• Tidak ada hasil yang ditemukan

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.8 Strategi pengelolaan wilayah pesisir untuk pengembangan wisata pantai Penentuan rencana strategi pengelolaan wilayah pesisir sebagai kawasan

4.8.5. Alternatif Strategi

Menentukan prioritas alternatif strategi perlu dilakukan penjumlahan nilai dari faktor-faktor SWOT yang terkait pengelolaan, ditentukan melalui sistem perangkingan yang didasarkan pada pemberian nilai pada setiap strategi (Tabel 28).

Tabel 28. Ranking alternatif strategi

No Unsur SWOT Keterkaitan ∑ Skor Ranking

1.

Strategi SO

Pemanfaatkan secara optimal potensi sumberdaya alam dan lingkungan, pengembangan kegiatan dan atraksi wisata ,serta meningkatkan kualitas aksesibilitas kawasan didukung dengan keberadaan BIM untuk menarik pengunjung melalui promosi.

(S1, S2, O1, O2, O4)

1,95 1

2. Meningkatkan koordinasi antara pihak masyarakat dengan pemerintah terkait dalam pengelolaan kawasan Pantai Cerocok Painan

S4, O3 0,47 11

3. Memanfaatkan stasiun TV swasta nasional maupun daerah dalam mempromosikan potensi sumberdaya dan wisata di Pantai Cerocok Painan

S1, S3, O2 1, 18 6

4. Keberadaan kawasan wisata yang telah dikenal tingkat nasional dan internasional menjadi peluang untuk mempromosikan kegiatan wisata yang ada di Pantai Cerocok Painan.

S3, O5 0,47 12

1.

Strategi WO

Pemanfaatan pemerintah dalam kegiatan pembangunan sarana dan prasarana penunjang ekowisata dengan memperhatikan kelestarian dan kebersihan lingkungan, serta penerapan konsep pengelolaan ekowisata berkelanjutan

W1, W2, W3, O3

1,26 4

2. Pemanfaatan pemerintah daerah dalam mencari investor dalan upaya pengembangan wisata Pantai Cerocok Painan

W2, O3 0,63 10

3. Meningkatkan kualitas sumberdaya manusia sejalan dengan adanya promosi program paket wisata di kawasan Pantai Cerocok Painan yang merupakan perpaduan potensi sumberdaya pantai dengan atraksi. Selain itu dapat mempromosikan produk lokal.

W4, W5, O1, O2

1,33 3

1.

Strategi ST

Melibatkan masyarakat dalam pengawasan dan pengelolaan kegiatan wisata agar potensi SDA dan lingkungan tidak mudah mengalami mengalami degradasi

(T1, S1, S4) 1,36 2

2. Membentuk badan khusus beranggotakan masyarakat dan sukarelawan dalam pengawasan kegiatan pembangunan di kawasan Pantai Cerocok

S3, S4, T3

0,71 8

3. Memanfaatkan dan meningkatkan aksesbilitas untuk kegiatan evaluasi Tsunami .

S2, T2 0,65 9

1.

Strategi WT

Peningkatan pengawasan dan penegakan peraturan dalam pengelolaan kawasan untuk mengetahui dan menghindari kerusakan kondisi sumberdaya kawasan Pantai cerocok Painan

W2, T1, T3 1,26 5

2. Pembuatan program antisipasi, seperti membuat sistem peringatan dini terhadap kejadian alam yaitu Tsunami

Rencana strategis pengelolaan kawasan wisata Pantai Cerocok Painan untuk pengembangan kawasan ekowisata pantai adalah sebagai berikut :

1. Pemanfaatkan secara optimal potensi sumberdaya alam dan lingkungan, pengembangan kegiatan dan atraksi wisata ,serta meningkatkan kualitas aksesibilitas kawasan didukung dengan keberadaan BIM untuk menarik pengunjung melalui promosi.

2. Melibatkan masyarakat dalam pengawasan dan pengelolaan kegiatan wisata agar potensi SDA dan lingkungan tidak mudah mengalami mengalami degradasi 3. Meningkatkan kualitas sumberdaya manusia sejalan dengan adanya promosi program paket wisata di kawasan Pantai Cerocok Painan yang merupakan perpaduan potensi sumberdaya pantai dengan atraksi. Selain itu dapat mempromosikan produk lokal.

4. Pemanfaatan pemerintah dalam kegiatan pembangunan sarana dan prasarana penunjang ekowisata dengan memperhatikan kelestarian dan kebersihan lingkungan , serta penerapan konsep pengelolaan ekowisata berkelanjutan 5. Peningkatan pengawasan dan penegakan peraturan dalam pengelolaan kawasan

untuk mengetahui dan menghindari kerusakan kondisi sumberdaya kawasan Pantai cerocok Painan

6. Memanfaatkan stasiun TV swasta nasional maupun daerah dalam mempromosikan potensi sumberdaya dan wisata di Pantai Cerocok Painan 7. Pembuatan program antisipasi, seperti membuat sistem peringatan dini terhadap

kejadian alam yaitu Tsunami

8. Membentuk badan khusus beranggotakan masyarakat dan sukarelawan dalam pengawasan kegiatan pembangunan di kawasan Pantai Cerocok

9. Memanfaatkan dan meningkatkan aksesbilitas untuk kegiatan evaluasi Tsunami 10. Pemanfaatan pemerintah daerah dalam mencari investor dalan upaya

pengembangan wisata Pantai Cerocok Painan

11. Meningkatkan koordinasi antara pihak masyarakat dengan pemerintah terkait dalam pengelolaan kawasan Pantai Cerocok Painan

12. Keberadaan kawasan wisata yang telah dikenal tingkat nasional dan internasional menjadi peluang untuk mempromosikan kegiatan wisata yang ada di Pantai Cerocok Painan.

Prioritas utama strategis pengelolaan kawasan wisata Pantai Cerocok Painan untuk pengembangan kawasan ekowisata pantai adalah strategi yang menempati peringkat tiga besar, yaitu (1) Pemanfaatkan secara optimal potensi sumberdaya alam dan lingkungan, pengembangan kegiatan dan atraksi wisata, serta meningkatkan kualitas aksesibilitas kawasan didukung dengan keberadaan BIM untuk menarik pengunjung melalui promosi, (2) Melibatkan masyarakat dalam pengawasan dan pengelolaan kegiatan wisata agar potensi SDA dan lingkungan tidak mudah mengalami mengalami degradasi, yang (3) Meningkatkan kualitas sumberdaya manusia sejalan dengan adanya promosi program paket wisata di kawasan Pantai Cerocok Painan yang merupakan perpaduan potensi sumberdaya pantai dengan atraksi. Selain itu dapat mempromosikan produk lokal.

Strategi pertama, Pemanfaatkan secara optimal potensi sumberdaya alam dan lingkungan, pengembangan kegiatan dan atraksi wisata ,serta meningkatkan kualitas aksesibilitas kawasan didukung dengan keberadaan BIM untuk menarik pengunjung melalui promosi. Alternatif strategi ini termasuk kedalam strategi strength-opportunities (SO), Painan yang menggunakan kekuatan untuk

memanfaatkan peluang. Kawasan Pantai Cerocok merupakan salah satu pantai andalan wisata alam di Kabupaten Pesisir Selatan. Pantai Cerocok Painan ini memiliki potensi sumberdaya yang menarik untuk dikembangkan menjadi suatu kawasan ekowisata pantai di Kabupaten Cerocok Painan. Berdasarkan analisis ROS, untuk parameter fisik (sumberdaya alam dan lingkungan) kawasan Pantai Cerocok Painan diketahui bahwa kondisi kualitas air, topografi wilayah, oseanografi dan sumberdaya alamnya dalam kondisi layak dan bagus untuk kegiatan wisata pantai. Oleh sebab itu, perlulah kegiatan promosi dalam upaya pengembangan kegiatan dan atraksi wisata di kawasan Pantai Cerocok Painan. Selain itu, dengan upaya meningkatkan kualitas aksesibilitas menuju ke lokasi wisata. Didukung dengan keberadaan Bandara Internasional Minangkabau sebagai aksesibilitas yang dapat menunjang dan menarik wisatawan dari luar kota maupun luar negeri untuk berkunjung ke Pantai Cerocok Painan, kondisi ini akan meningkatkan kenyamanan para wisatawan yang berkunjung.

Strategi kedua, Melibatkan masyarakat dalam pengawasan dan pengelolaan kegiatan wisata agar potensi SDA dan lingkungan tindak mudah

mengalami mengalami degradasi. Alternatif strategi ini termasuk kedalam strategi strength-threats (ST), yaitu strategi yang menggunakan kekuatan untuk mengatasi

ancaman. Dari hasil analisis dengan menggunakan metode ROS diketahui Kawasan Pantai Cerocok Painan perlu meningkatkan kualitas pengelolaan sebesar 26,7% dari nilai maksimalnya. Kelemahan pengelolaan ini terlihat bahwa lingkungan dan sarana prasarana di kawasan Pantai Cerocok Painan mengalami kerusakan. Kerusakan yang terjadi sebagian besar akibat ulah wisatawan, dan ada juga yang disebabkan oleh kurangnya perawatan terhadap lingkungan dan sarana prasarana tersebut. Selain itu, pengembangan suatu kawasan untuk kegiatan wisata akan menimbulkan dampak bagi kehidupan sumberdaya alam dan lingkungan sekitar kawasan Pantai Cerocok Painan. Baik dari upaya pengembangan sarana prasarana wisatanya maupun dari kegiatan wisata itu sendiri. Dengan kondisi yang demikian, perlu dilakukan pembenahan dan pengelolaan agar tidak mengganggu kenyamanan wisatawan dalam melakukan kegiatan wisata, oleh sebab itu perlu dibentuk badan khusus beranggotakan masyarakat dan relawan dalam pengawasan dan pengelolaan kegiatan wisata agar potensi sumberdaya dan lingkungan kawasan Pantai Cerocok Painan tetap terjaga dan lestari. Bentuk-bentuk kegiatan yang dilakukan berupa program pembersihan kawasan Pantai Cerocok Painan dari sampah setiap harinya, penyediaan sarana dan prasarana kebersihan, pembuatan instalasi pengolahan limbah (IPAL) dan pemberian informasi atau penyuluhan kepada pengunjung untuk tetap menjaga kebersihan selama berada di Pantai Cerocok Painan, jika terjadi pelanggaran perlu dilakukan penegakan peraturan berupa dikenakan sanksi. Upaya ini dilakukan untuk menghindari timbulnya kerusakan lingkungan di Pantai Cerocok Painan.

Strategi ketiga, Meningkatkan kualitas sumberdaya manusia sejalan dengan adanya promosi program paket wisata di kawasan Pantai Cerocok Painan yang merupakan perpaduan potensi sumberdaya pantai dengan atraksi. Selain itu dapat mempromosikan produk lokal. Alternatif strategi ini merupakan strategi

weaknesses-opportunities (WO) dimana kelemahan diminimalkan untuk

memanfaatkan peluang. Tenaga kerja merupakan faktor sosial yang dilihat dari kualitas dan kuantitas tenaga kerja itu sendiri. Setelah dilakukan analisis ROS diketahui tenaga kerja untuk pengembangan kawasan Pantai Cerocok Painan

mayoritas memberdayakan masyarakat sekitar dan didominasi dengan latar pendidikan tamatan SLTA. Hal ini memegang peranan penting dalam pengembangan kawasan ekowisata pantai di Pantai Cerocok Painan. Kualitas sumberdaya manusia merupakan syarat penting bagi pengembangan ekowisata pantai. Tingkat pendidikan menentukan kualitas sumberdaya manusia yang terlibat dalam kegiatan wisata tersebut. Semakin tinggi tingkat pendidikan maka keterampilan dan keahlian yang dimiliki juga semakin banyak, sehingga tujuan dari pengembangan wisata pantai dapat terwujud. Oleh sebab itu, perlu meningkatkan kualitas sumberdaya masyarakat sekitar dalam upaya pengembangan kegiatan wisata di Kawasan Pantai Cerocok Painan. Dengan acara, mengadakan pelatihan-pelatihan dalam pembuatan kerajinan atau produk dari hasil perikanan yang bisa dijadikan sebagai produk lokal. Kegiatan ini dapat menciptakan lapangan kerja yang baru serta menghasilkan pengahasilan bagi masyarakat sekitar maupun bagi pengelola kawasan, karena dengan kondisi ini para pengunjung akan semakin tertarik untuk berkunjung.

Dokumen terkait