Jika agensi naskah lebih banyak berhubungan dengan naskah, maka agensi penulis tentu saja lebih banyak berhubungan dengan penulis. Agensi penulis belum umum di Indonesia, meskipun ada beberapa yang telah menekuni bidang tersebut. Namun, di negara-negara Eropa dan Amerika peran agensi penulis sangat penting bagi para penulis buku baik fiksi maupun nonfiksi. Sebutkan karya populer semacam Harry Potter yang lahir dari tangan seorang penulis dan memercayakan naskah ke agensinya.
Berikut fungsi agensi penulis yang perlu diketahui :
Agensi naskah mencari naskah, sedangkan agensi penulis mencari penulis. Seperti halnya pencari bakat lainnya yang menelusuri jejak-jejak penulis baru yang dirasa mampu dan memiliki semangat untuk maju. Bakat saja tidak cukup menjadikan seseorang menjadi penulis handal.
Karena bakat tanpa ditunjang kemauan belajar akan membuat si penulis menjadi sosok arogan yang sombong. Sedangkan bagi penulis yang mungkin hanya sedikit memiliki bakat, akan bisa sukses jika ditunjang dengan kemauan keras untuk maju dan pembelajaran tada henti untuk mencapai kapasitas dan kemampuan yang lebih baik dari sebelumnya.
- Menempa para penulisnya sehingga menjadi terasah dan trampil menyusun naskah
Agensi penulis berfungsi untuk turut serta membentuk karakter seseorang dalam menghasilkan karya tulis. Membimbing dengan sabar dan ikhlas agar penulis yang ditempanya dapat memiliki kemampuan yang lebih baik dari hari ke hari berikutnya.menunjukkan trik untuk menulis dengan baik, mengajarkan EYD, memandu munculnya ide, dan menyemangati si penulis agar memiliki kemauan untuk maju bersama.
- Menjembatani hubungan penulis dengan penerbit
Setelah merasa bahwa penulis yang bernaung di bawah agensinya memiliki kemampuan untuk membuat naskah layak terbit, maka selanjutnya agensi penulis menawarkannya kepada penerbit. Mencari peluang untuk dapat menulis sesuai dengan tema yang diminta oleh si penerbit. Menawarkannya kembali pada si penulis, dan membuat kesepakatan untuk bekerjasama.
- Mengawal penyusunan buku oleh penulis
Agensi penulis berfungsi untuk mengawal penyusunan buku oleh si penulis yang berada di bawah naungan mereka. Mulai dari pembuatan kerangka tulisan, penyusunan naskah tiap bab yang perlu untuk direview, sampai dengan memberikan informasi terkait dengan kualitas foto. Semua dilakukan oleh agensi penulis untuk memudahkan para penulis mereka berkreasi dan memiliki naskah yang memenuhi standard terbit.
- Mengawal promosi buku
Penulisan dan penjualan buku sangat erat kaitannya. Jika penjualan sebuah buku lancar dan bahkan best seller, maka selanjutnya si penulis akan diminta kembali
PENUL
IS
EDITOR AGENCY NASKA H PENERB IT AGENCY PENULI Soleh penerbit untuk menciptakan sekuel atau buku-buku berikutnya yang masih berhubungan dengan buku pertama.
Bisa juga penulis akan diminta naskah yang berkaitan pembahasannya dengan buku laris yang dihasilkannya. Oleh karenanya agensi penulis sangat membantu apabila ikut serta berpromosi. Promosi bisa dilakukan lewat blog, website, toko buku, jejaring sosial, dan membuat acara bedah buku karya penulis mereka.
- Melejitkan potensi penulis
Meskipun bisa, tidak semua orang sabar untuk menjadi penulis. Oleh karenanya kemampuan dan kemauan tersebut perlu dilejitkan dengan cara-cara potensial. Agensi penulis memiliki peran penting dalam melejitkan penulis-penulis yang ada di bawah naungan mereka. Jika nantinya penulis tersebut terkenal, bukunya best seller, maka agensi penulis juga ikut meraih keuntungan karena adanya kerjasama antara penulis dengan mereka.
Dalam memilih penerbit, agensi naskah, maupun agensi penulis hendaknya kita bijaksana dan berpikiran positif. Jika apa yang kita lakukan diniatkan demi kebaikan maka yang terjadi adalah hal-hal yang baik pula. Jangan segan untuk bergaul dan mengenal lebih dekat ketiga pihak yang akan membantu kita menerbitkan naskah tersebut. Dengan mengenal lebih dekat, mengunjungi kantornya, dan berinteraksi dengan baik maka diharapkan akan tumbuh sinergi untuk meraih kesuksesan.
D. Menimang dan Melepas Naskah
Seorang penulis nonfiksi perlu mempertimbangkan masak-masak sebelum menimang dan melepaskan naskah yang telah disusunnya. Naskah ibarat seorang bayi yang kita lahirkan. Ada unsur merawat dan keikhlasan di sana. Merawat si naskah sampai menjadi sebuah buku dan mengikhlaskannya untuk dinikmati oleh banyak pembaca ketika kita arahkan untuk diterbitkan.
Saat kita memperoleh kesempatan menyusun sebuah naskah, maka pergunakanlah kesempatan tersebut dengan sebaik-baiknya. Kecuali memang kita tidak pernah tertarik untuk mengambil kesempatan tersebut. Jika memang demikian, relakanlah orang lain untuk menyusun naskah dimana kita enggan melakukannya.
Jika perlu bimbinglah mereka agar mampu menghasilkan naskah berkualitas layak terbit. Apa gunanya? Setiap perbuatan baik pasti akan berbalas baik, meskipun bukan orang yang bersangkutan akan membalasnya. Dan jika belum terbalas di dunia, Insya Allah Tuhan menjanjikannya dengan pahala. Bagaimanapun perbuatan baik akan menampakkan hikmah besar bagi kebaikan hidup kita. Inilah mengapa tak ada salahnya bagi kita untuk saling berbagi dengan penulis lain.
Kembali lagi ke dalam permasalahan menimang naskah. Mengingat tujuan awal menulis merupakan langkah terbaik untuk menentukan langkah-langkah selanjutnya yang bisa ditempuh. Jika awalnya kita bertujuan mencari materi, maka sertakanlah tujuan lain yaitu untuk berbagi agar naskah yang kita buat tetap berbobot.
Jika awalnya kita menulis untuk berbagi maka sertakanlah dengan pencarian fee karena kita akan lebih bisa menghargai kesempatan dan deadline yang ditetapkan oleh pihak penerbit. Setelah mengingat dan memahami kembali tujuan kita menulis, maka selanjutnya kita bisa menentukan langkah selanjutnya dalam menimang naskah. Timanglah naskah yang kita suka dan kita kuasai, minimal kita mengenal narasumber dan mengetahui letaknya bagi penulis nonfiksi semacam buku budidaya.
Berhati-hati untuk menerima naskah yang bahkan diri kita merasa enggan menuliskannya, bertentangan dengan hati nurani, dan tidak ada kemampuan dari dalam diri kita untuk menyusunnya. Misalnya saja saya yang tak akan pernah menyentuh dan meminang naskah pembuatan kue-kue modern.
Meskipun saya suka memasak, tetapi saya kurang suka membuat kue. Sehingga hasil kue buatan saya-pun terkesan apa adanya. Bagaimana mungkin saya bisa mengerjakan pembuatan buku resep kue modern, jika saya sendiri kurang mampu dan jelas tidak bisa menikmati tahap penyusunannya?
Jika tadi kita berbicara tentang menimang, maka saat ini kita akan beralih pembicaraan dengan melepaskan naskah. Apabila kita telah memiliki naskah jadi, lepaskanlah naskah pada penerbit yang tepat. Saat ini banyak keluhan tentang lamanya proses penerbitan, distribusi naskah, dan pembayaran. Oleh karenanya perlu bagi penulis untuk berhati-hati melepas naskahnya.
Berikan naskah kepada penerbit yang benar-benar profesional dan beritikad baik. Pastikan surat perjanjian kerja atau surat kontrak telah diterima sebelum buku diterbitkan. Bacalah dengan seksama perjanjian tersebut agar tidak merugikan salah satu pihak. Memilih dan memilah penerbit memang bisa dilakukan sendiri oleh penulis.
Tetapi alangkah sederhananya apabila ada pihak lain yang siap membantu untuk mencarikan penerbit profesional sekaligus mengawal keberadaan naskah kita. Di sinilah fungsi agensi naskah dan agensi penulis nampak sangat berarti.
E. Waspada Dengan Jenis dan Sistem Pembayaran
Apabila seseorang telah menjadikan dunia menulis sebagai sumber pendapatan tambahan atau bahkan sumber penghasilan utama, maka prosedur pembayaran harus benar-benar diperhatikan. Karena di dalam dunia kepenulisan nonfiksi, pembayaran naskah memiliki dua sistem utama yaitu :