PERENCANAAN DAN KONSEP PERANCANGAN
B. ANALISA PENDEKATAN KONSEP
2. Analisa Perancangan a. Analisa peruangan
1) Pelaku dan aktifitas Prinsip dasar pendekatan :
¾ Sasaran pelayanan atau pengguna
¾ Daya tampung
¾ Karakter dan perilaku pengguna Analisa :
Rumah singgah anak jalanan ini mengakomodasikan beberapa pelaku kegiatan antara lain :
a) Pengelola, meliputi pengelola tetap dan voluonteer (sukarelawan), daya tampung untuk keseluruhan 50 orang.
b) Anak jalanan disekitar lokasi yang masih memiliki tempat tinggal, dengan daya tampung 110 anak.
Dengan kategori :
• Usia anak 5 - 10 tahun, dengan jumlah 40anak
• Usia anak 11 – 16 tahun, denggan jumlah 70 anak
c) Anak jalanan yang tidak memiliki tempat tinggal, dengan daya tampung 80 anak.
Dengan kategori :
• Usia anak 5 - 10 tahun, dengan jumlah 30 anak
• Usia anak 11 – 16 tahun, denggan jumlah 50 anak
Jumlah daya tampung anak jalanan dalam hal ini dirasakan pada pengoptimalan rumah singgah. Dimana seperti yang disebutkan pada pembahasan sebelumnya bahwa anak jalanan di Surakarta sebanya 960 anak yang terbagi dalam 5 kecamatan dengan 1 rumah singgah pada masing-masing kecamatan tersebut.
Sehingga dapat disimpukan bahwa pada 1 rumah singgah ditiap kecamatan dapat menampung 225 anak jalanan baik yang menetap maupun yang tidak menetap. Selain itu kebijakan 1 : 4 dapat diterapkan pada rumah singgah ini (1 volounteer menangani 4 anak jalanan).
d) Pengunjung atau donatur Output :
• Tidak menetap
50 orang
25 orang
25 orang
• Perlindungan
• Edukatif
• Pembinaan
• Pengembangan
• Pengasuhan
• Rekreatif
• Pencegahan, rehabilitasi, adaptif
• Melindungi dan medampingi anak jalanan di rumah singgah
• Memberikan bimbingan belajar
• Meberikan latihan keterampilan
• Membina anak jalanan
• Mengembangkan bakat anak jalanaan
• Merawat dan mengasuh anak jalanan
• Menghibur anak jalanan
• Membina dari sisi agama dan sosialisasi dengan masyarakat sekitar
ANAK JALANAN
• Menetap
• Tidak menetap
255 orang 180 orang 75 orang
Sumber : Analisis Penulis. 2010.
Tabel V.7 Tabel Pelaku dan Aktifitas dalam Rumah Singgah
2) Pola aktifitas
Prinsip dasar pendekatan :
¾ Aktifitas pengguna
¾ Peran dalam rumah singgah Analisa :
Pola aktifitas pengelola
Pola aktifitas anak jalanan disekitar rumah singgah
۞ Kategori usia 5 - 10 tahun ۞ Kategori usia 11 - 16 tahun
Beraktifitas :
• Bermain
• Belajar
• Membaca buku
• Bermain musik
• Berkumpul
• Pementasan
• Pameran hasil karya
• Istirahat
• MCK
• Makan dan minum
• Ibadah
Datang Pulang
Beraktifitas :
• Belajar
• Membaca buku
• Bermain musik
• Berkumpul
• Pementasan
• Pameran hasil karya
• Kursus keterampilan
• Istirahat
• MCK
• Makan dan minum
• Ibadah
Datang Pulang Gambar V.12 Pola aktifitas pengelola
Sumber : Analisis Penulis. 2010.
Beraktifitas :
Pembinaan Pengasuhan
Berkumpul MCK
Makan dan minum Memasak
Istirahat Ibadah
Mencuci, menjemur Membuat arsip dan
pembukaan
Datang Pulang
Gambar V.13 Pola aktifitas anak jalanan disekitar rumah singgah Sumber : Analisis Penulis. 2010.
Pola aktifitas anak jalanan yang menetap
۞ Kategori usia 5 - 10 tahun ۞ Kategori usia 11 - 16 tahun
۞ Pola aktifitas pengunjung
Beraktifitas :
• Belajar
• Membaca buku
• Bermain
• Bermain musik
• Berkumpul
• Pementasan
• Pameran hasil karya
• Istirahat
• MCK
• Makan dan minum
• Ibadah
• Tidur
Datang Pulang
Beraktifitas :
• Belajar
• Membaca buku
• Bermain musik
• Berkumpul
• Bermain
• Pementasan
• Istirahat
• Pameran hasil karya
• Kursus keterampilan
• Mencuci, menjemur
• Tidur
• MCK
• Makan dan minum
• Ibadah
Datang Pulang
Gambar V.14 Pola aktifitas anak jalanan yang menetap Sumber : Analisis Penulis. 2010.
Beraktifitas :
• Bertemu pengelola
• Acara dana
• MCK
• Ibadah
Datang Pulang
Gambar V.15 Pola aktifitas pengunjung Sumber : Analisis Penulis. 2010.
Output :
• Tidak menetap
• Perlindungan
• Edukatif
• Pelatihan
• Pembinaan
• Pengembangan
• Pengasuhan
• Rekratif
• Pencegahan, rehabilitasi dan
• Mencuci & menjemur
• Mengajar
• Melatih keterampilan
• Membina anak jalanan
• Membuka arsip &
pembukuan
• Mengelola rumah singgah
• Melatih bakat
• Mengikuti pameran dan pementasan
• Berkumpul
• Memeriksa kesehatan
• Bermain dan bermusik dengan anak jalanan
• Ibadah
• Memberikan konseling
• Perlindungan
• Edukatif
• Pelatihan
• Pembinaan
• Pengembangan
• Pengasuhan
• Rekratif
• Pencegahan, rehabilitasi dan
• Melatih keterampilan
• Membina anak jalanan
• Membuat arsip dan pembukuan
• Melatih bakat
• Mengikuti pameran dan pementasan
• Berkumpul
• Memeriksa kesehatan
• Bermain dan bermusik dengan anak jalanan
• Ibadah
• Memberikan konseling
Tabel V.8 Pola aktifitas dalam Rumah Singgah
PELAKU PERAN DLM RUMAH
SINGGAH AKTIFITAS
ANAK JALANAN MENETAP
• Usia 5‐10 tahun
• Usia 11‐16 tahun
• Perlindungan
• Edukatif
• Pelatihan
• Pembinaan
• Pengembangan
• Rekratif
• Pencegahan, rehabilitasi dan
• Membaca buku
• Mengikuti pembinaan
• Melatih keterampilan dan bakat
• Pementasan
• Pameran hasil karya
• Memeriksa kesehatan
• Bermain
• Bermain bermusik
• Berkumpul
• Ibadah
• Bersosialisasi dengan masyarakat
• Perlindungan
• Pelatihan
• Pembinaan
• Pengembangan
• Pengasuhan
• Rekratif
• Pencegahan, rehabilitasi dan adaptif
• Tidur
• Makan
• MCK
• Mencuci dan menjemur
• Belajar
• Membaca buku
• Mengikuti kursus keterampilan dan pelatihan
• Mengikuti pembinaan
• Melatih keterampilan dan bakat
• Pementasan
• Pameran hasil karya
• Memeriksa kesehatan
• Bermain
• Bermain bermusik
• Berkumpul
• Ibadah
• Bersosialisasi dengan masyarakat
ANAK JALANAN TIDAK MENETAP
• Usia 5‐10 tahun
• Perlindungan
• Edukatif
• Pelatihan
• Istirahat
• Makan
• MCK
• Belajar
• Membaca buku
• Mengikuti pembinaan
PELAKU PERAN DLM RUMAH
• Usia 11‐16 tahun
• Pembinaan
• Pengembangan
• Rekratif
• Pencegahan, rehabilitasi dan adaptif
• Melatih keterampilan dan bakat
• Pementasan
• Pameran hasil karya
• Memeriksa kesehatan
• Bermain
• Bermain bermusik
• Berkumpul
• Ibadah
• Bersosialisasi dengan masyarakat
• Perlindungan
• Edukatif
• Pelatihan
• Pembinaan
• Pengembangan
• Pengasuhan
• Rekratif
• Pencegahan, rehabilitasi dan adaptif
• Istirahat
• Makan
• MCK
• Belajar
• Membaca buku
• Mengikuti kursus keterampilan dan pelatihan
• Mengikuti pembinaan
• Melatih keterampilan dan bakat
• Pementasan
• Pameran hasil karya
• Memeriksa kesehatan
• Bermain
• Bermain bermusik
• Berkumpul
• Ibadah
• Bersosialisasi dengan masyarakat
DONATUR DAN PUNGUNJUNG
• Pengembangan
• pengasuhan
• memerikas arsip
• mengikuti pameran dan pementasan
• pemeriksaan kesehatan
Sumber : Analisis Penulis. 2010.
3) Karakter aktifitas
Prinsip dasar pendekatan :
¾ Aktifitas pengguna
¾ Karakter pengguna
¾ Peran rumah singgah Analisa :
Karena anak jalanan yang ditampung tidak hanya dalam satu kelompok usia melainkan dalam kisaran 5 – 16 tahun dengan 2 pengelompokkan, yakni :
o Usia 5 – 10 tahun o Usia 11 – 16 tahun
Maka seperti yang telah diuraikan sebelumnya bahwa akan terjadi aktifitas yang berbeda jenisnya. Karena aktifitas yang berbeda maka akan menimbulkan karakter aktifitas yang berbeda pula.
Output :
PERAN RUMAH SINGGAH
FUNGSI RUMAH
SINGGAH AKTIFITAS KARAKTER ATIFITAS
• CENTER BASED PROGRAME
• Perlindungan
• Pelatihan
• Pembinaan
• Pengembangan
• Tidur
• Makan
• MCK
• Mencuci & menjemur
• Belajar
• Membaca buku
• Kursus keterampilan
• Pembinaan
• Mengembangkan bakat
• Pameran
• Pertunjukkan
• Terpisah berdasarkan gender
• Bersama‐sama
• Idividual
• Terpisah berdasarkan gender
• Terpisah berdasarkan kelompok usia
• Terpisah berdasarkan kelompok usia
• Terpisah berdasarkan kelompok usia dan gender
• Terpisah berdasarkan kelompok usia
• Bersama‐sama
• Bersama‐sama
• Bersama‐sama
• STREET BASED PROGRAME
• Pengasuhan
• Rekratif
• Pemeriksaan kesehatan
• Berkumpul
• Bermain
• Bermain musik
• Bersama‐sama
• Bersama‐sama
• Terpisah berdasarkan kelompok usia
• Bersama‐sama
• CAMMUNITY BASED PROGRAME
• Pencegahan, rehabilitasi dan adaptif
• Ibadah
• Bersosialisasi dengan lingkungan
• Terpisah berdasarkan agama
• Terpisah berdasarkan kelompok usia
Sumber : Analisis Penulis. 2010.
Tabel V.9 Karakter aktifitas dalam Rumah Singgah
4) Kebutuhan ruang
Prinsip dasar pendekatan :
¾ Pelaku dan pengguna
¾ Aktifitas pengguna
¾ Karakter aktifitas
¾ Karakter pengguna Analisa :
Kebutuhan ruang pada fasilitas rumah singgah ini tidak bisa terlepas dari karakter anak jalanan sebagai pihak pengguna utama.
Adapun keterkaitan antara karakter dan kebutuhan ruang yang harus ada dalam suatu fasilitas rumah singgah adalah sebagai berikut :
JENIS PERILAKU KETERANGAN
Aktif dan kreatif Anak jalanana dituntut untuk aktif dan kretif mencari bemacam‐
macam kesibukan yang dapat menghasilkan uang untuk bertahan hidup. Mereka juga harus aktif dan kreatif untuk menciptakan hal‐
hal baru agar tidak tertindas dalam persaingan dijalanan.
Dari segi arsitektural, perilaku ini perlu dipertimbangkan dalam menciptakan wadah yang dapat memancing, menampung dan menyalurkan kreatifitas mereka.
Mandiri Kemandirian dari dalam diri anak jalanan biasanya muncul dan berasal dari faktor tidak adanya perhatian dan perlindungan dari keluarga. Mereka dituntut memenuhi kebutuhannya sendiri dan mereka tidak terbiasa tergantung pada orang lain terutama dalam hal tempat tidur dan makan. Mereka terbiasa tidur diman saja baik didalam maupun diluar ruangan.
Seperti yang terjadi dibeberapa rumah singgah, misalnya di Sanggar Akar dan Rumah singgah Ahmad dahlan, kamar tidur yang disediakan tidak digunakan sebagaimana mestinya tetapi mereka tidur diluar kamar tidur.
Dari segi arsitektural, perilaku mereka ini sangat berpengaruh pada penggunaan ruang. Sehingga perilaku ini perlu digunakan seperti pertimbangan dalam penataan pola ruang yang sesuai dengan kebutuhan dan kenyamanan mereka.
Rasa solidaritas yang tinggi antara sesama anak jalanan
Karena merasa senasip sepenanggungan, maka anak jalanan memiliki rasa solidaritas yang tinggi pada sesamanya. Dalam hal pekerjaan terdapat pembagian suatu teritori dan time budgeting yang tidak tertulis dan terbentuk secara alami. Mereka sering berkumpul dengan sesamanya walaupun hanya sekedar mengobrol, bermain dan bertukan informasi.
Dari segi arsitektural,perilaku ini perlu diperhatikan dalam penciptaan dan pemfasilitasan ruang komunal sebagai salah satu sarana penting dalam kehidupan sosial mereka dengan sesamanya.
Tabel V.10 Jenis Perilaku
JENIS PERILAKU KETERANGAN Adaptif dengan
lingkungan
Dilihar dari aspek anak jalanan yang biasa hidup dimana saja, maka pada akhirnya mereka terbentuk menjadi pribadi yang lebih adaptif terhadap lingkungan. Mereka dapat dengan cepat menyesuaikan diri dan berbaur dengan lingkungan barunya.
Dari segi arsitektural,perilaku ini berhbungan erat dengan pemilihan lokasi yang sesuai untuk dibangunnya fasilitas rumah siinggah ini karena dimanapun lokasinya anak jalanan dapat dengan cepat beradaptasi. Namun agar lebih tepat sasaran maka sebaiknya dipilih lokasi dengan lingkungan yang sesuai sehingga mereka merasa nyaman dan betah untuk tinggal dan beraktifitas. mereka menganggap ruang‐ruang publik kota sebagai rumah mereka. Mereka biasa menggunakan emperan toko, halte, gerbong kereta bekas di stasiun, jalanan dan taman kota sebagai tempat beraktifitas. Hal ini terjadi karena tidak terpenuhinya kebutuhan mereka akan tempat tinggal dan beraktifitas.
Dari segi arsitektural, perilaku ini perlu diperhatikan dalam penciptaan berbagai fasilitas yang dapat memfasilitasi kebutuhan‐ anak jalanan. Namun secara fisik, perilaku ini dapat dikendalikan dan diminimalisir dengan memaksimalkan fungsi penfawasan di dalam rumah singgah ini.
Hendaknya pengawasan yang dilakukan tidak bersifat mengikat dan kaku namun lebih lunak dan lembut. Pengawasan ini dapat terbentuk dari komunikasi yang dapat tertuang dalam desain bangunan.
Dari segi arsitektural, perilaku ini perlu diperhatikan dalam penentuan pola tata masa yang memungkinkan terjadinya kemudahan dalam pengawasan dan pengaturan peruangan baik eksterior maupun interior agar mereka dapat berkomunikasi dengan sesama dan pembina melalui penataan bangunan.
Sumber : Analisis Penulis. 2010.
Sedangkan berdasarkan aktifitas, pelaku dan karakter aktifitas akan didapatkan pula kebutuhan ruang sebagai penunjang ruang-ruang utama pada rumah singgah.
Output :
Dari analisa diatas maka terdapat ruang-ruang yang harus ada dan tersedia pada rumah singgah, yakni :
• Ruang tidur bersama
• Ruang komunal untuk berkumpul
• Ruang baca
• Ruang pelatihan
Selain itu jugga terdapat beberapa ruang penunjang lainnya yang diperlukan berdasarkan kebutuhan pengguna. Ruang-ruang tersebut adalah:
• Tempat parkir
• Ruang tamu
Sedangkan berdasarkan aktifitas dan pengguna dapat diperoleh kebutuhan ruang pada suatu rumah singgah sebagai berikut :
PELAKU PERAN DLM RUMAH
SINGGAH AKTIFITAS KEBUTUHAN RUANG
PENGELOLA
• Tidak menetap
• Perlindungan
• Edukasional
• Pelatihan
• Pembinaan
• Pengembangan
• Pengasuhan
• Rekratif
• Pencegahan, rehabilitasi dan
• Mencuci & menjemur
• Mengajar
• Melatih keterampilan
• Membina anak jalanan
• Membuka arsip &
pembukuan
• Mengelola rumah singgah
• Melatih bakat
• Mengikuti pameran dan pementasan
• Berkumpul
• Memeriksa kesehatan
• Bermain dan bermusik dengan anak jalanan
• Ibadah
• Memberikan konseling
• R. tidur ( t.tinggal)
• R. Makan
• KM/WC
• Dapur
• T. cuci dan jemur
• R. Belajar
• Bengkel latihan dan keterampilan
• R. Komunal
• R.konseling
• Koperasi
• R. Menabung
• R. Arsip pengelola
• R. Pengelola
• R. Rapat
• R. Musik dan seni
• R. Pameran
• Panggung pementasan
• R. Komunal
• R. Bermain
• R. Kesehatan
• R. Musik
• Musholla dan tempat ibadah
• R. Konseling
• Perlindungan
• Edukasional
• Pelatihan
• Pembinaan
• Pengembangan
• Makan
• MCK
• Mengajar
• Melatih keterampilan
• Membina anak jalanan
• Membuat arsip dan pembukuan
• R. Makan
• KM/WC
• R. Belajar
• Bengkel latihan dan keterampilan
• R. Komunal
• R.konseling
• Koperasi
• R. Menabung
• R. Arsip pengelola
Tabel V.11 Kebutuhan Ruang
PELAKU PERAN DLM RUMAH
SINGGAH AKTIFITAS KEBUTUHAN RUANG
• Pengasuhan
• Rekratif
• Pencegahan, rehabilitasi dan adaptif
• Melatih bakat
• Mengikuti pameran dan pementasan
• Berkumpul
• Memeriksa kesehatan
• Bermain dan bermusik dengan anak jalanan
• Ibadah
• Memberikan konseling
• R. Pengelola
• R. Rapat
• R. Musik dan seni
• R. Pameran
• Panggung pementasan
• R. Komunal
• R. Bermain
• R. Kesehatan
• R. Musik
• Musholla dan tempat ibadah
• R. Konseling ANAK JALANAN
MENETAP
• Usia 5‐10 tahun
• Usia 11‐16 tahun
• Perlindungan
• Edukatif
• Pelatihan
• Pembinaan
• Pengembangan
• Rekratif
• Pencegahan, rehabilitasi dan
• Membaca buku
• Mengikuti pembinaan
• Melatih keterampilan dan bakat
• Pementasan
• Pameran hasil karya
• Memeriksa kesehatan
• Bermain
• Bermain bermusik
• Berkumpul
• Ibadah
• Bersosialisasi dengan masyarakat
• R. tidur ( t.tinggal)
• R. Makan
• KM/WC
• R. Belajar
• R. Baca
• R.konseling
• R. Musik dan seni
• Panggung pementasan
• R. Pameran
• R. Kesehatan
• R. Bermain
• R. Musik
• R. Komunal
• Musholla dan tempat ibadah
• TPA
• Perlindungan
• Pelatihan
• Pembinaan
• Pengembangan
• Mencuci dan menjemur
• Belajar
• Membaca buku
• Mengikuti kursus keterampilan dan pelatihan
• Mengikuti pembinaan
• Melatih keterampilan dan bakat
• Pementasan
• Pameran hasil karya
• Memeriksa kesehatan
• R. tidur ( t.tinggal)
• R. Makan
• KM/WC
• T. Cuci dan jemur
• R. Belajar
• R. Baca
• Bengkel latihan dan keterampilan
• R.konseling
• R. Musik dan seni
• Panggung pementasan
• R. Pameran
• R. Kesehatan
PELAKU PERAN DLM RUMAH
SINGGAH AKTIFITAS KEBUTUHAN RUANG
• Pengasuhan
• Rekratif
• Pencegahan, rehabilitasi dan adaptif
• Bermain
• Bermain bermusik
• Berkumpul
• Ibadah
• Bersosialisasi dengan masyarakat
• R. Bermain
• R. Musik
• R. Komunal
• Musholla dan tempat ibadah
• TPA
ANAK JALANAN TIDAK MENETAP
• Usia 5‐10 tahun
• Usia 11‐16 tahun
• Perlindungan
• Edukatif
• Pelatihan
• Pembinaan
• Pengembangan
• Rekratif
• Pencegahan, rehabilitasi dan adaptif
• Istirahat
• Makan
• MCK
• Belajar
• Membaca buku
• Mengikuti pembinaan
• Melatih keterampilan dan bakat
• Pementasan
• Pameran hasil karya
• Memeriksa kesehatan
• Bermain
• Bermain bermusik
• Berkumpul
• Ibadah
• Bersosialisasi dengan masyarakat
• R. tidur ( t.tinggal)
• R. Makan
• KM/WC
• R. Belajar
• R. Baca
• R.konseling
• R. Musik dan seni
• Panggung pementasan
• R. Pameran
• R. Kesehatan
• R. Bermain
• R. Musik
• R. Komunal
• Musholla dan tempat ibadah
• TPA
• Perlindungan
• Edukatif
• Pelatihan
• Pembinaan
• Pengembangan
• Pengasuhan
• Rekratif
• Pencegahan, rehabilitasi dan adaptif
• Istirahat
• Makan
• MCK
• Belajar
• Membaca buku
• Mengikuti kursus keterampilan dan pelatihan
• Mengikuti pembinaan
• Melatih keterampilan dan bakat
• Pementasan
• Pameran hasil karya
• Memeriksa kesehatan
• Bermain
• Bermain bermusik
• Berkumpul
• Ibadah
• Bersosialisasi dengan masyarakat
• R. tidur ( t.tinggal)
• R. Makan
• KM/WC
• R. Belajar
• R. Baca
• Bengkel latihan dan keterampilan
• R.konseling
• R. Musik dan seni
• Panggung pementasan
• R. Pameran
• R. Kesehatan
• R. Bermain
• R. Musik
• R. Komunal
• Musholla dan tempat ibadah
• TPA
Sumber : Analisis Penulis. 2010.
5) Pengelompokkan ruang Prinsip dasar pendekatan :
¾ Fungsi dan peran rumah singgah
¾ Zonifikasi
¾ Pengguna
¾ Kebutuhan ruang Analisa :
Seperti yang telah dikemukakan pada bahasan sebelumnya, bahwa untuk mencapai tujuan yang diinginkan maka rumah singgah ini mempunyai beberapa fungsi yang merupakan penjabaran dari peran rumah singgah itu sendiri dengan metode penanganan anak jalanan yang digunakan.
Dari beerbagai fungsi yang diwadahi dan kebutuhan ruang yang diperlukan maka dapat dihasilkan kelompok-kelompok ruang berdasarkan fungsi yang menaungi.
S
Sumber : Analisis Penulis. 2010.
PERAN KEBUTUHAN RUANG ZONIFIKASI
Perlindungan • R. tidur ( t.tinggal)
• KM/WC
• T. cuci dan jemur
• R. Makan
Edukasional • R. Belajar
• R. Baca • Publik
• Publik
Pelatihan • Bengkel kerja
• R. Keterampilan • Publik
• Publik
Pembinaan • R. Konseling
• R. Bersama
• R. Bagian pengelola
• Semi publik
• Semi publik
• Semi publik
Pengembangan • R. Pamer
• R. Musik
• Lapangan
• T. Pertunjukkan
• Publik
• Publik
• Publik
• Publik
Pengasuhan • R. Makan bersama
• R. Komunal
• R. Kesehatan
• R. Bersama
• R. Bagian pengelola
• Semi publik
• Publik
• Semi publik
• Publik
• Semi publik
Rekratif • Lapangan
• R. Bermain
• R. Konseling
• R. Bagian pengelola
• Musholla, R. Ibadah
• Semi publik
• Semi publik
• Publik
Tabel V.12 Pengelompokkan Ruang
Output :
PERAN KEBUTUHAN RUANG ZONIFIKASI
Perlindungan • R. tidur ( t.tinggal)
• KM/WC
• T. cuci dan jemur
• R. Makan
• Dapur
• Privat dan servis
Edukasional • R. Belajar
• R. Baca • Publik
Pelatihan • Bengkel kerja
• R. Keterampilan
• Publik
Pembinaan • R. Konseling
• R. Bersama
• R. Bagian pengelola
• Semi publik
Pengembangan • R. Pamer
• R. Musik
• Lapangan
• T. Pertunjukkan
• Publik
Pengasuhan • R. Makan bersama
• R. Komunal
• R. Kesehatan
• R. Bersama
• R. Bagian pengelola
• Semi publik
Rekratif • Lapangan
• R. Bermain
• R. Bersama
• Publik
Pencegahan, rehabilitasi dan adaptif
• R. Konseling
• R. Bagian pengelola
• Musholla, R. Ibadah
• Semi publik
Sumber : Analisis Penulis. 2010.
6) Karakter ruang
Prinsip dasar pendekatan :
¾ Fungsi rumah singgah
¾ Karakter aktifitas
¾ Karakter pengguna
¾ Kebutuhan ruang Analisa :
Berdasarkan pembahasan sebelumnya maka dalam menemukan karakter ruang ini harus didasarkan pada karakter aktifitas dan kebutuhan ruang yang ada. Dimana semuanya itu juga tidak bisa dilepaskan dari karakter pengguna di dalamnya.
Tabel V.13 Pengelompokkan Ruang yang direncanakan
PERAN KEBUTUHAN RUANG KARAKTER AKTIFITAS
Perlindungan • R. tidur ( t.tinggal)
• KM/WC
• T. cuci dan jemur
• R. Makan
• Dapur
• Terpisah berdasarkan gender (jenis kelamin)
Edukasional • R. Belajar
• R. Baca • Terpisah berdasarkan usia
Pelatihan • Bengkel kerja
• R. Keterampilan • Terpisah berdasarkan usia
Pembinaan • R. Konseling
• R. Bersama
• R. Bagian pengelola
• Terpisah berdasarkan usia
Pengembangan • R. Pamer
• R. Musik
• Lapangan
• T. Pertunjukkan
• Bersama‐sama
Pengasuhan • R. Makan bersama
• R. Komunal
• R. Kesehatan
• R. Bersama
• R. Bagian pengelola
• Bersama‐sama
Rekratif • Lapangan
• R. Bermain
• R. Bersama
• Bersama‐sama
Pencegahan, rehabilitasi dan adaptif
• R. Konseling
• R. Bagian pengelola
• Musholla, R. Ibadah
• Bersama‐sama
Sumber : Analisis Penulis. 2010
Output :
Dari hasil analisa diatas dapat dilihat karakter ruang pada ruang-ruang tertentu yang didalamnya terdapat pemisahan berdasarkan usia antara lain pada fasilitas edukasional, pelatihan dan pembinaan.
Sedangkan untuk karakter ruang yang lain disesuaikan dengn karakter anak jalanan pada umumnya.
Kebutuhan ruang yang memerlukan
karakter tertentu Karakter Ruang
• R. tidur anak jalanan
• R. Makan bersama
• R. Belajar
Untuk anak jalanan 5‐10 tahun
• Bebas bersekat dengan perabot yang minim.
• Besar tanpa ada meja makan dan kursi
• Karena suasana belajar sambil bermain ruang minim perabot dengan kondisi ruang yang luas tanpa kursi dan meja.
Tabel V.14 Karakter Ruang
Tabel V.15 Karakter Ruang yang direncanakan
Kebutuhan ruang yang memerlukan
karakter tertentu Karakter Ruang
Untuk anak jalanan 11‐16 tahun
• Bengkel latihan dan kursus :
Untuk anak jalanan 5‐10 tahun
Untuk anak jalanan 11‐16 tahun
• R. Komunal
• R. Bermain
Untuk anak jalanan 5‐10 tahun
Untuk anak jalanan 11‐16 tahun
• R. Musik
• Karena karakter anak jalanan yang tidak mau diatur maka ruang belajar dibiarkan tanpa meja dan kursi.
• Didalamnya terdapat rak‐rak pendek untuk menyimpang peralatan dengan kondisi ruang yang sama yakni tanpa bersekat.
• Karena sudah cukup besar tedapat rak‐rak untuk menyimpan ruang dan terbukaagar anak jalanan dapat berinteraksi dengan baik.
• Suasana ruang terbuka dengan kondisi ruang yang besar dan sederhana.
• Tidak terdapat rak yang membahayakan dan ruang cenderung luas dengan ornamen‐
ornamen sebagai hiasan
• Ruang cenderung luas, namun penggunaan ornamen lebih sedikit.
• Luas dengan kondisi terbuka.
Sumber : Analisis Penulis. 2010.
7) Besaran ruang
Prinsip dasar pendekatan :
¾ Kebutuhan ruang
¾ Daya tampung anak jalanan
¾ Sirkulasi
¾ Karakter ruang Analisa :
Besaran ruang pada fasilitas rumah singgah ini sebenarnya tidak memiliki aturan luas tertentu dimana ruang-ruang didalamnya memang harus bersifat fleksibel untuk mencukupi kebutuhan didalamnya.
Karena karakter anjal yang cenderung bebas sehingga ruangan yang diperlukan tidak harus berukuran tertentu.
Penentuan gerak flow
10% = standart flow gerak minimum
20% = kebutuhan keleluasan gerak
30% = tuntutan kenyamanan fisik
40% = untuk kenyamana praktis
50% = persyaratan spesifikasi kegiatan
60% = keterlibatan terhadap servis kegiatan
100 - 200% = untuk ruang umum atau hall Output :
• Besaran Ruang kelompok Fungsi Perlindungan (Rumah Hunian)
PEREMPUAN
Nama ruang Standart Jumlah Besararan ruang
Ruang Tidur Anak Kapasitas 2 anak, @ 1.5 – 2.0 m²
KM /WC Asumsi 1.25 x 2 m² =2.5 m² 9 9 x 2.5 m² = 22.5 m²
Dapur Asumsi 2 x 3 m = 6 m² 1 1 x 6 m² = 6 m²
Gudang Asumsi 3 x 3 m = 9 m² 1 1 x 9 m² = 9 m²
Tempat cuci 1 1 x 6 m² = 6 m²
Tempat jemur Asumsi 4 x 3 m = 12 m² 1 1 x 12 m² = 12 m²
LAKI‐LAKI
Nama ruang Standart Jumlah Besararan ruang
Ruang Tidur Anak Kapasitas 4 anak, @ 1.5 – 2.0 m² Luasan = 4 x 1.5 m = 6 m² Flow 40% = 40% x 6 m² = 2.4 m² Total besaran ruang = 8.4 m²
42 42 x 8.4m² = 352.8 m²
Ruang Tidup
Tabel V.16 Besaran Ruang fungsi perlindungan yang direncanakan
Nama ruang Standart Jumlah Besararan ruang
Dapur Asumsi 4 x 4 m = 16 m² 1 1 x 16 m² = 16 m²
KM /WC Asumsi 1.25 x 2 m² =2.5 m² 9 9 x 2.5 m² = 22.5 m²
Tempat cuci Asumsi 4 x 2 m = 8 m² 1 1 x 8 m² = 8 m²
Tempat jemur Asumsi 4 x 4 m = 16 m² 1 1 x 16 m² = 16 m²
Gudang Asumsi 3 x 2 m = 9 m² 3 3 x 9 m² = 27 m²
Sumber : Analisis Penulis. 2010.
• Besaran Ruang kelompok Fungsi Pendidikan
Anak jalanan 5‐10 tahun
Nama ruang Standart Jumlah Besararan ruang
Kelas Kapasitas 25 anak, modul @ 1.2 – 2.0
Nama ruang Standart Jumlah Besararan ruang
Kelas Kapasitas 30 anak, modul @ 1.2 – 2.0 m²
Ruang guru Kapasitas 15 orang , @ 1.2 – 2.0 m² Luasan = 15 x 2.0 m = 30 m² Flow 30% = 50% x 30 m² = 15.0 m² Total besaran ruang = 49.0 m²
1 1 x 45 m² = 45 m²
Koperasi Asumsi 1.5 x 3 = 4.5 m² 1 1 x 4.5 m² = 4.5 m²
Lavatory Wanita Kapasitas 3 orang , @ 1.2 – 2.0 m² Luasan = 3 x 1.5 m = 4.5 m² Flow 30% = 50% x 4.5 m² = 2.25 m² Total besaran ruang = 6.75 m²
9 9 x 6.75 m² = 60.75 m²
Wastafel asumsi 1 x 1.75 x 0.6 = 1.05 m² 3 3 x 1.05 m² = 3.15 m² Lavatory Pria Kapasitas 2 orang , @ 1.2 – 2.0 m²
Tabel V.17 Besaran Ruang fungsi pendidikan yang direncanakan
Rumah Baca
Kapasitas 4 orang , @ 1.2 – 2.0 m² Luasan = 4 x 1.2 m = 4.8 m²
Sumber : Analisis Penulis. 2010.
• Besaran Ruang kelompok Fungsi Pelatihan & Pengembangan
Nama ruang Standart Jumlah Besararan ruang
Bangunan Pelatihan
Kelas Pelatihan Kapasitas 20 anak, modul @ 1.2 – 2.0 m²
Luasan = 20 x 1.2 m = 24 m² Flow 40% = 40% x 24 m² = 9.6 m² Total besaran ruang = 33.6 m²
3 3 x 33.6 m² = 100.8 m²
Laboratorium /
3 3 x 33.6 m² = 100.8 m²
Lavatory Wanita Kapasitas 2 orang , @ 1.2 – 2.0 m²
KM /WC Asumsi 1.5 – 2 m²
2 9 x 1.5 m² = 13.5 m² Gudang Asumsi 3 x 3 m² = 9 m²
2 2 x 9 m² = 18 m²
Bangunan Kesenian
Ruang seni Musik Kapasitas 20 anak, modul @ 1.2 – 2.0 m² Sumber : Analisis Penulis. 2010.
Tabel V.18 Besaran Ruang fungsi pelatihan yang direncanakan
• Besaran Ruang kelompok Fungsi Pengelola
Nama ruang Standart Jumlah Besararan ruang
Ruang Tamu Asumsi 24 m² 2 2 x 24 m² = 48 m²
Ruang Karyawan Kapasitas 15orang, modul @ 1.2 – 2.0 m² Ruang Rapat Kapasitas 20 orang, modul @ 1.2 – 2.0
m²
Asumsi 20 m² 1 1 x 20 m² = 20 m²
Ruang konseling Khusus
Asumsi 9 m² 2 1 x 9 m² = 18 m²
Ruang Display Karya indoor
Asumsi 35 m² 1 1 x 35 m² = 35 m²
Ruang Tamu Asumsi 24 m²
Asumsi 20 m² 1 1 x 20 m² = 20 m²
Dapur Asumsi 17.5 m²
1 1 x 17.5 m² = 17.5 m²
Ruang makan Asumsi 27 m² 1 1 x 27 m² = 27 m²
Tabel V.19 Besaran Ruang fungsi pengelola yang direncanakan
Nama ruang Standart Jumlah Besararan ruang
Gudang Asumsi 9 m² 1 1 x 9 m² = 9 m²
Lavatory Wanita Kapasitas 3 orang , @ 1.2 – 2.0 m²
Ruang pengelola Asumsi 20 m² 1 1 x 20 m² = 20 m²
Ruang tamu Asumsi 10 m² 1 1 x 10m² = 10 m²
Ruang arsip Asumsi 20 m² 1 1 x 20m² = 20 m²
Ruang rapat Asumsi 20 m² 1 1 x 20m² = 20 m²
Gudang Asumsi 5 m² 1 1 x 5m² = 5 m²
KM/WC Asumsi 1.5 ‐2 m² 2 2 x 1.5m² = 3 m²
Sumber : Analisis Penulis. 2010.
• Besaran Ruang kelompok Fungsi Pengasuhan
Nama ruang Standart Jumlah Besararan ruang
Ruang makan bersama
Asumsi 100 m² 1 1 x 100 m² = 100 m²
Ruang berkumpul bersama
Asumsi 100 m² 1 1 x 100 m² = 100 m²
Dapur Asumsi 15 m² 1 1 x 15m² = 15 m²
Ruang audio / alat Asumsi 15 m² 1 1 x 15m² = 15 m²
Teras Asumsi 9 m² 1 1 x 9 m² = 9 m²
Lavatory Wanita Kapasitas 2 orang , @ 1.2 – 2.0 m² Sumber : Analisis Penulis. 2010.
Tabel V.20 Besaran Ruang fungsi pengasuhan yang direncanakan
• Besaran Ruang kelompok Fungsi Penunjang
Nama ruang Standart Jumlah Besararan ruang
Masjid Asumsi 250 m² 1 1 x 250 m² = 250 m²
Komunal Asumsi 100 m² 2 1 x 8m² = 8 m²
Taman berkumpul Asumsi 150 m² 1 1 x 150 m² = 150 m²
Taman Internal Asumsi 300 m² 1 1 x 300m² = 300 m²
Parkir Asumsi 580 m² 2 2 x 580 m² = 1160 m²
KM /WC Asumsi 6 m² 8 1 x 6m² = 6 m²
Lapangan dan display
Asumsi 750 m² 1 1 x 750m² = 450 m²
Sumber : Analisis Penulis. 2010.
Total luasan yang mewadahi fasilitas-fasilitas kegiatan di Rumah singgah ini adalah :
Kelompok Perlindungan : 925 m² Kelompok Pendidikan : 1103.96 m² Kelompok Pengembangan & pelatihan : 517.95 m² Kelompok Pengelola : 757.14 m² Kelompok Pengasuhan : 257.15 m²
Kelompok Penunjang : 2324 m²
Total Luasan : 5885.2 m² ≈ 5885 m²
8) Pola hubungan dan organisasi ruang Prinsip dasar pendekatan :
¾ Kebutuhan ruang
¾ Pengguna
¾ Karakter aktifitas
¾ Zonifikasi Analisa :
Dari berbagai kebutuhan ruang dan karakter aktifitas yang ada makan
Dari berbagai kebutuhan ruang dan karakter aktifitas yang ada makan