• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV DATA DAN ANALISIS DATA PENELITIAN

B. Analisis Data Penelitian

3. Analisis Catatan dan Refleksi Mingguan Tutor

Berdasarkan rangkuman refleksi tutor yang terdapat pada Lampiran 7, peneliti menganalisis dengan mengambil poin-poin penting yang berkaitan dengan penelitian ini.

a. Minggu ke-1 dan ke-2

1) Beberapa mahasiswa masih kesulitan menuliskan kembali angka ke dalam bentuk huruf maupun sebaliknya dan masih kesulitan dalam membaca angka.

2) Banyak mahasiswa yang masih kesulitan memahami soal karena kurang memahami bahasa formal dibandingkan bahasa sederhana (bahasa keseharian).

3) Ada mahasiswa yang kesulitan dalam melakukan pengurangan bilangan asli.

4) Beberapa mahasiswa lebih cepat memahami soal yang berkaitan dengan uang dibandingkan dengan angka-angka biasa.

5) Sebagian mahasiswa membaca atau menulis angka atau bilangan ribuan atau lebih dengan menambahkan kata Rupiah. Contohnya: 1.251 dibaca

“Seribu Dua Ratus Lima Puluh Satu Rupiah”.

6) Ada mahasiswa yang dapat menyebutkan bilangan bulat negatif, tetapi hanya bilangan bulat negatif yang ganjil saja, yaitu:

−1, −3, −5, −7, −9, dst.

b. Minggu ke-3 hingga minggu ke-5

1) Banyak mahasiswa yang kesulitan memahami materi perkalian dan pembagian, mahasiswa masih menjawab dengan sangat lama dan jawabannya belum tentu tepat, jika dibimbing secara individu mahasiswa yang lain cenderung bosan dan mengantuk.

2) Banyak mahasiswa yang mengalami kesulitan dalam memahami soal cerita. Masalah utamanya ialah kendala Bahasa yang mungkin asing bagi mereka sehingga mahasiswa kesulitan dalam memahami maksud soal dan menerjemahkan kedalam bentuk matematika.

3) Beberapa mahasiswa yang belum mengerti tidak mau bertanya dan menjawab ketika tutor bertanya.

c. Minggu ke-6 hingga minggu ke-8

1) Sebagian besar mahasiswa masih kesulitan menghitung perkalian dan pembagian terlebih jika angkanya ratusan, ribuan, dan ratusan ribu.

2) Beberapa mahasiswa kesulitan dalam menyesuaikan diri dengan tutor yang baru, penjelasan tutor membuat binggung karena penggunaan bahasa tutor dalam menyampaikan materi tidak dipahami mahasiswa.

3) Beberapa mahasiswa belum lancar membaca dan menulis sehingga saat mengenal bilangan mengalami sedikit kesulitan.

4) Ada 1 mahasiswa yang belum mengetahui “0+1=..?”, mahasiswa tersebut masih menjawab 0+1=10. Tutor menanyakan kenapa 10?

Mahasiswa tersebut menjawab, “kalau 0 digabung dengan 1 berarti 10 karena 0 tidak bisa ditulis di depan 1 maka saya tuliskan dibelakang 1 jadi hasilnya 10”.

5) Beberapa mahasiswa kesulitan dalam menghafal perkalian 1 sampai 9 yang dirasa menjadi dasar bagi perkalian bilangan-bilangan yang lebih besar lainnya.

6) Sebagian besar mahasiswa masih kesulitan menyelesaikan soal cerita.

Terlihat ketika tidak ada mahasiswa yang dapat mengerjakan soal sampai selesai. Padahal jika diberikan soal dalam bentuk hitungan langsung mahasiswa sudah mampu mengerjakannya.

d. Minggu ke-9 hingga minggu ke-11

1) Beberapa mahasiswa kesulitan memahami maksud soal cerita dan bingung harus menggunakan operasi pecahan yang mana.

2) Sebagian besar mahasiswa belum memahami cara menyelesaikan soal cerita, masih sulit mengerti bahasa dalam soal cerita seperti: (…bagian dari…, sisa dari…, bagian yang diperoleh masing-masing adalah…).

Mahasiswa memerlukan banyak latihan menyelesaikan soal cerita.

3) Beberapa mahasiswa kesulitan menentukan rentang antar jam, seperti rentang antara pukul 09.55 sampai pukul 10.15.

4) Cara belajar mahasiswa, ada mahasiswa yang mengerjakan secara berkelompok namun ada juga yang mengerjakan sendiri.

e. Minggu ke-12 hingga minggu ke-14

1) Semua mahasiswa semangat dan antusias dalam belajar.

2) Kebanyakan mahasiswi mengerjakan soal dengan cepat dan tepat, sedangkan para mahasiswa masih cukup lambat dan kurang teliti.

3) Sebagian besar daya ingat mahasiswa dalam mengingat kembali materi-materi yang sudah dipelajari masih sangat rendah.

4. Analisis Hasil Pengamatan dan Interaksi dengan Mahasiswa dan Tutor Berdasarkan data yang diperoleh peneliti (dapat dilihat pada Bab IV A4). Berikut hal-hal penting yang dapat digunakan untuk penelitian ini:

a. Hasil Pengamatan dan Interaksi dengan Mahasiswa

1) Semua mahasiswa sangat antusias dan semangat selama proses pembelajaran berlangsung.

2) Ada mahasiswa yang mudah lupa dalam menjelaskan hasil pekerjaannya.

3) Beberapa mahasiswa kurang memahami penjelasan tutor mengenai pecahan jika hanya menggunakan ilustrasi gambar.

4) Sebagian besar mahasiswa memiliki rasa ingin tahu yang tinggi, terlihat ketika mahasiswa berusaha memahami dan menyelesaikan soal dengan meminta bantuan tutor, peneliti, dan temannya.

5) Beberapa mahasiswa masih kesulitan dalam mengurutkan pecahan, karena ada mahasiswa yang menganggap 1

2 lebih kecil dari 1

5 karena 5 (penyebut) lebih besar dari 2 (penyebut).

6) Kebanyakan mahasiswa kesulitan memahami dan menyelesaikan soal cerita.

7) Ada mahasiswa yang masih belum lancar dalam membaca dan menulis.

b. Hasil Pengamatan dan Interaksi dengan Tutor

1) Beberapa tutor yang tidak menggunakan intonasi suara dengan maksimal.

2) Ada tutor menggunakan aplikasi kahoot dalam proses pembelajaran.

3) Sebagian besar tutor menunjuk/meminta mahasiswa untuk menerangkan hasil pekerjaannya di depan kelas dan teman lainnya diperbolehkan untuk bertanya apabila ada yang masih belum dipahami.

47 BAB V

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Pada hasil penelitian, peneliti menggunakan data yang sudah di analisis dalam menentukan kemampuan, kesulitan, penyebab mengalami kesulitan, upaya-upaya, dan rekomendasi pembelajaran yang telah dilakukan tutor.

1. Kemampuan dan Kesulitan Mahasiswa

Berdasarkan hasil tes yang sudah di analisis (dapat dilihat pada Lampiran 3), peneliti mengelompokkan soal berdasarkan 2 jenis yaitu soal langsung dan soal cerita.

a. Kemampuan Mahasiswa 1) Soal Langsung

a) Tes II Kelas A Nomor 8

Tabel 5.1 Hasil Analisis Kemampuan Menjawab Pada Tes II kelas A Nomor 8

No Kemampuan Jumlah Persentase

1. Mampu memahami soal 17 68%

2. Mampu menyalin gambar yang sesuai pada soal

18 72%

3. Mampu menyajikan nilai pecahan dengan benar sesuai gambar di soal

8 32%

b) Tes II Kelas A Nomor 9

Tabel 5.2 Hasil Analisis Kemampuan Menjawab Pada Tes II Kelas A Nomor 9

No Kemampuan Jumlah Persentase

1. Mampu memahami soal 19 76%

2. Mampu menyalin gambar yang sesuai pada soal

22 88%

3. Mampu menyajikan nilai pecahan dengan benar sesuai gambar di soal

7 28%

c) Tes II Kelas B Nomor 7

Tabel 5.3 Hasil Analisis Kemampuan Menjawab Pada Tes II Kelas B Nomor 7

No Kemampuan Jumlah Persentase

1. Mampu memahami soal 18 78%

2. Mampu mengenal pecahan sebagai bagian yang utuh

14 61%

3. Mampu menentukan nilai pecahan berdasarkan gambar pada soal

9 39%

Rata-rata kemampuan mahasiswa dalam mengerjakan soal langsung secara kesuluruhan sebagai berikut:

Tabel 5.4 Rata-rata Keseluruhan Hasil Analisis Kemampuan Menjawab Soal Langsung

No Kemampuan Persentase

1. Mampu memahami soal 74%

2. Mampu menyalin gambar yang sesuai pada soal 80%

3. Mampu menyajikan nilai pecahan dengan benar sesuai gambar di soal

30%

4. Mampu mengenal pecahan sebagai bagian yang utuh 61%

5. Mampu menentukan nilai pecahan berdasarkan gambar pada soal

39%

2) Soal Cerita

a) Tes II Kelas A Nomor 10

Tabel 5.5 Hasil Analisis Kemampuan Menjawab Pada Tes II Kelas A Nomor 10

No Kemampuan Jumlah Persentase

1. Mampu menyelesaikan soal secara sistematis (menuliskan diketahui, ditanya, proses penyelesaian, dan kesimpulan)

7 28%

2. Mampu menuliskan yang diketahui dan ditanya dengan benar

9 36%

3. Mampu menggunakan strategi penyelesaian yang sesuai (menggunakan tanda pembanding pecahan atau menyamakan penyebut) dengan tepat

2 8%

4. Mampu melakukan perhitungan dengan tepat 2 8%

5. Mampu menentukan jawaban akhir dengan benar 11 44%

b) Tes II Kelas B Nomor 8

Tabel 5.6 Hasil Analisis Kemampuan Menjawab Pada Tes II Kelas B Nomor 8

No Kemampuan Jumlah Persentase

1. Mampu menyelesaikan soal secara sistematis (menuliskan diketahui, ditanya, proses penyelesaian, dan kesimpulan)

4 17%

2. Mampu menuliskan yang diketahui dan ditanya dengan benar

11 48%

3. Mampu menggunakan strategi penyelesaian yang sesuai dengan benar

1 4%

c) Tes III Kelas B Nomor 5

Tabel 5.7 Hasil Analisis Kemampuan Menjawab Pada Tes III Kelas B Nomor 5

No Kemampuan Jumlah Persentase

1. Mampu menyelesaikan soal secara sistematis (menuliskan diketahui, ditanya, proses penyelesaian, dan kesimpulan)

15 65%

2. Mampu menuliskan yang diketahui dan ditanya dengan benar

18 78%

3. Mampu menggunakan strategi penyelesaian yang sesuai (menggunakan tanda pembanding pecahan, menyamakan penyebut, mengurutkan pecahan) dengan tepat

4 17%

4. Mampu melakukan perhitungan dengan tepat 4 17%

5. Mampu menentukan jawaban akhir dengan benar 6 26%

Rata-rata kemampuan mahasiswa dalam mengerjakan soal cerita secara kesuluruhan sebagai berikut:

Tabel 5.8 Rata-rata Keseluruhan Hasil Analisis Kemampuan Menjawab Soal Cerita

No Kemampuan Persentase

1. Mampu menyelesaikan soal secara sistematis 37%

2. Mampu menuliskan yang diketahui dan ditanya dengan benar (tidak sistematis)

54%

3. Mampu menggunakan strategi penyelesaian yang sesuai dengan tepat

10%

4. Mampu melakukan perhitungan dengan tepat 13%

5. Mampu menuliskan kesimpulan dengan benar 35%

b. Kesulitan Mahasiswa 1) Soal Langsung

a) Tes II Kelas A Nomor 8

Tabel 5.9 Hasil Analisis Kesulitan Menjawab Tes II Kelas A Nomor 8

No Kesulitan Jumlah Persentase

1. Kesulitan menyalin gambar yang sesuai dengan soal

7 28%

2. Kesulitan menyajikan nilai pecahan dengan benar sesuai gambar di soal

17 68%

3. Kesulitan mengerjakan soal (tidak mengerjakan soal)

1 4%

4. Kesulitan menggunakan strategi penyelesaian yang sesuai (menggunakan definisi pecahan dan pecahan senilai)

17 68%

b) Tes II Kelas A Nomor 9

Tabel 5.10 Hasil Analisis Kesulitan Menjawab Tes II Kelas A Nomor 9

No Kesulitan Jumlah Persentase

1. Kesulitan menyalin gambar yang sesuai dengan soal

3 12%

2. Kesulitan menyajikan nilai pecahan dengan benar sesuai gambar di soal

18 72%

3. Kesulitan mengerjakan soal (tidak mengerjakan soal)

1 4%

4. Kesulitan menggunakan strategi penyelesaian yang sesuai (menggunakan definisi pecahan dan pecahan senilai)

18 72%

c) Tes II Kelas B Nomor 7

Tabel 5.11 Hasil Analisis Kesulitan Menjawab Tes II Kelas B Nomor 7

No Kesulitan Jumlah Persentase

1. Kesulitan membedakan mana pembilang dan penyebut dalam menyelesaikan soal

6 26%

2. Kesulitan menentukan nilai pecahan dari sebuah gambar dengan tepat

14 61%

3. Kesulitan mengerjakan soal (tidak mengerjakan soal)

2 9%

4. Kesulitan melakuan perhitungan dengan benar 2 9%

5. Kesulitan menuliskan kesimpulan dengan tepat 7 30%

Berdasarkan hasil persentase diatas rata-rata kesulitan mahasiswa dalam mengerjakan soal langsung secara kesuluruhan sebagai berikut:

Tabel 5.12 Rata-rata Keseluruhan Hasil Analisis Kesulitan Menjawab Soal Langsung

No Kesulitan Persentase

1. Kesulitan menyalin gambar yang sesuai dengan soal 20%

2. Kesulitan menyajikan nilai pecahan dengan benar sesuai gambar di soal

70%

3. Kesulitan mengerjakan soal (tidak mengerjakan soal) 6%

4. Kesulitan menggunakan strategi penyelesaian yang sesuai (menggunakan definisi pecahan dan pecahan senilai)

70%

5. Kesulitan membedakan mana pembilang dan penyebut dalam menyelesaikan soal

26%

6. Kesulitan menentukan nilai pecahan dari sebuah gambar dengan tepat

61%

7. Kesulitan melakuan perhitungan dengan benar 9%

8. Kesulitan menuliskan kesimpulan dengan tepat 30%

2) Soal Cerita

a) Tes II Kelas A Nomor 10

Tabel 5.13 Hasil Analisis Kesulitan Menjawab Tes II Kelas A Nomor 10

No Kesulitan Jumlah Persentase

1. Kesulitan memahami maksud soal 12 48%

2. Kesulitan menyelesaikan soal secara sistematis (menuliskan diketahui, ditanya, proses

penyelesaian, dan kesimpulan)

18 72%

3. Kesulitan menuliskan yang diketahui dan ditanya dengan benar

16 64%

4. Kesulitan dalam menentukan strategi penyelesaian yang sesuai

21 84%

5. Kesulitan dalam mengurutkan bilangan pecahan menggunakan garis bilangan

1 4%

6. Kesulitan dalam membandingkan bilangan pecahan menggunakan metode arsir

1 4%

7. Kesulitan melakukan perhitungan dengan tepat 3 12%

8. Kesulitan menuliskan kesimpulan dengan benar 3 12%

9. Kesulitan mengerjakan soal (tidak mengerjakan soal)

9 36%

b) Tes II Kelas B Nomor 8

Tabel 5.14 Hasil Analisis Kesulitan Menjawab Tes II Kelas B Nomor 8

No Kesulitan Jumlah Persentase

1. Kesulitan memahami maksud soal 7 30%

2. Kesulitan menyelesaikan soal secara sistematis (menuliskan diketahui, ditanya, proses

penyelesaian, dan kesimpulan)

18 78%

3. Kesulitan menuliskan yang diketahui dan ditanya dengan benar

10 43%

4. Kesulitan dalam menentukan strategi penyelesaian yang sesuai

19 83%

5. Kesulitan menggunakan tanda pembanding pecahan dalam menyelesaikan soal

4 17%

6. Kesulitan melakukan perhitungan dengan tepat 9 39%

7. Kesulitan menuliskan kesimpulan dengan benar 18 78%

8. Kesulitan mengerjakan soal (tidak mengerjakan soal)

3 13%

c) Tes III Kelas B Nomor 5

Tabel 5.15 Hasil Analisis Kesulitan Menjawab Tes III Kelas B Nomor 5

No Kesulitan Jumlah Persentase

1. Kesulitan memahami maksud soal 8 35%

2. Kesulitan menyelesaikan soal secara sistematis (menuliskan diketahui, ditanya, proses

penyelesaian, dan kesimpulan)

8 35%

3. Kesulitan menuliskan yang diketahui dan ditanya dengan benar

3 13%

4. Kesulitan dalam menentukan strategi penyelesaian yang sesuai

7 30%

5. Kesulitan menggunakan tanda pembanding pecahan dalam menyelesaikan soal

9 39%

6. Kesulitan melakukan perhitungan dengan tepat 4 17%

7. Kesulitan menuliskan kesimpulan dengan benar 11 48%

8. Kesulitan mengerjakan soal (tidak mengerjakan soal)

2 9%

Berdasarkan hasil persentase diatas rata-rata kesulitan mahasiswa dalam mengerjakan soal cerita secara kesuluruhan sebagai berikut:

Tabel 5.16 Rata-rata Keseluruhan Hasil Analisis Kesulitan Menjawab Soal Cerita

No Kesulitan Persentase

1. Kesulitan memahami maksud soal 38%

2. Kesulitan menyelesaikan soal secara sistematis (menuliskan diketahui, ditanya, proses penyelesaian, dan kesimpulan)

67%

3. Kesulitan menuliskan yang diketahui dan ditanya 40%

4. Kesulitan dalam menentukan strategi penyelesaian yang sesuai dalama menyelesaikan soal

63%

5. Kesulitan menggunakan tanda pembanding pecahan dalam menyelesaikan soal

28%

6. Kesulitan dalam mengurutkan bilangan pecahan menggunakan garis bilangan

4%

7. Kesulitan dalam membandingkan bilangan pecahan menggunakan metode arsir

4%

8. Kesulitan melakukan perhitungan dengan tepat 23%

9. Kesulitan menuliskan kesimpulan dengan benar 46%

10. Kesulitan mengerjakan soal (tidak mengerjakan soal) 29%

2. Penyebab Kesulitan Mahasiswa

Berdasarkan data yang peneliti peroleh, terdapat beberapa penyebab kesulitan belajar mahasiswa yang peneliti kelompokkan kedalam dua kategori yaitu faktor internal dan eksternal.

a. Faktor Internal (Berasal dari dalam diri sendiri)

1) Kebiasaan yang tidak baik seperti malas dan membolos

2) Kurang minat terhadap pelajaran matematika dan menjudge bahwa matematika sulit untuk dipahami

3) Mahasiswa belum lancar membaca, menulis, dan berhitung

4) Rendahnya daya ingat mahasiswa dalam mengingat kembali materi-materi yang sudah dipelajari

5) Menganggap materi pecahan sulit untuk dipelajari 6) Konsentrasi yang mudah terganggu

7) Mahasiswa belum terbiasa menyelesaikan soal cerita b. Faktor Eksternal (Berasal dari luar diri sendiri)

1) Rendahnya kehidupan ekonomi keluarga.

2) Pendidikan di Kabupaten Mappi masih tertinggal 3. Upaya-upaya yang sudah dilakukan tutor dan hasilnya

Upaya-upaya yang sudah dilakukan tutor dalam meminimalisir kesulitan-kesulitan yang dialami mahasiswa yaitu sebagai berikut:

a. Tutor memperkenalkan konsep pecahan secara kontekstual b. Tutor memberikan motivasi kepada setiap mahasiswa

c. Tutor menggunakan bahasa dan intonasi yang sederhana dan baik d. Tutor memberikan tugas tambahan kepada mahasiswa

e. Tutor menggunakan aplikasi kahoot 4. Rekomendasi Pembelajaran Selanjutnya

Peneliti membuat rekomendasi strategi pembelajaran untuk kegiatan matrikulasi periode selanjutnya. Strategi tersebut dibuat berdasarkan pertimbangan dari hasil upaya-upaya yang sudah dilakukan tutor sebelumnya.

Adapun rekomendasi pembelajaran tersebut sebagai berikut:

a. Menggunakan alat peraga untuk memberikan pengalaman nyata dalam memahami materi.

b. Tutor mengadakan permainan.

c. Tutor mengusulkan kepada mahasiswa untuk menggunakan buku berpetak dalam pembelajaran matematika.

B. Pembahasan

1. Kemampuan dan Kesulitan Mahasiswa a. Kemampuan Mahasiswa

1) Soal Langsung

a) Mampu memahami masalah/soal

Berdasarkan hasil analisi Tabel 5.4, banyak mahasiswa yang sudah mampu memahami soal untuk membuat gambar sesuai dengan nilai pecahan atau mengarsir bagian daerah yang sesuai pada gambar di soal.

b) Mampu menyalin gambar yang sesuai pada soal

Soal ini mengharuskan mahasiswa untuk menyelesaikan soal sesuai gambar di yang diberikan, selanjutnya dapat dilihat bahwa sebagian besar mahasiswa sudah mampu menyalin gambar pada lembar jawabannya. Beberapa mahasiswa yang hanya menyalin gambar tanpa mengarsirkan daerah yang diminta pada soal juga dianggap sudah mampu menyalin gambar dengan tepat.

c) Mampu menyajikan nilai pecahan dengan benar sesuai gambar di soal

Berdasarkan hasil analisi Tabel 5.4, dapat dilihat bahwa beberapa mahasiswa saja yang dapat menunjukkan atau menyajikan nilai pecahan sesuai dengan gambar di soal menggunakan konsep yang benar.

d) Mampu mengenal pecahan sebagai bagian yang utuh

Beberapa mahasiswa sudah mampu untuk merencanakan penyelesaian soal dengan memahami makna dari pecahan sebagai bagian yang utuh dan membedakan antara penyebut dan pembilang dengan benar.

e) Mampu menentukan nilai pecahan berdasarkan gambar pada soal Berdasarkan hasil analisi Tabel 5.4, dapat dilihat bahwa beberapa mahasiswa sudah mampu menentukan nilai pecahan berdasarkan gambar pada soal dengan tepat menggunakan konsep pecahan.

2) Soal Soal Cerita

a) Mampu menyelesaikan soal secara sistematis

Langkah pertama yang harus dilakukan untuk menyelesaikan soal cerita matematika adalah membaca dan memahami informasi maupun permasalahan yang ada dalam soal. Membaca dan memahami soal dapat dilihat dari kemampuan mahasiswa dalam mengerjakan soal secara sistematis yaitu menuliskan penyelesaian soal dengan menuliskan diketahui, ditanya, proses penyelesaian dan jawaban akhir/kesimpulannya. Mahasiswa yang sudah menuliskan apa yang diketahui dan ditanyakan pada soal yang dibacanya mengidentifikasikan adanya kemampuan dalam membaca dan memahami soal. Beberapa mahasiswa sudah mampu mengerjakan soal secara sistematis.

b) Mampu menuliskan yang diketahui dan ditanya dengan benar Setengah mahasiswa matrikulasi mampu menuliskan yang diketahui dan ditanya dengan benar. Beberapa mahasiswa yang hanya menuliskan apa yang diketahui dan ditanya pada soal, penyelesaian secara sistematis tetapi cara penyelesaiannya salah, atau jawaban akhirnya salah juga dianggap mampu menuliskan yang diketahui dan ditanya jika informasi tersebut ditulis dengan benar.

Menurut Polya (Haryati, 2013: 137), untuk memahami suatu masalah dalam soal, siswa harus mengidentifikasi apa yang diketahui dari masalah dan mengabaikan hal-hal yang tidak relevan dengan masalah.

c) Mampu menggunakan strategi penyelesaian dengan tepat

Sedikit mahasiswa yang mampu menggunakan strategi penyelesaian dengan tepat. Strategi penyelesaian tersebut dapat berupa dengan cara menyamakan penyebut kedua atau lebih bilangan pecahan, mengurutkan bilangan pecahan, metode arsiran daerah atau menggunakan tanda pembanding dengan benar.

d) Mampu melakukan perhitungan

Setelah menentukan operasi hitung, mahasiswa selanjutnya melakukan proses operasi untuk mendapatkan hasilnya. Hanya sedikit mahasiswa yang mampu melakukan perhitungan dan memperoleh hasil dengan benar.

e) Mampu menuliskan jawaban akhir dengan benar

Berdasarkan hasil analisi Tabel 5.8, beberapa mahasiswa mampu menuliskan jawaban akhir dengan benar. Jawaban akhir ini dapat berupa hasil atau kesimpulan jawaban.

b. Kesulitan Mahasiswa

Kesulitan mahasiswa dapat diketahui berdasarkan kesalahan-kesalahan yang sering dilakukan mahasiswa dalam menyelesaikan soal yang diberikan. Kesulitan tersebut sesuai menurut ahli Jamaris (2015) yaitu:

1) Soal Langsung

a) Kelemahan dalam menghitung

(1) Kesulitan melakukan perhitungan dengan benar

Berdasarkan soal yang diberikan yaitu menentukan nilai pecahan, beberapa mahasiswa mengerjakannya menggunakan perhitungan. Walaupun dalam penyelesaiannya seharusnya tidak perlu melakukan perhitung tetapi ada mahasiswa yang kurang tepat dalam proses operasi untuk mendapatkan hasil yang benar.

Kesalahan dalam ini termasuk dalam salah satu dari 6 jenis kesalahan menurut Movshovitz-Hadar (1987) yaitu kesalahan teknis dimana mahasiswa melakukan kesalahan perhitungan.

Gambar 5.1 Hasil Pekerjaan Tes II Kelas B Nomor 7

b) Kesulitan dalam menstransfer pengetahuan

(1) Kesulitan menyalin gambar yang sesuai dengan soal

Dari hasil pekerjaan mahasiswa, kesulitan menyalin gambar dengan benar dialami oleh mahasiswa karena salah dalam menggambar bentuk bangun daerah yang ada di soal atau tidak menyalin gambar yang sesuai namun membuat gambar sendiri sesuai bilangan pecahan yang ditanyakan. Kesalahan dalam ini termasuk dalam salah satu dari 6 jenis kesalahan menurut Movshovitz-Hadar (1987) yaitu kesalahan menggunakan data dimana mahasiswa kurang tepat dalam menyalin data atau menyatakan suatu syarat yang tidak sesuai.

Gambar 5.2 Hasil Pekerjaan Tes II Kelas A Nomor 8 c) Pemahaman bahasa matematika yang kurang

(1) Kesulitan mengerjakan soal (tidak mengerjakan soal)

Berdasarkan hasil analisis Tabel 5.12, kesulitan dalam mengerjakan soal dialami oleh beberapa mahasiswa yang tidak mengerjakan soal. Berdasarkan hasil pengamatan, mahasiswa tidak mengerjakan soal karena tidak mampu memahami soal, kesulitan dalam menentukam langkah penyelesaian yang harus dilakukannya atau kehabisan waktu dalam menyelesaikannya.

(2) Kesulitan menuliskan jawaban akhir dengan benar

Dalam menyelesaikan soal, beberapa mahasiswa masih kesulitan dalam menuliskan jawaban akhir dengan benar. Dapat dilihat bahwa mahasiswa salah dalam menuliskan kesimpulan seperti “daerah yang diarsir adalah 1

6”, kesalahan dalam penulisan kesimpulan dapat mengubah makna soal karena pada soal yang ingin ditentukan adalah daerah yang tidak diarsir. Walaupun jawaban akhir benar yaitu 1

6 tetapi kesimpulan termasuk tidak tepat. Hal ini termasuk kedalam salah satu kesalahan yang diungkapkan oleh Movshovitz-Hadar (1987) yaitu penyelesaian yang tidak diperiksa lagi. Kesalahan ini terjadi ketika siswa mengerjakan soal secara terburu-buru sehingga pekerjaannya tidak dikoreksi kembali.

d) Kesulitan dalam persepsi Visual

(1) Kesulitan menyajikan nilai pecahan sesuai gambar di soal

Berdasarkan hasil analisi Tabel 5.12, dapat dilihat bahwa banyak mahasiswa yang kesulitan dalam menunjukkan atau menyajikan nilai pecahan sesuai dengan gambar di soal.

Kesalahan dalam menyajikan nilai pecahan ini termasuk dalam salah satu kesalahan yang sering terjadi menurut Supriyanto dan Purwaningsih (2011:34-68) yaitu kesalahan menyajikan nilai pecahan.

(2) Kesulitan menggunakan strategi penyelesaian yang sesuai Berdasarka hasil analisis Tabel 5.12, ada banyak mahasiswa yang masih mengalami kesulitan dalam menyelesaikan soal dengan konsep pengerjaan dengan benar.

Sebagian besar mahasiswa dalam kesulitan jenis ini mampu menyelesaikan soal hingga selesai tetapi proses dan hasil penyelesaiannya kurang tepat. Ada mahasiswa yang tidak menentukan nilai pecahan tetapi mengoprasikan bilangan yang diarsir dan tidak diarsir. Kesalahan dalam ini termasuk dalam salah satu dari 6 jenis kesalahan menurut Movshovitz-Hadar (1987) yaitu kesalahan menggunakan teorema atau definisi dimana mahasiswa melakukan penyelesaian yang tidak sesuai dengan permasalahan yang diberikan.

Gambar 5.3 Hasil Pekerjaan Tes II Kelas B Nomor 7 (3) Kesulitan membedakan antara pembilang dan penyebut

Pada dasarnya beberapa mahasiswa masih kesulitan dalam memahami konsep pecahan termasuk dalam membedakan antara pembilang dan penyebut jika dihubungkan pada sebuah gambar.

Kesalahan tersebut termasuk dalam salah satu kesalahan yang sering terjadi menurut Supriyanto dan Purwaningsih (2011:34-68) yaitu kesalahan dalam membedakan antara pembilang dan penyebut.

(4) Kesulitan menentukan nilai pecahan berdasarkan gambar pada soal

Berdasarkan hasil analisi Tabel 5.12, dapat dilihat bahwa beberapa mahasiswa masih kesulitan dalam menentukan nilai pecahan sesuai pada gambar di soal. Kesalahan tersebut termasuk dalam salah satu kesalahan yang sering terjadi menurut Supriyanto dan Purwaningsih (2011:34-68) yaitu menentukan nilai pecahan.

2) Soal Cerita

a) Kelemahan dalam menghitung (1) Kesulitan melakukan perhitungan

Kesulitan dalam melakukan perhitungan untuk menyelesaikan soal cerita masih dialami oleh beberapa mahasiswa. Berdasarkan hasil pekerjaan dan hasil pengamatan peneliti mahasiswa masih kesulitan dalam melakukan operasi hitung khususnya pada materi pecahan ini. Menurut Jamaris (2014:188), Banyak siswa yang memiliki pemahaman yang baik tentang berbagai konsep matematika, tetapi tidak dalam berhitung.

Gambar 5.4 Hasil Pekerjaan Tes III Kelas B Nomor 5

b) Kesulitan dalam menstransfer pengetahuan (1) Kesulitan memahami masalah/soal

Berdasarkan hasil analisi Tabel 5.16, beberapa mahasiswa mampu membaca soal namun gagal memahami apa yang

Berdasarkan hasil analisi Tabel 5.16, beberapa mahasiswa mampu membaca soal namun gagal memahami apa yang