• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

C. Refleksi

Setiap minggunya, tutor akan membuat catatan refleksi terkait kemampuan, kesulitan, dan upaya yang dilakukan tutor dalam membimbing mahasiswa.

d. Kuesioner konteks mahasiswa

Kuesioner konteks diberikan kepada masing-masing mahasiswa Mappi berupa pertanyaan tertulis untuk memperoleh informasi terkait konteks-konteks yang mahasiswa pahami.

F. Teknik Analisis Data

Peneliti menggunakan teknik analisis yang dikemukakan oleh Miles dan Huberman (dalam Dimas Trisliatanto, 2020:379), yang menjelaskan bahwa terdapat tiga tahap dalam melakukan analisis data kualitatif, yaitu:

1. Reduksi Data

Reduksi data berarti merangkum, memilih hal yang pokok, memfokuskan pada hal yang penting, serta dicari pola dan temanya. Sehingga data dari lapangan sebagai bahan “mentah” diringkas, direduksi menjadi lebih sistematis, dan dipilih pokok-pokok pentingnya. Dalam mereduksi data, tujuan utama dari penelitian ini adalah mengetahui profil kemampuan matematika dasar topik konsep pecahan dari mahasiswa Mappi. Data hasil tes mahasiswa dikelompokkan sesuai kelas kemudian di pilih soal yang memuat materi konsep pecahan, lalu jawaban dari masing-masing mahasiswa dikelompokkan berdasarkan nomor soal. Berikut keterangan soal tes yang digunakan:

Tabel 3.1 Letak Soal yang Dianalisis

Tanggal Tes Kelas Jumlah Soal Nomor Soal yang Digunakan

21 November 2018 A 15 8, 9, 10

B 15 7, 8

19 Desember 2019 B 10 5

2. Penyajian Data

Penyajian data merupakan menyajikan data dalam bentuk uraian singkat, bagan, skema, struktur, hubungan antarkonsep, atau kategori, dan lain sebagainya. Dalam penelitian ini, penyajian data dilakukan berdasarkan hasil jawaban mahasiswa. Dari setiap nomor soal, hasil jawaban mahasiswa dikelompokkan berdasarkan kemampuan dan letak kesalahan yang mahasiswa lakukan dalam menjawab soal. Berikut contoh skema pengelompokan secara sederhana yang dilakukan:

Gambar 3.1 Skema Alur Klasifikasi

Setelah data hasil jawaban mahasiswa digolongkan seperti diatas, data kemudian diberi kode untuk dapat dianalisis lebih lanjut.

3. Penarikan Kesimpulan

Penarikan kesimpulan merupakan langkah akhir dari penelitian dan dapat menjawab rumusan masalah yang dirumuskan sejak awal berdasarkan analisis dari data-data yang ada.

Soal

Mengerjakan Tidak

Mengerjakan

Konsep Pecahan Benar

Konsep Pecahan Salah

Selesai Tidak Selesai

Jawaban Benar

Jawaban Salah

Ada Kesalahan (Jawaban Salah)

Ada Kesalahan

Selain data hasil tes mahasiswa, peneliti juga melakukan analisis menggunakan data hasil pengamatan langsung, catatan refleksi tutor, dan kuesioner konteks, dimana analisis dilakukan seperti berikut:

1. Data pengamatan langsung/refleksi peneliti dan refleksi tutor dibuat menjadi sebuah rangkuman lalu dipelajari dan diambil poin-poin pentingnya sehingga di peroleh gambaran mengenai dinamika proses matrikulasi dan kesulitan yang secalalu muncul.

2. Data kuesioner konteks dibuat menjadi sebuah rangkuman, kemudian setiap jawaban yang sama dikelompokkan lalu dihitung total jumlah jawaban pada setiap kelompok.

G. Prosedur Pelaksanaan Penelitian Secara Keseluruhan

Selama melakukan penelitian, penelitian melakukan beberapa hal yaitu mengamati langsung kegiatan matrikulasi, mempelajari data-data hasil kegiatan matrikulasi seperti hasil tes mahasiswa, refleksi dari para tutor, dan hasil isian konteks mahasiswa untuk menentukan masalah penelitian, konsultasi rencana penelitian dengan dosen pembimbing, mendeskripsi data hasil pekerjaan mahasiswa yang peneliti peroleh, menelaah data kuesioner konteks mahasiswa dan catatan serta refleksi tutor, menganalisis data, menyusun rekomendasi strategi pembelajaran, menyusun laporan hasil penelitian, dan penentuan jadwal ujian hasil penelitian.

24 BAB IV

DATA DAN ANALISIS DATA PENELITIAN

A. Data Penelitian

Data yang ada dalam penelitian ini adalah data hasil pekerjaan mahasiswa (untuk mengidentifikasikan kemampuan matematika dasar mahasiswa terkait materi konsep pecahan), data kuesioner konteks mahasiswa, catatan dan refleksi mingguan tutor, hasil pengamatan dan interaksi dengan mahasiswa serta tutor (untuk mengidentifikasikan faktor-faktor yang mempengaruhi kemampuan matematika dasar mahasiswa).

1. Hasil Pekerjaan Mahasiswa

Hasil pekerjaan mahasiswa diperoleh dari hasil tes yang dilakukan oleh tutor sebagai evaluasi hasil belajar program matrikulasi, tes tersebut dilakukan sebanyak tiga kali. Tes I dilaksanakan pada tanggal 11 Oktober 2018, dimana soal tes tersebut terdiri dari 10 pertanyaan uraian. Pada tes I ini soal untuk materi konsep pecahan tidak ada karena mahasiswa belum mempelajarinya.

Selanjutnya, tes II dilaksanakan pada 21 November 2018, karena adanya perbedaan tingkat kecepatan tutor dalam menyampaikan materi maka soal yang diberikan untuk setiap kelas berbeda-beda. Soal di kelas A dan B terdiri dari 15 pertanyaan uraian sedangkan di kelas C dan D terdiri dari 10 pertanyaan uraian. Pada tes II ini soal untuk materi konsep pecahan hanya ada di kelas A dan B, soal tersebut dikelompokkan menjadi 2 jenis yaitu soal langsung dan soal cerita.

a. Soal Langsung

1) Tes II Kelas A Nomor 8

Gambar 4.1 Soal Tes II Kelas A Nomor 8 2) Tes II Kelas A Nomor 9

Gambar 4.2 Soal Tes II Kelas A Nomor 9 3) Tes II Kelas B Nomor 7

Gambar 4.3 Soal Tes II Kelas B Nomor 7 b. Soal cerita

1) Tes II Kelas A Nomor 10

Gambar 4.4 Soal Tes II Kelas A Nomor 10 2) Tes II Kelas B Nomor 8

Gambar 4.5 Soal Tes II Kelas B Nomor 8

Kemudian Tes III dilaksanakan pada tanggal 19 Desember 2018 dengan soal yang berbeda-beda di setiap kelas. Soal di kelas A terdiri dari 7 pertanyaan uraian, kelas B terdiri dari 10 pertanyaan uraian, kelas C terdiri dari 13 pertanyaan uraian, dan kelas D terdiri dari 12 pertanyaan uraian. Pada tes III ini soal untuk materi konsep pecahan hanya ada di kelas B, soal tersebut merupakan soal cerita.

Gambar 4.6 Soal Tes III Kelas B Nomor 5

Berdasarkan soal tes tersebut, terdapat 6 pertanyaan yang sesuai dengan materi konsep pecahan. Pertanyaan tersebut dikategorikan dalam dua kelompok yaitu soal langsung dan soal cerita. Lembar soal tes II dan III yang peneliti teliti dapat dilihat pada lampiran 2.

Dari hasil pekerjaan setiap soal tersebut peneliti dapat mengidentifikasikan kemampuan matematika dasar mahasiswa dan kesalahan-kesalahan yang dilakukan dalam mengerjakan soal konsep pecahan. Identifikasi kemampuan dan kesalahan dilakukan dengan cara mendeskripsikan hasil pekerjaan mahasiswa lalu memberikan kode deskripsi.

Mahasiswa yang hasil pekerjaan dan deskripsi sama akan diberikan kode deskripsi yang sama juga. Berikut beberapa jawaban mahasiswa yang telah dideskripsikan sesuai dengan nomor soal. Lembar deskripsi hasil jawaban mahasiswa seluruhnya dapat dilihat pada Lampiran 3.

Tabel 4.1 Deskripsi Hasil Tes II Kelas A Nomor 8

No KM Deskripsi Penelitian KD

1. S16 A2

S16 mengerjakan hingga selesai tetapi hasil akhir salah. S16 mampu mengetahui informasi yang ditanyakan pada soal, tetapi belum mampu menyajikan nilai pecahan dan menggunakan pecahan senilai dengan benar. Penyebab S16 salah dalam mengerjakan adalah S16 belum memahami konsep pecahan dan mengubungkan konsep untuk menyelesaikan soal.

2. S27 A3

S27 mengerjakan hingga selesai tetapi hasil akhir salah. S27 mampu membaca soal dan memahami informasi pada soal tetapi belum mampu mengidentifikasikan strategi yang tepat untuk menyelesaikan soal menggunakan konsep pecahan. S27 menganggap bahwa bentuk gambar 1

4 bagian adalah sehingga S27 hanya mengarsir satu daerah. Penyebab S27 salah dalam mengerjakan adalah S27 belum memahami konsep pecahan dan mengubungkan konsep untuk menyelesaikan soal.

3. S32 A6

S32 mengerjakan hingga selesai tetapi hasil akhir salah. S32 tidak memahami maksud soal. S32 hanya menggambar daerah yang menyatakan 1

4 bagian dan tidak dihubungkan pada gambar yang ada di soal. Penyebab S32 salah dalam mengerjakan adalah S32 tidak fokus, kurang mampu mengubungkan konsep pecahan dalam menyelesaikan soal

(menyederhanakan bilangan pecahan).

4. S40 A5

S40 tidak mengerjakan hingga selesai. S40 mampu menyalin gambar dengan tepat tetapi kehabisan waktu dalam

mengerjakan soal atau tidak memahami cara penyelesaian soal.

5. S41 A8

S41 mengerjakan hingga selesai tetapi hasil akhir salah. S41 mampu membaca soal dan memahami informasi pada soal tetapi kurang tepat menyalin gambar pada lembar jawaban dan belum mampu mengidentifikasikan strategi yang tepat untuk menyelesaikan soal menggunakan konsep pecahan. S41

menganggap 1 (pembilang) sebagai satu kotak seluruhnya dan 4 (penyebut) sebagai bagian yang diarsir. Penyebab S41 salah dalam mengerjakan adalah S41 tidak fokus, belum

memahami pecahan sebagai bagian dari sesuatu yang utuh (konsep pecahan) dan belum mampu mengubungkan konsep dalam menyelesaikan soal.

Tabel 4.2 Deskripsi Hasil Tes II Kelas B Nomor 7

No KD Deskripsi Penelitian KD

1. S7 D7

S7 mengerjakan hingga selesai tetapi hasil akhir salah. S7 tidak menyebutkan bagian yang tidak diarsir tetapi mengoprasikan daerah yang diarsir dan yang tidak diarsir. Penyebab S7 salah dalam mengerjakan adalah S7 tidak memahami maksud soal dan belum mampu melakukan operasi perhitungan.

2. S8 D1

S8 mengerjakan hingga selesai dan hasil akhir benar. S8 mampu memahami maksud soal dan dapat menentukan nilai pecahan dengan tepat.

3. S9 D2

S9 mengerjakan hingga selesai tetapi hasil akhir salah. S9 tidak memahami informasi pada soal dengan benar dan kurang tepat saat mengganggap 6

5=5

6 atau kedua pecahan tersebut memiliki nilai yang sama. Penyebab S9 salah dalam mengerjakan adalah S9 tidak memahami maksud soal, kurang teliti dan belum memahami konsep pecahan.

4. S25 D3

S25 mengerjakan hingga selesai tetapi hasil akhir salah.

S25 belum memahami pengertian bilangan pecahan dalam menyelesaikan soal, S25 menganggap 1 (pembilang) sebagai bagian yang tidak diarsir dan 5 (penyebut) sebagai bagian yang diarsir. Penyebab S25 salah dalam mengerjakan adalah S25 tidak memahami maksud soal dan belum memahami konsep pecahan.

5. S89 Tidak ada jawaban D1

S89 tidak mengerjakan soal. S89 kehabisan waktu atau tidak 0 memahami cara penyelesaian soal.

Tabel 4.3 Klasifikasi Hasil Tes Berdasarkan Jawaban Akhir Mahasiswa

No Soal Menjawab

Benar Menjawab Salah Belum Selesai Mengerjakan

2. Kuesioner Konteks Mahasiswa

Kuesioner konteks mahasiswa digunakan untuk mengetahui konteks-konteks yang mahasiswa pahami. Kuesioner ini terdiri dari identitas diri, identitas orang tua, lingkungan belajar, kegiatan sehari-hari, pemahaman matematis sederhana, dan harapan di masa depan. Hasil kuesioner konteks dirangkum oleh 6 orang bimbingan skripsi bapak Dr. Andy Rudhito, S.Pd dimana masing-masing merangkum 4 nomor yang nantinya akan digabungkan menjadi satu bagian. Hasil rangkuman secara keseluruhan dapat dilihat pada lampiran 6.

Tabel 4.4 Rangkuman Kuesioner Konteks Pemahaman Matematis Sederhana

No Jawaban Subjek Jumlah

1. Bola, Fungsinya: bermain dan olahraga S1, S16, S72, S46, S18, S44, S42, S45, S91, S86, S9, S94,

Fungsi: - (tidak ditulis)

S48, S93, S13, S19, S14 5 7. Bola voli dan bola kaki

Fungsi: untuk bermain

S26, S49, S78, S99 4

8. Kelereng, Jeruk, Apel, Semangka, Anggur, Fungsi: - (tidak ditulis)

S27, S29 2

9. Sagu bakar, Fungsi: sebagai makanan sehari-hari

S20 1

10. Penutup botol, Fungsi: menutup botol S30 1

11. Piring, Fungsi: menaruh makanan S73, S95, S77, S57, S52 5

12. Bola mata, Fungsi: melihat S62 1

13. Loyang-loyang, Fungsi: cuci pakaian S70, S82 2

14. Piring, Fungsi: - (tidak ditulis) S7 1

15. Koin, Fungsi: bisa membaut cincin S50 1

16. Uang logam, Fungsi:(tidak ditulis) S33, S31 2

17. Telur, Fungsi: - (tidak ditulis) S35 1

18. Roda motor dan pelek motor Fungsi: - (tidak ditulis)

S25 1

19. Penutup drum, Fungsi: (tidak ditulis) S61 1

20. Busi. Fungsi: mengalirkan minyak dan mengatur pernapasan mobil

S67 1

21. Bola, Fungsi: - (tidak ditulis) S69 1

22. Kolam/sumur, Fungsi: membuat sumur air S76 1

23. Matahari. Fungsi: - (tidak ditulis) S79 1

24. Bola bumi. Fungsi: tempat tinggal semua makhluk hidup

S84 1

25. Bola atau logam, Fungsi: - (tidak ditulis) S96 1 26. Lingkaran

Fungsi: melingkar sebuah lingkaran bulat

S75 1

27. Tidak menjawab, Fungsi: bola bumi S87 1

28. Tidak menjawab, Fungsi: - (tidak ditulis) S41, S38, S24, S8, S39, S64, S6, S34, S85, S43, S54, S92

12

3. Catatan dan Refleksi Mingguan Tutor

Catatan dan refleksi ini selalu di ditulis oleh para tutor setiap minggu dimana setiap tutor pasti membimbing di satu kelas. Berikut ini contoh hasil rangkuman refleksi tutor menggu ke-9. Lembar hasil rangkuman refleksi tutor seluruhnya dapat dilihat pada Lampiran 7.

Minggu Kesembilan

Berdasarkan hasil pengamatan tutor, beberapa mahasiswa terbuka menyampaikan kesulitannya pada soal cerita untuk materi operasi pecahan.

Kemudian tutor mengajak mahasiswa mengerjakan soal cerita dan melatih mahasiswa dalam memahami soal cerita. Tutor membimbing dalam berdiskusi mengenai maksud soal dengan tujuan untuk memfokuskan bagaimana memahami soal tersebut dan menceritakan kembali menggunakan bahasa sendiri. Sebagian besar mahasiswa dapat menjelaskan arti dari masing-masing kata pada kalimat soal cerita. Tetapi pada saat proses pengerjaan mahasiswa kesulitan dalam menggunakan operasi untuk menyelesaikan soal, tutor memberikan penjelasan yang berkaitan dengan masalah tersebut. Dari proses bimbingan selama satu minggu terlihat bahwa mahasiswa mampu bekerjasama dan menyelesaikan soal. Walaupun masih ada sebagian mahasiswa yang mengalami kesulitan pada operasi pecahan.

Tutor menyadari bahwa dalam mengajar harus menggunakan ilustrasi, bahasa yang sederhana dan sesuai dengan konteks mereka. Tutor dituntut untuk memperkaya diri dengan metode yang berbeda maupun ilustrasi untuk membantu mahasiswa dalam memahami materi yang diajarkan agar pembelajaran yang dilaksanakan dapat lebih efektif dan efesien.

4. Hasil Pengamatan dan Interaksi dengan Mahasiswa dan Tutor a. Hasil Pengamatan dan Interaksi dengan Mahasiswa

Peneliti mendapat kesempatan melihat langsung proses kegiatan pembelajaran di kelas A bersama tutor Surya. Pada saat itu pembelajaran dimulai dengan membahas konsep pecahan, tutor menjelaskan konsep pecahan menggunakan ilustrasi gambar kue yang dipotong menjadi beberapa bagian yang sama banyak/besar. Beberapa mahasiswa mendengarkan dengan baik penjelasan tutor namun ada juga beberapa mahasiswa yang berbicara dengan teman sebelahnya ketika tutor menjelaskan. Hal ini mengganggu konsentrasi mahasiswa tersebut dan teman sekitarnya yang mendengar perbincangannya. Setelah itu tutor memberikan latihan soal, selama mengerjakan soal mahasiswa saling berdiskusi bersama teman sebelahnya dan ada beberapa mahasiswa yang bertanya langsung kepada peneliti.

Peneliti menjelaskan bagian yang tidak dipahami mahasiswa secara perlahan. Setelah mahasiswa selesai mengerjakan soal, kemudian tutor meminta beberapa mahasiswa untuk menulis dan menjelaskan hasil pekerjaannya. Mahasiswa yang peneliti bimbing secara sukarela menjelaskan hasil pekerjaannya, namun tiba-tiba mahasiswa kebingungan dan lupa bagaimana langkah-langkah pengerjaan soal tersebut. Kemudian tutor menyuruh mahasiswa untuk duduk kembali dan meminta mahasiswa lain untuk menjelaskan penyelesaian soal di depan kelas. Ketika selesai mahasiswa yang tidak bisa menerangkan tadi secara langsung meminta temannya untuk dapat mengajarkannya lagi. Berdasarkan hal tersebut

peneliti mengetahui bahwa masih banyak mahasiswa yang kesulitan dalam mengarsir dan menentukan nilai pecahan berdasarkan gambar yang diberikan tutor. Mahasiswa juga kurang memahami penjelasan tutor jika hanya menggunakan ilustrasi gambar yang dibagi-bagi menjadi beberapa bagian yang sama besar. Karena ketika tutor memberikan soal baru mengenai menentukan arsiran pecahan, mahasiswa menjadi mudah lupa dan kebingungan.

Pembelajaran mengenai konsep pecahan juga sedang dipelajari di kelas B, hal ini dikarenakan tingkat kecepatan pembelajaran kelas A dan B hampir sama. Peneliti mendapati banyak mahasiswa kesulitan dalam membandingkan dua buah pecahan. Beberapa mahasiswa berfikir 1

2 lebih kecil dari 1

5, hal ini dikarenakan 5 lebih besar dari 2. Melihat mahasiswa masih kesulitan membedakan mana yang lebih besar dan kecil maka tutor memberikan penjelasan sampai mahasiswa memahami perbandingan dan urutan bilangan pecahan.

Sedangkan di kelas C dan D materi yang mahasiswa pelajari masih tertinggal jauh dibandingkan kelas A dan B. Mahasiswa masih kesulitan dalam melakukan penjumlahan bersusun, ada mahasiswa yang masih keliru dalam menjumlahkan bilangan ratusan. Ketika diberikan soal latihan mahasiswa masih keliru dalam menempatkan bilangan tersebut, mahasiswa menuliskan bilangan dari sebelah kiri seperti menulis pada umumnya. Ketika mahasiswa mengalami kesulitan, beberapa mahasiswa berusaha dengan saling berdiskusi bersama temannya, bertanya langsung kepada tutor dan peneliti.

Namun ada juga beberapa mahasiswa yang masih malu-malu untuk bertanya dan hanya diam. Ketika peneliti menghampiri dan bertanya dimana letak kesulitannya, mahasiswa tidak menjawab dan pura-pura sedang mengerjakan soal. Bahkan di kelas D peneliti masih menemukan beberapa mahasiswa yang belum lancar dalam membaca dan menulis, hal ini terlihat saat mahasiswa kesulitan membaca soal cerita.

b. Hasil Pengamatan dan Interaksi dengan Tutor

Tutor yang membimbing mahasiswa Mappi USD adalah mahasiswa S2 Pendidikan Matematika Universitas Sanata Dharma. Selama melakukan observasi ada tutor yang tidak mengeluarkan suara dan menggunakan intonasi dengan maksimal sehingga mahasiswa tidak dapat mendengar dengan baik materi yang disampaikan oleh tutor tersebut.

Peneliti mengapresiasi kerja keras tutor yang berusaha menjelaskan dengan menggunakan alat peraga yang dapat membuat mahasiswa lebih tertarik memahami materi.

Tutor yang merupakan partner peneliti sudah mencoba berbagai metode dan media pembelajaran salah satunya menggunakan aplikasi kahoot. Tutor juga menunjuk mahasiswa untuk menerangkan hasil jawaban mahasiswa di depan kelas dan teman lainnya diperbolehkan untuk bertanya apabila ada yang belum dipahami. Peneliti merasa cara ini sangat baik untuk melihat kemampuan dan melatih mahasiswa agar lebih percaya diri di depan umum.

B. Analisis Data Penelitian

1. Analisis Hasil Pekerjaan Mahasiswa

Berdasarkan hasil pekerjaan mahasiswa, peneliti menganalisi dengan langkah-langkah sebagai berikut:

a. Mengelompokkan soal pada setiap tes.

b. Mengelompokkan hasil pekerjaan mahasiswa pada setiap tes sesuai dengan materi yang diteliti yaitu konsep pecahan.

c. Mencermati seluruh hasil pekerjaan mahasiswa dengan melihat keseluruhan langkah pengerjaan setiap jawaban mahasiswa.

d. Mendeskripsikan hasil pekerjaan mahasiswa sesuai dengan jawaban pada lembar hasil pekerjaan mahasiswa yang tertulis.

e. Pemberian kode terhadap hasil deskripsi pekerjaan mahasiswa.

f. Mengelompokkan jawaban mahasiswa yang memiliki kode yang serupa.

Berdasarkan langkah-langkah analisis tersebut, peneliti dapat mengklasifikasi dan memberikan kode seperti berikut: (Klasifikasi dan pemberian kode secara lengkap dapat dilihat pada Lampiran 4).

Tabel 4.5 Klasifikasi dan Kode Jawaban Tes II Kelas A Nomor 8 No KD Keterangan KD (Kode) KM (Subjek) Jumlah

1. A1 Mengerjakan hingga selesai, gambar yang digunakan benar, dapat menyederhanakan bilangan pecahan, mampu

menyajikan/menunjukkan nilai pecahan dan jawaban benar.

S23, S26, S30, S44, S48, S62, S72, S73

8

2. A2 Mengerjakan hingga selesai dengan gambar yang sesuai tetapi salah

menyajikan/menunjukkan nilai pecahan, salah menyederhanakan pecahan senilai, dan jawaban salah yaitu 1

2.

S16, S20, S46, S47

4

3. A3 Mengerjakan hingga selesai dengan gambar yang sesuai tetapi salah

menyajikan/menunjukkan nilai pecahan, salah menyederhanakan pecahan senilai, dan jawaban salah yaitu 1

16.

S27, S71, S74, S90

4

4. A4 Mengerjakan hingga selesai dengan gambar yang sesuai tetapi salah

menyajikan/menunjukkan nilai pecahan, salah menyederhanakan pecahan senilai, belum mampu membedakan pembilang dan penyebut dalammenyelesaikan soal dan jawaban salah yaitu 1.

S49 1

5. A5 Hanya menggambar ulang gambar dari soal. S40 1 6. A6 Mengerjakan selesai tetapi gambar tidak

sesuai dan jawaban tepat yaitu 1

4.

S32, S38 2

7. A7 Mengerjakan selesai tetapi gambar tidak sesuai, salah menyajikan nilai pecahan, tidak menyederhanakan pecahan senilai, dan jawaban salah yaitu 1

8.

S18, S65 2

8. A8 Mengerjakan selesai tetapi gambar tidak sesuai, salah menyajikan nilai pecahan, tidak menyederhanakan pecahan senilai, dan jawaban salah yaitu 1.

S41, S42 2

9. A9 Tidak ada jawaban. S56 1

Tabel 4.6 Klasifikasi dan Kode Jawaban Tes II Kelas A Nomor 10

No KD Keterangan KD (Kode) KM

(Subjek) Jumlah 1. C1 Mengerjakan selesai, memahami maksud soal,

tepat dalam menyalin data dari soal, tidak menggunakan cara penyelesaian, mampu membandingkan pecahan dan jawaban benar.

S48, S62, S71, S72

4

2. C2 Mengerjakan selesai, memahami maksud soal, tidak menyalin data yang diketahui dari soal, tidak menggunakan cara penyelesaian, mampu

membandingkan pecahan dan jawaban benar.

S27, S40, S42, S44

4

3. C3 Mengerjakan selesai, memahami maksud soal, mengerjakan secara sistematis, mampu membandingkan bilangan pecahan dengan menyamakan penyebut, proses perhitungan tepat dan jawaban benar.

S73 1

4. C4 Mengerjakan selesai, memahami maksud soal, mengerjakan secara sistematis, mampu membandingkan bilangan pecahan tanda perbandingan pecahan dan garis bilangan tetapi salah mengurutkan bilangan pecahan pada garis bilangan, dan jawaban benar.

S49 1

5. C5 Mengerjakan selesai, memahami maksud soal, mengerjakan secara sistematis, kurang tepat dalam menentukan strategi penyelesaian dan salah perhitungan, serta jawaban salah.

S90 1

6. C6 Mengerjakan selesai, memahami maksud soal, tidak mengerjakan secara sistematis, salah dalam melakukan perbandingan menggunakan metode arsiran daerah, dan jawaban salah.

S38 1

7. C7 Mengerjakan selesai, memahami maksud soal, tidak menyalin data yang diketahui dari soal, mampu membandingkan bilangan pecahan dengan menyamakan penyebut, perhitungan tepat dan jawaban benar.

S26 1

8. C8 Tidak selesai mengerjakan dan hanya menyalin data yang diketahui dari soal.

S47, S65 2 9. C9 Tidak selesai mengerjakan, tidak memahami cara

membandingkan bilangan pecahan, salah dalam menentukan strategi dan penyelesaian soal, dan tidak menjawab soal.

Tabel 4.7 Klasifikasi dan Kode Jawaban Tes II Kelas B Nomor 7

No KD Keterangan KD (Kode) KM

(Subjek) Jumlah 1. D1 Mengerjakan hingga selesai secara langsung,

memahami maksud soal, mampu menyebutkan dan menulis nilai pecahan, serta jawaban benar.

S8, S24, S29, S50, S94, S100

6

2. D2 Mengerjakan hingga selesai secara langsung, tidak teliti, kurang tepat dalam menyetarakan pecahan dan salah menentukan nilai pecahan yaitu 5

6.

S9 1

3. D3 Mengerjakan hingga selesai secara langsung, belum mampu memahami konsep pecahan seperti membedakan pembilang dan penyebut, dan salah menentukan nilai pecahan yaitu 1

5.

S25, S70 2

4. D4 Mengerjakan hingga selesai secara langsung, belum mampu memahami konsep pecahan seperti membedakan pembilang dan penyebut, dan salah menentukan nilai pecahan yaitu 1.

S88 1

5. D5 Mengerjakan hingga selesai secara langsung, tidak memahami maksud soal, dan kurang tepat menuliskan kesimpulan jawaban akhir.

S77 1

6. D6 Mengerjakan hingga selesai, benar dalam menyalin data yang diketahui dari soal, mampu menentukan nilai pecahan dan jawaban benar.

S35, S45, S95

3

7. D7 Mengerjakan hingga selesai, benar dalam menyalin data yang diketahui dari soal, salah dalam menentukan nilai pecahan dan

kesimpulan akhir salah.

S33, S67, S78, S82, S86

5

8. D8 Mengerjakan hingga selesai, tidak menyalin data yang diketahui dari soal, salah dalam

menentukan strategi penyelesaian dan perhitungan, serta kesimpulan akhir salah.

S61 1

9. D9 Tidak selesai mengerjakan, salah dalam menentukan strategi penyelesaian dan perhitungan.

S7 1

10. D10 Tidak ada jawaban. S89, S91 2

Pengelompokan jawaban mahasiswa ini dapat dilihat lebih jelas dengan menggunakan skema alur berfikir seperti contoh dibawah ini, Lembar keseluruhannya dapat dilihat pada Lampiran 5:

a. Alur Berpikir Tes II Kelas A Nomor 8 (Soal Langsung)

Gambar 4.7 Skema Alur Berfikir Tes II Kelas A Nomor 8

b. Alur Berpikir Tes II Kelas A Nomor 10 (Soal Cerita)

Gambar 4.8 Skema Alur Berfikir Tes II Kelas A Nomor 10

2. Analisis Kuesioner Konteks Mahasiswa Mappi USD

Berdasarkan hasil rangkuman kuesioner konteks mahasiswa yang terdapat pada Lampiran 6. Berikut hasil analisis kuesioner konteks mahasiswa:

a. Ada 9 mahasiswa yang mengatakan tidak pernah meluangkan waktunya untuk belajar di luar jam sekolah

b. 4 mahasiswa mengatakan setelah pulang sekolah ia langsung bekerja sehingga tidak ada waktu untuk belajar

c. Ketika diberikan pertanyaan begaimana cara guru anda mengajar matematika di sekolah:

1) 22 mahasiswa mengatakan cara mengajarnya baik 2) 12 mahasiswa mengatakan guru jarang masuk

3) 11 mahasiswa mengatakan penjelasan guru mudah dimengerti

3) 11 mahasiswa mengatakan penjelasan guru mudah dimengerti