• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBASAHAN

A. Analisis Data

V.1. Karakteristik Responden

Responden dalam penelitian ini adalah wisatawan nusantara yang pernah melakukan kunjugan ke Monkey Forest dan/atau Museum ARMA, jumlah responden pada Monkey Forest sebanyak 99 orang dan responden pada Museum ARMA sebanyak 87 orang. Karakteristik responden yang dimasukkan dalam penelitian ini adalah jenis kelamin, umur, pendidikan terakhir, pekerjaan, dan pengeluaran per-bulan perorangan.

V.1.1. Karakteristik Responden Monkey Forest

Pada tabel berikut disajikan hasil data masing – masing karakteristik responden Monkey Forest.

Tabel V.1

Karakteristik Resoponden Berdasarkan Kota Asal Kota Jumlah Responden Persentase

Gianyar 33 33,3%

Denpasar 17 17,2%

Yogyakarta 13 13,1%

Tangerang Selatan 3 3%

Semarang 3 3%

Bengkulu 1 1%

Bandung 4 4%

Jakarta 3 3%

Jakarta Selatan 1 1%

Badung 8 8,1%

Lampung 3 3%

Sleman 2 2%

Palangkaraya 1 1%

Surabaya 5 5,1%

Lombok 2 2%

Total 99 100%

Sumber : Data Primer, diolah tahun 2020

Tabel V.1 menunjukkan bahwa wisatawan Monkey Forest yang berasal dari Kabupaten Gianyar menduduki peringkat pertama dengan jumlah 33 (33,3%) wisatawan, kemudian diikuti dengan wisatawan yang berasal dari Kota Denpasar dengan jumlah 17 (17,2%) wisatawan, selanjutnya wisatawan yang berasal dari Kota Yogyakarta dengan jumlah 13 (13,1%) wisatawan. Wisatawan

yang berasal dari Kabupaten Badung menduduki peringkat keempat dengan jumlah 8 (8,1%) wisatawan, diikuti oleh wisatawan yang berasal dari Surabaya dengan jumlah 5 (5,1%) wisatawan, kemudian wisatawan yang berasal dari Kota Bandung dengan jumlah 4 (4%) wisatawan. Wisatawan yang berasal dari Tangerang Selatan, Semarang, Jakarta, dan Lampung masing – masing berjumlah 3 (3%) wisatawan, diikuti oleh wisatawan yang berasal dari Kabupaten Sleman dan Lombok yang masing – masing berjumlah 2 (2%) wisatawan, dan di peringkat terakhir wisatawan yang berasal dari Bengkulu, Jakarta Selatan, dan Palangkaraya yang masing – masing berjumlah 1 (1%) wisatawan. Hal ini menunjukkan bahwa wisatawan yang mendominasi mengunjungi Monkey Forest berasal dari Pulau Bali.

Tabel V.2

Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis Kelamin Jumlah Responden Persentase

Laki – laki 29 29,3%

Perempuan 70 70,7%

Total 99 100%

Sumber : Data Primer, diolah tahun 2020

Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin dibagi menjadi 2 bagian yaitu laki – laki dan perempuan dengan jumlah responden jenis kelamin laki – laki 29 (29,3%) dan responden jenis kelamin perempuan berjumlah 70 (70,7%).

Tabel V.3

Karakteristik Responden Berdasarkan Usia Usia Jumlah Responden Persentase

17 – 23 67 67,7%

24 – 28 9 9,1%

29 – 40 9 9,1%

41 – 55 10 10,1%

≥ 56 4 4%

Total 99 100%

Sumber : Data Primer, diolah tahun 2020

Karakteristik wisatawan berdasarkan usia yang memiliki persentase tertinggi yaitu kelompok usia 17 – 23 tahun dengan jumlah 67 (67,7%) wisatawan, diikuti kelompok usia 41 –

55 tahun berjumlah 10 (10,1%) wisatawan, kemudian kelompok usia 24 – 28 tahun dan 29 – 40 tahun memiliki jumlah yang sama yaitu masing – masing sejumlah 9 (9,1%) wisatawan, dan kelompok usia terakhir yaitu ≥ 56 dengan jumlah 4 (4%) wisatawan.

Tabel V.4

Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir Pendidikan Jumlah Responden Persentase

SMP 4 4%

SMA 45 45,5%

Diploma 9 9,1%

Sarjana 33 33,3%

Pasca Sarjana 8 8,1%

Total 99 100%

Sumber : Data Primer, diolah tahun 2020

Tabel V.4 menunjukan karakteristik wisatawan yang paling banyak mengunjungi Monkey Forest berdasarkan pendidikan terakhir adalah SMA yang berjumlah 45 (45,5%) wisatawan, diikuti oleh wisatawan dengan pendidikan terakhir Sarjana berjumlah 33 (33,3%) wisatawan, kemudian wisatawan dengan pendidikan terakhir Diploma berjumlah 9 (9,1%) wisatawan, selanjutnya wisatawan dengan pendidikan terakhir Pasca

Sarjana berjumlah 8 (8,1%) wisatawan, terakhir wisatawan dengan pendidikan terakhir berjumlah 4 (4%) wisatawan.

Tabel V.5

Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan Pekerjaan Jumlah Responden Persentase

Pelajar atau Mahasiswa 60 60,6%

Wiraswasta 9 9,1%

Pegawai Swasta 10 10,1%

Ibu Rumah Tangga 3 3%

PNS 8 8,1%

TNI/Polri 3 3%

Lain – lain 6 6,1%

Total 99 100%

Sumber : Data Primer, diolah tahun 2020

Wisatawan dengan pekerjaan sebagai Pelajar atau Mahasiswa menduduki posisi pertama dengan jumlah 60 (60,6%) wisatawan, diikuti dengan wisatawan yang bekerja sebagai Pegawai swasta berjumlah 10 (10,1%), selanjutnya wisatawan yang bekerja sebagai PNS berjumlah 8 (8,1%) wisatawan, kemudian wisatawan yang memiliki pekerjaan lain – lain berjumlah 6 (6,1%) wisatawan, terakhir wisatawan yang bekerja sebagai Ibu Rumah Tangga dan TNI/Polri masing – masing berjumlah 3 (3%) wisatawan.

Tabel V.6

Karakteristik Responden Berdasarkan Pengeluaran Perorangan Per-bulan

Pengeluaran Jumlah Responden Persentase

≤ Rp 1.000.000 37 37,4%

Rp 1.000.001 – Rp 2.500.000 38 38,4%

Rp 2.500.001 – Rp 5.000.000 16 16,2%

Rp 5.000.001 – 10.000.000 8 8,1%

Total 99 100%

Sumber : Data Primer, diolah tahun 2020

Kelompok pengeluaran perorangan per-bulan dengan pengeluaran perorangan per-bulan Rp 1.000.000 – Rp 2.500.000 menjadi jumlah persentase paling tinggi dengan jumlah 38 (38,4%) wisatawan, diikuti oleh kelompok dengan pengeluaran perorangan per-bulan ≤ Rp 1.000.000 berjumlah 37 (37,4%) wisatawan, selanjutnya kelompok dengan pengeluaran perorangan per-bulan Rp 2.500.001 – Rp 5.000.000 dengan jumlah 16 (16,2%) wisatawan, dan terakhir kelompok dengan pengeluaran perorangan per-bulan Rp 5.000.001 – Rp 10.000.000 berjumlah 8 (8,1%) wisatawan.

V.1.2. Karakteristik Responden Museum ARMA

Pada tabel berikut disajikan hasil data masing – masing karakteristik responden Museum ARMA.

Tabel V.7

Karakteristik Responden Berdasarkan Kota Asal Kota Jumlah Responden Persentase

Gianyar 27 31%

Denpasar 20 23%

Yogyakarta 16 18,4%

Tangerang Selatan 3 3,4%

Semarang 3 3,4%

Bengkulu 1 1,1%

Bandung 2 2,3%

Jakarta 2 2,3%

Jakarta Selatan 1 1,1%

Badung 5 5,7%

Lampung 1 1,1%

Sleman 2 2,3%

Surabaya 1 1,1%

Jawa Barat 2 2,3%

Bantul 1 1,1%

Total 87 100%

Sumber : Data Primer, diolah tahun 2020

Tabel V.7 menunjukkan bahwa wisatawan yang berasal dari Kabupaten Gianyar menduduki peringkat pertama dengan jumlah 27 (31%) wisatawan, diikuti oleh wisatawan yang

berasal dari Kota Denpasar dengan jumlah 20 (23%) wisatawan, kemudian wisatawan yang berasal dari Yogyakarta dengan jumlah 16 (18,4%). Wisatawan yang berasal dari Kabupaten Badung ada pada peringkat keempat dengan jumlah 5 (5,7%) wisatawan, kemudian wisatawan yang berasal dari Tangerang Selatan dan Semarang masing – masing dengan jumlah 3 (3,4%). Wisatawan yang berasal dari Bandung, Jakarta, Sleman, dan Jawa Barat masing – masing dengan jumlah 2 (2,3%) wisatawan, dan pada peringkat terakhir yaitu wisatawan yang berasal dari Bengkulu, Jakarta Selatan, Lampung, Surabaya, dan Bantul masing – masing dengan jumlah 1 (1,1%) wisatawan. Hal ini menunjukkan bahwa wisatawan dominan mengunjungi Museum ARMA yang berasal dari Pulau Bali.

Tabel V.8

Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis Kelamin Jumlah Responden Persentase

Laki - laki 28 32,2%

Perempuan 59 67,8%

Total 87 100%

Sumber : Data Primer, diolah tahun 2020

Jumlah responden menurut jenis kelamin dibagi menjadi 2 yaitu laki – laki dan perempuan dengan persentase wisatawan berjenis kelamin perempuan memiliki persentase dengan jumlah 59 (67,8%) wisatawan dan wisatawan berjenis kelamin laki – laki berjumlah 28 (32,2%).

Tabel V.9

Karakteristik Responden Berdasarkan Usia Usia Jumlah Responden Persentase

17 – 23 51 58,6%

24 – 28 10 11,5%

29 – 40 10 11,5%

41 – 55 13 14,9%

≥ 55 3 3,4%

Total 87 100%

Sumber : Data Primer, diolah tahun 2020

Tabel V.9 menunjukan bahwa kelompok wisatawan yang memiliki persentase tertinggi adalah yang berusia 17 – 23 tahun dengan jumlah 51 (58,6%) wisatawan, diikuti oleh kelompok wisatawan yang berusia 41 – 55 tahun dengan jumlah 13 (14,9%) wisatawan, selanjutnya kelompok wisatawan yang berusia 24 – 28 dan 29 – 40 tahun yang masing – masing berjumlah 10 (11,5%) wisatawan, dan terakhir kelompok

wisatawan yang berusia ≥ 55 tahun dengan jumlah 3 (3,4%) wisatawan.

Tabel V.10

Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir

Pendidikan Jumlah

Responden

Persentase

SMP 3 3,4%

SMA 42 48,3%

Diploma 8 9,2%

Sarjana 24 27,6%

Pasca Sarjana 10 11,5%

Total 87 100%

Sumber : Data Primer, diolah tahun 2020

Wisatawan dengan pendidikan terakhir di tingkat SMA memiliki persentase tertinggi, hal ini dapat dilihat pada tabel V.10 yang menyebutkan bahwa terdapat 42 (48,3%) wisatawan dengan pendidikan terakhir di tingkat SMA, diikuti oleh wisatawan dengan pendidikan terakhir di tingkat Sarjana dengan jumlah 24 (27,6%), kemudian wisatawan dengan pendidikan terakhir di tingkat Pasca Sarjana dengan jumlah 10 (11,5%) wisatawan, selanjutnya wisatawan dengan pendidikan terakhir di tingkat Diploma dengan jumlah 8 (9,2%) wisatawan, terakhir wisatawan dengan pendidikan terakhir di tingkat SMP dengan jumlah 3 (3,4 %) wisatawan.

Tabel V.11

Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan Pekerjaan Jumlah Responden Persentase Pelajar atau

Sumber : Data Primer, diolah tahun 2020

Data tabel V.11 di atas menunjukkan bahwa wisatawan dengan pekerjaan Pelajar atau Mahasiswa memiliki persentase tertinggi dengan jumlah 48 (55,2%) wisatawan, diikuti oleh wisatawan dengan pekerjaan Pegawai Swasta dan PNS yang masing – masing berjumlah 11 (12,6%) wisatawan, kemudian wisatawan yang memiliki pekerjaan Wiraswasta dengan jumlah 8 (9,2%) wisatawan, selanjutnya wisatawan dengan pekerjaan lain – lain berjumlah 5 (5,7%) wisatawan, dan terakhir wisatawan yang memiliki pekerjaan Ibu Rumah Tangga dan TNI/Polri dengan persentase masing – masing 2 (2,3%) wisatawan.

Tabel V.12

Karakteristik Responden Berdasarkan Pengeluaran Perorangan Per-bulan

Pengeluaran Jumlah

Responden

Persentase

≤ Rp 1.000.000 25 28,7%

Rp 1.000.001 – Rp 2.500.000 38 43,7%

Rp 2.500.001 – Rp 5.000.000 17 19,5%

Rp 5.000.001 – 10.000.000 7 8%

Total 87 100%

Sumber : Data Primer, diolah tahun 2020

Tabel V.12 menunjukkan bahwa kelompok wisatawan dengan pengeluaran perorangan per-bulan Rp 1.000.001 – Rp 2.500.000 dengan jumlah 38 (43,7%) wisatawan menjadi kelompok pengeluaran perorangan per-bulan yang tertinggi, diikuti oleh kelompok wisatawan dengan pengeluaran perorangan per-bulan ≤ Rp 1.000.000 yang berjumlah 25 (28,7%) wisatawan, selanjutnya kelompok wisatawan dengan jumlah pengeluaran perorangan perbulan Rp 2.500.001 – Rp 5.000.000 yang berjumlah 17 (19,5%) wisatawan, terakhir kelompok wisatawan dengan pengeluaran perorangan perbulan Rp 5.000.001 – Rp 10.000.000 yang berjumlah 7 (8%) wisatawan.

V.2. Analisis Uji Validitas dan Reliabilitas V.2.1 Uji Validitas

Pengujian validitas dilakukan untuk menentukan layak atau tidaknya suatu item digunakan dalam penelitian ini. Uji validitas ini dilakukan menggunakan rumus nilai korelasi Product Moment dari Pearson, yakni dengan membandingkan nilai rhitung dengan rtabel. Suatu item dinyatakan valid apabila memiliki koefisien korelasi rhitung total lebih besar dibandingkan nilai rtabel. Berikut adalah pembahasan hasil analisis uji validitas:

a. Monkey Forest

Rtabel diketahui dengan melihat tabel r product moment.

Nilai r tabel untuk penelitian ini dimana N=99 dengan signifikansi 5%, adalah sebesar 0,1975. Selanjutnya nilai rtabel tersebut digunakan sebagai kriteria validitas item-item yang ada dalam pertanyaan kuesioner.

Tabel V.13

Hasil Uji Validitas Variabel Karakteristik Psikografis Butir rhitung rtabel Keterangan

1 0,690 0,1975 Valid

2 0,746 0,1975 Valid

3 0,650 0,1975 Valid

4 0,744 0,1975 Valid

Sumber : Data Primer, diolah tahun 2020

Berdasarkan data dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa uji validitas untuk variabel karakteristik psikografis dinyatakan valid karena rhitung ≥ rtabel, sehingga indikator pertanyaan karakteristik psikografis dapat mengukur variabel karakteristik psikografis.

Tabel V.14

Hasil Uji Validitas Variabel Motivasi Wisatawan Butir rhitung Rtabel Keterangan

Sumber : Data Primer, diolah tahun 2020

Berdasarkan data tabel di atas dapat disimpulkan bahwa uji validitas untuk variabel motivasi wisatawan dinyatakan

valid karena nilai rhitung ≥ rtabel, sehingga indikator pertanyaan motivasi wisatawan dapat mengukur variabel motivasi wisatawan.

b. Museum ARMA

Rtabel diketahui dengan melihat tabel r product moment.

Nilai r tabel untuk penelitian ini dimana N=87 dengan signifikansi 5%, adalah sebesar 0,2108. Selanjutnya nilai rtabel tersebut digunakan sebagai kriteria validitas item-item yang ada dalam pertanyaan kuesioner.

Tabel V.15

Hasil Uji Validitas Variabel Karakteristik Psikografis Butir rhitung rtabel Keterangan

1 0,786 0,2108 Valid

2 0,831 0,2108 Valid

3 0,741 0,2108 Valid

4 0,768 0,2108 Valid

Sumber : Data Primer, diolah tahun 2020

Berdasarkan data dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa uji validitas untuk variabel karakteristik psikografis dinyatakan valid karena rhitung ≥ rtabel, sehingga indikator pertanyaan karakteristik psikografis dapat mengukur variabel karakteristik psikografis.

Tabel V.16

Hasil Uji Validitas Variabel Motivasi Wisatawan Butir rhiutng rtabel Keterangan

Sumber : Data Primer, diolah tahun 2020

Berdasarkan data dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa uji validitas untuk variabel karakteristik psikografis dinyatakan valid karena rhitung ≥ rtabel, sehingga indikator pertanyaan motivasi wisatawan dapat mengukur variabel motivasi wisatawan.

V.2.2 Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas dilakukan dengan teknik Cronbach’s Alpa untuk mengetahui konsistensi alat ukur. Untuk menentukan suatu

instrumen reliabel atau tidak maka bisa digunakan batas nilai alpha 0,6, yakni instrumen dinyatakan reliabel apabila nilai reliabilitas/alpha ≥ 0,06. Berikut pembahasan hasil uji reliabilitas pada masing – masing variabel:

Tabel V.17

Hasil Uji Reliabilitas Monkey Forest Variabel Cronbach’s

Alpha

Keterangan

Psikografis 0,668 Reliabel

Motivasi 0,859 Reliabel

Tabel V.18

Hasil Uji Reliabilitas Museum ARMA Variabel Cronbach’s

Alpha

Keterangan

Psikografis 0,788 Reliabel

Motivasi 0,839 Reliabel

Berdasarkan tabel V.17 dan tabel V.18, dapat disimpulkan bahwa variabel karakteristik psikografis dan motivasi wisatawan pada daya tarik wisata Monkey Forest dan Museum ARMA memiliki nilai yang memenuhi syarat, sehingga dapat dinyatakan bahwa alat ukur tersebut reliabel dengan nilai Cronbach’s Alpha ≥ 0,06.

V.3. Karakteristik Psikografis (Venturesomeness)

Karakteristik responden berdasarkan karakteristik psikografis (venturesomeness) dibagi menjadi 2 bagian dengan skala semantik diferensial yaitu psychocentric dan allocentric. Responden yang masuk ke dalam golongan psychocentric memilih pernyataan pada bagian kiri, responden yang netral memilih bagian tengah, dan responden yang masuk ke dalam golongan allocentric memilih pernyataan pada bagian kanan.

V.3.1 Karakteristik Psikografis (Venturesomeness) Wisatawan Monkey Forest Tabel V.19

Karakteristik Psikografis (Venturesomeness) Psychocentric Sangat Setuju

dengan

Cenderung menyukai destinasi wisata yang seudah popular atau sudah pernah dikunjungi.

13

Menyukai destinasi wisata yang baru dan belum pernah dikunjungi.

Lebih menyukai daerah tujuan wisata yang nyaman.

Menyukai destinasi wisata yang menantang.

Sarana akomodasi dengan fasilitas standar atau lengkap.

21

Sarana akomodasi dengan fasilitas yang alami atau sederhana.

Lebih menyukai melakukan perjalanan wisata secara kelompok atau bersama keluarga.

Lebih menyukai perjalanan wisata yang dilakukan secara individual.

Sumber : Data Primer, diolah tahun 2020

Keterangan:

Psychocentric : sangat setuju dan setuju dengan pernyataan kiri, Allocentric : sangat setuju dan setuju dengan pernyataan kanan.

Pada tabel V.19 menunjukkan bahwa persentase tertinggi yaitu wisatawan yang memilih Psychocentric pada semua item (destinasi wisata popular vs destinasi wisata baru, nyaman vs menantang, fasilitas lengkap vs fasilitas sederhana, dan kelompok vs individu).

V.3.2 Karakteristik Psikografis (Venturesomeness) Wisatawan Museum ARMA Tabel V. 20

Karakteristik Psikografis (Venturesomeness) Psychocentric Sangat Setuju

dengan

Cenderung menyukai destinasi wisata yang seudah popular atau sudah pernah dikunjungi.

14

Menyukai destinasi wisata yang baru dan belum pernah dikunjungi.

Lebih menyukai daerah tujuan wisata yang nyaman.

Menyukai destinasi wisata yang menantang.

Sarana akomodasi dengan fasilitas standar atau lengkap.

15

Sarana akomodasi dengan fasilitas yang alami atau sederhana.

Lebih menyukai melakukan perjalanan wisata secara kelompok atau bersama keluarga.

Lebih menyukai perjalanan wisata yang dilakukan secara individual.

Sumber : Data Primer, diolah tahun 2020

Keterangan:

Psychocentric : sangat setuju dan setuju dengan pernyataan kiri, Allocentric : sangat setuju dan setuju dengan pernyataan kanan.

Tabel V.20 menunjukkan bahwa wisatawan lebih banyak yang memilih Psychocentric di 3 item (nyaman vs menantang, fasilitas lengkap vs fasilitas sederhana, dan kelompok vs individu) dan 1 item (destinasi wisata popular vs destinasi wisata baru) lebih banyak memilih Allocentric.

V.4. Penententuan Range Skala Semantik Diferensial

Survey Karakteristik Psikografis (Venturesomeness) menggunakan Skala Semantik Diferensial dengan bobot tertinggi adalah 5 dan bobot terendah adalah 1.

V.4.1. Kisaran Skala Semantik Diferensial Monkey Forest

Jumlah responden pada daya tarik wisata Monkey Forest berjumlah 99 responden, maka:

𝑅𝑎𝑛𝑔𝑒 =𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑇𝑒𝑟𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 − 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑇𝑒𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ 𝑅𝑎𝑛𝑔𝑒 𝑆𝑘𝑜𝑟

Skor tertinggi : 99 × 5 = 495 Skor terendah : 99 × 1 = 99

Sehingga range untuk hasil survey, adalah:

495 − 99

5 = 79,2 Range skor:

99 – 178,2 = Allocentric 178,3 – 257,5 = Near Allocentric 257,6 – 336,8 = Netral (Midcentric) 336,9 – 416,1 = Near Psychocentric 416,2 – 495,4 = Psychocentric

Penelitian karakteristik psikografis memakai 3 variabel yaitu psychocentric, midcentric (netral), dan allocentric. Maka near psychocentric dapat digabung menjadi psychocentric dan near allocentric dapat digabung menjadi allocentric.

Tabel V.21 destinasi wisata yang seudah popular atau

Lebih menyukai daerah tujuan wisata yang dengan fasilitas standar atau lengkap. wisata secara kelompok atau bersama keluarga.

Sumber : Data Primer, diolah tahun 2020

Tabel V.21 menunjukkan skor untuk karakteristik psikografis (venturesomeness) dengan rata – rata skor 343,5 masuk ke dalam kelompok near psychocentric, maka dapat dikatakan bahwa wisatawan yang mengunjungi daya tarik wisata Monkey Forest didominasi oleh kelompok psychocentric.

V.4.2. Kisaran Skala Semantik Diferensial Museum ARMA

Jumlah responden pada daya tarik wisata Museum ARMA berjumlah 87 responden, maka:

𝑅𝑎𝑛𝑔𝑒 =𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑇𝑒𝑟𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 − 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑇𝑒𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ 𝑅𝑎𝑛𝑔𝑒 𝑆𝑘𝑜𝑟

Skor tertinggi : 87 × 5 = 435 Skor terendah : 87 × 1 = 87

Sehingga range untuk hasil survey, adalah:

435 − 87

5 = 69,6 Kisaran skor:

87 – 156,6 = Allocentric 156,7 – 226,3 = Near Allocentric 226,4 – 296 = Netral (Midcentric) 296,1 – 365,7 = Near Psychocentric 365,8 – 435,4 = Psychocentric

Penelitian karakteristik psikografis memakai 3 variabel yaitu psychocentric, midcentric (netral), dan allocentric. Maka near psychocentric dapat digabung menjadi psychocentric dan near allocentric dapat digabung menjadi allocentric.

Tabel V.22 destinasi wisata yang seudah popular atau

Lebih menyukai daerah tujuan wisata yang dengan fasilitas standar atau lengkap. wisata secara kelompok atau bersama keluarga.

Sumber : Data Primer, diolah tahun 2020

Tabel V.22 menunjukkan bahwa skor untuk karakteristik psikografis (venturesomeness) masuk ke dalam kelompok netral atau midcentric dengan rata – rata skor 272,5. Wisatawan yang berkunjung ke Museum ARMA dalam kondisi tertentu memiliki karakteristik psychocentric dan dalam kondisi tertentu juga dapat memiliki karakteristik allocentric.

V.5. Analisis Faktor

Tabel V.23

Hasil Analisis Faktor Motivasi Wisatawan Monkey Forest Rotated Component Matrixa

Sumber : Data Primer, diolah tahun 2020

Tabel V.24

Hasil Analisis Faktor Motivasi Wisatawan Museum ARMA Rotated Component Matrixa

Sumber : Data Primer, diolah tahun 2020

Maka dapat disimpulkan hasil untuk masing – masing klaster adalah sebagai berikut.

Tabel V.25

Hasil Analisis Faktor Monkey Forest dan Museum ARMA

Monkey Forest Museum Arma

Klaster 1 Motivasi Sejarah/Budaya Klaster 1 Motivasi Sejarah/Budaya

No Kode Pernyataan No Kode Pernyataan

1. X2.2 Rasa ingin tahu mengenai suatu kebudayaan atau tradisi.

1. X2.2 Rasa ingin tahu mengenai suatu kebudayaan atau tradisi.

2. X2.3 Mempelajari suatu kebudayaan atau tradisi baru.

2. X2.3 Mempelajari suatu kebudayaan atau tradisi baru.

3. X2.14 Mempelajari sejarah dari suatu daya tarik wisata.

3. X2.14 Mempelajari sejarah dari suatu daya tarik wisata.

4. X2.15 Untuk mencari inspirasi atau ide – ide baru.

5. X2,18 Berpartisipasi dalam suatu kegiatan adat atau festival kebudayaan, kesenian, dan sebagainya.

Klaster 2 Motivasi Interpersonal Klaster 2 Motivasi Interpersonal

No Kode Pernyataan No Kode Pernyataan

1. X2.5 Mencari pengalaman baru. 1. X2.4 Memanfaatkan waktu luang.

2. X2.6 Mencari suasana baru. 2. X2.6 Meencari suasana baru.

3. X2.10 Keinginan untuk mendapatkan pengakuan sosial.

3. X2.11 Melepas stress atau tekanan.

4. X2.19 Ingin menciptakan kepuasan baru.

5. X2.20 Menemukan pandangan hidup yang unik.

Klaster 3 Motivasi Fisiologis/Fisik Klaster 3 Motivasi Pleasure

No Kode Pernyataan No Kode Pernyataan

1. X2.1 Untuk relaksasi. 1. X2.1 Untuk relaksasi.

2. X2.4 Memanfaatkan waktu luang. 2. X2.5 Mencari pengalaman baru.

3. X2.7 Untuk kesenangan. 3. X2.7 Untuk kesenangan.

4. X2.8 Mengbadikan moment (berswafoto).

Klaster 4 Motivasi Pleasure Klaster 4 Motivasi Internal

No Kode Pernyataan No Kode Pernyataan

1. X2.11 Melepas stress atau tekanan. 1. X2.13 Merealisasikan keinginan yang belum terpenuhi.

2. X2.13 Merealisasikan keinginan yang belum terpenuhi.

2. X2.17 Membeli sesuatu yang khas.

3. X2.17 Membeli sesuatu yang khas. 3. X2.19 Ingin menciptakan kepuasan baru.

Klaster 5 Motivasi Pekerjaan Klaster 5 Motivasi Rasa InginTahu (Curiousity)

No Kode Pernyataan No Kode Pernyataan

1. X2.9 Untuk alasan pekerjaan 1. X2.15 Untuk mencari inspirasi atau ide – ide baru.

2. X2.16 Melakukan kegiatan penelitian. 2. X2.18 Berpartisipasi dalam suatu kegiatan adat atau festival kebudayaan, kesenian dan sebagainya.

3. X2.20 Menemukan pandangan hidup yang unik.

Klaster 6 Motivasi Prestige/Status Klaster 6 Motivasi Pekerjaan

No Kode Pernyataan No Kode Pernyataan

1. X2.8 Mengabadikan moment (berswafoto). 1. X2.9 Untuk alasan pekerjaan.

2. X2.12 Menikmati waktu bersama keluarga atau teman.

2. X2.10 Keinginan untuk mendapatkan pengakuan sosial.

3. X2.16 Melakukan kegiatan penelitian.

V.6. Analisis Cross Tab/Tabulasi Silang

Menguji apakah ada keterkaitan antara karakteristik demografis dan psikografis dengan motivasi wisatawan.

V.6.1. Monkey Forest

Tabel V. 26

Hasil Analisis Tabulasi Silang antara Jenis Kelamin dengan Motivasi Wisatawan

K 1 = Motivasi Sejarah/Budaya K 2 = Motivasi Interpersonal K 3 = Motivasi Fisologis/Fisik K 4 = Motivasi Pleasure K 5 = Motivasi Pekerjaan K 6 = Motivasi Prestige/Status

Sumber : Data Primer, diolah tahun 2020

Tabel V. 27

Hasil Perhitungan Chi Square Keterkaitan Jenis Kelamin dengan Motivasi Wisatawan

Sumber : Data Primer, diolah tahun 2020

Hasil analisis : a. Hipotesis

H0 : Tidak ada keterkaitan antara jenis kelamin dengan motivasi wisatawan.

Ha : Ada keterkaitan antara jenis kelamin dengan motivasi wisatawan.

b. Tingkat Signifikansi α = 5%

c. Daerah Kritis

Jika nilai Asymp. Sig, (2-sided) < α, maka H0 ditolak dan Ha diterima

d. Keputusan

Asymp. Sig. (2-sided) > α (0,244 > 0,05) : H0 diterima e. Kesimpulan

Berdasarkan hasil keputusan diatas diperoleh kesimpulan bahwa tidak ada keterkaitan antara jenis kelamin dengan motivasi wisatawan.

Tabel V. 28

Hasil Analisis Tabulasi Silang antara Usia dengan Motivasi Wisatawan

K 1 = Motivasi Sejarah/Budaya K 2 = Motivasi Interpersonal K 3 = Motivasi Fisologis/Fisik K 4 = Motivasi Pleasure K 5 = Motivasi Pekerjaan K 6 = Motivasi Prestige/Status

Sumber : Data Primer, diolah tahun 2020

Tabel V. 29

Hasil Perhitungan Chi Square Keterkaitan Usia dengan Motivasi Wisatawan

Sumber : Data Primer, diolah tahun 2020

Hasil analisis : a. Hipotesis

H0 : Tidak ada keterkaitan antara usia dengan motivasi wisatawan.

Ha : Ada keterkaitan antara usia dengan motivasi wisatawan

b. Tingkat Signfikansi

Nilai Asymp. Sig. (2-sided) > α (0,319 > 0,05), maka H0

diterima.

e. Kesimpulan

Berdasarkan hasil keputusan diatas dapat disimpulkan bahwa tidak ada keterkaitan antara usia wisatawan dengan motivasi wisatawan.

Tabel V. 30

Hasil Analisis Tabulasi Silang antara Pendidikan Terakhir dengan Motivasi Wisatawan

K 1 = Motivasi Sejarah/Budaya K 2 = Motivasi Interpersonal K 3 = Motivasi Fisologis/Fisik K 4 = Motivasi Pleasure K 5 = Motivasi Pekerjaan K 6 = Motivasi Prestige/Status

Sumber : Data Primer, diolah tahun 2020

Tabel V. 31

Hasil Perhitungan Chi Square Keterkaitan Pendidikan Terakhir dengan Motivasi Wisatawan

Value Df

Sumber : Data Primer, diolah tahun 2020

Hasil analisis:

a. Hipotesis

H0 : Tidak ada keterkaitan antara pendidikan terakhir dengan motivasi wisatawan.

Ha : Ada keterkaitan antara pendidikan terakhir dengan motivasi wisatawan.

b. Tingkat Signifikansi α = 5%

c. Daerah Kritis

Jika nilai Asymp. Sig. (2-sided) <α : H0 ditolak dan Ha

diterima.

d. Keputusan

Nilai Asymp. Sig. (2-sided) > α (0,497 > 0,05), maka H0

diterima.

e. Kesimpulan

Berdasarkan keputusan di atas maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada keterkaitan antara pendidikan terakhir wisatawan dengan motivasi wisatawan.

Tabel V. 32

Hasil Analisis Tabulasi Silang antara Jenis Pekerjaan dengan Motivasi Wisatawan

K 1 = Motivasi Sejarah/Budaya K 2 = Motivasi Interpersonal K 3 = Motivasi Fisologis/Fisik K 4 = Motivasi Pleasure K 5 = Motivasi Pekerjaan K 6 = Motivasi Prestige/Status

Sumber : Data Primer, diolah tahun 2020

Tabel V. 33

Hasil Perhitungan Chi Square Keterkaitan Jenis Pekerjaan dengan Motivasi Wisatawan

Value Df

Asymp. Sig.

(2-sided)

Pearson Chi-Square 38,158a 30 ,146

Likelihood Ratio 32,650 30 ,338

Linear-by-Linear

Association ,145 1 ,703

N of Valid Cases 99

Sumber : Data Primer, diolah tahun 2020

Hasil analisis : a. Hipotesis

H0 : Tidak ada ketekaitan antara pekerjaan dengan motivasi wisatawan.

Ha : Ada keterkaitan antara pekerjaan dengan motivasi wisatawan.

b. Tingkat Signifikansi α = 5%

c. Daerah Kritis

Jika nilai Asymp. Sig. (2-sided) <α : H0 ditolak dan HA

diterima.

d. Keputusan

Nilai Asymp. Sig. (2-sided) > α (0,146 > 0,05), maka H0

diterima dan HA ditolak.

e. Kesimpulan

Berdasarkan keputusan didapatkan disimpulkan bahwa tidak ada keterkaitan antara jenis pekerjaan dengan motivasi wisatawan.

Tabel V. 34

Hasil Analisis Tabulasi Silang antara Pengeluaran Perorangan Perbulan dengan Motivasi Wisatawan Motivasi Wisatawan

K 1 K 2 K 3 K 4 K 5 K 6 Total Persentase Pengeluaran

Perbulan Perorangan

≤ Rp 1.000.000 8 5 11 1 2 10 37 37,4%

Rp 1.000.001-Rp 2.500.000 6 3 18 3 1 7 38 38,4%

Rp 2.500.001-Rp 5.000.000 5 0 4 2 3 2 16 16,1%

Rp 5.000.001-Rp 10.000.000 1 2 2 0 0 3 8 8,1%

Total 20 10 35 6 6 22 99 100%

Catatan:

K 1 = Motivasi Sejarah/Budaya K 2 = Motivasi Interpersonal K 3 = Motivasi Fisologis/Fisik K 4 = Motivasi Pleasure K 5 = Motivasi Pekerjaan K 6 = Motivasi Prestige/Status

Sumber : Data Primer, diolah tahun 2020

Tabel V. 35

Hasil Perhitungan Chi Square Keterkaitan Pengeluaran Perorangan Perbulan dengan Motivasi Wisatawan

Value Df

Asymp.

Sig. (2-sided)

Pearson Chi-Square 18,329a 15 0,246

Likelihood Ratio 18,794 15 0,223

Linear-by-Linear

Association ,011 1 0,916

N of Valid Cases 99

Sumber : Data Primer, diolah tahun 2020

Hasil analisis : a. Hipotesis

H0 : Tidak ada keterkaitan antara pengeluaran perbulan perorangan dengan motivasi wisatawan.

Ha : Ada keterkaitan antara pengeluaran perbulan perorangan dengan motivasi wisatawan.

b. Tingkat Signifikansi α = 5%

c. Daerah Kritis

Jika nilai Asymp. Sig. (2-sided) <α : H0 ditolak dan HA

diterima.

d. Keputusan

Nilai Asymp. Sig. (2-sided) > α (0,246 > 0,05), maka H0

diterima dan HA ditolak.

e. Kesimpulan

Berdasarkan keputusan diatas yang menunjukkan bahwa nilai Asymp. Sig. (2-sided) > α (0,246 > 0,05) sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak ada keterkaitan

Berdasarkan keputusan diatas yang menunjukkan bahwa nilai Asymp. Sig. (2-sided) > α (0,246 > 0,05) sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak ada keterkaitan

Dokumen terkait