• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN ANTARA FREKUENSI PEMBERIAN AIR SUSU IBU (ASI) + SUSU FORMULA BAYI BERAT LAHIR RENDAH (BBLR) TERHADAP PERTAMBAHAN PANJANG BADAN BBLR DI RSUD ABDUL MOELOEK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "HUBUNGAN ANTARA FREKUENSI PEMBERIAN AIR SUSU IBU (ASI) + SUSU FORMULA BAYI BERAT LAHIR RENDAH (BBLR) TERHADAP PERTAMBAHAN PANJANG BADAN BBLR DI RSUD ABDUL MOELOEK"

Copied!
55
0
0

Teks penuh

Loading

Gambar

Tabel 1. Rekomendasi WHO untuk optimal feeding pada BBLR (WHO, 2011)
Tabel 2. Definisi Operasional Variabel Bebas dan Variabel Terikat

Referensi

Dokumen terkait

Pada bayi umur 0-6 bulan yang diberikan ASI ditambah susu formula 100% mempunyai status gizi baik karena frekuensi dan jumlah pemberian susu formula pada bayi rata-rata sudah

Gambaran selisih berat badan bayi berat badan lahir rendah (BBLR) sebelum dan sesudah dilakukan metode kangaroo mother care (KMC) dengan rata-rata pertambahan

Perawatan Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) dengan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan pertambahan panjang badan bayi usia 4 - 6 bulan yang diberi

Berat badan lahir rendah (BBLR) terdapat 2 penyebab kelahiran bayi dengan berat badan kurang dari 2500 gram, yaitu karena umur kehmailan kurang dati 37 minggu, berat badan lebih

Penelitian ini bertujuan menganalisis pertambahan berat badan, dan status gizi ibu hamil sebagai faktor risiko kejadian Berat Bayi Lahir Rendah (BBLR) di Puskesmas Gayamsari

pertambahan berat badan dibandingan bayi yang diberi ASI eksklusif. Selain itu, pada bayi yang diberi susu formula juga lebih sering mengalami sakit seperti diare, demam,

Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa BBLR adalah bayi yang lahir dengan berat badan kurang atau sama dengan 2500 gram tanpa memandang masa