• Tidak ada hasil yang ditemukan

Alat dan Teknik Perbaikan Kualitas

Dalam dokumen BUKU AJAR TEKNIK PENGENDALIAN KUALITAS (Halaman 163-166)

SEVEN TOOLS

1. Alat dan Teknik Perbaikan Kualitas

Ada beberapa teknik dan alat yang sering digunakan dalam memperbaiki kondisi perusahaan untuk dapat meningkatkan kualitas produk atau jasa yang dihasilkan. Teknik dan alat tersebut dapat diklasifikasikan menjadi dua jenis menurut data yang digunakannya, yaitu: Yang menggunakan data verbal, antara lain:

 Flowchart

Adalah gambaran skematik atau diagram yang menunjukkan seluruh langkah dalam suatu proses dan menunjukkan bagaimana langkah itu saling berinteraksi satu dengan yang lainnya.

 Brainstorming

Adalah cara untuk memacu pemikiran kreatif guna mengumpulkan ide-ide dari suatu kelompok dalam waktu yang relatif singkat.

 Cause and Effect Diagram

Digunakan untuk menganalisis persoalan-persoalan dan faktor-faktor yang menimbulkan persoalan tersebut. Lembar pengamatan adalah lembar yang digunakan untuk mencatat data produk termasuk juga waktu pengamatan, permasalahan yang dicari dan jumlah cacat pada setiap permasalahan.

 Affinity Diagram

Program Studi Teknik Industri UWP

162

mengorganisasikan informasi sehingga mudah dipahami untuk mengadakan perbaikan proses.

 Lembar Periksa (Check Sheet)

Adalah alat yang sering digunakan untuk menghitung seberapa sering sesuatu itu terjadi dan sering digunakan dalam pengumpulan dan pencatatan data.

 Histogram

Merupakan diagram atau grafik batang yang digunakan sebagai alat sederhana untuk mengetahui distribusi data yang dikumpulkan. Histogram adalah diagram batang yang menunjukkan tabulasi dari data yang diatur berdasarkan ukurannya. Tabulasi data ini umumnya dikenal sebagai distribusi frekuensi. Histogram menunjukkan karakteristik- karakteristik dari data yang dibagi-bagi menjadi kelas-kelas. Pada histogram frekuensi, sumbu x menunjukkan nilai pengamatan dari tiap kelas. Histogram dapat berbentuk “normal” atau berbentuk seperti lonceng yang menunjukkan bahwa banyak data yang terdapat pada nilai rata-ratanya. Bentuk histogram yang miring atau tidak simetris menunjukkan bahwa banyak data yang tidak berada pada nilai rata-ratanya tetapi kebanyakan datanya berada pada batas atas atau bawah. Fungsi dari histogram adalah sebagai berikut:

 Menentukan apakah suatu produk dapat diterima atau tidak.  Menentukan apakah proses produk sudah sesuai atau belum.  Menentukan apakah diperlukan langkah-langkah perbaikan.  Diagam pareto

Digunakan untuk membandingkan berbagai kategori kejadian yang disusun menurut ukurannya untuk menentukan pentingnya atau prioritas kategori kejadian-kejadian sebab-sebab kejadian yang akan dianalisis, sehingga kita dapat memusatkan perhatian pada sebab-sebab yang mempunyai dampak terbesar terhadap kejadian tersebut. Diagram pareto pertama kali diperkenalkan oleh Alfredo Pareto dan digunakan pertama kali oleh Joseph Juran. Fungsi diagram pareto adalah untuk mengidentifikasi atau menyeleksi masalah utama untuk peningkatan kualitas. Diagram ini menunjukkan seberapa besar frekuensi berbagai macam tipe permasalahan yang terjadi dengan daftar masalah pada sumbu x dan jumlah/frekuensi kejadian pada sumbu y. Kategori masalah diidentifikasikan sebagai masalah utama dan masalah yang tidak penting.

Program Studi Teknik Industri UWP

163

Prinsip Pareto adalah 80 % masalah (ketidaksesuaian atau cacat) disebabkan oleh 20 % penyebab. Prinsip Pareto ini sangat penting karena prinsip ini mengidentifikasi kontribusi terbesar dari variasi proses yang menyebabkan performansi yang jelek seperti cacat. Pada akhirnya, diagram pareto membantu pihak manajemen untuk secara cepat menemukan permasalahan yang kritis dan membutuhkan perhatian secepatnya sehingga dapat segera diambil kebijakan untuk mengatasinya.

 Diagram sebab akibat atau tulang ikan (fish bone)

Untuk menemukan penyebab faktor-faktor timbulnya persoalan serta apa akibatnya. Diagram ini penting untuk mengidentifikasi secara tepat hal-hal yang menyebabkan persoalan kemudian mencoba menanggulanginya. Diagram sebab akibat juga disebut Ishikawa Diagram karena diagram ini diperkenalkan oleh Dr. Kaoru Ishikawa pada tahun 1943. Diagram ini terdiri dari sebuah panah horizontal yang panjang dengan deskripsi masalah. Penyebab-penyebab masalah digambarkan dengan garis radial dari garis panah yang menunjukan masalah. Kegunaan dari diagram sebab akibat adalah:

 Menganalisis sebab dan akibat suatu masalah.  Menentukan penyebab permasalahan.

 Menyediakan tampilan yang jelas untuk mengetahui sumber-sumber variasi.  Pengelompokan (Stratifikasi)

Untuk mengelompokkan obyek permasalahan dimana hal-hal yang serupa dapat dikelompokan menjadi satu sehingga arah pemecahannya menjadi jelas dan lebih mudah.

 Peta Kendali (Control Chart)

Untuk melihat sejauh mana proses produksi berada dalam pengendalian. Dengan demikian apabila ada penyimpangan akan dengan mudah diketahui sehingga dapat segera diambil langkah-langkah perbaikan. Stratifikasi adalah suatu upaya untuk mengurai atau mengklasifikasi persoalan menjadi kelompok atau golongan sejenis yang lebih kecil atau menjadi unsur-unsur tunggal dari persoalan. Grafik pengendali adalah suatu alat yang secara grafis digunakan untuk memonitor apakah suatu aktivitas dapat diterima sebagai proses yang terkendali. Grafik pengendali terkadang disebut dengan Shewhart control charts karena grafik ini pertama kali dibuat oleh Walter A. Shewhart. Nilai dari karekterisik kualitas yang dimonitor, digambarkan sepanjang sumbu y, sedangkan sumbu x menggambarkan sampel atau subgroup dari karakteristik kualitas tersebut. Sebagai contoh

Program Studi Teknik Industri UWP

164

karakteristik kualitas adalah panjang rata-rata, diameter rata-rata, dan waktu pelayanan rata-rata. Semua karakteristik tersebut dinamakan variabel dimana nilai numeriknya dapat diketahui. Sedangkan atribut adalah karakteristik kualitas yang ditunjukkan dengan jumlah produk cacat, jumlah ketidaksesuaian dalam satu unit, serta jumlah cacat per unit. Terdapat tiga garis pada grafik pengendali. Center line atau garis tengah adalah garis yang menunjukkan nilai rata-rata dari karakteristik kualitas yang diplot pada grafik. Upper limit control atau batas pengendali atas dan lower limit control atau batas pengendali bawah digunakan untuk membuat keputusan mengenai proses. Jika terdapat data yang berada di luar batas pengendali atas dan batas pengendali bawah serta pada pola data tidak acak atau random maka dapat diambil kesimpulan bahwa data berada di luar kendali statistik.

 Diagram Pencar (Scatter Diagram)

Untuk melihat bentuk hubungan (korelasi) dari dua macam data variabel yang diamati diwujudkan sebagai koefisien korelasi yang ditunjukkan oleh keeratan hubungan antara dua variabel tersebut, sekaligus dapat digunakan untuk membangun suatu fungsi yang sesuai untuk memperoleh pemecahan yang lebih akurat. Scatter diagram adalah grafik yang menampilkan hubungan antara dua variabel apakah hubungan antara dua variabel tersebut kuat atau tidak yaitu antara faktor proses yang mempengaruhi proses dengan kualitas produk. Pada sumbu x terdapat nilai dari variabel independen, sedangkan pada sumbu y menunjukkan nilai dari variabel dependen

Selain itu teknik yang dilakukan pun ada dua pilihan yaitu, pemeriksaan 100% yang berarti perusahaan menguji semua bahan baku yang datang, seluruh produk selama masih dalam proses atau seluruh produk jadi yang telah dihasilkan. Atau dengan menggunakan teknik sampling, yaitu menguji hanya pada sebagian produk yang diambil secara random sebagai sampel pengujian.

Dalam dokumen BUKU AJAR TEKNIK PENGENDALIAN KUALITAS (Halaman 163-166)