• Tidak ada hasil yang ditemukan

Aksesibilitas

Dalam dokumen Laporan Final Tanjung Kelayang 28012016 (Halaman 90-93)

BAB 4 PENGEMBANGAN DAN PENGELOLAAN DESTINASI PARIWISATA PRIORITAS

4.2.   STRATEGI PENGEMBANGAN DESTINASI

4.2.2.   Aksesibilitas

Aksesibilitas akan direncanakan terintegrasi baik udara, darat, dan air. Konektivitas antara bandara, terminal, dan pelabuhan dengan infrastruktur yang baik dan aman akan menjadi prioritas bagi pengembangan destinasi wisata yang tidak hanya bagi Tanjung Kelayang, namun juga bagi destinasi lain di dalam Pulau Belitung.

Aksesibilitas menuju destinasi wisata di Tanjung Kelayang melalui Pelabuhan Tanjung pandan, Pelabuhan Tanjung Ru’, dan Bandar Udara H. A. S Hanadjoedin dan sebagai pintu masuk utama dari dan menuju pulau-pulau lainnya. Sehingga, pintu masuk ini akan berkembang menjadi area hub wisatawan menuju Tanjung Kelayang. Berikut adalah skenario pengembangan hub yang dapat membantu peningkatan kunjungan wisata.

Tabel 23 Skenario Pengembangan Gerbang/Hub di Tanjung Kelayang

Hub Tahun ke-

2016 2017 2018 2019

Hub wisatawan Tanjung

pandan,Pangkal Pinang Tanjung pandan, Pangkal Pinang, Bangka Tanjung pandan, Pangkal Pinang, Bangka, Batam Tanjung pandan, Pangkal Pinang, Bangka, Batam

Pusat wisatawan Tanjung Kelayang, Tanjung Pandan, Tanjung Tinggi, Lengkuas Tanjung Kelayang, Tanjung Pandan, Tanjung Tinggi, Lengkuas Tanjung Kelayang, Tanjung Pandan, Tanjung Tinggi, Lengkuas Tanjung Kelayang, Tanjung Pandan, Tanjung Tinggi, Lengkuas

Tanjung Pandan akan tetap menjadi gerbang pariwisata di Pulau Belitung, yang kemudian akan terdistribusi ke beberapa tempat, meliputi Tanjung Kelayang, Manggar, dan beberapa spot di sekeliling garis pantai Pulau Belitung.

II- 86 pengaturan bagasi, area tunggu, dan jadwal reguler harus direncanakan dan dilaksanakan dengan baik dan konsisten, baik pada peak season maupun low season.

Pelayanan sewa kendaraan dan taxi akan menjadi alat transportasi utama di dalam Pulau Belitung, sehingga kualitas dan kelayakan menjadi sangat penting. Setiap perusahaan penyedia jasa sewa kendaraan harus menyediakan pengemudi yang dapat berbahasa asing dengan baik, karena komunikasi antara pengantar dan wisatawan secara tidak langsung akan berpengaruh terhadap jumlah tempat kunjungan dan lama kunjungan.

4.2.2.A Pintu Masuk Udara

Kabupaten Belitung memiliki satu bandara, yaitu Bandara H. A. S Hanadjoedin yang terletak di Kecamatan Tanjungpandan. Sampai dengan saat ini, bandara tersebut mampu didarati oleh pesawat jenis kecil seperti Twin Otter hingga pesawat jenis besar seperti Airbus 737-800. Bandara H. A. S Hanadjoedin melayani penerbangan dari dan ke berbagai kota besar di Indonesia. Saat ini terdapat 7 (tujuh) penerbangan langsung domestik setiap harinya yang menuju Kabupaten Belitung, yang terbagi menjadi 6 (enam) jalur penerbangan Jakarta – Tanjungpandan dan 2 (dua) penerbangan Pangkal Pinang – Tanjungpandan. Perluasan jaringan rute airline dan frekuensi penerbangan dari dan menuju beberapa destinasi kunci pariwisata sangat dibutuhkan untuk membangun konektivitas di antaranya. Selain itu, dibutuhkan peningkatan flight connection dan jadwal penerbangan dengan waktu yang pasti.

Jumlah kunjungan wisatawan yang terus meningkat membutuhkan peningkatan kapasitas fasilitas dan perluasan bandara tersebut, seperti penambahan terminal penumpang dan kargo, perpanjangan landas pacu, dan fasilitas penunjang operasi penerbangan lainnya. Selain itu, kemudahan aksesibilitas menuju bandara sangat diperlukan, sehingga waktu tempuh dari dan menuju lokasi pariwisata Tanjung Kelayang dapat diperhitungkan dengan pasti.

4.2.2.B Pintu Masuk Laut

Dalam rangka mendukung pariwisata di Tanjung Kelayang melalui pengembangan hub laut yang mampu mengakomodasi kebutuhan transportasi wisatawan baik nusantara maupun mancanegara, perlu dilakukan peningkatan kapasitas dan kualitas pelayanan pelabuhan-pelabuhan eksisting dan pengembangan dermaga-dermaga baru yang berpotensi dijadikan hub pendukung dari pelabuhan-pelabuhan yang sudah ada. Selain ketiga pelabuhan eksisting, yaitu pelabuhan Tanjungpandan, Tanjung ‘Ru, dan Tanjung Betu, terdapat pelabuhan Manggar yang berpotensi dikembangkan.

II- 87

Jalur Pelayaran Eksisting Jalur Pelayaran Usulan

Kawasan Pintu Masuk Utama P. Belitung Kawasan Pintu Masuk antara Spot Pengembangan

Jalur transportasi darat Eksisting Jalur transportasi darat Usulan Area Pengembangan Tanjung Kelayang

Pangkal Pi nang – Tj Pa ndan Si ngap ura -Ba tam-Ja ka rta

Marina & Cruise Terminal Pelabuhan Tj. Pandan Pelabuhan Tj. Batu Pelabuhan Manggar Bandara HAS Hananjoeddin Pelabuhan Tj. Kelumpang

Gambar 23 Rencana akses masuk menuju lokasi pariwisata Tanjung Kelayang dan sekitarnya

Secara konsep pengembangan pintu masuk laut, penyeberangan dan pelayaran dari arah barat, seperti Pulau Bangka, Tanjung Priok akan dilayani oleh pelabuhan Tanjungpandan, dan Tanjung Betu, sedangkan pelabuhan sisi barat (pelabuhan Manggar) akan melayani pelayaran dari Pulau Batam, Singapura, Malaysia, dan kepulauan Indonesia bagian timur lainnya.

Khusus marina dan pelabuhan cruise menuju Pulau Belitung akan dialokasikan berdekatan dengan Tanjung Binga, yaitu area yang diperuntukan bagi inclusive resort. Dengan demikian, konsep pintu masuk menuju area pengembangan pariwisata Tanjung Kelayang adalah membuka sebanyak-banyaknya akses masuk menuju Pulau Bangka, sehingga dapat menarik jumlah wisatawan mancanegara sesuai sasaran pengembangan.

Pelabuhan Tanjungpandan direncanakan menjadi salah satu dari 18 pelabuhan yang ditetapkan dapat memberikan kemudahan pada kapal wisata (yacht) asing yang akan melakukan kunjungan ke Indonesia. Penetapan ini menjadi strategis bagi kepariwisataan Kabupaten Belitung karena merupakan peluang yang besar untuk dapat menangkap pasar wisatawan asing yang berlayar dengan kapal wisata (yacht). Kemudahan-kemudahan yang akan diberikan tersebut adalah kemudahan dalam proses permohonan dan pemberian Clearance and Approval for Indonesian Territory (CAIT), kepelabuhanan, kepabeanan, keimigrasian, dan karantina. Bagi kapal wisata (yacht) asing beserta awak kapal dan/atau penumpang termasuk barang bawaan dan/atau kendaraan yang akan memasuki wilayah perairan Indonesia dalam rangka kunjungan wisata.

Untuk mendukung fungsinya tersebut, Pemerintah akan mengembangkan sistem pemantauan kapal dalam rangka keselamatan kunjungan kapal wisata (yacht) asing ke Kabupaten Belitung. Saat ini terdapat sekitar 2.000 kapal yacht di pelabuhan di Singapura, yang diperkirakan sebagiannya akan berpindah ke Belitung apabila fasilitas dermaganya sudah tersedia. Menanggapi hal tersebut, Pemerintah bersama-sama dengan Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dan Pemerintah Kabupaten Belitung harus menyiapkan dukungan fasilitas bagi kapal wisata (yacht) asing. Dukungan fasilitas tersebut berupa:

a. penyiapan alur pelayaran kapal wisata (yacht) asing;

b. kemudahan dalam pembangunan marina atau terminal khusus kapal wisata (yacht) asing; c. pembangunan dermaga;

d. pemasangan sarana bantu navigasi pelayaran;

e. kemudahan untuk fasilitas perawatan dan perbaikan; serta f. fasilitas dan kemudahan lainnya sesuai kebutuhan.

II- 88 Konsep konektivitas dalam kawasan adalah menghasilkan transportasi publik yang aman, bersih, efektif, dapat diandalkan, yang menghubungkan titik-titik lokasi wisata di pulau Belitung. Saat ini, terdapat dua jenis moda transportasi yang dapat digunakan oleh para wisatawan untuk mengelilingi kawasan destinasi, yaitu transportasi umum dan kendaraan sewa. Jenis kendaraan umum yang dapat digunakan oleh para wisatawan adalah mobil angkutan umum, namun dengan jumlah dan trayek yang sangat terbatas, sedangkan alternatif moda transportasi lain yang biasa digunakan oleh wisatawan salah satunya adalah ojek. Selain itu, wisatawan juga dapat menggunakan jasa rental kendaraan, dengan tarif sewa harian yang bervariasi, tergantung berapa lama sewa dan jenis kendaraan yang disewa.

Sementara itu, untuk transportasi antar pulau-pulau kecil yang ada di kawasan destinasi, seperti Pulau Lengkuas, Pulau Kepayang, Pulau Seliu, dan Kepulauan Selat Nasik, wisatawan dapat menggunakan jasa para nelayan setempat yang menyewakan perahunya. Moda transportasi antar pulau-pulau kecil lainnya yaitu kapal motor yang disewakan oleh komunitas kapal motor yang mengoordinasikan penyewaan kapal motor. Aksesibilitas menuju Kepulauan Selat Nasik dan Pulau Seliu dilayani oleh perahu motor secara reguler setiap harinya. Jadwal keberangkatan perahu motor menuju Pulau Mendanau, yang merupakan pulau terbesar di Kepulauan Selat Nasik, dan Pulau Seliu dilakukan tergantung dari muatan yang ada. Sementara itu, untuk menuju pulau-pulau kecil lainnya belum ada layanan penyeberangan umum yang memiliki jadwal reguler.

Untuk menciptakan konektivitas antara destinasi pariwisata Tanjung Kelayang dengan pulau-pulau kecil di sekitarnya, perlu dilakukan pengembangan sarana dan prasarana transportasi yang memadai untuk melakukan penyebrangan, misalnya dengan membangun pelabuhan marina kecil di pulau-pulau tersebut dan menyediakan armada dengan kapasitas yang cukup besar sehingga tarif yang dikenakan kepada wisatawan lebih murah dibandingkan dengan menyewa kapal motor. Selain itu, sistem jadwal penyeberangan reguler perlu direncanakan, termasuk rute-rute yang akan ditempuh. Beberapa rute direncanakan berdasarkan itinerary yang menarik dan yang dapat menjangkau seluruh potensi pulau-pulau kecil di sekitar Pulau Belitung.

Dalam dokumen Laporan Final Tanjung Kelayang 28012016 (Halaman 90-93)

Dokumen terkait