6. Beberapa bentukan kata yang memiliki makna asosiatif antara lain: (a) kata ‘puasa’ lebih banyak digunakan untuk kosakata keagamaan, misalnya puasa ramadhan, puasa senin dan kamis, Kata puasa identik dengan ranah kosakata Islam. Kata puasa dalam bahasa Arab adalah ‘shaum’, ‘shiyam’ yang juga ditemukan dalam bahasa Jawa ragam halus tinggi ‘siyam’. Dalam bahasaSanskerta, berasal dari kata/ upavasa/. Kata /upa/ banyak terkait dengan nilai keagamaan, misalnya /upacara/. (b) kata / lontar/ dalam bahasaSanskerta /tâla/. Dalam bahasa Melayu /lontar/ demikian juga bahasaIndonesia. Bunyi [l] merupakan perubahan dari bunyi [r] seperti hokum Van der Tuuk “R-D- L”. Jadi dari semula kata /ron- tala/ yang berarti ‘daun-tala’ menjadi /lon-tala/ ke /lontar. (c) ditemukan kata /dura/ yang terdapat dalam bahasa Melayu dan Sanskerta, sedangkan dalam bahasaIndonesia tidak ditemukan. Kata /dura/ bermakna ‘yang jauh’, ‘terisolir’, ‘jarak’. Secara etimologi kata ini terkait dengan nama pulau Madura di Jawa Timur. Penduduk Madura berbahasa Madura yang berbeda dengan bahasa Jawa dan lebih dekat dengan bahasa Melayu dan bahasaIndonesia. Awalan /ma-/ dalam bahasa Jawa Kuno bermakna ‘menuju ke-‘
Serapan dalam bahasaIndonesia merupakan suatu bentuk kaidah transliterasi yang penulisannya sudah disesuaikan dengan aturan baku dalam KBBI (Hudaa, 2018). Dengan kata lain, bentuk serapan dibuat berdasarkan aturan dalam KBBI, baik aspek kaidah penulisan yang benar secara lisan maupun tulisan. Bentuk serapankata dalam bahasaIndonesia muncul sebagai penyempurnaan penulisan kata yang sebelumnya tidak tepat secara kaidah, menjadi tepat dalam praktik penulisan. Sebagai contoh, dalam aspek lisan NLWD VHULQJ PHQGHQJDU NDWD ¶TROEX· yang merupakan bentuk transliterasi Arab³berarti hati dalam bahasaIndonesia. Akan tetapi, penyerapan yang benar ke dalam bahasaIndonesia adalah kalbu bukan qolbu karena (qof) dalam bahasa Arab diserap menjadi huruf (k) dalam bahasaIndonesia. Contoh lainnya sebagai berikut.
simak bebas libat cakap dan teknik catat. (2) Metode dan teknik analisis data, dalam tahapan ini metode yang digunakan adalah metode kajian distribusional. Metode ini merupakan teknik pemililhan kata berdasarkan kategori (kriteria) tertentu dan segi kegramatikalan (terutama dalam penelitian deskriptif) sesuai dengan ciri-ciri alami yang dimiliki oleh data peneliti. Pemilihan juga dilakukan melalui intuisi kebahasaan yang dimiliki (termasuk intuisi gramatika sebagai akibat pemahaman atas suatu teori). Selain itu, metode perbandingan historis sangat sentral dalam kajian linguistik perbandingan ini. Bentuk- bentuk dan makna-makna leksikon dan istilah dibandingkan antara bahasa Jawa sebagai bahasa sumber atau bahasa yang dipinjam, dengan bahasaIndonesia sebagai bahasa yang menyerap atau yang meminjam (Jeffers dan Lehiste, 1979). (3) Metode dan teknik yang digunakan untuk menyajikan hasil analisis data adalah metode penyajian informal, yaitu metode yang penyajiannya dalam bentuk kata- kata (Sudaryanto, 2015:241). Metode informal digunakan untuk menguraikan leksikon bahasa Jawa yang diserap ke dalam bahasaIndonesia.
Seiring dengan perkembangan hubungan luar negeri pada negara Tiongkok, dan bersamaaan dengan rakyat Tiongkok menerima budaya dari luar negeri budaya dalam negeri Tiongkok juga disebarkan ke seluruh dunia. Dengan demikian kosakata asal Tiongkok juga masuk ke negara lain, misalnya ke negara kita Indonesia. Sejak terbukanya “Jalur Sutera” , banyak barang-barang unik Tiongkok dan kosakata bahasa Tionghoa yang digunakan untuk mencatat barang- barang ini melalui “Jalur Sutera” ikut tersebar ke negeri barat. Seorang pakar linguistik Tiongkok bernama Luó Chángpéi 罗常培 dalam bukunya yang berjudul “Yǔyán yǔ wénhuà 语言与文化 ” yang bermakna “Bahasa dan Budaya” menyebutkan kata - katabahasa Inggris seperti “silk”, “China”, “tea” berasal dari terjemahan bunyi dari kosakata bahasa Tionghoa klasik “ 丝 sī”, “ 瓷 cí ”, “ 茶 chá ” (Wàn, 2010:114).
Unsur asing yang belum sepenuhnya diserap ke dalam BI dapat dipakai dengan jalan mempertahankan lafal bahasa asalnya (asing). Jadi, pengucapan kata tersebut masih mengikuti cara asing. Penyerapan seperti ini tidak banyak ditemukan dalam BI,
Mencium bola sebelum dilemparkan adalah layanan bagi penggemar kesukaan Koyama. ファンサービス berasal dari kata fan (penggemar) dan service (layanan) yang dapat diterjemahkan sebagaian layanan bagi penggemar dalam bahasaIndonesia. Kata ファ ンサー ビ ス memiliki makna ‘suatu kegiatan di luar aktivitas biasa di dunia hiburan ataupun dalam pertandingan yang diselenggarakan oleh orang-orang di dunia hiburan (artis, penyanyi dan sebagainya) atau atlet olahraga dengan tujuan membahagiakan penggemar mereka, di mana kegiatan tersebut dapat berupa acara-acara seperti acara tanda tangan, acara berjabat tangan dan sebagainya, juga termasuk layanan yang bersifat improvisasi seperti mengabulkan teriakan meminta encore dari penonton atau melemparkan ciuman pada saat konser dan sebagainya.’ Pada contoh kalimat di atas, kata ファンサービス yang digunakan bermakna ‘layanan yang bersifat improvisasi’. Kata fan service tidak umum digunakan dalam bahasa Inggris sehingga tidak makna. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa フ ァ ン サ ー ビ ス merupakan wasei-eigo dan merupakan makna baru yang dihasilkan setelah kata-kata dalam bahasa Inggris diserap ke dalam bahasa Jepang.
Kosakata bahasaIndonesia dan bahasa Melayu yang berasal dari bahasa Arab cukup banyak, diperkirakan sekitar 2.000 - 3.000. Namun frekuensinya tidak terlalu besar. Secara relatif diperkirakan jumlah ini antara 10 % - 15 %. Sebagian kata-kata Arab ini masih utuh dalam arti yang sesuai antara lafal dan maknanya, dan ada sebagian lagi berubah. Untuk jelasnya kita ikuti saja contoh-contoh berikut ini:
Selain itu, Pulang juga pernah dianalisis dalam bentuk makalah yang berjudul “Mencermati Naratif Novel Pulang” yang juga disampaikan dalam acara Musyawarah Buku Pulang di Serambi Salihara. Takwin (2013) mengemukakan bahwa sebagai teks naratif, Pulang membantu kita memberi makna kepada apa yang dialami para korban peristiwa 30 September 1965 dan keluarganya. Lebih jauh lagi, Pulang dapat membantu kita memaknai kembali apa itu menjadi orang Indonesia. Keterampilan naratif Leila tampil optimal dalam bangunan cerita yang ditatanya.
“Menurut Samsuri (1981:52) bahwa ada bunyi –bunyi dari bahasa asing yang mula-mula terpungut ,akan tetapi kemudian karena tidak sesuai dengan sistem bunyi bahasa penerima, maka bunyi-bunyi asing itu hilang dan digantikan oleh bunyi-bunyi yang terdekat di dalam sistem bunyi bahasa penerima itu. kata-katabahasaIndonesia paham <faham, pikir <fikir, pasal<fasal. Merupakan contoh penyesuaian sistem bunyi ke dalam sistem bunyi bahasaIndonesia”.
Hubungan ini sudah terjadi sejak abad ke-7 ketika para saudagar Cina berdagang ke Kepulauan Riau, Kalimantan Barat, dan Kalimantan Timur, bahkan sampai juga ke Maluku Utara. Pada saat Kerajaan Sriwijaya muncul dan kukuh, Cina membuka hubungan diplomatik dengannya untuk mengamankan usaha perdagangan dan pelayarannya. Pada tahun 922 musafir Cina melawat ke Kerajaan Kahuripan di Jawa Timur. Sejak abad ke-11 ratusan ribu perantau meninggalkan tanah leluhurnya dan menetap di banyak bagian Nusantara (Kepulauan Antara, sebutan bagi Indonesia).
Dari contoh (a), (b) dan (c) pada kata izin dan ijin, asas dan azaz, serta kurban dan korban, manakah yang benar? Menurut Sugono, dkk (2003:27), bahwa dalam buku Pedoman Umum Ejaan BahasaIndonesia Yang Disempurnakan (PUEYD) dinyatakan bahwa ejaan kata yang berasal dari bahasa asing hanya diubah seperlunya agar ejaan dalam bahasaIndonesia masih dapat diban- dingkan dengan ejaan dalam bahasa aslinya. Kedua kata tersebut adalah kata yang berasal dari bahasa Arab. Untuk dapat mengetahui penulisan kata-kata itu dalam bahasa asalnya kita harus melihatnya dalam bahasa Arab.
Data yang telah di ambil oleh peneliti dalam penelitian ini adalah perubahan fonetik kataserapanbahasa Arab dalam bahasa Jawa. Sedangkan objek pada penelitian ini adalah bersifat umum, yaitu semua kata yang lazim dalam kehidupan sehari-hari. Sedangkan teknik pengumpulan data yang telah digunakan dalam penelitian ini adalah teknik baca dan catat. Kegiatan membaca di lakukan guna mendapatkan data yang layak untuk di jadikan bahan penelitian. Ketika sudah mendapatkan data yang telah layak untuk di teliti di cek melalui kamus Bahasa Jawa Baoesastra Djawa dan di cek pula dengan kamus bahasaIndonesia-Arab yaitu Al-Munir. Analisis data menggunakan metode padan, yaitu dengan cara menghubung bandingkan unsur-unsur yang bersifat lingual yang terdapat pada bahasa Arab dan bahasa Jawa. Sedangkan hasil yang diperoleh yaitu, menunjukkan bahwa kataserapanbahasa Arab tidak begitu saja diserap kedalam bahasa Jawa, tetapi mengalami beberapa perubahan kategori, dan perubahan makna. Perubahan-perubahan yang terjadi tersebut melibatkan cabang ilmu etimologi, fonologi, morfologi, dan semantik. Perubahan bentuk yang terjadi melalui penyesuaian secara fonologis dan morfologis. Perubahan bentuk yang terjadi merupakan perubahan akhiran un, penyesuaian pola suku kata, perubahan bentuk jamak menjadi tunggal, dan penyesuaian fonem. Perubahan fonem terjadi karena bahasa Arab dan bahasa Jawa mempunyai fonem yang berbeda. Perubahan fonem tersebut meliputi:1. Perubahan fonem vokal,2. Perubahan vokal panjang menjadi vokal pendek,3. Perubahan diftong menjadi monoftong,4. Perubahan vokal,5. Perubahan fonem konsonan,6. Perubahan konsonan rangkap menjadi konsonan tunggal .
Suprianto Saragih, 110704022. Analisis KataSerapanBahasaIndonesia Dari Bahasa Arab Pada Naskah Undang-Undang Dasar Republik Indonesia 1945 (Tinjauan Makna Leksikal). Medan : Program Studi Sastra Arab Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.
KataSerapan adalah kata yang berasal dari bahasa lain (bahasa daerah/bahasa luar negeri) yang kemudian ejaan, ucapan, dan tulisannya disesuaikan dengan penuturan masyarakat Indonesia untuk memperkaya kosakata. (http://bahasa.kompasiana.com/2013/04/05/kata-serapan--548488.html)
Meskipun demikian, bahasa Arab mempunyai peranan yang sangat penting dalam menambah perbendaharaan katabahasaIndonesia di samping bahasa yang lain, hal ini disebabkan oleh adanya hubungan antara orang-orang Arab dengan orang-orang Indonesia baik hubungan dagang maupun hubungan penyebaran agama, yang pada akhirnya membawa pengaruh terhadap perkembangan bahasaIndonesia.
Salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Sastra (S.S) pada Program Studi Sastra Arab Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara adalah membuat suatu karya ilmiah yang berupa skripsi. Oleh karena itu untuk memenuhi syarat tersebut peneliti menyusun sebuah skripsi yang berjudul : Analisis KataSerapanBahasaIndonesia Dari Bahasa Arab Pada Naskah Undang- Undang Dasar Republik Indonesia 1945 (Tinjauan Makna Leksikal).
Dilihat dari tabel di atas kata / na ṣīḥ atun/ dalam bahasa Arab mempunyai makna اخإ /al- ikhlāṣ u wa at-ta ṣ fiyatu/ ‘ petuah dan ikhlas ‟ ( Ma‟luf , 2008 : 812). Maksud dari petuah adalah nasihat orang alim dan ikhlas adalah memberikan dengan setulus hati, sedangkan kata nasihat dalam bahasaIndonesia mempunyai makna nasihat; ajaran atau pelajaran baik, ibarat yang terkandung dalam sebuah cerita (Depdiknas, 2007 : 775). Jadi,kata / na ṣīḥ atun/ yang diserap ke dalam bahasaIndonesia mengalami perubahan makna menyempit. Kata nasihat dalam UUD RI 1945 sebanyak 1 kata yakni pada pasal 16.
Salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Sastra (S.S) pada Program Studi Sastra Arab Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara adalah membuat suatu karya ilmiah yang berupa skripsi. Oleh karena itu untuk memenuhi syarat tersebut peneliti menyusun sebuah skripsi yang berjudul : Analisis KataSerapanBahasaIndonesia Dari Bahasa Arab Pada Naskah Undang- Undang Dasar Republik Indonesia 1945 (Tinjauan Makna Leksikal).
Permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini adalah analisis bidang linguistik kususnya kataserapan yang terkandung dalam buku paket kurikulum 2013 bahasaindonesia wahana pengetahuan SMP kelas VII. Penelitian ini bertujuan untuk (1) memaparkan wujud kataserapan yang terdapat dalam buku paket kurikulum 2013 bahasaindonesia wahana pengetahuan SMP kelas VII. (2) mendeskripsikan pemahaman siswa mengenai kataserapan yang digunakan dalam buku paket kurikulum 2013 bahasaindonesia wahana pengetahuan SMP kelas VII. Penelitian ini menggunakan metode simak dan teknik catat, yaitu mencatat atau mengambil gambar data penelitian kemudian untuk diambil objek-objek yang akan diteliti. Metode dan tehnik analisis data menggunakan metode padan intralingual dan padan ekstralingual dengan teknik BUL (Bagi Unsur langsung). Kataserapan yang terdapat pada teks-teks dalam buku paket kurikulum 2013 bahasaindonesia wahana pengetahuan SMP kelas VII terdiri dari dua. Pertama penggunaan kataserapan dengan penyesuaian ejaan dan lafal. Kedua penggunaan kataserapan tanpa penyesuaian ejaan dan lafal. Penggunaan kataserapan dengan penyesuain ejaan dan lafal terdiri 66 kata yang terbagi menjadi dua yaitu penyerapan istilah asing ke dalam bahasaIndonesia dengan penyesuaian sufiks dan prefiks. A. Penyesuaian sufiks meliputi (1) – (a)si diserap dari -(a)tion (Inggris), (2) –i diserap dari –y (Inggris), –tas diserap dari -ty (Inggris), (4) –ik diserap dari -ic, ique (Inggris), (5) – logi diserap dari logy (Inggris), (6) – is diserap dari -ic,-ical (Inggris), (7) – or diserap dari (inggris) –or, (8) –il diserap dari -ile, -le (Inggris). B. Penyesuaian prefiks meliputi (1) Co-,com-,con diserap dari ko-, kom-, kon-, (2) Ana-, an- diserap dari ana-, an-, (3) Trans- diserap dari trans-, (4) Eco- diserap dari eko-, (5) Re- diserap dari re- sebanyak 1 data, (6) Im-, in-, il- diserap dari im-, in-, il-, (7) Ex- diserap dari eks-, (8) Ad-, ac- diserap dari ad-, ak-. Kataserapan dengan penggunaan kataserapan tanpa penyesuaian ejaan dan lafal meliputi kataserapan relevan, biota, ritual, protein, festival, popular, internet. Setelah melakukan pengujian soal mengenai kataserapan kepada siswa SMP Negeri 1 Tanon ditemukan 15 kataserapan yang tidak dipahami oleh siswa.
Analisis Kata Serapan Bahasa Arab Ke Dalam Bahasa Indonesia Dalam Kitab Undang-Undang Hukum Pidana KUHP RI Skripsi... `Ilm Ad- dilalah.Mesir: „ulumul kitab Ullman, Stephen.[r]