• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV TEMUAN DAN ANALISIS DATA LAPANGAN

DAFTAR PUSAKA Buku:

18. Adakah manfaat atau hasil yang didapat oleh mas/mba itu

apa saja? Yaa dari aspek ekonomi, psikologis dan sosial yang mas/mba rasakan sekarang ini?

Ada, kalau dari sosialnya alhamdulillah saya sekarang berhubungan khusus dengan seorang laki-laki, iya walaupun dia belum tahu status saya namun pelan-pelan saya bisa kasih tahu, psikologisnya sendiri saya menjadi lebih percaya diri dari sebelumnya, sempet saya gak berani nyekolahin anak saya, karena dalam fikiran saya, saya AIDS sebentar lagi juga mati. Heemm,, bener-bener deh mas kalau waktu itu depresinya gimana, ekonominya saya jadi konselor adiksi di puskesmas juga sama seperti WD disamping itu saya juga aktif sebagai trainer di Dance For life. 19. Setelah mas/mba mengikuti

terapi ini, bagaimana respon kondisi lingkungan sekitar, terutama keluarga mas/mba sendiri?

Respon keluarga sih lebih perhatian sekarang apalagi saya single parent, ekonomi saya juga diperhatiin sama keluarga saya, terus kesehatan saya sama anak saya seperti itu.

Pendidikan : SMEA

Agama : Islam

Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga

Topik : Proses pemberian dan hasil terapi kreatif Hari/tgl : Kamis, 28 Juli 2011

Tempat : Ruang Perpustakaan Sanggar Kerja YPI, Kebon Baru. Jak-Sel

narkoba tersebut? Ataukah karena hubungan seksual yang berganti-ganti pasangan?

suami sakit cukup lama waktu itu 1 bulan, akhirnya aku bawa kerumah sakit. Saat sakit itu tes darah dan suami aku pun mengakui kalau memang dia dulunya itu seorang pecandu. Waktu itu aku juga ngerasa dibohongin sama suami aku, tapi aku mau marah-marah atahu ngomel juga kondisi suami aku saat itu lagi bener-bener drop, aku kecewa juga sebenernya. Aku juga jadi terinfeksi virus HIV ini; kalau masalah latar belakang suami yang pecandu sih keluargaku belum tahu, aku aja tahunya setelah 6 tahun menikah tapi klo untuk latar belakang keluarga suamiku sih

iya, itu yang jadi alasan dan karena saat itu juga suamiku belum ada penghasilan, sedangkan aku bekerja di pabrik.

2. Sebelum terinfeksi, apakah mas/mba mengetahui apa itu HIV/AIDS, baik penularannya, dampaknya maupun cara pengobatannya?bisa tolong ceritain yang mas/mba ketahui tentang HIV/AIDS tersebut? Kini setelah tahu, bagaimana perasaan mas/mba sendiri?

Bener-bener gak tahu mas, aku tahu nya yah pas suami aku positif HIV ini baru aku aktif cari-cari info di LSM kebetulan akunya sendiri juga terinfeksi, jadi jaga-jaga diri juga kan. Dulu itu aku kecewa juga sama suami aku, aku terinfeksi HIV ini, sekarang aku udah mulai bagkit lagi. Sedih sih masih Cuma alhamdulillahnya anak aku negatif HIV semua.

3. Bagaimana keadaan ekonomi keluarga sebelum dan setelah mas/mba terinfeksi HIV/AIDS

ini, apakah ada

perubahan?perubahan seperti apa?

Keadaan ekonomi saat aku sebelum menikah itu kan , aku yang bekerja sampai saat aku menikah pun aku masih bekerja, hamil anak pertama aku mulai gak kerja waktu itu, suami aku memang gak punya pekerjaan pada waktu itu, uang dikirimin sama orang tua suami aku tiap bulan.

4. Bagaimana keadaan sosial dan psikologis mas/mba sebelum dan setelah mas/mba terinfeksi HIV/AIDS?

Waktu itu aku depresi, apalagi aku dapet diskriminasi dari keluarga suamiku, dari situ aku ngerasa gak berguna aja dalam hidup, untungnya ada tetanggaku yang peduli, jadi dia yang nemenin aku cari informasi HIV, cari LSM ketemu lah yang di Jatinegara, namun pada akhirnyaaku dirujuk keYPI ini.

5. Bagaimana respon keluarga dan masyarakat saat mengetahui kondisi mas/mba

yang terinfeksi

HIV/AIDS?apakah mas/mba

Waktu dulu aku dapet perlakuan diskriminasi dari keluarga mertuaku saat mereka tahu aku positif HIV, padahal aku kena dari anaknya, bentuk diskriminasinya itu saat aku masak, saudara-saudara suamiku gak ada yang mau makan masakan aku.

memang gak direstui, karena latar belakang keluarga suamiku itu, ditambah lagi suamiku saat itu tidak bekerja, tapi kami tetep memutuskan untuk menikah karena namanya cinta mas.

6. Kapan mas/mba menikah? Dan berapa jumlah anak mas/mba, apakah anak mas/mba terinfeksi?

Aku menikah itu tahun 1998, setelah lulus SMEA tahun 1993 aku bekerja di SPG, di Pabrik. Anak aku 2 dan dua-duanya itu negatif HIV.

7. Untuk penanganan kesehatan mas/mba ini, mba/mas itu dapat informasi tentang YPI dari mana?

kalau di lembaga yang di Jatinegara hanya program pengobatannya saja, oleh karena itu aku dirujuk ke YPI untuk mendapatkan program PMTCT.

8. Tahun berapa mas/mba mulai bergabung dengan YPI ini?

Aku dari tahun 2004 sudah bergabung sama YPI ini, setelah 1 tahun aku tahu kalau positif, aku memuutuskan untuk rutin datang ke YPI, karena ada program dukungan sebayanya juga disini.

9. Apa alasan mba/mas memilih YPI? bagaimana kondisi psikologis mas/mba pada waktu itu?

Saat itu aku yang awam soal HIV masih mencari informasi mengenai HIV/AIDS ini, dan di YPI ini aku menemukannya, mulai dari penanganan kesehatan secara fisik sampai psikologisnya di sini ada.

10. Seperti apa tahapan penerimaan awal yang diberikan YPI pada waktu itu kepada mas/mba? Adakah syarat-syarat khusus?

Tahap awal aku diberikan konseling untuk mengetahui latar belakang gimana aku positif HIV ini.

11. Setelah proses awal, adakah kegiatan ataupun acara yang melibatkan mas/mba? Bentuk kegiatan seperti apa ya mas/mba?

Aku diberikan konseling dukungan secara rutin karena memang kondisi psikologis aku waktu itu sedang depresi berat. aku gak mau keluar rumah, anak juga gak ke urus pada waktu itu. Kegiatan lain itu terapi kreatif dan pendampingan-pendampingan kepada odha baru dan aku pernah ikut juga home visit hospital, untuk mendukung seseorang yang baru divonis HIV, saat itu saya mengunjungi WD di RSCM bareng-bareng sama Mba Sundari.

12. Untuk program dukungan sebaya di YPI sendiri, ada salah satunya yaitu terapi kreatif, apakah mas/mba mengikuti kegiatan ini? Bagaimana proses kegiatan

Iya aku ikut dari tahun 2004, Kalau disini itu kan program terapi itu yang dibuat sesuai dengan kebutuhan kita sebagai odha, untuk pemulihan kondisi psikologis pelan-pelan kepercayaan diri kita dibangun lewat motivasi-motivasi ataupun pemberian keterampilan yang hasilnya bisa dijual. Kita lebih

mertua masih suka didiskriminasi jadinya aku ke YPI, disini ada dukungan sebaya, ada konseling yang paling tidak sedikit bisa memulihkan kondisi psikologis aku.

14. Dalam terapi kreatif ini, hal apa yang diberikan oleh pendamping (ohida) kepada mas/mba?

Motivasi mas banyak diberikan pada saat konseling, kumpul-kumpul sama odha, karena kan perbedannya hanya ada virus dan enggaknya saja dengan orang normal.

15. Bagaimana sikap para tutor