalam membuat industri batubata berbahan dasar lumpur lapindo yang memanfaatkan limbah batubara sebagai campuran mendapat sambutan positif dari masyarakat dan dunia usaha, terbukti dengan kesungguhan adanya komitmen untuk memberikan limbah batubara dengan prosedur teknis yang mudah dan sederhana hingga komitmen kesediaan untuk ikut serta dalam proses pemasarannya agar terjamin keberlanjutan usaha tersebut.
Seiring pembangunan konstruksi yang berkelanjutan, pertambahan penduduk semakin meningkat dan pertumbuhan perekonomian yang semakin baik, maka material konstruksi akan meningkat untuk mendukung kebutuhan sarana dan prasarana pembangunan konstruksi. Untuk mendukung perkembangan dan pertumbuhan tersebut, maka batubata sebagai salah satu material konstruksi akan semakin dibutuhkan. Pembangunan di Indonesia pada saat ini berkembang sangat pesat, terutama pembangunan di bidang konstruksi seperti gedung maupun perumahan. Hal ini menyebabkan permintaan akan bahan bangunan semakin meningkat, sehingga banyak masyarakat yang membangun pabrik batubatauntuk pemenuhan kebutuhan batubata. Namun dalam proses pembuatan batubata, para pengusaha batubata hanya menggunakan jenis tanah tertentu demi menjaga kualitas produksi batubata, sehingga pemenuhan bahan dasar tanah sebagai bahan utama dalam pembuatan batubata lambat laun ketersediaannya semakin berkurang dan harga semakin meningkat.
a. Pembiayaan iB Produktif dengan sistem Murabahah (jual beli), merupakan akad jual-beli atas barang dengan harga yang disepakati diawal dimana Bank menyebutkan harga pembelian dan margin keuntungan bank. b. Pembiayaan iB Modal Kerja dan SPK dengan sistem Mudharabah dan Musyarakah (bagi hasil). Pembiayaan dengan sistem Mudharabah adalah akad kerja sama antara bank sebagai pemilik dana (shahibul mal) dengan nasabah sebagai pengelola dana (mudharib). Sedangkan pembiayaan dengan sistem Musyarakah adalah penanaman dana dari pemilik dana / modal untuk mencampurkan dana / modal pada suatu usaha tertentu, dengan pembagian keuntungan berdasarkan nisbah yang telah disepakati antara nasabah dan bank sedangkan kerugian ditanggung secara bersama pemilik dana / modal berdasarkan bagian dana / modal masing-masing. c. Pembiayaan Gadai Emas iB adalah fasilitas pinjaman dana tanpa imbal jasa
Tingginya tingkat konsumsi produk olahan daging sapi merupakan suatu peluang usaha tersendiri untuk dikembangkan. Bergesernya pola konsumsi masyarakat dalam mengkonsumsi produk olahan daging sapi dari daging segar menjadi produk olahan siap santap mendorong beberapa pihak untuk mengembangkan teknologi dalam hal pengolahan daging sapi. Dalam pembuatan abon sekarang ini masih bersifat tradisional yaitu dengan menggunakan tangan, pisau, atau garpu untuk menyayat daging setelah proses perebusan hingga matang yang akan dijadikan abon. Dengan menggunakan peralatan manual seperti itu tentunya proses pembuatan abon akan memakan waktu yang lama, tenaga yang lebih besar, dan selain itu juga penyayatan daging dengan cara menumbuk menggunakan garpu dianggap kurang aman bagi pekerja. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan sebuah alat/ mesin penyayat daging sapi yang lebih sederhana untukbahanbakumembuat abon menggunakan motor listrik 1 hp. Perubahan konstruksi yang dirancang ulang yaitu terdiri dari : desain casing cylinder, hopper saluran masuk dan saluran keluar, bak penampung dan meja tatakan. Hasil penyayatan yang telah diuji sebanyak 1 kg daging sapi sehingga menunjukkan hasil pengukuran tekstur serat yang tersayat terdiri dari: tebal serat 0,5 mm, panjang 30 mm ; tebal serat 1 mm, panjang 35 mm dan tebal serat 1,5 mm, panjang 35 mm. Kapasitas hasil penyatan daging sapi yaitu : 3,3 ons/menit atau 1 kg/3 menit sehingga dapat disimpulkan semakin rapat jarak celah pada cassing, maka hasil sayatan semakin baik (halus).
TX-300 adalah bahan polimer cair yang berfungsi untuk menstabilisasi, mengeraskan, dan menguatkan daya dukung tanah. TX-300 digunakan untuk membangun struktur dasar jalan yang kokoh dan tahan lama, untuk jalan yang dilapis aspal/beton juga digunakan untuk membangun jalan tanpa lapisan penutup, yang tahan lama dan tahan terhadap perubahan cuaca. TX-300 tidak berbahaya, tidak korosif, tidak mengandung bahan yang membuat alergi, dan tidak mengandung bahan yang dapat terbakar. Larutan TX-300 sangat lengket. Bila terkena mata, walaupun tidak akan merusak mata, tetap harus dibersihkan dengan air yang mengalir.
Pemanfaatan batubata dalam konstruksi baik non-struktural ataupun struktural perlu adanya peningkatan produk yang dihasilkan, baik dengan cara meningkatkan kualitas bahan material batubata sendiri (material dasar tanah lempung atau tanah liat yang digunakan) maupun penambahan dengan bahan lain. Salah satu metode yang dapat digunakan untuk meningkatkan kualitas material tanah adalah menggunakan bahan pencampur (additive) seperti serbuk gergaji untuk mempermudah proses pembakaran dan sebagai pembentuk pori- pori batubata.
Sifat-sifat fisik tanah sangat berhubungan erat dengan kelayakan pada banyak penggunaan yang diharapkan dari tanah. Kekuatan dan kekokohan pendukung, kapasitas penyimpanan air, plastisitas, semuanya secara erat berkaitan dengan kondisi fisik tanah. Hal ini berlaku apabila tanah akan dijadikan sebagai bahan struktural dalam pembangunan rumah, bendungan,pagar dan pondasi untuk sebuah gedung atau untuk suatu sistem pembuangan limbah. Pengujian sifat fisik tanah dilakukan berdasarkan Standar PB 0110 – 76 atau ASTM D-4318.
II. 6. IKATAN ION ATAU KOVALEN DAN LOGAM PADA B ATU BATA Dua jenis ikatan dapat terjadi dalam batubata, yakni ikatan ionik dan kovalen. Sifat keseluruhan material bergantung pada ikatan yang dominan. Klasifikasi Bahanbatubata dapat dibedakan menjadi dua kelas : kristalin dan amorf (non kristalin). Dalam material kristalin terdapat keteraturan jarak dekat maupun jarak jauh, sedang dalam material amorf mungkin keteraturan jarak pendeknya ada, namun pada jarak jauh keteraturannya tidak ada. Beberapa batubata dapat berada dalam kedua bentuk tersebut, misalnya SiO2. Jenis ikatan yang dominan (ionik atau kovalen) dan struktur internal (kristalin atau amorf) mempengaruhi sifat-sifat bahanbatubata. Umumnya senyawa batubata lebih stabil dalam lingkungan termal dan kimia
Grafik 4.3.2.8. Grafik Hasil Uji Daya serap dengan Kadar Fly Ash 40% Pada grafik 4.3.2.8 menunjukkan bahwa semakin tinggi kadar semen dengan paduan kadar fly ash 40% yang digunakan, maka semakin rendah daya serap batubata. Hal ini dikarenakan batubata dengan kadar semen yang tinggi memiliki pori-pori permukaan yang sangat rapat. Sehingga, besar air yang dapat diserap semakin kecil . Pada grafik diatas daya serap yang dihasilkan terdapat titik dimana komposisi tersebut tidak memenuhi SNI 15- 2094-2000 yaitu kurang dari 20%. Pada kadar fly ash 40%, terjadi penurunan daya serap dibanding dengan kadar fly ash 30%. Fly ash juga memiliki pori-pori yang cukup rapat, sehingga mempersulit air untuk masuk ke pori-pori batubata.
b. Tahap Kedua merupakan tahap Perencanaan pembuatan mesin pencetak batubata sampah, karena itu keutamaan penelitian adalah untuk menghasilkan tutasam (batubata sampah), jika diolah secara nanual akan dihasilkan kurang lebih 500 tutasam/ hari, sehingga dapat dikembangkan lagi untuk memperbanyak hasil produksinya menjadi 50.000/ hari maka perlu perencanaan mesin pengolah limbah sampah menjadi tutasam (batubata sampah) yang ramah lingkungan , mengenai hal-hal yang ada dilapangan dikaitkan dengan teori yang ada dan penerapannya, sehingga selesai tahapini akan menjadi data yang lengkap untuk tahap berikutnya yaitu merumuskan rancangan alat.
Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat, taufiq, sertahidayah-Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan laporan hasil penelitian yang berjudul “Kajian Pemanfaatan Limbah Padat Biosolid Sebagai BahanBaku Alternatif Produksi BatuBata Tanpa Pembakaran”. Laporan ini merupakan salah satu syarat kelulusan yang disusun berdasarkan
Batubata merupakan unsur bangunan yang umumnya digunakan dalam bidang pembuatan konstruksi bangunan. Kebutuhan akan batubata sebagai bahan bangunan semakin meningkat. Salah satu aplikasi penggunaan batubata yaitu sebagai bahan pasangan dinding untuk rumah. Rumah merupakan tempat tinggal yang menjadi kebutuhan setiap manusia, kebutuhan akan rumah semakin meningkat sejalan dengan pertambahan penduduk sehingga kebutuhan akan bahan bangunan rumah semakin meningkat. Bahan bangunan rumah khususnya untuk pasangan dinding rumah pada umumnya mempergunakan bata merah dan batako.
Genteng- genteng dianggap rapat air, apabila dalam waktu 2 jam dari bagian bawah genteng tidak ada air yang menetes. Hasil pengujian yang dilakukan, dapat disimpulan bahwa genteng yang diuji termasuk genteng yang bagus untuk di gunakan sebagai penutup atap.
Pabrik gula mempunyai hasil buang yang banyak. Hasil buang yang dihasilkan cukup banyak sekitar 1/3 dari pohon tebu yang diproses menjadi gula. Informasi ini perlu kita cermati dan mencarikan jalan keluar, jangan sampai hanya dibuang begitu saja, akan tetapi dicarikan solusi yang bermanfaat untuk pabrik gula dan masyarakat sekitar pabrik gula. Sehingga keduanya terjadi suatu bina lingkungan dan saling menghargai kepentingan bersama. Pada akhirnya kedua elemen ini akan serasi dalam bermasyarakat yang akhirnya menjadikan stabilitas lingkungan. Pada limbah Pabrik Gula berbentuk cair, kebanyakan masyarakat memanfaatkan limbah tebu untuk pupuk tanaman, misalnya limbah tetes tebu dimanfaatkan untuk pupuk tanaman, campuran makanan ternak. Pada molasses atau tetes tebu masyarakat belum ada yang memanfaatkan untukbahan campuran beton. Padahal molasses sangat memungkinkan untuk perkat profil gibsum. Seperti halnya pada jaman Belanda banyak bangunan air seperti saluran maupun bendungan banyak memakai tetes tebu untuk menambah kekuatan lekat dan kekedapan air.