Hubungan Antara Curah Hujan Dengan Titik Panas (Hotspot) Sebagai Indikator Terjadinya Kebakaran Hutan Dan Lahan Di Kabupaten Pontianak Propinsi Kalimantan Barat
Teks penuh
Dokumen terkait
Penelitian ini bertujuan untuk menduga pengaruh indikator kebakaran hutan yaitu titik panas ( Hotspot ) dan curah hujan dengan kejadian penyakit Infeksi Saluran Pernapasan
Berdasarkan distribusi spasial titik panas di Provinsi Kalimantan Timur, dalam kegiatan pemantauan titik panas lebih memperhatikan daerah-daerah yang memiliki kemunculan titik panas
Kegiatan ini dititikberatkan pada analisis sebaran data titik panas sebaran, sebaran luasan kebakaran lahan dan hutan, dan tumpang susun hasil analisis tersebut
Hubungan antara jumlah hotspot , visibility , temperatur dan curah hujan bulanan di Kalimantan Utara (Gambar 12 dan 13) menunjukkan hubungan yang kurang baik, yaitu
Kegiatan ini dititikberatkan pada analisis sebaran luasan bekas kebakaran hutan dan lahan, dan tumpang susun hasil analisis tersebut dengan peta-peta tematik
Pada Gambar 1 dijelaskan bahwa jika terjadi kebakaran lahan/hutan di suatu lokasi maka bisa di deteksi oleh satelit dalam satu titik hotspot (kiri), dua
Berdasarkan distribusi spasial titik panas di Provinsi Kalimantan Timur, dalam kegiatan pemantauan titik panas lebih memperhatikan daerah-daerah yang memiliki kemunculan titik panas
Pola Sebaran Titik Panas (Hotspot) sebagai Indikator Terjadinya Kebakaran Hutan dan Lahan di Kabupaten Aceh