• Tidak ada hasil yang ditemukan

SIX SIGMA DAN ANALISA KEMAMPUAN PROSES DESKRIPS

Dalam dokumen BUKU AJAR TEKNIK PENGENDALIAN KUALITAS (Halaman 153-156)

Program Studi Teknik Industri UWP

152

mengatasi masalah yang terjadi di dalam persaingan produk yang sejenis. Para pesaing mampu menghasilkan produk yang berharga yang dapat dijangkau konsumen dan mempunyai kualitas baik. Hal ini menyebabkan para pakar Six Sigma mencari metode yang cocok dan menerapkan pada proses produksi tersebut.

Six sigma mempunyai dua arti penting, Six Sigma sebagai sebagai sistem pengukuran menggunakan Defect Per Million Oppurtunities (DPMO), yaitu merupakan ukuran yang baik bagi kualitas produk maupun proses, sebab berkolerasi langsung dengan cacat, biaya dan waktu yang terbuang. Six Sigma sebagai managemen dapat dikatakan bahwa Six Sigma tidak dimiliki para pemimpin senior, ide-ide, solusi, penemuan proses, dan perbaikan-perbaikan yang muncul, terjadi dari tingkat bawah dalam organisasi (level karyawan.

TUJUAN INSTRUKSIONAL

 Menerapkan teori-teori pengendalian kualitas Six Sigma.

2. Menganalisis sistem manajemen mutu yang lebih baik berdasarkan metode Six Sigma.

12.1 Sejarah Six Sigma

Pada awalnya, konsep Six Sigma di dalam industri diperkenalkan dan dipergunakan pertama kali oleh salah satu perusahaan elektronik yang berada di Amerika Serikat, yaitu Motorola Incorporated pada tahun 1979. Pada saat Motorola mengalami kesulitan besar dan berada didalam bahaya karena kemampuan bersaing yang dimiliki perusahaan tertinggal cukup jauh dari para pesaingnya, terutama perusahaan-perusahaan Jepang yang dapat menghasilkan produk dengan kualitas yang lebih baik dengan harga yang lebih murah.

Maka pada tahun 1987, keluar sebuah pendekatan baru dari Motorola sebuah konsep perbaikan yang inovatif yaitu metode SIX SIGMA. Six Sigma tidak muncul dalam sekejap, idenya muncul dari konsep-konsep ilmu manajmen yang dikembangkan di Amerika Serikat sampai terobosan manajemen Jepang, sampai usaha-usaha “Total Quality” pada tahun 1970- an dan 1980-an. Namun pengaruh riilnya dapat terlihat dari gelombang perubahan dan hasil- hasil positif yang menjalar di perusahaan-perusahaan seperti GE, Motorola, Johnson & Johnson, dan American Express.

12.2. Pengertian Six Sigma

Kata sigma ( б ) merupakan sebuah huruf dalam bahasa Yunani yang merupakan kependekan dari standar deviasi atau variabilitas dalam suatu proses. Six Sigma adalah suatu target yang ditujukan untuk penerapan pada karakteristik yang kritis terhadap kualitas, bukan

Program Studi Teknik Industri UWP

153

terhadap produk secara keseluruhan. Sebagai contoh jika sebuah mobil yang digambarkan sebagai “six sigma”, hal ini tidak berarti hanya 3,4 mobil yang rusak dari satu juta mobil. Tetapi dengan Six Sigma berarti rata kesempatan untuk terjadinya cacat atas karakteristik yang kritis terhadap kualitas adalah 3,4 cacat per satu juta kesempatan. Six sigma mempunyai dua arti penting, sebagai filosofi managemen dan sebagai sistem pengukuran.

Six Sigma sebagai sebagai sistem pengukuran menggunakan Defect Per Million Oppurtunities (DPMO). DPMO merupakan ukuran yang baik bagi kualitas produk maupun proses, sebab berkolerasi langsung dengan cacat, biaya dan waktu yang terbuang. Tujuan dari Six Sigma sebenarnya bukanlah sekedar mencapai tingkat kualitas Six Sigma (Six Sigma Quality) yaitu 3,4 DPMO yang lebih penting lagi Six Sigma bertujuan untuk meningkatkan profitabilitas dari perusahaan. Six Sigma memiliki nilai metrik yang akan dijadikan basis untuk melihat perbaikan yang terjadi di perusahaan. Nilai metrik ini misalnya Defect Per Million Oppurtunities (DPMO), sigma level, Capability Process, dan yang dampaknya langsung langsung terasa pada bottom line adalah (COPQ) Cost Of Poor Quality (Harry dan Schroeder, 2000).

Six Sigma sebagai managemen dapat dikatakan bahwa Six Sigma tidak dimiliki para pemimpin senior, ide-ide, solusi, penemuan proses, dan perbaikan-perbaikan yang muncul, terjadi dari tingkat bawah dalam organisasi (level karyawan). Six Sigma berjuang untuk meletakkan tanggung jawab lebih kepada karyawan yang telibat secara langsung dengan para pelanggan. Six Sigma menggabungkan baik kepemimpinan yang kuat maupun semangat serta keterlibatan dari bawahan.

Hingga saat ini Six Sigma merupakan metode peningkatan kualitas yang paling baik, dapat kita lihat pada perbandingan setiap level sigma Tabel 12.1.

Tabel 12.1 Hubungan Level Sigma dengan DPMO

Sigma Level DPMO Yield ( % )

6 5 4 3 2 1 3,4 233 6.210 66.807 308.537 690.000 99,9997 99,977 99,379 93,32 69,2 31

Program Studi Teknik Industri UWP

154

Six Sigma Quality adalah suatu simbol sempurna yang sangat kuat yang secara absolut tidak dapat dikompromikan dan merupakan ukuran terbaik yang telah diakui oleh dunia.

12.3. Ukuranukuran Six Sigma

Ukuran-ukuran dalam six sigma berkaitan dengan defect (cacat). Ukuran akhir yang ingin diketahui adalah level sigma atau sigma quality level. Berikut ini adalah ukuran-ukuran Six Sigma menurut Welch J.F. yang pada akhirnya diketahui level sigma:

Unit (U)

Jumlah part, sub-assy atau sistem yang diukur atau diperiksa. Sebuah item yang sedang diproses, atau produk atau jasa akhir yang sedang dikirim kepada pelanggan-sebuah mobil, pinjaman hipotek, hotel stay, bank statement, dan sebagainya.

Defect (cacat)

Segala sesuatu yang membuat customer tidak puas. Kegagalan untuk memenuhi persyaratan pelanggan / kinerja standar – bak mesin bocor, penundaan dalam closing pinjaman hipotek, hapusnya reservasi, statement error dan sebagainya.

Defective (D)

Semua unit yang berisi sebuah defect. Dengan demikian, sebuah mobil dengan sembarang defect, secara teknik sama defect dengan sebuah mobil dengan 15 defect.

Opportunity (OP)

Karakteristik yang diperiksa atau diukur, dalam hal ini yang digunakan adalah Critical to quality (CTQ). Karena sebagian besar produk atau jasa memiliki cacat. Jumlah peluang cacat pada sebuah mobil, misalnya, mungkin labih dari 100. Ada tiga langkah utama dalam menentukan jumlahopportunity yaitu:

 Membuat daftar pendahuluan dari jenis cacat.

 Menentukan yang mana actual defect, kritis bagi konsumen dan spesifik.  Periksalah jumlah peluang yang diusulkan terhadap standar.

Dalam dokumen BUKU AJAR TEKNIK PENGENDALIAN KUALITAS (Halaman 153-156)