BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBASAHAN
B. Pembahasan
Berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan maka diperoleh beberapa hal yang dapat di bahas dalam penelitian ini, yaitu sebagai berikut:
1. Karakteristik demografis (jenis kelamin, usia, pendidikan terakhir, pekerjaan, dan pengeluaran perbulan perorangan)
Pengelompokan secara demografis merupakan dasar pengelompokan pasar yang paling popular dan yang paling mudah diukur, karena kebutuhan dan selera konsumen memang sangat dipengaruhi oleh karakteristik demografisnya (Dewi, 2011:24) termasuk juga dalam bidang kepariwisataan. Wisatawan yang mengunjungi Monkey Forest berdasarkan karakteristik demografisnya didominasi oleh wisatawan yang berjenis kelamin perempuan, wisatawan yang berusia 17 – 23 tahun, wisatawan dengan pendidikan terakhir pada tingkat SMA, dan wisatawan dengan pengeluaran perbulan perorangan sebesar Rp
1.000.001 – Rp 2.500.000. Dan wisatawan yang berkunjung ke Museum ARMA didominasi oleh wisatawan dengan karakteristik demografis yaitu wisatawan berjenis kelamin perempuan, wisatawan yang berusia 17 – 23 tahun, wisatawan dengan pendidikan terakhir pada tingkat SMA, dan wisatawan dengan pengeluaran perbulan perorangan sebesar Rp 1.000.001 – Rp 2.500.000.
Kesamaan karakteristik demografis pengunjung dari Monkey Forest dan Museum ARMA disebabkan karena kedua daya tarik tersebut tersebut terletak pada satu kawasan wisata, yaitu Ubud. Letak geografis yang berdekatan menjadikan wisatawan yang sedang berlibur ke Ubud memilih untuk berkunjung pada daya tarik wisata yang populer pada kawasan wisata dan dekat dengan tempat menginap. Sehingga, wisatawan yang berkunjung ke Monkey Forest dan Museum ARMA memiliki karakteristik demografis yang tidak jauh berbeda.
2. Karakterisik psikografis menggunakan Model Plog (venturesomeness) dibagi dalam 3 kelompok yaitu psychocentric, netral, dan allocentric.
Pengelompokan atau segmentasi psikografis yaitu membagi pasar menjadi kelompok berdasarkan sifat psikologis/kepribadian, gaya hidup, atau nilai (Kotler dan Keller, 2016:280). Dalam penelitian ini ditemukan bahwa wisatawan yang berkunjung ke Monkey Forest didominasi oleh wisatawan dengan kelompok psychocentric. Sedangkan wisatawan yang berkunjung ke
Museum ARMA didominasi oleh wisatawan dengan kelompok netral, dimana dalam kondisi tertentu wisatawan yang berkunjung memiliki karakteristik psychocentric, dan dalam kondisi tertentu juga memiliki karakteristik allocentric.
Berdasarkan hasil analisis dimana wisatawan yang berkunjung ke Monkey Forest didominasi oleh wisatawan dengan karakteristik psychocentric.
Wisatawan dengan karakteristik psychocentric yaitu cenderung menyukai perjalanan wisata yang nyaman, tidak menyukai tantangan, dengan fasilitas lengkap, perjalanan wisata dilakukan secara kelompok bersama keluarga dan cenderung memilih tujuan wisata yang sudah populer atau yang sudah pernah dikunjungi sebelumnya. Hal ini mungkin karena Monkey Forest merupakan daya tarik wisata yang paling dikenal oleh wisatawan sehingga banyak wisatawan memilih berkunjung ke Monkey Forest pada waktu mengunjungi Ubud dan para pelaku wisata juga menyarankan untuk mengunjungi Monkey Forest karena daya tarik wisata yang memberikan pengalaman mengenal sejarah dan budaya, menikmati alam dan berinteraksi dengan monyet yang ada di kawasan Monkey Forest.
Sedangkan Museum ARMA didominasi oleh wisatawan yang memilih netral, dimana wisatawan yang berkunjung tidak didominasi oleh kelomppok psychocentric maupun oleh kelompok allocentric. Hal ini mungkin karena banyak pengalaman yang bisa diperoleh ketika berkunjung ke Museum
ARMA, dimana tidak hanya menunjukkan pameran lukisan namun banyak fasilitas ataupun pengalaman lain yang dapat didapatkan ketika berkunjung.
Sehingga wisatawan yang berkunjung memiliki kepribadian yang berbeda terkadang cenderung psychocentric dan terkadang cenderung allocentric dimana menurut Plog (1991) kelompok psychocentric adalah wisatawan yang tertutup dan kurang melakukan pergerakan, sedangkan kelompok allocentric adalah wisatawan yang aktif, inovatif , dan memiliki mobilitas tinggi. Oleh karena itu, mungkin wisatawan pada kelompok psychocentric cenderung hanya menikmati pameran lukisan saat berkunjung ke Museum ARMA, sedangkan wisatawan pada kelompok allocentric selain untuk menikmati lukisan juga akan memanfaatkan fasilitas yang ada untuk lebih mengenal budaya bali.
3. Motivasi wisatawan yang berkunjung ke Monkey Forest dan Museum ARMA.
Hasil analisis menunjukkan bahwa terdapat 6 klaster/kelompok motivasi untuk masing – masing daya tarik wisata, yaitu:
a. Kelompok motivasi wisatawan yang berkunjung ke Monkey Forest adalah Motivasi Sejarah/Budaya (klaster1), Motivasi Interpersonal (klaster 2), Motivasi Fisiologis/Fisik (klaster 3), Motivasi Pleasure (klaster 4), Motivasi Pekerjaan (klaster 5), dan Motivasi Prestige/Status (klaster 6).
b. Sedangkan motivasi wisatawan yang berkunjung ke Museum ARMA dibagi menjadi Motivasi Sejarah/Budaya (klaster 1), Motivasi
Interpersonal (klaster 2), Motivasi Pleasure (klaster 3), Motivasi Internal (klaster 4), Motivasi Curiousity (klaster 5), dan Motivasi Pekerjaan (klaster 6).
Berdasarkan hasil analisis pada klaster 1 pada daya tarik wisata Monkey Forest dan Museum ARMA yaitu Motivasi Sejarah/Budaya, dimana klaster 1 merupakan motivasi yang paling dominan dari masing –masing daya tarik wisata, sehingga hal ini menunjukkan bahwa Monkey Forest dan Museum ARMA merupakan daya tarik wisata yang memiliki sejarah dan budaya yang menonjol dan menarik perhatian wisatawan untuk dikunjungi. Klaster 2 yaitu Motivasi Interpersonal, dimana wisatawan yang mengunjungi Monkey Forest dan Museum ARMA memiliki motivasi untuk mendapatkan pengalaman baru dan suasana yang berbeda. Klaster 3 untuk Monkey Forest adalah Motivasi Fisiologis/Fisik, dimana wisatawan berkunjung untuk menikmati waktu luang.
Sedangkan klaster 3 untuk Museum ARMA yaitu Motivasi Pleasure, dimana wisatawan berkunjung ke Museum ARMA untuk bersenang – senang dan menghilangkan kejenuhan akan rutinitas sehari – hari. Klaster 4 untuk Monkey Forest yaitu Motivasi Pleasure, sedangkan untuk Museum ARMA yaitu Motivasi Internal, dimana wisatawan dengan motivasi internal ingin memberikan kepuasan untuk diri sendiri ketika mampu merealisasikan keinginan yang belum terpenuhi. Klaster 5 untuk Monkey Forest adalah Motivasi Pekerjaan sedangkan Motivasi Rasa Ingin Tahu (Curiousity) untuk
wisatawan yang berkunjung ke Museum ARMA. Terakhir klaster 6 untuk wisatawan Monkey Forest adalah Motivasi Prestige/Status, sedangkan Museum ARMA yaitu Motivasi Pekerjaan.
Berdasarkan penjelasan tersebut, dapat disimpulkan bahwa motivasi wisatawan berbeda – beda, baik untuk memilih daya tarik wisata yang akan dikunjungi, kebutuhan atau keinginan yang ingin dipenuhi, dan pengalaman yang akan didapatkan saat mengunjungi suatu daya tarik wisata.
4. Keterkaitan antara karaktersitik demografis dan karakteristik psikografis dengan motivasi wisatawan yang berkunjung ke Monkey Forest dan Museum ARMA, sebagai berikut:
a. Hasil analisis karakteristik demografis wisatawan yang meliputi jenis kelamin, usia, pendidikan terakhir, pekerjaan, dan pengeluaran perbulan perorangan dan karakterisitk psikografis wisatawan yang terbagi dalam kelompok psychocentric, netral, dan allocentric adalah tidak memiliki keterkaitan dengan motivasi wisatawan yang berkunjung ke Monkey Forest.
b. Hasil analisis mengenai keterkaitan karakteristik demografis dan karakteristik psikografis dengan motivasi wisatawan Museum ARMA didapatkan bahwa pekerjaan wisatawan pada karakteristik demografis terdapat keterkaitan dengan motivasi wisatawan yang berkunjung ke Museum ARMA. Sedangkan karakteristik demografis lainnya dan juga
karakteristik psikografis wisatawan tidak terdapat keterkaitan dengan motivasi wisatawan.
Hasil analisis tabulasi silang pada penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui karakteristik wisatawan nusantara yang berkunjung ke Monkey Forest dan Museum ARMA secara lebih rinci (detail). Dalam penelitian ini menganggap bahwa karakeristik demografis dan karakteristik psikografis tidak memengaruhi niat mereka untuk berkunjung ke Monkey Forest dan Museum ARMA, hal ini mungkin karena tujuan mereka berkunjung adalah untuk berekreasi, relaksasi, dan menikmati waktu luang. Sehingga wisatawan menganggap bahwa kunjungan ke Monkey Forest dan Museum ARMA merupakan kesenangan dan pengalaman baru yang ingin mereka peroleh, dimana alasan karakteristik demografis maupun karakteristik psikografis tidak memiliki keterkaitan akan motivasi wisatawan dalam mengunjungi suatu daya tarik wisata. Namun, ada juga responden Museum ARMA yang menganggap bahwa pekerjaan mereka ada kaitannya dengan motivasi mereka berkunjung ke Museum ARMA, dimana wisatawan dengan pekerjaan sebagai pelajar/mahasiswa yang paling banyak melakukan kunjungan ke Museum ARMA mungkin untuk melakukan penelitian, kebutuhan untuk tugas ataupun belajar mengenai sejarah dan budaya di Museum ARMA.
134 BAB VI
KESIMPULAN DAN IMPLIKASI PENELITIAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan analisis yang telah dipaparkan pada Bab V, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Karakteristik demografis wisatawan Monkey Forest dan Museum ARMA didominasi oleh wisatawan yang berjenis kelamin wanita, wisatawan dengan rentang usia 17 – 23 tahun, wisatawan dengan pendidikan terakhir pada tingkat SMA, wisatawan dengan pekerjaan sebagai pelajar atau mahasiswa, dan wisatawan dengan pengeluaran perbulan perorangan pada rentang Rp 1.000.001 – Rp 2.500.000.
2. Karakteristik psikografis wisatawan
a. Wisatawan Monkey Forest mayoritas berada pada kelompok psychocentric.
b. Wisatawan Museum ARMA didominasi oleh wisatawan kelompok netral atau midcentric.
3. Kelompok motivasi wisatawan
a. Motivasi wisatawan Monkey Forest
1) Motivasi Sejarah/Budaya (klaster 1), yaitu:
a) Rasa ingin tahu mengenai suatu kebudayaan atau tradisi.
b) Mempelajari suatu kebudayaan atau tradisi baru.
c) Mempelajari sejarah dari suatu daya tarik wisata.
d) Untuk mencari inspirasi atau ide – ide baru.
e) Berpartisipasi dalam suatu kegiatan adat atau festival kebudayaan, kesenian, dan sebagainya.
2) Motivasi Interpersonal (klaster 2), yaitu a) Mencari pengalaman baru.
b) Mencari suasana baru.
c) Keinginan untuk mendapatkan pengakuan sosial.
d) Ingin menciptakan kepuasan baru.
e) Menemukan pandangan hidup yang unik.
3) Motivasi Fisiologis/Fisik (klaster 3), yaitu a) Untuk relaksasi.
b) Memanfaatkan waktu luang.
c) Untuk kesenangan.
4) Motivasi Pleasure (klaster 4), yaitu a) Melepas stress atau tekanan.
b) Merealisasikan keinginan yang belum terpenuhi.
c) Membeli sesuatu yang khas.
5) Motivasi Pekerjaan (klaster 5), yaitu a) Untuk alasan pekerjaan.
b) Melakukan kegiatan penelitian.
6) Motivasi Prestige/Status (klaster 6), yaitu a) Mengabadikan moment (berswafoto).
b) Menikmati waktu bersama keluarga atau teman.
b. Motivasi wisatawan Museum ARMA
1) Motivasi Seejarah/Budaya (klaster 1), yaitu
a) Rasa ingin tahu mengenai suatu kebudayaan atau tradisi.
b) Mempelajari suatu kebudayaan atau tradisi baru.
c) Mempelajari sejarah dari suatu daya tarik wisata.
2) Motivasi Interpersonal (klaster 2), yaitu a) Memanfaatkan waktu luang.
b) Mencari suasana baru.
c) Melepas stress atau tekanan.
3) Motivasi Pleasure (klaster 3), yaitu a) Untuk relaksasi.
b) Mencari pengalaman baru.
c) Untuk kesenangan.
d) Mengabadikan moment (berswafoto).
4) Motivasi Internal (klaster 4), yaitu
a) Merealisasikan keinginan yang belum terpenuhi.
b) Membeli sesuatu yang khas.
c) Ingin menciptakan kepuassan baru.
5) Motivasi Rasa Ingin Tahu (Curiousity) (klaster 5), yaitu a) Untuk mencari inspirasi atau ide-ide baru.
b) Berpartisipasi dalam suatu kegiatan adat atau festival kebudayaan, kesenian, dan sebagainya.
c) Menemukan pandangan hidup yang unik.
6) Motivasi Pekerjaan (klaster 6), yaitu a) Untuk alasan pekerjaan.
b) Keinginan untuk mendapatkan pengakuan sosial.
c) Melakukan kegiatan penelitian.
4. Pekerjaan wisatawan yang mengunjungi Museum ARMA memiliki keterkaitan dengan motivasi wisatawan untuk berkunjung ke Museum ARMA.
B. Implikasi Penelitian 1. Implikasi Manajerial
a. Monkey Forest
1) Karakteristik psikografis wisatawan yang berkunjung ke Monkey Forest dominan pada kelompok karakteristik psychocentric, yang berarti wisatawan lebih menyukai daerah tujuan wisata yang menyediakan kenyamanan, fasilitas yang lengkap dan memilih
untuk mengunjungi destinasi wisata yang populer. Oleh karena itu pengelola Monkey Forest dapat membuat program perencanaan untuk memperbaiki sarana dan prasarana sehingga wisatawan yang berkunjung merasa nyaman, misalnya memperbaiki papan petunjuk, peta kawasan Monkey Forest sehingga wisatawan yang berkunjung tidak kesulitan untuk mengetahui posisi mereka dan tempat mana yang akan dikunjungi. Pihak pengelola juga harus memperhatikan keamanan wisatawan dari monyet – monyet yang berkeliaran dan memasang papan peringatan untuk tidak membawa barang – barang yang menarik perhatian monyet-monyet tersebut.
2) Pihak pengelola dapat menggunakan influencer sebagai media promosi, karena wisatawan nusantara yang berkunjung ke Monkey forest didominasi kelompok psychocentric maka dengan menggunakan influencer sebagai media promosi diharapkan dapat menarik konsumen dan menjadikan daya tarik Monkey Forest lebih populer.
3) Berdasarkan motivasi wisatawan yang paling mempengaruhi wisatawan untuk berkunjung adalah Sejarah/Budaya. Oleh karena itu pengelola dapat menyediakan papan pajangan yang dapat sedikit menjelaskan mengenai sejarah dan budaya yang terdapat di kawasan Monkey Forest. Pengelola juga dapat memberikan
pelayanan berupa pemandu bagi wisatawan yang ingin dijelaskan secara mendetail mengenai daya tarik wisata Monkey Forest.
b. Museum ARMA
1) Kelompok midcentric atau netral mendominasi wisatawan yang berkunjung ke Museum ARMA, dimana kelompok midcentric terkadang cenderung psychocentric yang berarti menyukai destinasi wisata yang memberikan kenyamanan dan memiliki fasilitas yang lengkap dan terkadang wisatawan cenderung allocentric yang berarti wisatawan menyukai daerah tujuan wisata yang baru dan menantang. Oleh karena itu pengelola Museum ARMA dapat membuat kebijakan dimana kedua kelompok tersebut dapat menikmati Museum ARMA dengan nyaman. Misalkan pengelola menyediakan sarana dan prasarana yang sesuai dengan standar sehingga kelompok wisatawan psychocentric tetap nyaman saat melakukan kunjungan, dan pengelola Museum ARMA dapat memberikan program-program baru ataupun pameran dengan tema-tema unik sehingga wisatawan dengan kelompok allocentric dapat menikmati kunjungan ke Museum ARMA.
2) Berdasarkan motivasi wisatawan yang paling berpengaruh yaitu motivasi sejarah/budaya, oleh karena itu pengelola Museum ARMA dapat menunjukkan sejarah dari lukisan-lukisan yang
dipamerkan dengan menyediakan papan dengan sedikit penjelasan dari lukisan tersebut, ataupun menyediakan jasa pemandu agar wisatawan dapat memahami sejarah dari lukisan tersebut.
3) Pengelola Museum ARMA dapat membuat promosi yang tepat kepada wisatawan seperti mengadakan kegiatan yang mengikutsertakan wisatawan sebagai peserta dan pameran-pameran yang menunjukkan berbagai karya seni dengan tema yang unik.
4) Media promosi sangat baik digunakan pada Museum ARMA karena dengan menggunakan media promosi kepada masyarakat umum maka masyarakat akan mengetahui hal – hal apa saja yang terdapat pada Museum ARMA. Museum ARMA tidak hanya menunjukkan koleksi lukisan, namun juga memberikan pengalaman kepada wisatawan untuk belajar dan mencoba praktek secara langsung mengenai kesenian dan budaya Bali. Media promosi yang dapat digunakan yaitu dengan menggunakkan media influencer, baik melalui blog, youtube, instagram dan lain sebagainya. di mana dengan menggunakan media promosi ini diharapkan Museum ARMA dapat lebih dikenal oleh masyarakat umum.
2. Implikasi bagi penelitian selanjutnya
Karena keterbatasan penelitian ini, maka peneliti memberikan saran untuk penelitian selanjutnya sebagai berikut:
a. Variabel yang diteliti dalam penelitian ini merupakan variabel yang diambil dari segmentasi demografis, segementasi psikografis dan motivasi konsumen. Penelitian selanjutnya disarankan untuk menambah atau melanjutkan penelitian dengan variabel-variabel yang lain, seperti segmentasi perilaku.
b. Meneliti dengan menggunakan wisatawan mancanegara, hal ini dikarenakan adanya kemungkinan perbedaan karakteristik demografis, karakteristik psikografis dan motivasi wisatawan mancanegara dengan wisatawan nusantara.
c. Penelitian selanjutnya dapat meneliti pada masa liburan dan masa bukan liburan, hal ini dikarenakan adanya perbedaan karakteristik demografis, karkateristik psikografis dan motivasi wisatawan yang melakukan kunjungan pada saat liburan dan masa bukan liburan.
DAFTAR PUSTAKA
a. Buku
Cooper, Donald R dan Pamela S. Schindler. 2017. Metode Penelitian Bisnis Jilid 1 Ed.12. Jakarta: Salemba Empat
Cooper, Donald R dan Pamela S. Schindler. 2017. Metode Penelitian Bisnis Jilid 2 Ed.12. Jakarta: Salemba Empat
Dewi, Ike Janita. 2011. Implementasi dan Implikasi Kelembagaan Pemasaran Pariwisata yang Bertanggungjawab (Responsible Tourism Marketing).
Yogyakarta: Pinus Book Publisher.
Indiantoro, Nur & Bambang Supomo. 2013. Metodologi Penelitian Bisnis untuk Akuntansi & Manajemen Ed.1. Yogyakarta: BPFE
Kasali, Rhenald. 1998. Membidik Pasar Indonesia: Segmentasi, Targeting, Positioning. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama
Kotler, Philip dan Kevin Lane Keller. 2016. Marketing Management 15e.
USA: Pearson Education
Mowen, John C. dan Michael Minor. 2002. Perilaku Konsumen Jilid I Ed.5.
Jakarta: Erlangga
Pitana, I Gde. 2005. Sosiologi Pariwisata: Kajian Sosiologis terhadap Struktur, Sistem, dan Dampa-dampak Pariwisata. Yogyakarta: Andi
Plog, Stanley C. 1991. Leisure Travel. Canada: John Wiley & Sons,Inc.
Sekaran, Uma. 2006. Research Methods For Business: Metodologi Penelitian untuk Bisnis Jilid 1 Ed.4. Jakarta: Salemba Empat
Sekaran, Uma dan Roger Bougie. 2017. Metode Penelitian untuk Bisnis Buku 1 Ed 6. Jakarta: Salemba Empat
Sekaran, Uma dan Roger Bougie. 2017. Metode Penelitian untuk Bisnis Buku 2 Ed 6. Jakarta: Salemba Empat
Spillane, James J. 1987. Ekonomi Pariwisata, Sejarah dan Prospeknya.
Yogyakarta: Kanisius
Sugiarto. 2017. Metode Penelitian Bisnis. Yogyakarta: Andi
Sugiyono. 2018. Metode Penelitian Bisnis (Pendekatan Kuantitatif, Kualitastif, Kombinasi dan R&D). Bandung: Alfabeta
Sumarwan, Ujang. 2011. Perilaku Konsumen: Teori dan Penerapannya dalam Pemasaran Ed.2. Bogor: Ghalia Indonesia
b. Jurnal dan Artikel
Antariksa, Basuki. 2011. Peluang dan Tantangan Pengembangan
Kepariwisataan di Indonesia.
https://www.kemenparekraf.go.id/post/peluang-dan-tantangan-pengembangan-kepariwisataan-di-indonesia diakses pada 22 Novemver 2019.
Emrizal, Wiendu Nuryanti, Budi Prayitno & Ahmad Sarwadi. 2015.
“Competitive Destination Planning On The Basis of Psychographic Typology of Tourists (The Case of Daerah Istimewa Yogyakarta)”.
http://digilib.mercubuana.ac.id/manager/t!@file_artikel_abstrak/Isi_
Artikel_388274176104.pdf diakses pada 19 September 2019
Emrizal, Wiendu Nuryanti, Budi Prayitno & Ahmad Sarwadi. 2015.
“Destination Competitiveness On The Basis of Psychographic Typology of Tourists (The Case of North Sumatra)” Jurnal Ilmiah Hospitality Management, Vol. 5 No. 2.
Hayati, Emi, Syofia Achnes, & Andi M Rifiyan. 2013. “Faktor-faktor yang Mempengaruhi Motivasi Wisatawan Berkunjung ke Candi Muara Takus Kec. XIII Koto Kampar Kabupaten Kampar”.
https://repository.unri.ac.id/handle/123456789/4409 diakses pada 19 September 2019.
Plog, Stanley C. 2002. “The Power of Psychographics and the Concept of Venturesomeness” Journal of Travel Research, Vol. 40, 244-251.
Sayangbatti, Dilla Pratiyudha & M. Baiquni. 2013. “Motivasi dan Persepsi Wisatawan tentang Daya Tarik Destinasi Terhadap Minat Kunjungan Kembali di Kota Wisata Batu” Jurnal Nasional Pariwisata, Volume 5, 126-136.
c. Situs Web
https://www.monkeyforestubud.com/ diakses pada 9 September 2019 https://www.armabali.com/museum/ diakses pada 10 September 2019
https://peraturan.bpk.go.id/Home/Details/38598/uu-no-10-tahun-2009 diakses pada 17 September 2019
https://slideplayer.com/slide/9322568/ diakses pada 18 November 2019
LAMPIRAN
LAMPIRAN
I
Kuesioner
Kuesioner
Yth. Wisatawan/Pengunjung Monkey Forset/Museum ARMA, Ubud, Bali
Perkenalkan nama saya Dewa Ayu Dian Supraba Putri Aryasa, Mahasiswi Program Studi Manajemen di Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta. Sehubungan dengan penelitian saya yang berjudul “Analisis Karakteristik Demografis, Psikografis, dan Motivasi Wisatawan Nusantara yang Berkunjung ke Mandala Suci Wenara Wana (Monkey Forest) dan Museum ARMA”, mengharapkan kesediaan Bapak/Ibu/Saudara/I untuk meluangkan waktu guna mengisi kuseioner ini. Jawaban dari kuesioner ini nantinya akan digunakan sebagai data primer pada penelitian saya.
Atas perhatiannya saya ucapkan terimakasih
Bagian 1. Informasi Umum 1. Nama:
………
2. Kota Asal:
………
3. Jenis Kelamin:
Laki – laki Perempuan
4. Umur :
17 – 23 tahun 41 – 55 tahun
24 - 28 tahun ≥ 55 tahun
29 – 40 tahun 5. Pendidikan Sekarang:
SLTP/SMP sederajat SLTA/SMA sederajat
Diploma (I, II, III) Sarjana (S1)
Pasca Sarjana (S2, S3) 6. Pekerjaan :
Pelajar atau Mahasiswa Pegawai Negeri Sipil
Wiraswasta TNI/Polri
Pegawai Swasta Lainnya………
Ibu Rumah Tangga 7. Pengeluaran Per-bulan Perorangan :
≤ Rp 1.000.000 Rp 5.000.001 – Rp 10.000.000 Rp 1.000.001 – Rp 2.500.000 ≥ Rp 10.000.001
Rp 2.500.001 – Rp 5.000.000
8. Berapa kali anda mengunjungi Ubud? (Hanya bagi wisatawan luar daerah)
Kunjungan Pertama Lainnya………..
9. Berapa lama anda berencana untuk mengunjungi Ubud? (Hanya bagi wisatawan luar daerah)
1 – 2 hari 5 – 6 hari
3 – 4 hari > 7 hari
Bagian 2. Karakteristik Psikografis (Venturesomeness)
Jika anda seorang pengunjung atau wisatawan, daya tarik wisata seperti apa yang ingin anda kunjungi. Silahkan berikan penilaian anda dari pernyataan – pernyataan berikut.
Anda diharapkan memberi atau memilih salah satu kolom penilaian yang sesuai dengan penilaian anda, terdapat 5
alternatif jawaban: Sangat setuju dengan pernyataan kiri, Setuju dengan pernyataan kiri, Netral, Setuju dengan pernyataan kanan, Sangat setuju dengan pernyataan kanan.
Sangat
destinasi wisata yang sudah populer atau yang sudah pernah dikunjungi
Menyukai destinasi wisata yang baru dan belum pernah atau jarang dikunjungi
Lebih menyukai daerah tujuan wisata yang nyaman
Menyukai daerah tujuan wisata yang menantang
Sarana akomodasi dengan fasilitas standar atau lengkap
Sarana akomodasi dengan fasilitas yang alami atau sederhana wisata yang dilakukan secara individual
Bagian 3. Karakteristik Motivasi Berwisata
Jika anda seorang pengunjung atau wisatawan, apakah motivasi atau dorongan yang membuat anda ingin berkunjung ke Monkey Forest atau Museum ARMA. Silahkan berikan penilaian anda dari pernyataan – pernyataan berikut.
Anda diharapkan memberi atau memilih salah satu kolom penilaian yang sesuai dengan penilaian anda, terdapat 5 alternatif jawaban: SS = Sangat Setuju, S = Setuju, N = Netral, TS = Tidak Setuju, STS = Sangat Tidak Setuju.
No Sangat
Tidak Setuju
Tidak Setuju
Netral Setuju Sangat Setuju
1 Untuk relaksasi
2 Rasa ingin tahu mengenai suatu kebudayaan atau tradisi
3 Mempelajari suatu kebudayaan atau tradisi baru
4 Memanfaatkan waktu luang 5 Mencari pengalaman baru 6 Mencari suasana baru 7 Untuk kesenangan
8 Mengabadikan moment (berswafoto)
9 Untuk alasan pekerjaan 10 Keinginan untuk mendapatkan
pengakuan sosial
11 Melepas stress atau tekanan
12 Menikmati waktu bersama keluarga atau teman
13 Merealisasikan keinginan yang belum terpenuhi
14 Mempelajari sejarah dari suatu daya tarik wisata
15 Untuk mencari inspirasi atau ide – ide baru
16 Melakukan kegiatan penelitian 17 Membeli sesuatu yang khas
18 Berpartisipasi dalam suatu kegiatan adat atau festival kebudayaan, kesenian, dan sebagainya
19 Ingin menciptakan kepuasan baru 20 Menemukan pandangan hidup yang
unik
Terima kasih atas partisipasi Bapak/Ibu/Saudara/I. Semoga hasil survey ini akan memberikan kontribusi aktif bagi keberlanjutan pariwisata di Indonesia.
LAMPIRAN
II
Deskripsi Responden
Karakteristik Responden Monkey Forest
Pengeluaran Jumlah Lama
Kelamin Terakhir Perbulan
Perorangan Kunjungan Tinggal
1 1 2 4 4 3 2 2 1
33 2 1 1 2 1 2 0 1
69 1 2 1 2 1 1 1 1
Karakteristik Responden Museum ARMA
Pengeluaran Jumlah Lama
Kelamin Terakhir Perbulan
Perorangan Kunjungan Tinggal
1 1 2 4 4 3 2 0 0
33 1 2 1 1 1 1 2 1
69 2 2 3 4 3 3 1 1
70 1 2 4 4 5 3 0 0
71 1 2 1 2 1 1 2 4
72 1 1 1 3 1 1 1 1
73 3 1 2 4 2 4 2 3
74 7 2 1 2 1 2 2 2
75 11 2 1 2 1 2 1 2
76 3 1 2 4 1 3 1 2
77 14 1 2 4 3 3 2 3
78 8 2 2 4 5 3 1 2
79 9 1 3 4 2 2 1 3
80 7 2 3 4 3 2 1 2
81 5 1 4 5 5 3 2 3
82 16 1 3 3 6 2 2 1
83 4 2 3 5 5 4 1 4
84 4 2 3 5 5 4 1 3
85 12 1 2 3 6 2 2 1
86 5 1 2 4 3 3 2 2
87 6 2 4 5 2 4 2 2
Keterangan:
Kota Asal Pendidikan Terakhir
1 = Gianyar 1 = SLTP/SMP
2 = Denpasar 2 = SLTA/SMA
3 = Yogyakarta 3 = Diploma (I,II,III)
4 = Tangerang Selatan 4 = Sarjana (S1)
5 = Semarang 5 = Pasca Sarjana (S2,S3)
6 = Bengkulu
7 = Bandung Pekerjaan
8 = Jakarta 1 = Pelajar/Mahasiswa
9 = Jakarta Selatan 2 = Wiraswasta
10 = Badung 3 = Pegawai Swasta
11 = Lampung 4 = Ibu Rumah Tangga
12 = Sleman 5 = Pegawai Negeri Sipil
13 = Palangkaraya 6 = TNI/Polri
14 = Surabaya 7 = Lainnya
15 = Lombok
16 = Jawa Barat Pengeluaran Perbulan Perorangan
17 = Bantul 1 = ≤ Rp 1.000.000
2 = Rp 1.000.001 – Rp 2.500.000 3 = Rp 2.500.001 – Rp 5.000.000 Jenis Kelamin 4 = Rp 5.000.001 – Rp 10.000.000
1 = Laki – laki 5 = ≥ Rp 10.000.001
2 = Perempuan
Banyak Kunjungan
Usia 1 = Kunjungan Pertama
1 = 17 – 23 2 = Lainnya
2 = 24 – 28
3 = 29 – 40 Lama Kunjungan
4 = 41 – 55 1 = 1 – 2 hari
5 = ≥ 55 2 = 3 – 4 hari
3 = 5 – 6 hari 4 = ≥ 7 hari
Karaktersitik Responden Berdasarkan Psikografis (Venturesomeness)
32 3 3 3 2 11
68 2 4 2 5 13
Karakteristik Responden Berdasarkan Psikografis (Venturesomeness)
33 3 1 3 4 11
69 5 5 5 5 20
70 4 5 4 5 18
71 2 2 2 3 9
72 2 4 2 5 13
73 1 1 3 2 7
74 1 1 4 2 8
75 1 2 1 1 5
76 2 4 2 4 12
77 2 4 2 4 12
78 5 2 5 2 14
79 1 1 1 2 5
80 4 1 2 1 8
81 4 5 4 2 15
82 5 5 5 4 19
83 5 4 4 2 15
84 3 4 1 2 10
85 2 1 1 2 6
86 2 2 4 1 9
87 5 4 4 3 16
Keterangan:
1 = Allocentric 2 = Near Allocentric 3 = Netral (Midcentric) 4 = Near Psychocentric 5 = Psychocentric
LAMPIRAN
III
Hasil Output Uji Validitas dan Uji Reliabilitas
Hasil Output Uji Validitas
Validitas Psikografis (Venturesomeness) Monkey Forest
Correlations
X1.1 X1.2 X1.3 X1.4 Total
X1.1 X1.2 X1.3 X1.4 Total