• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV TEMUAN DAN ANALISIS DATA LAPANGAN

DAFTAR PUSAKA Buku:

14. Dalam Terapi Menyulam ini, hal apa yang diberikan oleh

pendamping (ohida) kepada mas/mba?

Banyak mas, pandangan hidup, motivasi yang bisa bikin saya berubah yang tadinya cuek jadi bisa lebih merasakan satu sama lain; selain itu juga keterampilan yang diberikan bisa kita jual kalau ada acara, lumayan hasilnya kita kumpulin.

15. Bagaimana sikap para tutor ataupun ohida dalam memberikan dukungan kepada mas/mba? Adakah perlakuan khusus?

Mereka mendukung sekali mas kalau kita punya ide; teman-teman ohida juga banyak meberikan ilmu, kita berbagi pengalaman; perlakuan khusus ya gak ada, kebanyakan kita yang ODHA daripada ohidanya.

16. Selain pemberian

keterampilan, hal apa saja yang diberikan kepada mas/mba yang bisa dijadikan bekal, atau memberikan dampak positif yang mas/mba rasakan? kira-kira sudah berapa lama mas/mba mengikuti Terapi Menyulam ini?

Saya ikut terapi dari akhir 2007 sampai sekarang, tapi ya kadang-kadang kan saya sekarang narik bajaj sama jemput anak sekolah mas; Dampak positif nya banyak mas, saya diajarin berbagi disini dengan ODHA-ODHA yan lain yang tadinya saya cuek pelan-pelan saya terbuka matanya, gitu deh mas saya jadi tambah semangat.

17. Tujuan mas/mba sendiri mengikuti terapi ini apa sih?

Tujuannya sih simpel mas, kalau ekonomi itu siapa tau bisa nambah penghasilan dengan keterampilan yang saya miliki, udah gitu bikin rileks kalau sehabis narik bajaj, bisa bagi-bagi ilmu sama yang lain.

18. Adakah manfaat atau hasil yang didapat oleh mas/mba itu apa saja? Yaa dari aspek ekonomi, psikologis dan sosial

Untuk pemasarannya masih belum luas, karena kita buat aksesoris ataupun handmade lainnya, dijualnya hanya kalau ada acara-acara tertentu aja, tidak setiap hari ada barang yang terjual, kita memang masih

percaya diri lagi. 19. Setelah mas/mba mengikuti

terapi ini, bagaimana respon kondisi lingkungan sekitar, terutama keluarga mas/mba sendiri?

Respon dari luar sih biasa aja, kan saya masih close,

tapi kalau keluarga memang udah perhatian sejak kakak saya ngasih tahu kalau saya HIV, tapi gini mas kalau emang yang saya rasain untuk bergaul dengan seseorang yang negatif yang istilah katanya lebih mapan saya gak ngerasa canggung mas.

Agama : Islam

Pekerjaan : Konselor Adiksi Puskesmas Tn. Abang Topik : Proses pemberian dan hasil Terapi Menyulam Hari/tgl : Kamis, 28 Juli 2011

Tempat : Ruang Perpustakaan Sanggar Kerja YPI, Kebon Baru. Jak-Sel

No Pertanyaan Jawaban

1. Ceritakan mengenai kronologis latar belakang mas/mba menjadi seorang ODHA?jika mas/mba pemakai narkoba, bagaimana awal mengenal narkoba tersebut? Ataukah karena hubungan seksual yang berganti-ganti pasangan?

gw kena hiv/aids itu gara-gara pemakaian jarum suntik gantian ma suami gw, tapi sekarang laki gw udah almarhum dari 2004, Kalau gw tahun 2000 sudah gak jadi pemakai lagi, karena waktu itu gw hamil, tp suami gw masih jadi pemakai, dia bener-bener berhenti pas tahun 2002, dan tahun 2003 gw punya anak kedua semenjak itu suami gw berhenti candu putawnya dan beralih ke ganja-ganja aja. Tahun 2005 1 tahun setelah suami gw meninggal gw sakit, cukup lama itu bolak-balik masuk rumah sakit akhirnya gw divonis kena TB, dan itu jadi gejala awal udah ada virus HIV dalam tubuh gw, udah gitu gw sadar selama gw hamil sampai melahirkan itu, gw sariawan gak sembuh-sembuh, udah kering, nanti ada lagi ditempat lain sampai bentuknya pun gede banget sariawannya, itu juga mungkin jadi gejala awal gw HIV. Gw jadi pecandu saat kenal suami gw tahun 1994, lulus SMK waktu itu. kita berdua make bareng,

share jarum suntik bareng, pedaw juga bareng-bareng. Nah dari situ ge ngerasa sama suami gw cocok kan, sampai akhirnya kita nikah.

2. Sebelum terinfeksi, apakah mas/mba mengetahui apa itu HIV/AIDS, baik penularannya, dampaknya maupun cara pengobatannya?bisa tolong ceritain yang mas/mba ketahui tentang HIV/AIDS tersebut? Kini setelah tahu, bagaimana perasaan mas/mba sendiri?

Tahun 1994 sama sekali gak tahu apa itu HIV/AIDS sendiri, yang gw tahu itu HIV t\itu kan dulu digambarin dengan tengkorak yang berdarah-darah. Dan yang ge tahu juga HIV biasanya hanya diderita sama orang-orang homo, atau PSK yang suka berhbungan seks dengan banyak laki-laki.

Dulu sih cuek yah namun setelah kondisi semakin drop, badan juga kurus kering gw baru deh nyadar lama-lama gw bisa mati kalau kaya gini, akhirnya gw minta tolong cariin info sama nyokap gw, dan kebetulan tim ODHA dari YPI jengukin gw di RSCM kaya semacem kasih dukungan buat gw.

3. Bagaimana keadaan ekonomi keluarga sebelum dan setelah

Keadaan ekonomi gak terlalu terpengaruh yah kan gw dari dulu itu dibantu sama keluarga, baik keluarga gw

4. Bagaimana keadaan sosial dan psikologis mas/mba sebelum dan setelah mas/mba terinfeksi HIV/AIDS?

Kondisi psikologis gw gak terlalu cemas, justru gw cemasnya karena ga punya TB bukan HIV, jujur aja kalau masalah HIV/AIDS gw gak ngerti apa-apa, nah kalau TB, itu ge takut kenapa-kenapa paru-paru gw. Sosialnya juga gw pas sakit gak bisa keman-mana drop mpe badan gw kurus karena TB juga yang gw punya, pokoknya dari sosialisasi keluar gak bisa keman-mana gw, hanya di tempat tidur doang.

5. Bagaimana respon keluarga dan masyarakat saat mengetahui kondisi mas/mba

yang terinfeksi

HIV/AIDS?apakah mas/mba sudah berani open status di lingkungan?

dilingkungan rumah gw gak open status karena kan gak enak sama keluarga, kalau dikeluarga responnya itu juga tanggap, karena sebelumnya ada 4 orang sepupu gw terkena HIV/AIDS juga, jadi mungkin keluarga lebih punya persiapan dan dari penanganannya bisa saling share juga.

6. Kapan mas/mba menikah? Dan berapa jumlah anak mas/mba, apakah anak mas/mba terinfeksi?

Gw nikah kan tahun 1996, anak gw sekarang ada 2 alhamdulillah dua-duanya itu negatif.

7. Untuk penanganan kesehatan mas/mba ini, mba/mas itu dapat informasi tentang YPI dari mana?

Dari YPI itu karena dulu mba Sundari dan YL itu ngunjungin gw di RSCM kasih dukungan buat gw, ditanya CD4 gw berapa, padahal gw gak ngerti, sampai akhirnya gw dikasih kartu nama dan alamat YPI juga. Kontak kami berlanjut mba sundari dan 2 orang teman ODHA dateng juga kerumah gw jengukin dan kasih dukungan buat gw.

8. Tahun berapa mas/mba mulai bergabung dengan YPI ini?

Tahun 2006 setelah sekitar 1 tahun sakit-sakitan sampe kondisi kurus bener, gw gabung ke YPI sering ke klinik YPI supaya dapet konseling dan diskusi ARV juga.

9. Apa alasan mba/mas memilih YPI? bagaimana kondisi psikologis mas/mba pada waktu itu?

Pada dasarnya perhatian mereka yang pertama dateng ke RSCM jenguk gw, berawal dari situ gw ngerasa ada yah gitu orang lain yang gak kenal dateng kasih

dukungan ngajak bergabung juga, disamping itu kan gw masih gak ngerti apa itu HIV, gw cari informasi ke YPI nya jadinya.

10. Seperti apa tahapan penerimaan awal yang diberikan YPI pada waktu itu kepada mas/mba? Adakah

Awalnya gw lagi di RSCM, dateng orang-orang dari YPI kasih kartu nama dan no telepon, selanjutnya saat gw udah agak mendingan gw ke YPI, lalu mengisi

kegiatan seperti apa ya mas/mba?

yang duah gw bawa; waktu itu acara dari LSM-LSM dalam dan luar negeri yang bekerja sama dalam pencegahan HIV/AIDS dan ODHA, dari YPI ada gw sama teman gw yang jadi perwakilan.

12. Untuk program dukungan sebaya di YPI sendiri, ada salah satunya yaitu Terapi Menyulam, apakah mas/mba mengikuti kegiatan ini? Bagaimana proses kegiatan tersebut?

Pada terapi ini setelah gw berempat diberikan konseling dukungan dan materi untuk lebih memotivasi gw, selanjutnya gw diajarkan untuk membuat sulaman dari benang wool yang pertama itu membentuk pita HIV, disini prosesnya sendiri menurut gw bener-bener membantu kemandirian.

13. Apa alasan mas/mba mengikuti kegiatan Terapi Menyulam tersebut?

Gunanya selain untuk nambah kepercayaan diri, nambah penghasilan juga kali ya, kan kebanyakan ODHAnya itu gak bekerja. Mereka takut statusnya ketahuan jadi gak bekerja, atau ada pula yang orang tua tunggal, suaminya meninggal kaya gw.

14. Dalam Terapi Menyulam ini, hal apa yang diberikan oleh pendamping (ohida) kepada mas/mba?

Ya itu pelatihan keterampilan kaya membuat aksesoris, membuat kue, menari juga pernah.

15. Bagaimana sikap para tutor ataupun ohida dalam meberikan dukungan kepada mas/mba? Adakah perlakuan khusus?

Mereka peduli banget sama kita (ODHA), kalau perlakuan khusus ya gak ada sama aja semua disini, gw juga gak berasa kaya seorang ODHA lama-lama karena mereka juga menghargai perasaan gw.

16. Selain pemberian

keterampilan, hal apa saja yang diberikan kepada mas/mba yang bisa dijadikan bekal, atau memberikan dampak positif yang mas/mba rasakan?kira-kira sudah berapa lama mas/mba mengikuti Terapi Menyulam ini?

Gw ikut terapi dari 2006 kalau gak salah, yah selain ada pelatihan keterampilan, YPI mengajak kita ke acara-acara diluar yang sifatnya umum, kemarin juga pernah jadi narasumber waktu penyuluhan di Sawangan Depok.

17. Tujuan mas/mba sendiri mengikuti terapi ini apa sih?

Tempat kedua gw selain dirumah kali yah, di sini bisa kumpul, tuker pikiran sesama ODHA, karena kebanyakan nasibnya kaya gw yang single parent

juga. 18. Adakah manfaat atau hasil

yang didapat oleh mas/mba itu

Sekarang gw jadi konselor adiksi di UPT puskesmas tanah abang dan di Salemba, hal ini gw peroleh dari

statusnya yang baru. 19. Setelah mas/mba mengikuti

terapi ini, bagaimana respon kondisi lingkungan sekitar, terutama keluarga mas/mba sendiri?

Keluarga pastinya lebih memperhatikan dong, anak gw dua, gak punya suami juga gw udah gak ada. Dari kesehatan mereka lebih perhatian dari sebelumnya. Kalau untuk lingkungan sekitar norma-normal aja karena gw juga kan close status jadi jangan ada yang tahu deh, cukup keluarga aja dulu.

 Tempat Observasi : Aula Kecamatan Sawangan, Kota Depok  Hari dan Tanggal : Senin, 11 Juli 2011

 Waktu : 09:00 s/d 12:13

 Unit Analisis : Individu

 Nama Individu : WD

 Jenis Kelamin : Wanita

 Orang – orang yang telibat : Remaja Karang Taruna se-Kecamatan Sawangan, Dr. Hendy, Ibu Niken, Ibu Sundari, dan staff Kecamatan Sawangan.

Deskripsi Latar :

Latar Aula kecamatan Sawangan terletak di bagian samping kanan kantor kecamatan dengan lebar sekitar 20x15m², ditiap-tiap sudut terdapat tiang penyangga berdiameter kurang lebih 50cm dan jumlahnya mancapai 9 buah yang di cat putih terang dan mengelilingi tempat tersebut. Lantai aula yang merupakan keramik putih dan ditutupi oleh karpet berwarna biru, ditempat tersebut disediakan 3 buah meja dan 2 kursi yang berfungsi untuk meletakkan infokus dan whiteboard.

Langit-langit dibuat seperti mengeruncing keatas dengan 4 buah lampu gantung yang berwarna putih terang. Di sekeliling aula terdapat selokan yang berfungsi sebagai tempat saluran air hujan, dan di sebelah kanan terdapat mushalla ar-rawdah (mushalla kec. Sawangan).

Simbol dan Singkatan :

WD : Informan WD St : Staf Kecamatan Pr : Peserta

Bp : Bpk. Camat × : menyampaikan @ : serius

IS : Ibu Sundari dr : dr. Hendy ? : bertanya

-_- : tatapan kosong II : berdiri  : gelisah

?? : menuggu h : duduk -> : datang

/ : menulis Fr : form absen /II\ : aula

^ : meletakkan { : infokus } : whiteboard

<> : meja o-o : spd. Motor y_y : lelah

o\ : menunduk ¥ : rambut <- : menunjuk

i : bolpoint ^^ : mengambil U : saku

^-^ : mengerutkan dahi +_+ : mengecilkan mata >_< : melihat

© : wajah Y : menjawab $ : tertawa

Catatan Lapangan :

IS->??WD..IS£WD?. ISh??/II\.. Pr->/II\/Fr..Prh().dr&St^{}<>..WD->y_y¥o-o..Wdo\¥?IS..IS<-<>St...WD-><>St.WD^^iU.WD^_^+_+/Fr..WD>_<?St..St{I}WD

..WD&IS->/II\h..dr.St.Pr.()/II\..Pr->/II\..Pr.h.()dr.St.WD&IS..Bp.->/II\..Bph..dr++Opr {WD&IS@>_<dr.WD^^..Drk[]..WD)(dr++WD..WD,IS++>++Pr.IS++Pr.WD()# Pr)(WD,WD++O..WDO@++Pr..Pr+_+_->-<Pr..WD@++Pr..IS µ WD µ ^^++Pr... WD>^ µ++Pr,dr,St..WD"∞©®...WD µIS..IS++Pr)(..Pr?IS&dr,Pr?WD, WD@ Ypr.. WD$Ypr..WD>^Pr..Pr ..St->/II\St±Pr..Pr..<-/II\.

Deskripsi Lapangan :

Pada pukul 09:00 WIB sebagian staff kecamatan Sawangan bersiap-siap dan merapikan karpet yang akan digunakan untuk penyuluhan HIV/AIDS di kecamatan tersebut, beberapa rekan-rekan anggota karang taruna sudah mulai berkumpul disamping aula menunggu panitia untuk memulai acara yang telah diagendakan sebelumnya pada pukul 09:00, setelah itu staff kecamatan mulai menyiapkan tempat registrasi peserta dan dan menatap snack untuk peserta. Tidak lama berselang ibu Sundari datang dari arah dalam kantor kecamatan dengan wajah yang gelisah menunggu kedatangan WD yang telah janjian pukul 09:00. Beberapa saat kemudian Ibu Sundari menelfon WD menanyakan perihal keberadaan WD, karena sebentar lagi acara akan dimulai. Sambil menunggu dimulainya acara dan Ibu Sundari duduk disamping aula.

Beberapa saat kemudian beberapa peserta yang berdatangan untuk mengisi form absen dan kemudian mengambil tempat duduk agak mengelilingi Dr. Hendy dan staff lain yang tengah menyiapkan infokus dan papan whiteboard diatas meja untuk dipakai sebagai layarnya. Pukul 09:27 WD datang dengan menggunakan sepeda motor Yamaha Mio Merah, dengan wajah yang nampak lelah dan rambut terurai, lalu WD menyapa Ibu Sundari. “Belum mulai kan mba acaranya?”. Tanya WD kepada Ibu Sundari dengan sedikit menunduk dan mengikat rambutnya yang terurai. “Belum, kamu isi buku absen dulu sana!”. Jawab Ibu Sundari seraya menunjuk ke arah meja registrasi.

kepada petugas registrasi. “iya, mba. Tiga kali tanda tangan disini.” Jawab petugas registrasi sambil menunjukan kolom isian tanda tangan dan memberikan snack kepada WD. “oh, makasih ya mba.” Balas WD dengan sedikit senyum yang tidak menatap ke arah wajah petugas tersebut.

Setelah WD dan Ibu Sundari masuk ke aula dan duduk tepat persis disamping Dr. Hendy dan Ibu Niken yang akan membuka acara terlebih dahulu. Sesaat kemudian rekan-rekan karang taruna yang sedari tadi berkumpul mengelilingi aula masuk kedalam aula dan duduk lesehan mengelilingi narasumber.

Tidak lama kemudian Ibu Niken membuka acara dan mengatur posisi tempat duduk aga lebih terlihat nyaman, rekan-rekan karang taruna yang masih dibelakang pindah kearah sebelah kiri WD dan Ibu Sundari yang memang masih kosong. Sesaat kemudian Bapak Camat Sawangan masuk dan memberikan sambutan sekaligus membuka acara, pada hari ini terlihat antusias para rekan-rekan karang taruna yang memang bersemangat mengikuti kegiatan penyuluhan HIV/AIDS dengan dihadiri oleh sekitar 37 orang rekan-rekan karang taruna yang berasal ditiap-tiap kelurahan yang berada di wilayah kecamatan Sawangan.

Hari semakin terik dan matahari terasa menghangatkan suasana pada acara penyuluhan HIV/AIDS yang dipimpin langsung oleh dr. Hendy, setelah itu dr. Hendy segera melanjutkan dengan memberikan materi melalui gambaran visual yang dipantulkan oleh kamera infokus kepada seluruh peserta penyuluhan, termasuk Ibu Sundari dan WD yang akan menjadi pembicara pada sesi kedua dalam acara tersebut. Bahasa dr. Hendy yang tidak kaku dan mudah dimengerti membuat kami semua larut dalam suasana santai dengan materi mengenai cara penularan virus HIV dan apa itu AIDS.

Ibu Sundari dan WD terlihat serius menyimak apa yang sedang disampaikan oleh dr. Hendy, WD yang serius sesekali meminum air mineral yang telah dibawanya pada saat mendengarkan materi yang diberikan. WD terlihat tersenyum lepas dan masuk kedalam suasana saat dr. Hendy sesekali menyisipkan celotehan saat memberikan materi. Kurang lebih 45 menit dr. Hendy memberikan materi pertama lalu disambung

Pelita Ilmu (YPI) kepada para peserta. Pada sesi kedua ini Ibu Sundari menyampaikan mengenai penanganan yang diberikan oleh YPI kepada odha dan apa saja yang dilakukan oleh YPI dalam melindungi dan dukungan kepada odha.

Setelah Ibu Sundari memberikan materi tentang kelompok dukungan disambung oleh WD yang membenarkan perihal pelayanan dan dukungan yang diberikan oleh YPI dalam membantu odha memulihkan kondisi psikologisnya saat mengetahui kondisi barunya sebagai odha, selanjutnya WD mengaku bahwa dirinya adalah seorang odha, WD dengan percaya diri dan berani dan suara yang keras mencoba meyakini kepada peserta yang lain bahwa dirinya adalah orang dengan HIV/AIDS (Odha). Sejenak suasana menjadi hening karena peserta bertanya-tanya dan seolah tidak yakin atas apa yang sedang mereka dengar, “ada yang percaya gak kalau gue ini odha?”, aku WD, suasana hening sejenak beberapa peserta terlihat saling pandang, “serius gue ini HIV lho, gak nyangka yah?”. Jelas WD dengan raut muka yang serius dan suara lebih kencang serta tangan kanan mengarah ke dadanya. Tidak lama setelah itu WD kembali menjelaskan tanpa ragu bagaimana WD menjadi seorang odha.

Dengan gagang microphone yang dia pegang dengan tangan kanannya dan sesekali menghela nafas panjang mengatur nafasnya, dan diselingi dengan membasuh keringatnya dengan sapu tangan dengan tangan kirinya, setelah suasana kembali hangat WD pun mulai membuka sesi tanya jawab perihal HIV, ataupun kehidupannya.

Setelah itu kembali disambung oleh Ibu Sundari yang menjelaskan mengenai pencegahan HIV/AIDS kepada Ibu hamil, hal tersebut berkaitan dengan program PMTCT di Yayasan Pelita Ilmu (YPI). Setelah itu sesi tanya jawab kembali dibuka oleh Ibu Sundari, banyak pertanyaan yang diajukan oleh peserta mengenai penularan HIV, obat yang diberikan untuk penderita HIV dan beberapa gejala yang diderita oleh odha. Secara bergantian Ibu Sundari, WD dan dr. Hendy menjawab pertanyaan yang diajukan oleh peserta, sesekali WD menambahkan penjelasan yang memang diketahuinya. Saat WD membantu menjelaskan kepada peserta mengenai cara penularan HIV/AIDS, WD terlihat santai dan lepas saat menjawab mengenai akses utama penularan HIV/AIDS apakah bisa melalui keringat saat bersentuhan tangan ataupun melalui air liur pada saat

dan membagikan print out materi yang telah dijelaskan diawal kepada peserta. Tidak lama kemudian adzan zuhur berkumandang dan panitia segera menutup penyuluhan tersebut.

Intepretasi Peneliti :

WD terlihat lepas pada saat membantu menjelaskan mengenai akses utama dalam penularan HIV/AIDS;

WD tidak canggung saat mengakui bahwa dirinya adalah seorang odha;

WD merasa nyaman saat mengetahui respon dari para peserta setelah dia mengakui bahwa dirinya odha;

Kesimpulan :

Kesimpulan yang didapat dari hasil pengamatan diatas adalah bahwa WD merasa nyaman saat mengaku bahwa dirinya adalah seorang odha, WD secara jelas dan membenarkan ucapannya bahwa HIV/AIDS ini tidak menular melalui keringat ataupun berjabat tangan.

Jenis Kelamin : Perempuan

Hari dan tanggal : Rabu, 13 Juli 2011

Tempat : Ruang Perpustakaan YPI kbn. baru Waktu : Pkl. 11:00 s/d 13:00