• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODOLOGI PENELITIAN

C. Alat Pengumpul Data

Alat pengumpul data yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner yang disusun oleh peneliti sendiri. Kuesioner ini disusun dalam bentuk skala Likert yang memuat pernyataan-pernyataan mengenai masalah-masalah yang dialami oleh orangtua yang mempunyai anak autis infantil, yaitu pernyataan tentang masing-masing aspek masalah yang dirumuskan secara favourable dan unfavourable. Pernyataan favourable adalah pernyataan yang menggambarkan masalah-masalah orangtua yang mempunyai anak autis infantil dan pernyataan unfavourable yang tidak menggambarkan adanya masalah pada orangtua yang mempunyai anak autis infantil. Skala Likert yang dipilih adalah sangat sering (SS), sering (S), kadang-kadang (KK) dan tidak mengalami (TM).

Di bawah ini diuraikan beberapa hal yang berkaitan dengan alat pengumpul data. 1. Penentuan skor

Penentuan skor dilakukan sebagai berikut:

a. Untuk pernyataan favourable: skor untuk jawaban “sangat sering” adalah 4 (empat), skor untuk jawaban “sering” adalah 3 (tiga), skor untuk jawaban “kadang-kadang” adalah 2 (dua) dan skor untuk jawaban “tidak mengalami” adalah 1 (satu).

b. Untuk pernyataan unfavourable: skor untuk jawaban “sangat sering” adalah 1 (satu), skor untuk jawaban “sering” adalah 2 (dua), skor untuk jawaban “kadang-kadang” adalah 3 (tiga) dan skor untuk jawaban “tidak mengalami” adalah 4 (empat).

2. Aspek-aspek masalah yang diukur

Di bawah ini diuraikan aspek-aspek masalah yang diungkap oleh alat pengumpul data. Masing-masing aspek yang dimaksud adalah:

a. Aspek Internal

1) Aspek kognitif, yaitu yang berkenaan dengan (1) pandangan dari orangtua terhadap autisme secara umum dan gangguan perkembangan pada anaknya yang menyandang autis, (2) pandangan dari orangtua terhadap masa depan anaknya, (3) pandangan dari orangtua terhadap respon sosial dan pihak terkait yang menangani anaknya.

2) Aspek afektif, yaitu yang berkenaan dengan reaksi-reaksi perasaan yang dialami oleh orangtua yang mempunyai anak autis, seperti perasaan (1) shock,menolak atau tidak menerima (2) sedih dan dukacita, (3) takut dan cemas, (4) marah dan jengkel, (5) malu dan bersalah, (6) iri dan benci, (7) reaksi perasaan bingung dan putus asa.

3) Aspek spiritual atau religius, yaitu yang berkenaan dengan religiositas dari orangtua seperti (1) dimensi ideologis atau keyakinan akan kebenaran agamanya, (2) dimensi ritualistik atau kepatuhan dalam menjalankan kegiatan ritual agamanya, (3) dimensi eksperiensial atau kepekaan dalam merasakan dan mengalami pengalaman religiusnya, (4) dimensi konsekuensial atau kemampuan menerapkan ajaran agamanya dalam hidup sehari-hari.

b. Aspek eksternal

Aspek eksternal berkaitan dengan 1) Lingkungan keluarga dan 2) Lingkungan sekolah dan Lembaga terkait. Rekapitulasi butir-butir kuesioner yang mengungkapkan aspek-aspek masalah di atas, disajikan dalam tabel 1.

Tabel 1

Kisi-kisi Uji Coba Masalah Orangtua yang mempunyai Anak Autis Infantil di Lembaga Bimbingan Autisme “Bina Anggita”

Yogyakarta

Nomor Item Aspek/komponen

masalah Favourable unfavourable

Jumlah Internal Kognitif: - Pandangan terhadap gangguan perkembangan penyandang autisme - Pandangan terhadap masa depan penyandang autisme - Pandangan terhadap respon sosial dan pihak terkait yang menangani anak autis

5, 7, 8, 27, 19, 51, 54, 55, 56 46, 47 35, 41, 43, 49, 72, 79, 81, 83 16, 18, 22, 26, 31, 38, 53, 58, 88 12, 50 34, 36, 60, 68, 74, 78, 86 37 Afektif: - Reaksi perasaan kecewa dan menolak - Reaksi perasaan sedih

dan dukacita

- Reaksi perasaan takut dan Cemas

- Reaksi perasaan marah dan jengkel

- Reaksi perasaan malu dan bersalah

- Reaksi perasaan iri dan benci

- Reaksi perasaan bingung dan putus asa

1, 80, 90 21, 39, 85 3, 82 76, 88 33, 59, 70, 77 9, 67 11, 63 2, 20, 32 40, 84, 92 71 4, 75 6, 15, 87, 89 10, 62 14, 66 36

Spiritual atau Religius

- Keyakinan orangtua yang mempunyai anak autis infantil akan kebenaran agamanya - Kepatuhan orangtua

yang mempunyai anak autis infantil menjalankan ritual agamanya - Kepekaan mengalami pengalaman religius orangtua yang mempunyai anak autis

infantil

- Penerapan ajaran agama orangtua yang mempunyai anak autis infantil 42, 64 23, 45 69 46 12, 36 25, 61 57, 91 65 13 Eksternal Lingkungan Keluarga, Lingkungan Sekolah dan Lembaga Terkait:

- Lingkungan keluarga - Lingkungan Sekolah

dan Lembaga terkait

44, 73 28, 52 29, 48 30 7 TOTAL 92

3. Uji coba Instrumen Penelitian a. Validitas

Validitas berasal dari kata validity yang berarti tingkat sejauh mana ketetapan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya. Suatu instrumen pengukuran dikatakan memiliki validitas yang tinggi apabila alat tersebut menjalankan fungsi ukur secara tepat atau memberikan hasil ukur sesuai dengan maksud dilakukannya pengukuran tersebut (Azwar,

1992). Untuk menentukan validitas kuesioner ini, peneliti menggunakan validitas isi (content validity). Jadi seberapa jauh peneliti melihat kuesioner dapat mengukur tingkat penguasaan terhadap isi materi tertentu yang seharusnya dikuasai. Untuk menjamin validitas kuesioner, peneliti mengkonsultasikan kuesioner ini kepada dosen pembimbing I dan II dan pimpinan lembaga yang akan digunakan untuk uji coba dan penelitian.

b. Seleksi Item

Langkah pertama dalam prosedur seleksi atau pemilihan subjek berdasarkan evaluasi kualitatif untuk melihat kesesuaian dengan komponen yang hendak diukur, apakah item yang ditulis sesuai dengan atau mengandung tumpang tindih yang tinggi. Selanjutnya dilakukan prosedur seleksi item berdasarkan data empiris yaitu data hasil uji coba item pada orangtua yang mempunyai anak autis yang karakteristiknya setara dengan subjek untuk penelitian. Daya beda item adalah sejauh mana item tersebut mampu membedakan antara individu atau kelompok individu yang memiliki dan tidak memiliki atribut yang diukur (Azwar, 1999). Jadi dalam penelitian ini, item yang berdaya beda tinggi adalah item-item yang mampu membedakan mana subjek yang memiliki masalah dan mana subjek yang tidak memiliki masalah.

Pengujian daya beda item dilakukan dengan komputasi koefisien korelasi antara distribusi skor item dengan distribusi skor skala itu sendiri. Komputasi ini akan menghasilkan koefisien korelasi item total (r i x ) yang

dikenal dengan daya beda item. Kriteria pemilihan ini berdasarkan batasan r i x ≥ 0,30. r i x yang kurang dari 0,30 diinterpretasikan memiliki daya diskriminasi rendah sedangkan item yang mencapai minimal 0,30 daya bedanya memuaskan (Azwar, 1999).

Rekapitulasi hasil penghitungan validitas uji coba alat ukur disajikan dalam tabel 3. Sedangkan hasil penghitungan analisis kesahihan butir dapat dilihat pada lampiran 3, halaman 108.

Tabel 3

Rekapitulasi Hasil Analisis Uji Validitas

Aspek Masalah Jumlah

Butir Valid Non valid Kognitif 37 19 18 Afektif 35 20 15 Internal

Spiritual atau Religius 13 11 2

Lingkungan Keluarga 4 4 -

Eksternal

Lingkungan Sekolah dan

Lembaga-Lembaga terkait 3 2 1

Jumlah 92 56 36

Secara riil digunakan dalam penelitian adalah item yang koefisien korealsinya ≥ 0.30. Jumlah item yang koefisien korelasinya ≥ 0.30 ada 56 item. Komposisi kuesioner penelitian disajikan pada tabel 4.

Tabel 4

Komposisi Kuesioner Masalah Orangtua yang mempunyai anak Autis Infantil Di SLB Autis Cipta Mulia Mandiri

Yogyakarta

Aspek Bidang Masalah Jumlah

Item Nomor-nomor Item pada Kuesioner - Pandangan terhadap gangguan perkembangan penyandang autisme - Pandangan terhadap masa

depan penyandang autisme

- Pandangan terhadap respon sosial dan pihak terkait yang menangani anak autis 10 3 6 1, 3, 5, 7, 9, 11, 14, 20, 34, 40 16, 51, 53 21, 24, 28, 37, 43, 49 Internal Kognitif

Afektif - Reaksi perasaan kecewa dan menolak

- Reaksi perasaan sedih dan dukacita

- Reaksi perasaan takut dan Cemas

- Reaksi perasaan marah dan jengkel

- Reaksi perasaan malu dan bersalah

- Reaksi perasaan iri dan benci

- Reaksi perasaan bingung dan putus asa

3 3 2 2 3 1 3 2, 4, 13 25, 35, 55 6, 56 33, 36 38, 41, 45 50 15, 52, 54

Spiritual atau Religius

- Keyakinan orangtua yang mempunyai anak autis akan kebenaran agamanya - Kepatuhan orangtua yang

mempunyai anak autis menjalankan ritual agamanya

- Kepekaan mengalami pengalaman religius orangtua yang mempunyai anak autis

- Penerapan ajaran agama orangtua yang mempunyai anak autis 3 4 2 2 8, 39, 44 10, 18, 23, 30 26, 42 46, 47 Eksternal - Lingkungan Keluarga - Lingkungan Sekolah dan

Lembaga Terkait 4 2 12, 22, 27, 32 19, 48 Jumlah 56 56 c. Reliabilitas Instrumen

Azwar (1999) mengatakan bahwa reliabilitas adalah hasil suatu pengukuran yang dapat dipercaya. Hasil pengukuran dapat dipercaya apabila dalam beberapa kali pelaksanaan pengukuran terhadap kelompok subjek yang sama diperoleh hasil yang relatif sama, selama aspek yang diukur dalam diri subjek memang belum berubah. Dalam hal ini perbedaan-perbedaan kecil diantara hasil beberapa pengukuran. Bila perbedaan yang ada sangat besar, maka hasil pengukuran tidak dapat dipercaya dan dikatakan tidak reliabel.

Untuk mencapai reliabilitas dalam penelitian ini, peneliti menggunakan analisis reliabilitas koefisien alpha. Proses penghitungan taraf reliabilitas (

r

tt

=

α

)

dilakukan dengan memberi skor pada tiap-tiap item dan

mentabulasi data uji coba, menghitung deviasi standar dari skor masing-masing item dan deviasi standar dari skor keseluruhan item. Rumus yang dipakai sebagai berikut:

rtt =

(

1 − M M

)

( 1- y x δ δ ∑

)

Keterangan rumus:

rtt : Koefisien reliabilitas suatu tes M : Jumlah item

x δ

∑ : Jumlah skor per item y

δ : Jumlah skor total

Dokumen terkait