• Tidak ada hasil yang ditemukan

Alokasi Anggaran Menurut Organisas

Secara garis besar, belanja pemerintah pusat menurut organisasi dialokasikan melalui kementerian negara/lembaga selaku pengguna anggaran, dan melalui Bagian Anggaran Pembiayaan dan Perhitungan (APP) pada Departemen Keuangan selaku Bendahara Umum Negara (BUN).

Bila dilihat dari klasifikasi organisasi, peningkatan perkiraan belanja pemerintah pusat, terutama bersumber pada Bagian Anggaran Pembiayaan dan Perhitungan, antara lain sehubungan dengan perkiraan meningkatnya beban subsidi BBM dan non-BBM, dan belanja lain-lain terkait dengan bantuan APBN untuk penyelenggaraan Pilkada, serta tambahan anggaran dana cadangan umum untuk mengantisipasi ketidaksesuaian antara asumsi dasar ekonomi makro dan langkah-langkah kebijakan dengan pencapaiannya. Sedangkan alokasi anggaran belanja pemerintah pusat untuk kementerian/ lembaga diperkirakan mengalami perubahan dari yang semula direncanakan dalam APBN 2005 sebesar Rp127.422,4 miliar menjadi sebesar Rp142.593,8 miliar. Kenaikan anggaran belanja pemerintah pusat melalui kementerian/ lembaga tersebut sebesar Rp15.171,4 miliar sehubungan dengan adanya

Peningkatan perkiraan belanja pemerintah pusat terutama bersum- ber pada Bagian Angga- ran Pembiayaan dan Perhitungan, sehubung- an dengan perkiraan meningkatnya beban subsidi BBM belanja lain-lain terkait dengan anggaran Pilkada, serta pengeluaran untuk Aceh dan Nias. APBN % thdP DB APBN -P % thdP DB % thdAP BN 1. Be la nja P e g a w a i 60.743,7 2,4 60.893,7 2,3 100,2 2. Be la nja Ba ra ng 34.038,6 1,3 34.038,6 1,3 100,0 3. Be la nja M oda l 43.078,9 1,7 43.078,9 1,7 100,0 4. P e m ba ya ra n Bunga Uta ng 64.136,8 2,5 59.734,1 2,3 93,1

a. Utang Dalam Negeri 38.994,5 1,5 41.587,1 1,6 106,6 b. Utang Luar Negeri 25.142,4 1,0 18.147,0 0,7 72,2

5. S ubsidi 31.295,7 1,2 60.328,3 2,3 192,8

a. P erusahaan Negara 31.221,8 1,2 54.001,5 2,1 173,0 i. Lem b aga K euangan 771,8 0,0 815,0 0,0 105,6 ii. Lem b aga non k euangan 30.450,0 1,2 53.186,5 2,0 174,7 b. P erusahaan S was ta 73,9 0,0 73,9 0,0 100,0 c. S ubsidi P ajak - - 6.252,9 0,2 -

6. Be la nja Hiba h - - - - - 7. Ba ntua n sosia l 17.106,7 0,7 28.619,5 1,1 167,3

a. P enanggulangan B encana 2.000,0 0,1 3.258,0 0,1 162,9 b. B antuan y ang diberikan oleh K /L 15.106,7 0,6 25.361,5*) 1,0 167,9

8. Be la nja La in-la in 15.819,9 0,6 35.744,9 1,4 225,9

a. B elanja lain-lain 13.037,9 0,5 21.082,8 0,8 161,7 b. B elanja lain-lain (belanja penunjang-5890) 2.781,9 0,1 2.781,9 0,1 - c. B elanja dari hibah reguler - - 2.397,8 0,1 - d. B elanja untuk A ceh - - 9.482,3 0,4 -

266.220,3

10,4 322.438,0 12,4 121,1

1) P erb edaa n s atu angk a di be la kang k om a te rha dap an gka pe njum lah an ada la h k arena pem b ula ta n.

Jum la h U R AIAN

T abe l II.3

AN G G AR AN B ELAN JA PEM ER INT AH PUSAT M EN U R U T JEN IS , T AH U N 2005 1) (miliar rupiah)

tambahan anggaran dana program kompensasi pengurangan subsidi BBM yang dikelola oleh kementerian/lembaga, yaitu Departemen Pendidikan Nasional, Departemen Kesehatan, dan Departemen Pekerjaan Umum. Selain dikelola oleh kementerian/lembaga tersebut, ada sebagian dana program kompensasi pengurangan subsidi BBM dialokasikan untuk subsidi Raskin yang disalurkan melalui Perum Bulog dan dicatat dalam Bagian Anggaran Pembiayaan dan Perhitungan. Selain itu, kenaikan anggaran belanja pemerintah pusat di atas juga disebabkan oleh adanya rencana pemberian hibah dari donor yang disalurkan melalui beberapa kementerian/lembaga. Sesuai dengan besarnya anggaran yang dialokasikan melalui kementerian negara/lembaga, dalam tahun 2005 terdapat enam departemen/lembaga yang mendapat alokasi anggaran cukup besar, yaitu Departemen Pendidikan Nasional, Departemen Pertahanan, Departemen Pekerjaan Umum, Departemen Kesehatan, Kepolisian Negara, dan Departemen Agama. Adapun alokasi anggaran belanja Departemen Pendidikan Nasional diperkirakan mengalami peningkatan sebesar Rp4.510,2 miliar, dari yang semula direncanakan dalam APBN 2005 sebesar Rp21.585,1 miliar menjadi Rp26.095,3 miliar. Kenaikan anggaran Departemen Pendidikan Nasional tersebut terutama disebabkan oleh adanya tambahan anggaran dari dana program kompensasi pengurangan subsidi BBM yang akan digunakan untuk beasiswa pendidikan. Secara keseluruhan anggaran Departemen Pendidikan Nasional digunakan untuk program-program prioritas, seperti (a) program pendidikan anak usia dini; (b) program wajib belajar pendidikan dasar sembilan tahun; (c) program pendidikan menengah; (d) program pendidikan tinggi; (e) program peningkatan mutu pendidik dan tenaga kependidikan; dan (f) program pendidikan non-formal.

Dalam tahun 2005, alokasi angggaran belanja Departemen Pertahanan diperkirakan tetap sama dengan pagu anggaran yang ditetapkan dalam APBN 2005 sebesar Rp21.978,6 miliar. Alokasi anggaran tersebut dipergunakan untuk membiayai program-program prioritas, antara lain

(a) pengembangan pertahanan integratif; (b) pengembangan pertahanan matra darat; (c) pengembangan pertahanan matra laut; (d) pengembangan pertahanan matra udara; dan (e) penegakan kedaulatan dan penjagaan keutuhan wilayah NKRI.

Dalam periode yang sama, alokasi anggaran belanja Departemen Pekerjaan Umum diperkirakan berubah menjadi Rp18.159,3 miliar, yang berarti bertambah sebesar Rp5.077,4 miliar dari yang dianggarkan dalam APBN 2005 sebesar Rp13.081,9 miliar. Penambahan anggaran tersebut berasal dari dana program kompensasi pengurangan subsidi BBM yang akan digunakan untuk pembangunan infrastruktur perdesaan. Selain itu, tambahan alokasi anggaran tersebut juga berasal dari dana hibah luar negeri. Alokasi anggaran Departemen Pekerjaan Umum diprioritas untuk beberapa program utama, yang meliputi: (a) program pengembangan dan pengelolaan sungai,

Alokasi anggaran be- lanja Departemen Pen- didikan Nasional diper- kirakan mengalami peningkatan sebesar Rp4.510,2 miliar. Alokasi anggaran belanja Departemen Pertahanan diperki- rakan tetap sama de- ngan pagu anggaran yang ditetapkan dalam APBN 2005 sebesar Rp21.978,6 miliar.

Alokasi anggaran belanja Departemen Pekerjaan Umum diper- kirakan menjadi Rp18.159,3 miliar, atau bertambah sebesar Rp5.077,4 miliar dari yang dianggarkan da- lam APBN 2005 sebesar Rp13.081,9 miliar.

waduk dan sumber air lainnya; (b) program pengembangan dan pengelolaaan jaringan irigasi, rawa dan jaringan pengairan lainnya; (c) program penyediaan dan pengelolaan air baku; (d) program pengendalian banjir dan pengamanan pantai; (e) program rehabilitasi/pemeliharaan jalan dan jembatan; serta

(f) peningkatan/pembangunan jalan dan jembatan.

Selanjutnya, anggaran belanja Departemen Kesehatan dalam tahun 2005 diperkirakan menjadi Rp11.272,5 miliar, yang berarti meningkat Rp3.476,5 miliar dari pagu anggaran yang direncanakan dalam APBN 2005 sebesar Rp7.796,0 miliar. Penambahan anggaran tersebut terutama berasal dari dana program kompensasi pengurangan subsidi BBM yang akan dipergunakan untuk jaminan pemeliharaan kesehatan. Anggaran Departemen Kesehatan secara keseluruhan dialokasi untuk program-program prioritas yang meliputi:

(a) program upaya kesehatan masyarakat; (b) program upaya kesehatan perorangan; (c) program pencegahan dan pemberantasan penyakit; dan

(d) program perbaikan gizi masyarakat.

Sementara itu, alokasi anggaran belanja Kepolisian Negara dalam tahun 2005 diperkirakan tidak mengalami perubahan dari yang direncanakan, yakni sebesar Rp11.165,9 miliar. Anggaran tersebut dipergunakan untuk melaksanakan program-program prioritas, antara lain (a) program pengembangan sarana dan prasarana kepolisian; (b) program pengembangan strategi keamanan dan ketertiban; dan (c) program pemantapan keamanan dalam negeri.

Alokasi anggaran belanja Departemen Agama diperkirakan juga mengalami penambahan Rp71,5 miliar dari yang direncanakan dalam dalam APBN 2005 sebesar Rp6.690,5 miliar, sehingga menjadi Rp6.762,0 miliar. Penambahan anggaran tersebut berasal dari dana hibah luar negeri. Alokasi anggaran Departemen Agama secara keseluruhan dimaksudkan untuk dapat menunjang program-program pendidikan, yang selain dilaksanakan oleh Departemen Pendidikan Nasional juga dilaksanakan oleh Departemen Agama, seperti (a) program pendidikan anak usia dini; (b) program wajib belajar pendidikan dasar 9 tahun; (c) program pendidikan menengah;

(d) program pendidikan tinggi; serta (e) program peningkatan mutu pendidik dan tenaga kependidikan.

Alokasi anggaran belanja untuk keenam kementerian negara/lembaga tersebut dalam tahun 2005 diperkirakan menjadi Rp95.433,6 miliar, atau 66,9 persen dari total anggaran belanja untuk keseluruhan kementerian negara/lembaga sebagai pengguna anggaran yang diperkirakan menjadi Rp142.593,8 miliar. Adapun selebihnya, yaitu Rp47.160,2 miliar, atau 33,1 persen dialokasikan untuk membiayai berbagai program yang dikelola oleh masing-masing kementerian/lembaga selain dari keenam kementerian/ lembaga tersebut di atas.

Anggaran belanja Departemen Kesehatan dalam tahun 2005 diperkirakan menjadi Rp11.272,5 miliar. Anggaran belanja Kepolisian Negara da- lam tahun 2005 diren- canakan tetap sebesar Rp11.165,9 miliar.

Anggaran belanja De- partemen Agama diper- kirakan meningkat men- jadi Rp6.762,0 miliar.

Sementara itu, alokasi untuk bagian Anggaran Pembiayaan dan Perhitungan diperkirakan mencapai Rp179.844,2 miliar, yang berarti Rp41.046,4 miliar atau 29,6 persen lebih tinggi dari pagu anggaran yang ditetapkan dalam APBN 2005 sebesar Rp138.797,8 miliar. Lebih tingginya perkiraan alokasi bagian Anggaran Pembiayaan dan Perhitungan tersebut antara lain berkaitan dengan : (i) perlu ditampungnya anggaran belanja untuk rehabilitasi dan rekonstruksi Nangroe Aceh Darussalam dan Sumatera Utara; (ii) lebih tingginya perkiraan beban subsidi (khususnya subsidi BBM); dan (iii)

kenaikan belanja lain-lain, antara lain untuk menampung anggaran bantuan penyelenggaraan Pilkada. Walaupun di sisi lain, dalam bagian Anggaran Pembiayaan dan Perhitungan, alokasi beban pembayaran bunga utang luar negeri diperkirakan berkurang dari yang ditetapkan dalam APBN 2005, terutama karena adanya moratorium utang.

Rincian belanja pemerintah pusat menurut organisasi dapat dilihat pada Tabel II.4 berikut.

Dokumen terkait