Pengantar Redaksi
Orang masih berharap terhadap Komisi Pemberantasan Korupsi untuk membumihanguskan para koruptor dan praktik-praktik korupsi di negeri ini. Tidak heran, ketika Abraham Samad terpilih menjadi Ketua KPK periode 2011-2015 harapan itu dibebankan kepada aktivis antikorupsi di Makassar tersebut. Masyarakat berharap KPK di bawah kepemimpinannya bisa melawan para koruptor yang belakangan seperti melawan balik terhadap langkah-langkah pemberantasan korupsi.
Bukan pekerjaan mudah, mengingat di kalangan penegak hukum sering terkesan saling rebutan kasus korupsi ketimbang saling mendukung untuk memberangusnya. Kejadian terakhir adalah masih berlarutnya "rebutan kasus" antara KPK dan Kepolisian RI dalam kasus dugaan korupsi alat simulasi mengemudi di Korps Lalu Lintas Polri yang melibatkan oknum jenderal di Polri.
Sejauh ini, dukungan masyarakat masih tetap menguat di belakang KPK, di tengah gempuran pihak-pihak yang gerah oleh aksi-aksi KPK. Para koruptor yang di negeri ini hadir dalam berbagai wajah tidak henti menggempur keberadaan KPK, termasuk pihak-pihak yang ingin membubarkannya.
Di bawah kepemimpinan Abraham, KPK antara lain menangkap Nunun Nurbaeti, istri mantan Wakil Kepala Polri Adang Daradjatun. Nunun adalah terdakwa kasus pemberian cek perjalanan kepada sejumlah anggota DPR terkait dengan terpilihnya Miranda Goeltom sebagai Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (kini juga menjadi tersangka). KPK juga telah menetapkan Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat (saat itu) Angelina Sondakh sebagai tersangka dalam korupsi wisma atlet. Penahanan mantan Puteri Indonesia 2001 tersebut makin membuat publik berharap kepada Abraham.
Namun, masyarakat juga masih menunggu tuntasnya kasus korupsi Hambalang hingga megaskandal Bank Century yang hingga kini seperti tak berujung.
Jika Bapak dicalonkan partai besar, apakah Bapak bersedia menjadi calon Presiden? (Sumardjo Suhardi, Kedoya Utara, Jakarta Barat)
Sesuai amanah yang telah diberikan kepada saya, niat saya semata-mata hanya untuk mengabdi kepada bangsa dan negara dengan menjalankan tugas pemberantasan korupsi semaksimal mungkin dan tanpa pandang bulu.
Beranikah Anda sebagai Ketua KPK menuntut seorang koruptor dengan hukuman mati agar pasal tersebut tidak hanya sebagai slogan tanpa makna.
(M Nurul Irfan, Buaran Serpong, Tangerang Selatan)
Hukuman mati bisa dijatuhkan bagi koruptor yang melanggar Pasal 2 Ayat (1) Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 jo UU No 20/2001.
Pak Abraham Samad, simpel saja, apa konsep hidup dan pandangan Anda dalam bekerja sebagai Ketua KPK?
(Deni Mulyadi, [email protected])
Jabatan itu amanah. Bagi saya, bertugas sebagai Ketua KPK adalah sebuah ibadah sehingga harus dijalankan secara ikhlas dan tanpa pamrih.
Apakah Anda yakin korupsi di Indonesia mampu diberantas? Bagaimana strateginya? (Heru Pranoto, Sleman, DIY)
Insya Allah, korupsi di Indonesia bisa diberantas melalui strategi pemberantasan korupsi dengan cara mengintegrasikan pendekatan penindakan yang represif dengan pendekatan pencegahan. Semua itu tentunya dengan dukungan masyarakat.
Jika kasus korupsi yang terungkap melibatkan keluarga atau kerabat/saudara dekat Bang Abraham Samad, apakah "pedang tajam" pemberantasan korupsi milik Abang masih akan digunakan? Atau, Abang akan pilih "pedang" lain?
(Mohammad Ilham, Tebet Barat, Jakarta Selatan)
Jika korupsi melibatkan keluarga, saudara atau kerabat saya, saya tidak akan pernah ragu untuk menghukumnya sesuai dengan tuntunan dan ajaran Nabi Mumammad SAW. Beliau
pernah berkata, "Seandainya saja anakku yang paling kusayangi Fatimah Az-Zahra mencuri, sayalah orang pertama yang akan memotong tangannya."
Pak Abraham, masalah yang ditangani KPK makin menumpuk saja. Satu belum selesai, masalah lain sudah muncul. Mungkin masalah yang terdahulu itu terlupakan untuk diselesaikan lebih dahulu, sebagaimana kasus Bank Century belum terdengar lagi beritanya, ya. Mohon pencerahannya.
(Lim Kwet Hian, [email protected], Jakarta)
Mengenai kasus Bank Century, KPK sampai sekarang ini terus melakukan penyelidikan dan pendalaman terhadap kasus tersebut. KPK tidak akan pernah memetieskan kasus Century. Perkembangan kasus bailout Bank Century belum jelas ujungnya dikarenakan ada pihak-pihak yang dekat dengan penguasa saat ini dan adanya kepentingan golongan ataupun kelompok. Apa yang akan Bapak lakukan jika ternyata pihak-pihak tersebut dilindungi oleh penguasa saat ini. Apakah kasus ini akan sama dengan kasus yang sebelumnya, yaitu seperti Cicak versus Buaya akan dipetieskan?
(Iman Gowasa, [email protected], Jakarta Timur)
KPK tidak akan pernah takut dan ragu untuk menindak siapa saja yang terlibat dalam kasus Century sekalipun orang yang terlibat tersebut adalah orang yang dekat dengan penguasa dan mempunyai power. Apa kiat Bapak dalam mengungkap kasus-kasus korupsi besar, seperti Hambalang dan Century, sedangkan kita tahu kasus-kasus tersebut melibatkan orang-orang "besar" di negeri ini. Rakyat sangat menunggu keberanian KPK khususnya Bapak sebagai pimpinannya untuk mengungkap kasus tersebut.
(Sugianto, [email protected], Ciruas, Serang)
Kita tidak boleh gentar atau merasa takut sedikit pun untuk membongkar kasus-kasus besar, seperti Hambalang dan Century, yang melibatkan orang-orang besar karena hukum harus ditegakkan secara adil. Melihat latennya korupsi di negara kita dan bahkan sudah dianggap sebagai budaya, tidak heran kalau rakyat yang antikorupsi merasa pesimistis korupsi bisa hilang dari Indonesia. Apa yang bisa Pak Abraham Samad berikan kepada rakyat yang galau agar "harapan" itu terus bisa hidup dan menyala?
Saya tetap optimistis, kejahatan korupsi di Indonesia bisa diberantas asal ada keberanian dan keseriusan dalam memerangi dan memberantas korupsi itu. Jadi, kita harus tetap optimistis. Apakah ada intimidasi dari orang yang tidak dikenal setelah Bapak menjadi Ketua KPK? Bagaimana Anda menyikapi setiap teror yang mengancam keluarga Anda selama menjabat sebagai Ketua KPK? Sebab, kita tahu, Anda sedang menghadapi ratusan, bahkan ribuan koruptor di bangsa ini.
(Reynaldo Simamora, [email protected] dan Stefanus Arno, Makassar)
Intimidasi, ancaman, dan teror selalu saja ada, tetapi bagi saya itu hal yang biasa karena saya sudah mewakafkan diri untuk tugas dan amanah yang mulia ini. Insya Allah, saya sudah siap dengan segala risiko. Bapak Abraham yang baik, siapakah calon presiden yang bersih dari korupsi menurut Bapak? Atau, kita harus jatuh dalam minus-malum di mana kita harus memilih yang bukti korupsinya paling sedikit?
(Gusti Tetiro, Rawasari, Jakarta)
Pilihlah calon pemimpin yang jujur, bersih, dan amanah. Siapakah sosok yang paling memotivasi Bapak sehingga mampu mengemban tugas sebagai Ketua KPK?
(Elisa Wulandari, Depok, Sleman, DIY)
Sosok yang paling memotivasi saya adalah orangtua dan keluarga saya. Apakah dalam kepemimpinan Saudara saat ini tidak ada dusta di antara kelima pimpinannya? Artinya, apakah di antara lima ketua ada yang ingin menutupi atau mengesampingkan kasus-kasus besar karena tekanan atau adanya conflict of interest sehingga menyiutkan nyali Saudara? (Herry Soetomo, Kemanggisan, Jakarta Barat)
Kelima pimpinan KPK yang ada saat ini bekerja secara kompak dan tetap solid dalam menjalankan tugas pemberantasan korupsi. Abraham Samad pernah berjanji akan mundur dari jabatannya sebagai Ketua KPK jika dalam setahun gagal menuntaskan kasus korupsi besar, seperti kasus Bank Century. Hingga kini, rakyat menanti pelaksanaan janji tersebut di tengah-tengah maraknya praktik korupsi. Masihkah Abraham Samad bergerak sesuai dengan janji tersebut?
Saya tidak pernah mengatakan bahwa jika dalam setahun gagal menuntaskan kasus Bank Century, saya akan mundur. Yang saya katakan pada saat mengikuti fit and proper test di DPR adalah jika dalam setahun saya tidak bisa berbuat apa-apa, saya akan mundur. Kenyataannya, selama bertugas di KPK saat ini, kami sudah berbuat banyak dalam menjalankan tugas pemberantasan korupsi walaupun masih banyak pekerjaan rumah pemberantasan korupsi yang masih harus dikerjakan. Siapa tokoh antikorupsi favorit Anda? (Budianto., [email protected])
Baharuddin Lopa. Beliau adalah sosok pendekar hukum yang jujur, sederhana, berani, dan berdedikasi. Dalam bertugas, tujuannya semata-mata hanya untuk menegakkan hukum dan keadilan. Mengapa kita tidak meniru saja cara negara lain dalam mencegah terjadinya korupsi, misalnya Singapura? Bukankah Pak Abraham Samad bisa bekerja sama dengan penegak hukum yang lain agar hukum menjadi tegak?
(Ridwan bin Abd Muthalib, Jakarta Timur)
Dalam memberantas korupsi, KPK bisa berkoordinasi,
bekerja sama, dan bersinergi dengan lembaga penegak hukum lain, seperti kepolisian dan kejaksaan, juga dengan BPK, BPKP, PPATK, serta lembaga mitra KPK lainnya. -(TRI)
P U S A T I N F O R M A S I K O M P A S Palmerah Selatan 26 - 28 Jakarta, 10270
Telp. 5347710, 5347720, 5347730, 5302200 Fax. 5347743
KOMPAS Kamis, 16-08-2012. Halaman: 5