• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

C. Analisis Data

a. Analisis Deskriptif Responden

Responden dalam penelitian ini berjumlah 100 responden yang merupakan konsumen Adele Accessories Babarsari Yogyakarta yang mengujungi toko Adele Accessories dalam waktu 3 bulan terakhir dan telah melakukan transaksi pembelian minimal 2 kali. Data identitas responden yang dianalisis meliputi jenis kelamin, usia, pekerjaan, dan rata-rata uang saku per bulan.

1) Distribusi Data Berdasarkan Jenis Kelamin

Diagram V.1

Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Berdasarkan diagram V.1 dapat diketahui bahwa responden didominasi oleh wanita yakni sebesar 89% atau sebanyak 89 responden. Sedangkan responden pria memiliki persentase sebesar 11% atau sebanyak 11 responden.

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa dalam penelitian ini mayoritas responden berjenis kelamin wanita.

2) Distribusi Data Berdasarkan Usia

Diagram V.2

Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

Berdasarkan diagram V.2 dapat diketahui bahwa responden yang berusia

>25 tahun sebesar 21% atau berjumlah 21 responden. Responden yang berusia 15-25 tahun sebesar 79% atau berjumlah 79 responden. Sehingga dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden berusia 15-25 tahun.

3) Distribusi Data Berdasarkan Pekerjaan

Diagram V.3

Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan

Berdasarkan diagram V.3 dapat diketahui bahwa responden yang berstatus pelajar sebesar 68% atau berjumlah 68 responden. Responden yang berstatus pegawai negeri sebesar 3% atau berjumlah 3 responden. Responden yang berstatus pegawai swasta sebesar 12% atau berjumlah 12 responden. Responden yang bekerja sebagai wirausaha sebesar 12% atau berjumlah 12 orang. Sedangkan responden yang bekerja dengan pekerjaan yang lain sebesar 5% atau berjumlah 5

responden. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa responden mayoritas pelajar/mahasiswa.

4) Distribusi Data Berdasarkan Rata-rata Uang Saku Per Bulan

Diagram V.3

Karakteristik Responden Berdasarkan Rata-rata Uang Saku Per Bulan Berdasarkan diagram V.4 dapat diketahui bahwa responden yang memiliki rata-rata uang saku Rp500.000,00 – Rp2.000.000,00 per bulan sebesar 55% atau berjumlah 55 responden. Sedangkan untuk responden yang memiliki rata-rata uang saku >Rp2.000.000,00 sebesar 45% atau berjumlah 45 responden.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa responden konsumen Adele Accessories Babarsari Yogyakarta didominasi oleh responden yang memiliki rata-rata uang saku > Rp2.000.000,00 per bulan.

b. Analisis Deskriptif Variabel

Analisis deskriptif dilakukan untuk mengetahui rata-rata skor jawaban responden untuk setiap aspek variabel sales promotion, interior display, dan

impulse buying. Metode pengujian rata-rata skor dilakukan dengan menggunakan bantuan MS. Excel 2013.

1) Variabel Sales Promotion pada Impulse Buying

Hasil dari rata-rata skor jawaban responden pada variabel sales promotion pada impulse buying akan dimasukan dalam kelompok berikut:

Tabel V.7

Skala Data Sales Promotion

Skala Data Kelas Keterangan 4 3,26 – 4,00 Sangat Menarik

3 2,51 – 3,25 Menarik

2 1,76 – 2,50 Tidak Menarik 1 1,00 – 1,75 Sangat Tidak Menarik

Tabel V.8

Deskripsi Variabel Sales Promotion pada Impulse Buying

No Pernyataan Mean Kateg

ori 1 Saya bisa mendapatkan sampel pada

produk yang dijual oleh Adele Accessories.

3.37 Sangat Menarik 2 Saya bisa mencoba sampel produk yang

disediakan Adele Accessories secara berulangkali.

3.32 Sangat Menarik

3 Saya bisa mengetahui manfaat produk melalui sampel yang disediakan Adele Accessories.

3.34 Sangat Menarik

4 Saya mendapatkan potongan harga pada produk yang dijual di Adele Accessories.

3.34 Sangat Menarik 5 Saya bisa mendapatkan potongan harga

dari Adele Accessories saat ada event-event tertentu (misalnya : Anniversary Adele Accessories, Cuci gudang, Valentine dll).

3.44 Sangat Menarik

6 Saya bisa mendapatkan potongan harga dari Adele Accessories pada hari raya tertentu (misalnya : Hari Raya Natal, Lebaran, Hari Raya Kemerdekaan, dll).

3.42 Sangat Menarik

7 Adele Accessories memberikan potongan harga bagi konsumen yang memiliki Sumber: Data Primer yang Diolah 2019

Berdasarkan tabel V.8 dapat dilihat bahwa rata-rata skor total mean untuk variabel sales promotion adalah 3,39. Item pernyataan yang memiliki skor paling tinggi adalah item pernyataan ketujuh, “Adele Accessories memberikan potongan harga bagi konsumen yang memiliki member card”, dengan skor rata-rata 3,51.

Sedangkan item pernyataan yang memiliki skor paling rendah adalah item pernyataan kedua, “Saya bisa mencoba sampel produk yang disediakan Adele Accessories secara berulangkali”, dengan skor rata-rata 3.32.

2) Variabel Interior Display pada Impulse Buying

Hasil dari rata-rata skor jawaban responden pada variabel interior display pada impulse buying akan dimasukan dalam kelompok berikut:

Tabel V.9

Skala Data Interior Display

Skala Data Kelas Keterangan 4 3,26 – 4,00 Sangat Menarik

3 2,51 – 3,25 Menarik

2 1,76 – 2,50 Tidak Menarik 1 1,00 – 1,75 Sangat Tidak Menarik

Tabel V.10

Deskripsi Variabel Interior Display Pada Impulse Buying

No Pernyataan Mean Kategori

1 Adele Accessories menyediakan berbagai jenis produk (seperti: homedecor, florist, accessories, komestik, fashion, walldecor, dll).

3.61 Sangat Menarik

2 Adele Accessories menata produknya secara terbuka. 4 Adele Accessories mengunakan hiasan

dinding yang mampu menghidupkan suasana toko.

3.38 Sangat Menarik

5 Adele Accessories menggunakan warna dinding yang dapat meningkatkan rasa nyaman dalam berbelanja di toko.

3.4 Sangat

Menarik

6 Saya merasa terbantu dengan adanya papan penunjuk produk yang disediakan oleh Adele Accessories.

3.53 Sangat Menarik

Total Mean 3.45 Sangat

Menarik Sumber: Data Primer yang Diolah 2019

Berdasarkan tabel V.10 dapat dilihat bahwa rata-rata skor total mean untuk variabel interior display adalah 3,45. Item pernyataan yang memiliki skor paling tinggi adalah item pernyataan pertama, “Adele Accessories menyediakan berbagai jenis produk (seperti: homedecor, florist, accessories, komestik, fashion, walldecor, dll)”, dengan skor rata-rata 3,61. Sedangkan item pernyataan yang memiliki skor paling rendah adalah item pernyataan keempat, “Adele Accessories

mengunakan hiasan dinding yang mampu menghidupkan suasana toko”, dengan skor rata-rata 3.38.

3) Variabel Impulse Buying

Hasil dari rata-rata skor jawaban responden pada variabel impulse buying akan dimasukan dalam kelompok berikut:

Tabel V.11

Skala Data Impulse Buying

Skala Data Kelas Keterangan 4 3,26 – 4,00 Sangat Tinggi

No Pernyataan Mean Kategori

1 Saya sering membeli produk secara

memikirkan konsekuensi setelah saya membeli produk tersebut

3.25 Tinggi

4 Saya cenderung melakukan pembelian produk bukan karena kebutuhan namun karena sekedar tertarik

Total Mean 3.34 Sangat Tinggi Sumber: Data Primer yang Diolah 2019

Berdasarkan tabel V.12 dapat dilihat bahwa rata-rata skor total mean untuk variabel impulse buying adalah 3,34. Item pernyataan yang memiliki skor paling tinggi adalah item pernyataan kelima, “Saat berbelanja di Adele Accessories saya merasa puas ketika membeli produk yang menarik bagi saya”, dengan skor rata-rata 3,55. Sedangkan item pernyataan yang memiliki skor paling rendah adalah item pernyataan pertama, “Saya sering membeli produk secara spontan tanpa berpikir Panjang”, dengan skor rata-rata 3,23.

2. Analisis Regresi Linier Berganda a. Uji Asumsi Klasik

1) Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui normal atau tidaknya distribusi data. Metode yang digunakan peneliti untuk mengetahui normalitas adalah one sample Kolmogorov-smirnov dengan pedoman pengambilan keputusan sebagai berikut:

a) Angka signifikansi (sig) > alpha = 0,05 maka data berdistribusi normal.

b) Angka signifikansi (sig) < alpha = 0,05 maka data tidak berdistribusi normal.

Tabel V.13 Hasil Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 100

Normal Parametersa,b Mean .0000000

Std. Deviation 2.24220899

Asymp. Sig. (2-tailed) .087c

a. Test distribution is Normal.

Berdasarkan tabel di V.13 hasil pengujian One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test menghasilkan Asymo.Sig ≥ 0,05 yakni 0,087 > 0,05. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa data residual telah memenuhi asumsi kenormalan atau telah berdistribusi normal.

2) Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya penyimpangan asumsi klasik multikolinearitas, yaitu adanya hubungan linear antarvariabel independen dalam model regresi, Permatasari (2016: 48). Untuk mengetahui ada atau tidaknya multikolinearitas maka dapat dilihat dari nilai Tolerance dan nilai Varians Inflation Factor (VIF).

Multikolinearitas dilihat dari nilai tolerance, jika nilai tolerance ≥ 0,1 maka tingkat kolinearitas dapat ditoleransi, sebaliknya jika nilai tolerance < 0,1 maka tingkat kolinearitas tidak dapat ditoleransi. Multikolinearitas juga dapat dilihat dari nilai VIF ≤ 10 maka tingkat kolinearitas dapat ditoleransi, sebaliknya jika nilai VIF > 10 maka tingkat kolinearitas tidak dapat ditoleransi.

Tabel V.14

Hasil Uji Multikolinearitas

Model Colinearity Statistics Tolerance VIF (Constant)

Sales promotion .643 1.555

Interior display .643 1.555

Sumber: Data primer yang diolah 2019

Berdasarkan tabel V.14, diperoleh nilai tolerance dari variabel sales promotion dan variabel interior display sebesar 0,643. Kemudian untuk nilai VIF variabel sales promotion dan variabel interior display sebesar 1.555. Hal ini berarti bahwa korelasi antara variabel independen menunjukkan tidak adanya gangguan multikolinearitas karena masing-masing variabel independen memiliki nilai tolerance ≥ 0,01 dan nilai VIF ≤ 10.

3) Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya penyimpangan dari syarat-syarat asumsi klasik pada model regresi. Yaitu adanya ketidaksamaan varian dari residual untuk semua pengamatan pada model regresi, Permatasari (2016:48). Model regresi yang baik adalah yang terjadi homoskedastisitas dalam model, atau dengan kata lain tidak terjadi heteroskedatisitas.

Cara yang digunakan penulis untuk mendeteksi heteroskedatisitas adalah menggunakan uji Glejser untuk mengetahui ada tidaknya penyimpangan dari data yang diperoleh. Dasar pengambilan keputusan dalam uji Glejser adalah:

a) Jika nilai sig ≥ 0,005 maka tidak terjadi heteroskedatisitas.

b) Jika nilai sig < 0,005 maka terjadi heteroskedatisitas.

Adapun uji heteroskadastisitas pada tabel berikut:

Tabel V.15

Sumber : Data primer yang diolah, 2019

Berdasarkan tabel V.15, diketahui bahwa nilai Sig. variabel sales promotion sebesar 0,377 dan interior display sebesar 0,664. Kedua variabel tersebut memiliki nilai Sig. lebih besar dari 0,05 yang artinya tidak terjadi heteroskedastisitas pada kedua variabel tersebut.

b. Persamaan Regresi Linear Berganda

Analisis regresi linear berganda bertujuan untuk mengetahui apakah ada pengaruh antara variabel independen yaitu variabel Sales Promotion dan variabel Interior Display dengan variabel dependen yaitu Impulse Buying. Adapun hasil analisis regresi linier berganda sebagai berikut:

Tabel V.16

Sumber: Data Primer yang diolah 2019

Dari hasil analisis regresi linear berganda pada tabel V.16 didapat persamaan regresi sebagai berikut:

Y = 5.879 + 0,189X1 + 0,276X2 c. Menguji Hipotesis

1) Uji F

Uji F dilakukan untuk mengetahui pengaruh dari dua atau lebih variabel independen (X) secara bersama-sama (simultan) terhadap variabel dependen.

Pengujian ini dilakukan dengan langkah sebagai berikut:

a) Menentukan Formulasi Hipotesis

H0 = Sales promotion dan interior display secara bersama-sama tidak memiliki pengaruh secara simultan terhadap impulse buying di Adele Accessories.

Ha = Sales promotion dan interior display secara bersama-sama memiliki pengaruh secara simultan terhadap impulse buying di Adele Accessories.

b) Menentukan Taraf Signifikansi

Dalam penelitian ini dilakukan dengan taraf signifikansi α = 5% (signifikansi 5% atau 0,05). Dasar pengambilan keputusan untuk uji F (simultan), sebagai berikut:

(1) Jika F hitung > F tabel, maka H0 ditolak dan Ha diterima. Artinya kedua variabel bebas secara simultan mempunyai pengaruh signifikan terhadap variabel terikat. Jika F hitung ≤ F tabel, maka H0 diterima dan Ha ditolak. Artinya kedua variabel bebas secara simultan tidak mempunyai pengaruh signifikan terhadap variabel terikat.

(2) Bila menggunakan nilai probabilitas sig, maka kriteria pengujian sebagai berikut:

(a) H0 ditolak dan Ha diterima, jika nilai probabilitas sig ≤ α.

(b) H0 diterima dan Ha ditolak, jika nilai probabilitas sig > α.

c) Menentukan F hitung

Dalam pengujiannya, peneliti menggunakan program aplikasi IBM SPSS Statistics 22.

Tabel V.17 Hasil Uji F

ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 169.987 2 84.994 16.564 .000b

Residual 497.723 97 5.131

Total 667.710 99

a. Dependent Variable: impulse

b. Predictors: (Constant), interior display, sales promotion d) Kriteria Pengujian

(1) Jika H0 diterima, maka dapat disimpulkan bahwa Sales Promotion dan Interior Display secara simultan tidak berpengaruh terhadap Impulse Buying.

(2) Jika Ha diterima, maka dapat disimpulkan bahwa Sales Promotion dan Interior Display secara simultan berpengaruh terhadap Impulse Buying.

e) Menarik Kesimpulan

Dilihat dari tabel diatas diperoleh Sig 0,000 < 0,05. Jadi H0 ditolak dan Ha

diterima, dapat disimpulkan bahwa sales promotion dan interior display secara bersama-sama (simultan secara bersama-sama (simultan) berpengaruh terhadap impulse buying.

2) Uji T

Uji T digunakan untuk menguji apakah variabel bebas (X) secara parsial (sendiri) berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat.

Tabel V.18

a. Dependent Variable: impulse

a) Uji T Variabel Sales Promotion pada Impulse Buying (1) Menentukan formulasi hipotesis

H0: Sales promotion secara parsial tidak berpengaruh terhadap Turnover impulse buying.

Ha1: Sales promotion secara parsial berpengaruh terhadap Turnover impulse buying.

(2) Menentukan tingkat signifikansi

Dalam penelitian ini tingkat signifikan yang digunakan adalah α = 5%

b) Menentukan t hitung

Dalam pengujiannya, peneliti menggunakan program aplikasi IBM SPSS Statistics 22 dan menggunakan nilai probabilitas Sig. sebagai kriteria pengujiannya. Nilai probabilitas Sig. untuk variabel sales promotion 0,017 (lihat tabel V.15).

c) Kriteria pengujian

H0 ditolak dan Ha diterima, jika nilai probabilitas sig ≤ α.

H0 diterima dan Ha ditolak, jika nilai probabilitas sig > α.

d) Menarik kesimpulan.

Dilihat dari tabel V.15 diperoleh nilai probabilitas Sig. variabel sales promotion sebesar 0,017 < 0,05. Maka H0 ditolak, berarti sales promotion secara parsial berpengaruh terhadap impulse buying.

e) Uji T Variabel Interior Display pada Impulse Buying (1) Menentukan formulasi hipotesis

H0: interior display secara parsial tidak berpengaruh terhadap impulse buying.

Ha2: interior display secara parsial berpengaruh terhadap impulse buying.

(2) Menentukan tingkat signifikansi

Dalam penelitian ini tingkat signifikan yang digunakan adalah α = 5%

(3) Menentukan t hitung

Dalam pengujiannya, peneliti menggunakan program aplikasi IBM SPSS Statistics 22 dan menggunakan nilai probabilitas Sig. sebagai kriteria pengujiannya. Nilai probabilitas Sig. untuk variabel kepuasan pada kompensasi tidak langsung sebesar 0,008 (lihat tabel V.15).

(4) Kriteria pengujian

H0 ditolak dan Ha diterima, jika nilai probabilitas sig ≤ α H0 diterima dan Ha ditolak, jika nilai probabilitas sig > α (5) Menarik kesimpulan

Dilihat dari tabel V.15 diperoleh nilai probabilitas Sig. variabel kepuasan pada kompensasi tidak langsung sebesar 0,008 < 0,05. Maka H0 ditolak, berarti interior display secara parsial berpengaruh terhadap impulse buying.

d. Koefisien Determinasi

Koefisien Determinasi mengukur kemampuan model dalam menerangkan variabel terikat. Hasil olah data dilakukan seperti tabel berikut.

Tabel V.19

a. Predictors: (Constant), interior, sales

Sumber: Data primer diolah 2019

Koefisien determinasi (R2) digunakan untuk mengetahui prosentase sumbangan pengaruh variabel independen (X1 & X2) secara serentak terhadap variabel dependen (Y). Dari tabel diatas diperoleh angka R2 sebesar 0,255. Hal ini menunjukkan bahwa persentase pengaruh variabel independen yakni sales promotion dan interior display terhadap variabel dependen yakni impulse buying sebesar 0.255 (25%). Dengan kata lain, variabel yang digunakan dalam model yaitu sales promotion dan interior display mampu menjelaskan sebesar 25%

variabel dependen yakni impulse buying. Sedangkan sisa sebesar 75% dipengaruhi atau dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dimasukan dalam penelitian.

A. Pembahasan

Penelitian dilakukan untuk mengetahui secara simultan dan parsial pengaruh variabel independen yakni variabel sales promotion dan interior display terhadap variabel dependen yakni impulse buying. Penelitian ini dilakukan pada

konsumen Adele Accessories Babarsari Yogyakarta dengan jumlah responden sebanyak 100 responden. Kriteria responden yang ditetapkan peneliti adalah konsumen Adele Accessories Babarsari Yogyakarta yang berusia minimal 15 tahun dan telah melakukan transaksi pembelian di Adele Accessories Babarsari Yogyakarta minimal 2 kali dalam 3 bulan terakhir. Penelitian menggunakan teknik analisis regresi linear berganda.

Responden pada penelitian ini mayoritas berjenis kelamin wanita dengan persentase sebesar 89%. Berdasarkan usia, mayoritas responden adalah usia 15-25 tahun dengan persentase sebesar 79%. Berdasarkan pekerjaan, mayoritas responden berstatus pelajar/mahasiswa dengan persentase 68%. Berdasarkan rata-rata uang saku per bulan, mayoritas responden memiliki uang saku sebesar Rp500.000,00 – Rp2.000.000,00 per bulan dengan persentase 55%.

Berdasarkan penelitian yang sudah dilakukan, skor rata-rata variabel sales promotion sebesar 3,39 yang menunjukkan bahwa sales promotion yang diadakan oleh Adele Accessories Babarsari Yogyakarta saat dilakukan penelitian ini tergolong sangat menarik. Konsumen merasa sales promotion yang dilakukan oleh pihak Adele Accessories Babarsari Yogyakarta mampu mendorong konsumen untuk melakukan pembelian, menciptakan pengertian bagi non-pemakai, serta mampu menarik konsumen baru. Sales promotion yang diadakan mampu menarik perhatian dan dapat memberikan informasi yang dapat mengarahkan konsumen pada produk yang dijual. Sales promotion yang dilakukan oleh Adele Accessories berhasil dalam mengajak konsumen untuk melakukan transaksi pembelian sekarang.

Item pernyataan yang memiliki skor paling tinggi adalah item pernyataan ketujuh, “Adele Accessories memberikan potongan harga bagi konsumen yang memiliki member card”, dengan skor rata-rata 3,51 yang artinya tergolong sangat menarik. Hal ini menunjukkan bahwa saat dilakukan penelitian, pemberian potongan harga bagi konsumen yang memiliki member card sangat menarik dalam mendorong konsumen untuk melakukan pembelian tak terencana atau impulse buying di Adele Accessories. Item pernyataan kedua, “Saya bisa mencoba sampel produk yang disediakan Adele Accessories secara berulangkali”, memperoleh skor rata-rata terendah yakni sebesar 3,32 yang berarti tergolong sangat menarik. Hal ini menunjukkan bahwa program sales promotion yang dilakukan dengan menyediakan sampel produk yang dapat dicoba secara berulangkali oleh konsumen sudah mampu menarik perhatian dan mempengaruhi konsumen untuk melakukan pembelian tak terencana atau impulse buying.

Skor rata-rata variabel interior display sebesar 3,45 menunjukkan bahwa interior display yang diadakan oleh Adele Accessories Babarsari Yogyakarta saat dilakukan penelitian tergolong sangat menarik. Konsumen merasa interior display yang dilakukan oleh pihak Adele Accessories Babarsari Yogyakarta mampu membangkitkan dan menghidupkan suasana di toko Adele Accessories. Hal ini menyebabkan konsumen merasa tertarik dan merasa nyaman dalam berbelanja di toko Adele Accessories. Turley & Milliman 2000 (dalam Andreani, Kristanti, dan Yapola 2013:66) mengemukakan bahwa interior display yang baik secara signifikan dapat memiliki efek pada pelanggan untuk melakukan pembelian.

Ma’ruf 2006 (dalam Andreani et al 2013:66) mengemukakan bahwa keinginan

untuk melakukan pembelian dapat diciptakan melalui interior display yang menarik. Seperti yang dikatakan Turley & Milliman serta Ma’ruf di atas, maka interior display yang diciptakan oleh Adele Accessories telah memberikan efek kepada konsumen untuk melakukan pembelian.

Item pernyataan yang memiliki skor paling tinggi adalah item pernyataan pertama, “Adele Accessories menyediakan berbagai jenis produk (seperti:

homedecor, florist, accessories, komestik, fashion, walldecor, dll)”, dengan skor rata-rata 3,61 yang artinya tergolong sangat menarik. Hal ini menunjukkan bahwa saat dilakukan penelitian ketersediaan berbagai jenis produk di Adele Accessories sudah sangat baik dalam menarik perhatian konsumen dan mendorong konsumen untuk melakukan pembelian tak terencana atau impulse buying. Item pernyataan keempat, “Adele Accessories mengunakan hiasan dinding yang mampu menghidupkan suasana toko”, memperoleh skor rata-rata terendah yakni sebesar 3,38 yang berarti tergolong sangat menarik. Hal ini menunjukkan bahwa saat dilakukan penelitian, interior display yang diciptakan oleh Adele Accessories dengan menggunakan hiasan dinding telah mampu menghidupkan suasana dan mempengaruhi konsumen untuk melakukan pembelian tak terencana atau impulse buying.

Dalam penelitian ini dapat diketahui pula tingkat impulse buying konsumen Adele Accessories Babarsari Yogyakarta. Hal ini terlihat dari perolehan skor rata-rata impulse buying sebesar 3,34 yang berarti bahwa impulse buying konsumen Adele Accessories tergolong sangat tinggi. Hal ini berarti saat dilakukan penelitian, kecenderungan tindakan pembelian oleh konsumen secara

spontan pada saat berada di Toko Adele Accessories tergolong sangat tinggi. Item pernyataan yang memiliki skor paling tinggi adalah item pernyataan kelima, “Saat berbelanja di Adele Accessories saya merasa puas ketika membeli produk yang menarik bagi saya”, dengan skor rata-rata 3,55 yang artinya tergolong sangat tinggi. Hal ini menunjukan bahwa pada saat dilakukan penelitian, kepuasan konsumen ketika melakukan pembelian produk yang menarik bagi mereka di Adele Accessories tergolong sangat tinggi.

Item pernyataan yang memiliki skor paling rendah adalah item pernyataan pertama, “Saya sering membeli produk secara spontan tanpa berpikir panjang”, dengan skor rata-rata sebesar 3,23 yang artinya tergolong tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa ketika penelitian dilakukan konsumen yang sering melakukan pembelian secara spontan tanpa berpikir panjang ketika berkunjung ke toko Adele Accessories Babarsari Yogyakarta tergolong tinggi. Meskipun item pernyataan pertama mendapatkan skor rata-rata terendah dari seluruh item pernyataan impulse buying, namun item pernyataan ini masuk tergolong tinggi sehingga perilaku konsumen dalam hal ini akan sangat menguntungkan bagi pihak Adele Accessories.

Berdasarkan hasil analisis melalui uji F, diketahui bahwa variabel independen yakni variabel sales promotion dan interior display secara simultan berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen yakni impulse buying. Hal ini terlihat dari dari hasil uji F dengan nilai Sig. 0,000 yang berarti lebih kecil dari 0,05. Hasil uji F ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Putra dan Djatmiko (2015) yang berjudul “The Influence Of Interior Display Against

Impulsive Buying On Consumers Indomaret Poin Dipatiukur Bandung” yang menyatakan bahwa pengadaan barang, pengelompokan barang, dan penyusunan barang di dalam interior display secara simultan berpengaruh terhadap impulse buying sebesar 24% dan sisanya 76% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak teliti. Konsumen akan cenderung melakukan pembelian secara impulsive karena adanya pengaruh stimulus yang didapatkan di tempat belanja, baik itu suasana di toko maupun rayuan dari para sales serta strategi penjualan yang diadakan oleh toko di mana konsumen berbelanja. Jadi, dapat diketahui bahwa secara simultan variabel sales promotion dan interior display berpengaruh terhadap impulse buying.

Berdasarkan hasil analisis melalui uji T diketahui bahwa variabel sales promotion secara parsial berpengaruh terhadap impulse buying. Hal ini terlihat dari nilai Sig. 0,017 yang lebih kecil dari 0,05. Berdasarkan analisis persamaan regresi menunjukkan koefisien variabel sales promotion sebesar 0.189. Hal ini menunjukkan bahwa koefisien regresinya positive yang berarti bahwa jika sales promotion yang diadakan oleh Adele Accessories semakin baik, maka intensitas konsumen dalam melakukan tindakan impulse buying semakin baik pula, begitupun sebaliknya.

Hal ini didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Oky Gunawan Kwan (2016) yang berjudul, “Pengaruh Sales Promotion Dan Store Atmosphere Terhadap Impulse Buying Dengan Positive Emoiton Sebagai Variabel Interevening Pada Planet Sports Tunjungan Plaza Surabaya” yang mengatakan bahwa sales promotion berpengaruh secara parsial terhadap impulse buying.